Dida Antenatalcare Jasem
Dida Antenatalcare Jasem
Oleh:
Dida Kawidya
(06.229)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil
terutama ibu hamil usia kehamilan 7-9 minggu secara komprehensif.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Melakukan pengkajian pada ibu hamil trimestre pertama, meliputi
data subyektif dan obyektif
1.2.2.2 Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah
yang timbul dari data yang didapat
1.2.2.3 Mengantisipasi masalah potensial ibu hamil pada trimester pertama
1.2.2.4 Mengidentifikasi kebutuhan segera ibu hamil pada trimester
pertama
1.2.2.5 Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani
kasus, sesuai dengan diagnosa kebidanan dan masalah yang ada
1.2.2.6 Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun
1.2.2.7 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. ”S” Nama suami : Tn”S”
Umur : 33 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat : Kanigoro Alamat : Kanigoro
RT 1/RW 1 RT 1/RW 1
Blitar Blitar
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan bahwa ia ingin memakai KB implant.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ia tidak merasakan adanya keluhan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak Ibu maupun
suami tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti tekanan darah
tinggi, kencing manis, maupun diabetes serta tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti hepatitis, HIV aids maupun TBC.
5. Riwayat Penyakit Dahulu dan Sekarang
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti tekanan darah tinggi, kencing manis maupun diabetes serta tidak
menderita penyakit menular seperti hepatitis, HIV aids maupun TBC.
6. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 3 - 8 - 2008
7. Riwayat Perkawinan
Nikah : 1 kali
Lama Nikah : 17 tahun
Umur pertama kali nikah : 17 tahun
Jumlah Anak : 2 orang
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas Ket
No Sua Hamil Penolo Peny
H/
Hidup Menyu
UK Cara Sex BBL P/ Mati Hari
mi ke ng ulit Umur sui
I/A
1 1 1 9 bln Bidan N - ♀ 3200 gr H - 17 th √
2 1 2 9 bln Bidan N - ♀ 3300 gr H - 17 th √
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa ia dulu menggunakan KB ke implant dan sudah 5
tahun menggunakan KB tersebut serta tidak ada keluhan. Untuk rencana
selanjutnya, Ibu ingin menggunakan KB implant lagi.
10. Pola Kebiasaan Sehari – hari
POLA Kebiasaan
Nutrisi Ibu mengatakan bahwa ia sehari makan 3 kali dengan komposisi nasi,
lauk pauk, sayur, buah, dan minum air putih, teh atau susu.
Eliminasi Ibu mengatakan bahwa sehari ia BAB 1 kali dan BAK 4-5 kali sehari.
Istirahat Ibu mengatakan bahwa ia jarang tidur siang dan tidur malam lebih
kurang 7-8 jam sehari.
Aktifitas Ibu mengatakan bahwa ia sehari-hari melakukan aktifitas selayaknya
ibu rumah tangga seperti menyapu, mencuci, mengepel, dan lain-lain.
Higiene Ibu mengatakan bahwa ia sehari mandi 2 kali pagi dan sore, setipa
selesai mandi, ibu selalu mengganti pakaian dalam.
Kebiasaan Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah merokok, tidak minum minuman
keras dan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Rekreasi Ibu mengatakan bahwa ia biasa rekreasi sengan menonton TV dan
kadang-kadang berjalan-jalan bersama suami dan keluarga.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum :
o Keadaan Umum : Baik
o Kesadaran : Komposmetis.
o Tekanan Darah : 120/80 mmHg
o Suhu : 36,5oC
o Nadi : 80 x/menit
o Pernafasan : 18 x/menit
o Berat Badan : 59 kg
2. Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
o Kepala : Bersih, rambut hitam, tidak bercabang, tidak ada
ketombe.
o Wajah : Tidak pucat, ekspresi wajah ibu tenang.
o Mata : Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak
pucat, penglihatan baik.
o Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sinusitis, tidak ada
sekret.
o Mulut : Simetris, tidak pucat, lembab, tidak ada stomatitis,
lidah bersih.
o Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
sekret, pendengaran baik.
o Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
o Dada : Simetris, bentuk normal, tidak ada retraksi rongga
dada, payudara simetris.
o Abdomen : Simetris, tidak ada bayangan pembuluh darah.
o Genetalia : Bersih, tidak oedema, tidak varises, tidak ada
pengeluaran dari vagina, anus bersih, tidak ada
hemoroid.
o Ekstemitas : Simetris, pergerakan bebas, tidak oedema, tidak
varises.
