Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH

OLAHRAGA
“PERAN OLAHRAGA DALAM
KEDISIPLINAN DAN KERJASAMA”

DOSEN PENGAMPU: SATRIA YUDI


GONTARA.SPd.,M,Or.

DI SUSUN OLEH: TONI REZA RAHARJO


NIM: O0221145
KELAS: C
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Segala puji hanyalah milik Allah tuhan semesta alam atas ilmu dan nikmat sehat yang
telah diberikan sehingga makalah ini dapat kami susun dengan tanpa hambatan, shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita mampu
meneladaninya Amiin...

Pendidikan adalah gerbang menuju ilmu pengetahuan dan merupakan faktor


terpenting untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan berkarakter dan setiap manusia
memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, itulah deskripsi dari makalah yang
kami beri judul “PERAN OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN DISIPLIN DAN
KERJA SAMA”

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana
peran olahraga dalam pengembangan nilai disiplin dan nilai kerja keras.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi sekaligus menambah
wawasan untuk saya pribadi khususnya dan untuk para pembaca. Tidak lupa juga kami
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan dalam hal
penyusunan dan isi makalah maupun kosa kata yang mungkin tidak memenuhi standar bahasa
indonesia yang baik dan benar. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami
untuk kedepannya.

 Penyusun

Kelompok II
ii

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………...…… 1

 A. Latar Belakang ……………………..………...….1


 B. Rumusan Masalah………………………………..1
 C. Tujuan………….…………………..……………..1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….….…. 2

A. PENGERTIAN DISIPLIN…………………………………….2
B. JENIS-JENIS DISIPLIN…………………………………….2
1.Disiplin Semua……………………………………………2
2.Disiplin Sendiri………………………………………………2
C. HAKEKAT DISIPLIN……………………………………..3
D. PENGERTIAN KERJASAMA………………………..4
E. MAKNA KERJASAMA……………………………..5
F. SYARAT-SYARAT KERJA SAMA…………….6
G. JENIS KERJASAMA……………………………6
H. TAHAP-TAHAP KERJASAMA…………………….6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………...………..… 7

 A. Simpulan …………………………………...7
 B. Saran ……………………………...……...…7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………8
iii

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hal tersebut seiring dengan pepatah dalam dunia olahraga, «Men Sana in Corpora Sanno» yaitu didalam tubuh
yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Dalam situasi tersebut, olahraga merupakan media pendidikan
yang seharusnya dan selayaknya menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan harmonis.
Olahraga merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, disiplin, kerjasama, sportivitas, team work, dan
nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan hal-hal
yang positif.

Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih sikap
dan mental kita. Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui olahraga. Dengan olahraga
kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas sekaligus merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut,
semua komponen bangsa harus memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian nilai disiplin ?


2.      Apa dan Bagaimanakah jenis-jenis nilai disiplin ?
3.      Bagaimanakah hakekat nilai disiplin ?
4.      Apa yang dimaksud dengan kerjasama ?
5.      Apa makna kerjasama ?
6.      Apa dan bagaimana syarat-syarat dan tahap-tahap kerjasama ?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian nilai disiplin dan jenis-jenis nilai disiplin
2.      Mengetahui hakekat nilai disiplin.
3.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kerjasama dan makna kerjasama.
4.      Mengetahui syarat-syarat dan tahap-tahap kerjasama.
5.      Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah sejarah olahraga.

C. Tujuan

1.      Mengetahui pengertian nilai disiplin dan jenis-jenis nilai disiplin


2.      Mengetahui hakekat nilai disiplin.
3.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kerjasama dan makna kerjasama.
4.      Mengetahui syarat-syarat dan tahap-tahap kerjasama.
5.      Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah sejarah olahraga
1

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN DISIPLIN
    
  Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut. Seiring
dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi ‘disipline” yang
artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan pendapat yang
menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Jadi sifat disiplin berkaitan
dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan. Sekarang ini kata displin telah
berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak para ahli baik ahli
bahasa maupun sosial dan etika dan estetika memberikan definisi yang berbeda-beda.

