Qiyas merupakan salah satu sumber hukum dalam Islam yang digunakan untuk mengambil hukum dari sumber-sumber utama hukum Islam lainnya. Sumber utama hukum Islam ialah Al-Quran, Hadis , Ijma, serta Qiyas. Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci tentang Qiyas sebagai sumber hukum Islam : Definisi Qiyas : Qiyas adalah menetapkan suatu hukum peristiwa yang belum ada dasar nashnya dengan cara membandingkannya terhadap suatu peristiwa yang lain yang sudah ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat diantara kedua peristiwa tersebut. Dasar Hukum Qiyas Qiyas merupakan metode analogi yang digunakan dalam hukum Islam untuk mengambil hukum dari sumber-sumber hukum yang sudah ada yaitu : • Al-Quran, dalam QS. al-Hasyr ayat 2 Allah memerintahkan Konsep (Beberapa istilah 1 atas kita untuk mengambil pelajaran. Kata iktibar dalam ayat dan definisi) di KB tersebut memiliki arti melewati, melampaui, memindahkan sesuatu kepada yang lainnya. Demikian juga arti qiyas yaitu melampaui suatu hukum dari pokok kepada cabang maka menjadi (hukum) yang diperintahkan. • Sunah, rosululah bersabda yang artinya : Rasulullah saw. ketika ingin mengutus Muadz ke Yaman, Beliau bertanya, “Dengan apa engkau memutskan suatu hukum ketika dihadapkan suatu masalah kepadamu ?” Muadz menjawab, “Aku putuskan dengan kitab Allah (al-Quran), bila tidak kutemukan maka dengan sunnah Rasululah, bila tidak kutemukan maka aku berijtihad dengan pendapatku, dan aku tidak akan condong”. Maka Rasulullah saw. menepuk dadanya dan bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan kepada utusan Rasulullah atas apa yang ia relakan”. (HR. Tirmizi). • Ijma’, merupakan landasan hukum islam yang di sepakati para ulama’ setelah Al-Qur’an dan Hadis. Tujuan Qiyas : Tujuan utama Qiyas ialah untuk menjawab pertanyaan hukum Islam tentang masalah-masalah baru yang tidak secara eksplisit dibahas dalam sumber-sumber hukum utama. Dengan menggunakan analogi, para ulama mencoba menemukan hukum yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam serta tujuan hukum. Contoh Qiyas: Salah satu contoh yang sering diberikan untuk menjelaskan Qiyas ialah hukum riba (bunga) dalam Islam. Meskipun Al- Quran dan Hadis tidak secara khusus membahas tentang riba didalam bentuk-bentuk modern seperti pinjaman uang dengan bunga, para ulama menggunakan analogi untuk menyatakan bahwa riba itu haram berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang melarang eksploitasi ekonomi yang tidak adil. Syarat-syarat Qiyas: Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan Qiyas sebagai sumber hukum antara lain : • Adanya perbandingan (Qiyas) antara kasus yang sudah diatur dalam sumber-sumber hukum utama dengan kasus yang belum diatur. • Kemiripan (Illah) yang signifikan antara kasus yang sudah diatur dengan kasus yang belum diatur. • Ketidak berlakuan nasihat (Nas) yang jelas dari sumber- sumber hukum utama yang sudah ada. Jenis Qiyas: Ada dua jenis Qiyas dalam hukum Islam: • Qiyas Jali (Qiyas yang Nyata): Ini terjadi ketika hukum yang berlaku pada kasus yang sudah diatur dianggap berlaku secara langsung pada kasus yang belum diatur karena kemiripan yang nyata. • Qiyas Khafi (Qiyas yang Tersamar): Ini terjadi ketika hukum yang berlaku pada kasus yang sudah diatur dianggap tidak berlaku secara langsung pada kasus yang belum diatur karena adanya perbedaan tertentu, tetapi kemudian analogi ditemukan untuk menerapkan hukum yang sesuai. Penting untuk dicatat bahwa Qiyas adalah metode ijtihad (penafsiran) yang dilakukan oleh para ulama untuk mengembangkan hukum Islam dalam konteks zaman dan situasi yang berubah. Namun, tidak semua masalah hukum dapat diatasi dengan Qiyas, dan dalam beberapa kasus, hukum mungkin tetap menjadi subjek perbedaan pendapat di antara berbagai madzhab (sekte) dalam Islam. Penerapan Qiyas dalam Penetapan Hukum Jika seorang ulama menghadapi masalah hukum yang belum ada ketetapan hukumnya dalam nash al-Qur’an maupun sunah maka langkah pertama yang harus ia lakukan ialah mencari kesamaan antara masalah baru yang ingin ditetapkan hukumnya dengan masalah yang sudah ada dalam nash. oleh sebab itu, pendekatan qiyas dianggap lebih aman karena kedekatannya dengan nash serta lebih praktis karena tidak terlalu jauh mengembangkan nalar hukum misalnya maslahah mursalah, istihsan dan sebagainya. Berdasarkah kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa qiyas merupakan metode istinbat hukum yang sangat relefan atas pengembangan hukum Islam utamanya dalam menghadapi isu serta masalah-masalah kontemporer.