Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NILAI DISIPLIN DALAM 9 KARAKTER JMJ

DOSEN PEMBIMBING :
Sr. ANITA SAMPE, SJMJ, Ns., MAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

EMILIANA C2214201036
FRENKLIN DEVAN ROE C2214201045
REDEMPTA FENNY MELINDA C2214201085
TERESIA YOSMITA PABENDAN C2214201095
VERONIKA PUTRI YULIANA C2214201104

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya
sehingga makalah “Nilai Disiplin dalam 9 Karakter JMJ” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap Sr. Anita Sampe, Ns.,
M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Spritualitas serta bantuan - bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik ide pikiran maupun
materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam
menerapkan nilai disiplin dari 9 karakter JMJ ke dalam hidup kita sehari – hari serta
menjauhi faktor – faktor yang dapat membuat karakter disiplin menjauh dari pribadi kita
masing -masing. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 04 Oktober 2022

Kelompok 5

II
DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................1
2. Rumusan Masalah.................................................................................1
3. Tujuuan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
1. Definisi Disiplin....................................................................................2
2. Ciri – ciri karakter Disiplin...................................................................3
3. Penerapan Disiplin dalam kehidupan sehari – hari...............................3
4. Faktor – faktor yang menyebabkan ketidakdisiplinan..........................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................6
1. Kesimpulan...........................................................................................6
2. Saran.....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iv

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam membentuk karakter baik remaja, orang tua memiliki tanggung jawab untuk
memberikan teladan yang baik bagi anak - anak yang telah dikaruniakan Tuhan kepada
mereka. Segala hal yang berhubungan dengan pengetahuan, iman, dan pengalaman
yang diterima oleh remaja salah satunya diperoleh dari orang tua sebagai sumber
pendidikan yang utama dan pertama, artinya bahwa baik pengetahuan yang
meliputi kecerdasan intelektual maupun karakter anak diperoleh dan dibentuk
pertama - tama melalui keluarga. Dengan kata lain, bahwa keluarga dalam hal ini
orang tua sebagai pribadi pertama dan utama berhak dan wajib membimbing,
mengarahkan, dan mendidik kehidupan remaja (Gunarsa& Gunarsa, 1988). Berkaitan
dengan kehidupan remaja, pada umumnya remaja cenderung menirukan
penampilan atau tingkah laku orang-orang tertentu yang dijadikan idola, seperti; orang
tua, teman, guru, artis atau orang dewasa lainnya. Di lain sisi, remaja belum memiliki
ketetapan karakter sehingga mudah diombang-ambingkan oleh situasi di sekitar. Dari
berbagai situasi dan keadaan tersebut remaja mulai mencoba mengikuti hal-hal yang
dianggap menarik perhatian orang lain (Yusuf, 2004). Nilai - nilai karakter baik yang
perlu ditanamkan pada remaja adalah nilai - nilai universal dimana seluruh agama,
tradisi, dan budaya menjunjung tinggi nilai - nilai tersebut. Nilai-nilai universal ini
harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun berbeda
latar belakang budaya, suku, dan agama. Salah satu nilai universal yang perlu
ditanamkan kepada remaja bahkan pada masyarakat umum ialah karakter disiplin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu definisi Disiplin ?
2. Bagaimana ciri – ciri karakter disiplin ?
3. Bagaimana penerapan disiplin dalam kehidupan sehari – hari ?
4. Apa saja faktor – faktor yang menyebabkan ketidakdisiplinan ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi disiplin.
2. Mendeskripsikan ciri – ciri karakter disiplin.
3. Mengetahui cara menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari - hari.
4. Mengetahui faktor -faktor yang menyebabkan ketidakdisiplinan.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DISIPLIN
Kata “disiplin” berasal dari Bahasa latin “discipline” yang berarti Latihan atau
Pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah tata tertib, ketaatan atau kepatuhan pada
peraturan tata tertib. Sedangkan Depdiknas mendefinisikan disiplin sebagai suatu sikap
konsisten dalam melakukan sesuatu. Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul
dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan – peraturan yang berlaku dalam
organisasi. Dari beberapa definisi di atas maka disiplin merupakan kesadaran dan proses
membiasakan diri untuk mengikuti dan melaksanakan aturan atau norma – norma
dalam masyarakat.
Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau
perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,
bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bila mana ia tidak berbuat
sebagaimana lazimnya (Prijodarminto, 1994). Tujuan kedisiplinan adalah
perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa
pengaruh atau kendali dari luar. Kedisiplinan adalah suatu latihan batin yang
tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar orang selalu patuh pada
peraturan. Oleh karena itu, anak perlu dibimbing atau ditunjukkan mana perbuatan yang
melanggar tata tertib dan mana perbuatan yang menunjang terlaksananya melalui sikap
keteladanan yang baik.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan adalah
memberi kenyamanan pada para anak dan orang tua serta menciptakan lingkungan
rumah yang kondusif dalam kehidupan bersama serta perkembangan dari
pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa pengaruh atau
kendali dari luar. Maka dapat dipahami bahwa disiplin adalah suatu sikap ketaatan
secara sadar terhadap aturan, norma - norma, dan kaidah - kaidah yang berlaku agar
terhindar dari hukuman dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Ellen G White, disiplin mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Perintah atas diri,
2. Menaklukan kuasa kemauan,
3. Memperbaiki kebiasaan - kebiasaan,