      Secara sederhana disiplin berarti kontrol penguasaan diri terhadap impuls yang tidak
diinginkan atau proses mengarahkan impuls kepada suatu cita-cita atau tujuan tertentu untuk
mencapai dampak yang lebih besar. Manifestasi sikap disiplin dapat dilihat dari kesediaan
untuk merespons dan bertindak terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam bentuk ketentuan, tata
tertib, aturan, tatanan hidup atau kaidah tertentu. Sesuai pengertian tersebut, disiplin
berkaitan erat dengan ancaman, hukuman, pengawasan atau kontrol diri dan proses belajar.
Seperti dijelaskan bahwa ” control, as in connection with dicipline, is likely to he understood
to mean that one person is under the control of another person. However, we also speak
frequently of lacking ability to control him self” (Ellis:1956). Prinsip mengontrol diri sendiri
merupakan hal yang penting dalam disiplin. Atlet yang menunjukkan kebiasaan selalu
menepati ketentuan, peraturan dan nilai-nilai yang berlaku. Sebaliknya atlet yang tidak bisa
mengontrol diri akan sering melakukan sesuatu yang bertentangan atau melanggar ketentuan
dan nilai.      

B. JENIS-JENIS DISIPLIN

Ada dua disiplin, yaitu disiplin semua dan disiplin diri
(selfdiscipline) (Sudibyo setyobroto:1993) :
1.      Disiplin Semua
Disiplin yang dilakukan atlet dalam salah satu kegiatan hanya karena terpaksa, takut
dihukum, hanya karena diperintah dan tanpa disertai kesadaran, akan dapat
menimbulkan “disiplin semua”. Disiplin semua adalah sikap atlet yang tampaknya
selalu  patuh dan menurut perintah,tetapi karena tidak disertai kesendian
psikologis dan tidak disertai kesadaran untuk melakukan perintah-perintah.
2.      Disiplin Diri
      Disiplin yang ditanamkan atas dasar kesadaran dapat menumbuhankan disiplin diri  atau 
self discipline. Disini atlet apabila dikembangkan lebih lanjutkan menimbulkan
pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam untuk mematuhi segala nilai-nilai, norma-
norma dan kaidah-kaidah yang berlaku. Jadi atlet yang memiliki
disiplin diri sendiri sudah memiliki kesadaran untuk melatih sendri
2
C. HAKEKAT DISIPLIN

      Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan
dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat
dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat
menbedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang
diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab
Disiplin adalah beraneka aturan yang menjadi petunjuk dan pegangan kehidupan beradab
suatu masyarakat agar dapat melangsungkan keberadaannya dalam keadaan aman, tertib,
serta terkendali berdasarkan hukum dalam semua aspek kehidupan Disiplin adalah tata tertib
atau ketaatan kepada peraturan .
Dari pengertian tersebut, difahami bahwa disiplin merupakan perangkat aturan yang dibuat
yang difungsikan sebagai pedoman, petunjuk, dan pegangan yang digunakan selama proses
kegiatan yang dijalankan dalam suatu lingkungan. Disiplin merupakan hasil belajar dan
mencakup aspek kognitif, afektif, dan behavioral . Disiplin merupakan wujud nyata dari
penghargaan kita pada diri sendiri dan orang lain . Disiplin adalah proses pelatihan pikiran
dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan
menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu . Disiplin
adalah merujuk pada autoriti, keadaan kelas yang teratur, program studi yang sitematik, serta
cara penetapan peraturan atau hukuman .
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban .
Sedangkan menurut, Disiplin merupakan kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan
suatu yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah, atau aturan yang
berlaku. Dengan kata lain disiplin adalah kepatuhan mentaati peraturan dan ketentuan yang
telah ditetapkan membantu anak mengembangkan hati nurani, suara hati, memembimbing
dalam mengambil keputusan dan pengembangan tingkah laku.
Disiplin diadakan untuk menjadi koreksi atas apa yang telah menjadi prilaku bagi siswa
sekaligus menjadi sanksi atas kekeliruan atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Demikian
pula disiplin memegang peranan sebagai kendali untuk terciptanya ketertiban dan
keteraturan. Bahkan disiplin merupakan suatu sistem aturan tata laku yang saling berkaitan
antara satu aturan dengan aturan yang lainnya yang memiliki hubungan erat dengan
pembelajaran etika dan moral anak. Anak yang dididik disiplin, perlu mendapatkan perlakuan
yang sesuai / sepatutnya bagi orang yang belajar. Apabila anak telah mengetahui kegunaan
dari disiplin, maka siswa sebagai manifestasi dari tindakan disiplin akan timbul dari
kesadarannya sendiri, bukan merupakan suatu keterpaksaan atau paksaan dari orang lain.
Sehingga siswa akan berlaku tertib dan teratur dalam belajar baik di sekolah maupun di
rumah. 
Menurut Gerakan Disiplin Nasional menyatakan “disiplin adalah alat untuk menciptakan
perilaku dantata tertib manusia sebagai pribadi maupun sebagai kelompok masyarakat.
Disiplin disini berarti hukuman atau sanksi yang berbobot mengatur dan mengendalikan
perilaku”
    
