OLEH :
1. RACHMAWATI (E1M017059)
2. SITI HULWATI (E1M017073)
3. SITI NURUL YAQUTU B. (E1M017075)
4. SUCI APRIANI (E1M017077)
5. ULYL AMRYANI (E1M017079)
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunianya-Nya sehingga makalah mengenai Konsep Dasar Disiplin ini dapat
diselesaikan sesuai dengan harapan dan waktu yang telah ditentukan. Tersusunnya makalah
ini, tak terlepas dari bantuan pihak yang terkait. Melalui kesempatan ini, penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah ini, yang jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................2
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan……….................................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin...............................................................................................11
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin................................................................11
C. Permasalahan Siswa dalam Kedisiplinan....................................................................12
D. Upaya Penanggulangan Masalah Kedisiplinan Siswa...............................................13
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan manajemen
kelas adalah membina kedisiplinan peserta didik. Guru sebagai seorang manajer kelas
dituntut pula untuk memiliki keterampilan dalam membina kedisiplinan peserta didik
tersebut. Dapat dikatakan bahwa ketika peserta didik di dalam kelas disiplin maka
kelas akan menjadi kondusif sehingga pada gilirannya keberhasilan kegiatan belajar-
mengajar dapat tercapai. Hal ini disebabkan kedisiplinan terkait erat dengan
pengetahuan dan perilaku yang positif, seperti kebenaran, kejujuran, tanggung jawab,
tolong-menolong, kasih sayang, patuh atau taat, hormat kepada guru, dan sebagainya.
Secara rinci kegunaan atau pentingnya disiplin bagi diri siswa yaitu pertama,
memberikan dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. Kedua,
membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntuntan lingkungan.
Ketiga, menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. Keempat,
mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar. Kelima, peserta didik
belajar hidup denga kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi diri
dan lingkungannnya.
B. RUMUSAN MASALAH
A. PENGERTIAN DISIPLIN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin diartikan dengan tata tertib
dan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib. Kata disiplin sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa latin, yaitu disciplina dan discipulus yang berarti
perintah dan peserta didik. Jadi disiplin dapat diartikan sebagai perintah seorang guru
kepada peserta didiknya. Kemudian dalam New World Dictonary, disiplin diartikan
sebagai latihan untuk mengandalikan diri, karakter ataukeaddan yang tertib dan
efisien.
Terbentuknya disiplin diri sebagai tingkah laku yang berpola dan teratur
dipengaruhi oleh dua faktor berikut, antara lain (Unaradjan, 2003: 27-32):
Faktor-faktor eksternal, yang dimaksud dalam hal ini adalah unsur-unsur yang
berasal dari luar pribadi yang dibina. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Keadaan keluarga
Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam pembinaan pribadi dan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Keluarga mempengaruhi dan
menentukan perkembangan pribadi seseorang di kemudian hari. Keluarga dapat
menjadi faktor pendukung atau penghambat usaha pembinaan perilaku disiplin.
Keluarga yang baik adalah keluarga yang menghayati dan menerapkan
norma-norma moral dan agama yang dianutnya secara baik. Sikap ini antara lain
tampak dalam kesadaran akan penghayatan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat. Dalam hal ini orang tua memegang peranan penting bagi
perkembangan disiplin dari anggota-anggota dalam keluarga.
3. Keadaan masyarakat
Masyarakat sebagai suatu lingkungan yang lebih luas dari pada keluarga dan
sekolah, yang juga turut menentukan berhasil tidaknya pembinaan dan pendidikan
disiplin diri. suatu keadaan tertentu dalam masyarakat dapat menghambat atau
memperlancar terbentuknya kualitas hidup tersebut.
Faktor-faktor intern, yaitu unsur-unsur yang berasal dari dalam diri individu.
Yang dalam hal ini keadaan fisik dan psikis pribadi tersebut mempengaruhi
unsure pembentukan disiplin dalam diri individu.