5
4. Mengajarkan menghormati Ilahi dan orang tua,
5. Penurutan atas dasar prinsip.
Sedangkan menurut Emile Durkheim, tujuan disiplin adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan suatu keteraturan dalam tindakan manusia
2. Untuk memberikan sasaran tertentu sekaligus membatasi cakrawala

B. CIRI – CIRI KARAKTER DISIPLIN


Dalam kehidupan sehari – hari juga kita tentunya kerap kali menjumpai seseorang yang
memiliki nilai – nilai kedisiplinan dalam pribadi mereka masing – masing. Berikut ialah
beberapa ciri – ciri orang yang berkarakter disiplin, ialah sebagai berikut :
1. Selalu mentaati peraturan
2. Selalu tepat waktu
3. Selalu hidup terjadwal dengan teratur
4. Selalu melaksanakan tugas dengan baik dengan membiasakan hidup disiplin

C. PENERAPAN DISIPLIN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI


Ada berbagai macam cara untuk menerapkan karakter disiplin dalam pribadi masing –
masing orang ialah sebagai berikut :

1. Disiplin Menggunakan Waktu


Setiap orang memiliki waktu yang sama setiap harinya, yaitu 24 jam dalam sehari.
Membagi waktu untuk berbagai kegiatan sehari-hari merupakan sesuatu yang harus
dilakukan setiap orang. Bentuk kedisiplinan dalam menggunakan waktu misalnya;
 Datang tepat waktu ketika ada janji bertemu dengan orang lain.
 Bangun pagi, dan tidur tidak terlalu larut malam.
 Bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan

2. Disiplin Menjalankan Aturan


Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya ada aturan-aturan dan nilai-nilai yang
berlaku dan tentunya harus dilakukan oleh setiap orang. Dengan menjalankan aturan
dan nilai-nilai tersebut maka keseimbangan dan kerukunan masyarakat akan tetap
terjaga. Beberapa bentuk kedisiplinan menjalankan aturan misalnya;

6
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Menjaga ketertiban umum.
 Mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan suatu
kegiatan.

3. Disiplin Beribadah
Setiap agama memiliki berbagai aturan dan nilai-nilai yang harus dijalankan oleh para
penganutnya. Aturan dan nilai-nilai tersebut dibuat untuk mengarahkan masyarakat
berbuat lebih baik terhadap diri sendiri dan orang lain. Beberapa bentuk kedisiplinan
dalam beribadah misalnya;
 Melaksanakan 10 perintah Allah bagi umat Kristiani.
 Melakukan sholat 5 waktu bagi umat Muslim.
 Sembahyang di Pura bagi umat Hindu.
 Sembahyang di Vihara bagi umat Budha.
 Menjalankan ajaran dalam kitab suci Shishu Wujing bagi umat beragama
Khonghuchu.
 Menghormati, menghargai, dan tidak menghina agama yang berbeda, baik di
ruang publik maupun di ruang tertutup.

