SPESIFIKASI TEKNIK
2022
DAFTAR ISI
BAGIAN UMUM
2
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
3
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
4. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kab. Berau membawa konsekuensi
kebutuhan akan air baku untuk masyarakat semakin meningkat. Untuk menyediakan
kebutuhan air baku penduduk di Kab. Berau yang dirasaka semakin meningkat maka
dilakukan kajian untuk mengetahui keseimbangan air di Kab.Berau sebagai referensi dalam
rangka merekomendasikan daerah-daerah sungai serta lokasi yang layak dimanfaatkan
sebagai sumber air baku serta membuat skenario pemenuhan air baku Kab. Berau dan detail
desain dengan bangunan pengambilan serta jaringan transmisi air baku. Hal ini yang
mendasari Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda melalui dana APBN Murni tahun
2020 mengadakan kegiatan DED Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa
Transmisi Air Baku Kampung Merancang Kab. Berau. Melalui SNVT Pelaksanaan Jaringan
Pemanfaatan Air Kalimantan V sebagai pelaksana kegiatan pembangunan fisik memiliki peran
penting dalam tercapaianya pembangunan tersebut. Dukungan dari Pemerintah Kabupaten
Berau melalui :
1. Surat Bupati Berau, tanggal 22 Februari 2022 perihal Kesiapan Lahan untuk
Pembangunan Intake Kampung Merancang dan Pembebasan lahan yang dimaksud
dianggarkan pada anggaran PERUMDA Air Minum Batiwakkal Berau.
2. Surat Bupati Berau, tanggal 22 Februari 2022 perihal Dukungan Pembangunan
Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Kampung Merancang,
Kabupaten Berau dalam rangka peningkatan pelayanan air minum kepada
masyarakat.
Pada saat ini untuk wilayah Merancang Ulu, Merancang Ilir dan Batu-Batu, telah ada
pelayanan eksisting dari PDAM sebesar 20 liter/detik. Kondisi IPA Merancang saat ini tidak
dapat optimal karena Bendungan Merancang memilki kualitas air baku yang kurang baik untuk
standar air baku bagi masyarakat, sehingga diperlukan pengambilan air di Sungai secara
langsung yang memenuhi mutu dan kualitas air baku yang baik. Berdasarkan kajian yang
dilakukan proyeksi kebutuhan air rencana daerah layanan hingga tahun 2040 sebesar 47,21
4
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
liter/detik, sehingga pompa intake pengambilan yang digunakan adalah sebesar 50 liter/detik
serta diperlukan pipa transmisi jaringan air baku sepanjang 5,6 kilometer.
Relevansi RPJMN/Renstra/RKP
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi, tujuan Kementerian PUPR 2020-2024
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, sebagai bagian Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mendukung pencapaian tujuan kementerian melalui pencapaian tujuan
ke-1, yaitu “Peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses serta efisiensi
pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan domestik, peningkatan produktivitas
pertanian, pengembangan energi, industri dan sektor ekonomi unggulan, serta
konservasi dan pengurangan risiko/kerentanan bencana alam”. Kebijakan dan strategi
sektor sumber daya air pada Peraturan Menteri PUPR nomor 23 tahun 2020 tentang Renstra
Kementerian PUPR 2020-2024 diarahkan selaras dengan kebijakan dan strategi pada
Prioritas Nasional ke-5, khususnya pada Program Prioritas Penyediaan Infrastruktur
Pelayanan Dasar, yang meliputi Arah kebijakan dan strategi pengelolaan air tanah dan air
baku berkelanjutan Kebijakan pengelolaan air tanah dan air baku berkelanjutan diarahkan
pada percepatan penyediaan air baku dari sumber air terlindungi, peningkatan kebijakan
pengelolaan sumber daya air terpadu dan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan air baku.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam mewujudkan pengelolaan air tanah dan air baku yang
berkelanjutan pada penyediaan air baku dari sumber air di Kabupaten Berau yaitu
“Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Kampung
Merancang”. Kegiatan ini juga sangat penting dalam mendukung MP 33 yaitu Akses Air
Mimum Perpipaan untuk 10 Juta Sambungan Rumah. Untuk melaksanakan agenda
pembangunan (prioritas nasional) RPJMN 2020-2024, disusun 41 major project sebagai upaya
mengkonkritkan penyelesaian isu pembangunan, sehingga menjadi lebih terukur dan
dipahami. Major project atau proyek prioritas merupakan proyek yang memiliki nilai strategis
dan daya ungkit tinggi untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan. Dari 41 major project,
Direktorat Jenderal SDA mendukung pelaksanaan 13 major project, meliputi:
Dukungan terhadap MP33. Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah)
difokuskan pada penyediaan air baku di kawasan prioritas pulau kecil terluar, daerah 3 T
(terdepan, terluar dan tertinggal), kawasan perkotaan, kawasan strategis (KEK, KI, KSPN),
kawasan Pantura Jawa, serta kawasan rawan air, dalam satu kesatuan Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Pemerintah
Daerah. Dengan adanya kegiatan “Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa
5
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
I. Pekerjaan Persiapan
II. Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
III. Pekerjaan Utama
III.1 Pembangunan Intake Pompa dan Bangunan Pelengkap
III.2 Pembangunan Jembatan Pipa 30 meter
III.3 Pembangunan Jembatan Pipa 5 meter
III.4 Pembangunan Reservoir
III.5 Pemasangan Pipa Transmisi Air Baku
Adapun uraian output, outcome, kriteria keberhasilan dan indicator kinerja sebagai berikut :
1. Sumber Dana Kegiatan berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun
Anggaran 2023.
6
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
2. Pagu Dana Kegiatan Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Air
Baku Kampung Merancang sebesar Rp. 33.986.010.000,00 (tiga puluh tiga miliar
sembilan ratus delapan puluh enam juta sepuluh ribu rupiah).
3. Pagu Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Pembangunan Prasarana Intake dan
Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Kampung Merancang sebesar Rp.
33.986.010.000,00 (tiga puluh tiga miliar sembilan ratus delapan puluh enam juta
sepuluh ribu rupiah).
9. Jenis Kontrak
Jenis Kontrak Harga Satuan.
I. Pekerjaan Persiapan
8
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
1. Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh
melebihi kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak.
2. Pembayaran dilakukan sistem termin setelah kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan
diterima sesuai ketentuan dalam Kontrak.
9
Spesifikasi Teknik
Pembangunan Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmis Air Baku Kampung Merancang
13. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
18/SE/M/2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New
Normal) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
14. Surat Edaran Nomor 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan Dan Evaluasi
Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar
Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
11
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Ketentuan Umum dalam Pelaksanaan Pekerjaan kami sampaikan beberapa penjelasan berikut
ini :
12
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
15. Bilamana Penyedia Jasa tidak melakukan review atas gambar rencana yang diterbitkan
oleh konsultan perencana, maka Penyedia Jasa dianggap telah meneliti gambar tersebut
dan tidak ditemukanh hal-hal yang patut mendapat penyelesaian lebih lanjut, sehingga
bila kelak terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam mutu pekerjaan yang dihasilkan,
maka Penyedia Jasa harus menyempurnakannya atas beban Penyedia Jasa sendiri.
16. Pengelasan Pipa Baja harus menggunakan las dari jenis las bususr listrik (Electric Arc
Welding) dengan elektroda las yang sesuai untuk bahan pipa tersebut dalam arti bahwa
komposisi struktur logam hasil las-lasan tersebut sesuai dengan komposisi struktur logam
dari pipa, fitting dan sejenisnya. Pada saat pengelasan, flange, Pipa atau fitting atau
lainnya harus menggunakan pemegang (jig or fixture) sehingga terjamin kelurusan,
kesejajaran dan ketegaklurusan dari barang-barang yang disambung.
17. Produsen Pipa PE harus mempunyai Sertifikasi Food Grade (Non Health Effect) dari
Lembaga Independent yang diakui kredibilitasnya untuk produk pipa yang terbebas dari
toxicology (tidak beracun) untuk mengalirkan air siap minum, dimana didalamnya
menjelaskan bahwa produk pabrikan telah dinyatakan melalui hasil uji laboratorium
terbebas dari logam berat seperti Arsenic, Barium, Cadmium, Mercury, Lead (Timbal).
18. Bahan Baku material Pipa PE harus dilengkapi dengan Certificate of Analysis yang
dikeluarkan oleh Produsen Polymer (Produsen bahan baku PE 100).
Pekerjaan mobilisasi adalah pengangkutan peralatan yaitu Excavator, Dump Truck, Concrete
Mixer, Generator Set, Crawler Crane, Pile Driver, Welding Set dan peralatan pendukun lainnya
serta personil sesuai yang tercantum dalam kontrak dari tempat aslinya ke lokasi pekerjaan
dimana akan digunakan. Kegiatan demobilisasi adalah pengangkutan kembali, peralatan
Excavator, Dump Truck, Concrete mixer, Generator Set, Welding Set dan peralatan pendukun
lainnya serta personil dari lapangan pekerjaan ke tempat semula.
1. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan pangkalan Penyedia Jasa dan kegiatan-
kegiatan pelaksanaan
2. Mobilisasi semua personil Penyedia sesuai dengan struktur organisasi pelaksana yang
telah disetujui oleh Direksi termasuk para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak dan personil Ahli K3 atau petugas K3 sesuai
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi.
3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan, tempat peralatan tersebut
akan digunakan.
4. Pengadaan dan pemeliharaan kantor lapangan (direksi keet), pagar pengaman area kerja
serta perlengkapan kantor dan akomodasi staf yang akan dipakai oleh Direksi Pekerjaan.
5. Penyediaan dan pemeliharaan base camp, tempat tinggal, bengkel-bengkel, gudang dan
sebagainya.
6. Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai kebutuhan kontrak yang
diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan.
7. Penyedia Jasa harus membuat jadual mobilisasi peralatan yang dilengkapi dengan
keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas setelah menerima SPMK.
13
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
8. Jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas peralatan yang dimobilisasi sesuai yang tercantum
dalam kontrak dengan persetujuan Direksi.
9. Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada pengguna jasa perihal
kedatangan peralatan dengan persetujuan Direksi. Dan jika dipandang perlu, Direksi
dapat meminta tambahan peralatan, maupun personil atas tanggungan penyedia jasa.
10. Setiap perubahan jadual mobilisasi peralatan harus dengan persetujuan Direksi.
11. Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila salah satunya dipindahkan
dari lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan Direksi. Dan bila sudah tidak
diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin Direksi.
12. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas untuk keamanaan peralatan serta membuat
pagar keliling agar sebagai pemisah antara area umum dan area proyek di lokasi Intake
yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa dengan persetujuan Direksi.