Palpasi :
o Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
o Payudara : Tidak teraba benjolan abnormal.
o Abdomen : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak nyeri tekan.
o Ekstremitas : Tidak oedema.
Auskultasi :
o Dada : Tidak terdengar whezing maupun nonki.
o Abdomen : Bising usus positif.
Perkusi :
Reflek patella positif (+)
Intervensi :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
R/ Mencuci tangan dapat mencegah berpindahnya kuman atau bakteri ke
pasien.
2. Gunakan teknik aseptik dalam melakukan tindakan.
R/ Sebagai salah satu upaya pencegahan infeksi dari petugas kesehatan ke
pasien maupun sebaliknya.
3. Berikan KIE tentang perawatan luka insisi.
R/ Meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebersihan dirinya dan
mencegah terjadinya infeksi terhadap luka selama ibu berada di
rumah.
VI. Implementasi
Hari / tanggal : Rabu, 6 Agustus 2008
Jam : 10.15 WIB
Diagnosa : Ny “S” usia 33 tahun P2002 Ab000 dengan akseptor implant.
1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah kita
lakukan.
2. Menjelaskan tindakan apa saja yang akan kita lakukan kepada ibu seperti
akan kita masukkan alat di lengan ibu untuk memasukkan implant lalu
kemudian menutup luka tadi dengan menggunakan plester dan
membalutkan verband di lengan ibu yang akan dipasang implant sebelum
dilakukan insisi.
3. Menyiapkan alat pemasangan implant seperti trokar dan pendorongnya,
pinset, spuit dan lidokam, handscone, scalpel dan mes, kapsul implant,
bengkok serta bahan habis pakai seperti betadme, kasa, kapas, larutan
klorin, plester dan verband.
4. Menyiapkan pasien dengan cara menyuruh pasien mencuci lengan atasnya
bagian dalam dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian
mengeringkannya dengan handuk atau tissue sampai kering.
5. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan membilasnya dengan air
bersih yang mengalir serta mengeringkannya dengan handuk atau tissue.
6. Menentukan tempat pemasangan implant pada lengan kiri ibu atas bagian
dalam.
7. Memberi tanda pada tempat pemasangan.
8. Memakai handscone steril atau DTT.
9. Mengusapkan tempat pemasangan dengan larutan antiseptik secara
sirkuler dengan diameter 8-12 cm.
10. Memasang kain penutup / duk steril di lengan pasien.
11. Menyuntikkan obat anastesi (lidokam 1%) tepat di bawah kulit sampai
sedikit menggelembung.
12. Memasukkan jarum ± 4 cm dan menyuntikkan obat anastesi masing-
masing 1,5 cc di tempat yang sudah di tentukan.
13. Menguji anastesi sebelum membuat insisi pada kulit dengan cara
menyentuhkan ujung pinset pada kulit dan menanyakan pada pasien apa
yang ia rasakan.
14. Membuat insisi sedalam 2 mm dengan skalpel dengan cara menusukkan
ujung skalpel dengan sudut 45o.
15. Sambil mengungkit kulit, masukkan terus trokar dan pendorongnya
sampai batas tanda 1.
16. Mengeluarkan pendorong dan memasukkan kapsul ke dalam trokar,
kemudian memasukkan kembali pendorong dan menekan kapsul ke arah
ujung trokar sampai terasa ada tahanan. Tahan pendorong di tempatnya
dengan 1 tangan dan tarik trokar keluar sampai mencapai pegangan
pendorong lalu tarik trokar dan pendorong secara bersama-sama sampai
batas tanda 2 terlihat pada luka insisi, lalu tahan kapsul yang telah
terpasang dengan 1 jari dan masukkan kembali trokar dan pendorongnya
sampai tanda 1 di tempat berikutnya.