3
Di dalam buku Wawasan Kerja Aparatur Negara disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
disiplin adalah “sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan,
kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang
ditetapkan Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat”
      Kaitannya dengan kedisiplinan, Astrid S. Susanto juga mengemukakan sesuai dengan
keadaan di dalam setiap organisasi, maka disiplin dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam
yaitu :
1. Disiplin yang bersifat positif.
2. Disiplin yang bersifat negatif.
                          Penanaman diri harus dilandasi pengertian pokok mengenai disiplin, yang intinya
menanamkan kepatuhan yang disadarkan atas pemahaman dan kesadaran, serta rasa tanggung
jawab, serta kesanggupan menguasai diri dan lebih mengutamakan orang lain.
                           Disiplin “self control “ adalah disiplin yang tumbuh karena kesadaran dan
penguasaan diri, jadi mengawasi kemungkinan tindakan penyeleweng pada diri sendri.Secara
bertahap menumbuhkan disiplin atlet, dapat dimulai dengan menumbuhkan disiplin “under
control”, yaitu disiplin dengan pengawasan dari luar, yang dilakukan oleh pelatih dan
petugas, yaitu  disiplin yang didasarkan atas penguasaan diri untuk tidak melanggar ketentuan
dan peraturan, sesudah memiliki pemahaman dan kesadaran akhirnya atlet disebut akan
penuh pada norma-norma.
                          Disiplin bukan sikap yang dibawa sejak lahir, meskipun sifat-sifat kepribadian sejak
lahir juga akan ikut menentukan. Disiplin latihan merupakan salah satu aspek psikologis yang
sangat penting bagi atlet. Menurut Sudibjo, disiplin seseorang terlihat dari kesediaan untuk
mereaksi dan bertindak terhadap nilai-nilai yang berlaku. Disiplin latihan atlet adalah
kesadaran dan ketaatan atlet terhadap ketentuan-ketentuan dan norma-norma yang berlaku
dalam lingkungan latihan.

D. PENGERTIAN KERJASAMA

      Secara etimologi kerjasama berasal dari bahasa Inggris “Cooperation” yang memiliki arti
yang sama yakni kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan yang sama. kerjasama kemudian berkembang dengan
munculnya pengertian-pengertian baru yang lebih kontemporer sesuai dengan pergerakan
zaman. Kerjasama pada masa lalu identik dalam usaha perdagangan, pada masa sekarang
kerjasama menyentuh semua bidang. Baik ekonomi, sosial, maupun politik.
      Salah satu situs (References) menjabarkan kerjasama ke dalam beberapa dimensi
pengertian, diantaranya:
·         Suatu tindakan untuk mencapai tujuan atau keuntungan bersama
·         Bantuan yang diberikan oleh orang lain maupun organisasi, kelompok, atau negara lain
·         Adanya keinginan
untuk memiliki hubungan kerjasama antar kelompok.
Kerjasama bisa berupa pemberian bantuan maupun saling memberikan bantuan hal ini
bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan. Selain dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok tertentu, kerjasama juga dilakukan antar negara. Hal ini berkenaan dengan
hubungan diplomatik untuk menjaga perdamaian dunia secara lebih global.

4
Kerjasama bisa berupa pemberian bantuan maupun saling memberikan bantuan hal ini
bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan. Selain dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok tertentu, kerjasama juga dilakukan antar negara. Hal ini berkenaan dengan
hubungan diplomatik untuk menjaga perdamaian dunia secara lebih global.
            Menurut beberapa pandangan ilmu tertentu, kerjasama juga memiliki definisi yang
beragam hal ini berkenaan dengan bidang tertentu. Dimana kerjasama menghasilkan
pencapaian hasil pada segi bidang yang dituju, diantaranya:
·         Berdasarkan ilmu ekonomi, kerjasama diartikan sebagai hubungan antar individu untuk
mendapatkan hasil produksi, pemasaran, serta pembelian untuk mendapatkan keuntungan
bersama.
·         Berdasarkan
ilmu sosiologi, diartikan sebagai segala aktifitas yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan bersama antar pihak terkait.
·         Berdasarkan
ilmu ekologi, diartikan sebagai kegiatan bersama yang saling menguntungkan
antar organisme dalam cakupan wilayah tertentu.

            Selain diartikan dari sudut pandang berbagai ilmu, kerjasama juga memiliki beberapa
definisi yang diberikan oleh para ahli. Hal ini memungkinkan terbentuknya pola pemikiran
yang matang akan prosedur suatu hubungan kerjasama, agar bisa saling menguntungkan.
Sebab hubungan kerjasama sejatinya adalah mendapatkan keuntungan yang bisa dirasakan
oleh semua pihak yang melakukan hubungan tersebut. Sehingga apabila salah satu pihak
merasa dirugikan maka hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan dasar pengertian kerjasama
itu sendiri.

