Anda di halaman 1dari 194

LAPORAN PRAKTIKUM

PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI SOSIAL & PSIKOLOGI KLINIS

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI

Disusun Oleh :
2PA13
Kelompok 4

NO NAMA NPM TANDA TANGAN


1 Ariefa Nurjanah 10520163
2 Farizki 10520372
3 Gilang Mohamad Khadafi 10520428
4 Jihan Salsabila 10520509
5 Meuthia Nahwa Salsabila 10520609
6 Muhammad Irfan Ariefbudi 10520659
7 Rini Isnaini Khoirunnisa 10520885
8 Wulan Septiyana 11520175

DEPOK
JULI 2022
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI SOSIAL

OBSERVASI KEPERCAYAAN DIRI PADA TOKOH UTAMA RARA


KORBAN BODY SHAMING DALAM FILM “IMPERFECT”

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI

Disusun Oleh:
2PA13
Kelompok 4

NO NAMA NPM TANDA TANGAN


1 Ariefa Nurjanah 10520163
2 Farizki 10520372
3 Gilang Mohamad Khadafi 10520428
4 Jihan Salsabila 10520509
5 Meuthia Nahwa Salsabila 10520609
6 Muhammad Irfan Ariefbudi 10520659
7 Rini Isnaini Khoirunnisa 10520885
8 Wulan Septiyana 11520175

DEPOK
JULI 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................. i


HALAMAN COVER ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Pengamatan Awal Sinopsis Film .............................................................. 1
1. Sinopsis Asli 1 ........................................................................................ 1
2. Sinopsis Asli 2 ........................................................................................ 1
3. Sinopsis Asli 3 ........................................................................................ 3
4. Kesimpulan ............................................................................................. 5
B. Tujuan ........................................................................................................ 7
II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8
A. Kepercayaan Diri ...................................................................................... 8
1. Definisi Kepercayaan Diri ...................................................................... 8
2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri ............................................................. 9
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ........................ 11
B. Body Shaming........................................................................................... 11
1. Definisi Body Shaming ......................................................................... 11
2. Komponen-Komponen Body Shaming ................................................. 12
III. RANCANGAN OBSERVASI ..................................................................... 14
A. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 14
B. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 14
IV. PELAKSANAAN OBSERVASI ................................................................. 18
A. Setting Fisik .............................................................................................. 18
B. Setting Psikis ............................................................................................ 18
C. Tahap Pelaksanaan ................................................................................. 19
V. HASIL OBSERVASI ................................................................................... 20
A. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 20
B. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 20
VI. PEMBAHASAN ......................................................................................... 117
VII.KESIMPULAN .......................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124

iii
I. PENDAHULUAN

A. Pengamatan Awal Sinopsis Film


1. Sinopsis Asli 1
Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan, dengan unsur komedinya
mengisahkan seorang perempuan bernama Rara, diperankan oleh Jessica
Mila yang selalu mendapat tekanan dari lingkungan di sekitarnya. Memiliki
tubuh gemuk, berkulit sawo matang dan rambut keriting yang tebal
membuat Rara dianggap tak indah dipandang. Rara tidak pernah peduli
dengan komentar yang datang mengenai bentuk tubuh yang tidak
proporsional. Hal ini disebabkan karena Rara sudah mendengarnya sejak
kecil dan menjadi terbiasa. Penampilan Rara yang seperti itu berbeda
dengan adiknya yang bernama Lulu. Karakter yang diperankan Yasmin
Napper ini dikisahkan memiliki tubuh yang langsing, putih dan punya pipi
yang tirus.
Rara bekerja di perusahaan kosmetik bagian riset. Suatu hari,
manajer di perusahaannya mengundurkan diri. Kevin, sebagai pemimpin
perusahaan tentu mencari penggantinya. Terdapat dua orang kandidat,
Marsha dan Rara. Meskipun Rara lebih cerdas ternyata ia tak menjadi
pilihan utama. Terlebih ia bekerja di perusahaan kosmetik. Diberi waktu
sebulan untuk mengubah penampilan, akhirnya Rara menjalani diet dan
olahraga hingga bentuk tubuh yang ideal.
Terlebih ia memiliki seorang kekasih yang sangat setia dan
menerima apa adanya. Laki-laki itu bernama Dika, diperankan oleh Reza
Rahadian. Di mata seorang Dika, Rara adalah sosok yang sempurna dengan
hati yang sangat lembut.
Sumber: https://id.berita.yahoo.com/sinopsis-film-imperfect-ajak-mengubah-
104548787.html. Diakses pada 5 Maret 2022.
2. Sinopsis Asli 2
Sejak kecil, Rara (Jessica Mila) tumbuh sebagai seorang anak yang
bongsor, atau bisa dikatakan tambun. Ia juga memiliki kulit kecokelatan

1
2

menyerupai sang ayah (Kiki Narendra). Bukan hanya itu, Rara juga
memiliki kebiasaan makan banyak dan hobi makan cokelat sehingga
membuat Debby (Karina Suwandi), ibunya selalu mengingatkan dirinya
agar jangan sampai ia mengalami kegemukan. Rara sendiri memiliki
seorang adik yang bernama Lulu (Yasmin Napper) yang memiliki
penampilan sebaliknya. Hingga suatu ketika, ayah Rara dan Lulu meninggal
dunia dalam sebuah kecelakaan. Rara pun merasa kehilangan sosok sang
ayah yang selalu mendukung kebiasaan makannya.
Rara dan Lulu pun tumbuh di bawah asuhan Debby, hingga
keduanya beranjak dewasa. Benar saja. Rara kini memiliki bentuk tubuh
yang gemuk dan bekerja di sebuah perusahaan kosmetik sebagai staf
marketing. Sementara Lulu yang langsing, cantik dan berkulit putih menjadi
seorang influencer. Debby sendiri tampak lebih memperhatikan Lulu
ketimbang Rara. Meski begitu, Rara sendiri nampak tidak keberatan dengan
penampilan fisiknya tersebut.
Di tempat kerjanya, Rara sering menjadi bahan gunjingan teman-
temannya yang memiliki penampilan fisik ‘lebih sempurna’ ketimbang
dirinya. Tapi jangan salah, ia justru memiliki kekasih seorang pria tampan
yang sederhana, seorang fotografer bernama Dika. Keduanya juga sering
meluangkan waktu menjadi guru di sebuah sekolah yang diperuntukan bagi
anak-anak jalanan. Sementara Lulu berbanding terbalik dengan sang kakak.
Ia memiliki seorang kekasih selebgram kenamaan bernama George (Boy
William) yang enerjik lagi kaya raya. Kondisi ini juga membuat Lulu dan
George kerap dihujani pujian dari tiga teman Debby (Wanda Hamidah, Diah
Permatasari, Olga Lidya). Meski begitu, Lulu juga sering dibully oleh para
netizen.
Suatu kali, Malathi, perusahaan kosmetik tempat Rara bekerja
ditinggal oleh Sheila (Cathy Sharon) manager marketing mereka. Sehingga
Kelvin (Dion Wiyoko) selaku direktur mencari calon pemimpin baru untuk
divisi tersebut. Pria itu kemudian mengungkapkan pada Rara bahwa ada dua
calon kuat pengganti Sheila. Yaitu, ia dan Marsha (Clara Bernadeath).
3

Namun, dengan terang-terangan Kelvin menyatakan bahwa perusahaannya


bukan hanya butuh seseorang dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Rara.
Tapi, sebagai produsen penghasil kosmetik ia berharap bahwa stafnya juga
memiliki penampilan yang menarik seperti Marsha. Hingga Rara pun
terpikirkan bahwa ia mungkin perlu merubah penampilannya.
Dengan bantuan Lulu, sekarang Rara mulai mempercantik diri. Ia
berolahraga, pergi waxing, hingga melakukan diet ketat. Dalam satu bulan,
ia mampu menurunkan berat badannya dengan begitu drastis. Rara juga
mulai rajin dandan dan mengenakan pakaian-pakaian yang trendi.
Perubahan drastisnya itu juga membuat Marsha, Irene (Karina
Nadila) dan Wiwid (Devina Aureel) para karyawan Malathi yang sering
bergunjing mengakrabkan diri dengannya. Tapi, hal tersebut justru membuat
hubungan Rara dengan Fey (Shareefa Daanish) yang tomboy menjadi
renggang. Sementara Dika yang tengah berusaha melunasi hutang ibunya
(Dewi Irawan) juga merasa bahwa Rara bukan hanya mengalami perubahan
secara fisik, tapi juga dari tingkah lakunya.
Sumber: https://bacaterus.com/review-film-imperfect/. Diakses 20 Maret
2022.
3. Sinopsis Asli 3
Rara (Jessica Mila) terlahir dari model sukses era 90-an yaitu Debby
(Karina Suwandi) yang harus menjalani kehidupan tekanan bully sebab
memiliki fisik berbeda dengan adiknya yaitu Lulu (Yasmin Napper). Rara
memiliki tubuh gendut dan berkulit legam yang berasal dari gen ayahnya
yaitu Hendro (Kiki Narendra). Meskipun tidak memiliki tubuh sempurna
dalam pandangan masyarakat, tetapi dia memiliki kebaikan hati yang tidak
dimiliki banyak orang. Dia sering kali membantu mengajar di sekolah bagi
anak-anak jalanan, yang membuat Dika (Reza Rahardian) jatuh hati.
Berbeda dengan nasib Lulu yang memiliki kekasih George (Boy William)
yang hanya mencintai Lulu hanya sekedar menaikkan followers. Rara
bersahabat dengan Fey (Shareefa Danish) rekan kerja Rara di perusahaan
besar produsen produk kecantikan. Saat umur 14 tahun, ayah Rara tewas
4

dalam kecelakaan. Usai itu, rumahnya dijual ibunya dan mereka pindah
menuju rumah baru.
Saat dewasa, Rara bekerja menjadi manajer riset di perusahaan
kosmetik yang dipimpin Kelvin (Dion Wiyoko). Di kantor dia mendapati
perilaku diskriminatif terkait tubuhnya termasuk Marsha (Clara Bernadeth),
Wiwid (Devina Aureel) dan Irene (Karina Nadila). Suatu hari, Sheila (Cahty
Sharon) mengundurkan diri. Perusahaan ini mengalami masalah keuangan,
sehingga Kelvin membutuhkan pengganti yang dapat mengatasi masalah.
Kelvin mengharuskan Rara untuk mengubah total penampilannya jika dia
ingin mengambil tanggung jawab tersebut.
Usai merasa tertekan dan dicemooh rekan kerjanya maupun
lingkungan sekitar terkait masalah body shaming, dia mendengarkan saran
ibunya mengubah pola makan dan merawat diri, supaya dia bisa mendapati
bentuk badan yang dia inginkan. Akhirnya, Rara menurunkan berat
badannya setelah proses satu 1 bulan. Rara menjadi wanita cantik dan
memiliki penampilan menarik. Akhirnya, dia menjadi manager di
perusahaan. Disisi lain Ibu Dika bernama Ratih ditagih bunga utang oleh Ibu
Tuti. Ini membuat Dika bekerja lebih keras lagi. Perubahan pada Rara,
ternyata perilakunya juga berubah baik kepada kekasih dan rekan kerjanya.
Dia berteman dengan Marsha yang sebelumnya mendiskriminasinya dan
mengorbankan hubungan kawan lamanya yaitu Fey.
Ibu Kelvin yaitu Melinda mendatangi perusahaan Kelvin menyebut
perusahaan itu masih belum mampu mengatasi keadaan. Setelahnya, Kelvin
pun memarahi Rara sebab kinerja buruk dan perusahaan menurun, dia
menyalahkan Rara sebab jabatan yang seharusnya dipegang Marsha diambil
Rara. Hal ini terdengar oleh Marsha. Marsha berpura-pura merayakan ulang
tahun Rara mengajaknya minum. Rara tertidur, hampir melupakan perayaan
ulang tahun oleh anak-anak jalanan. Di sana, anak-anak jalanan tertidur
setelah lama menunggu Rara.
Dika sempat kecewa dengan sikap Rara yang telah berubah. Suatu
ketika dalam rapat perusahan, Kelvin menyalahkan Rara, lalu Rara jatuh
5

pingsan. Dia dibawa menuju IGD dan dia diperiksa bahwa dia kekurangan
karbohidrat dan tekanan darah rendah efek diet-nya. Rara menemui Dika
sehingga terjadi kesalahpahaman antara Rara dan Lulu yang melakukan
pemotretan bersama dengan Dika. Rara mengira Dika sedang bermesraan
dengan Lulu.
Saat pulang, Ibu Dika menasihati Dika menyebut Rara berusaha
mencari jati dirinya dan Dika harus membantu itu. Di rumah Rara, Lulu dan
Rara berkelahi sebab kesalahpahaman, Lulu sedang melakukan pemotretan
bersama Dika, Rara mengira dirinya kurang mendapatkan kasih sayang
ibunya, ibunya menenangkan dirinya. Ibunya mengatakan dia
mengorbankan karirnya sebagai model hanya untuk melahirkan Rara dengan
cara sesar, dia memperlihatkan bekas operasi vertikal dia. Mereka bertiga
berdamai. Rara mendapat kiriman dari Dika yaitu foto dirinya yang sedang
mengajar, mengisyaratkan permintaan maaf Dika.
Perusahaan kembali untung dan juga mengadakan pesta syukuran.
Rara bahagia sebab mendapat perhatian dari semua orang yang hadir.
Semua yang telah terjadi, Rara berusaha mengubah sikapnya. Dia meminta
maaf kepada Fey. Dia berusaha memperbaiki kinerjanya di perusahaan
dengan mengajukan konsep terbaru. Dia membuat konsep mengenai standar
kecantikan.
Wanita seharusnya tidak diikat standar kecantikan seperti itu sebab
wanita itu beragam dan perusahan harus hadir sebagai teman baik untuk
wanita guna mencapai kecantikan masing-masing dan lebih bersyukur
terhadap dirinya. Konsep Rara pada akhirnya membuat perusahaan bangkit
lagi.
Sumber: https://sinopsisfilmindia.com/2021/01/sinopsis-film-imperfect-2019-
lengkap.html. Diakses pada 20 Maret 2022.
4. Kesimpulan
Film Imperfect mengisahkan seorang perempuan yang bernama Rara
yang memiliki tubuh gemuk, berkulit sawo matang dan rambut keriting
yang tebal menyerupai sang ayah. Dengan penampilan ini membuat Rara
6

dianggap tak indah dipandang, berbeda dengan sang adik yang bernama
Lulu yang memiliki tubuh langsing, putih dan pipi tirus yang menyerupai
sang ibu. Lulu yang merupakan seorang influencer serta kekasih bernama
George dan Rara yang merupakan seorang staf marketing di sebuah
perusahaan kosmetik. Dengan penampilan fisiknya, Rara selalu menjadi
bahan gunjingan teman-temannya karena penampilan fisiknya. Tetapi, hal
tersebut tidak pernah Rara pedulikan, beruntungnya Rara yang mempunyai
seorang kekasih bernama Dika yang selalu setia dan mendukungnya.
Suatu hari, manajer di perusahaannya mengundurkan diri. Kelvin
sebagai pemimpin perusahaan membutuhkan pengganti yang dapat
mengatasi masalah. Lalu Kelvin memilih seseorang sebagai penggantinya,
Kelvin pun meminta Rara untuk mengubah total penampilannya jika dia
ingin mengambil tanggung jawab tersebut. Dengan mendapatkan tawaran
tersebut dan permintaan sang ibu kepada Rara untuk mengubah pola makan
dan merawat dirinya ia pun melakukan diet ketat. Dengan semua yang Rara
lakukan, ia mampu merubah dirinya dan menurunkan berat badan dalam 1
bulan. Perubahan yang Rara miliki sekarang, ia pun mendapat banyak
pujian.
Perubahan penampilan Rara tersebut membuat ia dekat dengan rekan
kerja lainnya terutama Marsha yang sebelumnya menggunjingnya. Tetapi di
lain sisi, teman lamanya yaitu Fey, merasa dilupakan oleh Rara, bukan
hanya teman lama saja yang merasa dilupakan, Dika yang merupakan sang
kekasih Rara merasa dilupakan. Dika kecewa dengan perubahan Rara yang
seperti itu. Rara berubah bukan hanya penampilan fisik saja tetapi juga
tingkah lakunya. Lalu, pada hari dimana Rara sudah ada janji untuk
merayakan ulang tahun dengan Dika dan anak jalanan, ia diajak minum
dengan Marsha hingga membuat Rara tertidur dan akhirnya Rara melupakan
janjinya dengan Dika, Dika pun merasa kecewa. Ketika dalam rapat
perusahan, Kelvin menyalahkan Rara karena perusahaan tidak untung
karenanya, lalu Rara jatuh pingsan. Pada hari sebelumnya, Rara sempat
bertengkar dengan Lulu dikarenakan Rara salah paham dengan Lulu. Rara
7

melihat Lulu bermesraan dengan Dika. Dika pun memperbaiki


kesalahpahaman tersebut.
Perusahaan kembali untung dan juga mengadakan pesta syukuran.
Rara bahagia sebab mendapat perhatian dari semua orang yang hadir. Rara
berusaha mengubah sikapnya. Rara meminta maaf kepada sahabatnya Fey.
Rara juga berusaha memperbaiki kinerjanya di perusahaan dengan
mengajukan konsep terbaru. Dia membuat konsep mengenai standar
kecantikan yang membuat perusahaannya bangkit kembali.

B. Tujuan
Tujuan dari observasi ini untuk mengamati kepercayaan diri pada korban
body shaming dari tokoh utama bernama Rara dalam film “Imperfect”.
II. LANDASAN TEORI

A. Kepercayaan Diri
1. Definisi Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri menurut Lauster (2006) adalah ketika seseorang
yakin akan ketergantungan pada kemampuan dirinya sendiri, sehingga
berpengaruh pada sikap hati-hati, ketidakegoisan, toleransi, dan optimisme
terhadap tanggung jawab yang dikerjakan dan individu yang percaya diri
yakin akan cita-citanya, meskipun orang lain menganggap cita-citanya
berlebihan karena keterbatasan kemampuan yang dimilikinya (exaggerated
ambition).
Anthony (dalam Ghufron & Rini, 2017) berpendapat bahwa
kepercayaan diri merupakan sikap pada diri seseorang yang dapat menerima
kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki
kemandirian, mempunyai kemampuan untuk memiliki, serta mencapai
segala sesuatu yang diinginkan.
Selain itu, menurut Druckman & Bjork (1994), percaya diri adalah
suatu kondisi mental atau psikologis, dimana individu dapat mengevaluasi
keseluruhan keyakinannya yang kuat dalam memberinya kemampuan untuk
melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan dalam hidup.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh di
atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah sikap mental atau
psikologis ketika seseorang yakin pada kemampuan dirinya meskipun orang
lain menganggap cita-citanya berlebihan karena keterbatasan kemampuan
yang dimilikinya dengan bersikap optimis terhadap suatu tanggung jawab
yang dilakukan, lalu dapat membuktikan kemampuannya tersebut bahwa
seseorang itu mampu memanfaatkannya secara tepat untuk mencapai tujuan
dalam hidupnya.

8
9

2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri


Menurut Lindenfield Gael (2000), aspek kepercayaan diri
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu percaya diri lahir dan percaya diri
batin.
a. Percaya diri lahir, membuat individu harus bisa memberikan kesan pada
dunia luar bahwa dirinya yakin akan secara pribadi (percaya diri lahir).
Percaya diri lahir dapat dilihat dalam kemampuan berikut diantaranya.
1) Komunikasi
Individu yang percaya diri memiliki keterampilan komunikasi
yang baik, yaitu mampu mendengarkan secara akurat, tenang dan
memiliki empati kepada orang lain, serta berani berbicara di depan
umum tanpa dipengaruhi oleh kecemasan. Individu juga mampu
menjalin komunikasi dengan orang lain disegala usia dan semua jenis
latar belakang dengan berdiskusi atau berdebat baik secara rasional
dan artikulasi.
2) Sikap Tegas
Ketegasan dalam diri mengajarkan individu untuk
mengungkapkan kebutuhan sendiri secara langsung dan lugas,
membela hak diri sendiri dan orang lain, serta memberi dan menerima
kritik yang membangun dan berkampanye secara efektif.
3) Penampilan Diri
Dalam berpenampilan, seorang individu yang memiliki rasa
percaya diri selalu memperhatikan penampilan dirinya ketika memilih
gaya dan warna pakaian untuk memaksimalkan kepribadian diri
sendiri, serta gaya hidup tanpa dibatasi oleh keinginan untuk
menyenangkan orang lain.
4) Pengendalian Perasaan
Pengendalian perasaan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
untuk melatih menjaga emosi dan individu mengambil lebih banyak
tantangan dan risiko karena individu tersebut dapat mengelola
ketakutan, kecemasan, dan frustasi mereka. Dengan pengendalian
10

perasaan, individu mencari pengalaman dan hubungan yang memberi


sukacita, cinta, dan kebahagiaan yang mendalam tanpa merasa
diselimuti oleh rasa takut kesedihan dan rasa tertekan selamanya.
b. Percaya Diri Batin, adalah percaya diri yang memberikan seseorang
perasaan dan anggapan bahwa pribadinya dalam keadaan baik. Percaya
diri batin dapat dilihat dalam kemampuan berikut diantaranya.
1) Cinta Diri
Individu yang mencintai diri akan peduli pada diri sendiri
dengan mempertahankan kecenderungan alami individu untuk
menghargai kebutuhan fisik dan emosional individu. Individu tidak
akan menyiksa diri dengan perasaan bersalah setiap kali meminta atau
mendapatkan sesuatu yang diinginkan serta terbuka dalam suatu
pujian, kepastian, imbalan, dan tidak mencoba untuk memanipulasi
diri.
2) Pemahaman Diri
Individu tidak terus menatap diri sendiri, tetapi secara rutin akan
merenungkan perasaan, pikiran, dan perilakunya serta ketertarikan
untuk mengetahui bagaimana individu dianggap oleh orang lain.
Individu menyadari kekuatan diri dan mampu memenuhi potensinya
serta dapat mengetahui kelemahan dan keterbatasan individu. Dengan
itu, individu akan mampu mempersiapkan diri dalam suatu kegagalan.
3) Tujuan yang Jelas
Individu memiliki gagasan yang jelas tentang mengapa
mengambil tindakan tertentu dalam menetapkan tujuan yang dapat
dicapai agar tidak selalu bergantung pada orang lain, memiliki lebih
banyak energi dan kegembiraan yang membuat diri sendiri termotivasi
serta individu memiliki ketekunan dalam mencapai tujuan yang akan
ditetapkan sendiri.
4) Pemikiran yang Positif
Individu yang memiliki rasa percaya diri yakin bahwa masa
depan memiliki kehidupan dan potensi yang lebih baik dari masa lalu,
11

selalu mengambil sisi positif dari pengalaman bahwa setiap orang


mempunyai sifat yang baik serta individu percaya akan sebagian besar
masalah pasti memiliki solusi dan hasil yang baik dalam melakukan
aktivitasnya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Menurut Ghufron & Rini (2017), kepercayaan diri dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut.
a. Konsep Diri
Menurut Anthony (dalam Ghufron & Rini, 2017), terbentuknya
kepercayaan diri pada diri seseorang diawali dengan perkembangan
konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu kelompok.
b. Harga Diri
Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif
pula. Santoso berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.
c. Pengalaman
Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri.
Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya rasa
percaya diri seseorang. Anthony (dalam Ghufron & Rini, 2017)
mengemukakan bahwa pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk
mengembangkan kepribadian sehat.
d. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat
kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan
menjadikan orang tersebut tergantung dan berada dibawah kekuasaan
orang lain yang lebih pandai darinya dan sebaliknya.