I.1.2 Demobilisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini hal-hal yang diperhatian adalah penggunaan alat-alat
keselamatan kerja yang disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan kondisi
lapangan. Hal ini harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakan kerja dalam
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
1. Penyedia Jasa harus membuat jadual demobilisasi peralatan yang dilengkapi dengan
keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas.
2. Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada pengguna jasa perihal
pengembalian peralatan dengan persetujuan Direksi.
3. Setiap perubahan jadual demobilisasi peralatan harus dengan persetujuan Direksi.
4. Peralatan yang berada di lokasi pekerjaan, bila salah satunya dikembalikan/dipindahkan dari
lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Dibayar 50% (lima puluh persen) apabila peralatan dan personil telah berada
seluruhnya di lapangan dan diterima baik oleh direksi.
14
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
- Dibayar 50% (lima puluh persen) sisanya setelah pekerjaan demobilisasi telah selesai
seluruhnya dan diterima baik oleh direksi.
b. Pembayaran didasarkan atas satuan Lump Sum (LS) sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
• Kontrol horizontal (X,Y), pada saluran dan bangunan harus tepat pada posisi
planimetrisnya.
• Kontrol Vertikal (Z), saluran dan bangunan harus benar elevasinya.
• Kontrol Pelaksanaan Pekerjaan, Monitoring konstruksi (cut and fill)
1. Dalam waktu satu/dua minggu, setelah terbit SPMK, Penyedia Jasa harus memberitahukan
kepada direksi secara tertulis bahwa Penyedia Jasa sudah siap melaksanakan pengukuran
dan stakeout lapangan.
2. Direksi kemudian menyusun suatu tim untuk mengadakan pengawasan pekerjaan
pengukuran dan stakeout lapangan, yang terdiri dari Petugas proyek yang berpengalaman
dalam survey pengukuran.
3. Pekerjaan pengukuran dan stakeout lapangan dilakukan oleh surveyor dari Penyedia Jasa
dan diperiksa oleh Konsultan Supervisi/Direksi Teknis Pekerjaan.
4. Peralatan yang diperlukan akan disediakan oleh Penyedia Jasa. Banyaknya maupun tipenya
akan dicantumkan dalam spesifikasi khusus.
5. Patok-patok titik tetap (BM) yang direferensikan dipergunakan untuk pengukuran,
dicantumkan pada gambar. Lokasi dan elevasi dari patok-patok referensi tersebut juga
diuraikan dalam spesifikasi khusus sebagai tambahan.
6. Penyedia Jasa (Penyedia Jasa) harus memberikan keterangan tentang lokasi dan detail dari
BM lain yang dipasangnya.
• Patok dipasang sesuai jarak profil pada gambar, elevasi berpedoman dari BM yang telah
ditetapkan/ditentukan.
• Pengukuran dilaksanakan juga untuk menentukan posisi/letak pondasi bangunan.
15
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
16
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
dari elevasi muka air laut rata-rata. Sedangkan di pilar lainnya juga dilakukan pengamatan data
GPS yang dijadikan sebagai pembanding hasil pengukuran. Sistem grid yang digunakan adalah
sistem grid proyeksi UTM, WGS-84.
Sebelum dilaksanakan penggambaran, semua data ukuran dan hitungan akan diperiksa oleh
Direksi Pekerjaan dan penggambaran baru dilaksanakan setelah semua data tersebut mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Kegiatan penggambaran dilakukan di lapangan dan di kantor.
Peta Topografi
Semua kenampakan yang ada baik alami maupun buatan manusia diplotkan pada gambar peta
situasi dan diberi keterangan atau simbol sesuai dengan yang ditentukan dalam buku standar
Kriteria Perencanaan Irigasi (KP-07). Penggambaran titik-titik detail dengan skala 1:2.000 atau
skala yang memadai dengan menggunakan unsur koordinat dan dilengkapi dengan data tinggi
detail. Kontur digambar apa adanya tetapi teliti, dan bagian luar daerah pantai kontur diplot hanya
berdasarkan titik-titik spot height, efek artististik tidak diperlukan. Interval kontur ditarik
berdasarkan kemiringan tanah, untuk kemiringan tanah kurang dari 2% interval kontur 0,25 m
sedang untuk kemiringan tanah 2% sampai 5% interval kontur 0,5 m. Pemberian angka kontur
jelas terlihat, dimana setiap interval kontur 2,5 m digambarkan lebih tebal. Semua legenda
lapangan ditampilkan, terutama:
▪ Seluruh alur, drainase, sungai (dasar terendah dan lebar jelas terlihat),
▪ Jalan-jalan provinsi, kabupaten, desa, dan jalan setapak,
▪ Bangunan tambak dan drainase (eksisting), batas kampung, rumah-rumah terpencil
▪ diluar kampung, jembatan dan saluran,
▪ Tiang telepon, tiang listrik, dll.,
▪ Daerah rawa,
▪ Batas-batas tataguna tanah (misalnya pohon bakau, belukar, alang-alang, sawah,
▪ ladang, hutan, kebun, kampung, dll.
17
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
▪ Tiap detail topografi setempat (seperti tanggul curam, bukit kacil, dll) Batas pemerintahan
(kecamatan, desa dan lain-lain), nama kampung, kecamatan, nama-nama jalan, sungai
dan lain-lain yang diperlukan.
▪ Petak-petak sawah (kecuali bila luas petak kurang dari 50 x 50 m). Petak sawah diperoleh
dari titik-titik spot height dan diukur dari batas pertemuan sawah (di tanah yang lapang,
bukan di atas tanggul). Gambar memperlihatkan ketinggian petak-petak sawa dan lay out
titik-titik detail.
▪ Jaringan kerangka dasar
Pencetakan gambar final dilakukan dengan menggunakan program AutoCad pada kertas dengan
ukuran/format A1 (berlaku bagi seluruh lembar peta). Seluruh hasil pengukuran 1:5.000 atau
skala yang memadai direkam pada peta indeks berkoordinat penuh. Seluruh peta mempunyai
mempunyai tanda-tanda sebagai berikut:
Peta situasi pada potongan memanjang dapat diperoleh dari tracing hasil reduksi pada kompilasi
peta situasi skala 1:5000 atau skala yang memadai, atau dapat diperoleh dari dari pengeplotan
kembali hasil pengukuran. Pengambaran potongan memanjang dengan skala horizontal 1:2000
atau skala yang memadai dan skala vertikal 1:100 atau skala yang memadai dilakukan dengan
program AutoCad. Ukuran lembar peta dibuat dalam ukuran kertas format A1 (59,4 x 84,1) cm.
Bilamana pengeplotan dilakukan pada beberapa lembar ukuran A1 maka layout dari peta 1:5.000
diperlihatkan.
Potongan Melintang
Penggambaran potongan melintang dilakukan dengan program AutoCad, dengan skala vertikal
1:100 dan skala horizontal 1: 100. Gambar diploter pada kertas ukuran A1. (59,4 x 84,1) cm.
Peta Ikhtisar
Dengan tidak mengabaikan pengeplotan data hanya pada satu lembar atau beberapa lembar A1
pada skala 1:5.000, maka peta indeks/ikhtisar pada skala 1:10.000 atau skala 1:20.000 tetap
dibutuhkan untuk menunjukkan:
18
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Ukuran pembayaran Pengukuran dan Stakeout Lapangan dibuat berdasarkan harga satuan
setiap per meter persegi (m2) yang telah ditetapkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga/Bill of
Quantity (BoQ). Harga satuan tersebut telah termasuk kompensasi penuh seluruh biaya pekerja,
bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan, dan upaya perlindungan keselamatan kerja.
a. Penyiapan RKK;
b. Sosialisasi, Promosi, Dan Pelatihan;
c. Alat Pelindung Kerja Dan Alat Pelindung Diri;
d. Asuransi Dan Perizinan;
e. Personel Keselamatan Konstruksi;
f. Fasilitas Sarana, Prasarana, Dan Alat Kesehatan;
19
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai ketentuan dalam Kontrak.
b. Mengendalikan kesesuaian kualitas proses dan hasil pekerjaan.
c. Menjaga ketepatan perhitungan jumlah atau volume.
d. Menjaga ketepatan waktu penyerahan.
e. Ketepatan tempat penyerahan.
f. Berkoordinasi dengan penanggung jawab kegiatan terhadap perubahan hasil
perancangan (jika ada).
g. Membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMKK sebagai bagian dari Dokumen Serah
Terima Kegiatan pada akhir kegiatan.
h. Melaporkan kepada penanggung jawab kegiatan dan Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan setempat tentang kejadian berbahaya, kecelakaan konstruksi dan
penyakit akibat kerja konstruksi dalam bentuk laporan bulanan.
i. Menindaklanjuti surat peringatan yang diterima dari penanggung jawab kegiatan.
j. Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan konstruksi, kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja apabila tidak menerapkan SMKK sesuai dengan RKK.
k. Mengikutsertakan pekerjanya dalam program perlindungan tenaga kerja selama kegiatan
Pekerjaan Konstruksi.
l. Melakukan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi, termasuk inspeksi
yang meliputi:
1. tempat kerja;
2. peralatan kerja;
3. cara kerja;
4. Alat Pelindung Kerja;
5. Alat Pelindung Diri;
6. rambu-rambu; dan
7. lingkungan kerja konstruksi sesuai dengan RKK.
Pada paket pekerjaan ini, pembiayaan penyelenggaraan Konstruksi dialokasikan dalam
komponen biaya sebagai berikut:
20
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
1) Komponen biaya umum dan overhead yang mencakup biaya sarana kesehatan dan
keselamatan kerja yang bersifat umum yaitu:
a. Penyiapan RK3K
▪ Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Ijin Kerja
▪ Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP)
b. Sosialisasi dan Promosi K3
▪ Spanduk (banner)
▪ Poster
▪ Papan Informasi K3
c. Asuransi dan Perizinan
▪ BPJS Ketenagakerjaan Dan Kesehatan
▪ Surat Ijin Kelaikan Alat
▪ Surat Ijin Operator
d. Personel K3
e. Fasilitas sarana kesehatan dan sanitasi meliputi :
▪ tersedianya sarana cuci tangan dan mata atau membersihkan diri setelah bekerja
▪ tersedianya barak pekerja yang harus dijaga kebersihannya dan tersedia ruang
makan dan ruang istirahat
▪ tersedia fasilitas toilet dan kebersihan
▪ tersedianya fasilitas/perlengkapan pemadam kebakaran
▪ Tersedianya kotak P3K
▪ Tersedianya akses evakuasi dan tanda-tanda evakuasi
▪ Ketersediaan air minum/air putih
f. Rambu-rambu
▪ Rambu Petunjuk
▪ Rambu Larangan
▪ Rambu Peringatan
▪ Rambu Kewajiban
g. Lain-lain terkait penyelenggaraan K3
▪ Alat Pemadam Api Ringan
▪ Lampu Darurat
▪ Program Inspeksi dan Audit Internal
▪ Pelaporan dan Penyelidikan Insiden
▪ Bendera K3
2) Komponen biaya tersendiri pada pekerjaan yang memiliki identifikasi bahaya diantaranya
adalah biaya Alat Pelindung Diri dan struktur pelindung kerja/pengaman lainnya. Alat
pelindung Diri dan Keselamatan Kerja yang harus disiapkan untuk masing-masing pekerja
ditentukan berdasarkan jenis pekerjaannya dan diperhitungkan dalam analisis harga
satuan pekerjaan, diantaranya :
▪ Helm Pelindung (safety helmet)
▪ Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker)
▪ Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)
▪ Rompi Keselamatan Kerja
▪ Rompi security
21
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Pekerjaan Konstruksi harus menerapkan Protokol Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2020 tentang
Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dalam Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi.
Pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan menentukan batas-batas penggalian dan
kedalaman galian rencana, setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian
tanah yang telah ditentukan dan pada akhir galian dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar rencana dan
penggunaan dari pekerjaan galian tersebut. Untuk hasil galian yang telah digali untuk sementara
dibuang disekitar lokasi galian dimana material hasil galian dapat digunakan untuk urugan
kembali.
Apabila diperlukan (kondisi dimana muka air tanah tinggi) dapat dipasang pompa air untuk
drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa keluar, sehingga tidak mengganggu
proses pekerjaan.
Saat Penggalian Tanah Biasa sangat dimungkinkan ditemukannya lokasi bekas pembuangan
sampah, banyak potongan kayu, atau tanah berlumpur, bila hal ini dijumpai, maka sebaiknya
benda-benda tersebut akan diangkat.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan galian ini kami terlebih dahulu mengajukan request
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta arahan nantinya dilapangan.
III.1.1.1.2 Bahan
Pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan menggunakan Excavator ini meliputi
pekerjaan pemotongan tanah untuk mencapai elevasi rencana, serta jika dibutuhkan
menyediakan perlatan antara lain: Cangkul, sekop, linggis/gancu, keranjang/gerobak dorong dan
alat bantu lainnya.
Untuk galian biasa tnah biasa kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian tidak boleh
lebih dari 2 (dua) centimeter dari yang ditentukan dalam Shop Drawing/Gambar Kerja atau yang
diperintahkan oleh Direksi Teknik Pekerjaan/Konsultan Supervisi pada setiap titik.
22
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
1) Mempertahankan lereng sementara galian yang stabil agar tetap mampu menahan
pekerjaan, struktur atau mesin di sekitarnya,
2) Memasang penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai untuk menopang
permukaan lereng galian yang mungkin tidak stabil.
3) Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa harus menyokong atau mendukung struktur di
sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh
pekerjaan galian tersebut.
Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang lebih dari
5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau sebagaimana yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau
keperluan lainnya tidak diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian parit
untuk gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur, terkecuali bilamana pipa atau
struktur lainnya yang telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali
dengan bahan yang disetujui Direksi Pekerjaan dan telah dipadatkan.
Cofferdam, dinding penahan rembesan (cut off wall) atau cara lainnya untuk mengalihkan air di
daerah galian harus cukup kuat untuk menjamin bahwa keruntuhan mendadak yang dapat
membanjiri tempat kerja dengan cepat, tidak akan terjadi.
Dalam setiap saat, bilamana pekerja atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana kepala
mereka, yang meskipun hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan tanah, maka
Penyedia Jasa harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya
hanya memantau keamanan dan kemajuan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian
cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada tempat kerja galian.
Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup
untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada
lokasi jalur lalu lintas maupun lokasi bahu Jalan harus diberi rambu tambahan pada malam hari
berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah atau kuning guna
menjamin keselamatan para pengguna Jalan, sesuai dengan yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan.
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi toleransi, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa dan harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis.
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk memperoleh informasi tentang keberadaan dan
lokasi utilitas bawah tanah dan untuk memperoleh dan membayar setiap ijin atau wewenang
lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan galian yang diperlukan dalam Kontrak.
23
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk menjaga dan melindungi setiap utilitas bawah
tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel, atau saluran bawah tanah lainnya atau struktur
yang mungkin dijumpai dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang timbul akibat operasi
kegiatannya.
a). Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, semua struktur sementara seperti
cofferdam atau penyokong (shoring) dan pengaku (bracing) harus dibongkar oleh Penyedia
Jasa setelah struktur permanen atau pekerjaan lainnya selesai. Pembongkaran harus
dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu atau merusak struktur atau formasi yang
telah selesai.
b). Bahan bekas yang diperoleh dari pekerjaan sementara tetap menjadi milik Penyedia Jasa
atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh DireksimPekerjaan, dapat dipergunakan untuk
pekerjaan permanen dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang relevan sesuai dengan
yang terdapat dalam Daftar Penawaran.
c). Setiap bahan galian yang sementara waktu diijinkan untuk ditempatkan dalam saluran air
harus dibuang seluruhnya setelah pekerjaan berakhir sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu saluran air.
d). Seluruh tempat bekas galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Penyedia Jasa
harus ditinggalkan dalam suatu kondisi yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil
dan saluran drainase yang memadai.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
III.1.1.1.9 Pengukuran
1. Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran sebagai
volume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah dikurangi bahan galian
yang digunakan dan dibayar sebagai galian tanah biasa.
2. Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum digali
yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan garis, kelandaian dan elevasi
yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata
menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.
3. Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat digunakan
sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai bahan
timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan terjadi semata-mata hanya
untuk kenyamanan Penyedia Jasa dengan exploitasi sumber bahan (borrow pits) tidak akan
dibayar.
24
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
4. Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh bidang-
bidang sebagai berikut:
a). Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang melalui titik
terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian tanah diperhitungkan
sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan sifatnya.
b). Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
c). Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan di atas atau
sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan galian karena kelongsoran,
bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
III.1.1.1.10 Pembayaran
Ukuran pembayaran galian tanah dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
kubik (m3) yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity.
1. Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail penampang melintang dan memanjang
yang menunjukan elevasi tanah asli dan elevasi rencana sebelum pelaksanaan penggalian
dilaksanakan.
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana K3 untuk pekerjaan galian dan timbunan.
3. Sebelum penimbunan Penyedia Jasa harus membuat profil penampang bangunan dari
balok kayu dengan jarak tertentu sesuai yang diperintahkan Direksi Teknis Pekerjaan/
Konsultan Supervisi (Bila ada).
4. Penimbunan dilakukan dengan cara mekanik/alat berat
5. Timbunan harus dibentuk dan dirapikan.
6. Tanah timbunan harus dipadatkan secara bertahap atau berlapis dengan alat mekanis dan
alat bantu pemadat yang sudah mendapat persetujuan Direksi atau Konsultan Supervisi
(Bila ada).
7. Dimensi dan elevasi kemiringan saluran harus sesuai dengan gambar rencana atau
menurut persetujuan Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila ada).
1) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih rendah 2
cm dari yang ditentukan atau disetujui.
25
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
2) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus cukup
kelandaiannya, untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.
III.1.1.2.3 Bahan
Bahan tanah timbunan menggunakan tanah hasil galian yang diambil disekitar lokasi pekerjaan
yang memenuhi syarat teknis dan mendapat persetujuan oleh Direksi atau Konsultan Supervisi
(Bila ada) sebagai bahan timbunan.
III.1.1.2.4 Peralatan
Menggunakan alat mekanik diantaranya : excavator dan alat bantu pemdatan lainnya.
a. Semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi.
b. Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan
(termasuk penggemburan dan pengeringan atau
26
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
lama sehingga bagian yang diperlebar dapat dimanfaatkan oleh lalu lintas secepat mungkin,
dengan demikian pembangunan dapat dilanjutkan ke sisi Jalan lainnya bilamana diperlukan.
a. Setiap lapis timbunan harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan
disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi
b. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu Jalan
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan
timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan
pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
c. Bilamana bahan timbunan dihampar pada kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur,
maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu
mempunyai elevasi yang hampir sama.
d. Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok sayap,
pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang
bersebelahan dengan struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat
menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang berlebihan pada struktur.
e. Terkecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan, timbunan yang bersebelahan dengan ujung
Jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai
struktur bangunan atas telah terpasang.
f. Pemadatan di bawah maupun di tepi pipa harus mendapat perhatian khusus untuk
mencegah timbulnya rongga-rongga dan untuk menjamin bahwa pipa terdukung
sepenuhnya.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang diperlukan,
diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang
melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan ditempatkan
dan gambar dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang disyaratkan
dan diterima. Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan
menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25 m.
27
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Ukuran pembayaran timbunan tanah kembali dengan alat dibuat berdasarkan harga satuan
setiap per meter kubik (m3) yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BOQ).
Acuan Spesifikasi ini tidak hanya berlaku pada item pekerjaan untuk K-225, Pekerjaan ini meliputi
pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan penutup beton, lantai kerja dan
pemeliharaan pondasi seperti pemompaan atau Tindakan lain untuk mempertahankan agar
pondasi tetap kering. Beton yang digunakan dalam pedoman ini mempunya mutu beton sesuai
tabel sebagai berikut:
28
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
a. Semua bahan yang akan digunakan dilengkapi dengan data pengujian bahan dari
laboratorium;
b. Rancangan campuran untuk masing-masing mutu beton yang akan digunakan telah
dipersiapkan 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai;
c. Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari
setelah tanggal pencampuran, sesuai SNI 03-1974-1990;
d. Seluruh perancah yang akan digunakan disertai gambar detail dan perhitungan struktur
sebelum pekerjaan perancah dimulai;
e. Rencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran setiap jenis beton telah
dipersiapkan minimal 24 jam sebelum tanggal pelaksanaan pengecoran, termasuk metode
pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil dan jadwal
pelaksanaannya.
a. Semen harus terlindung dari perubahan cuaca dan diletakkan di atas lantai kayu dengan
ketinggian tidak kurang dari 30 cm dari permukaan tanah serta ditutup dengan lembaran
plastik (polyethylene) selama penyimpanan, dan tidak lebih dari 3 bulan sejak disimpan
dalam tempat penyimpanan di lokasi pekerjaan;
b. Tempat penyimpanan agregat agar terlindung dan tidak langsung terkena sinar matahari
dan hujan sepanjang waktu pengecoran. Penyimpanan agregat harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga jenis agregat atau ukuran yang berbeda tidak tercampur.
Setiap pelaksanaan pengecoran beton harus terlindung dari sinar matahari secara langsung.