17. Jangan menarik ujung trokar dari tempat insisi sampai seluruh kapsul
sudah terpasang.
18. Meraba kapsul implant yang telah terpasang dengan jari tangan untuk
mengetahui apakah kapsul implant terpasang dengan benar.
19. Meraba daerah insisi dengan menggunakan jari tangan untuk mengetahui
apakah ada bagian kapsul yang dekat dengan luka insisi.
20. Mendekatkan ujung-ujung insisi dan tutup dengan plester.
21. Memberi verband pada daerah insisi yang sudah ditutup dengan plester
dan diberi kasa.
22. Menaruh alat suntik di tempat terpisah dan letakkan semua alat dalam
larutan klorin 0,5 % untuk dikontaminasi dan membuang bahan habis
pakai ke tempat sampah yang sesuai serta melepas handscone dalam
keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5% lalu cuci tangan.
23. Memberikan KIE kepada ibu tentang perawatan luka insisi seperti
menjaga agar luka insisi tidak terkena air, plester boleh dibuka setelah 3-5
hari, verband boleh dilepas setelah 2 hari pemasangan. Selain itu ibu tidak
boleh menggunakan tangan yang dipasang implant untuk bekerja terlalu
berat, selalu menjaga kebersihan diri terutama lengan yang dipasang
implant. Serta memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan suami
istri selama 7 hari tanpa perlindungan.
VII. Evaluasi
Hari / tanggal : Rabu, 6 Agustus 2008
Jam : 10.15 WIB
Diagnosa : Ny “S” usia 33 tahun P2002 Ab000 dengan akseptor implant.
1. Hasil pemeriksaan ibu :
~ Keadaan umum : Baik
~ Kesadaran : Komposmetis
~ TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5oC
Pernafasan : 18 x/menit
~ Berat Badan : 59 kg
2. Implant telah terpasang di lengan kiri ibu bagian atas dalam, 2 buah
(sinoplant).
3. Ibu telah mengerti dan memahami bagaimana cara perawatan luka insisi
seperti menjaga agar luka insisi tidak terkena air, plester boleh dibuka
setelah 3-5 hari, verband boleh dilepas setelah 2 hari pemasangan. Ibu
juga mengerti dan memahami bahwa ia tidak boleh menggunakan lengan /
tangannya yang dipasang implant untuk mengangkat barang-barang berat,
menjaga agar lengan tidak terbentur benda keras, selalu menjaga
kebersihan diri teutama lengan yang dipasang implant agar tidak terjadi
infeksi serta memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan suami-
istri selama 7 hari tanpa perlindungan.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “H” GI P0000 Ab000
usia kehamilan 7-9 minggu dengan kehamilan normal. Penulis menyimpulkan
bahwa tahap-tahap yang dilakukan berdasarkan asuhan yang komprehensif untuk
memperoleh suatu data dalam laporan suatu kasus meliputi : pengkajian yang
berisi data subyektif dan data obyektif, identifikasi masalah dan diagnosa,
antisipasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi dari kegiatan
yang dilakukan.
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil
wawancara dan survey langsung.
Evaluasi yang diperoleh dari hasil kegiatan yaitu ibu dapat mengerti,
memahami dan mengulangi penjelasan yang telah diberikan dengan baik.
5.2 Saran
1. Bagi petugas yang memberikan asuhan kebidanan diharapkan tetap
mempertahankan hhubungan dengan pasien untuk menjaga komunikasi dalam
upaya menjalin kerja sama antara petugas dan klien untuk keberhasilan
asuhan yang diberikan.
2. Bagi klien/ ibu harus tetap menjaga personal higiene dan dapat berperilaku
sehat sehingga kehamilannya dapat berjalan dengan baik.