B. Body Shaming
1. Definisi Body Shaming
Rezvan, et al, (dalam Karyanti & Aminudin, 2019) mendefinisikan
body shaming sebagai pelecehan yang berhubungan dengan penampilan
12

tubuh menggunakan bahasa yang memalukan sebagai kritik dari orang lain
dan penilaian individu karena kelebihan atau kekurangan berat badan.
Menurut Gilbert & Miles (2002), body shaming merupakan
pengalaman memalukan yang difokuskan dari dalam diri tentang perasaan
malu, tingkah laku, kepribadian ataupun keadaan pikiran yang khusus pada
kondisi tubuh individu.
Dolezal (2015) berpendapat bahwa perlakuan body shaming adalah
pengalaman bullying secara verbal yang dialami individu ketika kekurangan
dipandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk
tubuhnya.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh,
maka dapat disimpulkan bahwa body shaming adalah perilaku bullying
secara verbal dengan kritik yang memalukan dari orang lain dan penilaian
diri terhadap kekurangan individu yang dipandang negatif oleh orang lain
dari penampilan tubuhnya.
2. Komponen-Komponen Body Shaming
Menurut Gilbert & Miles (2002), body shaming terkait dengan rasa
malu sebagai pengalaman multifaset yang memiliki berbagai komponen
sebagai berikut.
a. Komponen Kognitif Sosial atau Eksternal
Komponen ini mengacu pada penilaian dari orang lain dalam menilai
diri sebagai seseorang yang dipandang rendah atau kurang baik oleh
orang lain sehingga memandang diri secara rendah.
b. Komponen Evaluasi Diri Internal
Pandangan terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang buruk yang
berasal dari pemikiran negatif tentang diri sendiri. Hal ini juga
didasarkan pada kritikan dengan kata-kata yang merendahkan diri
sehingga hal itu yang mengakibatkan menurunnya kepercayaan diri dan
menanamkan pikiran yang mempermalukan diri sendiri.
13

c. Komponen Emosional
Emosi dan perasaan yang dialami pada perilaku body shaming
bermacam-macam seperti perasaan takut, cemas, marah, dan merasa jijik
pada diri sendiri. Hal ini disebabkan dari pikiran negatif atas dirinya dan
ketidakmampuan mengikuti standar yang ada dari lingkungan.
d. Komponen Perilaku
Akibat perilaku body shaming sering berhubungan dengan perilaku
defensif tertentu seperti dorongan kuat untuk 'tidak terlihat', menghindari
pandangan kontak mata atau melarikan diri. Kecenderungan untuk
menghindar dari lingkungan sekitarnya karena terdapat perasaan tidak
nyaman yang timbul dari pandangan rendah dari orang lain serta merasa
terancam.
e. Komponen Fisiologis
Rasa malu pada korban body shaming terkait dengan respons stres
dalam sistem pemrosesan yang berpusat pada limbik yang menunjukkan
interaksi kognisi-emosi akibat seseorang merasa tertekan dengan tuntutan
untuk mampu sesuai dengan standar yang ada.
III. RANCANGAN OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : ( Movie Setting / Lab Setting )
2. Pencatatan Observasi : ( Event / Time )
3. Kegiatan Observasi : ( Partisipan / Non Partisipan Passive )

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Lembar Observasi :
Nama Observer :

Aspek-Aspek Keterangan
Kepercayaan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Ya Tidak
Film
Imperfect

a. Subjek mampu
mendengarkan
secara akurat.

b. Subjek memiliki
empati kepada
orang lain.
1. Percaya Diri c. Subjek berani
Lahir berbicara di
depan umum
tanpa merasa
cemas.
d. Subjek mampu
berdiskusi atau
berdebat dengan
orang lain secara
rasional dan
artikulasi.

14
15

Aspek-Aspek Keterangan
Kepercayaan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Ya Tidak
Film
Imperfect
e. Subjek mampu
mengungakapka
n kebutuhan
sendiri secara
langsung dan
lugas.
f. Subjek bersikap
tegas dalam
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi
dan menerima
kritik.
h. Subjek selalu
memperhatikan
penampilan
dirinya, baik
gaya pakaian dan
gaya hidup tanpa
dibatasi
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain.

i. Subjek mampu
mengendalikan
perasaan
emosional.
j. Subjek menjalin
hubungan yang
memberi
sukacita, cinta,
dan kebahagiaan
yang mendalam
tanpa rasa takut,
16

Aspek-Aspek Keterangan
Kepercayaan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Ya Tidak
Film
Imperfect
kesedihan dan
rasa tertekan.

a. Subjek dapat
menghargai
kebutuhan fisik
dan
emosionalnya.
b. Subjek tidak
menyiksa diri
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.
2. Percaya Diri c. Subjek dapat
Batin menerima pujian
tanpa merasa
sombong.

d. Subjek dapat
menyadari
kelebihan diri
sendiri.

e. Subjek dapat
menyadari
kekurangan diri
sendiri.
f. Subjek mampu
mempersiapkan
diri sendiri
dalam suatu
kegagalan.
17

Aspek-Aspek Keterangan
Kepercayaan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Ya Tidak
Film
Imperfect
g. Subjek mampu
menetapkan
tujuan tanpa
bergantung
dengan orang
lain.
h. Subjek memiliki
ketekunan untuk
mencapai
tujuannya.

i. Subjek mampu
mengambil sisi
positif dari setiap
pengalaman.

j. Subjek percaya
setiap masalah
memiliki solusi
dan hasil yang
baik.
IV. PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Setting Fisik
Pada hari Minggu, 05 Juni 2022 observer melakukan pengamatan
dengan menonton film “Imperfect” bersama di rumah masing-masing observer
menggunakan platform gmeet, observasi ini dilakukan jam 21.25 - 00.00 WIB.
Subjek yang diobservasi merupakan tokoh utama dalam film “Imperfect”
bernama Rara yang menjadi korban body shaming karena penampilannya yang
bertubuh gemuk, berkulit sawo matang, dan berambut tebal hitam keriting.
Dimenit ke 15.23 sampai 15.48 tokoh utama yang bernama Rara
berpenampilan kasual dengan baju kaos berwarna cokelat, cardigan berwarna
abu-abu, celana panjang berwarna cream, sepatu, dan tanpa riasan wajah
dengan rambut terurai. Pada pagi hari subjek berjalan memasuki ruangan staf
tempat kerjanya dengan membawa kantong plastik yang berisikan 2 porsi
bubur ditangan kanan dan membawa dokumen ditangan kirinya serta tas ransel
berwarna cokelat di pundaknya. Subjek berjalan melewati dua rekan kerjanya
yang sedang memakan salad buah menuju meja sahabat subjek untuk
memberikan seporsi bubur yang dibawanya, kemudian subjek menuju meja
kerjanya yang berhadapan dengan meja kerja sahabat subjek. Di ruangan
tersebut terdapat beberapa lemari, rak buku, pajangan produk perusahaan,
mesin fotokopi, komputer, meja, kursi, lampu kerja, telepon kabel, serta berkas
di atas mejanya.

B. Setting Psikis
Subjek merupakan tokoh utama bernama Rara dalam film “Imperfect”
yang menjadi korban body shaming. Pada menit 15.23 sampai 15.48 tokoh
utama yang bernama Rara memasuki ruangan subjek dengan raut wajah yang
terlihat datar dan menundukkan pandangannya ke bawah. Saat subjek berjalan
melewati dua rekan kerjanya yang sedang memakan salad buah sambil berdiri,
subjek memberikan senyuman tipis kepada kedua rekan kerjanya tersebut.
Akan tetapi, salah satu rekan kerjanya tersebut memberikan komentar yang

18
19

tidak mengenakkan mengenai pilihan sarapan subjek yaitu bubur yang menurut
rekan kerjanya sangat tidak sehat. Subjek terlihat membalas komentar tersebut
dengan menghelakan napas serta raut wajah yang datar sambil terus berjalan
menuju meja kerja sahabatnya. Sahabat subjek bertanya mengenai perasaan
subjek dengan komentar yang diberikan oleh rekan kerjanya. Namun, subjek
lebih memilih menghiraukan komentar tersebut karena tidak ingin
menimbulkan masalah.

C. Tahap Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Minggu, 05 Juni 2022
2. Tempat : Rumah masing-masing observer
3. Waktu : 21.25 – 00.00 WIB
a. Pukul 21.25 WIB : Observer mempersiapkan film dari telegram
untuk menonton bersama menggunakan gmeet.
b. Pukul 21.26 WIB : Observer mulai mengamati film untuk
pengambilan data, tetapi awal mulai film terjadi
buffering.
c. Pukul 21.27 WIB : Observer mulai mengamati film kembali untuk
pengambilan data.
d. Pukul 21.29 WIB : Terjadi buffering kembali pada film sehingga
observer memutuskan untuk menonaktifkan
kamera.
e. Pukul 21.40 WIB : Pada saat pertengahan film terjadi buffering.
f. Pukul 23.18 WIB : Observer mulai berdiskusi dengan kelompok.
g. Pukul 00.00 WIB : Observer selesai mengambil data.
V. HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : Movie Setting
2. Pencatatan Observasi : Event
3. Kegiatan Observasi : Non Partisipan Passive

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal : Minggu, 05 Juni 2022
2. Waktu : 21.25 – 00.00 WIB
3. Tempat : Rumah masing-masing
4. Lembar Observasi :
a. Nama Observer 1 : Ariefa Nurjanah
Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit ke 7:26,


empati kepada subjek mengajarkan
orang lain. anak-anak jalanan
yang tidak bisa
sekolah, disitulah
1. Percaya Diri subjek memiliki
Lahir rasa empati kepada
anak jalanan,
subjek
mengenalkan
angka, berhitung
sampai pulau-pulau
(peta).

Pada menit ke 8:45,


subjek melihat
salah satu anak

20
21

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
perempuan duduk
menyendiri
kemudian subjek
hampiri dan subjek
menghibur anak
perempuan tersebut
untuk gabung
bermain dengan
teman-temannya
yang lain.

c. Subjek berani ✓ Pada menit ke


berbicara di 1:43:21 dimana
depan umum subjek berbicara di
tanpa merasa depan umum untuk
cemas. memperlihatkan
hasil karya dari
programnya itu dan
subjek berbicara
sangat amat baik
dengan lantang
tanpa merasa
cemas.

d. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


berdiskusi atau 26:37 subjek
berdebat dengan dipanggil oleh
orang lain secara atasannya
rasional dan menyampaikan
artikulasi. hasil laporannya
dan berdiskusi
bersama atasannya
dengan rasional dan
artikulasi yang
jelas.

e. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengungakapkan 1:28:21, subjek
kebutuhan bertengkar dengan
sendiri secara kekasihnya saat
22

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
langsung dan subjek
lugas. mengungkapkan
kebutuhannya yaitu
ingin dihargai
semua usahanya
oleh kekasih
subjek.

Pada menit ke
1:31:40 subjek
mengungkapkan
kebutuhan sendiri
dengan ingin
dimengerti
perasaannya oleh
ibu subjek dan
ingin merasakan
dipedulikan oleh
ibunya.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak pada


tegas dalam observasi
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Pada menit ke


dan menerima 1:23:46, subjek
kritik. bertengkar kecil
dengan sahabatnya
dan subjek
menerima kritikan
dari sahabatnya
karena subjek
sudah mulai
berubah.

Pada menit ke
1:05:55 sedang jam
makan siang,
subjek memberi
23

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
kritikan kepada
sahabatnya tentang
memakai sepatu
heels.

h. Subjek selalu ✓ Pada menit ke


memperhatikan 1:15:16 saat subjek
penampilan ingin berangkat
dirinya, baik mengajar anak
gaya pakaian dan jalanan bersama
gaya hidup tanpa kekasihnya ketika
dibatasi kekasih subjek
keinginan untuk menanyakan hal
menyenangkan tentang pakaiannya
orang lain. dan subjek
menjawab dengan
mengatakan bahwa
subjek nyaman
mengenakan baju
tersebut dan sangat
memperhatikan
gaya hidup dan
pakaiannya.

Pada menit ke
58:24 subjek
menanyakan hal
mengenai warna
lipstik ke
sahabatnya tanpa
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain
melainkan untuk
kebutuhan
kerjanya.
24

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke
mengendalikan 15:33 ketika subjek
perasaan baru saja datang ke
emosional. kantornya, dimana
kedua rekan
kerjanya
mengeluarkan
sebuah umpatan
dengan
melontarkan
kalimat “Nutrisi
untuk ibu hamil”
disitu subjek
merasa kesal tetapi
subjek bisa
mengendalikan
perasaan kesalnya
itu dengan
menghiraukan
ejekan tersebut.

j. Subjek menjalin ✓ Pada menit ke


hubungan yang 31:44 telihat subjek
memberi tertawa merasakan
sukacita, cinta, kebahagiaan dan
dan kebahagiaan menjalin hubungan
yang mendalam yang sangat baik
tanpa rasa takut, dengan anak kost
kesedihan dan ibu dari
rasa tertekan. kekasihnya.

Pada menit ke
32:32 saat subjek
sedang makan
bersama dengan ibu
kekasihnya terlihat
subjek sangat
merasakan
kebahagiaan yang
mendalam, cinta,
25

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dan menjalin
hubungan yang
sangat baik dengan
ibu dari kekasihnya
tersebut.

a. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


menghargai 1:49:35 saat subjek
kebutuhan fisik mulai terlihat
dan gemuk kembali,
emosionalnya. disitulah subjek
dapat menghargai
kebutuhan fisik nya
dan emosional nya
dengan tetap
menjaga pola hidup
yang sehat yaitu
tetap berolahraga
dan makan
makanan yang
sehat.

2. Percaya Diri b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


Batin menyiksa diri observasi
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


menerima pujian 1:45:05 saat subjek
tanpa merasa berhasil atas
sombong. projeknya disitulah
subjek menerima
pujian dari rekan-
rekannya atas
keberhasilan projek
26

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
tersebut tanpa
merasa sombong.
Pada menit ke
1:00:08 dimana
subjek sedang
makan malam
bersama
kekasihnya dan
subjek menerima
pujian dari
kekasihnya yang
kagum akan
perubahan fisik dan
penampilan subjek.

d. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


menyadari 37:18 saat subjek
kelebihan diri yakin dan
sendiri. memberanikan diri
berbicara kepada
atasannya dengan
meminta waktu
selama sebulan
untuk subjek bisa
mengubah
penampilannya dan
bisa menduduki
posisi manajer yang
baru dengan
kecerdasan yang
dimilikinya.

e. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


menyadari 27:40 dimana saat
kekurangan diri subjek berdiskusi
sendiri. dengan atasannya
dan menanyakan
perihal siapa yang
akan menggantikan
manajer yang telah
27

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
mengundurkan diri,
atasan subjek
mengatakan bahwa
“Isi kepala aja ga
cukup” disitulah
subjek menyadari
akan kekurangan
fisik dan
penampilan yang
dimilikinya
walaupun subjek
sangat cerdas.

f. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mempersiapkan 1:42:21 terlihat
diri sendiri dalam ketika subjek dan
suatu kegagalan. karyawan lainnya
sedang
mendiskusikan
konsep yang akan
ditunjukan , subjek
sangat yakin akan
konsepnya dan
mampu
mempersiapkan
dirinya ketika
pemimpin
perusaahannya
terlihat ragu akan
konsep yang subjek
ajukan tersebut.

g. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


menetapkan 55:08 saat subjek
tujuan tanpa bertekad dengan
bergantung tujuannya untuk
dengan orang bisa menjadi
lain. manajer baru,
subjek melakukan
diet tersebut
28

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dengan selalu
berolahraga,
memakan makanan
yang sehat tanpa
bergantung pada
orang lain.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit ke


ketekunan untuk 55:08 saat subjek
mencapai menjalankan
tujuannya. program diet nya,
subjek sangatlah
tekun menjalankan
itu semua untuk
bisa mencapai
tujuannya yaitu
bisa menggantikan
posisi manajer baru
di perusahaannya.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengambil sisi 1:41:19 dimana
positif dari setiap subjek mengambil
pengalaman. sisi positif dari
pengalaman
sebelumnya dengan
mengatakan “Kalo
jadi ga sempurna
itu gapapa” ketika
subjek berubah dan
sempat bertengkar
dengan kekasihnya.

j. Subjek percaya ✓ Pada menit ke


setiap masalah 1:41:02 saat subjek
memiliki solusi menyadari akan
dan hasil yang kesalahan subjek
baik. dengan kekasihnya
dan subjek
kemudian memiliki
29

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
solusi dengan
membuat konsep
baru untuk
perusahaannya dan
membuahkan hasil
yang sangat baik.
30

b. Nama Observer 2 : Farizki


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan saat observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit 7:24


empati kepada subjek bersama
orang lain. pacarnya mengajari
anak-anak
pedalaman yang
kurang mampu.

1. Percaya Diri c. Subjek berani ✓ Pada akhir film


Lahir berbicara di tepatnya menit
depan umum 1:43:49 subjek
tanpa merasa berbicara
cemas. dihadapan semua
orang untuk
mempresentasikan
proyek terbaru dari
perusahaan tempat
subjek bekerja.

d. Subjek mampu ✓ Pada menit 1:23:34


berdiskusi atau subjek sedang
berdebat dengan berjalan dilorong
orang lain secara kantornya,
rasional dan kemudian
artikulasi. sahabatnya
menghampiri
subjek untuk
menanyakan
masalah yang
semalam. Karena
perasaan subjek
yang sedang tidak
baik subjek
menjawab dengan
penuh emosi yang
31

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
akhirnya
perdebatan tidak
terhindari.

e. Subjek mampu ✓ Pada menit 32:25


mengungakapkan subjek berbicara
kebutuhan dengan pacarnya
sendiri secara sambil menyusuri
langsung dan gang untuk
lugas. mengungkapkan
bahwa subjek ingin
menjadi manajer
yang baru dengan
syarat subjek harus
mengubah
penampilannya.

f. Subjek bersikap ✓ Pada menit 1:42:07


tegas dalam subjek mengajukan
membela hak diri project terbaru
dan orang lain. kepada atasanya
yang berbicara
bahwa kecantikan
tidak dipandang
lewat fisik saja.

g. Subjek memberi ✓ Pada menit 26:40


dan menerima subjek dipanggil
kritik. keruang atasannya
untuk menanyakan
hasil kinerjanya
sekaligus mencari
manajer
perusahaan
tersebut. Disaat
pembicaraan
atasannya berbicara
bahwa subjek layak
menjadi manajer,
tetapi karena
32

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
fisiknya kurang,
atasannya kurang
percaya.

Dan pada menit


37:25 subjek pun
menerima kritik
dari bosnya dan
subjek diberi waktu
satu bulan untuk
merubah
penampilannya.

h. Subjek selalu ✓ Tidak nampak pada


memperhatikan saat observasi.
penampilan
dirinya, baik
gaya pakaian dan
gaya hidup tanpa
dibatasi
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit 15:30


mengendalikan subjek berjalan
perasaan memasuk ruang
emosional. kantor akan tetapi
dua teman
kantornya berdiri
sambil memegang
mangkuk berisikan
salad meledek fisik
subjek, tetapi
subjek hanya
berjalan saja tanpa
menghiraukan
sedikitpun.
33

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
j. Subjek menjalin ✓ Pada menit 12:02
hubungan yang subjek pulang
memberi bersama setelah
sukacita, cinta, subjek menemani
dan kebahagiaan pacarnya bekerja.
yang mendalam
tanpa rasa takut, Dan pada menit
kesedihan dan 49:50 subjek
rasa tertekan. bersama pacarnya
makan dipinggir
jalan sehabis
pulang kerja.
Subjek dan
pacarnya tampak
bahagia, dan
tertawa bersama.

a. Subjek dapat ✓ Tidak nampak pada


menghargai saat observasi.
kebutuhan fisik
dan
emosionalnya.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
2. Percaya Diri
atau
Batin
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Pada menit 1:14:25


menerima pujian saat sedang ingin
tanpa merasa berangkat mengajar
sombong. anak-anak yang
kurang mampu,
saat menuruni
tangga rumahnya
34

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
ternyata ada teman
ibu subjek yang
terkejut melihat
perubahan subjek
sampai dibilang
bahwa subjek
‘sedot lemak’.
Subjek dengan baik
menjawab “Hanya
olahraga saja kok
tante”.

d. Subjek dapat ✓ Pada menit 26:40


menyadari disaat subjek
kelebihan diri dipanggil keruang
sendiri. atasannya, subjek
sadar bahwa subjek
mampu mengisi
jabatan manajer
yang telah
ditinggalkan oleh
manajer
sebelumnya.

e. Subjek dapat ✓ Pada menit 34:05


menyadari saat malam hari
kekurangan diri subjek sambil tidur
sendiri. dikasurnya berpikir
apa yang sudah
dibicarakan bos
kepada subjek.
Subjek pun
menyadari bahwa
jika ingin menjadi
manajer subjek
harus merubah
penampilannya
agar bisa menjadi
manajer
diperusahaan
35

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
tempat subjek
bekerja.

f. Subjek mampu ✓ Pada menit 30:02


mempersiapkan subjek tidak
diri sendiri dalam menghadiri acara
suatu kegagalan. pesta ulang tahun
subjek yang sudah
dibuat oleh anak-
anak didiknya dan
pacar subjek.

Pada menit 1:23:20


subjek berdebat
dengan sahabatnya
dilorong kantornya
saat berjalan
memabahas apa
yang sudah terjadi
semalam. Subjek
gagal
mepertahankan
hubungan yang
sudah dibangun
lama dan yang
sudah menemani
subjek dari bawah.

g. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada


menetapkan saat observasi.
tujuan tanpa
bergantung
dengan orang
lain.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit 57:02


ketekunan untuk subjek tampak
mencapai terlihat melakukan
tujuannya. olahraga untuk
menurunkan berat
36

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
badannya untuk
mencapai targetnya
yaitu menjadi
manajer perusahaan
yang baru.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit 1:33:30


mengambil sisi ibu subjek yang
positif dari setiap sedang bercerita
pengalaman. tentang masa
lalunya, subjek pun
ikut menangis.
Subjek akhirnya
sadar kenapa
ibunya selalu
menuntut untuk
berpenampilan
yang baik. Dan
pada akhirnya
meminta maaf
kepada sahabat dan
pacarnya.

j. Subjek percaya ✓ Setelah melewati


setiap masalah masalah yang
memiliki solusi sudah subjek
dan hasil yang hadapi, pada menit
baik. 14:35 subjek
menjalankan
misinya untuk
membuat projek
terbaru untuk
perusahaannya.
Dan menggunakan
jasa-jasa
tetangganya.
37

c. Nama Observer 3 : Gilang Mohamad Khadafi


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan saat observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada 07:27 subjek


empati kepada membuat sekolah
orang lain. terbuka untuk anak
jalanan dan subjek
menjadi guru untuk
mengajarkan anak
jalanan itu.

c. Subjek berani ✓ Pada 1:43:22 scene


berbicara di akhir subjek selaku
depan umum manager menjadi
1. Percaya Diri tanpa merasa pembawa acara
Lahir cemas. untuk pelaksanaan
pesta syukuran.

d. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada


berdiskusi atau saat observasi.
berdebat dengan
orang lain secara
rasional dan
artikulasi.

e. Subjek mampu ✓ Pada 1:31:50


mengungakapkan subjek sempat
kebutuhan bertengkar dengan
sendiri secara adiknya, ibu subjek
langsung dan mengetahui dan
lugas. menghampiri
subjek. Ibu subjek
bertanya kepada
subjek atas apa
yang sedang terjadi,
subjek pun
megungkapkan
38

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
secara lugas kalau
subjek tidak mau
dianggap anak tiri.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak pada


tegas dalam saat observasi.
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Pada 27:40 ketika


dan menerima subjek bertanya
kritik. kepada bos subjek
tentang kosongnya
jabatan manager.
Atasan subjek
sebenarnya ingin
kosongnya jabatan
manager diisi oleh
subjek. Akan tetapi,
perusahaan tempat
kerja subjek
perusahaan
kecantikan,
penampilan pun
diperhatikan.
Karena subjek
masih berbadan
gemuk dan tidak
memperhatikan
kecantikan, atasan
subjek masih
enggan untuk
memilih subjek
sebagai manager.

h. Subjek selalu ✓ Pada 1:13:45 saat


memperhatikan subjek berhasil
penampilan menurunkan berat
dirinya, baik badannya. Subjek
gaya pakaian dan menjadi lebih suka
39

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
gaya hidup tanpa memperhatikan
dibatasi penampilannya
keinginan untuk baik gaya pakaian
menyenangkan maupun pola
orang lain. makannya.

i. Subjek mampu ✓ Pada 15:41 ketika


mengendalikan rekan subjek ada
perasaan yang melakukan
emosional. body shaming
kepada subjek pada
saat subjek jalan
membawa bubur
ketempat meja
kerjanya dan subjek
tidak menanggapi
apa yang dikatakan
rekan kerjanya.

j. Subjek menjalin ✓ Pada 05:54 subjek


hubungan yang menjalin hubungan
memberi dengan kekasih
sukacita, cinta, subjek yang
dan kebahagiaan membuat subjek
yang mendalam selalu merasa
tanpa rasa takut, bersemangat dalam
kesedihan dan hidup.
rasa tertekan.

a. Subjek dapat ✓ Pada 1:08:09


menghargai setelah diet subjek
kebutuhan fisik lebih menghargai
dan dirinya dengan
emosionalnya. menjaga pola
2. Percaya Diri makan dan
Batin berolahraga supaya
tetap sehat.
40

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada
menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Pada 1:45:07 ketika


menerima pujian pesta syukuran
tanpa merasa subjek diberi
sombong. selamat oleh ibu,
adik, kekasih,
teman, dan rekan
kerja subjek atas
keberhasilan
bangkitnya
perusahaan.

d. Subjek dapat ✓ Pada 30:07 subjek


menyadari menyadari kalau
kelebihan diri diri subjek memang
sendiri. pintar.

e. Subjek dapat ✓ Pada 29:21 subjek


menyadari menyadari
kekurangan diri kekurangan subjek
sendiri. kalu subjek merasa
dirinya memang
gemuk dan kulit
sawo matang.

f. Subjek mampu ✓ Pada 1:42:03 ketika


mempersiapkan keadaan perusahaan
diri sendiri dalam sedang menurun
suatu kegagalan. karena strategi
subjek yang sempat
salah. Subjek tidak
41

