DISUSUN OLEH :
NAMA :DESTI ANGGRAINI
NPM :22.14901.15.46
selesai
Khusus untuk pasien non trauma yang tidak sadar buka Airway dengan teknik
HEAD TILT dan CHIN LIFT
Nilai frekuensi pernafasan kemudian berikan oksigen bila ada masalah terhadap ABCD
pilihan :
- Canul 2 : 6 LPM
- Face Mask (RM – Rebreathing Mask) – 6 -10 LPM
- NRM (Non Rebreathing Mask) – 110-12 LPM
- BVM (Bag Valve Mask) – bila pernafasannya tidak adekuat atau apneu
Berikan ventilasi tambahan dengan teknik Bagging atau Ventilator.
Jika frekuensi pernafasan pasien semakin bertambah atau sesak, maka langkah berikutnya
cari penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan inspeksi, Askultasi, Perkusi, dan
Palpasi. Untuk menentukan ada atau tidaknya kecurigaan terhadap masalah breathing
yang dapat segera mengancam nyawa.
Pada pasien trauma waspada terhadap gangguan atau masalah breathing yang cepat dapat
menyebabkan kematian di antaranya :
4 Masalah Yang Mengancam Breathing Serta Tindakannya Adalah
1. TENSION PNEUMOTHORAKS
Terperangkapnya udara di dalam rongga pleura dengan pemeriksaan IAPP
temukan tanda dan gejalanya sebagai berikut :
- Pasien sangat sesak, frekuensi nafas cepat dan dangkal
- Ekspansi dinding dada tidak simetris di sertai jejas pada daerah
thorak
- Hasil auskulasi Negatif
- Hasil perkusi Hipersonor
- Trakhea bergeser
- Distensi vena jugularis
Tindakan penyelamatan setelah pemberian O2 yaitu dekompresi – Nedle
Thoracosintesis di ICS 2 Mid clavicula
Kemudian kolaborasi dengan dokter untuk tindakan pemasangan CHEST
TUBE (WSD)
E. Exsposure
Gunting pakaian dan lihat jelas atau udara ancaman yang lain, kemudian cegah
Hipotermia Selimut
H. Heart Monitor
Waspada terhadap Arithmia yang mengancam Pulse OXY meter ( saturasi normal)
I Imaging
Pemeriksaan radiology – pada lokasi cidera yang terindikasi / thorak dan pelvis
RE – EVALUASI A-B-C-D-E