Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FARMASETIKA

CREAM

Disusun oleh :

FERNANDA SITI ZAHRA

NIM 34220411

PROGRAM STUDI D III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulisan makalah tentang kapsul ini dapat
terselesaikan dengan baik dan benar.

Solawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi kita, nabi
besar Muhammad saw, yang akan memberikan kita syafaanya di hari akhir nanti.

Berikut ini, saya akan mempersembahkan makalah tentang “cream”, yang


menurut saya dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Tujuan di buatnya
makalah ini, agar para pembaca dapat memahami apa yang saya sampaikan melalui
makalah ini. Melalui makalah ini penulis bisa menyadari letak kesalahan yang di
lakukan oleh penulis dan mendapatkan kritik dan saran dari para pembaca. Untuk itu
saya selaku penulis meminta maaf untuk kesalahan dan kekurangan dari pembuatan
makalah ini.

Yogyakarta, 20 Oktober 2022

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian ...............................................................................................................................3
B. Kelebihan dan Kekurangan cream.........................................................................................4
1. Kelebihan cream..................................................................................................................4
2. Kekurangan cream..............................................................................................................4
C. Macam-Macam cream.............................................................................................................5
D. Cara Pembuatan cream...........................................................................................................6
E. Daftar Pustaka.........................................................................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krim merupakan salah satu sediaan setengah padat yang dimaksudkan untuk
pemakaian luar yang pemakaiannya dengan cara dioleskan pada bagian kulit yangsakit.
Selain krim ada sediaan setengah padat lain yang beredar di pasaran yangdimaksudkan
untuk pengobatan seperti dan gel, tetapi dari sediaan-sediaan tersebut krim paling sering
digunakan sebagai basis. Hal ini dikarenakan krimmempunyai beberapa keuntungan yaitu
tidak lengket dan mudah dicuci dengan air.Secara tradisional istilah krim telah digunakan
untuk sediaan setengah padatyang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai
emulsi air dalam minyakatau disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol
berantai panjang dalam air,yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk
penggunaan kosmetika.Kestabilan krim akan rusak bila terganggu sistem
pencampurannya terutamadisebabkan karena perubahan suhu dan perubahan komposisi,
disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe
krim, jikazat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian cream
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan cream
3. Apa saja macam-macam cream
4. Bagaimana cara pembuatan cream?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa itu cream.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari cream.
3. Untuk macam-macam cream
4. Untuk mengetahui cara pembuatan cream

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian cream
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, krim adalah bentuk sediaan setengah
padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, krim adalah bentuk sediaan setengah
padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan
dasar yang sesuai.
Menurut Formularian Nasional, krim adalah sediaan setengah padat, berupa
emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Krim adalah sediaan semi solid kental, umumnya berupa emulsi m/a (krim
berair) atau emulsi a/m (krim berminyak). (The Pharmaceutical Codex 1994, hal 134)
Secara tradisional, istilah krim digunakan untuk sediaan setengah padat yang
mempunyai konsentrasi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air dalam minyak
(a/m) atau minyak dalam air (m/a).
Krim adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
terlarut dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan
untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair yang
diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air.
Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari
emulsi minyak dalam air, yang dapat dicuci dengan air atau lebih ditunjukkan untuk
penggunaan kosmetika (Depkes RI, 1995).
Krim merupakan salah satu sediaan yang berbentuk emulsi. Krim dapat
didefinisikan berbagai macam dari beberapa sumber yang berbeda. Menurut Ansel
(1989), krim adalah emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak
dalam air yang biasanya digunakan sebagai emolien (pelembab) atau pemakaian obat
pada kulit.
Krim adalah formulasi untuk memberikan persiapan yang pada dasarnya
bercampur dengan sekresi kulit. Mereka dimaksudkan untuk diterapkan pada kulit
atau selaput lendir tertentu untuk pelindung, terapeutik atau profilaksis tujuan,
terutama di mana efek oklusif tidak diperlukan (British Pharmacopeia).
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara
tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai
konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak
dalam air.