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
menyerah. Subjek
mempunyai ide
cemerlang yang
mana pada scene
akhir perusahaan
membuat pesta
syukuran karena
ide subjek yang
berhasil membuat
bangkitnya
perusahaan.

g. Subjek mampu ✓ Pada 37:20 ketika


menetapkan atasan subjek
tujuan tanpa memberi
bergantung kesempatan subjek
dengan orang untuk menjadi
lain. manager, tetapi ada
syarat. Subjek tetap
melakukannya atas
pendirian subjek.

h. Subjek memiliki ✓ Pada 37:20 ketika


ketekunan untuk atasan subjek
mencapai memberi
tujuannya. kesempatan subjek
untuk menjadi
manager, tetapi ada
syarat. Yang mana
syarat itu subjek
harus diet selama
satu bulan. Subjek
menerima syarat itu
dan subjek
melakukan dietnya.
Subjek pun berhasil
diet dalam satu
bulan.
42

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
i. Subjek mampu ✓ Pada 1:33:19 ketika
mengambil sisi subjek bertengkar
positif dari setiap dengan adik subjek.
pengalaman. Akhirnya subjek
baikan dengan adik
subjek. Dalam
pertengkaran
dengan adik subjek
ada ibu subjek juga
menghampiri
subjek. Ibu subjek
menceritakan
kenapa ibu subjek
sangat ketat kepada
subjek untuk
mengubah
penampilannya
lebih baik. Subjek
pun akhirnya
mengetahui cerita
dari ibu subjek.
Subjek, adik, dan
ibu subjek akhirnya
memahami satu
sama lain.

j. Subjek percaya ✓ Pada 1:40:08


setiap masalah subjek sempat
memiliki solusi bertengkar dengan
dan hasil yang kekasih subjek
baik. karena salah
paham. Subjek
mengakui kalau
dirinya salah
karena
kesalahpahaman
tersebut. Subjek
membuat surprise
kepada kekasih
subjek supaya
43

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
hubungannya
kembali membaik.
44

d. Nama Observer 4 : Jihan Salsabila


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan saat observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit ke


empati kepada 45:45 Subjek
orang lain. menghibur adiknya
saat adiknya dibully
di media sosial.

c. Subjek berani ✓ Pada menit ke


berbicara di 1:43:23 Subjek
depan umum mampu berpidato
tanpa merasa tentang project
cemas. perusahaannya di
1. Percaya Diri depan audiencenya
Lahir dengan tenang.

d. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


berdiskusi atau 1:24:39 Saat ada
berdebat dengan meeting di
orang lain secara kantornya, subjek
rasional dan mampu berdebat
artikulasi. dengan
memberikan
argumen yang
rasional kepada
atasan dan teman
kantornya.

e. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada


mengungakapkan saat observasi.
kebutuhan
sendiri secara
langsung dan
lugas.
45

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak pada
tegas dalam saat observasi.
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Tidak nampak pada


dan menerima saat observasi.
kritik.

h. Subjek selalu ✓ Pada menit ke


memperhatikan 1:13:43 semenjak
penampilan subjek berubah
dirinya, baik menjadi kurus,
gaya pakaian dan subjek selalu
gaya hidup tanpa memperhatikan
dibatasi penampilan, seperti
keinginan untuk memakai pakaian
menyenangkan yang bagus dan
orang lain. menata rambutnya.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengendalikan 15:34 Saat dibully,
perasaan dikatain ibu hamil
emosional. oleh teman
kantornya, subjek
berusaha tenang
dan bersikap tidak
peduli.

j. Subjek menjalin ✓ Pada menit ke


hubungan yang 11:41 subjek
memberi memiliki seorang
sukacita, cinta, kekasih yang selalu
dan kebahagiaan setia disampingnya.
yang mendalam
tanpa rasa takut,
kesedihan dan
rasa tertekan.
46

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek dapat ✓ Tidak nampak pada
menghargai saat observasi.
kebutuhan fisik
dan
emosionalnya.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

2. Percaya Diri c. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


Batin menerima pujian 56:23 saat
tanpa merasa penampilan subjek
sombong. berubah menjadi
cantik dan berat
badannya turun,lalu
subjek dipuji oleh
teman kantornya,
subjek tetap
menerima pujian
tersebut dengan
rendah hati dan
tidak sombong.

d. Subjek dapat ✓ Pada menit ke


menyadari 27:04 saat manajer
kelebihan diri dikantornya resign,
sendiri. subjek yakin bahwa
dia mampu
menggantikan
posisi manajernya
tersebut dengan
mengajukan diri
kepada atasannya.
47

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
e. Subjek dapat ✓ Pada menit ke
menyadari 27:39 saat
kekurangan diri atasannya berkata
sendiri. kepada subjek “Isi
kepala aja tidak
cukup, penampilan
juga penting”
subjek langsung
menyadari dan
berusaha untuk
mengubah
penampilan dan
menurunkan berat
badannya.

f. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada


mempersiapkan saat observasi
diri sendiri dalam
suatu kegagalan.

g. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada


menetapkan saat observasi
tujuan tanpa
bergantung
dengan orang
lain.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit ke


ketekunan untuk 55:11 demi
mencapai mengubah
tujuannya. penampilan dan
menurunkan berat
badan, berbagai hal
dilakukan oleh
subjek. Seperti
berolahraga setiap
hari, melakukan
diet ketat dan
berdandan.
48

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke
mengambil sisi 1:40:00 saat subjek
positif dari setiap bertengkar dengan
pengalaman. kekasihnya karena
salah paham
dengan adiknya,
akhirnya subjek
sadar dan meminta
maaf kepada
kekasihnya.

j. Subjek percaya ✓ Tidak nampak pada


setiap masalah saat observasi.
memiliki solusi
dan hasil yang
baik.
49

e. Nama Observer 5 : Meuthia Nahwa Salsabila


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak saat
mendengarkan observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit 07:26-


empati kepada 07:42 subjek
orang lain. sedang mengajari
pulau-pulau di
Indonesia kepada
anak-anak jalanan
dengan tulus.

Pada menit 45:37


subjek menghibur
adiknya yang
sedang merasa
sedih atas komentar
1. Percaya Diri jahat yang
Lahir diterimanya.

c. Subjek berani ✓ Pada menit 1:43:22


berbicara di subjek mampu
depan umum membawakan
tanpa merasa presentasinya di
cemas. depan umum
dengan lugas dan
tanpa rasa cemas
yang mampu
membuat para
audiens kagum
dengan hasil
presentasi subjek.

d. Subjek mampu ✓ Tidak nampak saat


berdiskusi atau observasi
berdebat dengan
orang lain secara
rasional dan
50

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
artikulasi.

e. Subjek mampu ✓ Pada menit 37:16


mengungakapkan subjek
kebutuhan menyampaikan
sendiri secara kepada atasannya
langsung dan bahwa dirinya
lugas. mampu untuk
memenuhi
kebutuhan dirinya
dengan cara
mengubah dirinya
menjadi yang
terbaik.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak saat


tegas dalam observasi
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Pada menit 05:18


dan menerima subjek menerima
kritik. kritik dari teman-
teman ibunya
karena penampilan
fisik subjek
berbeda dengan
sang adik.

Pada menit 28:58


subjek dikritik oleh
rekan kerjanya
karena
penampilannya
yang tidak pantas
untuk
menggantikan
posisi manajer yang
kosong di
perusahaannya.
51

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
h. Subjek selalu ✓ Pada menit 1:15:15
memperhatikan subjek
penampilan memperhatikan
dirinya, baik penampilannnya
gaya pakaian dan dalam berpakaian,
gaya hidup tanpa lalu dikritik oleh
dibatasi sang kekasih
keinginan untuk karena pakaian
menyenangkan yang subjek
orang lain. kenakan takut tidak
nyaman, lalu subjek
mengatakan bahwa
dirinya nyaman
mengenakan
pakaian tersebut.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengendalikan 15:30 subjek dihina
perasaan oleh rekan kerjanya
emosional. saat membawa
sebuah kantong
plastik yang
berisikan 2 porsi
bubur ayam berupa
kata-kata “Ra, ingat
lemak” lalu dilajut
dengan kata-kata
“Gapapa deh nutrisi
buat ibu hamil”,
tetapi subjek hanya
mendiamkan
hinaan dan
mengendalikan
emosinya.

j. Subjek menjalin ✓ Pada menit 11:55


hubungan yang memperlihatkan
memberi subjek yang
sukacita, cinta, menerima
dan kebahagiaan hubungan cinta dan
52

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
yang mendalam kebahagian dari
tanpa rasa takut, kekasih subjek
kesedihan dan
rasa tertekan.

a. Subjek dapat ✓ Pada menit 28:00


menghargai subjek menghargai
kebutuhan fisik fisiknya saat dapat
dan kritikan oleh
emosionalnya. atasannya
mengenai fisiknya
yang tidak mampu
dijadikan seorang
manager.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak saat


menyiksa diri observasi
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
2. Percaya Diri
atau
Batin
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Pada menit 56:22


menerima pujian subjek menerima
tanpa merasa ucapan selamat dari
sombong. rekan-rekan
kerjanya atas
perubahan fisiknya
dan
penampilannya,
tetapi dengan
ucapan tersebut
tidak membuat
subjek
menyombongkan
diri.
53

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
d. Subjek dapat ✓ Tidak nampak saat
menyadari observasi
kelebihan diri
sendiri.

e. Subjek dapat ✓ Pada menit 12:04


menyadari subjek menyadari
kekurangan diri dan mengatakan
sendiri. kepada kekasihnya
bahwa dirinya tidak
seperti rekan kerja
kekasihnya yang
memiliki tubuh
langsing, putih, dan
cantik.

Pada menit 27:41


subjek menyadari
bahwa subjek
kekurangan akan
fisiknya saat atasan
subjek mengatakan
bahwa “Isi kepala
saja tidak cukup,
penampilan juga
penting”.

f. Subjek mampu ✓ Pada menit 1:19:10


mempersiapkan subjek gagal dalam
diri sendiri dalam penjualan produk
suatu kegagalan. perusahaannya,
tetapi subjek tidak
menyerah dan
mempertanggungja
wabkan atas
kegagalan tersebut.

g. Subjek mampu ✓ Pada menit 54:46


menetapkan terlihat subjek
tujuan tanpa berhasil
54

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
bergantung menetapkan
dengan orang tujuannya dengan
lain. menurunkan berart
badannya dan
merubah
penampilannya
tanpa bergantung
dengan orang lain.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit 46:56


ketekunan untuk terlihat subjek
mencapai menekuni dalam
tujuannya. mengubah pola
makan serta
melakukan
olahraga rutin
untuk mencapai
tujuannya.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit 1:33:38


mengambil sisi subjek sadar selama
positif dari setiap ini dengan
pengalaman. perubahan fisik dan
penampilannya
dapat mengubah
hidupnya, lalu
subjek sempat
berubah dalam
bersikap kepada
orang-orang yang
membuat dirinya
dijauhi oleh
kekasih dan teman
dekatnya, saat
subjek menyadari
hal itu, subjek
akhirnya meminta
maaf dan
mengambil sisi
positif dari kejadian
55

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dan perubahan dari
diri subjek.

j. Subjek percaya ✓ Pada menit 1:41:49


setiap masalah memperlihatkan
memiliki solusi subjek mampu
dan hasil yang menyelesaikan
baik. masalah di
kantornya akibat
dirinya yang tidak
bertanggung jawab,
setelah itu subjek
mendapatkan
sebuah solusi yang
dapat
menyelesaikan
masalah tersebut
dengan
menghasilkan suatu
proyek dengan
hasil yang baik.
56

f. Nama Observer 6 : Muhammad Irfan Ariefbudi


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak saat
mendengarkan observasi
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit 45:35


empati kepada subjek bisa dilihat
orang lain. mengelus rambut
adiknya serta
memberi nasehat
karena adik
tersebut sedih di
cyberbully,
kemudian subjek
menghibur adiknya.

1. Percaya Diri c. Subjek berani ✓ Pada 1:43:22


Lahir berbicara di subjek dapat
depan umum mempresentasikan
tanpa merasa project yang dia
cemas. kerjakan dengan
kepercayaan diri
yang tinggi di
depan umum,
subjek tidak terlihat
gugup ataupun
terbata-bata dalam
penyampaian
presentasinya.

d. Subjek mampu ✓ Pada menit 1:24:47


berdiskusi atau subjek bisa dilihat
berdebat dengan tetap berdebat
orang lain secara secara rasional
rasional dan meskipun dia di
artikulasi. kritik oleh rekan
serta atasannya.
57

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
e. Subjek mampu ✓ Pada menit 55:36
mengungakapkan subjek dapat
kebutuhan mengubah pola
sendiri secara makan serta
langsung dan berolahraga untuk
lugas. memenuhi
kebutuhan dirinya
sendiri dalam
bentuk jabatan baru
yang diinginkan
subjek.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak saat


tegas dalam observasi
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Pada menit 1:24:45


dan menerima subjek dikritik oleh
kritik. rekan serta
atasannya, subjek
bisa menerima
kritikan serta
masukan yang
diajukan oleh rekan
serta atasannya
secara objektif
tanpa terbawa
emosi.

h. Subjek selalu ✓ Tidak nampak saat


memperhatikan observasi
penampilan
dirinya, baik
gaya pakaian dan
gaya hidup tanpa
dibatasi
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain.
58

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
i. Subjek mampu ✓ Pada menit 15:29
mengendalikan subjek dapat
perasaan mengendalikan
emosional. emosi ketika
menerima ejekan
mengenai
penampilan dan
fisiknya dari rekan
kerjanya.

j. Subjek menjalin ✓ Pada menit 07:51


hubungan yang subjek bersama
memberi kekasihnya
sukacita, cinta, mengajar anak-
dan kebahagiaan anak di sekolah
yang mendalam relawan yang
tanpa rasa takut, berada di pinggir
kesedihan dan jalan, wajah subjek
rasa tertekan. selalu tersenyum
saat mengajar anak-
anak itu.

a. Subjek dapat ✓ Pada menit 55:36


menghargai subjek dapat
kebutuhan fisik mengubah pola
dan makan serta
emosionalnya. berolahraga untuk
memenuhi
kebutuhan fisiknya.

Pada menit 1:25:39


2. Percaya Diri
setelah subjek jatuh
Batin
sakit karena pola
makannya, subjek
sadar bahwa
penampilan fisik itu
bukan faktor utama
kebahagiaan
dirinya.
59

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak saat
menyiksa diri observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Pada menit 56:22


menerima pujian subjek dapat
tanpa merasa menerima pujian
sombong. dan perayaan yang
diselenggarakan
karena mencapai
jabatan baru, subjek
mengucapkan
“Sukses buat kita
semua”
menggambarkan
bahwa dirinya tidak
memikirkan sukses
hanya untuk diri
sendiri.

d. Subjek dapat ✓ Pada menit 37:15


menyadari subjek dapat
kelebihan diri menyadari
sendiri. kemampuan dirinya
untuk menjadi
manager yang
kemudian ia
usulkan kepada
atasannya
meskipun dia tau
penampilan dirinya
harus berubah
untuk mendapatkan
posisi itu.
60

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
e. Subjek dapat ✓ Pada menit 36:01
menyadari subjek menyadari
kekurangan diri bahwa fisik serta
sendiri. penampilannya
kurang layak
dipilih sebagai
manager, dengan
bantuan nasihat
dari ibunya subjek
dapat melihat
kekurangan
tersebut dengan
jelas.

f. Subjek mampu ✓ Pada jam 1:41:24-


mempersiapkan 1:41:53 subjek
diri sendiri dalam dapat menerima
suatu kegagalan. dan mempersiapkan
rencana baru
dengan bantuan
dari orang-orang
yang dia cintai saat
proyeknya gagal.

g. Subjek mampu ✓ Pada menit 54:42-


menetapkan 55:57 subjek
tujuan tanpa mampu
bergantung menetapkan
dengan orang tujuannya untuk
lain. menjadi manager
baru, walaupun
subjek tahu hal itu
sulit subjek tidak
menyerah.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit 54:42–


ketekunan untuk 55:57 subjek
mencapai berusaha untuk
tujuannya. mengubah
penampilannya
61

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dengan cara diet
serta berolahraga
dengan tujuan
untuk di angkat
menjadi manager
dengan tekun.

i. Subjek mampu ✓ Pada jam 1:43:22


mengambil sisi subjek melihat
positif dari setiap kembali
pengalaman. pengalaman buruk
yang dia alami dan
rasakan kemudian
mengubah
pengalaman itu
menjadi suatu pilar
yang dia gunakan
untuk membuat
proyeknya menjadi
sukses.

j. Subjek percaya ✓ Pada jam 1:41:51


setiap masalah subjek mampu
memiliki solusi memperbaiki
dan hasil yang proyeknya yang
baik. penjualan terus
menurun dengan
konsep baru yang
meningkatkan
penjualan secara
signifikan.
62

g. Nama Observer 7 : Rini Isnaini Khoirunnisa


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan saat observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Subjek menjadi


empati kepada sukarelawan secara
orang lain. rutin membantu
anak-anak jalanan
untuk memberikan
ilmu dan pelajaran
sekolah yang
terlihat pada menit
ke 07:27 ketika
subjek berdiri di
depan kelas sambil
1. Percaya Diri menunjuk Pulau
Lahir Sumatra dan Pulau
Jawa untuk
menjelaskan pulau-
pulau di Indonesia
kepada anak-anak
jalanan tersebut.

c. Subjek berani ✓ Pada 1:43:20,


berbicara di subjek berbicara di
depan umum depan umum
tanpa merasa sambil berdiri di
cemas. atas panggung
sebagai manajer
untuk mengenalkan
konsep baru dari
perusahaannya
dengan sikap
tenang, melihat ke
audiens, dan
artikulasi yang jelas
tanpa keraguan.
63

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
d. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
berdiskusi atau saat observasi.
berdebat dengan
orang lain secara
rasional dan
artikulasi.

e. Subjek mampu ✓ Dimenit 37:17,


mengungakapkan subjek berbicara
kebutuhan secara langsung
sendiri secara pada atasannya
langsung dan bahwa subjek
lugas. menginginkan
posisi manajer baru
dan meminta
diberikan waktu
satu bulan untuk
bisa menurunkan
berat badan dan
mengubah
penampilannya.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak pada


tegas dalam saat observasi.
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Subjek diberikan


dan menerima kritikan dari
kritik. atasannya pada
menit 27:40 tentang
syarat pengganti
manajer baru
bahwa isi kepala
saja tidak cukup,
penampilan juga
penting. Subjek
menerima kritikan
tersebut dengan
meminta waktu
64

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
pada atasannya
untuk subjek bisa
merubah
penampilannya
dimenit 37:17.

Pada 1:19:11,
subjek diberikan
kritikan oleh
atasannya
mengenai
penurunan
penjualanan produk
perusahaan.
Namun, subjek
menerima kritikan
tersebut dengan
meminta maaf di
1:19:15 dan
berusaha akan
memperbaiki
kesalahan.

h. Subjek selalu ✓ Tidak nampak pada


memperhatikan saat observasi.
penampilan
dirinya, baik
gaya pakaian dan
gaya hidup tanpa
dibatasi
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain.

i. Subjek mampu ✓ Pada 15:28, salah


mengendalikan satu teman
perasaan kantornya berkata
emosional. “Ra, inget lemak”
dan “Nutrisi buat
ibu hamil”, tetapi
65

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
subjek hanya
menghelakan
napas, subjek
terlihat acuh saat
mendapat ledekan
dari teman
kantornya
mengenai
penampilan
fisiknya dimenit
15:34.

j. Subjek menjalin ✓ Subjek memiliki


hubungan yang seorang kekasih
memberi yang menerima
sukacita, cinta, subjek apa adanya
dan kebahagiaan yang terlihat
yang mendalam dimenit 12:14
tanpa rasa takut, ketika kekasih
kesedihan dan subjek berkata
rasa tertekan. “Nyari yang cantik
itu gampang, yang
susah tu nyari yang
cocok. Kamu udah
cantik, cocok lagi”.

Subjek menjalin
hubungan yang
saling mendukung
satu sama lain
dengan kekasihnya
dilihat dimenit
11:20 ketika subjek
memberikan
semangat kepada
kekasihnya yang
sedang kesal pada
rekan kerjanya.
66

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Pada menit 30:30,
kekasih subjek
memberikan
dukungan pada
subjek yang merasa
sedih atas kritikan
yang diberikan
atasan subjek saat
menit 27:40.

a. Subjek dapat ✓ Subjek pingsan di


menghargai 1:25:38 karena
kebutuhan fisik program dietnya
dan yang terlalu ketat.
emosionalnya. Sejak saat itu,
subjek tidak terlalu
memaksakan
dirinya untuk
terlihat kurus,
subjek berkata
“Olahraga kan biar
sehat tante bukan
biar kurus” di
2. Percaya Diri
1:49:38.
Batin
Menurut subjek
kebahagiaan tidak
diukur dari
penampilan fisik
seseorang terlihat
ketika 1:49:43
subjek berkata
“Ternyata cantik
juga belum tentu
bahagia tante”.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
67

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Subjek


menerima pujian mengucapkan
tanpa merasa terima kasih
sombong. dimenit 19:35
ketika teman
kantornya memuji
sepatu yang
dikenakan subjek.

Pada 1:45:15
subjek dengan
rendah hati
memeluk teman
kantornya yang
memberikan pujian
pada subjek atas
keberhasilan
konsep barunya.

Pada 1:47:50
kekasih subjek
memberikan pujian
atas keberhasilan
subjek dengan
konsep baru untuk
perusahaannya,
kemudian subjek
membalasnya
dengan senyuman
sambil memberikan
pelukan pada
kekasihnya.
68

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
d. Subjek dapat ✓ Dimenit 37:17,
menyadari subjek meyakinkan
kelebihan diri atasannya bahwa
sendiri. subjek layak untuk
bisa menggantikan
posisi manajer yang
baru di
perusahaannya
dengan kemampuan
yang dimiliki
subjek.

e. Subjek dapat ✓ Menit 37:13, subjek


menyadari melihat pantulan
kekurangan diri dirinya di cermin,
sendiri. kemudian
menganggukan
kepalanya. Subjek
menyadari
kekurangan dirinya
dalam penampilan
fisik untuk
menggantikan
posisi manajer yang
baru, sehingga
subjek bertekad
ingin merubah
penampilannya.

f. Subjek mampu ✓ Subjek mengalami


mempersiapkan kegagalan dalam
diri sendiri dalam penjualanan produk
suatu kegagalan. dari perusahaannya
dimenit 1:19:11,
tetapi subjek
mampu
mempertanggungja
wabkan
kesalahannya
dengan lebih baik.
69

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Subjek
mempersiapkan
sebuah konsep baru
untuk perusahaan
dengan
kecerdasannya
yang dimulai pada
1:38:10 sampai
1:41:45.

g. Subjek mampu ✓ Dimenit 37:13,


menetapkan subjek melihat
tujuan tanpa pantulan dirinya di
bergantung cermin, kemudian
dengan orang menganggukan
lain. kepalanya bahwa
subjek bertekad
akan merubah
penampilannya
untuk bisa meraih
posisi manajer baru
di perusahannya.

Subjek memulai
dietnya dengan
serius dimenit
55:10 sampai 55:39
dengan
mengkonsumsi
makan dan
minuman sehat
serta olahraga
secara rutin.

h. Subjek memiliki ✓ Subjek melakukan


ketekunan untuk olahraga dan
mencapai mengkonsumsi
tujuannya. makanan serta
minuman yang
sehat secara rutin
70

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dan konsisten untuk
bisa menurunkan
berat badannya
dimenit 55:10
sampai 55:39.

i. Subjek mampu ✓ Hubungan subjek


mengambil sisi dengan sahabatnya
positif dari setiap di 1:06:07 dan
pengalaman. kekasih subjek di
1:27:55 mengalami
kerenggangan,
tetapi subjek
mampu berdamai
kembali dan
menjadikannya
suatu pembelajaran
yang bemakna
dalam hidupnya
pada 1:44:00
bahwa “Teman
yang baik tidak
menghakimi, teman
yang baik tidak
menyudutkan, dan
teman yang baik
membantu kita
mengenal siapa kita
sesungguhnya”.

Pada awal cerita


dimenit 04:12
subjek selalu takut
untuk menimbang
berat badannya.
Namun, di 1:50:00
subjek belajar dari
pengalamannya
bahwa timbangan
hanya sebuah
71

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
angka bukan nilai
yang dimiliki
seseorang.