4. Disiplin Dalam Berbangsa dan Bernegara


Secara umum sikap disiplin sangat dibutuhkan oleh semua elemen masyarakat agar
proses pencapaian tujuan pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan berbangsa dan
bernegara dapat tercapai. Hal ini mencakup disiplin diri pribadi, disiplin sosial, dan
disiplin nasional.

D. FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETIDAKDISIPLINAN

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi tidak disiplin ialah sebagai
berikut :
1. Keuangan atau finansial
Faktor ini jelas akan mengurangi sikap disiplin kita apabila kita tidak bisa teguh dan
tak punya prinsip, tapi bagi orang yang mempunyai prinsip dan tekun dalam

7
berdisiplin hal ini bukanlah kendala. Kalau keuangan seseorang dalam keadaan lebih
dari cukup atau berlimpah harta, biasanya sering mengabaikan istilah disiplin baik
dalam pekerjaannya ataupun dalam kehidupannya sehari-hari karena merasa dia
punya uang banyak dan mudah untuk membeli sesuatu dengan uang. Dan ada pula
seseorang yang kurang sekali pinansial bahkan dikatakan miskin dia tidak berdisiplin
karena merasa penghasilannya tidak akan meningkat hanya dengan disiplin. Dan ini
sungguh lebih parah dari yang pertama tadi.

2. Masalah keluarga
Apabila seseorang mempunyai masalah dalam keluarganya apalagi diambang
perceraian, maka bisa jadi dia tidak akan bisa fokus dalam pekerjaanya sehari -hari
apalagi untuk bisa berdisiplin, mungkin hanya ada 1 dari 1000 orang yang kuat dan
bisa tetap berdisiplin.

3. Perbedaan yang prinsipil


Baik itu suami dan istri ataupun bawahan maupun atasan, sering adu pendapat karena
mempunyai perbedaan pemikiran yang mencolok.

4. Komunikasi yang salah


Adanya kesalahan saat berkomunikasi dengan atasan akan membuat pekerjaan kita
jadi sia-sia karena tentunya akan berdampak negatif inilah yang menjadi salah satu
penyebab seseorang bersikap kurang disiplin.

5. Perlakuan yang tidak adil


Hal ini sangat akan berdampak negatif dalam sebuah perusahaan. Apalagi jika hal ini
dilakukan oleh seorang pimpinan pada salah seorang pekerjanya. Maka pekerja yang
lain akan merasakan kekecewaan yang akan mengakibatkan kekurangan disiplin
kerja bagi para pekerja yang lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Disiplin dapat melekat pada diri seseorang dikarenakan faktor tuntutan dalam
lingkungan organisasi maupun kebutuhan secara pribadi serta disiplin dapat tumbuh
karena kepercayaan secara turun temurun, yang mana apabila melanggarnya ia akan
dikenai sanksi atau perasaan bersalah walaupun tidak dikenai sanksi sama sekali.
Disiplin yang dilakukan seseorang disebabkan karena ada tujuan tertentu yakni ingin
menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini pun, kami mengharapkan para pembaca agar sekiranya
bisa mempelajari dan tentunya tak lupa untuk menerapkan karakter disiplin ini dalam
kehidupan kita sehari – hari dan menjauhi faktor – faktor yang dapat menyebabkan
kedisiplinan hilang dari pribadi kita masing – masing.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dakhi Agustin,(2020), Kiat suskses meningkatkan disiplin siswa (Yogyakarta :


Deepublish)

Saetban, A. A.(2020). Internalisasi Nilai Disiplin melalui “Perencanaan”Orang


Tua dalam Membentuk Karakter Baik Remaja. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
STKIP Kusuma Negara, 12(1), 90-98.

