Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIZKI AMALIA PUTRI

NIM : P20620522032

KELAS : 1A NERS

PRODI : SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

MATA KULIAH : AGAMA

BUDAYA AKADEMIK, ETOS KERJA, SIKAP TERBUKA

DAN ADIL

 DEFINISI BUDAYA AKADEMIK


Budaya Akademik dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan
dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga
masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian.
 CIRI-CIRI PERKEMBANGAN BUDAYA AKADEMIK
“Ciri-Ciri Perkembangan Budaya Akademik” yang meliputi berkembangnya:

1. Penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif;


2. Pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral;
3. Kebiasaan membaca;
4. Penambahan ilmu dan wawasan;
5. Kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat;
6. Penulisan artikel, makalah, buku;
7. Diskusi ilmiah;
8. Proses belajar-mengajar, dan
9. Manajemen perguruan tinggi yang baik
 Tradisi Akademik
Tradisi Akademik adalah “Tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat
akademik dengan menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan
mahasiswa; menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
serta mengembangkan cara-cara berpikir kritis-analitis, rasional dan inovatif di
lingkungan akademik.”
sejumlah ciri masyarakat ilmiah yang harus dikembangkan dan merupakan
budaya dari suatu masyarakat akademik, yang terdiri dari :
1. Kritis
2. Kreatif
3. Obyektif
4. Analitis
5. Konstruktif
6. Dinamis
7. Dialogis
8. Menerima kritik

B. DEFINISI ETOS KERJA


 ETOS KERJA DALAM ISLAM
Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak,
karakter serta keyakinan atas sesuatu. Dan Kerja dalam pengertian luas adalah
semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun
non-materi, intelektual atau fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan
masalah keduniawian atau keakhiratan.
Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup
selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”
Pada hakikatnya, pengertian kerja semacam ini telah muncul secara jelas, dalam
pengertian ini memperhatikan empat macam pekerja :
1) al-Hirafiyyin;
2) al-Muwadzofin
3) al-Kasbah
4) al-Muzarri’un

 Karakteristik orang yang memiliki etos kerja


1. Disiplin

Disiplin adalah hal yang tak terlepas dari sebuah keberhasilan. Disiplin dalam hal
ini bukan hanya terbatas pada ketepatan waktu atau sebagainya. Melainkan
bagaimana seseorang mampu berkomitmen pada hal-hal yang sudah
direncanakan. Orang yang memiliki etos kerja, akan tetap fokus pada tujuan
jangka panjang mereka dan tidak akan teralihkan oleh kepuasan yang bersifat
sementara. 

2. Menghargai waktu

Sejalan dengan disiplin, orang-orang yang memiliki etos kerja sangat menghargai
waktu. Mereka biasanya enggan untuk melakukan kegiatan yang kurang penting.
Mungkin istilah “waktu adalah uang” termasuk nilai yang mereka pegang. 

3. Inisiatif

Ini merupakan poin yang cukup penting. Orang yang memiliki etos kerja tidak
akan ragu untuk mengemukakan pendapatnya ketika memiliki sebuah ide.
Mereka cenderung merasa kurang puas ketika tidak ikut terlibat dalam sebuah
aktivitas seperti team project.

4. Bertanggung jawab

Seperti yang kamu ketahui, rasa tanggung jawab merupakan dasar dari
timbulnya kepercayaan. Orang dengan etos kerja yang baik, selalu menepati janji
mereka. Mereka akan selalu memprioritaskan pekerjaan yang telah mereka
ambil agar dapat menyelesaikannya.

5. Memiliki dedikasi yang tinggi

Orang yang memiliki etos kerja, akan  selalu memberikan 100% kemampuan
yang mereka miliki. Mereka jarang terlihat ragu, karena hal tersebut dapat
berdampak pada kualitas yang dihasilkan. Sehingga pekerjaan yang mereka
lakukan selalu memuaskan dan jauh dari kata mengecewakan.

 Manfaat memiliki etos kerja


Selain berdampak pada kemajuan karir, etos kerja juga memiliki berbagai
manfaat lain sebagai berikut,
1. Membangun citra diri yang baik

Dedikasi dan kerja keras yang selalu kamu tunjukkan dapat meningkatkan
kepercayaan rekan kerjamu. Mereka tidak ragu akan berbagai ide yang kamu
ajukan atau ketika kamu ditunjuk sebagai ketua dari team project. Selain itu,
kamu juga akan dikenal sebagai sosok pekerja keras dan dapat diandalkan. Hal
ini tentunya bisa menjadi langkah yang tepat bagi kamu yang sedang
membangun personal branding (citra diri) yang baik. 