Dari pengalaman
yang sudah subjek
lalui, subjek belajar
menjadi versinya
yang terbaik tanpa
mencari
kesempurnaan
untuk mencari
kebahagiaan di
menit 1:50:09.

j. Subjek percaya Subjek


setiap masalah memperbaiki
memiliki solusi kesalahannya atas
dan hasil yang kritikan yang
baik. diterima subjek dari
atasannya
mengenai
penurunan
penjualanan produk
perusahaan di
1:19:11. Namun,
subjek mampu
memberikan solusi
dengan konsep baru
yang membuahkan
hasil signifikan
bagi perkembangan
perusahaannya,
terbukti dari
majalah Forbus
yang membahas
bangkitnya kembali
perusahaan Malathi
Kosmetika berkat
terobosan berani di
72

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
1:48:27.
73

h. Nama Observer 8 : Wulan Septiyana


Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak pada
mendengarkan saat observasi.
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit 07:26,


empati kepada terlihat subjek
orang lain. adalah seorang
relawan yang
mengajar ilmu
pengetahuan dasar
seperti berhitung,
peta Indonesia dan
lain sebagainya
kepada anak-anak
jalanan dan hal
tersebut dilakukan
subjek di sela-sela
kegiatannya yang
juga menjadi staf
1. Percaya Diri riset di perusahaan
Lahir make up lokal,
dengan ini
menunjukkan
subjek memiliki
empati terhadap
mereka yang perlu
mendapatkan hak
pendidikan
walaupum kondisi
ekonomi keluarga
tidak mampu.

Pada menit 08:45,


terlihat raut wajah
sedih dari salah
satu anak
74

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
perempuan yang
merupakan murid
subjek yang ia
ajarkan di sekolah
anak jalanan,
melihat hal tersebut
subjek
menghampirinya
dan menanyakan
atas kesedihannya
yang ternyata ia
tidak dapat giliran
bermain, dengan ini
subjek
menghampiri teman
lain yang tidak mau
bergiliran tersebut
dan mengambil
ponsel mereka saat
sedang bermain,
kemudian subjek
menghibur mereka
semua dengan
permainan kelereng
sehingga mereka
dapat bermain
bersama-sama.

c. Subjek berani ✓ Subjek berbicara di


berbicara di depan umum tanpa
depan umum merasa cemas,
tanpa merasa artikulasi jelas, dan
cemas. mimik wajah
tersenyum yang
menunjukkan
percaya diri pada
saat ia memimpin
acara Malathi yang
menjelaskan
konsep wajah baru
75

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
malathi yang
terlihat pada menit
01:43:21.

d. Subjek mampu ✓ Subjek mampu


berdiskusi atau berdiskusi dengan
berdebat dengan atasannya dimenit
orang lain secara 26:37, diskusi
rasional dan tersebut mengenai
artikulasi. progres pekerjaan
yang dikerjakannya
di bidang riset.

e. Subjek mampu ✓ Terjadi perdebatan


mengungakapkan antara subjek dan
kebutuhan kekasihnya yang
sendiri secara bernama Dika yang
langsung dan pada akhirnya
lugas. dimenit 1:28:21,
subjek dapat
mengungkapkan
kebutuhannya
untuk Dika dapat
menghargai proses
usaha subjek saat
subjek memiliki
tubuh gemuk
hingga sekarang
memiliki tubuh
yang ideal.

Terlihat tangis
subjek saat
mengungkapkan
bahwa mamanya
lebih mengerti
keadaan adiknya
dibanding keadaan
subjek yang dimana
sebenarnya subjek
76

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
membutuhkan
pengertian tersebut
pada menit 1:31:40.

f. Subjek bersikap ✓ Tidak nampak pada


tegas dalam saat observasi.
membela hak diri
dan orang lain.

g. Subjek memberi ✓ Fey yang selalu


dan menerima memakai sepatu
kritik. hitam bertali pada
saat bekerja,
mendapat kritikan
dari rekan dan
begitupun subjek
memberi kritik di
menit 01:05:55
bahwa sepatu heels
lebih bagus untuk
postur.

Subjek mendapat
suatu kritikan dari
sahabatnya dimenit
1:23:46 karena
perubahan perilaku
subjek dengan
berkata bahwa
subjek dapat
mengejar apa yang
diinginkan, namun
subjek akan merasa
kehilangan atas apa
yang subjek miliki
saat ini.
77

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
h. Subjek selalu ✓ Semenjak
memperhatikan penampilannya
penampilan berubah, subjek
dirinya, baik menjadi lebih
gaya pakaian dan memperhatikan
gaya hidup tanpa penampilan dirinya
dibatasi dengan lebih
keinginan untuk feminin, dimenit
menyenangkan 01:15: 16 saat ingin
orang lain. pergi mengajar
anak-anak, subjek
memakai dress
yang tidak
berlengan dan
merasa saat
memakai dress
tersebut lengannya
besar, namun
subjek sebenarnya
nyaman
mengunakan dress
tersebut.

Gaya hidup subjek


berubah seperti
yang terlihat pada
menit 55:08 –
55:58. Subjek
selalu
memperhatikan apa
yang subjek
konsumsi setiap
harinya dengan
mengonsumsi
makanan yang
lebih sehat dan
kegiatan yang
menyehatkan
seperti berolahraga.
78

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
i. Subjek mampu ✓ Subjek mampu
mengendalikan mengendalikan
perasaan perasaan
emosional. emosionalnya
dimenit 15:33,
ketika terdapat
teman kantornya
yang meledek
subjek membawa
sarapan bubur,
ledekan tersebut
seperti “Nutrisi
untuk ibu hamil”
seakan-akan bubur
tersebut menjadi
nutrisi bagi subjek
yang postur
tubuhnya gemuk
seperti ibu hamil.

j. Subjek menjalin ✓ Pada menit 1:41:26


hubungan yang dan 1:47:51 terlihat
memberi subjek menjalin
sukacita, cinta, hubungan yang
dan kebahagiaan sangat baik
yang mendalam khususnya terhadap
tanpa rasa takut, kekasihnya,
kesedihan dan sahabatnya, hal
rasa tertekan. tersebut membuat
subjek merasa
bahagia tanpa rasa
takut sedih ataupun
tertekan ketika
bersama mereka.

a. Subjek dapat ✓ Pada di masa


menghargai subjek menjalani
2. Percaya Diri kebutuhan fisik proses dietnya
Batin dan ternyata subjek
emosionalnya. melakukan diet
79

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
yang terlalu ketat
dan membuat daya
tahan tubuhnya
lemah, karena hal
tersebut maka
subjek mengubah
pola makan dan
tetap diimbangi
olahraga seperti
yang terlihat
dimenit 01:49:35,
olahraga ini subjek
lakukan dengan
niatan untuk lebih
sehat bukan untuk
membuat badannya
lebih kurus.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Subjek dapat


menerima pujian menerima pujian
tanpa merasa dari beberapa orang
sombong. yang terpesona
akan perubahan
yang terjadi pada
penampilannya
yang baru dengan
menggunakan heels
terlihat pada menit
01:05:38 dan pujian
itu subjek terima
80

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
tanpa merasa
sombong kepada
orang lain.

Pada menit
01:45:05 subjek
menerima pujian
dari rekan kerjanya
atas keberhasilan
acara wajah baru
pada produk
malathi yang
dipimpin olehnya,
menanggapi pujian
tersebut subjek
merasa bahagia
memeluk rekannya
dan tidak sombong
atas keberhasilan
acara yang subjek
pimpin.

d. Subjek dapat ✓ Subjek dapat


menyadari menyadari
kelebihan diri kelebihan diri
sendiri. sendiri bahwa ia
mampu
mepertanggungjaw
abkan pekerjaannya
sebagai manager
atas kecerdasannya
terlihat dimenit
37:18.

e. Subjek dapat ✓ Subjek dapat


menyadari menyadari
kekurangan diri kekurangan yang
sendiri. ada pada dirinya
dimenit 27:40, saat
ia sebenarnya dapat
81

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dipercaya
menggantikan
posisi manager
perusahaan namun,
atasannya berharap
bahwa untuk dapat
menggantikan
posisi manager
tersebut diharuskan
berpenampilan
menarik dan
bertubuh ideal.

f. Subjek mampu ✓ Pada menit


mempersiapkan 01:42:21 terlihat
diri sendiri dalam pimpinan dan
suatu kegagalan. atasan perusahaan
malathi memberi
kepercayaan
kepada subjek
untuk memimpin
acara konsep wajah
baru Malathi dan
subjek mampu
mempersiapkan diri
walaupun
sebelumnya subjek
mengalami
kegagalan atas
strategi riset yang
dikerjakan olehnya.

g. Subjek mampu ✓ Subjek mampu


menetapkan menetapkan
tujuan tanpa tujuannya yang ia
bergantung dipercayai
dengan orang menduduki posisi
lain. manajer pada menit
37:26, posisi
manajer ini pun
82

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
sesuai dengan
bidang yang subjek
minati tanpa
tuntutan atau
bergantung dengan
orang lain.

h. Subjek memiliki ✓ Subjek menekuni


ketekunan untuk proses dietnya dari
mencapai segi pola makan
tujuannya. dan olahraga
terlihat pada menit
55:08 – 55:58
sehingga subjek
dapat mendapatkan
berat badan
idealnya.

i. Subjek mampu ✓ Subjek mampu


mengambil sisi mengambil sisi
positif dari setiap positif dari
pengalaman. pengalamannnya
bahwa menjadi
cantik belum tentu
bahagia yang dapat
dilihat pada menit
01:49:39 dan
subjek belajar
untuk menjadi versi
terbaik bagi dirinya
sendiri karena
menurutnya tidak
harus sempurna
untuk bisa bahagia
yang dapat dilihat
pada menit
01:50:15.
83

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
j. Subjek percaya ✓ Subjek percaya dari
setiap masalah masalahnya ia
memiliki solusi mendapatkan hasil
dan hasil yang yang baik seperti
baik. hubungannya
dengan ibu dan
adiknya menjadi
lebih erat pada
menit 1:34:00 –
01:34:18, bersama
kekasihnya subjek
saling memaafkan
dimenit 01:40:22
dan subjek menjadi
lebih menerima
dirinya sendiri
sehingga dengan itu
semua membuat
subjek menjadi
lebih bahagia yang
dapat dilihat pada
menit 01:50:15.
84

Tabel Kesimpulan:

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
a. Subjek mampu ✓ Tidak nampak saat
mendengarkan observasi
secara akurat.

b. Subjek memiliki ✓ Pada menit 07:26,


empati kepada terlihat subjek
orang lain. adalah seorang
relawan yang
mengajar ilmu
pengetahuan dasar
seperti berhitung,
peta Indonesia dan
lain sebagainya
kepada anak-anak
jalanan, dan hal
tersebut dilakukan
subjek di sela-sela
kegiatannya yang
juga menjadi staf
1. Percaya Diri riset di perusahaan
Lahir make up lokal,
dengan ini
menunjukkan
subjek memiliki
empati terhadap
mereka yang perlu
mendapatkan hak
pendidikan
walaupum kondisi
ekonomi keluarga
tidak mampu.

Pada menit 08:45,


terlihat raut wajah
sedih dari salah
85

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
satu anak
perempuan yang
merupakan murid
subjek yang ia
ajarkan di sekolah
anak jalanan,
melihat hal tersebut
subjek
menghampirinya
dan menanyakan
atas kesedihannya
yang ternyata ia
tidak dapat giliran
bermain, dengan ini
subjek
menghampiri teman
lain yang tidak mau
bergiliran tersebut
dan mengambil
ponsel mereka saat
sedang bermain,
kemudian subjek
menghibur mereka
semua dengan
permainan kelereng
sehingga mereka
dapat bermain
bersama-sama.

Pada menit 45:35


subjek terlihat
mengelus rambut
serta memberi
nasihat kepada
adiknya yang sedih
karena di
cyberbully,
kemudian subjek
menghibur adiknya.
86

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
c. Subjek berani ✓ Pada 1:43:20,
berbicara di subjek berbicara di
depan umum depan umum
tanpa merasa sambil berdiri di
cemas. atas podium
sebagai manajer
untuk mengenalkan
konsep baru dari
perusahaan yaitu
Malathi dengan
sikap tenang,
melihat ke audiens,
mimik wajah
tersenyum yang
menunjukkan
percaya diri, dan
artikulasi yang jelas
tanpa keraguan.

d. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


berdiskusi atau 26:37 subjek
berdebat dengan dipanggil oleh
orang lain secara atasannya
rasional dan menyampaikan
artikulasi. hasil laporannya
dan berdiskusi
mengenai progres
pekerjaan yang
dikerjakannya di
bidang riset dengan
rasional dan
artikulasi yang
jelas.

Pada menit 1:23:34


subjek sedang
berjalan dilorong
kantornya,
kemudian
sahabatnya
87

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
menghampiri
subjek untuk
menanyakan
masalah yang
semalam, karena
perasaan subjek
yang sedang tidak
baik subjek
menjawab dengan
penuh emosi yang
akhirnya
perdebatan tidak
terhindari.

Pada menit ke
1:24:39 saat ada
meeting di
kantornya, subjek
mampu berdebat
dengan
memberikan
argumen yang
rasional meskipun
subjek dikritik oleh
rekan serta
atasannya.

Pada 1:31:50
subjek sempat
bertengkar dengan
adiknya, ibu subjek
mengetahui dan
menghampiri
subjek. Ibu subjek
bertanya kepada
subjek atas apa
yang sedang terjadi,
subjek pun
megungkapkan
secara lugas kalau
88

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
subjek tidak mau
dianggap anak tiri.

e. Subjek mampu ✓ Pada menit 32:25


mengungakapkan subjek berbicara
kebutuhan dengan kekasihnya
sendiri secara sambil menuntun
langsung dan motornya
lugas. menelusuri jalan
kecil menuju rumah
kekasihnya untuk
mengungkapkan
bahwa subjek ingin
menjadi manajer
yang baru dengan
syarat subjek harus
mengubah
penampilannya.

Pada menit 37:16


subjek
menyampaikan
kepada atasannya
bahwa dirinya
mampu untuk
memenuhi
kebutuhan dirinya
dengan cara
mengubah dirinya
menjadi yang
terbaik.

Pada menit 55:36


subjek dapat
mengubah pola
makan serta
berolahraga untuk
memenuhi
89

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
kebutuhan dirinya
sendiri dalam
bentuk jabatan baru
yang diinginkan
subjek.

Terjadi perdebatan
antara subjek dan
kekasihnya pada
akhirnya dimenit
1:28:21, subjek
dapat
mengungkapkan
kebutuhannya
untuk kekasihnya
dapat menghargai
proses usaha subjek
saat subjek
memiliki tubuh
gemuk hingga
sekarang memiliki
tubuh yang ideal.

Pada 1:31:50
subjek sempat
bertengkar dengan
adiknya, ibu subjek
mengetahui dan
menghampiri
subjek yang terlihat
sedang duduk di
atas kasurnya
sambal memakan
coklat. Ibu subjek
bertanya kepada
subjek atas apa
yang sedang terjadi,
subjek pun
megungkapkan
secara lugas kalau
90

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
subjek tidak mau
dianggap anak tiri.

f. Subjek bersikap ✓ Pada menit 1:42:07


tegas dalam subjek mengajukan
membela hak diri proyek terbaru
dan orang lain. kepada atasannya
yang berbicara
bahwa kecantikan
tidak hanya
dipandang dari fisik
saja.

g. Subjek memberi ✓ Pada menit 05:18


dan menerima subjek menerima
kritik. kritik dari teman-
teman ibunya
karena penampilan
fisik subjek
berbeda dengan
sang adik.

Pada menit 26:40


subjek dipanggil
keruang atasannya
untuk menanyakan
hasil kinerjanya
sekaligus mencari
manajer
perusahaan
tersebut. Disaat
pembicaraan
atasannya berbicara
bahwa subjek layak
menjadi manajer,
tetapi karena
fisiknya kurang,
atasannya kurang
percaya.
91

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Pada menit 27:40
subjek bertanya
kepada atasannya
tentang pengganti
jabatan manajer
baru. Atasan subjek
sebenarnya ingin
jabatan manajer
digantikan oleh
subjek. Kemudian
subjek diberi
kritikan oleh
atasannya tentang
syarat pengganti
manajer baru
bahwa isi kepala
saja tidak cukup,
penampilan juga
penting. Subjek
menerima kritikan
tersebut dengan
meminta waktu
pada atasannya
untuk subjek bisa
merubah
penampilannya
dimenit 37:17.

Pada menit 28:58


subjek dikritik oleh
rekan kerjanya
karena
penampilannya
yang tidak pantas
untuk
menggantikan
posisi manajer yang
kosong di
perusahaannya.
92

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Dan pada menit
37:25 subjek pun
menerima kritik
dari atasannya dan
subjek diberi waktu
satu bulan untuk
merubah
penampilannya.

Sahabat subjek
yang selalu
memakai sepatu
hitam bertali pada
saat bekerja,
mendapat kritikan
dari rekan dan
begitupun subjek
memberi kritik di
menit 01:05:55
bahwa sepatu heels
lebih bagus untuk
postur.

Pada 1:19:11
subjek diberikan
kritikan oleh
atasannya
mengenai
penurunan
penjualanan produk
perusahaan.
Namun, subjek
menerima kritikan
tersebut dengan
meminta maaf di
1:19:15 dan
berusaha akan
memperbaiki
kesalahan.
93

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Subjek mendapat
suatu kritikan dari
sahabatnya dimenit
1:23:46 karena
perubahan perilaku
subjek dengan
berkata bahwa
subjek dapat
mengejar apa yang
diinginkan, tetapi
subjek akan merasa
kehilangan atas apa
yang subjek miliki
saat ini.

Pada menit 1:24:45


subjek dikritik oleh
rekan serta
atasannya, subjek
bisa menerima
kritikan serta
masukan yang
diajukan oleh rekan
serta atasannya
secara objektif
tanpa terbawa
emosi.

h. Subjek selalu ✓ Gaya hidup subjek


memperhatikan berubah seperti
penampilan yang terlihat pada
dirinya, baik menit 55:08 –
gaya pakaian dan 55:58. Subjek
gaya hidup tanpa selalu
dibatasi memperhatikan apa
keinginan untuk yang subjek
menyenangkan konsumsi setiap
orang lain. harinya dengan
mengonsumsi
makanan yang
94

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
lebih sehat dan
kegiatan yang
menyehatkan
seperti berolahraga.

Pada menit ke
58:24 subjek
menanyakan hal
mengenai warna
lipstik ke
sahabatnya tanpa
keinginan untuk
menyenangkan
orang lain
melainkan untuk
kebutuhan
kerjanya.

Pada 1:13:45 saat


subjek berhasil
menurunkan berat
badannya. Subjek
menjadi lebih suka
memperhatikan
penampilannya
baik gaya pakaian,
tatanan rambut dan
pola makannya.

Semenjak
penampilannya
berubah, subjek
menjadi lebih
memperhatikan
penampilan dirinya
dengan lebih
feminin, dimenit
01:15: 16 saat ingin
pergi mengajar
anak-anak, subjek
95

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
memakai dress
yang tidak
berlengan dan
merasa saat
memakai dress
tersebut lengannya
besar, lalu kekasih
subjek menanyakan
hal tentang
pakaiannya dan
subjek menjawab
dengan mengatakan
bahwa subjek
nyaman
mengenakan dress
tersebut.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengendalikan 15:30 subjek
perasaan berjalan memasuki
emosional. ruangan kantor
sambil membawa
sebuah kantong
plastik yang
berisikan 2 porsi
bubur ayam.
Kemudian kedua
rekan kerjanya
mengeluarkan
sebuah umpatan
dengan
melontarkan
kalimat “Nutrisi
untuk ibu hamil”
disitu mimik wajah
subjek terlihat
datar dan
menghiraukan
ejekan tersebut.
96

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
j. Subjek menjalin ✓ Pada 05:54 subjek
hubungan yang menjalin hubungan
memberi dengan kekasih
sukacita, cinta, subjek yang
dan kebahagiaan membuat subjek
yang mendalam selalu merasa
tanpa rasa takut, bersemangat dalam
kesedihan dan hidup.
rasa tertekan.
Pada menit 07:51
subjek bersama
kekasihnya
mengajar anak-
anak di sekolah
relawan yang
berada di pinggir
jalan, wajah subjek
selalu tersenyum
saat mengajar anak-
anak itu.

Subjek menjalin
hubungan yang
saling mendukung
satu sama lain
dengan kekasihnya
dilihat dimenit
11:20 ketika subjek
memberikan
semangat kepada
kekasihnya yang
sedang kesal pada
rekan kerjanya.

Pada menit 12:02


subjek pulang
bersama
kekasihnya setelah
pulang bekerja.
Subjek memiliki
97

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
seorang kekasih
yang menerima apa
adanya, ketika
kekasih subjek
berkata “Nyari
yang cantik itu
gampang, yang
susah tu nyari yang
cocok. Kamu udah
cantik, cocok lagi”.

Pada menit 30:30


kekasih subjek
memberikan
dukungan pada
subjek yang merasa
sedih atas kritikan
yang diberikan
atasan subjek saat
menit 27:40.

Pada menit ke
31:44 telihat subjek
tertawa merasakan
kebahagiaan dan
menjalin hubungan
yang sangat baik
dengan anak kost
ibu dari
kekasihnya.

Pada menit ke
32:32 saat subjek
sedang makan
bersama dengan ibu
kekasihnya terlihat
subjek sangat
merasakan
kebahagiaan yang
mendalam, cinta,
98

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dan menjalin
hubungan yang
sangat baik dengan
ibu dari kekasihnya
tersebut.

Dan pada menit


49:50 subjek
bersama
kekasihnya makan
dipinggir jalan
setelah pulang
bekerja. Subjek dan
kekasihnya tampak
bahagia dan
tertawa bersama.

Pada menit 1:41:26


dan 1:47:51 terlihat
subjek menjalin
hubungan yang
sangat baik
khususnya terhadap
kekasihnya,
sahabatnya, hal
tersebut membuat
subjek merasa
bahagia tanpa rasa
takut sedih ataupun
tertekan ketika
bersama mereka.

a. Subjek dapat ✓ Pada menit 28:00


menghargai subjek menghargai
kebutuhan fisik fisiknya saat dapat
dan kritikan oleh
Percaya Diri
2. emosionalnya. atasannya
Batin
mengenai fisiknya
yang tidak mampu
dijadikan seorang
99

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
manager.

Pada menit 55:36


subjek dapat
mengubah pola
makan serta
berolahraga untuk
memenuhi
kebutuhan fisiknya.

Pada 1:08:09
setelah diet subjek
lebih menghargai
dirinya dengan
menjaga pola
makan dan
berolahraga supaya
tetap sehat.

Pada menit ke
1:49:35 saat subjek
mulai terlihat
gemuk kembali,
disitulah subjek
dapat menghargai
kebutuhan fisik nya
dan emosional nya
dengan tetap
menjaga pola hidup
yang sehat yaitu
tetap berolahraga
dan makan
makanan yang
sehat. Menurut
subjek kebahagiaan
tidak diukur dari
penampilan fisik
seseorang terlihat
ketika 1:49:43
subjek berkata
100

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
“Ternyata cantik
juga belum tentu
bahagia tante”.

Pada menit 1:25:39


setelah subjek jatuh
sakit karena pola
makannya, subjek
sadar bahwa
penampilan fisik itu
bukan faktor utama
kebahagiaan
dirinya.

b. Subjek tidak ✓ Tidak nampak pada


menyiksa diri saat observasi.
dengan perasaan
bersalah setiap
kali meminta,
atau
mendapatkan
sesuatu yang
diinginkan.

c. Subjek dapat ✓ Subjek


menerima pujian mengucapkan
tanpa merasa terima kasih
sombong. dimenit 19:35
ketika teman
kantornya memuji
sepatu yang
dikenakan subjek.

Pada menit ke
56:23 saat
penampilan subjek
berubah menjadi
cantik dan berat
badannya turun,
lalu subjek berhasil
101

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
mencapai tujuannya
menggantikan
manajer. Subjek
dipuji oleh teman
kantornya karena
keberhasilannya
subjek
mengucapkan
“Sukses buat kita
semua”.

Pada menit ke
1:00:08 dimana
subjek sedang
makan malam
bersama
kekasihnya dan
subjek menerima
pujian dari
kekasihnya yang
kagum akan
perubahan fisik dan
penampilan subjek.

Subjek dapat
menerima pujian
dari beberapa orang
yang terpesona
akan perubahan
yang terjadi pada
penampilannya
yang baru dengan
menggunakan heels
terlihat pada menit
01:05:38 dan pujian
itu subjek terima
tanpa merasa
sombong kepada
orang lain.
102

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Pada menit 1:14:25
saat sedang ingin
berangkat mengajar
anak-anak yang
kurang mampu,
saat menuruni
tangga rumahnya
ternyata ada teman
ibu subjek yang
terkejut melihat
perubahan subjek
sampai dibilang
bahwa subjek
‘sedot lemak’.
Subjek dengan baik
menjawab “Hanya
olahraga saja kok
tante”.

Pada menit ke
1:45:05 saat subjek
berhasil atas
projeknya disitulah
subjek menerima
pujian dari ibu,
adik, kekasih, dan
rekan-rekannya atas
keberhasilan projek
tersebut tanpa
merasa sombong.

Pada 1:47:50
kekasih subjek
memberikan pujian
atas keberhasilan
subjek dengan
konsep baru untuk
perusahaannya,
kemudian subjek
membalasnya
103

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dengan senyuman
sambil memberikan
pelukan pada
kekasihnya.

d. Subjek dapat ✓ Pada menit 26:40


menyadari disaat subjek
kelebihan diri dipanggil keruang
sendiri. atasannya, subjek
sadar bahwa subjek
mampu mengisi
jabatan manajer
yang telah
ditinggalkan oleh
manajer
sebelumnya.