Santoso Risalandi (2016), Kedisiplina dalam dunia kerja (Semarang) makalah disiplin |
risalandi nugroho. S. Farm., Apt, M.Sc - Academia.edu (06/10/2022)

10
DIALOG DENGAN TEMA DISIPLIN
’PENGALAMAN MENGAJARKANKU ARTI KEDISIPLINAN’

Pemeran :
1. Emiliana : Nayeon dan Ibu Jisoo
2. Frenklin : Pak Tono (pak satpam) dan Kang Asep
3. Redempta : Lisa
4. Teresia : Ibu Roze
5. Veronica : Jennie

Disuatu pagi hari sekitar jam 07.00 semua siswa dan siswi telah borbondong – bondong
untuk masuk melewati gerbang sekolah. Nampak juga beberapa siswa-siswi yang tak
lupa untuk menyapa pak Tono, selaku petugas keamanan sekolah yang sedang berdiri di
pos penjagaan yang hanya berjarak beberapa meter saja dari pagar sekolah. Selang
beberapa menit kemudian yakni pada pukul 07.30 bel pun berbunyi menandakan proses
belajar mengajar dimulai. Suasana sekolah pun sudah mulai sepi karena semua siswa-
siswi sudah masuk ke kelas mereka masing-masing. Pintu gerbang sekolah pun hampir
ditutup karena sudah lewat 10 menit dari jam masuk sekolah.

Lisa : Pak, pak, eh tunggu pak. Tunggu!! (sahut lisa sambil berlari menuju pintu
gerbang)

Pak satpam : Aduh kamu, jam berapa ini, kenapa jam segini baru datang?

Lisa : Maaf pak, eh saya kesiangan, tolong bukakan pintunya dong pak,
please!!!!

(Selang beberapa menit saja tiba - tiba datanglah temen sekelas lisa yaitu jennie yang
ternyata pada pagi itu juga datang terlambat)

Jennie : Eh tunggu pak ee.....(melambaikan tangan kearah pak satpam sambil


berlari)

Pak satpam : Kamu juga datang terlambat, nda ada jam di rumah ta nak?

Jennie : Maaf sekali pak, kasih masuk mi saja pak, sekali ini aja, please!!!

11
Lisa dan Jennie pun sedikit memelas sambil memasang muka terkusut mereka agar
mereka bisa diberi ijin masuk oleh Pak Satpam.

Pak Satpam: Ya udah, masuk sana, tapi awas memang nah jangan diulangi lagi, nanti
saya kodong yang ditegur kepala sekolah, dipotong tuh gajiku kasian

Siap pak!!!(sahut mereka berdua dengan kompak)

Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit
melakukan pembicaraan, Jennie sambil berjalan santai sedangkan Lisa sedikit tergesa-
gesa sambil berjalan agak cepat, tiba-tiba Jennie merencanakan sesuatu agar tidak
masuk kelas pada jam pertama di kelas mereka.

Jennie : santai mi saja lis... buru-burunya ki


Lisa : kah kau toh....sudah telat masih bisa bilang santai
Jennie : memangnya jam berapa sekarang ?
Lisa : 07. 45 menit, mana pelajaran matematika. Bayangkan mi saja dihukum
sama Ibu Roze.
Jennie : wah, hampir telat 1 jam mih kita
Lisa : .......................................................

Lisa pun diam sejenak dan mencerna sebenarnya apa yang tengah ia alami bersama
jennie pada pagi yang cerah ini ialah merupakan suatu tindakan yang tidak seharusnya
terjadinya padanya apalagi pada pagi yang cerah ini, Namun seketika itu juga lewatlah
nayeon bendahara kelas sekaligus murid berprestasi di kelas lisa dan jennie memecah
perhatian mereka berdua dimana mereka memperhatikan Nayeon sedang berjalan santai
menuju ke ruang guru. Setibanya di depan pintu ruang guru, Nayeon pun mengetuk –
ketuk pintu lalu masuk dengan perlahan sembari berjalan menuju meja Ibu Roze.
Nayeon : Selamat pagi bu roze
Ibu roze : Pagi nak, jam pertama saya toh di kelasnya kalian?
Nayeon : Iya bu, saya cuma mau mengingatkan bu takutnya ibu kelupaan atau
mungkin ada kesibukan lain
Ibu roze : Baiklah kalau begitu ingatkan temannya yah kelas harus bersih kalau ibu
nanti masuk, oke ?
Nayeon : Oke bu, makasih bu.

