EDUCATION
TEORI
FILSAFAT PENDIDIKAN
EKSISTENSIALISME
KELOMPOK II
IIN RATNASARI
DWI YULIANI
TINI MARYATI
RIDWANULLAH
APA YANG DI MAKSUD DENGAN FILSAFAT?
Sumber :https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/
APA MAKNA FILSAFAT EKSISTENSIALISME ?
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana
yang benar dan mana yang tidak benar.
Eksistensialisme biasa dialamatkan sebagai salah satu reaksi dari sebagian terbesar reaksi
terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua. Dengan demikian
eksistensialisme pada hakikatnya adalah merupakan aliran filsafat yang bertujuan
mengembalikan keberadaan umat manusia sesuai dengan keadaan hidup asasi yang dimiliki dan
dihadapinya.
Sebagai pendatang baru dalam dunia filsafat, eksistensialisme utamanya memberikan perhatian
pada isu-isu kefilsafatan dan belum begitu gamblang pada praktik-praktik kependidikan.
Hubungan yang masih samar dengan pendidikan yang tak diragukan lagi juga dipengaruhi oleh
besarnya perhatian eksistensialisme terhadap individu daripada terhadap kelompok sosial.
Percikan pemikiran tentang topik-topik kependidikan ditemukan dalam karyakarya para penulis
seperti Martin Buber, Maxin Greene, George Kneller, dan Van Cleve Morris
Sumber :
http://eprints.umg.ac.id/
TUJUAN FILSAFAT
EKSISTENSIALISME ?
Menurut eksistensialisme setiap orang itu adalah individu sendiri-sendiri yang tak akan
mampu berkomunikasi murni dengan individu lainnya, oleh sebab itu tujuan pendidikan
dalam pandangan eksistensialisme adalah menumpuk kemampuan individu menjadi diri
sendiri yang sebaik-baiknya walaupun tak mungkin terbina hubungan murni dalam
komunikasi sesama manusia (Rasyidin, 2007:24), dan untuk mendorong setiap individu
agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri, serta
memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk
kehidupan. Para kaum eksistensialis memercayai bahwa ilmu pengetahuan yang paling
utama adalah pengetahuan tentang kondisi manusia
Tujuan filsafat eksistensialisme dalam pendidikan ialah menjadikan sekolah sebagai
tempat yang memberikan kebebasan serta tidak mengekang dan membelenggu
keinginan atau kebutuhan siswa. Kedudukan guru dalam aliran ini sebagai fasilitator
yang membimbing siswa dalam proses belaja
Sumber :
http://eprints.umg.ac.id/
METODE FILSAFAT
EKSISTENSIALISME ?
Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang
memandang segala gejala dengan berpangkal
pada eksistensi. Dalam filsafat istilah eksistensi
memeliki beberapa pengertian yaitu pertama, apa
yang ada. Kedua, apa yang memiliki aktualitas
(ada). Ketiga, segala sesuatu yang dialami
manusia.
KELEBIHAN KEKURANGAN
MENGERTI AKAN SEMUA MENGABAIKAN PERINTAH
REALITA TUHAN
●Aliran eksistensialisme memandang bahwa setiap individu dalam keadaan tunggal selama
hidupnya dan individu hanya mengenal dirinya dalam interaksi dirinya sendiri dengan
kehidupan
Kebijakan EKSISTENSIALISME
Filsafat dalam pendidikan memiliki fungsi spekulatif, fungsi normative, fungsi kritik, dan
fungsi teori. Fungsi spekulatif yaitu berupaya untuk memahami berbagai permasalahan
pendidikan, merumuskan dan mengtahui hubungannya dengan factor-faktor yang
mempengaruhi pendidikan. Fungsi normatif yaitu sebagai arah dan pedoman dalam
menetapkan kebijakan pendidikan, mulai dari tujuan pendidikan, kurikulum pendidikan,
pendidik yang berperan dalam pendidikan, metode dalam pendidikan, dan evaluasi
keberhasilan pendidikan. Fungsi kritik yaitu memberi dasar bagi pengertian kritis-rasional
dalam menafsirkan data-data ilmiah kependidikan. Fungsi teori, yaitu memberikan ide,
konsepsi, analisis dan berbagai teori yang melandasi pelaksanaan pendidikan (Budiman,
2021).
Jadi, dengan filsafat akan memberikan arah dan landasan pemikiran sistematis, radikal dan
universal terhadap berbagai masalah kependidikan untuk mendapatkan jawaban yang
komprehensif.
Salah satu aliran dalam filsafat yaitu aliran eksistensialisme. Pilihan sendiri dan tanggung
jawab pada konsekuensi pilihan sendiri adalah aspek terpenting dalam filsafat
eksistensialisme. Eksistensialisme mengajak individu untuk berpikir mengenai kehidupan,
apa maknanya bagi saya, dan apa yang benar untuk saya. Jadi pengetahuan menurut aliran
eksistensialisme tidak “diajarkan” kepada peserta didik, akan tetapi “ditawarkan” melalui
dialog agar dia mampu berpikir sendiri sampai pengetahuan menjadi miliknya (Mohamad
Ansyar, 2015)
Pelaksanaan Pendidikan
EKSISTENSIALISME
Situasi pendidikan pada masa ini memiliki ciri yaitu ukuran kelas besar, birokrasi yang
impersonal, dan sedikit interaksi antara guru dan siswa. Disinilah aliran eksistensialisme
muncul sebagai upaya dalam mengurangi impersonalisasi yang mempengaruhi
sekolah pada abad ke 20 dan menekankan kembali hubungan “I-THOU” atau “aku-
kamu” antara guru dan siswa. Eksistensialis memiliki komitmen untuk membentuk
kembali situasi manusia agar memiliki kepribadian manusia yang paling tinggi, paling
bebas, dan paling asli.
Eksistensialis melihat kehidupan sangat bervariatif, kompleks, dan sulit diprediksi
dalam kategori filosofi yang tersusun rapi. Eksistensialisme menolak sistem metafisik
arsitektonis yang berkaitan dengan filosofi tradisional seperti idealisme dan realisme,
serta menolak kebergantungan peneliti pada metode ilmiah. Eksistensialisme
menyimpang dari sistem filsafat yang memandang dunia dengan membuat
kategorisasi pengalaman manusia berdasarkan konsep realitas sebelumnya.
Eksistensialis menyangkal universal, absolut, dan kategori.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH