Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : QIYAS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM


B. Kegiatan Belajar : KB 4

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Qiyas merupakan salah satu sumber hukum dalam Islam
yang digunakan untuk mengambil hukum dari sumber-sumber
utama hukum Islam lainnya. Sumber utama hukum Islam ialah
Al-Quran, Hadis , Ijma, serta Qiyas.
Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci tentang Qiyas
sebagai sumber hukum Islam :
Definisi Qiyas :
Qiyas adalah menetapkan suatu hukum peristiwa yang belum
ada dasar nashnya dengan cara membandingkannya terhadap
suatu peristiwa yang lain yang sudah ditetapkan hukumnya
berdasarkan nash karena ada persamaan illat diantara kedua
peristiwa tersebut.
Dasar Hukum Qiyas
Qiyas merupakan metode analogi yang digunakan dalam
hukum Islam untuk mengambil hukum dari sumber-sumber
hukum yang sudah ada yaitu :
• Al-Quran, dalam QS. al-Hasyr ayat 2 Allah memerintahkan
Konsep (Beberapa istilah
1 atas kita untuk mengambil pelajaran. Kata iktibar dalam ayat
dan definisi) di KB
tersebut memiliki arti melewati,
melampaui, memindahkan sesuatu kepada yang lainnya.
Demikian juga arti qiyas yaitu melampaui suatu hukum dari
pokok kepada cabang maka menjadi (hukum) yang
diperintahkan.
• Sunah, rosululah bersabda yang artinya : Rasulullah saw.
ketika ingin mengutus Muadz ke Yaman, Beliau bertanya,
“Dengan apa engkau memutskan suatu hukum ketika
dihadapkan suatu masalah kepadamu ?” Muadz menjawab,
“Aku putuskan dengan kitab Allah (al-Quran), bila tidak
kutemukan maka dengan sunnah Rasululah, bila tidak
kutemukan maka aku berijtihad dengan pendapatku, dan aku
tidak akan condong”. Maka Rasulullah saw. menepuk
dadanya dan bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan pertolongan kepada utusan Rasulullah atas apa
yang ia relakan”. (HR. Tirmizi).
• Ijma’, merupakan landasan hukum islam yang di sepakati
para ulama’ setelah Al-Qur’an dan Hadis.
Tujuan Qiyas :
Tujuan utama Qiyas ialah untuk menjawab pertanyaan
hukum Islam tentang masalah-masalah baru yang tidak secara
eksplisit dibahas dalam sumber-sumber hukum utama. Dengan
menggunakan analogi, para ulama mencoba menemukan hukum
yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam serta tujuan hukum.
Contoh Qiyas:
Salah satu contoh yang sering diberikan untuk menjelaskan
Qiyas ialah hukum riba (bunga) dalam Islam. Meskipun Al-
Quran dan Hadis tidak secara khusus membahas tentang riba
didalam bentuk-bentuk modern seperti pinjaman uang dengan
bunga, para ulama menggunakan analogi untuk menyatakan
bahwa riba itu haram berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang
melarang eksploitasi ekonomi yang tidak adil.
Syarat-syarat Qiyas:
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
menggunakan Qiyas sebagai sumber hukum antara lain :
• Adanya perbandingan (Qiyas) antara kasus yang sudah
diatur dalam sumber-sumber hukum utama dengan kasus
yang belum diatur.
• Kemiripan (Illah) yang signifikan antara kasus yang sudah
diatur dengan kasus yang belum diatur.
• Ketidak berlakuan nasihat (Nas) yang jelas dari sumber-
sumber hukum utama yang sudah ada.
Jenis Qiyas:
Ada dua jenis Qiyas dalam hukum Islam:
• Qiyas Jali (Qiyas yang Nyata): Ini terjadi ketika hukum yang
berlaku pada kasus yang sudah diatur dianggap berlaku
secara langsung pada kasus yang belum diatur karena
kemiripan yang nyata.
• Qiyas Khafi (Qiyas yang Tersamar): Ini terjadi ketika hukum
yang berlaku pada kasus yang sudah diatur dianggap tidak
berlaku secara langsung pada kasus yang belum diatur
karena adanya perbedaan tertentu, tetapi kemudian analogi
ditemukan untuk menerapkan hukum yang sesuai.
Penting untuk dicatat bahwa Qiyas adalah metode ijtihad
(penafsiran) yang dilakukan oleh para ulama untuk
mengembangkan hukum Islam dalam konteks zaman dan situasi
yang berubah. Namun, tidak semua masalah hukum dapat
diatasi dengan Qiyas, dan dalam beberapa kasus, hukum
mungkin tetap menjadi subjek perbedaan pendapat di antara
berbagai madzhab (sekte) dalam Islam.
Penerapan Qiyas dalam Penetapan Hukum
Jika seorang ulama menghadapi masalah hukum yang belum
ada ketetapan hukumnya dalam nash al-Qur’an maupun sunah
maka langkah pertama yang harus ia lakukan ialah mencari
kesamaan antara masalah baru yang
ingin ditetapkan hukumnya dengan masalah yang sudah ada
dalam nash. oleh sebab itu, pendekatan qiyas dianggap lebih
aman karena kedekatannya dengan nash serta lebih praktis
karena tidak terlalu jauh mengembangkan nalar hukum
misalnya maslahah mursalah, istihsan dan sebagainya.
Berdasarkah kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa qiyas
merupakan metode istinbat hukum yang sangat relefan atas
pengembangan hukum Islam utamanya dalam menghadapi isu
serta masalah-masalah kontemporer.

Daftar materi pada KB


2
yang sulit dipahami

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai