PENILAIAN 1
PEMBUATAN LARUTAN GARAM
Disusun Oleh:
Nama : Jemima Anastasia Martauli Pakpahan
NIM : 228114091
Golongan : C1
Penanggung Jawab : Agnes Benita Putri
Kesulitan atau masalah yang dialami saat melakukan penilaian, yaitu sulit untuk
menghitung dengan cepat dan gugup pada saat memilih alat yang akan digunakan.
Cara mengatasi atau mengantisipasi Kesulitan atau masalah yang dialami saat
melakukan penilaian, yaitu dengan mengerjakan latihan soal dan memahami
kembali alat serta bahan apa saja yang digunakan untuk membuat larutan garam.
Larutan CH3COONa 2% 100 mL Pellet NaOH dan Larutan CH3COOH 1%
Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan, cara
membuat larutan, melakukan pengenceran dengan baik dan benar, serta mengetahui
cara perhitungan jumlah bahan suatu larutan.
Pendahuluan
Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa
dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka
reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). Sifat dari garam, yaitu
memiliki titik lebur yang tinggi, termasuk senyawa ionik dengan ikatan kuat,
berbentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik, larutannya dapat
berupa asam, basa, atau netral (Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat
pembentuknya). Proses larutnya sebagian garam bereaksi dengan air disebut
hidrolisis (hidro yang berarti air dan lisis yang berarti penguraian). Ada dua macam
hidrolisis , yaitu
1. Hidrolisis parsial / sebagian
Jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya.
Hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis,
yang lainnya tidak.
2. Hidrolisis Total
Jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa lemah. Dengan catatan,
garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan
bersifat netral.
Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya
terdiri dari empat jenis, yaitu
1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat
Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan
anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisis, sehingga
larutan ini bersifat netral, pH larutan ini sama dengan 7. Contohnya larutan
KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation
dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H+ dan Cl- . Masing – masing ion
tidak bereaksi dengan air, sehingga reaksinya menjadi
KCl (aq) → K+(aq) + Cl-(aq)
K+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relative asam dan basa
penyusunnya (Ka dan Kb).
- Jika Ka < Kb (asam lebih lemah daripada basa) maka anion akan
terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa.
- Jika Ka > Kb (asam lebih kuat daripada basa) maka kation akan
terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam.
- Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan
bersifat netral.
Garam juga akan mengalami hidrasi ion (terionisasi dan menarik sejumlah
molekul air). Jika konsentrasi garam semakin besar, semakin banyak ion hidrat dan
molekul air terjerat sehingga menyebabkan aktivitas air bahan pangan menurun.
Aktivitas garam dalam menarik air berhubungan dengan peristiwa plasmolisis,
dimana air akan bergerak dari konsentrasi garam rendah ke konsentrasi garam
tinggi karena adanya perbedaan tekanan osmotik (Sofia, 2015).
Bahan:
• Aquades
• Larutan CH3COONa 1%
• Pellet NaOH
Hasil Perhitungan
𝑔 2
n CH3COONa = = = 0,024 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 82
105 V = 1,44
V = 0,0137 L = 13,7 mL
Langkah Kerja
Alat dan bahan disiapkan
Pellet NaOH diambil sebanyak 0,96 g dengan sendok bahan, diletakkan di atas
gelas arloji, kemudian ditimbang dan bobotnya dicatat
Pipet pump, pipet ukur, labu takar yang sudah diisi sedikit aquades, beaker
kosong lainnya dibawa ke lemari asam
Beaker lain yang berisi larutan NaOH dimasukkan ke dalam labu takar dengan
corong kaca
Jika garis batas hampir dicapai, aquades dipindahkan dengan pipet tetes hingga
garis batas dicapai miniskus bawah
Sofia, Q., 2015. Pemanfaatan Larutan Garam (NaCl) Terhadap Jumlah Bakteri
pada Selada Bokor. Politeknik Kesehatan Bandung. Bandung.
Yusuf, Y., 2019. Kimia Analisis. EduCenter Indonesia, Jakarta, pp. 35.