E. MAKNA KERJA SAMA

      Kerjasama atau kooperasi (cooperation) adalah gejala saling mendekati untuk mengurus
kepentingan bersama dan tujuan bersama (polak, M. 1985). Kerjasama dan
pertentangan merupakan dua sifat yang dapat dijumpai dalam seluruh proses sosial dimasyara
kat, diantara person dengan person, kelompok dengan kelompok, dan kelompok
dengan person.
      Pada umumnya kerjasama menganjurkan persahabatan, akan tetapi kerjasama dapat
dilakukan diantara dua pihak yang tidak bersahabat, atau bahkan bertentangan.      
Kerjasama atau kooperasi diantara dua pihak yang bertentangan dinamakan “antagoniccooper
ation”, merupakan suatu kombinasi yang amat produktif dalam masyarakat modern.      
Sifat ketergantugan manusia memungkinkan dan mengharuskan setiap insan/kelompoksocial 
untuk selalu berinteraksi dengan orang lain atau kelompok lain. Hubungan dengan pihak lain
yang dilaksanakan dalam suatu hubungan yang bermakna adalah hubungan kerjasama. 
5
F.      SYARAT-SYARAT KERJA SAMA
            Pencapaian kerja sama menurut persyaratan tertentu yang harus dipengaruhi oleh ang
gotayang terlibat.yarat-syarat tersebut adalah :
1.      Kepentingan yang sama
2.      Keadilan
3.      Saling pengertian
4.      Tujuan yang sama
5.      Saling membantu
6.      Saling melayani
7.      Tanggung jawab
8.      Penghargaan
9.      Kompromi

G. JENIS KERJA SAMA

      
Pola kerjasama ditinjau dari kedudukan atau status pelaku kerja sama, dapatdiklasifikasikan 
menjadi dua bagian, yaitu :
1.      Kerjasama setara, yaitubentuk kerja sama yang terjadi antar orang yang mempunyai posisi
yang sama.
2.      Kerjasama tak setara, yaitu pola kerja sama yang terjadi antar orang yang berbeda namun ked
ua pihak sling membutuhkan untuk kepentingan masing-masing.
         Kerjasama ditinjau dari proses kerjanya dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu :
a.       Kerjasama berkawanan ko-aksi yaitu kerjasama yang dilakukan oleh yang memiliki
pekerjaan sama, mereka berkumpul untuk menambah kesenangan kerja.
b.      Kerjasama suplementer  yaitu kerjasama yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang sama,
namun tak dapat dilakukan sendiri.
c.       Kerjasama berdifferensiasi yaitu kerjasama yang dilakukan melalui pembagian kerja secara
teratur, pekerjaan terbagi-bagi tidak sama.

H. TAHAP-TAHAP KERJASAMA

a.       Menyendiri (bekerja sendiri)
b.      Mengamati dan mengenal lingkungan.
c.       Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri.
d.      Terbuka untuk memberi dan menerima.

Sumber: http://ikor2013.blogspot.com/2015/04/makalah-sejaraholahraga-peran-
olahraga.html
6

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan

            Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “ disibel” yang berarti pengikut.
Seiring dengan perkembangan bahasa, kata tersebut mengalami perubahan menjadi
‘disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Berbeda dengan
pendapat yang menyatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti
latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
            Menurut Sudibyo setyobroto (1993) ada dua disiplin, yaitu disiplin semua  
dan disiplin diri (self discipline).
            Secara etimologi kerjasama berasal dari bahasa inggris “cooperation” yang memiliki
arti yang sama yakni kerjasama. Kerjasama merupakan kegiatan bersama antara dua orang
atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Kerjasama pada masa lalu identik dalam usaha
perdagangan, pada masa sekarang kerjasama menyentuh semua bidang. Baik ekonomi, sosial,
maupun politik. Tahap -  tahap kerjasama adalah sebagai berikut :
•       Menyendiri (bekerja sendiri)
•       Mengamati dan mengenal lingkungan.
•       Merasa tertarik dan mengadakan penyesuaian diri.
•       Terbuka untuk memberi dan menerima.

b.      Saran
            Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
7

DAFTAR PUSTAKA
http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-kerjasama-menurut-para-ahli/
http://irman-fauzie.blogspot.com/2011/07/olahraga-dalam-membina-nilai-nilai.html
        http://syaukani-ssi.blogspot.com/2013/02/hakikat-sikap-disiplin.html

        http://pendidikankepelatihan.blogspot.com/2008/12/disiplin-dan-penguasaan-diri.html
8

Anda mungkin juga menyukai