Maudy-01012682226012-Manajemen Investasi, Portofolio Dan Wealth Manager - MM Reg. B
Maudy-01012682226012-Manajemen Investasi, Portofolio Dan Wealth Manager - MM Reg. B
NIM : 01012682226012
Kelas : Magister Manajemen Reguler B
Mata Kuliah : Manajemen Investasi, Portofolio dan Wealth Management
2. Apa saja metode yang dilakukan dalam melakukan penilaian terhadap suatu investasi?
Jawab:
Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi bisa dianalisis dengan berbagai
kriteria. Penilaian investasi yang "layak" bisa diberikan dengan membandingkan dengan
kecenderungan rata-rata industri sejenis. Ditinjau dari sudut pandang keuangan, ada
beberapa metode penilaian investasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah suatu
investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan. Masing-masing metode
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode yang dipakai tergangung dari kebutuhan tiap-
tiap perusahaan. Metode yang mana yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan. Dalam
mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu metode saja,
menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang dipakai,
maka akan semakin banyak gambaran yang lebih lengkap. Informasi yang didapat lebih
banyak. Sehingga keputusan investasi bisa lebih tertarget dan menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Adapun beberapa metode yang umum dipakai perusahaan sebagai berikut:
- Metode Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai sekarang
dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang.
Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiraan biaya
operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan dari investasi yang
sedang direncanakan.
Keputusan dengan menggunakan analisa NPV ini ada dua kemungkinan yaitu:
▪ Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV
positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.
▪ Apabila selisih antara nilai sekarang dari arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV
negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.
▪ Apabila Nilai NPV sama dengan nol artinya adalah investasi mempunyai
pendapatan yang nilainya sama dengan permintaan. Hasilnya tidak ada
keuntungan dan juga tidak ada kerugian.
Adapun Kelebihan Analisa Metode Net Present Value sebagai berikut:
▪ Nilai waktu dari uang turut diperhitungkan
▪ Nilai sisa proyek/investasi turut diperhitungkan
▪ Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan
Kekurangan Analisa Metode Net Present Value sebagai berikut:
▪ Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang juga
berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menunjukkan investasi
tersebut lebih baik.
▪ Manajer keuangan harus bisa menghitung tingkat biaya modal selama masa
investasi.
▪ Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor
usia lamanya investasi juga bisa mempengaruhi.
Rumus Perhitungan Net Present Value (NPV)
Selain lima metode di atas, ada metode penilaian investasi lainnya seperti Discounted
Payback Period (DPB) yaitu Metode penilaian ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai
arus kas masuk setiap tahun hingga tercapai nominal yang sama dari nilai investasi awal. Salah
satu kelebihan metode ini adalah bisa mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul dari
arus kas yang masuk nantinya di masa depan. Yang selanjutnya kemudian dipergunakan untuk
mengembalikan dana modal investasi dan Return of Investment (ROI) yang disebut juga
dengan laba investasi. Keuntungan yang diperoleh dihitung dari pembagian hasil pendapatan
dari nominal modal yang telah ditanamkan. Rasio penghitungan ROI ini digunakan untuk
melakukan evaluasi atas efisiensi dari suatu kegiatan investasi. Yakni dengan mengukur
langsung jumlah nominal pengembalian yang diperoleh dari total semua biaya investasi.
.
3. Apa yang dimaksud dengan portofolio optimal?
Jawab:
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2017) menjelaskan portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio efisien. Portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan
preferensi investor bersangkutan terhadap return dan risiko yang bersedia ditanggungnya.
Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak
pilihan yang ada dalam kumpulan portofolio efisien. Portofolio yang dipilih tentunya sesuai
dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return ataupun risiko yang bersedia
ditanggungnya (Tandelilin, 2001).
Portofolio optimal merujuk pada kombinasi aset investasi yang memberikan tingkat
pengembalian yang diharapkan tertinggi dengan risiko yang diterima sejauh mungkin.
Portofolio tersebut dianggap optimal karena mencapai keseimbangan antara tingkat
pengembalian yang diinginkan dan risiko yang dapat ditoleransi oleh investor.
Dalam menciptakan portofolio optimal, investor harus mempertimbangkan beberapa faktor,
termasuk:
▪ Tingkat Pengembalian: Investor perlu menentukan tingkat pengembalian yang
diharapkan dari investasi mereka. Tujuan investasi, seperti tujuan pensiun atau
pendidikan anak, akan mempengaruhi tingkat pengembalian yang diinginkan.
▪ Toleransi Risiko: Setiap investor memiliki toleransi risiko yang berbeda. Beberapa investor
mungkin lebih bersedia mengambil risiko untuk mencapai pengembalian yang lebih
tinggi, sementara yang lain lebih memilih untuk membatasi risiko mereka. Tingkat
toleransi risiko ini akan mempengaruhi alokasi aset dalam portofolio.
▪ Diversifikasi: Diversifikasi adalah strategi yang penting dalam mencapai portofolio
optimal. Dengan mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, real
estat, dan komoditas, investor dapat mengurangi risiko spesifik aset tunggal dan
mencapai diversifikasi yang baik.
▪ Korelasi Antara Aset: Korelasi antara aset berdampak pada risiko portofolio secara
keseluruhan. Jika aset-aset dalam portofolio cenderung bergerak bersama-sama, risiko
portofolio akan lebih tinggi. Oleh karena itu, memilih aset yang memiliki korelasi yang
rendah atau negatif dapat membantu mencapai portofolio optimal.
▪ Perubahan Pasar: Investor harus mempertimbangkan dinamika pasar dan perubahan
ekonomi yang dapat mempengaruhi kinerja aset investasi. Mempertahankan portofolio
yang dioptimalkan melibatkan pemantauan dan penyesuaian secara berkala.
Dalam mencari portofolio optimal, investor sering menggunakan analisis matematis dan
model statistik, seperti teori portofolio Markowitz dan model indeks tunggal untuk
membantu dalam alokasi aset yang efisien. Penghitungan portofolio optimal dengan model
Markowitz dilakukan dengan meminimumkan risiko dengan menentukan kendala tingkat
expected return, sedangkan portofolio optimal dengan model indeks tunggal dilakukan dengan
memaksimumkan perbandingan antara expected return dan risiko dari portofolio. Portofolio
optimal model Markowitz menghasilkan kombinasi portofolio yang berbeda-beda sesuai
dengan tingkat expected return portofolio yang ditentukan oleh investor, sedangkan model
indeks tunggal menghasilkan satu kombinasi expected return dan risiko portofolio.