12
Setelah 5 menit berlalu akhirnya jennie dan lisa menemukan titik terang dari
pembahasan mereka sedari pagi yakni dimana akhirnya mereka pun akan menuju ke
kantin sekolah tentunya bukan untuk menuntut ilmu tetapi membuat perut mereka
kenyang.

Jennie : Ada ide ku...bagaimana kalo kita bolos mi jam pelajaran pertama
Lisa : Ah....gilanya, nda mau ji deh

Jennie : Deh, kakunya deh, memang mau ko kena hukuman sama Bu Roze guru
matematikanya kita? Bagaimana kalau kita berdua dihukum terus diliat orang – orang
khususnya adek kelas?
Lisa : Hmmmm....iya juga sih, nda mau lah nanti kita jadi artis dadakan lagi.
Jennie : Ya sudah, mending kau ikut ka saja ke kantin, sambil tunggu pelajaran
selanjutnya ngopi-ngopi cantik saja dulu toh....hehe
Lisa : Oke pale....Belum sarapan ka juga soalnya, tapi kau yang traktir nah....
Jennie : Iyo kan mi saja...

Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus
memasuki kelas. Sambil mengendap-ngendap layaknya pencuri, mereka pun berjalan
menuju arah kantin. Akhirnya mereka pun mulai mengisi perut mereka berdua.

Lisa : Hmm kenyangnya kalau begini, otak pasti lancer berpikir


Jennie : Kan sudah kubilang, hampir mi kelaparan ko di kelas. Untung kita nda
masuk dulu toh
Lisa : Hmm iya juga ya

Namun tak disangka-sangka selang beberapa menit guru BK mereka yakni bu jisoo
tengah berkeliling di koridor dan mendapati mereka.
Bu Jisoo : Astagah betul – betul ini berdua, orang belajar di kelas ini malah di kantin
Jennie : Mwehehe maaf bu kita berdua sudah kelaparan sekali bu, tidak tertahankan
mi bu
Lisa : Iya kodong bu, sebentar sekali ji bu cuma beli air
Bu jisoo : Hmm ibu nda percaya, mana Pak Asep

13
Akhirnya Ibu Jisoo pun pergi menemui Pak Asep untuk bertanya mengenai kebohongan
mereka berdua itu.

Pak Asep : Ehem pagi bu jisoo yang cantik, ada apa bu tumben kita cari saya lagi
rindu ki bus ama makanan dan minuman di warungku ?
Bu jisoo : Hmm nd ji mau bertanya saja, Ini anak berdua cuma beli air ji saja di
warung ta, hanya itu ji????

Namun Kang Asep yang terpesona oleh kecantikan yang dimiliki Ibu Jisoo pun
akhirnya membuka suara dan mulai menjawab dengan jujur pertanyaan yang keluar dari
mulut Ibu Jisoo walaupun jennie adalah langganan setia warung pak asep.

Pak Asep : Oh tentunya mi itu tidak bu, pasti makan apalagi perut karet ini perutnya
Jennie, Haha masa tidak kita tau bu. Nah langganan ku ini anak
Bu Jisoo : Wah makasih pak kita ji memang yang terbaik karena selalu jujur sama
saya
Pak Asep : Iya bu untuk kita ji ini, apasih yang tidak untuk ibu
Ibu Jisoo : Kalian berdua ikut ibu ke kelasnya kalian! (sambil menoleh ke arah Jennie
dan Lisa

Tanpa menolak lagi akhirnya mereka pun berjalan menuju ke kelas walaupun muka
mereka harus bersungut-sungut sambil menatap belakang dari Ibu Jisoo

Jennie : Yah... Bu, nanti dihukum kita berdua bu ?


Bu Jisoo : Ya itu sih resiko sendiri- sendiri nah....makanya harus tau waktu, kapan
waktunya belajar, kapan waktunya main game, kapan waktunya tidur...
Lisa : iya bu...maaf

Akhirnya, mereka pun diantar oleh Bu Jisoo untuk mengikuti pelajaran matematika
yang mana guru dari mata pelajaran ini ialah Ibu Roze yang dikenal begitu tegas
terhadap siswa maupun siswi yang tidak disiplin. Setelah beberapa menit berjalan
menyusuri koridor sekolah sampailah mereka berdua di lantai 2 dan berada tepat di
depan pintu kelas.