2. Meningkatkan produktivitas

Hal ini tidak terlepas dari kedisiplinan dan menghargai waktu. Orang yang terus
meningkatkan etos kerjanya akan berpikir dua kali ketika melakukan hal-hal
yang dirasa tidak penting. Mereka akan lebih menghargai waktu yang mereka
miliki untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Sehingga hal tersebut juga
berdampak kepada kualitas yang baik dari pekerjaannya.

3. Kepuasan kerja

Ketika pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan apa yang direncanakan, tentunya
berdampak pada kepuasaan kerja. Pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat
waktu dan hasil yang baik tidak terlepas dari etos kerja. Sehingga perasaan
bangga akan hal yang telah dilakukan tersebut menjadi modal yang baik di masa
depan. 

C. DEFINISI SIKAP TERBUKA

Open minded adalah berpikiran terbuka. Keterbukaan pikiran adalah


karakteristik yang melibatkan penerimaan terhadap beragam ide, argumen, dan
informasi. Berpikiran terbuka umumnya dianggap sebagai kualitas positif. Ini
adalah kemampuan yang diperlukan untuk berpikir kritis dan rasional.

 Mengenal Tentang Berpikiran Terbuka

Ada beberapa aspek berbeda dari keterbukaan pikiran:

 Dalam penggunaan sehari-hari, istilah berpikiran terbuka sering digunakan


sebagai sinonim untuk tidak berprasangka atau toleran.

 Dari perspektif psikologis, istilah ini digunakan untuk menggambarkan


bagaimana orang mau mempertimbangkan perspektif lain atau untuk
mencoba pengalaman baru.
 Keterbukaan pikiran juga dapat berupa mengajukan pertanyaan dan aktif
mencari informasi yang menantang keyakinan Anda.

 Ini juga mencakup keyakinan bahwa orang lain harus bebas


mengekspresikan keyakinan dan argumen mereka, bahkan jika Anda tidak
harus setuju dengan pandangan itu.

1. Adanya keterkaitan individu terhadap Allah


Adapun hal-hal yang penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
sikap terbuka
2. Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan.
sikap terbuka
sikap terbuka mencorak tingkah laku kita dalam mencari ilmu.
Sikap terbuka menjadikan skop pencarian ilmu kita lebih luas.
Ini kemudiannya menjadikan seseorang yang mempunyai ilmu yang luas dan
mendalam, untuk pemikiran yang jauh dan condong pula untuk bersikpa
hormat pada yang lain karena ia tahu bahawa yang lain juga ada kebaikan dan
menghargai pula kebaikan yang pernah ia temui dari yang lain.
Sebaliknya, sikap tertutup menyebabkan ilmu seseorang terbatas pada sumber
tertentu saja yang boleh menyebabkan kedangkalan dalam berfikir.
Lebih buruk lagi, ia menyebabkan sikap buruk dan negatif terhadap yang lain
kerana sangkaan bahawa hanya sumber ilmunya sahaja yang baik atau betul.

D. SIKAP ADIL

Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam
memberikan hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan
dalam memberikan hak orang lain., tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi.
Seperti yang dijelaskan Al Qur’an dalam surah Ar Rahman/55:7-9
“ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”

 KEISTIMEWAAN SIKAP ADIL/MODERAT


1. Sikap adil/moderat akan menjamin kelangsungan sebuah konsep.
2. Sikap moderat/adil lebih menjamin keadaan istiqamah (lurus) dan terhindar
dari penyimpangan.
3. Sikap adil/moderat menunjukkan nilai khairiyyah (kebaikan).
4. Posisi adil/moderat adalah posisi yang paling aman
5. Sikap adil/moderat adalah simbol kekuatan
6. Posisi adil/moderat adalah pusat persatuan dan kesatuan.
 SISI MODERAT/KEADILAN DALAM AJARAN ISLAM
Sikap adil dalam syariah Islam dapat kita lihat dalam setiap sendi ajarannya, baik
secara teoritis maupun aplikatif, tarbawiy (pendidikan) maupun
tasyri’iy(peraturan). Islam sangat moderat dalam bidang akidah, pemahaman,
ibadah, ritual, akhlaq, adab, hukum dan peraturan.
1. Aqidah
2. Ibadah
3. Akhlaq
4. Tasyri’

Anda mungkin juga menyukai