Anda di halaman 1dari 2

Gorontalo, 16 Juni 2023

Nomor : 1375/X-02/0623
Hal : Tanggapan atas pendelegasian wewenang
pelayanan HD di RSUD dr. MM Dunda

Yth. Direktur RSUD. dr. M.M. Dunda


di
Limboto

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada RSUD. dr. MM. Dunda yang
telah bersinergi memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta Program Jaminan
Kesehatan khususnya di Wilayah Kabupaten Gorontalo.
Menanggapi surat Pendelegasian Wewenang Hemodialisa yang diterima oleh Kantor
Kabupaten Gorontalo pada tanggal 15 Juni 2023, sebagaimana yang dijelaskan bahwa
delagasi wewenang penanggung jawab ruang hemodialisa RSUD. dr. MM. Dunda dari dr.
Nurhayati K. Martam, Sp.PD didelegasikan kepada dr. A.R. Mohammad, Sp.PD.,FINASIM
terhitung sejak tanggal 14 Juni 2023 s/d 31 Juli 2023. Berkenaan dengan itu, dapat kami
sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
812/Menkes/Per/VII/2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan pada Pasal 4 Ayat (3) bahwa persyaratan ketenagaan
sekurang-kurangnya meliputi :
a. Seorang Internis-Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH), sebagai supervisor unit
Dialisis yang bertugas membina, mengawasi dan bertanggung jawab dalam
kualitas pelayanan Dialisis suatu unit dialisis yang menjadi afiliasinya.
b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi (Sp.PD KGH) yang
memiliki SIP dan atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang terlatih bersertifikat
pelatihan hemodialisis yang berlaku dan dikeluarkan oleh organisasi profesi;
c. Perawat mahir Hemodialisis minimal sebanyak 3 orang perawar 4 mesin
hemodialisis dari organisasi profesi;
d. Teknisi Elektromedik dengan pelatihan khusus mesin dialisis ; dan
e. Tenaga Administrasi serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan.
2. Pasal 4 Ayat (5) dalam hal Tenaga Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) yang bekerja
pada fasilitas pelayanan kesehatan pemberi pelayanan dialisis, maka faskes tersebut
dapat menunjuk Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH) dari fasiltas pelayanan kesehatan
lain sebagai pembina mutu.
3. Sejalan dengan Permenkes Nomor 812/Menkes/Per/VII/2010, terdapat Pedoman
Pelayanan Hemodialisis di Sarana Pelayanan Kesehatan yang diterbitkan oleh
Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik dan Direktorat Jendral Bina Pelayanan
medik Departemen Kesehatan RI Tahun 2018, menjelaskan bahwa tenaga medis,
minimal terdiri dari 2 Perawat Mahir HD, 1 Dokter bersertifikat HD, yang diawasi oleh
1 orang Dokter Internis bersertifikat HD dan disupervisi oleh 1 orang Internis-
Konsultan Ginjal Hipertensi (KGH).
4. Mengingat Pasien hemodialisis mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya komplikasi
kardiovaskular. Oleh karena itu penanganannya harus dilakukan oleh seorang Dokter
yang memiliki kualifikasi Subspesialis (Konsultan Ginjal Hipertensi/KGH) atau oleh
Dokter Internis yang memiliki kompetensi dibidang hemodialisis.
5. Bahwa Dokter Internis sebagaimana dimaksud pada poin 4 yaitu Dokter Sp.PD yang
telah mempunyai sertifikat pelatihan hemodialisis di pusat pendidikan yang
diakreditasi dan disahkan oleh PBPERNEFRI.
6. Sehubungan dengan beberapa hal diatas, mohon pihak Manajemen Rumah Sakit
dapat melampirkan sertifikat Dokter Internis yang masih berlaku sebagaimana
poin 5, agar pelayanan hemodialisa berjalan sesuai ketentuan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik diucapkan terima
kasih.
Kepala,

Djamal Adriansyah,S.Kom, AAAK

MH/wr/PK.00

Tembusan :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
2. Kepala Kabupaten Gorontalo
3. Arsip

Anda mungkin juga menyukai