Sebagai tambahan, pengecoran tidak boleh dilakukan bilamana selama turun hujan atau bila
udara penuh debu atau tercemar.
a. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang disyaratkan
atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang tidak memenuhi ketentuan, atau yang tidak
memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan, harus mengikuti petunjuk sebagai berikut
:
1. perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum dikerjakan;
2. penanganan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal;
3. perkuatan, pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh pada bagian
pekerjaan yang memerlukan penanganan khusus;
29
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
b. Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada, dapat dilakukan pengujian tambahan seperti yang
diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat dinilai
dengan adil dengan meminta pihak ketiga untuk melaksanakannya;
c. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi yang berlaku, dan dibuat detail rencana perbaikan sebelum
memulai pekerjaan perbaikan.
III.1.2.1.6 Bahan
III.1.2.1.6.1 Semen
a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland yang memenuhi
SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan
yang dapat menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak
boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan persetujuan secara tertulis;
b) Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh digunakan. Bilamana di
dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merk semen, maka harus diajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan.
III.1.2.1.6.2 Air
Air yang memenuhi syarat untuk pencampuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan harus memenuhi syarat sesuai SNI 03-0624-1991. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti
di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan
28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
30
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari
¾ jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau
celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan sesuai dengan SNI 03-2834-1992.
Sebagai pedoman awal untuk perkiraan proporsi takaran campuran dapat digunakan Tabel 4.
31
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Nilai slump untuk keperluan berbagai pekerjaan beton dapat menggunakan Tabel 5, namun
demikian dengan alasan-alasan tertentu dapat menggunakan nilai slump diluar Tabel 5 dengan
dukungan bukti pengujian;
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan yang disyaratkan
dalam Tabel 6 (atau berdasarkan hasil uji laboratorium yang berwenang), bila pengambilan
contoh, perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-1974-1990, SNI 034810 1998, SNI 03-
2493-1991, SNI 03-2458-1991; Sangat tidak dianjurkan menggunakan benda uji kubus, namun
demikian apabila tetap menggunakan benda uji kubus maka harus dilakukan konversi terhadap
benda uji silinder;
Bilamana pengujian beton umur 7 hari menghasilkan kuat tekan beton di bawah kekuatan yang
disyaratkan dalam Tabel 6, maka pengecoran dihentikan sementara sampai penyebab dari hasil
yang rendah tersebut diketahui dengan pasti dan diambil tindakan-tindakan yang menjamin
bahwa produksi beton berikutnya memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Kuat
tekan beton umur 28 hari yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dipandang
sebagai pekerjaan yang tidak dapat diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki. Dalam
keadaan demikian, pekerjaan harus segera dihentikan pada saat pengecoran beton yang
diragukan tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari
diperoleh, sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut ditelaah kedua hasil
pengujian umur 3 hari dan 7 hari, dan dapat segera diambil Tindakan perbaikan yang dipandang
perlu. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran dan penggantian seluruh beton. Tindakan tersebut tidak boleh berdasarkan pada
hasil pengujian kuat tekan beton umur 3 hari saja, kecuali bila ada kesepakatan para pihak yang
terlibat dalam pekerjaan untuk melakukan perbaikan pada umur tersebut.
32
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan karekteristik beton 225 kg/m2 dan bila
diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata dengan molen
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi
takaran sama dengan satu zak semen dalam keadaan kering. Penyedia Jasa harus membuat
takaran yang sama ukuran-ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi atau
Konsultan Supervisi (Bila ada). Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur
dengan menggunakan mesin kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara. Sebelum
dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang ditentukan sesuai
selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi atau Konsultan Supervisi
(Bila ada) agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.
III.1.2.1.11 Pengecoran
Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan, dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Pengecoran
beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan diminta untuk dikeluarkan dan
dibongkar atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali atas ijin Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila
ada), tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran
air. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinu/ tanpa berhenti).
Pengecoran tidak boleh dimulai apabila hujan lebat sedang turun atau akan turun, dan
seandainya hujan turun pada saat suatu pengecoran tengah berlangsung, Penyedia Jasa harus
melindungi pekerjaan beton terhadap hujan sehingga dapat dicegah kerusakan pada adukan
beton atau permukaan yang baru selesai di-cor, sedemikian rupa sehingga semen di dalam beton
tidak terganggu dan tidak dilarutkan oleh air hujan yang masuk. Apabila terjadi keadaan cuaca
semakin memburuk, maka Konsultan/Direksi Teknis adalah satu-satunya orang yang berhak
memutuskan apakah pengecoran boleh diteruskan atau tidak. Apabila pengecoran dilaksanakan
pada keadaan cuaca panas, maka selama masih mungkin pekerjaan harus dilindungi dari
penyinaran langsung oleh matahari dan dari pengeringan oleh angin. Pelindung terhadap hujan
harus dipasang di atas bangunan yang baru selesai di cor, agar perataan permukaan dan
penyelesaian akhir dapat dilaksanakan di tempat yang kering. Semua beton yang baru selesai
di-cor harus dirawat keras dengan cara membuat beton tersebut senantiasa basah selama paling
sedikit 7 hari setelah pengecoran.
33
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
rusak, keropos (honeycombed), pecah atau kerusakan-kerusakan lainnya dan beton yang
dikarenakan permukaannya mengalami penurunan melebihi batas-batas terpaksa harus
dibongkar dan dibangun kembali hingga permukaan tersebut mencapai ketinggian yang
ditentukan, harus dibongkar dan diganti dengan adukan atau beton sebagai yang ditetapkan oleh
Konsultan/Direksi Pekerjaan.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25
Berat besi polos (kg/m) 0,617 0,888 1,580 2.23 2,980 3,850
Berat besi ulir (kg/m) 0,624 0,995 1,582 2,250 3,040 3,980
Tulangan besi untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos atau besi ulir, digilas
panas, sesuai dengan SNI 07-2529-1991 dan PBI 1971. Tidak menggunakan material yang
dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace. Untuk tiap pengiriman batang besi
lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap
pembuatan kepada Direksi suatu hasil pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas Lapangan. Untuk tiap kiriman tulang anyaman besi yang dikirim ke tempat
pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari
catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan
dari mana kiriman itu dibuat. Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari Gudang di
lapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang telah
34
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa
persetujuan Direksi.
III.1.2.2.2 Bahan
Menggunakan besi tulangan dan kawat beton yang dimensi dan ukuran disesuaikan dengan
gambar atau menurut perintah Direksi atau Konsultan Supervisi.
III.1.2.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan antara lain kunci pembengkok, gunting pemotong dan alat bantu
lainnya.
III.1.2.2.4 Pembengkokan Tulangan
Pembengkokan baja tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, serta tepat pada ukuran
posisi dan lokasi pembengkokan sesuai dengan gambar kerja dan tidak menyimpang dari SKSNI
T – 15 – 1991 – 03. Pembengkokan dilakukan oleh tenaga yang ahli, dengan menggunakan alat-
alat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keretakan, cacat- cacat, patahan dan
sebagainya.
III.1.2.2.5 Penempatan Tulangan
a). Tulangan harus ditempatkaan seperti terlihat pada gambar atau dimana ditentukan oleh
Direksi atau Konsultan Supervisi.
b). Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar persetujuan Direksi,
Penyedia Jasa dapat mengubah tempat jarak dan memungkinkan spasi tulangan ditambah
di tempat lainnya. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya spasi dengan persetujuan
Direksi atau Konsultan Supervisi, akan termasuk perhitungan volume pembayaran
penulangan.
c). Penempatan tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk, panjang, spasi, letak
dan jumlah yang dipasang.
d). Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaanmtulangan dan permukaan
beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karat berat, kotoran, lemak atau bahan
asing yang menurut pendapat Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila ada) dapat
mengganggu kekuatan beton.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
35
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Ukuran pembayaran pembesian dibuat berdasarkan harga satuan setiap per kilogram (Kg) yang
telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BOQ).
Pekerjaan pembongkaran acuan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh Direksi.
Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian-bagian beton yang keropos atau cacat
lainnya, yang akan mempengaruhi kekuatan konstruksi, maka Penyedia Jasa harus segera
memberitahukan kepada Direksi untuk meminta persetujuan mengenai cara pengisian atau
penutupannya. Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan perbaikan tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Bekisting harus kuat dan kaku serta Bekesting dapat
digunakan hingga 2 kali pemakaian
III.1.2.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah kayu bekisting (balok), polywood/papan tebal 12 mm dan paku.
Bahan-bahan bekisting yang dipasang harus dalam keadaan baik dan tidak boleh cacat. Untuk
konstruksi dibuat dari jenis balok dan untuk bagian permukaan yang digunakan untuk cor beton
adalah polywood/papan tebal 12 mm. Untuk Permukaan multiflex yang dipasang harus rata
dan tidak boleh bergelombang.
36
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa yang berpengalaman untuk pekerjaan ini
dan harus disetujui oleh Konsultan Supervisi/Direksi Teknis Pekerjaan. Penyedia Jasa harus
mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi baja.
Penyedia Jasa harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang
menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan
berlangsung.
Penyedia Jasa harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan
dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya
sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya.
Desain Profil Rangka baja jembatan harus memenuhi standar teknis yang berlaku, menyesuaikan
dengan gambar yang direncanakan atau gambar rencana berdasarkan justifikasi desain/review
desain hasil pengukuran MC-0.
Material baja harus sesuai spesifikasi dan standar SNI yang berlaku antaralain:
37
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
5. Baja profil siku sama kaki proses canai panas, SNI 07-2054-2006
6. SNI 07-0052-1987, Baja kanal bertepi bulat canai panas, mutu dan cara uji
7. SNI 07-0068-1987, Pipa baja karbon untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji
8. SNI 07-0138-1987, Baja kanal C ringan
9. SNI 07-0329-1989, Baja bentuk I bertepi bulat canai panas, mutu dan cara uji
10. SNI 07-0358-1989-A, Baja, peraturan umum pemeriksaa
11. SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum
12. SNI 07-0950-1989, Pipa dan pelat baja bergelombang lapis seng
13. SNI 07-2054-1990, Baja siku sama kaki bertepi bulat canai panas, mutu dan cara uji
14. SNI 07-2610-1992, Baja profil H hasil pengelasan dengan filter untuk konstruksi umum
15. SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum
16. SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan
17. SNI 03-6861-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dan besi/baja
Peraturan atau acuan standar terkait profil baja yang digunakan harus dikoordinasikan dan
mendapatkan persetujuan dari konsultan supervisi dan direksi pekerjaan. Sifat mekanis baja
struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang
diberikan pada tabel 1.