Pada menit ke
27:04 saat manajer
dikantornya resign,
subjek yakin bahwa
dia mampu
menggantikan
posisi manajernya
tersebut dengan
mengajukan diri
kepada atasannya.

Pada 30:07 subjek


menyadari kalau
diri subjek memang
pintar.

Pada menit ke
37:18 saat subjek
yakin dan
memberanikan diri
berbicara kepada
atasannya dengan
meminta waktu
104

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
selama sebulan
untuk subjek bisa
mengubah
penampilannya dan
bisa menduduki
posisi manajer yang
baru dengan
kecerdasan yang
dimilikinya.

e. Subjek dapat ✓ Pada menit 12:04


menyadari subjek menyadari
kekurangan diri dan mengatakan
sendiri. kepada kekasihnya
bahwa dirinya tidak
seperti rekan kerja
kekasihnya yang
memiliki tubuh
langsing, putih, dan
cantik.

Pada menit ke
27:40 dimana saat
subjek berdiskusi
dengan atasannya
dan menanyakan
perihal siapa yang
akan menggantikan
manajer yang telah
mengundurkan diri,
atasan subjek
mengatakan bahwa
“Isi kepala aja ga
cukup” disitulah
subjek menyadari
akan kekurangan
fisik dan
penampilan yang
dimilikinya
walaupun subjek
105

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
sangat cerdas.

Pada 29:21 subjek


menyadari
kekurangan subjek
kalau subjek
merasa dirinya
memang gemuk
dan kulit sawo
matang.

Pada menit 34:05


saat malam hari
subjek sambil tidur
dikasurnya berpikir
apa yang sudah
dibicarakan bos
kepada subjek.
Subjek pun
menyadari bahwa
jika ingin menjadi
manajer subjek
harus merubah
penampilannya
agar bisa menjadi
manajer
diperusahaan
tempat subjek
bekerja.

Pada menit 36:01


subjek menyadari
bahwa fisik serta
penampilannya
kurang layak
dipilih sebagai
manager, dengan
bantuan nasihat
dari ibunya subjek
dapat melihat
106

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
kekurangan
tersebut dengan
jelas.

Menit 37:13 subjek


melihat pantulan
dirinya di cermin,
kemudian
menganggukan
kepalanya. Subjek
menyadari
kekurangan dirinya
dalam penampilan
fisik untuk
menggantikan
posisi manajer yang
baru, sehingga
subjek bertekad
ingin merubah
penampilannya.

f. Subjek mampu ✓ Pada 1:42:03 ketika


mempersiapkan keadaan perusahaan
diri sendiri dalam sedang menurun
suatu kegagalan. karena strategi
subjek yang sempat
salah. Subjek tidak
menyerah. Subjek
dan karyawan
lainnya sedang
mendiskusikan
konsep yang akan
ditunjukan. Subjek
sangat yakin akan
konsepnya dan
mampu
mempersiapkan
dirinya ketika
pemilik
perusaahannya
107

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
terlihat ragu akan
konsep yang subjek
ajukan tersebut.
Akan tetapi, atasan
perusahaan Malathi
memberi
kepercayaan
kepada subjek
untuk memimpin
acara konsep wajah
baru Malathi.

Pada menit 30:02


subjek tidak
menghadiri acara
pesta ulang tahun
subjek yang sudah
dibuat oleh anak-
anak didiknya dan
kekasih subjek.
Pada menit 1:23:20
subjek berdebat
dengan sahabatnya
dilorong kantornya
saat berjalan
memabahas apa
yang sudah terjadi
semalam. Subjek
gagal
mempertahankan
hubungan yang
sudah dibangun
lama dan yang
sudah menemani
subjek dari bawah.

Pada menit 1:19:10


subjek gagal dalam
penjualan produk
perusahaannya,
108

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
tetapi subjek tidak
menyerah dan
mempertanggungja
wabkan atas
kegagalan tersebut.

Pada jam 1:41:24 -


1:41:53 subjek
dapat menerima
dan mempersiapkan
rencana baru
dengan bantuan
dari orang-orang
yang subjek cintai
saat proyeknya
gagal.

g. Subjek mampu ✓ Pada menit 54:42-


menetapkan 55:57 subjek
tujuan tanpa bertekad dengan
bergantung tujuannya untuk
dengan orang bisa menjadi
lain. manajer baru,
subjek melakukan
diet tersebut
dengan selalu
berolahraga,
memakan makanan
yang sehat tanpa
bergantung pada
orang lain,
walaupun subjek
tahu hal itu sulit
subjek tidak
menyerah.

Subjek mampu
menetapkan tujuan
yang subjek yakini
dapat menduduki
109

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
posisi manajer pada
menit 37:26.
Atasan subjek
memberi
kesempatan subjek
untuk menjadi
manager, tetapi
terdapat syarat
yang harus
dipenuhi. Namun,
subjek bertekad
akan merubah
penampilannya
untuk bisa meraih
posisi manajer baru
di perusahannya.

h. Subjek memiliki ✓ Pada menit 54:42–


ketekunan untuk 55:57 subjek
mencapai menjalankan
tujuannya. program diet nya
dengan melakukan
olahraga dan
mengkonsumsi
makanan serta
minuman yang
sehat. Subjek
sangatlah tekun
menjalankan itu
semua untuk bisa
mencapai tujuannya
yaitu bisa
menggantikan
posisi manajer baru
di perusahaannya.

Pada 37:20 ketika


atasan subjek
memberi
kesempatan subjek
110

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
untuk menjadi
manager, tetapi ada
syarat. Yang mana
syarat itu subjek
harus diet selama
satu bulan. Subjek
menerima syarat itu
dan subjek
melakukan dietnya.
Subjek pun berhasil
diet dalam satu
bulan.

Pada menit 46:56


terlihat subjek
menekuni dalam
mengubah pola
makan serta
melakukan
olahraga rutin
untuk mencapai
tujuannya.

i. Subjek mampu ✓ Pada menit ke


mengambil sisi 1:41:19 dimana
positif dari setiap subjek mengambil
pengalaman. sisi positif dari
pengalaman
sebelumnya dengan
mengatakan “Kalo
jadi ga sempurna
itu gapapa” ketika
subjek berubah dan
sempat bertengkar
dengan kekasihnya.

Pada 1:33:19 ketika


subjek bertengkar
dengan adik subjek,
lalu ibu subjek
111

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
menghampiri ke
kamar subjek. Ibu
subjek
menceritakan
kenapa ibu subjek
sangat ketat kepada
subjek untuk
mengubah
penampilannya
lebih baik. Setelah
subjek mengetahui
cerita dari ibunya,
akhirnya subjek
berdamai dengan
adiknya. Perubahan
fisik dan
penampilan dapat
mengubah
hidupnya, lalu
subjek sempat
berubah dalam
bersikap kepada
orang-orang yang
membuat dirinya
dijauhi oleh
kekasih dan teman
dekatnya, saat
subjek menyadari
hal itu, subjek
akhirnya meminta
maaf dan
mengambil sisi
positif dari kejadian
dan perubahan dari
diri subjek.

Pada menit ke
1:40:00 saat subjek
bertengkar dengan
kekasihnya karena
112

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
salah paham
dengan adiknya,
akhirnya subjek
sadar dan meminta
maaf kepada
kekasihnya.

Pada jam 1:43:22


subjek melihat
kembali
pengalaman buruk
yang subjek alami
dan rasakan
kemudian
mengubah
pengalaman itu
menjadi suatu pilar
yang subjek
gunakan untuk
membuat
proyeknya menjadi
sukses.

Hubungan subjek
dengan sahabatnya
di 1:06:07 dan
kekasih subjek di
1:27:55 mengalami
kerenggangan,
tetapi subjek
mampu berdamai
kembali dan
menjadikannya
suatu pembelajaran
yang bemakna
dalam hidupnya
pada 1:44:00
bahwa “Teman
yang baik tidak
menghakimi, teman
113

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
yang baik tidak
menyudutkan, dan
teman yang baik
membantu kita
mengenal siapa kita
sesungguhnya”.

Pada awal cerita


dimenit 04:12
subjek selalu takut
untuk menimbang
berat badannya.
Namun, di 1:50:00
subjek belajar dari
pengalamannya
bahwa timbangan
hanya sebuah
angka bukan nilai
yang dimiliki
seseorang. Subjek
belajar menjadi
versinya yang
terbaik tanpa
mencari
kesempurnaan
untuk mencari
kebahagiaan

j. Subjek percaya ✓ Pada menit 1:41:49


setiap masalah memperlihatkan
memiliki solusi subjek mampu
dan hasil yang menyelesaikan
baik. masalah di
kantornya akibat
dirinya yang tidak
bertanggungjawab,
setelah itu subjek
mendapatkan
sebuah solusi yang
dapat
114

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
menyelesaikan
masalah tersebut
dengan
menghasilkan suatu
proyek dengan
hasil yang baik.

Setelah melewati
masalah yang
sudah subjek
hadapi, pada menit
14:35 subjek
menjalankan
misinya untuk
membuat projek
terbaru untuk
perusahaannya.
Dan menggunakan
jasa-jasa
tetangganya.

Pada 1:40:08
subjek sempat
bertengkar dengan
kekasih subjek
karena salah
paham. Subjek
mengakui kalau
dirinya salah
karena
kesalahpahaman
tersebut. Subjek
membuat surprise
kepada kekasih
subjek supaya
hubungannya
kembali membaik.
115

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
Subjek
memperbaiki
kesalahannya atas
kritikan yang
diterima subjek dari
atasannya
mengenai
penurunan
penjualanan produk
perusahaan di
1:19:11. Namun,
subjek mampu
memberikan solusi
dengan konsep baru
yang membuahkan
hasil signifikan
bagi perkembangan
perusahaannya,
terbukti dari
majalah Forbus
yang membahas
bangkitnya kembali
perusahaan Malathi
Kosmetika berkat
terobosan berani di
1:48:27.

Subjek percaya dari


masalahnya ia
mendapatkan hasil
yang baik seperti
hubungannya
dengan ibu dan
adiknya menjadi
lebih erat pada
menit 1:34:00 –
01:34:18, bersama
kekasihnya subjek
saling memaafkan
di menit 01:40:22
116

Aspek-Aspek
Kepercayaan Keterangan
Diri pada Gambaran
No Target Perilaku
Rara dalam Perilaku
Film Ya Tidak
Imperfect
dan subjek menjadi
lebih menerima
dirinya sendiri
sehingga dengan itu
semua membuat
subjek menjadi
lebih bahagia yang
dapat dilihat pada
menit 01:50:15.
VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada subjek sebagai tokoh


utama dalam film “Imperfect” bernama Rara yang menjadi korban body shaming
karena penampilan fisiknya yang tidak sesuai dengan standar kecantikan. Subjek
bertubuh gemuk, berkulit sawo matang, berambut tebal hitam keriting, dan
berpenampilan yang sangat sederhana. Sejak kecil ibu subjek selalu menekan
subjek untuk menjaga pola makan dan selalu dibandingkan dengan adiknya oleh
ibu serta orang sekitarnya. Body shaming adalah perilaku bullying secara verbal
dengan kritik yang memalukan dari orang lain dan penilaian diri terhadap
kekurangan individu yang dipandang negatif oleh orang lain dari penampilan
tubuhnya. Namun, ayah subjek selalu mendukung apa yang subjek inginkan dan
memberikan nasihat pada subjek untuk menghiraukan gunjingan tersebut serta
menerima kekurangan dalam penampilan fisiknya. Dalam menghadapi body
shaming tersebut, subjek membuat pertahanan dalam dirinya dengan memiliki
sifat percaya diri.
Menurut Anthony (dalam Ghufron & Rini, 2017) kepercayaan diri
merupakan sikap pada diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat
mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian,
mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang
diinginkan. Dari hasil observasi yang kami temukan, subjek menerima kritikan
dari atasannya mengenai kualifikasi untuk menggantikan posisi manajer baru
bahwa cerdas saja tidak cukup tetapi penampilan juga penting untuk citra
perusahaan dan contoh bagi karyawan lainnya. Subjek menyadari akan
kekurangan fisiknya, sehingga subjek bertekat untuk mengubah penampilan dan
menurunkan berat badannya. Subjek yakin dalam waktu 1 bulan yang diberikan
oleh atasannya bahwa subjek mampu mencapai tujuan yang diinginkannya yaitu
menggantikan posisi manajer baru di perusahaannya. Dengan kegigihannya,
subjek mampu secara konsisten mengubah pola makan dan berolahraga secara
teratur untuk mengubah penampilannya tanpa bergantung pada orang lain. Hingga
akhirnya, subjek berhasil menurunkan berat badannya dan mampu membuktikan

117
118

kepada semua orang bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat mencapai tujuan
yang diinginkannya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer pada subjek bernama
Rara yang menjadi korban body shaming terdapat aspek-aspek kepercayaan diri
menurut Lidenfield Gael (2000) yang meliputi percaya diri lahir dan percaya diri
batin. Percaya diri lahir adalah membuat seseorang harus bisa memberikan kesan
pada dunia luar bahwa yakin akan diri sendiri. Aspek-aspek kepercayaan diri
lahir, terdiri dari komunikasi, sikap tegas, penampilan diri dan pengendalian
perasaan. Sedangkan percaya diri batin adalah percaya diri yang memberikan
seseorang perasaan dan anggapan bahwa pribadinya dalam keadaan baik. Aspek-
aspek percaya diri batin terdiri dari cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas,
dan pemikiran yang positif.
Setelah melakukan observasi, observer menemukan aspek komunikasi
pada subjek. Dalam observasi diketahui bahwa subjek tidak mampu
mendengarkan secara akurat. Namun, subjek memiliki empati, seperti meluangkan
waktu dan tenaganya untuk mengajar dengan memberikan ilmu dan pengetahuan
serta menghibur anak-anak jalanan. Subjek juga terlihat menghibur adiknya yang
sedih akibat cyberbullying. Selanjutnya, subjek berani berbicara di depan umum
tanpa merasa cemas ketika berada di atas podium untuk mengenalkan konsep baru
perusahaan Malathi. Selain itu, subjek mampu berdiskusi dengan atasannya
mengenai hasil laporannya. Sehubungan dengan itu, subjek juga mampu berdebat
dengan sahabatnya di koridor kantor, lalu saat meeting dengan rekan kantornya,
dan saat bertengkar dengan adiknya di rumah subjek.
Sikap tegas terlihat dalam observasi ketika subjek mengungkapkan
kebutuhannya bahwa subjek ingin menggantikan posisi manajer secara langsung
dan lugas kepada atasannya dengan meminta waktu satu bulan untuk mengubah
penampilan serta menurunkan berat badannya. Subjek pun dapat mengungkapkan
kebutuhan pada kekasihnya untuk menghargai usaha dalam mengubah
penampilan. Selanjutnya, pada saat subjek bertengkar dengan adiknya, ibu subjek
menghampiri dan bertanya apa yang sedang terjadi. Subjek mengungkapkan
bahwa subjek tidak ingin dianggap anak tiri. Di samping itu, subjek bersikap tegas
119

dalam membela hak diri dan orang lain. Subjek mengajukan proyek baru pada
atasannya bahwa kecantikan tidak hanya dipandang dari fisik saja. Sesudah itu,
subjek memberi kritikan pada sahabatnya untuk mengenakan sepatu heels karena
menurut subjek lebih bagus untuk postur tubuh. Di lain kesempatan, sahabat
subjek memberi kritikan pada subjek karena perubahan perilaku subjek dengan
berkata bahwa subjek dapat mengejar apa yang diinginkan, tetapi subjek akan
merasa kehilangan atas apa yang subjek miliki saat ini. Subjek juga menerima
kritikan yang membangun dari atasannya bahwa cerdas saja tidak cukup, tetapi
penampilan juga penting untuk citra perusahaan dan contoh bagi karyawan
lainnya. Subjek dikritik atasannya karena penurunan penjualan produk
perusahaan. Subjek secara langsung mengungkapkan isi hatinya kepada kekasih
subjek untuk lebih menghargai prosesnya dalam merubah penampilan.
Dalam observasi diketahui bahwa terdapat aspek penampilan diri pada
subjek. Hal ini dapat dilihat ketika subjek merubah gaya hidupnya seperti
memperhatikan apa yang subjek konsumsi setiap harinya dengan mengonsumsi
makanan yang lebih sehat dan kegiatan yang menyehatkan seperti berolahraga.
Subjek akhirnya berhasil mengubah penampilan dan menurunkan berat badannya.
Sejak saat itu, subjek selalu memperhatikan penampilannya baik gaya pakaian,
tatanan rambut dan pola makannya. Subjek pun sudah mulai menanyakan hal
mengenai warna lipstik ke sahabatnya saat ingin pergi mengajar anak-anak, subjek
memakai dress yang tidak berlengan dan merasa saat memakai dress tersebut
lengannya terlihat besar, lalu kekasih subjek menanyakan hal tentang pakaiannya
dan subjek menjawab dengan mengatakan bahwa subjek nyaman mengenakan
dress tersebut. Subjek melakukan itu semua tanpa keinginan untuk menyenangkan
orang lain.
Aspek pengendalian perasaan juga terdapat dalam observasi pada subjek.
Subjek menunjukkan sikap pengendaliaan perasaan emosional ini ketika kedua
rekan kerjanya mengeluarkan sebuah umpatan dengan melontarkan kalimat
“Nutrisi untuk ibu hamil” saat itu mimik wajah subjek terlihat datar dan
menghiraukan ejekan tersebut. Dari observasi ini juga menunjukkan bahwa subjek
memberi sukacita saat mengajar anak-anak di sekolah relawan yang berada di
120

pinggir jalan bersama kekasihnya. Subjek dan kekasihnya terlihat menjalin


hubungan yang saling mendukung satu sama lain, subjek memberikan semangat
kepada kekasihnya yang sedang kesal pada rekan kerjanya. Kekasih subjek juga
memberikan dukungan pada subjek yang merasa sedih atas kritikan yang
diberikan atasan subjek.
Ketika melakukan observasi pada cinta diri, observer menemukan kejadian
pada subjek bahwa subjek mencintai dirinya sendiri. Pada awalnya subjek dapat
menghargai kebutuhan fisiknya dengan program dietnya yang ketat dan juga
menjaga pola makan serta berolahraga. Akan tetapi, subjek hanya menghargai
kebutuhan fisiknya karena kritikan dari rekan dan atasan kantornya. Oleh sebab
itu, subjek jatuh sakit dan sadar bahwa kebutuhan emosional juga perlu. Alhasil,
subjek menghargai kebutuhan fisik dan emosionalnya dengan cara menjaga pola
makan dan tetap berolahraga untuk kebahagiaan subjek. Observer tidak
menemukan bahwa subjek tidak menyiksa diri dengan perasaan bersalah setiap
kali meminta, atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Di samping itu,
observer menemukan subjek dapat menerima pujian tanpa merasa sombong.
Subjek mengucapkan terima kasih kepada rekan kantornya karena subjek berhasil
merubah penampilannya menjadi lebih cantik dan berhasil menurunkan berat
badanya. Tidak hanya rekan kantornya, tetapi kekasih dan teman ibu subjek juga
memberikan pujian atas berhasilnya subjek merubah penampilannya. Di lain
pihak, subjek menerima pujian dari ibu, adik, kekasih, dan rekan-rekannya atas
keberhasilan karena konsep barunya yang membuat perusahaan meningkat.
Terdapat pemahaman diri dari observasi yang telah dilakukan oleh
observer kepada subjek. Ketika subjek dipanggil ke ruang atasannya, subjek sadar
bahwa subjek mampu mengisi jabatan manajer yang telah ditinggalkan oleh
manajer sebelumnya. Namun, subjek juga menyadari kekurangan dan mengatakan
kepada kekasihnya bahwa dirinya tidak seperti rekan kerja subjek yang memiliki
tubuh langsing, putih, dan cantik, tetapi subjek memberanikan diri berbicara
kepada atasannya dengan meminta waktu selama sebulan untuk bisa mengubah
penampilannya dan bisa menggantikan posisi manajer yang baru dengan
kecerdasan yang dimilikinya. Ketika penjualan perusahaan menurun karena
121

strateginya yang sempat salah. Subjek tidak menyerah dan mampu


mempersiapkan diri dari kegagalan sebelumnya. Kemudian subjek mengajukan
konsep baru kepada pemilik dan atasannya karena subjek sangat yakin dengan
konsep tersebut. Walaupun pemilik perusaahan terlihat ragu akan konsep yang
subjek ajukan, tetapi atasan perusahaan Malathi memberi kepercayaan kepada
subjek untuk memimpin acara konsep wajah baru Malathi.
Pada saat melakukan observasi subjek memiliki tujuan yang jelas sehingga
subjek mampu menetapkan tujuan tanpa bergantung dengan orang lain. Observer
melihat bahwa subjek memiliki tekad untuk menggantikan posisi manajer yang
baru di perusahaannya. Dengan tujuan tersebut subjek melakukan diet dengan
menjaga pola makan, selalu berolahraga, dan mengubah penampilannya. Untuk
melakukan tujuan tersebut subjek tahu bahwa hal itu sulit, tetapi subjek tidak
menyerah. Selama melakukan program diet tersebut, subjek memiliki ketekunan
untuk mencapai tujuannya secara konsisten sampai subjek berhasil melakukan
program diet tersebut.
Pemikiran yang positif terdapat dalam diri subjek pada saat observasi
dilakukan, terlihat ketika hubungan subjek dengan teman dan kekasihnya
mengalami kerenggangan yang disebabkan oleh perubahan fisik dan penampilan
yang telah mengubah hidup subjek. Menyadari hal tersebut, subjek meminta maaf
atas perubahan yang dilakukannya dan mampu mengambil sisi positif dengan
menjadikan hal tersebut sebagai suatu pembelajaran yang bemakna dalam
hidupnya bahwa tidak apa untuk menjadi tidak sempurna dan teman yang baik
tidak akan menghakimi atau menyudutkan, melainkan teman yang baik tersebut
membantu untuk lebih mengenal diri sendiri. Pemikiran yang positif ini juga
mengubah cara pandang subjek terhadap timbangan, seperti pada awalnya subjek
takut setiap kali menimbang berat badannya, kemudian atas beberapa pengalaman
sebelumnya membuat subjek dapat lebih menerima diri dan belajar menjadi
versinya yang terbaik. Menurutnya saat ini timbangan hanya sebuah angka bukan
nilai yang dimiliki seseorang. Setiap masalah memiliki solusi yang baik dialami
oleh subjek terlihat dimana subjek mampu menyelesaikan masalah di kantornya
mengenai penurunan penjualan produk perusahaan dengan memberikan solusi
122

berupa konsep baru yang dalam proses suksesnya projek ini dibantu oleh teman-
teman subjek hingga akhirnya membuahkan hasil bagi perkembangan
perusahaannya. Masalah lain terjadi ketika subjek dan kekasihnya sempat
bertengkar karena kesalahpahaman. Subjek mengakui apabila dirinya salah karena
kesalahpahaman tersebut. Kemudian subjek membuat suatu kejutan kepada
kekasih subjek agar hubungannya kembali membaik. Subjek percaya dari
masalahnya akan mendapatkan hasil yang baik seperti hubungannya dengan ibu
dan adiknya menjadi lebih erat, subjek dapat saling memaafkan atas masalah yang
terjadi diantara dirinya dan kekasihnya.
Berdasarkan hasil observasi subjek memiliki kepercayaan diri yang sangat
baik. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku yang mencakup pada target
perilaku aspek-aspek kepercayaan diri. Meskipun pada awalnya subjek merupakan
korban body shaming. Namun, subjek mampu mempertahankan kepercayaan
dirinya melalui kemampuan komunikasi, memiliki sikap tegas, selalu
memperhatikan penampilan diri, mampu mengendalikan perasaan, mencintai
dirinya, memahami dirinya, memiliki tujuan yang jelas, dan pemikiran yang
positif. Akan tetapi, terdapat beberapa target perilaku pada aspek tersebut yang
tidak nampak pada hasil observasi, yaitu pada aspek komunikasi subjek tidak
terlihat mampu mendengarkan secara akurat dan aspek cinta diri subjek tidak
terlihat menyiksa diri dengan perasaan bersalah setiap kali meminta atau
mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi pada subjek sebagai tokoh utama yang


bernama Rara dalam film “Imperfect”, subjek merupakan korban body shaming
karena penampilan fisiknya yang tidak sesuai dengan standar kecantikan. Subjek
bertubuh gemuk, berkulit sawo matang, berambut tebal hitam keriting, dan
berpenampilan yang sangat sederhana. Sejak kecil ibu subjek selalu menekan
subjek untuk menjaga pola makan, selalu dibandingkan dengan adiknya, dan
mendapat gunjingan dari orang sekitarnya. Namun, subjek memiliki kepercayaan
diri yang sangat baik melalui kemampuan komunikasi, memiliki sikap tegas,
selalu memperhatikan penampilan diri, mampu mengendalikan perasaan,
mencintai dirinya, memahami dirinya, memiliki tujuan yang jelas, dan pemikiran
yang positif. Akan tetapi, terdapat beberapa target perilaku pada aspek tersebut
yang tidak nampak pada hasil observasi, yaitu pada aspek komunikasi subjek
tidak terlihat mampu mendengarkan secara akurat dan aspek cinta diri subjek
tidak terlihat menyiksa diri dengan perasaan bersalah setiap kali meminta atau
mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

123
DAFTAR PUSTAKA

Dolezal, L. (2015). The body and shame: phenomenology, feminism, and the
socially shaped body. USA: Lexington Books.

Druckman, D., & Bjork, R. A. (1994). Learning, remembering, believing:


Enhancing human performance. Washington, D.C.: National Academy
Press.

Fimela. (2019). Sinopsis film imperfect, ajak mengubah insecure menjadi


bersyukur. https://id.berita.yahoo.com/sinopsis-film-imperfect-ajak-
mengubah-104548787.html. Diakses pada 5 Maret 2022.

Gilbert, P. & Jeremy, M. (Eds). (2002). Body shame: conceptualisation, research,


and treatment. USA: Brunner-Routledge.

Ghufron, M. N. & Rini R. S. (2017). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar- Ruzz


Media.

IB16. (2021). Sinopsis film imperfect (2019) lengkap.


https://sinopsisfilmindia.com/2021/01/sinopsis-film-imperfect-2019-
lengkap.html. Diakses pada 20 Maret 2022.

Lauster, P. (2006). Tes kepribadian (alih bahasa: D.H. Gulo). Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Lindenfield, G. (2000). Confident children: help children feel good about


themselves. London, United Kingdom: HarperCollins.

Ngalimun. (Eds). (2019). Cyberbullying & body shaming. Yogyakarta: K-Media.

Sahetapy, G. (2020). Sinopsis & review film imperfect, menerima


ketidaksempurnaan. https://bacaterus.com/review-film-imperfect/. Diakses
20 Maret 2022.

124
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASI
SETTING PSIKOLOGI KLINIS

OBSERVASI PERILAKU AGRESIVITAS PADA TOKOH UTAMA


BERNAMA NISKALA PENGIDAP BIPOLAR DALAM FILM “KU KIRA
KAU RUMAH”

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Disusun Oleh:
2PA13
Kelompok 4

NO NAMA NPM TANDA TANGAN


1 Ariefa Nurjanah 10520163
2 Farizki 10520372
3 Gilang Mohamad Khadafi 10520428
4 Jihan Salsabila 10520509
5 Meuthia Nahwa Salsabila 10520609
6 Muhammad Irfan Ariefbudi 10520659
7 Rini Isnaini Khoirunnisa 10520885
8 Wulan Septiyana 11520175

DEPOK
JULI 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Pengamatan Awal Sinopsis Film .............................................................. 1
1. Sinopsis Asli 1 ........................................................................................ 1
2. Sinopsis Asli 2 ........................................................................................ 2
3. Sinopsis Asli 3 ........................................................................................ 3
4. Kesimpulan ............................................................................................. 3
B. Tujuan ........................................................................................................ 5
II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
A. Agresivitas .................................................................................................. 6
1. Definisi Agresivitas ................................................................................ 6
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas..................................................................... 6
3. Tipe-Tipe Agresivitas ............................................................................. 8
4. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Agresivitas ........................................ 8
5. Aspek-Aspek Agresivitas ....................................................................... 9
B. Bipolar ...................................................................................................... 10
1. Definisi Bipolar .................................................................................... 10
2. Ciri-ciri Gangguan Bipolar ................................................................... 11
III. RANCANGAN OBSERVASI ..................................................................... 12
A. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 12
B. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 12
IV. PELAKSANAAN OBSERVASI ................................................................. 15
A. Setting Fisik .............................................................................................. 15
B. Setting Psikis ............................................................................................ 15
C. Tahap Pelaksanaan ................................................................................. 16
V. HASIL OBSERVASI ................................................................................... 17
A. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 17
B. Pelaksanaan Observasi ........................................................................... 17
VI. PEMBAHASAN ........................................................................................... 60
VII.KESIMPULAN ............................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

ii
I. PENDAHULUAN

A. Pengamatan Awal Sinopsis Film


1. Sinopsis Asli 1
Film “Kukira Kau Rumah” (2021) mengisahkan seorang gadis
(Prilly Latuconsina) yang memiliki gangguan bipolar dan memiliki masalah
dengan kehidupan sosialnya. Sementara Pram (Jourdy Pranata) merupakan
seorang pemuda yang kerap merasa kesepian karena tidak mendapatkan
kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kesepian tersebut dialaminya sejak
ayahnya meninggal dan ibunya sibuk bekerja. Kekosongan hidup yang ia
alami diisi dengan bermain musik dan menciptakan lagu-lagu yang bagus,
namun tak pernah didengar oleh siapapun. Akhirnya, ia memutuskan untuk
bekerja di sebuah kafe musik hingga bertemu dan berkenalan dengan
Niskala (Prilly Latuconsina).
Niskala merupakan seorang gadis pengidap bipolar, ia sering
mengalami perubahan suasana hati secara drastis. Sebelumnya, Pram tidak
mengetahui bahwa Niskala merupakan seorang pengidap bipolar. Niskala
kuliah dengan diam-diam hanya untuk membuktikan kepada ayahnya Dedi
(Kiki Narendra) bahwa ia tetap bisa berprestasi. Namun, semenjak Niskala
kenal akrab dengan Pram hidupnya berubah. Ia sering melanggar peraturan
dan janji yang telah disepakatinya dengan ibu dan sahabat Niskala. Pram
merasa Niskala dapat mengisi harinya yang sepi, bahkan dapat
membantunya dalam bermusik.
Duet Pram dengan Niskala mendapat apresiasi yang luar biasa.
Hingga akhirnya, Pram mengetahui bahwa Niskala mengidap bipolar. Pram
juga mengetahui Niskala diam-diam dari ayahnya yang terlalu protektif
untuk melakukan aktivitas sosial dan meraih cita-citanya. Pram dan Niskala
merupakan dua pemuda yang mengharapkan suaranya ‘didengar’ oleh
keluarga mereka. Di dalam hidup yang mereka lalui, ditemukan
keseimbangan saat saling mengisi satu sama lain.

1
2

Sumber: https://www.jejaksulsel.com/entertainment/pr-1652590270/tayang-
hari-ini-simak-sinopsis-kukira-kau-rumah-lengkap-dengan-streaming-
nonton-dan-daftar-pemainnya?page=3. Diakses pada 20 Maret 2022.
2. Sinopsis Asli 2
Film ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Niskala yang
menderita gangguan bipolar dan berjuang dengan kehidupan sosialnya.
Kemudian dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Pram yang sering
merasa kesepian sejak ayahnya meninggal dan ibunya sibuk dengan
pekerjaan. Dalam kesendiriannya, dia mencoba menulis lagu, tetapi dia
tidak pernah memperkenalkan karyanya kepada siapapun. Pram yang
memiliki bakat menyanyi memutuskan untuk bekerja di sebuah kafe.
Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Niskala. Pada awalnya, Pram
tidak tahu bahwa gadis cantik itu memiliki gangguan bipolar dan bisa
mengalami perubahan suasana hati setiap saat. Keduanya kemudian
mengembangkan hubungan yang sangat dekat. Niskala diam-diam diterima
di perguruan tinggi. Dia tidak ingin keluarganya tahu, terutama ayahnya.
Niskala ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa meskipun kondisi
fisiknya tidak normal, dia masih bisa berprestasi.
Setelah bertemu Pram, kehidupan Niskala terbalik. Gadis ini sering
melanggar aturan dan komitmen yang dibuatnya dengan ibu dan sahabatnya.
Kehadiran Niskala membuat Pram semakin heboh. Niskala mampu mengisi
hari-hari sepi Pram. Bahkan duetnya dengan Niskala mendapat banyak
kekaguman sebelum ini berdampak pada karir musiknya.
Seiring waktu, Pram akhirnya mengetahui bahwa Niskala memiliki
gangguan bipolar. Ia juga menyadari masalah Niskala dengan ayahnya yang
selalu melindungi dan melarang Niskala bersosialisasi. Pram dan Niskala
menyadari bahwa keduanya bisa saling melengkapi. Keduanya memiliki
keinginan besar untuk keluarga mereka, dan itu layak untuk didengar.
Sumber: https://opsi.id/read/sinopsis-lengkap-film-kukira-kau-rumah-kisah-
cinta-remaja-dengan-bipolar. Diakses pada 20 Maret 2022.
3

3. Sinopsis Asli 3
Niskala atau Kala (Prilly), Dinda (Shenina), dan Oktavianus (Raim
Laode) adalah sahabat sejak kecil. Dinda dan Okta bahkan sampai dipercaya
oleh ayah (Kiki Narendra) dan ibu (Unique Priscilla) Kala agar menjaga
baik-baik putri mereka itu. Kala sendiri merupakan sosok mahasiswi dengan
segudang ketidakstabilan emosi. Kemarahannya kerap meluap-luap dalam
banyak kondisi, begitu pula semangat dan kegembiraannya. Lalu Dinda dan
Okta harus senantiasa menjaga sahabat mereka itu setiap kali ia berinteraksi
dengan orang lain, termasuk di ruang perkuliahan. Situasi semacam ini
lantas terus berlangsung, sampai Kala mulai berhubungan dengan senior di
kampusnya, Pram (Jourdy). Semenjak itu, perubahan demi perubahan pun
mulai terjadi pada Niskala.
Isunya sendiri penting terutama bagi siapapun yang memiliki teman
dekat seorang berkelainan psikologis. “Kukira Kau Rumah” dapat
memberitahumu bagaimana harus menyikapi orang tersebut, cara men-
treatment, dan bagaimana memposisikan diri ketika berada di sampingnya
serta terhadap setiap perilakunya. Tampaknya dari sang produser, Prilly, dan
Umay sebagai sutradaranya memiliki perhatian yang sejalan dalam melihat
isu ini. Peletakan diri Prilly sendiri sebagai sang tokoh utama yang
membawakan peran seorang berkelainan psikologis adalah salah satu
buktinya. Penempatan tokoh-tokoh orang tua Niskala yang overprotective
juga senada dengan kondisi nyata di luar layar. Meski ada pula yang
bersikap sebaliknya dan mengabaikan anak mereka sendiri.
Sumber: https://montasefilm.com/review-kukira-kau-rumah/. Diakses pada
5 Maret 2022.
4. Kesimpulan
Dalam film “Ku Kira Kau Rumah”, menceritakan tentang seorang
gadis bernama Niskala yang mengidap gangguan bipolar, ia sering
mengalami perubahan suasana hati secara drastis. Kemarahannya kerap
meluap-luap dalam banyak kondisi, begitu pula semangat dan
kegembiraannya, sehingga hal ini menjadi masalah terhadap kehidupan
4

sosialnya. Dinda dan Oktavianus yang merupakan sahabat Niskala sejak


kecil, dipercaya oleh ayah dan ibu Kala agar menjaga baik-baik putri
mereka itu dengan senantiasa menjaga sahabat mereka setiap kali Kala
berinteraksi dengan orang lain. Di lingkungan keluarga, Niskala dihadapkan
dengan orang tua yang terlalu memiliki stigma negatif tentang kesehatan
mental dan orang tua yang cukup posesif dengan impiannya. Semua hal
yang dikerjakan Niskala dilakukan tanpa diketahui orang tuanya, seperti
halnya ketika Niskala kuliah diam-diam. Hal ini ia lakukan karena ia tidak
ingin keluarganya tahu, terutama ayahnya. Niskala ingin membuktikan
kepada ayahnya dengan keadaan yang ia miliki, Niskala akan tetap bisa
berprestasi.
Sampai akhirnya di kampus, Niskala bertemu dengan Pram, yaitu
senior yang berhasil menarik perhatiannya. Diam-diam Niskala suka
mendengarkan Pram bernyanyi di kampus. Pram merupakan sosok pemuda
yang kerap merasa kesepian karena tidak mendapatkan kasih sayang dari
kedua orang tuanya. Kesepian tersebut dialaminya sejak ayahnya meninggal
dan ibunya sibuk bekerja. Kekosongan hidup yang ia alami diisi dengan
bermain musik dan menciptakan lagu-lagu yang bagus, tetapi tidak pernah
didengar oleh siapapun. Akhirnya, ia memutuskan untuk bekerja di sebuah
kafe musik hingga bertemu dan berkenalan dengan Niskala.
Kemudian seiring waktu, Pram pun dekat dengan Niskala. Namun,
Pram belum mengetahui kalau Niskala bersosialisasi secara diam-diam dari
orang tuanya dan Niskala mengidap gangguan bipolar. Semenjak akrab
dengan Pram, hidup Niskala berubah. Niskala menabrak semua aturan dan
janji yang telah disepakatinya dengan ibu dan sahabatnya. Pram merasa
Niskala bisa mengisi harinya yang sepi, begitupun sebaliknya. Saat Pram
mendapat kesempatan untuk tampil di café bersama Niskala, duet Pram
dengan Niskala mendapat apresiasi luar biasa. Kejadian tersebut
membuktikan bahwa Niskala bisa membantu apa yang Pram cita-citakan
sejak awal dalam karier bermusiknya, yaitu ‘didengar’ oleh banyak orang.
5

Hingga akhirnya, Pram mengetahui bahwa Niskala mengidap


bipolar. Namun, mengetahui kondisi Niskala tersebut tidak membuat Pram
meninggalkannya, ia justru semakin dalam mencintai Niskala. Pram juga
mengetahui Niskala diam-diam dari ayahnya yang terlalu protektif untuk
melakukan aktivitas sosial dan meraih cita-citanya. Pram dan Niskala
merupakan dua pemuda yang mengharapkan suaranya ‘didengar’ oleh
keluarga mereka. Di dalam ketidakseimbangan hidup yang mereka lalui,
ditemukan keseimbangan saat saling mengisi satu sama lain. Pram dan
Niskala menyadari bahwa keduanya bisa saling melengkapi.

B. Tujuan
Tujuan dari observasi ini untuk mengamati perilaku agresivitas pada
tokoh utama bernama Niskala pengidap bipolar dalam film “Ku Kira Kau
Rumah”.
II. LANDASAN TEORI

A. Agresivitas
1. Definisi Agresivitas
Menurut Aronson dkk (2016), agresi didefinisikan sebagai tindakan
yang diniatkan untuk tujuan membahayakan atau menyakiti. Tindakan
agresi dapat berupa tindakan fisik maupun verbal untuk dapat mencapai
tujuannya namun mungkin juga tidak.
Marcus (dalam Mulyadi dkk, 2016) memberikan penjelasan bahwa
agresi adalah suatu ledakan emosi dan kemarahan hebat perbuatan yang
menimbulkan permusuhan yang ditunjukkan kepada seseorang atau benda.
Menurut Manstead dan Hewstone (dalam Faturochman, 2019),
agresi adalah segala bentuk perilaku yang disengaja terhadap makhluk lain
dengan tujuan untuk melukainya dan pihak yang dilukai tersebut berusaha
untuk menghindarinya.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh di
atas, dapat disimpulkan bahwa agresi adalah sebuah perilaku kekerasan
yang ditampilkan dalam bentuk emosi yang meledak untuk melukai individu
lain atau objek di sekitarnya dengan sengaja baik secara fisik maupun
verbal.
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas
Menurut Kruglanski & Higgins (dalam Mulyadi dkk, 2016) terdapat
bentuk-bentuk agresivitas, antara lain.
a. Agresivitas fisik aktif secara langsung
Perilaku menyerang secara fisik aktif ditujukan kepada orang lain
secara langsung yang ditunjukkan oleh perilaku dan ekspresi wajah.
Misalnya: mendorong atau menembak orang, menerkam, menendang,
dan mencakar.

6
7

b. Agresivitas fisik aktif secara tidak langsung


Perilaku menyerang secara fisik yang ditujukan kepada orang lain
secara tidak langsung dengan tenang-tenang. Misalnya: menyewa
seorang pembunuh untuk membunuh.
c. Agresivitas fisik pasif secara langsung
Perilaku menyerang secara fisik yang ditujukan secara langsung
untuk melukai diri sendiri. Misalnya: aksi mogok makan saat
berdemonstrasi.
d. Agresivitas fisik pasif secara tidak langsung
Perilaku menyerang secara fisik yang dilakukan untuk melukai diri
sendiri tetapi secara tidak langsung dengan tenang-tenang. Misalnya:
menolak melakukan sesuatu.
e. Agresivitas verbal aktif secara langsung
Perilaku yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata kasar
ditujukan kepada orang lain secara langsung. Misalnya: suka berdebat
dan menghina orang lain.
f. Agresivitas verbal aktif secara tidak langsung
Perilaku yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata kasar yang
ditujukan secara tidak langsung. Misalnya: menyebarkan rumor yang
jahat tentang orang lain.
g. Agresivitas verbal pasif secara langsung
Perilaku yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata kasar yang
ditujukan untuk melukai diri sendiri secara langsung. Misalnya: menolak
menjawab pertanyaan dan menolak berbicara ke orang lain.
h. Agresivitas verbal pasif secara tidak langsung
Perilaku yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata kasar yang
ditujukan untuk melukai diri sendiri secara tidak langsung dengan
tenang-tenang. Misalnya: menolak berbicara ke orang lain yang
menyerang dirinya bila individu dikritik secara tidak adil.
8

3. Tipe-Tipe Agresivitas
Berkowitz (dalam Mulyadi dkk, 2016) membedakan agresi ke dalam
dua tipe, yakni.
a. Agresi Instrumental (Instrumental Aggression)
Agresi instrumental adalah agresi yang dilakukan oleh organisme
atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Agresi Benci (Hostile Aggression)
Agresi benci adalah agresi yang dilakukan semata-mata sebagai
pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa
tujuan selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau
kematian pada sasaran atau korban.
4. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Agresivitas
Menurut Sears dkk (dalam Mulyadi dkk, 2016) terdapat beberapa
faktor yang dapat menyebabkan perilaku agresi, yakni:
a. Faktor Proses Belajar
Yaitu mekanisme utama yang menentukan perilaku agresif manusia
adalah proses belajar masa lalu. Bayi yang baru lahir menunjukkan
perilaku agresif yang sangat impulsif, tetapi pada masa dewasa manusia
akan mengendalikan dorongan impuls agresinya secara kuat dan hanya
merupakan perilaku agresif dalam keadaan tertentu.
b. Faktor Penguatan
Saat pembentukan suatu perilaku, penguatan sangat berperan
penting. Bila perilaku tertentu diberi ganjaran, kemungkinan besar
individu akan mengulangi perilaku tersebut di masa yang akan datang.
c. Faktor Norma Sosial
Bila isyarat yang menimbulkan agresi muncul, rasa marah cenderung
berubah menjadi agresi. Tetapi, bila isyarat yang menekan agresi muncul,
rasa marah tidak akan menimbulkan perilaku agresi. Isyarat yang
dikaitkan dengan pengungkapan agresi dan isyarat yang dikaitkan dengan
penekanan agresi diatur dengan baik oleh norma sosial yang dipelajari
untuk situasi tertentu.
9

d. Faktor Biologis
Ada beberapa faktor biologis yang mempengaruhi perilaku agresi,
yaitu faktor gen, faktor sistem otak, dan faktor kimia berdarah.
e. Faktor Belajar Sosial
Dengan menyaksikan perkelahian dan pembunuhan meskipun sedikit
pasti akan menimbulkan rangsangan dan memungkinkan untuk meniru
model kekerasan tersebut.
f. Faktor Amarah
Marah merupakan emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas sistem
saraf parasimpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang
sangat kuat yang biasanya disebabkan adanya kesalahan, yang mungkin
nyata atau salah atau juga tidak.
5. Aspek-Aspek Agresivitas
Bush dan Perry (dalam Hidayat dan Bashori, 2016) membedakan
agresivitas menjadi empat yaitu agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan
permusuhan. Setiap bentuk mewakili ranah yang berbeda, antara lain.
a. Agresi Fisik (Physical Aggression)
Bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan cara menyerang
secara fisik dengan tujuan melukai atau membahayakan orang lain.
b. Agresi Verbal (Verbal Aggression)
Agresivitas yang dilakukan dengan kata-kata. Agresi verbal dapat
berupa umpatan, hinaan, sindiran, fitnah, dan lain-lain.
c. Kemarahan (Anger)
Suatu bentuk agresi tidak langsung (indirect aggression) yang
berupa perasaan benci kepada orang lain maupun suatu hal karena
seseorang tidak dapat mencapai tujuannya. Perasaan kecewa atau
dikhianati juga dapat berubah menjadi kemarahan.
10

d. Permusuhan (Hostility)
Salah satu komponen kognitif dalam agresivitas yang terdiri atas
keinginan untuk menyakiti dan melawan ketidakadilan. Tindakan ini
mengekspresikan kebencian, permusuhan, antagonisme atau kemarahan
yang sangat dalam kepada pihak lain.

B. Bipolar
1. Definisi Bipolar
Menurut Owen dan Saunders (2008), gangguan bipolar adalah
penyakit mental serius yang diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan
dalam sel-sel otak yang berkomunikasi satu sama lain. Ketidakseimbangan
ini menyebabkan perubahan suasana hati 'naik' dan 'turun' yang ekstrem dan
berbeda-beda pada setiap orang dalam kehidupan sehari-hari individu
dengan gangguan bipolar.
Menurut American Psychiatric Association (dalam Davidson, Neale
dan Kring, 2006), DSM-IV-TR mendefinisikan bahwa gangguan bipolar
adalah gangguan mental dengan emosi yang meluap-luap, mencakup
episode mania atau episode campuran yang terdiri dari beberapa gejala
mania dan depresi.
Selain itu, menurut Kasfer dan Hirschfeld (2005), gangguan bipolar
adalah penyakit kejiwaan kronis yang sering menyebabkan kecacatan dalam
gangguan fungsional yang signifikan dengan menggambarkan kemarahan
dan suasana hati yang tidak terkendali.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, maka dapat
disimpulkan bahwa bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah suatu
gangguan mental yang dipicu oleh kelainan gangguan fungsional dengan
perubahan suasana hati yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan
terganggunya aktivitas ataupun kondisi sosial individu.
11

2. Ciri-ciri Gangguan Bipolar


Menurut DSM-IV-TR (dalam Davidson, Neale, dan Kring, 2006),
gangguan bipolar memiliki dua episode, yaitu episode manik dan episode
depresi.
1. Episode Manik
a. Mood yang melambung atau mudah tersinggung.
b. Lebih banyak berbicara dibanding biasanya atau berbicara dengan
cepat.
c. Pikiran yang melompat-lompat atau kesan subjektif bahwa berbagai
pikiran seolah saling berkejaran.
d. Perhatian teralih dengan mudah.
e. Yakin bahwa subjek memiliki bakat istimewa, kekuatan, dan
kemampuan.
f. Keterlibatan yang berlebihan dalam berbagai aktivitas menyenangkan
yang kemungkinan memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.
2. Episode Depresi
a. Mood sedih dan tertekan atau kehilangan minat dan kesenangan dalam
aktivitas yang biasa dilakukan.
b. Sulit tidur (insomnia).
c. Perubahan kadar aktivitas, menjadi lemas atau terlalu bersemangat.
d. Nafsu makan sangat berkurang dan berat badan turun atau nafsu
makan meningkat dan berat badan bertambah.
e. Kehilangan energi atau sangat fatik (kelelahan).
f. Konsep diri negatif, menuding dan menyalahkan diri sendiri, merasa
tidak berarti, dan bersalah.
g. Mengeluh sulit berkonsentrasi atau lambat berpikir dan tidak dapat
mengambil keputusan.
h. Pikiran tentang kematian atau bunuh diri yang terus menerus timbul.
III. RANCANGAN OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : ( Movie Setting / Lab Setting )
2. Pencatatan Observasi : ( Event / Time )
3. Kegiatan Observasi : ( Partisipan / Non Partisipan Passive )

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. Lembar Observasi :
Nama Observer :
Aspek-Aspek
Keterangan
Agresivitas
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek
menyerang
secara fisik
dengan tujuan
untuk melukai
atau
membahayakan
orang lain.

1. Agresi Fisik b. Subjek


(Physical meluapkan
Aggression) amarah
sehingga
merugikan
orang lain atau
benda di
sekitarnya.

c. Subjek melukai
diri sendiri.

12
13

Aspek-Aspek
Keterangan
Agresivitas
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek
mengeluarkan
kata-kata,
berupa
umpatan atau
hinaan.