1. Keadaan fisik
Individu yang sehat secara fisik atau biologis akan dapat menunaikan tugas-
tugas yang ada dengan baik. Dengan penuh vitalis dan ketenangan, ia mampu
mengatu waktu untuk mengikuti berbagai cara atau aktifitas secara seimbang dan
lancer. Dalam situasi semacam ini, kesadaran pribadi yang bersangkutan tidak
akan tergang gu, sehingga ia akan menaati norma-norma atau peraturan yang ada
secara bertanggung jawab.
2. Keadaan psikis
Keadaan fisik seseorang mempunyai kaitan erat dengan keadaan batin atau
psikis seseorang tersebut. karena hanya orang-orang yang normal secara psikis
atau mental yang dapat menghayati norma-norma yang ada dalam masyarakat dan
keluarga. Disamping itu, terdapat beberapa sifat atau sikap yang menjadi
peghalan usaha pembentukan perilaku disiplin dalam diri individu. Sepertisifat
perfeksionisme, perasaan sedih,perasaan rendah diri atau inferior.
Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin dalam hal ini yaitu faktor
eksternal yang meliputi keadaan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat,
serta faktor internal antara lain yaitu keadaan fisik dan psikis seseorang.
d. Guru sebaiknya dapat menemukan solusi atas perilaku peserta didik yang
tidak diharapkan daripada memberikan konsekuensi.
Jika ada peserta didik yang tidak disiplin di kelas, sebaiknya guru menghindari
untuk langsung memberikan konsekuensi atau hukum. Tindakan yang harus
dilakukan oleh guru adalah mengajak si peserta didik sharing untuk mengetahui
mengapa ia berbuat demikian dan meyakinknnya bahwa itu adalah perbuatan
yang buruk. Setelah itu, barulah guru sebagai manajer kelas memberikan pilihan
solusi kepada peserta didik untuk mengatasi perbuatan buruknya tersebut.
Misalnya, ada seorang peserta didik yang dating terlambat di kelas. Dalam
keadaan tersebut, guru sebaiknya tidak langsung menghukumnya, tetapi
menanyakan terlebih dahulu mengapa ia terlambat. Setelah mengetahui alasannya
barulah guru memberikan saran ataupun solusi kepada peserta didik tersebut agar
besok tidak terlambat lagi.
h. Guru bekerja sama dengan kepala sekolah dan wali peserta didik untuk
mengatasi perilaku buruk peserta didik.
Ada peserta didik yang dapat dengan cepat melakukan intropeksi diri dan cepat
memperbaiki prilaku yang buruk sehingga guru tidak perlu membuang pikiran
dan tenaganya lebih banyak untuk membuatnya kembali menaati tata tertib kelas.
Tetapi, ada juga peserta didik yang membutuhkan waktu lama untuk melakukan
intropeksi diri dan sangat susah untuk memperbaiki prilakunya. Meskipun guru
sudah berusaha semaksimal mungkin membantu dalam meperbaiki prilakunya.
Jika hal itu tetap saja terjadi, guru dapat bekerjasama dengan kepala sekolah
untuk mengatasi prilaku buruk peserta didik yang susah diperbaiki tersebut.
Kemudian, jika kepala sekolah tidak dapat mengatasinya, barulah langkah
selanjutnya bekerja sama dengan wali peserta didik untuk mengatasinya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyani, Novan Ardi. 2013. MANAJEMEN KELAS (Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan
Kelas yang Kondusif). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Nursetya, Sikha Basti dan Erwin Setyo Kriswanto. 2014. “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Wates dalam Mengikuti Pembelajaran Penjasorkes Melalui
Reinforcement (Penguatan)”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 10(2) : 8-12.
Moeliono, M Anton. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Dedy, Keren Ardelia., dkk. “Komunikasi Antarpribadi Guru Dan Siswa Dalam Meningkatkan
Kedisiplinansiswa Di Sma Negeri 1 Muara Lawa Kabupaten Kutai Barat”. E-Journal Ilmu
Komunikasi. 7(1) : 190-204.