14
Lisa dan Jennie : tok...tok...tok....(sambal mereka mengetuk pintu).
Ibu Roze : Masuk...(sahut Bu roze)
Bu Jisoo : Bu, ini saya memergoki anak didik ta toh bu pergi ke kantin, mau pada
bolos kelihatannya ini.

Bu Roze : Hmm....kalian, bikin gara-gara aja padahal masih pagi ini


Lisa : Maaf bu...ide cemerlangnya jennie ini bu
Jennie : Ah kau toh memang, awas ko nah padahal ko suka ji juga
Bu Jisoo : Ya sudah Bu, saya permisi mi dulu ada urusan pagi ini soalnya, terserah mi
sama ibu, mereka berdua mau kita apakan, hmm dihukum kayaknya bagus bu (sambil
bercanda gurau dengan Ibu Roze)

Bu Roze : Ya udah Ibu ijinin kalian masuk, tapi kalian ibu hukum dulu ya, soalnya
ibu nda suka kalua anak didiknya ibu tidak disiplin. Harusnya kalian itu disiplin kayak
murid yang lain, contohnya nayeon tiap pagi itu dia cepat datang ke sekolah mau itu
bukan tugas piket kebersihannya ataupun tugasnya dia pasti paling lambat jam 07.00 itu
sudah di sekolah. Itu contoh kecil dari disiplin, tapi begitu saja kalian lalai.
Bu jisoo : Hmm....kalian, bikin gara-gara saja nah. Besok-besok begini lagi nah
sampai wc sekolah jadi bersih seperti tak tampak noda nah. (tambah Bu Jisoo sambal
menepuk-nepuk santai pundak Lisa dan Jennie)

Bu Roze : Ya udah daripada tambah lama kalian masuk, mending kalian ibu hukum
dulu karena biar disiplin waktu juga tidak bisa padahal masih pagi
Lisa : Yah...Bu ( sambil memelas)
Bu Roze : Loncat kodok 20 kali saja biar cepat ya

Jennie : Nda kebanyakan ji itu bu? Kayaknya kebanyakan bu lama-kelamaan bisa


jadi meletus betis ta berdua nanti bu
Bu Roze : Cepat mi ...lakukan mi sana, nanti saya berubah pikiran biar kalian
bersihkan toilet lantai 2 mau ?

Dengan sorakan dari teman-teman, akhirnya mereka pun menjalankan konsekuensi


hukuman yang diberikan Bu Roze akibat kesalahan yang mereka sendiri lakukan
dengan sadar. Dan mereka pun tersadar bahwa ketidakdisiplinan akan merugikan diri
mereka sendiri. Akhirnya mereka berdua pun diperbolehkan masuk untuk mengikuti
pelajaran.

15
Bu roze : Enak toh datang terlambat? Silahkan kalian masuk mi sana.
Lisa & jennie : Makasih Bu....(sahut mereka berdua)
Nayeon : Barusannya terlambat ko berdua biasanya kalua lisa cepat ji baru
kalua jennie paling cepatmi itu 07.15, hmm heran ja
Lisa : Penuh tadi angkot sayang, jadi terpaksa naik grab walaupun mahal
Jennie : Kalau saya iya kah merenung ka dulu beberapa menitt pas selesai
mandi tadi pagi jadi begitu mi weh nah terlambat ka haha
Nayeon : Lagian kau ada-ada saja bikin masalah di pagi hari yang cerah ini
Lisa dan Jennie : Iyo iyo we, sudahmi, nda mau lagi deh, pokoknya tidak boleh
terlambat lagi

Sejak kejadian itu Lisa dan Jennie pun berusaha semaksimal mungkin agar mereka
berdua tidak akan terlambat lagi ke sekolah bahkan berurusan dengan kata “terlambat”
karena mereka sadar bahwa menjadi disiplin itu adalah suatu keharusan dalam diri
masing-masing pribadi serta mereka pun ingin berusaha menjadi pribadi yang lebih baik
lagi demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

16

Anda mungkin juga menyukai