3
Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi
minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam asam lemak atau alkohol berantai
panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk
penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat
melalui vaginal (Ditjen POM, 1995).
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak
kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada 2 yaitu: krim
tipe air dalam minyak (A/M) dan krim minyak dalam air (M/A). Untuk membuat krim
digunakan zat pengemulsi, umurnya berupa surfaktansurfaktan anionik, kationik dan
nonionik (Anief, 2008).
Sifat umum sediaan semi padat terutama krim ini adalah mampu melekat pada
permukaan tempat pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini
dicuci atau dihilangkan. Krim yang digunakan sebagai obat umumnya digunakan
untuk mengatasi penyakit kulit seperti jamur, infeksi ataupun sebagai anti radang
yang disebabkan oleh berbagai jenis penyakit (Anwar, 2012).

B. Kelebihan dan Kekurangan cream


1. Kelebihan cream
1. Mudah menyebar rata.
2. Praktis.
3. Lebih mudah dibersihkan atau dicuci dengan air terutama tipe M/A (minyak
dalam air).
4. Cara kerja langsung pada jaringan setempat.
5. Tidak lengket, terutama pada tipe M/A (minyak dalam air).
6. Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup beracun,
sehingga pengaruh absorpsi biasanya tidak diketahui pasien.
7. Aman digunakan dewasa maupun anak-anak.
8. Memberikan rasa dingin, terutama pada tipe A/M (air dalam minyak).
9. Bisa digunakan untuk mencegah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi,
pada fase A/M (air dalam minyak) karena kadar lemaknya cukup tinggi.
10. Bisa digunakan untuk kosmetik, misalnya mascara, krim mata, krim kuku, dan
deodorant.
11. Bisa meningkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit, tetapi tidak
menyebabkan kulit berminyak.
2. Kekurngan cream
1. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe A/M (air dalam minyak)
karena terganggu sistem campuran terutama disebabkan karena perubahan
suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara
berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya tidak
tersatukan.
2. Susah dalam pembuatannya, karena pembuatan kirim harus dalam keadaan
panas.
3. Mudah lengket, terutama tipe A/M (air dalam minyak).
4. Mudah pecah, disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas.
5. Pembuatannya harus secara aseptis

4
C. Macam-Macam cream
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam-
asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan
lebih ditujukan untuk pemakain kosmetika dan estetika. Krim dapat juga digunakan
untuk pemberian obat melalui vaginal.
Ada 2 tipe krim yaitu krim tipe minyak dalam air (M/A) dan krim tipe air
dalam minyak (A/M). Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan
sifat krim yang dikehendaki. Untuk krim tipe A/M digunakan sabun polivalen, span,
adeps lanae, kolsterol dan cera.
Sedangkan untuk krim tipe M/A digunakan sabun monovalen, seperti
trietanolamin, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. Selain itu juga
dipakai tween, natrium lauryl sulfat, kuning telur, gelatinum, caseinum, cmc dan
emulygidum.
Kestabilan krim akan terganggu/rusak jika sistem campurannya terganggu,
terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi yang disebabkan
perubahan salah satu fase secara berlebihan atau zat pengemulsinya tidak
tercampurkan satu sama lain.
Pengenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencernya yang
cocok dan dilakukan dengan teknik aseptic. Krim yang sudah diencerkan harus
digunakan dalam jangka waktu 1 bulan. Sebagai pengawet pada krim umumnya
digunakan metil paraben (nipagin) dengan kadar 0,12% hingga 0,18% atau propil
paraben (nipasol) dengan kadar 0,02% hingga 0,05%.
Penyimpanan krim dilakukan dalam wadah tertutup baik atau tube ditempat
sejuk, penandaan pada etiket harus juga tertera “obat luar”. Ada 2 tipe krim, yaitu
1. Krim Tipe M/A atau O/W

Vanishing cream adalah kosmetika yang digunakan untuk maksud membersihkan,


melembabkan, dan sebagai alas bedak. Vanishing cream. Krim m/a (vanishing cream) yang
digunakan melalui kulit akan hilang tanpa bekas.