2. Agresi Verbal b. Subjek


(Verbal melakukan
Aggression) agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.

c. Subjek
melontarkan
perkataan yang
sifatnya
mengancam.

a. Subjek terlihat
benci atau
kecewa kepada
orang lain
karena merasa
dikhianati
Kemarahan
3. orang lain
(Anger)
maupun suatu
hal karena
tidak dapat
mencapai
tujuannya.

a. Subjek
Permusuhan berkeinginan
4. untuk
(Hostility)
menyakiti.
14

Aspek-Aspek
Keterangan
Agresivitas
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
b. Subjek
memiliki
perasaan ingin
melawan
ketidakadilan.

c. Subjek
mengekspresik
an
kemarahannya
yang sangat
mendalam
dengan
permusuhan
kepada orang
lain.

d. Subjek
mengekspresik
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
IV. PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Setting Fisik
Pada hari Selasa, 31 Mei 2022 observer melakukan pengamatan dengan
menonton film “Ku Kira Kau Rumah”. Observasi ini dilakukan jam 15.15 -
22.00 WIB di rumah masing-masing observer. Subjek yang diobservasi
merupakan tokoh utama dalam film “Ku Kira Kau Rumah” bernama Niskala
yang memiliki gangguan mental bipolar dengan tubuh yang sedikit berisi, tidak
terlalu tinggi, berkulit putih pucat, berambut coklat gelap lurus sebahu yang
selalu dibiarkan terurai. Pada malam hari dimenit ke 46.11 sampai menit ke
47.47 tokoh utama yang bernama Niskala menggunakan kaos putih, cardigan
berwarna navy yang dibiarkan terbuka, celana jeans panjang, sepatu sneakers
berwarna putih, tas pundak berwarna putih, riasan wajah yang natural, gelang
berwarna merah di tangan kirinya, cincin berwarna silver yang melingkar di
jari tengahnya. Subjek membuka pintu dengan keras, kemudian subjek
melempar tas yang berada di bahu kanannya ke kasur. Kamar subjek terlihat
dominan berwarna putih terdapat ranjang yang cukup besar di letakkan di
tengah, jendela tralis dengan tirai berwarna putih yang menghadap ranjang
serta kursi panjang di dekat jendela, meja belajar di sudut kamar serta obat-
obatan subjek yang disimpan dalam laci, hiasan lampu LED di dinding dekat
ranjang, lampu tidur yang diletakkan di atas meja kecil yang ada di sudut lain
kamar, lampu belajar, lemari pakaian, dan meja di sisi sudut kamar lainnya.
Kemudian ibu dan teman subjek memasuki kamarnya untuk menenangkan
amarah subjek dengan memeluk dan memberi obat penennag pada subjek.
Hambatan yang terjadi pada observasi ini karena adanya iklan yang cukup
lama dan menutupi sebagian scene. Film ini termasuk masih baru sehingga
sulit untuk menemukan resolusi gambar yang bagus karena masih dalam
bentuk rekaman dari orang lain yang menonton di bioskop.

B. Setting Psikis
Subjek merupakan tokoh utama bernama Niskala dalam film “Kukira
Kau Rumah” yang memiliki gangguan bipolar. Pada menit 46:11 sampai 47:47

15
16

Niskala memasuki kamarnya dengan amarah yang tinggi, subjek kemudian


membanting pintu kamarnya serta melempar tas selempang yang subjek
pegang, lalu subjek berteriak dan menangis sambil melempar barang-barang
yang berada di laci. Subjek mengungkapkan amarah yang subjek rasakan
karena subjek merasa kecewa kepada sahabatnya yang tidak mendukung
kegiatan yang disukai subjek. Ibu serta teman subjek mencoba menenangkan
amarah subjek, tetapi subjek mendorong dan memberontak rangkulan ibunya.
Teman subjek mengambil obat penenang untuk subjek yang diberikan secara
paksa untuk meredakan amarahnya.

C. Tahap Pelaksanaan
1. Hari / Tanggal : Selasa, 31 Mei 2022
2. Tempat : Rumah masing-masing observer
3. Waktu : 15.15 – 22.00 WIB
a. Pukul 15.15 WIB : Observer mempersiapkan film dari telegram
untuk menonton bersama menggunakan gmeet.
b. Pukul 16.12 WIB : Observer mulai mengamati film untuk
pengambilan data. Observer memutuskan untuk
menonaktifkan kamera untuk mencegah film
buffering karena koneksi internet kurang bagus
serta resolusi film yang tidak bagus menghambat
observasi.
c. Pukul 16.14 WIB : Observer terganggu iklan yang ada di dalam film.
d. Pukul 16.18 WIB : Observer terganggu iklan yang ada di dalam film.
e. Pukul 16.58 WIB : Observer terganggu iklan yang ada di dalam film.
f. Pukul 17.35 WIB : Observer terganggu iklan yang ada di dalam film.
g. Pukul 17.48 WIB : Observer mulai berdiskusi dengan kelompok.
h. Pukul 22.00 WIB : Observer selesai mengambil data.
V. HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi
1. Setting Observasi : Movie Setting
2. Pencatatan Observasi : Event
3. Kegiatan Observasi : Non Partisipan Passive

B. Pelaksanaan Observasi
1. Hari / Tanggal : Selasa, 31 Mei 2022
2. Waktu : 15.15 - 22.00 WIB
3. Tempat : Rumah masing-masing
4. Lembar Observasi :
a. Nama Observer 1 : Ariefa Nurjanah
Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Ya Tidak
Kau Rumah”
a. Subjek Pada menit ke
menyerang secara ✓ 51:09 dimana
fisik dengan memutar waktu
tujuan untuk saat subjek SMA,
melukai atau subjek tidak
membahayakan menaati peraturan
orang lain. sekolah dengan
memakai rok di
atas lutut dan
tidak terima jika
1. Agresi Fisik roknya ingin
(Physical digunting sampai
Aggression) amarahnya
meluap kemudian
subjek merebut
gunting yang
berada ditangan
gurunya dan
menodongkannya
ke guru tersebut.

17
18

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Ya Tidak
Kau Rumah”
b. Subjek meluapkan Pada menit ke
amarah sehingga ✓ 46:16 subjek
merugikan orang meluapkan semua
lain atau benda di amarahnya
sekitarnya. selama ini dengan
berteriak sembari
mengacak-acak
barang yang
berada di meja
belajarnya setelah
bertengkar
dengan sahabat
lakinya di depan
rumahnya sehabis
subjek diantarkan
pulang oleh
kekasihnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak


diri sendiri. ✓ pada saat
observasi.

a. Subjek Pada menit ke


mengeluarkan ✓ 11:32 subjek
kata-kata, berupa melontarkan
umpatan atau kalimat umpatan
hinaan. dengan berteriak
“Anak sotoy”
kepada lelaki
yang sebelumnya
mengkritik
Agresi Verbal
2. makalah subjek.
(Verbal
Aggression)
Pada menit ke
44:49 subjek
melontarkan kata
umpatan atau
hinaan ‘gila’
kepada sahabat
lakinya saat
19

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Ya Tidak
Kau Rumah”
sahabatnya marah
kepada kekasih
subjek.

b. Subjek melakukan Tidak nampak


agresi verbal ✓ pada saat
dengan cara observasi.
memfitnah orang
lain.

c. Subjek Pada menit ke


melontarkan ✓ 1:16:48 subjek
perkataan yang berdiri
sifatnya dipembatas
mengancam. tembok rooftop
café seakan ingin
melompat
sembari
melontarkan
kalimat “Stop,
jangan ada yang
mendekat”.

a. Subjek terlihat Pada menit ke


benci atau ✓ 46:21 subjek
kecewa kepada terlihat kecewa
orang lain karena dengan
merasa dikhianati sahabatnya
orang lain dengan merasa
maupun suatu hal sahabatnya tidak
karena tidak mengerti apa
3. Kemarahan dapat mencapai yang subjek
(Anger) tujuannya. rasakan dan
merasa
sahabatnya sama
saja seperti kedua
orang tuanya.
20

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Ya Tidak
Kau Rumah”
Pada menit
1:17:07 dimana
subjek terlihat
sangatlah kecewa
kepada orang
tuanya yang tidak
pernah bangga
memiliki anak
seperti subjek dan
subjek merasa
tertekan selama
ini tidak bisa
mencapai apa
yang diinginkan
subjek.

a. Subjek Tidak nampak


berkeinginan ✓ pada saat
untuk menyakiti. observasi.

b. Subjek memiliki Pada menit ke


perasaan ingin ✓ 3:21 saat kelas
melawan debat, subjek
ketidakadilan. melawan argumen
yang dilontarkan
oleh lawan
debatnya karena
4. Permusuhan merasa tidak adil
(Hostility) dengan argumen
yang dilontarkan
lawan debatnya
itu dan merasa
tidak adil karena
saat belum selesai
menyampaikan
argumennya
sudah disanggah
sembari
menggebrakkan
meja.
21

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Ya Tidak
Kau Rumah”
c. Subjek Pada menit ke
mengekspresikan ✓ 11:35 subjek
kemarahannya terlihat sangatlah
yang sangat marah sambil
mendalam dengan berteriak karena
permusuhan nilai makalahnya
kepada orang lain. mendapatkan nilai
yang sebelumnya
makalah tersebut
dikritik oleh
seorang laki-laki
kakak tingkatnya.

d. Subjek Tidak nampak


mengekspresikan ✓ pada saat
sebuah perasaan observasi.
yang tidak peduli
dengan apa yang
dirasakan orang
lain.
22

b. Nama Observer 2 : Farizki


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit 50:39
menyerang ✓ disaat pagi hari
secara fisik subjek telat masuk
dengan tujuan sekolah dan ternyata
untuk melukai subjek salah
atau memakai rok yang
membahayakan dimana sekolah
orang lain. mewajibkan murid
perempuan untuk
menggunakan rok
dibawah lutut
sedangkan subjek
memakai rok di atas
lutut. Disaat guru
sekolah ingin
menggunting rok
subjek, subjek pun
1. Agresi Fisik
langsung marah dan
(Physical
tidak terima jika rok
Aggression)
subjek digunting.
Subjek pun
mengambil gunting
tersebut kemudian
menodongkan
keguru yang
bersangkutan.
Untungnya ada
satpam yang cepat
tanggap
memisahkan subjek
dan gurunya
kemudian
guntingnya diambil.

b. Subjek Pada menit 46:17


meluapkan ✓ Subjek berjalan
amarah masuk kedalam
sehingga rumah sambil
23

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
merugikan mengamuk hingga
orang lain atau membanting pintu
benda di kamarnya,
sekitarnya. kemudian subjek
mengacak-acak
meja belajarnya lalu
menangis di atas
tempat tidur setelah
bertengkar hebat
dengan sahabatnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Tidak nampak pada


mengeluarkan ✓ saat observasi.
kata-kata,
berupa
umpatan atau
hinaan.

2. Agresi Verbal b. Subjek Tidak nampak pada


(Verbal melakukan ✓ saat observasi.
Aggression) agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.

c. Subjek Pada menit 1:16:25


melontarkan ✓ setelah merasa
perkataan yang dipermalukan oleh
sifatnya ayahnya subjek pun
mengancam. berlari ke atap,
kemudian ia berdiri
didepan pagar
hingga
mengucapkan ‘cape’
sambil menangis
dikarenakan ayah
subjek tidak
24

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
mengerti dirinya
sama sekali. Subjek
pun sampai
mengancam akan
bunuh diri.

a. Subjek terlihat Pada menit 1:15:49


benci atau ✓ disaat sedang
kecewa kepada bernyanyi di cafe
orang lain bersama pacarnya,
karena merasa ayah dan ibunya
dikhianati tiba-tiba datang ke
orang lain cafe awalnya
maupun suatu orangtuanya hanya
hal karena tidak ingin jalan-jalan
dapat mencapai berdua saja, tetapi
tujuannya. ayahnya mendegar
suara subjek dan
pacarnya. Lalu
orangtuanya
menghampiri subjek
dan langusng
marah-marah
3. Kemarahan
kepada subjek.
(Anger)
Subjek merasa tidak
terima dengan sikap
ayahnya yang
membuat malu
subjek didepan
umum, tetapi
ayahnya tidak
memperdulikan itu,
malahan ayahnya
justru memukul
pacar subjek
beberapa kali.
Subjek merasa
ayahnya tidak
pernah mendukung
apa yang subjek
25

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
inginkan. Sang ayah
hanya
mengurungnya
dirumah dan hanya
memberikan obat.

a. Subjek Tidak nampak pada


berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

b. Subjek Pada awal film


memiliki ✓ menit 2:42 ada
perasaan ingin simulasi debat yang
melawan dilaksanakan dikelas
ketidakadilan. kuliah subjek.
Subjek tidak setuju
4. Permusuhan dengan argumen
(Hostility) teman sekelasnya
bahwa penggunaan
gadget lebih
cenderung negatif
daripada positif.

c. Subjek Pada menit 44:26


mengekspresik ✓ Subjek dan pacarnya
an baru saja sampai
kemarahannya depan rumah,
yang sangat kemudian tiba-tiba
mendalam sahabat subjek
dengan langsung memukul
permusuhan pacarnya. Saat
kepada orang subjek memisahkan
lain. secara tidak sengaja
subjek terjatuh
dikarenakan terkena
sikut sahabatnya
seketika subjek pun
langusng marah dan
teriak-teriak.
26

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
d. Subjek Tidak nampak pada
mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
27

c. Nama Observer 3 : Gilang Mohamad Khadafi


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada 51:12 ketika
menyerang ✓ kilas balik subjek,
secara fisik subjek telat masuk
dengan tujuan sekolah dan
untuk melukai dihukum. Akan
atau tetapi subjek
membahayakan memakai rok yang
orang lain. pendek, akhirnya
guru subjek yang
membawa gunting
ingin menggunting
rok subjek, tetapi
subjek marah dan
mengambil gunting
1. Agresi Fisik tersebut. Dan
(Physical mengarahkan kearah
Aggression) guru subjek.

b. Subjek Pada 1:20:20 subjek


meluapkan ✓ ketahuan oleh ayah
amarah subjek menjadi
sehingga pusat perhatian
merugikan berada ditempat
orang lain atau umum bersama
benda di kekasihnya. Ayah
sekitarnya. subjek marah dan
memukul kepada
kekasih subjek.
Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
menuju tempat yang
lebih tinggi. Kekasih
subjek sempat
menolong subjek
dan kekasih subjek
jatuh dari tempat
28

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
ketinggian itu.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Pada 03:58 subjek


mengeluarkan ✓ melakukan debat
kata-kata, bersama dua sahabat
berupa subjek. Subjek
umpatan atau melawan arguman
hinaan. dari lawan subjek,
tetapi subjek
menjawab dengan
umpatan-umpatan
yang seharusnya
tidak boleh
dilakukan saat
debat.

2. Agresi Verbal b. Subjek Tidak nampak pada


(Verbal melakukan ✓ saat observasi.
Aggression) agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.

c. Subjek Pada 1:17:15 subjek


melontarkan ✓ ketahuan oleh ayah
perkataan yang subjek menjadi
sifatnya pusat perhatian
mengancam. berada ditempat
umum bersama
kekasihnya. Ayah
subjek marah dan
memukul kepada
kekasih subjek.
Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
29

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
menuju tempat yang
lebih tinggi. Subjek
mengancam kalau
orangtua, dua
sahabat, dan kekasih
subjek mendekat
subjek, subjek akan
melompat.

a. Subjek terlihat Pada 1:17:20 Subjek


benci atau ✓ ketahuan oleh ayah
kecewa kepada subjek menjadi
orang lain pusat perhatian
karena merasa berada ditempat
dikhianati umum bersama
orang lain kekasihnya. Ayah
maupun suatu subjek marah dan
hal karena tidak memukul kepada
dapat mencapai kekasih subjek.
tujuannya. Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
3. Kemarahan
menuju tempat yang
(Anger)
lebih tinggi. Subjek
kecewa karena
merasa bahwa orang
tua subjek tidak
sayang kepada
subjek. Orang tua
subjek tidak
merawat, tetapi
subjek merasa
dirinya dikekang
oleh orang tua
subjek.

a. Subjek Tidak nampak pada


4. Permusuhan berkeinginan ✓ saat observasi.
(Hostility) untuk
30

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
menyakiti.

b. Subjek Pada 1:17:25 subjek


memiliki ✓ ketahuan oleh ayah
perasaan ingin subjek menjadi
melawan pusat perhatian
ketidakadilan. berada ditempat
umum bersama
kekasihnya. Ayah
subjek marah dan
memukul kepada
kekasih subjek.
Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
menuju tempat yang
lebih tinggi. Subjek
kecewa karena
merasa kalau orang
tua subjek tidak
sayang kepada
subjek. Orang tua
subjek tidak
merawat, tetapi
subjek merasa
dirinya dikekang
oleh orang tua
subjek. Subjek ingin
menyadarkan orang
tua subjek kalau itu
tidak adil karena itu
tidak sesuai apa
yang dimau subjek.

c. Subjek Pada 44:33 Subjek


mengekspresik ✓ sangat marah dan
an kesal kepada
kemarahannya sahabat subjek.
yang sangat Karena sahabat
31

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
mendalam subjek memukul
dengan kekasih subjek dan
permusuhan mengatai subjek
kepada orang gila.
lain.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
32

d. Nama Observer 4 : Jihan Salsabila


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit ke 51:11
menyerang ✓ saat flashback
secara fisik subjek masih sma
dengan tujuan terlihat subjek
untuk melukai meyerang gurunya
atau memakai gunting
membahayakan sebab tidak terima di
orang lain. tegur oleh gurunya
karena memakai rok
pendek.

1. Agresi Fisik b. Subjek Pada menit ke 46:18


(Physical meluapkan ✓ Subjek melempar
Aggression) amarah benda yang ada di
sehingga kamarnya karena
merugikan marah terhadap
orang lain atau temannya.
benda di
sekitarnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Pada menit ke 03:44


mengeluarkan ✓ subjek beradu
kata-kata, argumen dengan
berupa lawan bicaranya
umpatan atau dengan
hinaan. mengeluarkan kata-
2. Agresi Verbal kata hinaan saat
(Verbal acara debat di
Aggression) kampusnya.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
33

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
orang lain.

c. Subjek Pada menit ke


melontarkan ✓ 1:16:47 subjek
perkataan yang mengancam bunuh
sifatnya diri dengan lompat
mengancam. dari gedung karena
kecewa dengan
orang tuanya.

a. Subjek terlihat Pada menit ke


benci atau ✓ 1:17:09 Subjek
kecewa kepada kecewa dengan
orang lain bapak nya melarang
karena merasa dia melakukan hal
dikhianati yang dia inginkan
3. Kemarahan orang lain dan hanya
(Anger) maupun suatu menyuruh dia
hal karena berdiam diri di
tidak dapat rumah dan minum
mencapai obat.
tujuannya.

a. Subjek Tidak nampak pada


berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

4. Permusuhan b. Subjek Pada menit ke 24:12


(Hostility) memiliki ✓ subjek berkuliah
perasaan ingin diam-diam dari
melawan bapaknya karena dia
ketidakadilan. ingin membuktikan
bahwa dia bisa
berprestasi walau
dengan
kekurangannya.
34

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
c. Subjek Pada menit ke 44.34
mengekspresik ✓ subjek berteriak
an histeris dan
kemarahannya mengamuk saat
yang sangat sahabatnya
mendalam memukul
dengan kekasihnya.
permusuhan
kepada orang
lain.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
35

e. Nama Observer 5 : Meuthia Nahwa Salsabila


Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit 46:24
menyerang ✓ terlihat subjek
secara fisik mendorong
dengan tujuan temannya karena
untuk melukai tidak mengerti
atau perasaan subjek.
membahayakan
orang lain.

1. Agresi Fisik b. Subjek Terlihat pada menit


(Physical meluapkan ✓ ke 03:35, dimana
Aggression) amarah subjek meluapkan
sehingga amarahnya pada
merugikan pelatihan debat yang
orang lain atau mengakibatkan
benda di debat dihentikan.
sekitarnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Pada menit 11:40


mengeluarkan ✓ subjek
kata-kata, mengeluarkan
berupa hinaan kepada orang
umpatan atau lain berupa “Emang
2. Agresi Verbal hinaan. lo sok tau” karena
(Verbal nilai yang
Aggression) didapatnya.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.
36

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
c. Subjek Pada menit 1:17:29
melontarkan ✓ subjek mengancam
perkataan yang akan melompat dari
sifatnya atas bangunan cafe
mengancam. karena ayahnya
tidak setuju dengan
keputusan subjek.

a. Subjek terlihat Pada menit 1:16:59


benci atau ✓ subjek kecewa pada
kecewa kepada orang tuanya karena
orang lain dengan subjek
karena merasa terkena penyakit
dikhianati bipolar orang tuanya
3. Kemarahan
orang lain hanya bisa
(Anger)
maupun suatu menyuruhnya
hal karena tidak minum obat dan
dapat mencapai mengurung di
tujuannya. kamarnya.

a. Subjek Tidak nampak pada


berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

b. Subjek Dimenit 51:00


memiliki ✓ terlihat subjek tidak
perasaan ingin terima dengan
melawan peraturan berupa
4. Permusuhan
ketidakadilan. pemotongan rok
(Hostility)
sekolah karena
kependekan.

c. Subjek Pada menit 44:30


mengekspresik ✓ terlihat teman
an subjek dipukul dan
kemarahannya membuat subjek
yang sangat sangat begitu marah.
mendalam
dengan
37

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
permusuhan
kepada orang
lain.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
38

f. Nama Observer 6 : Muhammad Irfan Ariefbudi


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit 50:55
menyerang ✓ subjek melawan
secara fisik gurunya dengan
dengan tujuan merebut gunting
untuk melukai yang di pegang oleh
atau guru tersebut yang
membahayakan subjek kemudian
orang lain. arahkan ke gurunya.

1. Agresi Fisik b. Subjek Pada menit 46:14


(Physical meluapkan ✓ subjek meluapkan
Aggression) amarah amarahnya dengan
sehingga berteriak kencang
merugikan sambil melempar
orang lain atau benda yang ada di
benda di dalam laci.
sekitarnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Pada menit 44:43


mengeluarkan ✓ subjek menghina
kata-kata, sahabat laki-lakinya
berupa dengan kata “Gila
umpatan atau lo” karena
2. Agresi Verbal hinaan. sahabatnya secara
(Verbal mendadak memukul
Aggression) kekasih subjek.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.
39

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
c. Subjek Pada jam 1:16:46
melontarkan ✓ subjek berteriak
perkataan yang “Stop jangan ada
sifatnya yang ngedekat!”
mengancam. sambil mengancam
untuk melompat dari
suatu bangunan
karena Ayah subjek
tidak setuju dengan
kegiatan konser
yang dilakukan oleh
subjek dan
kekasihnya.

a. Subjek terlihat Pada jam 1:16:54


benci atau ✓ subjek berteriak
kecewa kepada serta menangis
orang lain karena subjek
karena merasa merasa kecewa
dikhianati dengan cara orang
orang lain tuanya mengatasi
maupun suatu keadaan bipolar
hal karena tidak dengan cara yang
3. Kemarahan
dapat mencapai subjek tidak suka.
(Anger)
tujuannya. Subjek merasa
orang tuanya tidak
percaya akan
prestasi dan
kemampuan yang
dia capai karena
keadaan bipolarnya.

a. Subjek Tidak nampak pada


berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
4. Permusuhan menyakiti.
(Hostility)
b. Subjek Pada menit 50:55
memiliki ✓ subjek merasa
perasaan ingin bahwa hukuman
40

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
melawan yang diberi guru
ketidakadilan. karena dia memakai
rok pendek yaitu
dengan cara
menggunting roknya
tidak adil, kemudian
subjek melawan
dengan mengambil
gunting yang di
pegang.

c. Subjek Pada menit 44:43


mengekspresik ✓ Subjek meluapkan
an amarahnya dengan
kemarahannya berteriak dan
yang sangat mendorong
mendalam sahabatnya yang
dengan habis menyerang
permusuhan kekasihnya. Subjek
kepada orang bertanya kepada
lain. sahabatnya apakah
dia itu tidak waras.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
41

g. Nama Observer 7 : Rini Isnaini Khoirunnisa


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit 51:11
menyerang ✓ subjek mengambil
secara fisik alih gunting yang
dengan tujuan digunakan gurunya
untuk melukai untuk menggunting
atau rok subjek yang
membahayakan pendek karena
orang lain. melanggar peraturan
sekolah dan
mengarahkan
gunting tersebut ke
arah gurunya.

1. Agresi Fisik b. Subjek Subjek meluapkan


(Physical meluapkan ✓ amarahnya sambil
Aggression) amarah melemparkan
sehingga barang-barang yang
merugikan ada di kamarnya
orang lain atau pada menit 46:19.
benda di
sekitarnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Subjek berteriak


mengeluarkan ✓ sepanjang lapangan
kata-kata, dan mengeluarkan
berupa kata ”Heh anak
umpatan atau sotoy” dimenit
hinaan. 11:32 kepada
2. Agresi Verbal seorang laki-laki
(Verbal yang sempat
Aggression) mengkritik
makalahnya saat
menit 09:38.
42

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
Subjek berteriak
mengumpat pada
sahabatnya dengan
mengatakan “Gila
lo” pada menit
44:49 karena
memukul
kekasihnya.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.

c. Subjek Pada 1:16:48 subjek


melontarkan ✓ berkata “Stop!
perkataan yang jangan ada yang
sifatnya ngedeket” untuk
mengancam. menghentikan
langkah orang-orang
yang ingin
mencegahnya bunuh
diri dengan loncat
dari ketinggian.

a. Subjek terlihat Subjek terlihat benci


benci atau ✓ dimenit 44:50 dan
kecewa kepada 46:20 pada kedua
orang lain sahabatnya karena
karena merasa menurut subjek
dikhianati sahabatnya tidak
3. Kemarahan orang lain mendukung hal
(Anger) maupun suatu yang subjek sukai.
hal karena tidak
dapat mencapai Subjek terlihat
tujuannya. kecewa pada
1:17:06 karena
orang tuanya yang
43

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
tidak pernah bangga
pada subjek.

a. Subjek Tidak nampak pada


berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

b. Subjek Subjek terbawa


memiliki ✓ emosi saat
perasaan ingin menyampaikan
melawan argumen sehingga
ketidakadilan. menggebrak meja
sambil menunjuk
lawan debatnya
dimenit 03:22
karena lawan
debatnya memotong
pembicaraan subjek
ketika subjek sedang
melakukan interupsi
4. Permusuhan dimenit 02:53 dan
(Hostility) subjek juga tidak
terima atas argumen
lawan debatnya.