Laporan uji material baja dari pabrik yang disahkan oleh lembaga yang berwenang dapat
dianggap sebagai bukti yang cukup untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar
ini. Sifat-sifat mekanis baja struktural lainnya untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai
berikut:
Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa
Modulus geser : G = 80.000 MPa
Angka poisson : = 0,3
Koefisien pemuaian : = 12 10-6 per C
Elemen sambungan terdiri dari komponen sambungan (pelat penyambung, pelat buhul, pelat
pendukung, pelat isi) dan penghubung (baut, pen dan las). Ukuran dan perbandingan dimensi
sambungan dalam struktur harus konsisten dengan anggapan dalam analisis struktur, dan
memenuhi kriteria yang berlaku. Sambungan harus mampu menyalurkan gaya dalam rencana.
Sambungan dalam unsur utama hanya boleh dibuat dengan menggunakan baut mutu tinggi
dalam sambungan gesek atau las. Syarat tersebut tidak berlaku untuk sambungan unsur
sekunder, seperti ikatan dan kerangka melintang, atau untuk sambungan unsur sekunder dengan
unsur utama.
38
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Alat sambung mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut:
1. komposisi kimiawi dan sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2. diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya, harus lebih besar
dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran lainnya boleh
berbeda;
3. persyaratan gaya tarik minimum alat sambung ditentukan pada tabel di bawah ini:
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan tenaga kerja,
pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-
alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman.
Pekerjaan pengukuran yang mencakup kondisi lapangan yang ada, seperti hasil pekerjaan yang
sudah dilaksanakan, maupun segala penyimpangan yang terjadi, sehingga dalam gambar kerja
diperlukan penyesuaian.
Penyedia Jasa harus membuat gambar kerja secara ditail, sebelum pekerjaan dimulai, termasuk
penyesuaian dengan kondisi lapangan sampai mendapatkan persetujuan dari Konsultan / Direksi
Pekerjaan.
Setelah pekerjaan dilaksanakan, Penyedia Jasa wajib membuat gambar terlaksana sesuai
dengan struktur yang dilaksanakan, dan diserahkan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan
kontrak.
39
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.4.4 Material
Baja
Jika tidak disebutkan secara spesifik di dalam gambar, maka semua material untuk konstruksi
baja harus menggunakan baja yang baru dan merupakan "Hot rolled structural steel" dengan
mutu baja ST 37 (PPBBI-83) atau ASTM A 36 atau SS 41 (JIS. U 3101-1970), yang memiliki
tegangan leleh (yield stress) minimal, Fy = 240 Mpa dan tegangan tarik (tensile stress) Fu = 400
Mpa. Baja jenis ini umum disebut baja karbon (Carbon Steel) yang mengandung karbon antara
0.25 - 0.29 %. Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan
kerusakan lainnya, lurus, tidak terpuntir, tanpa tekukan, serta memenuhi syarat toleransi sesuai
dengan spesifikasi ini.
Baut
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah HTB A325 yang
memiliki tegangan tarik putus nominal antara 105 - 120 ksi (735 - 840 Mpa). Baut penyambung
harus merupakan material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Jika tidak
disebutkan khusus di dalam gambar maka baut yang dimaksud adalah type A325-X (ulir terletak
di luar bidang geser). Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut.
Elektroda las.
Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar struktur, maka elektoda las yang digunakan
adalah E70XX, sesuai dengan lokasi penggunaannya.
Angkur.
Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki kualitas
BJTD 40, dengan panjang penjangkaran minimal sedalam 40 kali diameter. Angkur harus
memiliki ulir yang cukup sehingga pada saat digunakan benar-benar dapat berfungsi secara
benar.
Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Zinc Chromate dengan tebal seperti
tertera di dalam spesifikasi ini. Sedangkan untuk cat finish tertera di dalam spesifikasi teknis
arsitektur dan jika tidak disebutkan harus mengikuti ketentuan di dalam spesifikasi ini.
Angkur khusus.
Untuk menghubungkan elemen struktur beton lama dengan yang baru diperlukan suatu angkur
khusus. Angkur tersebut harus berasal dari pabrik Fischer.
40
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan yang menunjukkan bahwa profil pengganti
tersebut minimal sama kuat dan kakunya dengan profil yang digantikan. Juga harus diperhatikan
bahwa tinggi profil pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan profil original,
sehingga tidak mengurangi ruang peralatan M&E. Walaupun perubahan profil tersebut disetujui,
Penyedia Jasa tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut, agar tidak terjadi klaim terhadap
waktu pelaksanaan maupun biaya.
Dimensi yang tercantum di dalam gambar rencana adalah dimensi sesuai dengan yang tertera di
dalam tabel pabrik pembuat baja. Di dalam pembuatan terjadi variasi yang menyebabkan
terjadinya perbedaan dengan dimensi rencana. Perbedaan terhadap panjang, lebar serta tebal
diizinkan sebesar harga terkecil antara 1/32 inci (0.75 mm) atau 5 % dari dimensi rencana.
Toleransi panjang.
Untuk elemen baja (balok, kolom) yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi
panjang diizinkan sebesar 1/16 inci (1.50 mm) untuk elemen dengan panjang kurang dari 9.00
meter dan sebesar 1/8 inci (3.00 mm) untuk panjang lebih dari 9.00 meter.
Toleransi kelurusan
Kelurusan dari elemen baja dibatasi sebesar 1/500 bentang di antara 2 titik tumpunya, kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan / Direksi.
Gambar kerja/ shop drawing. Sebelum fabrikasi dimulai, Penyedia Jasa harus membuat gambar-
gambar kerja yang diperlukan dan menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui
Konsultan/Direksi Pekerjaan. Bilamana disetujui, Penyedia Jasa dapat mulai pekerjaan
fabrikasinya. Pemeriksaan dan persetujuan Konsultan/Direksi Pekerjaan atas gambar kerja
tersebut hanya menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti:
III.1.2.4.8 Fabrikasi
1. Selama proses fabrikasi Konsultan/Direksi harus menempatkan staffnya yang
berpengalaman dalam fabrikasi baja secara penuh untuk mengawasi pelaksanaan fabrikasi
di bengkel kerja Penyedia Jasa.
41
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.4.10 Pengelasan
1. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC Specification dan baru dapat
dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan / Direksi. Pengelasan harus
dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit.
2. Kawat las yang dipakai adalah harus dari produk yang disetujui oleh Konsultan / Direksi.
Ukuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan.
3. Penyedia Jasa harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis. Hal ini harus
dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang masih berlaku.
4. Penyedia Jasa harus memperhatikan dengan seksama tipe dan ukuran las yang
tercantum di dalam gambar (las sudut, las tumpul dan lain-lain), dan Penyedia Jasa harus
mempunyai alat untuk mengukur tebal las sehingga dengan mudah dapat diketahui
apakah tebal las sudah sesuai dengan gambar atau tidak.
5. Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-
bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush dan untuk
daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus
dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak
bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
6. Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan
tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pengelasan pada pertemuan
elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik
preheating.
7. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari satu kali),
maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan
42
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang
berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
8. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka
pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. Bila akan
mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan / Direksi.
9. Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan di lapangan (field weld),
dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga dapat dengan mudah
melakukan pengelasan dengan hasil yang baik tanpa mengabaikan keselamatan kerja.
10. Pada semua pengelasan harus dilakukan pemeriksaan visual untuk mengetahui apakah
:
a. persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik (bersih, gap yang cukup dan
lain-lain).
b. las yang ada tidak berpori, undercut, retak permukaan atau cacat-cacat lain.
c. ukuran dan tipe las sudah sesuai gambar.
11. Pada jumlah lokasi 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan "Liquid
Penetrant Test". Lokasi pengetesan ditentukan oleh Konsultan / Direksi.
12. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan / Direksi atau apabila ada keraguan terhadap hasil
"Liquid Penetrant Test" tersebut, maka Konsultan / Direksi dapat meminta pada Penyedia
Jasa untuk juga melakukan Radiographic Test.
13. Laboratorium uji las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan / Direksi dan
semua biaya pengujian las menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
1. Penyedia Jasa harus melakukan pengujian terhadap baut pada laboratorium yang
disetujui oleh Konsultan Supevisi/Direksi Pekerjaan, sebelum Penyedia Jasa memesan
baut yang akan dipakai.
2. Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3 (tiga) buah.
3. Walaupun test baut tersebut memenuhi syarat, Konsultan / Direksi berhak untuk meminta
diadakan uji baut lainnya dengan jumlah 1 (satu) baut dari setiap 250 baut yang
digunakan. Biaya pengujian baut tersebut ditanggung oleh Penyedia Jasa.
4. Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut. Jika
tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal
1.60 mm (1/16 inci) lebih besar dari diameter baut. Penyedia Jasa tidak boleh membuat
lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan / Direksi.
5. Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10
mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
III.1.2.4.12 Waktu pengajuan
43
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Penyedia Jasa harus membuat jadual rencana pengiriman dari pabrik ke lapangan kepada
Konsultan Supervisi/Direksi Pekerjaan. Dengan jadual tersebut, Konsultan/Direksi Pekerjaan
dapat mengatur waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum baja dikirim. Setiap pengiriman tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu dapat ditolak oleh Konsultan Supervisi/ Direksi Pekerjaan dan
risiko biaya serta akibat lainnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.
Penempatan elemen baja di lapangan harus pada tempat yang kering/ terlindung sehingga
elemen-elemen tersebut tetap dalam kondisi baik hingga terpasang. Konsultan Supervisi/ Direksi
Pekerjaan berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang rusak karena salah penempatan atau
rusak akibat proses apapun juga.
Waktu pengangkatan.
Pengangkatan elemen-elemen baja hanya boleh dilaksanakan setelah metode dan jadual
pengangkatan disetujui oleh Konsultan Supervisi/ Direksi Teknis Pekerjaan.
Sebelum pengangkatan dimulai, Penyedia Jasa harus memeriksa kembali dudukan/ posisi
angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan tidak mengalami
kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja. Perhatian
khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan
angkur-angkur harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini
harus dijaga agar selama pengecoran angkur-angkur tersebut tidak bergeser, misalnya dengan
mengelas pada tulangan kolom/balok atap.
Keselamatan di lapangan.
Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. Untuk itu
Penyedia Jasa harus menyediakan ikat pinggang pengaman, topi pengaman, sarung tangan dan
alat lain yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung.
Kegagalan pengangkatan
Penyedia Jasa harus merencanakan pengangkatan ini dengan baik dan mempersiapkan segala
alat penunjang agar proses pengangkatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegagalan
pengangkatan akibat kelalaian maupun sebab lainnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
sepenuhnya, baik terhadap biaya maupun waktu.
