Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia Dasar

Percobaan IV
Pembuatan Larutan Garam

Larutan NaCl 1%, 100 mL Pellet NaOH dan HCl 1M (B1)

Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan, cara
membuat larutan, melakukan pengenceran dengan baik dan benar, serta mengetahui
cara perhitungan jumlah bahan suatu larutan.

Pendahuluan
Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa
dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka
reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). Sifat dari garam, yaitu
memiliki titik lebur yang tinggi, termasuk senyawa ionik dengan ikatan kuat,
berbentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik, larutannya dapat
berupa asam, basa, atau netral (Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat
pembentuknya). Garam terdiri dari empat jenis, yaitu
1. Terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang bersifat netral, contohnya
NaCl dan K2SO4.
2. Terbentuk dari asam kuat dan basa lemah yang bersifat asam, contohnya
NH4Cl dan Al2(SO4)3.
3. Terbentuk dari asam lemah dan basa kuat yang bersifat basa, contohnya
CH3COONa, HCOOK, dan Na2CO3.
4. Terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang sifatnya tergantung dengan
harga Ka dan Kb, contohnya (NH4)2CO3.
Garam juga akan mengalami hidrasi ion (terionisasi dan menarik sejumlah
molekul air). Jika konsentrasi garam semakin besar, semakin banyak ion hidrat dan
molekul air terjerat sehingga menyebabkan aktivitas air bahan pangan menurun.
Aktivitas garam dalam menarik air berhubungan dengan peristiwa plasmolisis,
dimana air akan bergerak dari konsentrasi garam rendah ke konsentrasi garam
tinggi karena adanya perbedaan tekanan osmotik (Sofia, 2015).

Alat dan Bahan


Alat:
• Batang pengaduk
• Beaker
• Corong kaca
• Labu takar 100 mL
• Gelas arloji
• Neraca analitik
• Pipet ukur
• Pipet pump
• Pipet tetes
• Sendok bahan

Bahan:
• Aquades
• HCl 1M
• Larutan NaCl 1%
• Pellet NaOH

Hasil Perhitungan
𝑔 1
n NaCl = = = 0,017 𝑔
𝑚𝑟 58,5
𝑛 0,017
M NaCl = = = 0,17 𝑀
𝑉 0,1

Massa NaOH = n x Mr = 0,017 x 40 = 0,68 g


Range = 0,1 % x 0,68 g = 0,068 g
Range bawah = 0,68 – 0,068 = 0,612 g
Range atas = 0,68 + 0,068 = 0,748 g
Jadi, rangenya = 0,612-0,748 g

Bobot gelas arloji = 26,361 g


Bobot gelas arloji + isi = 27,041 g
Bobot gelas arloji + sisa = 26,363 g
-------------------------------------------- -
0,678 g
Pengenceran
M1V1 = M2V2
1M x V1 = 0,17 x 100
V1 = 17 mL

Langkah Kerja
Alat dan bahan disiapkan

Gelas arloji ditimbang dengan timbangan analitik dan bobotnya dicatat

Pellet NaOH diambil sebanyak 0,68 g dengan sendok bahan, diletakkan di atas
gelas arloji, kemudian ditimbang dan bobotnya dicatat

Pellet NaOH dimasukkan ke dalam beaker


Pellet NaOH dimasukkan ke dalam beaker yang sudah diisi aquades, kemudian
gelas arloji ditimbang berat sisanya dan dicatat

Pellet NaOH diaduk dengan batang pengaduk sampai larut

Pipet pump, pipet ukur, labu takar yang sudah diisi sedikit aquades, beaker
kosong lainnya dibawa ke lemari asam

Pipet ukur dipasangkan dengan pipet pump

Penutup labu takar dibuka

Penutup tempat larutan HCl 1M dibuka kemudian HCl 1M dipindahkan ke labu


takar sebanyak 0,68 g dan penutup labu takar ditutup

Penutup HCl 1M ditutup


Sisa HCl 1M dipindahkan ke beaker kosong kemudian dibuang

Pipet pump, pipet ukur, labu takar, dan beaker dibawa ke meja kerja

Penutup labu takar dibuka

Beaker yang berisi larutan NaOH dimasukkan ke dalam labu takar dengan corong
kaca

Aquades diambil lagi dengan beaker dan ditambahkan ke labu takar

Jika garis batas hampir dicapai, aquades dipindahkan dengan pipet tetes hingga
garis batas dicapai miniskus bawah

Labu takar ditutup dan digojlok


Daftar Pustaka

Sofia, Q., 2015. Pemanfaatan Larutan Garam (NaCl) Terhadap Jumlah Bakteri
pada Selada Bokor. Politeknik Kesehatan Bandung. Bandung.

Yusuf, Y., 2019. Kimia Analisis. EduCenter Indonesia, Jakarta, pp. 35.

Anda mungkin juga menyukai