Pada menit 51:11


subjek merasa tidak
terima karena
roknya yang pendek
harus digunting oleh
gurunya sehingga
subjek berusaha
melawan.

c. Subjek Pada menit 44:43


mengekspresik ✓ subjek berteriak
an marah sambil
kemarahannya mendorong sahabat
yang sangat laki-lakinya karena
44

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
mendalam telah memukul
dengan kekasihnya secara
permusuhan tiba-tiba.
kepada orang
lain. Subjek mengamuk
meluapkan
kemarahannya
dimenit 46:58
dengan menyuruh
sahabatnya untuk
pergi karena
menurut subjek
kedua sahabatnya
tidak mengerti
perasaannya.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
orang lain.
45

h. Nama Observer 8 : Wulan Septiyana


Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Subjek merebut
menyerang ✓ gunting milik guru
secara fisik kesiswaan dan
dengan tujuan mengarahkan
untuk melukai gunting tersebut
atau kepada gurunya
membahayakan dengan penuh
orang lain. amarah yang dapat
dilihat pada menit
51:10 hal ini
disebabkan karena
subjek tidak menaati
aturan sekolah yang
mana pada pagi itu
subjek
menggunakan rok
pendek yang
1. Agresi Fisik merupakan salah
(Physical satu pelanggaran di
Aggression) sekolah.

b. Subjek Subjek meluapkan


meluapkan ✓ amarahnya di menit
amarah 46:15-47:00, bentuk
sehingga amarah yang subjek
merugikan luapkan berupa
orang lain atau memberontak,
benda di melempar benda-
sekitarnya. benda dan
menendang orang di
sekitarnya.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

2. Agresi Verbal a. Subjek Subjek


(Verbal mengeluarkan ✓ mengeluarkan kata
Aggression) kata-kata, hinaan kepada
46

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
berupa temannya yaitu
umpatan atau Okta, kata hinaan
hinaan. atau umpatan
tersebut berupa
“Gila lo!” yang
kondisinya pada saat
itu subjek sedang
memisahkan Okta
dan Pram berkelahi
di menit 44:50.

Subjek
mengeluarkan kata
umpatan berupa
“Anak sotoy!”
kepada Pram karena
pada awalnya
mereka bertaruh
untuk siapa yang
dugaannya paling
benar terkait tugas
yang dikerjakan
oleh subjek terdapat
penulisan yang
salah, namun setelah
dikoreksi berakhir
menjadi dugaan
subjek yang benar.
Sehingga hal ini
membuat subjek
memberi umpatan
tersebut kepada
Pram.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.
47

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
c. Subjek Pada menit 51:10,
melontarkan ✓ subjek dengan posisi
perkataan yang gunting mengarah
sifatnya ke gurunya sambil
mengancam. melontarkan
perkataan yang
sifatnya mengancam
seperti “Saya yang
akan gunting rok
ibu!” seakan-akan
subjek diposisi
sebaliknya yang
akan menggunting
rok guru tersebut.

a. Subjek terlihat Pada menit 46:20


benci atau ✓ terlihat subjek benci
kecewa kepada dan kecewa dengan
orang lain
sahabatnya karena
karena merasa
dikhianati subjek menganggap
orang lain sahabatnya tidak ada
maupun suatu yang mengerti
hal karena tidak perasaan subjek.
dapat mencapai
tujuannya. Subjek menangis
sambil menghindari
3. Kemarahan ayah, ibu dan
(Anger) sahabatnya pada
menit 01:17:06,
karena subjek
merasa kecewa
kepada ayahnya
yang tidak pernah
bangga dan
mendukung hal
yang subjek gemari
dan membuat subjek
bahagia.
48

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Tidak nampak pada
berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

b. Subjek Subjek melawan


memiliki ✓ argumen lawan
perasaan ingin debatnya yang tidak
melawan menyetujui pendapat
ketidakadilan. subjek dengan
mempertahankan
argumennya yang
sesuai oleh fakta
yang dapat dilihat
pada menit 03:42.

4. Permusuhan c. Subjek Subjek menghampiri


(Hostility) mengekspresik ✓ Pram pada menit
an 11:35 dengan
kemarahannya perasaan marah dan
yang sangat mengekspresikan
mendalam kemarahan tersebut
dengan dengan berteriak
permusuhan memanggil Pram
kepada orang karena dari tugas
lain. tersebut benar sesuai
dengan yang
dikerjakannya dan
berbalik atas apa
yang diduga oleh
Pram bahwa tugas
yang subjek
kerjakan salah.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
49

Aspek-Aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
yang dirasakan
orang lain.
50

Tabel Kesimpulan:
Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Pada menit 46:24
menyerang ✓ terlihat subjek
secara fisik mendorong
dengan tujuan temannya karena
untuk melukai tidak mengerti
atau perasaan subjek.
membahayakan
orang lain. Pada menit ke 51:09
dimana memutar
waktu saat subjek
SMA, subjek tidak
menaati aturan
sekolah yang mana
pada pagi itu subjek
menggunakan rok
pendek yang
merupakan salah
satu pelanggaran di
sekolah karena tidak
1. Agresi Fisik terima jika roknya
(Physical ingin digunting oleh
Aggression) gurunya, Subjek
merebut gunting
milik guru
kesiswaan dan
mengarahkan
gunting tersebut
kepada gurunya
dengan penuh
amarah. Satpam dan
sahabatnya yang
berada tempat pun
dengan cepat
memisahkan subjek
dan gurunya
kemudian gunting
tersebut diambil alih
oleh satpam.
51

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
b. Subjek Terlihat pada menit
meluapkan ✓ ke 03:35, dimana
amarah subjek meluapkan
sehingga amarahnya pada
merugikan pelatihan debat yang
orang lain atau mengakibatkan
benda di debat dihentikan.
sekitarnya.
Pada menit ke 46:16
setelah bertengkar
dengan sahabat laki-
laki subjek sehabis
diantarkan pulang
oleh kekasih subjek.
subjek meluapkan
semua amarahnya
dengan berteriak
kencang sambil
melemparkan
benda-benda yang
berada di laci meja
belajarnya dan
mengacak-acak
benda yang berada
diatas meja
belajarnya sehingga
berserakan di lantai.
setelah bertengkar
dengan sahabat
lakinya di depan
rumahnya sehabis
subjek diantarkan
pulang oleh
kekasihnya.

Pada 1:20:20 subjek


ketahuan oleh ayah
subjek menjadi
pusat perhatian
berada ditempat
52

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
umum bersama
kekasihnya. Ayah
subjek marah dan
memukul kepada
kekasih subjek.
Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
menuju tempat yang
lebih tinggi. Kekasih
subjek sempat
menolong subjek
dan kekasih subjek
jatuh dari tempat
ketinggian itu.

c. Subjek melukai Tidak nampak pada


diri sendiri. ✓ saat observasi.

a. Subjek Pada ke 03:58


2. mengeluarkan ✓ Subjek beradu
kata-kata, argumen dengan
berupa lawan debatnya
umpatan atau bersama kedua
hinaan. sahabat subjek
karena bertentangan
dengan argument
Agresi Verbal
lawan, subjek pun
(Verbal
melawan arguman
Aggression)
dari lawannya
tersebut tetapi
subjek
mengeluarkan
kalimat umpatan
yang seharusnya
tidak boleh
dilakukan saat
debat.
53

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”

Pada menit ke 11:32


subjek melontarkan
kalimat umpatan
dengan berteriak
“Heh anak sotoy!”
kepada senior laki-
laki subjek yang
pada awalnya laki-
laki tersebut
mengkritik makalah
subjek sampai
akhirnya mereka
bertaruh untuk siapa
yang dugaannya
paling benar terkait
makalah yang
dikerjakan oleh
subjek terdapat
penulisan yang
salah, namun setelah
dikoreksi berakhir
menjadi dugaan
subjek yang benar.
Sehingga hal ini
membuat subjek
memberi umpatan
tersebut kepada
senior laki-lakinya.

Subjek berteriak
mengumpat pada
sahabatnya dengan
mengatakan “Gila
lo” pada menit
44:49 karena
memukul
kekasihnya yang
pada saat itu
kondisinya subjek
54

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
sedang memisahkan
sahabat laki-lakinya
dan kekasih subjek
yang berkelahi.

b. Subjek Tidak nampak pada


melakukan ✓ saat observasi.
agresi verbal
dengan cara
memfitnah
orang lain.

c. Subjek Pada menit 51:10,


melontarkan ✓ subjek dengan posisi
perkataan yang gunting mengarah
sifatnya ke gurunya sambil
mengancam. melontarkan
perkataan yang
sifatnya mengancam
seperti “Saya yang
akan gunting rok
ibu!” seakan-akan
subjek diposisi
sebaliknya yang
akan menggunting
rok guru tersebut.

Pada 1:16:48 Subjek


meluapkan
emosinya, berlari
sambil menangis
menuju atas Gedung
café dan berdiri di
pembatas gedung
tersebut, lalu berkata
“Stop! jangan ada
yang ngedeket”
sambil mengancam
untuk menghentikan
langkah orang-orang
55

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
yang ingin
mencegahnya bunuh
diri dengan loncat
dari ketinggian.

a. Subjek terlihat Pada menit ke 46:21


benci atau ✓ subjek terlihat
kecewa kepada kecewa dengan
orang lain sahabatnya dan
karena merasa merasa sahabatnya
dikhianati tidak mengerti apa
orang lain yang subjek rasakan
maupun suatu dan merasa
hal karena tidak sahabatnya sama
dapat mencapai saja seperti kedua
tujuannya. orang tuanya.

Subjek menangis
sambil menghindari
ayah, ibu dan
sahabatnya, subjek
3. Kemarahan meluapkan
(Anger) emosinya pada
menit 01:17:06,
karena subjek
merasa kecewa
kepada ayahnya
yang tidak pernah
bangga pada subjek
dan merasa tertekan
selama ini tidak bisa
mencapai apa yang
diinginkannya serta
tidak pernah
mendukung hal
yang subjek gemari.
56

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
a. Subjek Tidak nampak pada
berkeinginan ✓ saat observasi.
untuk
menyakiti.

b. Subjek Pada saat kelas


memiliki ✓ debat subjek
perasaan ingin terbawa emosi saat
melawan menyampaikan
ketidakadilan. argumen sehingga
menggebrak meja
sambil menunjuk
lawan debatnya
dimenit 03:22
karena lawan
debatnya memotong
4. Permusuhan pembicaraan subjek
(Hostility) ketika subjek sedang
melakukan interupsi
dan subjek juga
tidak terima atas
argumen lawan
debatnya.

Pada menit ke 24.12


subjek berkuliah
diam-diam dari
bapaknya karena dia
ingin membuktikan
bahwa dia bisa
berprestasi walau
dengan
kekurangannya.

Pada menit 50:55


subjek merasa tidak
terima karena
memakai rok
pendek yang
kemudian diberi
57

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
hukuman oleh
gurunya dengan cara
menggunting roknya
itu tidak adil bagi
subjek sehingga
subjek melawan
dengan mengambil
gunting yang di
pegang oleh guru
tersebut

Pada 1:17:25 subjek


ketahuan oleh ayah
subjek menjadi
pusat perhatian
berada ditempat
umum bersama
kekasihnya. Ayah
subjek marah dan
memukul kepada
kekasih subjek.
Subjek meluapkan
emosinya dan
subjek lari keluar
dari tempat itu
menuju tempat yang
lebih tinggi. Subjek
kecewa karena
merasa kalau orang
tua subjek tidak
sayang kepada
subjek. Orang tua
subjek tidak
merawat, tetapi
subjek merasa
dirinya dikekang
oleh orang tua
subjek. Subjek ingin
menyadarkan orang
tua subjek kalau itu
58

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
tidak adil karena itu
tidak sesuai apa
yang dimau subjek.

c. Subjek Subjek menghampiri


mengekspresik ✓ senior laki-lakinya
an pada menit 11:35
kemarahannya dengan perasaan
yang sangat marah dan
mendalam mengekspresikan
dengan kemarahan tersebut
permusuhan dengan berteriak
kepada orang memanggil Pram
lain. karena makalah
tersebut
mendapatkan nilai A
yang sebelumnya
diduga oleh Pram
bahwa makalah
yang subjek
kerjakan salah.

Pada menit 44:43


subjek terlihat
marah dengan
berteriak histeris
sambil mendorong
sahabat laki-lakinya
karena telah
memukul
kekasihnya secara
tiba-tiba.

d. Subjek Tidak nampak pada


mengekspresik ✓ saat observasi.
an sebuah
perasaan yang
tidak peduli
dengan apa
yang dirasakan
59

Aspek-aspek
Agresivitas Keterangan
pada Niskala Gambaran
No Target Perilaku
dalam Film Perilaku
“Ku Kira Kau Ya Tidak
Rumah”
orang lain.
VI. PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada subjek tokoh utama film
“Ku Kira Kau Rumah” bernama Niskala yang memiliki gangguan mental bipolar
yang sering kali muncul ketika emosi subjek sedang tidak stabil. Subjek
dinyatakan mengidap bipolar saat subjek menduduki bangku SMA karena hal itu
yang membuat ayah subjek menjadi overprotective. Sementara subjek adalah
seseorang yang gigih untuk mencapai tujuannya dan ingin membuktikan bahwa
subjek mampu melakukan apa yang subjek gemari seperti kebanyakan orang
normal. Sering kali subjek merasa bahwa orang tuanya tidak bangga memiliki
anak seperti dirinya dan selalu tertekan karena subjek tidak diberi kebebasan
untuk melakukan apa yang subjek sukai. Sehingga emosi subjek tidak bisa
terkendali sampai akhirnya menimbulkan perilaku agresi.
Menurut Marcus (dalam Mulyadi dkk, 2016) bahwa agresi adalah suatu
ledakan emosi dan kemarahan hebat perbuatan yang menimbulkan permusuhan
yang ditunjukkan kepada seseorang atau benda. Dalam observasi terlihat bahwa
subjek meluapkan emosinya dengan memberontak dan melemparkan benda-benda
di sekitarnya karena subjek merasa kecewa tidak ada seorang pun yang dapat
mengerti perasaannya. Tidak hanya meluapkan emosinya, tetapi subjek juga
mengungkapkan semua amarahnya kepada kedua orang tua subjek, subjek merasa
bahwa apa yang diinginkannya tidak pernah didukung. Hingga sampai pada
kemarahannya yang hebat tersebut subjek berniat untuk mengakhiri hidup.
Sebagaimana yang telah dijabarkan oleh Bush dan Perry (dalam Hidayat
dan Bashori, 2016), observasi yang dilakukan oleh observer pada subjek bernama
Niskala yang mengidap bipolar terdapat aspek-aspek agresivitas yang setiap
bentuknya mewakili ranah yang berbeda diantaranya agresi fisik, agresi verbal,
kemarahan, dan permusuhan.
Subjek menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai atau
membahayakan orang lain. Ketika subjek telat masuk sekolah dan tidak menaati
aturan sekolah yang mana pada pagi itu subjek menggunakan rok pendek yang
merupakan salah satu pelanggaran di sekolah. Guru subjek ingin menghukum

60
61

subjek dengan menggunting rok subjek. Akan tetapi, subjek tidak terima jika
roknya ingin digunting oleh gurunya, Subjek merebut gunting milik guru
kesiswaan dan mengarahkan gunting tersebut kepada gurunya dengan penuh
amarah. Satpam dan sahabatnya yang berada tempat pun dengan cepat
memisahkan subjek dan gurunya kemudian gunting tersebut diambil alih oleh
satpam.
Perilaku agresi fisik subjek terlihat ketika subjek meluapkan amarahnya
sehingga merugikan orang lain atau benda di sekitarnya. Dapat dilihat dari
observasi saat subjek tidak terima dengan hukuman yang diberikan gurunya,
kemudian subjek merebut, lalu menodongkan gunting pada guru tersebut. Subjek
meluapkan amarahnya pada pelatihan debat yang mengakibatkan debat
dihentikan. Subjek pun meluapkan semua amarahnya dengan berteriak kencang
sambil melemparkan benda-benda yang berada di laci meja belajarnya dan
mengacak-acak benda yang berada diatas meja belajarnya sehingga berserakan di
lantai. Setelah bertengkar dengan sahabat laki-laki di depan rumahnya sehabis
subjek diantarkan pulang oleh kekasihnya. Ketika subjek ketahuan oleh ayah
subjek menjadi pusat perhatian berada ditempat umum bersama kekasihnya. Ayah
subjek marah dan memukul kepada kekasih subjek. Subjek meluapkan emosinya
dan subjek lari keluar dari tempat itu menuju tempat yang lebih tinggi.
Dalam observasi diketahui bahwa terdapat aspek agresi verbal pada
subjek. Hal ini dapat dilihat ketika subjek mengeluarkan kata-kata berupa
umpatan saat kelas debat subjek beradu debat dengan lawan debatnya pada saat
itu subjek mengeluarkan kalimat umpatan yang seharusnya tidak diperbolehkan
saat debat. Disisi lain subjek juga melontarkan kalimat umpatan dengan berteriak
“Heh anak sotoy!” kepada senior laki-lakinya yang sebelumnya mengkritik isi
makalah subjek. Bukan hanya itu ketika sahabat subjek melihat subjek pulang
bersama kekasihnya sampai larut malam dengan secara tiba-tiba memukul kekasih
subjek sampai akhirnya subjek berteriak dengan keras sambal mengumpat kepada
sahabatnya dengan mengatakan “Gila lo”.
Melontarkan perkataan yang sifatnya mengancam terdapat dalam diri
subjek pada saat observasi dilakukan, terlihat ketika subjek melontarkan perkataan
62

yang sifatnya mengancam seperti subjek mengatakan akan menggunting rok dari
guru subjek yang berniat menggunting rok subjek karena subjek melakukan
pelanggaran sekolah yaitu telat dan subjek menggunakan rok sekolah yang terlalu
pendek dan tentunya hal ini merupakan kriteria seragam yang tidak memenuhi
standar di sekolahnya. Kemudian, pada saat orang tua subjek menghentikan
subjek bernyanyi yang sebagaimana bernyanyi adalah kegiatan baru yang subjek
suka dengan pram, subjek meluapkan emosinya dengan berlari sambil menangis
menuju atas gedung café dan berdiri di pembatas gedung tersebut, lalu berkata
yang sifatnya mengancam orang tua dan sahabatnya yang ingin mencegah subjek
bunuh diri dengan loncat dari ketinggian.
Subjek terlihat kecewa dengan sahabatnya dan merasa sahabatnya tidak
mengerti apa yang subjek rasakan dan merasa sahabatnya sama saja seperti kedua
orang tuanya. Dilain hal subjek juga menangis sambil menghindari ayah, ibu dan
sahabatnya, subjek meluapkan emosinya karena subjek merasa kecewa kepada
ayahnya yang tidak pernah bangga pada subjek dan merasa tertekan selama ini
tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya serta tidak pernah mendukung hal
yang subjek gemari.
Subjek memiliki perasaan ingin melawan ketidakadilan ketika
menyampaikan sebuah argumen pada lawan debatnya sambil menggebrak meja
karena lawan debatnya memotong pembicaraan subjek Ketika melakukan
interupsi dan subjek tidak terima atas argumen lawan debatnya. Selama berkuliah
subjek diam-diam menyembunyikan bahwa subjek berkuliah dari ayahnya, karena
subjek ingin membuktikan kalua dirinya bisa berprestasi walaupun dengan
kekurangannya berupa gangguan bipolarnya, gangguan bipolar tersebut terjadi
pada saat subjek SMA, dimana subjek tidak terima dengan hukuman dari gurunya
yaitu menggunting rok siswa yang pendek, subjek melawan dengan mengambil
gunting tersebut dan mengancam kepada guruya. Pada saat subjek bernyanyi
dengan kekasihnya disebuah kafe, ayah subjek mengetahui hal itu dan membuat
ayahnya marah dan memukul kekasinya, subjek yang melihat itu marah dan lari
menuju ke tempat tinggi yang berada dikafe tersebut, lalu subjek mengatakan
bahwa dirinya kecewa kepada orang tuanya karena selama ini subjek merasa
63

dikekang, dan subjek ingin menyadarkan kepada orang tuanya karena itu tidak
adil bagi subjek.
Subjek mengekspresikan kemarahannya pada orang lain. Sebagaimana
hasil observasi yang kami temukan terlihat Subjek menghampiri senior laki-
lakinya dengan perasaan marah dan mengekspresikan kemarahan tersebut dengan
berteriak memanggil Pram karena makalah tersebut mendapatkan nilai A yang
sebelumnya diduga oleh Pram bahwa makalah yang subjek kerjakan salah.
Terlihat pula subjek terlihat marah dengan berteriak histeris sambil mendorong
sahabat laki-lakinya karena telah memukul kekasihnya secara tiba-tiba.
Berdasarkan hasil observasi subjek memiliki perilaku agresivitas yang
sangat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran perilaku yang mencakup
pada target perilaku aspek-aspek agresivitas. Perilaku agresivitas tersebut muncul
saat subjek masih SMA yang meliputi agresi fisik, verbal, kemarahan, dan
permusuhan. Sejak saat itu, subjek didiagnosa mengidap gangguan bipolar. Akan
tetapi, terdapat beberapa target perilaku pada aspek tersebut yang tidak nampak
pada hasil observasi, yaitu pada aspek agresi fisik subjek tidak terlihat melukai
diri sendiri, aspek verbal subjek tidak terlihat memfitnah orang lain, aspek
permusuhan subjek tidak terlihat berkeinginan untuk menyakiti serta tidak terlihat
mengekspresikan sebuah perasaan tidak peduli dengan apa yang orang lain
rasakan.
VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi pada subjek sebagai tokoh utama yang


bernama Niskala dalam film “Ku Kira Kau Rumah”, subjek merupakan seorang
gadis yang memiliki gangguan jiwa, yaitu gangguan bipolar. Subjek dinyatakan
mengidap bipolar saat subjek menduduki bangku SMA karena hal itu yang
membuat ayah subjek menjadi overprotective. Subjek mudah terganggu oleh
emosinya ketika melakukan sesuatu sehingga sering munculnya sifat agresi yang
meliputi agresi fisik, verbal, kemarahan, dan permusuhan. Sejak saat itu, subjek
didiagnosa mengidap gangguan bipolar. Akan tetapi, terdapat beberapa target
perilaku pada aspek tersebut yang tidak nampak pada hasil observasi, yaitu pada
aspek agresi fisik subjek tidak terlihat melukai diri sendiri, aspek verbal subjek
tidak terlihat memfitnah orang lain, aspek permusuhan subjek tidak terlihat
berkeinginan untuk menyakiti serta tidak terlihat mengekspresikan sebuah
perasaan tidak peduli dengan apa yang orang lain rasakan.

64
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (2022). Kukira kau rumah. https://montasefilm.com/review-kukira-kau-


rumah/. Diakses pada 5, Maret 2022.
Davidson, G., Neale, J., Kring, A. (2006). Psikologi abnormal (Edisi ke-9).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dimedjo, E. (2022). Sinopsis lengkap film kukira kau rumah, kisah cinta remaja
dengan bipolar. https://opsi.id/read/sinopsis-lengkap-film-kukira-kau-
rumah-kisah-cinta-remaja-dengan-bipolar. Diakses pada 20 Maret 2022.

Faturochman. (2009). Pengantar psikologi sosial. Yogyakarta: Pustaka.

Kasper, S., Hirschfeld, R. M. A. (Eds). (2005). Handbook of bipolar disorder


diagnosis and therapeutic approaches. England: Taylor & Francis Group.

Owen, S., & Saunders (2008). Bipolar disorder – the ultimate guide. USA:
Oneworld Publications.

Rahmatullah. (2022). Tayang hari ini, simak sinopsis kukira kau rumah, lengkap
dengan streaming nonton dan daftar pemainnya.
https://www.jejaksulsel.com/entertainment/pr-1652590270/tayang-hari-ini-
simak-sinopsis-kukira-kau-rumah-lengkap-dengan-streaming-nonton-dan-
daftar-pemainnya?page=3. Diakses pada 20 Maret 2022.

Widyarini, N. (Eds). (2016). Psikologi sosial. Jakarta: Gunadarma.

65

Anda mungkin juga menyukai