44
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Secara prinsip elemen baja yang rusak baik karena salah pemotongan maupun tidak memenuhi
toleransi yang disyaratkan tidak diizinkan untuk digunakan pada proyek ini, kecuali diizinkan oleh
Konsultan / Direksi Teknis Pekerjaan.
Untuk proses pengangkatan di lapangan, Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga ahli dalam
bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ini.
Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Supervisi/ Direksi Pekerjaan.
Las lapangan.
Secara prinsip las di lapangan sedapat mungkin dihindarkan. Jika pengelasan harus dilakukan di
lapangan dengan alasan tertentu, maka Penyedia Jasa wajib membuktikan bahwa hasil las
lapangan tersebut secara teknis memenuhi syarat. Untuk itu Penyedia Jasa harus mengusulkan
cara pengujian atas hasil las lapangan ini, agar dapat disetujui oleh Konsultan / Direksi. Uji las
tersebut meliputi antara lain tebal las, kualitas las dan kepadatan las.
III.1.2.4.14 Pengecatan
Persiapan Pengecatan
1. lapisan mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari pabrik baja.
2. karat
3. minyak dan bahan kimia lainnya.
4. kotoran yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan.
Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "mechanical wire brush" (sikat baja
mekanis) dan tidak boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk permukaan-
permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau oleh "mechanical wire brush" tersebut,
sebelum pengecatan dilakukan. Pembersihan dengan menggunakan sand blasting sangat
dianjurkan, terutama untuk permukaan baja yang mengalami korosi.
Pengecatan Primer/Dasar
Setelah persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, elemen baja dicat dasar sebagai berikut
Ketebalan 35 micron
45
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Apabila cat dasar yang sudah dilakukan belum sempurna, maka Penyedia Jasa wajib
memperbaiki kondisi ini dengan melakukan pembersihan atas cat dasar tersebut dan pengecatan
diulang kembali sesuai dengan prosedur yang ada.
Cat Finish
Jika tidak disebutkan secara khusus maka cat finish harus dilakukan 2 (dua) kali dengan
ketentuan sebagai berikut:
Sama seperti cat dasar, maka cat finish I maupun cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah
lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering. Penyedia Jasa wajib melakukan pengecatan
sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Hasil yang tidak sempurna, harus
diperbaiki dan Penyedia Jasa bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi.
Khusus untuk elemen baja yang akan dibungkus beton atau baja yang tidak permanen, maka
bagian permukaan tersebut hanya dicat dengan cat dasar saja.
Anti Lendut
Secara umum konstruksi baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut khususnya
untuk kuda-kuda dan kantilever. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya
lendutan akibat beban mati. Besarnya anti lendut tersebut dapat dilihat pada gambar atau jika
tidak disebutkan secara khusus besarnya adalah sebesar 1/350 kali bentang.
46
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Semua las dapat dilaksanakan dengan tenga orang dengan cara las lindung busur metal atau
secara las busur otomatis. Penyedia Jasa wajib mengajukan prosedur pengelasan untuk
memperoleh presetujuan direksi. Setelah prosedur pengelsan disetujui, Penyedia Jasa harus
mencantumkan pada gambar khusus yang merupakan gambar dalam satu kesatuan dalam
kontrak. Prosedur pekerjaan pengelasan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
a). Pekerjaan pengelasan dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan memiliki kualifikasi untuk
jenis pengelasan yang dilakukan dan mengenakan alat pelindung sesuai ketentuan.
b). Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus menjelaskan dalam metode kerja terkait tipe
elektroda yang akan digunakan.
c). Setelah pekerjaan pengelasan dilakukan, inspeksi dilakukan oleh pengawas yang
berkompeten.
d). Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melaksanakan pengujian hasil pengelasan
sesuai dengan standar atau ketentuan yang berlaku.
e). Jika hasil inspeksi dan pengujian menunjukkan bahwa hasil pengelasan rusak atau gagal,
maka Penyedia Jasa harus mengganti bagian yang rusak atau memperbaiki metode
pengelasan.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan, pembuatan dan pemasangan pelat besi bordes 5 mm
untuk lantai dasar. Plat bordes berbeda dari jenis plat hitam, apalagi jika dilihat pada tekstur
bergelombang pada permukaan plat bordes. Ciri khas kembangan pada permukaan ini lah yang
47
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
menjadi ciri mencolok dari tampilan plat bordes. Ada pun tujuan desain tekstur kembangan pada
permukaan plat adalah untuk menghindari risiko lincir dan mudah untuk terpeleset atau
tergelincir. Plat bordes dengan ketebalan yang bervariasi dan memiliki kontur dengan motif atau
corak seperti kembang, cakar ayam, atau garis-garis yang menonjol diatas permukaan. Sebutan
yang berbeda-beda tergantung dari corak dan fungsinya, seperti plat kembang, plat lantai, dan
lain-lain. Corak dalam plat bordes ini berfungsi sebagai penahan atau solusi dari licinnya
permukaan plat yang polos karena memiliki fungsi anti selip yang baik. Sebelum melakukan
pemesanan pelat bordes, Penyedia Jasa wajib mengajukan Bahan/Material kepada Konsultan
Supervisi/Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa dapat melaksanaan pekerjaan tersebut setelah
Spesifikasi material pelat bordes sudah sesuai dan diterima dengan baik oleh Konsultan
Supervisi/Direksi Pekerjaan.
III.1.2.6.2 Bahan
Bahan Plat Bordes dengan spesifikasi sebagai berikut: terbuat dari material berupa baja tahan
karat atau galvanis dan baja hitam yang dibuat dengan proses system hot rolling.
III.1.2.6.3 Volume
Semua material termasuk pelat bordes dan alat penyambung termasuk menjadi tanggungjawab
oleh Penyedia Jasa yang jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga/Bill of Quantity (BoQ).
III.1.2.6.4 Brosur
Pada saat pengajuan pelaksanaan pekerjaa, material yang masuk dalam penawaran harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran pelat dan spesifikasinya.
Penyedia Jasa wajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada Direksi dan
Direksi berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan penawaran. Demikian
pula Direksi berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila
barang-barang (pelat bordes) tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan.
III.1.2.6.6 Peralatan
Menggunakan alat bantu diantaranya Mesin Las, mesin pemotong bes, dan alat sambung
lainnya.
48
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.6.8 Pembayaran
Ukuran pembayaran pengadaan atau pembuatan dan pemasangan plat bordes dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per kilogram (kg) yang telah ditetapkan dalam Bill Off Quantity
(BOQ).
III.1.2.8.2 Bahan
Bahan Plat Bordes dengan spesifikasi sebagai berikut: terbuat dari material berupa baja tahan
karat atau galvanis dan baja hitam yang dibuat dengan proses system hot rolling.
III.1.2.8.3 Volume
Semua material termasuk pelat bordes dan alat penyambung termasuk menjadi tanggungjawab
oleh Penyedia Jasa yang jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga/Bill of Quantity (BoQ).
III.1.2.8.4 Brosur
Pada saat pengajuan pelaksanaan pekerjaa, material yang masuk dalam penawaran harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran pelat dan spesifikasinya.
49
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Penyedia Jasa wajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada Direksi dan
Direksi berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan penawaran. Demikian
pula Direksi berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila
barang-barang (pelat bordes) tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan.
III.1.2.8.6 Peralatan
Menggunakan alat bantu diantaranya Mesin Las, mesin pemotong bes, dan alat sambung
lainnya.
III.1.2.8.8 Pembayaran
Ukuran pembayaran pengadaan atau pembuatan dan pemasangan plat bordes dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per kilogram (kg) yang telah ditetapkan dalam Bill Off Quantity
(BOQ).
III.1.2.11 Pembuatan pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka baja siku
III.1.2.11.1 Bahan
III.1.2.11.2 Volume
Semua material termasuk pelat tebal 2 mm rangka baja siku tanggungjawab oleh Penyedia Jasa
yang jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga/Bill of
Quantity (BoQ).
50
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.11.3 Brosur
Pada saat pengajuan pelaksanaan pekerjaan, material yang masuk dalam penawaran harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran pelat dan spesifikasinya.
Penyedia Jasa wajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada Direksi dan
Direksi berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan penawaran. Demikian
pula Direksi berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila
barang-barang tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan.
III.1.2.11.5 Peralatan
Menggunakan alat bantu diantaranya Mesin Las, mesin pemotong bes, dan alat sambung
lainnya.
III.1.2.11.7 Pembayaran
Ukuran pembayaran pengadaan atau pembuatan dan pemasangan plat bordes dibuat
berdasarkan harga satuan setiap per Meter Persegi yang telah ditetapkan dalam Bill Off
Quantity (BOQ).
1. Roster / Terawang 12 cm x 11 cm x 24 cm
2. Semen Portland
3. Pasir Pasangan (Lokal)
51
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.12.2 Volume
Semua material termasuk Rooster, Semen Portland, Pasir Pasangan termasuk menjadi
tanggungjawab oleh Penyedia Jasa yang jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga /Bill of Quantity (BoQ).
III.1.2.12.3 Brosur
Pada saat pengajuan pelaksanaan pekerjaan, material yang masuk dalam penawaran harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran dan spesifikasinya. Konsultan Supervisi/
Direksi Pekerjaan memiliki hak untuk menolak material/bahan apabila Penyedia Jasa belum
membuat request pengajuan sesuai dengan brosur dan spesifikasinya.
52
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.13.2 Bahan
Bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup langit-langit:
1. Bahan kerangka langit-langit: digunakan bahan yang memenuhi standar teknis, untuk
penutup langit-langit kayu lapis atau yang setara, digunakan rangka kayu klas kuat II
dengan ukuran minimum: 4/6 cm untuk balok pembagi dan balok penggantung; 6/12 cm
untuk balok rangka utama; dan 5/10 cm untuk balok tepi;
2. Besi hollow atau metal furring 40 mm x 40 mm dan 40 mm x 20 mm lengkap dengan besi
penggantung Ø 8 mm dan pengikatnya. Untuk bahan penutup akustik atau gypsum
digunakan kerangka aluminium yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan
kebutuhan;
3. Bahan penutup langit-langit: kayu lapis, aluminium, akustik, gypsum, atau sejenis yang
disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunannya;
4. Lapisan finishing yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai dengan
jenis bahan penutup yang digunakan.
53
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.2.15.2 Volume
Semua material termasuk Atap Seng Gelombang dan alat penyambung termasuk menjadi
tanggungjawab oleh Penyedia Jasa yang jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga/Bill of Quantity (BoQ).