Pembuatan krim m/a sering menggunakan zat pengemulsi campuran dari surfaktan
(jenis lemak yang ampifil) yang umumnya merupakan rantai panjang alcohol walaupun
untuk beberapa sediaan kosmetik pemakaian asam lemak lebih popular.

Contoh: vanishing cream. Sebagai pelembab (moisturizing) meninggalkan lapisan


berminyak/film pada kulit.

2. Krim Tipe A/M atau W/O


Krim berminyak mengandung zat pengemulsi A/M yang spesifik seperti adeps
lane, wool alcohol atau ester asam lemak dengan atau garam dari asam lemak
dengan logam bervalensi 2, misal Ca.

5
Krim A/M dan M/A membutuhkan emulgator yang berbeda beda. Jika emulgator
tidak tepat, dapat terjadi pembalikan fasa.
Contoh: Cold cream. Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan
untuk maksud memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim
pembersih berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream mengandung
mineral oil dalam jumlah besar.
D. Cara Pembuatan Cream
Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses emulsifikasi.
Biasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin
dicairkan bersama sama di penangas air pada suhu 70-75°C, sementara itu semua
larutan berair yang tahan panas, komponen yang larut dalam air dipanaskan pada
suhu yang sama dengan komponen lemak.
Kemudian larutan berair secara perlahan lahan ditambahkan ke dalam
campuran lemak yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur dipertahankan
selama 5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin/lemak.
Selanjutnya campuran perlahan lahan didinginkan dengan pengadukan yang
terus menerus sampai campuran mengental. Bila larutan berair tidak sama
temperaturnya dengan leburan lemak, maka beberapa lilin akan menjadi padat,
sehingga terjadi pemisahan antara fase lemak dengan fase cair (Munson, 1991).
Dasar-dasar proses pembuatan sediaan semi solid (termasuk krim) dapat
dibagi:

I. Reduksi ukuran partikel, skrining partikel dan penyaringan. Bahan padat


dalam suatu sediaan diusahakan mempunyai ukuran yang homogen.
Skrining partikel dimaksudkan untuk menghilangkan partikel asing yang
dapat terjadi akibatadanya panikel yang terflokulasi dan aglomerisasi
selama proses.
II. Pemanasan dan pendinginan Proses pemanasan diperlukan pada saat
melarutkan bahan berkhasiat, pencampuran bahan bahan semisolid pada
proses pembuatan emulsi. Pembuatan sediaan semi solid dibutuhkan
pemanasan, sehingga pada proses homogenisasi bahan bahan yang
digunakan tidak membutuhkan penanganan yang sulit, kecuali apabila
didalam sediaan tersebut ada bahan bahan yang termolabil.

6
III. Pencampuran terdiri dari tiga macam :
1. Pencampuran bahan padat. Pada prinsipnya pencampuran bahan padat
adalah menghancurkan aglomerat yang terjadi menjadi partikel dengan
ukuran yang serba sama.
2. Pencampuran untuk larutan. Tujuan pencampuran larutan didasarkan pada
dua tujuan yaitu: adanya transfer panas dan homogenitas komponen
sediaan.
3. Pencampuran semi solida. Untuk pencampuran sediaan semi solid dapat
digunakan alat pencampuran dengan bentuk mixer planetary dan bentuk
sigma blade. Alat dengan sigma blade dapat membersihkan salep/krim
yang menempel pada dinding wadah dan menjamin homogenitas produk
serta proses transfer panas lebih baik.
IV. Penghalusan dan Homogenisasi. Proses terakhir dari seluruh rangkaian
pembuatan adalah penghalusan dan homogenisasi produk semi solid yang
telah tercampur dengan baik.

E. Daftar Pustaka
https://biofar.id/krim/

Anda mungkin juga menyukai