BELANDA DI INDONESIA
Memberikan kebebasan kepada kelompok swasta untuk menanamkan modalnya di Hindia- Belanda,
tetapi pengelolaan sumber daya alam tetap dilakukan oleh pemerintah Hindia- Belanda
Menghapus peran pejabat local
Menetapkan pajak untuk penduduk pribumi
Kebijakan Capellen ternyata mengalami kegagalan karena beban pajak
rakyat dan perlawanan-perlawanan daerah
Belanda diambang kebangkrutan dan kas kerajaan Belanda yang semakin
menipis
Van der Capellen digantikan oleh Hendrik Markus de Kock namun tetap
mengalami kegagalan
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch Belanda memperkenalkan culturstelsel
atau caltivitaion system (tanam paksa). Sistem tanan paksa pertama kali diperkenalkan di
Jawa dandikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Tujuan Sistem Tanam Paksa
adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuannya untuk mengisi
kekosongan kas Belanda yang pada saat itu terkuras habis akibat perang
Tanah yang disediakan untuk tanah wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah.
Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah kolonial. Setiap
kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat.
Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi
tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam padi atau kurang lebih 3 bulan.
Mereka yang tidak memiliki tanah, wajib bekerja selama 66 hari atau seperlima tahun di
perkebunan pemerintah.
Jika terjadi kerusakan atau kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah ( jika
bukan akibat kesala
han petani) .
Pelaksanaan tanam paksa
Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi tanahnya
subur.
Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman
ekspor, sehingga banyak tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
Rakyat tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun
Waktu pelaksanaan tanaman ternyata melebihi waktutanam padi (tiga bulan) sebab
tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan yang terus-menerus.
Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada
rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani.
Bagi Belanda tanam paksa membawa keuntungan melimpah, di antaranya: (a) Kas Belanda
menjadi surplus (berlebihan). Dan (b) Belanda bebas dari kesulitan keuangan.