III.1.2.15.3 Brosur
Pada saat pengajuan pelaksanaan pekerjaa, material yang masuk dalam penawaran harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran dan spesifikasinya. Konsultan Supervisi/
Direks Pekerjaan memiliki hak untuk menolak material/bahan apabila Penyedia Jasa belum
membuat request pengajuan sesuai dengan brosur dan spesifikasinya.
54
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.3.1.2 Volume
Semua material tiang pancang spun pile dan kelengkapannya akan menjadi tanggung jawab
oleh Penyedia Jasa jumlahnya harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan
(BOQ).
III.1.3.1.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari Penyedia Jasa yang ditawarkan harus disertakan
dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur tersebut
harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun lebarnya, dan
juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat.
III.1.3.1.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, Tiang Pancang Spun Pile Ø40 cm yang disediakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium atau Pabrik Penyedia Material Spun Pile.
Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
55
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
56
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
aman, atau Direksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan bawah bilamana dianggap
perlu.
III.1.3.2.2
Tiang Pancang Yang Cacat
Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yang berlebihan
sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembelahan, pecahnya dan
kerusakan kayu, atau deformasi baja. Manipulasi tiang pancang dengan memaksa tiang pancang
kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, adalah
keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Tiang pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya
Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Bilamana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak
memungkinkan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula, atau tiang
pancang tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
III.1.3.2.5 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pemancangan tiang beton seperti Tripod, Pile-Hammer dan
Crane serta alat bantu lainnya.
III.1.3.2.6 Bahan
Tiang Pancang Spun Pile Ø40 cm memiliki mutu beton K-600, fc’ = 52 Mpa.
57
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Ukuran pembayaran biaya penetrasi tiang pancang dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter (M’) yang telah ditetapkan dalam Daftar Kuantaitas Harga/Bill of Quantity (BoQ).
58
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
f. Semua bahan yang akan digunakan dilengkapi dengan data pengujian bahan dari
laboratorium;
g. Rancangan campuran untuk masing-masing mutu beton yang akan digunakan telah
dipersiapkan 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai;
h. Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari
setelah tanggal pencampuran, sesuai SNI 03-1974-1990;
i. Seluruh perancah yang akan digunakan disertai gambar detail dan perhitungan struktur
sebelum pekerjaan perancah dimulai;
j. Rencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran setiap jenis beton telah
dipersiapkan minimal 24 jam sebelum tanggal pelaksanaan pengecoran, termasuk metode
pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil dan jadwal
pelaksanaannya.
a. Semen harus terlindung dari perubahan cuaca dan diletakkan di atas lantai kayu dengan
ketinggian tidak kurang dari 30 cm dari permukaan tanah serta ditutup dengan lembaran
plastik (polyethylene) selama penyimpanan, dan tidak lebih dari 3 bulan sejak disimpan
dalam tempat penyimpanan di lokasi pekerjaan;
b. Tempat penyimpanan agregat agar terlindung dan tidak langsung terkena sinar matahari
dan hujan sepanjang waktu pengecoran. Penyimpanan agregat harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga jenis agregat atau ukuran yang berbeda tidak tercampur.
Setiap pelaksanaan pengecoran beton harus terlindung dari sinar matahari secara langsung.
Sebagai tambahan, pengecoran tidak boleh dilakukan bilamana selama turun hujan atau bila
udara penuh debu atau tercemar.
a. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang disyaratkan,
atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang tidak memenuhi ketentuan, atau yang
59
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan, harus mengikuti petunjuk sebagai
berikut :
b. perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum dikerjakan;
c. penanganan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal;
d. perkuatan, pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh pada bagian
pekerjaan yang memerlukan penanganan khusus;
e. Bilamana terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau adanya
keraguan dari data pengujian yang ada, dapat dilakukan pengujian tambahan seperti
dijelaskan yang diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil dengan meminta pihak ketiga untuk
melaksanakannya;
f. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser dilakukan sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi yang berlaku, dan dibuat detail rencana perbaikan sebelum
memulai pekerjaan perbaikan.
III.1.4.1.6 Bahan
III.1.4.1.6.1 Semen
c) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland yang memenuhi
SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan
yang dapat menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak
boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan persetujuan secara tertulis;
d) Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh digunakan. Bilamana di
dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merk semen, maka harus diajukan Kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan.
III.1.4.1.6.2 Air
Air yang memenuhi syarat untuk pencampuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan harus memenuhi syarat sesuai SNI 03-0624-1991. Air yang diketahui dapat diminum dapat
digunakan. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti
di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang
diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan
28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
60
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak lebih dari
¾ jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau
celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan sesuai dengan SNI 03-2834-1992.
Sebagai pedoman awal untuk perkiraan proporsi takaran campuran dapat digunakan Tabel 4.
61
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Nilai slump untuk keperluan berbagai pekerjaan beton dapat menggunakan Tabel 5, namun
demikian dengan alasan-alasan tertentu dapat menggunakan nilai slump diluar Tabel 5 dengan
dukungan bukti pengujian;
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan yang disyaratkan
dalam Tabel 6 (atau berdasarkan hasil uji laboratorium yang berwenang), bila pengambilan
contoh, perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-1974-1990, SNI 034810 1998, SNI 03-
2493-1991, SNI 03-2458-1991; Sangat tidak dianjurkan menggunakan benda uji kubus, namun
demikian apabila tetap menggunakan benda uji kubus maka harus dilakukan konversi terhadap
benda uji silinder;
Bilamana pengujian beton umur 7 hari menghasilkan kuat tekan beton di bawah kekuatan yang
disyaratkan dalam Tabel 6, maka pengecoran dihentikan sementara sampai penyebab dari hasil
yang rendah tersebut diketahui dengan pasti dan diambil tindakan-tindakan yang menjamin
bahwa produksi beton berikutnya memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Kuat
tekan beton umur 28 hari yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dipandang
sebagai pekerjaan yang tidak dapat diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki. Dalam
keadaan demikian, pekerjaan harus segera dihentikan pada saat pengecoran beton yang
62
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
diragukan tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari
diperoleh, sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut ditelaah kedua hasil
pengujian umur 3 hari dan 7 hari, dan dapat segera diambil Tindakan perbaikan yang dipandang
perlu. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran dan penggantian seluruh beton. Tindakan tersebut tidak boleh berdasarkan pada
hasil pengujian kuat tekan beton umur 3 hari saja, kecuali bila ada kesepakatan para pihak yang
terlibat dalam pekerjaan untuk melakukan perbaikan pada umur tersebut.
Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dengan karekteristik beton 225 kg/m2 dan bila
diperlukan bahan tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata dengan molen
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi
takaran sama dengan satu zak semen dalam keadaan kering. Penyedia Jasa harus membuat
takaran yang sama ukuran-ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi atau
Konsultan Supervisi (Bila ada). Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur
dengan menggunakan mesin kecuali untuk pekerjaan yang bersifat sementara. Sebelum
dilakukan pengecoran, besi beton harus diberi beton tahu dengan ukuran yang ditentukan sesuai
selimut beton pada gambar rencana dan atau sesuai petunjuk Direksi atau Konsultan Supervisi
(Bila ada) agar besi tulangan dapat menyatu dengan beton.
III.1.4.1.11 Pengecoran
Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan, dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Pengecoran
beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan diminta untuk dikeluarkan dan
dibongkar atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali atas ijin Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila
ada), tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran
air. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara
(metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran
dilakukan secara terus menerus (kontinu/ tanpa berhenti).
Pengecoran tidak boleh dimulai apabila hujan lebat sedang turun atau akan turun, dan
seandainya hujan turun pada saat suatu pengecoran tengah berlangsung, Penyedia Jasa harus
melindungi pekerjaan beton terhadap hujan sehingga dapat dicegah kerusakan pada adukan
beton atau permukaan yang baru selesai di-cor, sedemikian rupa sehingga semen di dalam beton
tidak terganggu dan tidak dilarutkan oleh air hujan yang masuk. Apabila terjadi keadaan cuaca
semakin memburuk, maka Konsultan/Direksi Teknis adalah satu-satunya orang yang berhak
memutuskan apakah pengecoran boleh diteruskan atau tidak. Apabila pengecoran dilaksanakan
pada keadaan cuaca panas, maka selama masih mungkin pekerjaan harus dilindungi dari
penyinaran langsung oleh matahari dan dari pengeringan oleh angin. Pelindung terhadap hujan
harus dipasang di atas bangunan yang baru selesai di-cor, agar perataan permukaan dan
penyelesaian akhir dapat dilaksanakan di tempat yang kering. Semua beton yang baru selesai
63
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
di-cor harus dirawat keras dengan cara membuat beton tersebut senantiasa basah selama paling
sedikit 7 hari setelah pengecoran.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
64
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan pipa HDPE Ø315 mm SDR 13,6 (PN 12,5)
dengan panjang per batang sebesar 5,8 meter.
III.1.5.2.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.1.5.2.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya, dan juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.1.5.2.4 Contoh Barang
Penyedia Jasa wajib memperlihatkan contoh barang yang ada disupply kepada Direksi dan
Direksi berhak untuk menolak barang tersebut apabila tidak sesuai dengan penawaran. Demikian
pula Direksi berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila
barang-barang tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan.
III.1.5.2.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
III.1.5.2.6 Pengujian Pipa berdasarkan SNI 4829-2-2015 : Pipe PE untuk Saluran Air
Minum
Uraian Pengujian Syarat Mutu SNI 4829-2-2015
1. Sifat Bahan: 0,2 s/d 1,4
a. Uji tingkat aliran bahan (temperature
190oC, beban 5 kg), gr.10 menit
2. Sifat Tampak Permukaan dinding luar dan dalam halus tidak
terdapat retak, lubang, gumpalan yang dapat
menyebabkan kebocoran.
3. Warna Sesuai Permintaan (direkomendasikan hitam)
4. Dimensi : a. 6 atau sesuai
a. Panjang, m permintaan
b. Diameter luar b. 315,00 s/d 316,90
c. Tebal dinding c. 25,70
d. Ovalitas, mm d. 23,20
e. ≤ 11,10
5. Sifat Fisik:
65
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
6. Sifat Mekanik
a. Uji Tekanan hidrostatik (durasi 165 Tidak boleh pecat/bocor
jam suhu 80oc) ≥ 8,59
b. Uji Tarik (temp 20oC)
- Kuat tarik (tensile strength),
Mpa ≥ 20
- Regang (Elongation), % ≥ 350
III.1.5.2.7 Penandaan Pipa
Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
✓ Nama pabrik pembuat atau merek dagang
✓ Dimensi luar pipa
✓ Tekanan kerja nominal
✓ Jenis material yang digunakan
✓ Seri pipa
✓ Tanggal produksi
III.1.5.2.8 Penanganan
Penanganan pipa HDPE harus kita lakukan secara baik untuk menghindari terjadinya goresan
pada bagian dinding maupun ujung pipa. Dalam hal pengangkatan pipa HDPE yang dipak
bersama-sama, beratnya harus disamaratakan sepanjang pipa. Apabila tali kawat atau rantai
digunakan, maka harus digunakan bantalan pada permukaan pipa yang bersinggungan dengan
tali sling untuk menjamin terhindarnya permasalahan di lapangan.
III.1.5.2.9 Pengiriman
Tumpukan pipa harus diberi alas papan yang bertujuan untuk menghindari distorsi. Penyangga
horisontal dengan lebar min. 75 mm, dengan jarak 1.5 meter diletakkan di bawah pipa dan untuk
tmpukan pipa berbentuk rektangular, harus digunakan penyangga vertikal setiap jarak 3 m. Pipa
PE harus diikat dengan balk pada truck/trailer dengan menggunakan tali atau nilon pengikat.
Rantai besi atau cable sling tidak disarankan untuk bigunakan.Demikian pula dengan fitting-fitting
harus diatur sedemikian rupa agar terhindar dari kerusakan.
III.1.5.2.10 Penyimpanan
Untuk penyimpanan pipa jangka panjang (lebih dari 6 bulan). Harus diperhatikan pencegahan
terjadinya distorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkan alas papan untuk menghindari melengkungnya
pipa dan harus pula dilindungi dari goresan benda tajam. Pipa-pipa lurus tersebut harus di beri
alas kayu dengan ukuran lebar minimum 75 mm setiap jarak 1.5 meter. Tumpukan maximum
yang direkomendasikan adalah 2 meter.
66
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Lebar Galian
Secara umum, lebar galian minimum harus sesuai dengan syarat konstruksi sehingga proses
dapat terus berlangsung. Lebar galian untuk keperluan pemasangan pipa PE dapat berkurang
dibandingkan keperluan untuk pemasangan pada pipa tipe lain, karena pengelasan "butt" atau
elektrofusi dilakukan diatas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam
galian. Demikian juga untuk pipa diameter kecil dalam bentuk coil bisa disambung diatas tanah
dan kemudian diletakkan di dalam galian. Lebar galian minimum harus mencakup untuk
pemadatan bahan penyangga samping.
Lebar maksimum galian harus dibatasi sedapat mungkin tergantung kondisi tanah. Hal ini penting
baik secara ekonomis maupun untuk penambahan bagian penyangga samping. Apabila terdapat
galian-galian atau tanggul-tanggul yang lebar maka pipa harus dipasang pada 75 mm lapisan
yang dipadatkan atau bahan yang padat seperti yang ditunjukkan pada diagram.
Pelindung
Pipa harus diletakkan pada lapisan padat, tebal 75 mm, dengan memenuhi kondisi berikut:
a. Pasir bebas dari batu-batuan atau benda benda tajam kurang dari 13.2 mm batu kerikil
atau batuan dengan yang diperbolehkan sampai ukuran maksimum 5 mm.
b. Bekas galian yang bebas dari batu dan pecahannya tidak mengandung tanah liat lebih
besar dari 75mm yang mampu mempengaruhi pemadatan.
c. Pastikan bahwa fitting-fitting, flanges dan perlengkapan lainnya tidak menyentuh tanah
aslinya (dinding lubang).
67
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Penyangga
Bahan yang digunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan
pelindung. Bahan untuk penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75mm untuk pipa
sampai dengan 250mm, dan 150mm untuk pipa berdiameter 300mm ke atas.
Timbunan
Pada saat bagian pengisi sudah diletakkan dan dipadatkan sesuai yang dibutuhkan diatas
pipa, bahan timbunan dapat menggunakan bahan bekas galian sisa dari galian atau pengisisan
tanggul dapat dilaksanakan dengan menggunakan tanah galian. Penimbunan lubang galian
tidak boleh menggunakan bahan-bahan yang keras (seperti batu bata, batuan, dsb).
Peralatan
1. Generator, digunakan untuk memberikan daya listrik kepada plat pemanas, pemotong
dan pompa hidrolik.
2. vlesin butt fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas, pompa
hidrolik dan pengatur waktu.
3. Roda penyangga pipa
4. Tenda pengelasan
5. Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue).
6. Alat ukur sambungan
7. Thermometer digital untuk memeriksa suhu plat pemanas
8. Pipa dan penutupnya
9. Papan landasan
10. Pemotong pipa
11. Termometer temperatur udara
12. Spidol warna putih
13. Alat pengukur waktu
14. Meteran ukuran 12 M
Persiapan di Lapangan
Jika kedalaman pipa PE tidak ditentukan, lapisan dibagian atas pipa harus ditentukan
sehingga mampu melindungi pipa dari beban Iuar, kerusakan yang disebabkan oleh pihak
lain, dan konstruksi jalan. Jika memungkinkan, pipa harus dipasang pada batas kedalaman
minimum dan, tabel berikut dapat digunaan sebagai petunjuk.
68
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Pertimbangan AS2566
Rekomendasi umum dari AS2566 - desain untuk Pipa Fleksibel Bawah Tanah harus
diperhatikan dalam mendisain parit dan tanggul. Demikian pula dengan spesifikasi desain untuk
perlindungan penyangga samping dan urukan haws disesuaikan dengan AS2566
Lebar Galian
Secara umum, lebar galian minimum harus sesuai dengan syarat konstruksi sehingga proses
dapat terus berlangsung. Lebar galian untuk keperluan pemasangan pipa PE dapat berkurang
dibandingkan keperluan untuk pemasangan pada pipa tipe lain, karena pengelasan "butt" atau
elektrofusi dilakukan diatas tanah kemudian pipa yang sudah tersambung diletakkan ke dalam
galian. Demikian juga untuk pipa diameter kecil dalam bentuk coil bisa disambung diatas tanah
dan kemudian diletakkan di dalam galian. Lebar galian minimum harus mencakup untuk
pemadatan bahan penyangga samping.
Lebar Galian yang di rekomendasikan
Recommended Trench Widths
III.1.5.2.12 Pelindung
Pipa harus diletakkan pada lapisan padat, tebal 75 mm, dengan memenuhi kondisi berikut:
a. Pasir bebas dari batu-batuan atau benda benda tajam kurang dari 13.2 mm batu kerikil
atau batuan dengan yang diperbolehkan sampai ukuran maksimum 5 mm.
b. Bekas galian yang bebas dari batu dan pecahannya tidak mengandung tanah liat lebih
besar dari 75mm yang mampu mempengaruhi pemadatan.
c. Pastikan bahwa fitting-fitting, flanges dan perlengkapan lainnya tidak menyentuh tanah
aslinya (dinding lubang).
69
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.5.2.13 Penyangga
Bahan yang digunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan
pelindung. Bahan untuk penyangga harus dipadatkan dengan rata setebal 75mm untuk pipa
sampai dengan 250mm, dan 150mm untuk pipa berdiameter 300 mm ke atas.
III.1.5.2.14 Timbunan
Pada saat bagian pengisi sudah diletakkan dan dipadatkan sesuai yang dibutuhkan diatas
pipa, bahan timbunan dapat menggunakan bahan bekas galian sisa dari galian atau pengisisan
tanggul dapat dilaksanakan dengan menggunakan tanah galian. Penimbunan lubang galian
tidak boleh menggunakan bahan-bahan yang keras (seperti batu bata, batuan, dsb).
III.1.5.2.15 Butt – Fusion Welding
Penyambungan butt fusion adalah proses termofusi yang melibatkan pemanasan secara
bersama di kedua ujung pipa yang akan disambung sampai kondisi leleh tercapai pada kedua
ujungnya, lalu kedua ujung pipa di gabung pada tekanan tertentu untuk waktu tertentu sehingga
terbentuk sambungan yang senyawa. Hasil penyambungan pipa harus tahan terhadap gaya tarik
dan mempunyai kekuatan yang sebanding dengan pipa. Metode penyambungan jenis ini
membutuhkan plat pemanas elektrik untuk dapat mencapai suatu temperatur tertentu yang
digunakan untuk jenis pipa dari bahan PE 80 dan PE 100 untuk ukuran 90 mm ke atas dengan
SDR yang sama.
III.1.5.2.16 Peralatan
1. Generator, digunakan untuk memberikan daya listrik kepada plat pemanas,
pemotong dan pompa hidrolik.
2. vlesin butt fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas,
pompa hidrolik dan pengatur waktu.
3. Roda penyangga pipa
4. Tenda pengelasan
5. Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas (tissue).
6. Alat ukur sambungan
7. Thermometer digital untuk memeriksa suhu plat pemanas
8. Pipa dan penutupnya
9. Papan landasan
10. Pemotong pipa
11. Termometer temperatur udara
12. Spidol warna putih
13. Alat pengukur waktu
14. Meteran ukuran 12 M
III.1.5.2.17 Metode Penyambungan
Pemeriksaan Awal
70
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Untuk membersihkan kotoran pada plat pemanas bisa dicuci pada saat dingin dengan sedikit air
yang cukup sebelum memulai penyambungan. Gunakan bahan yang bersih yang tidak
meninggalkan bekas. Untuk membersihkan kotoran lapisan minyak atau pelumas harus
menggunakan kain dan bahan pembersih yang sesuai seperti ISO PROPANOL. Periksa dan
pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting–fitting yang akan disambung mempunyai ukuran
diameter, SDR dan bahan yang sama.
Percobaan Sambungan
Meskipun pencucian plat pemanas dapat menghilangkan kotoran yang tertinggal, akan tetapi
partikel kecil dari pada debu seringkali masih ada. Untuk membersihkannya diperlukan
pembuatan sambungan percobaan pada tiap sesi penyambungan, dimana ketika temperatur plat
mulai menurun atau dibawah 180°C, atau pada saat adanya perubahan ukuran pipa yang akan
disambung. Sambungan percobaan dapat dibuat dengan menggunakan potongan pipa dengan
kuran, SDR dan bahan yang sama. Hal ini bukan untuk membuat sambungan. Prosedur tersebut
dapat dihentikan setelah proses pemanasan.
Prosedur Penyambungan
▪ Tempatkan pipa pada (clamp) penjepit dimana ujung pipa berhadapan dengan plat
pemotong dalam posisi lurus. Luruskan dan ratakan posisi komponen dengan roller
Kencangkan clamp (penjepit) untuk memegang dan membulatkan kembali pipa.
▪ Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya udara
kebagian dalam pipa.
▪ Nyalakan alat pemotong dan geserkan klem pipa perlahan sehingga ujung pipa tepat
berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinu.
▪ Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara ( clamp) penjepit dibuka untuk
menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
▪ Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan persinggungan dengan permukaan
permukaan pipa.
▪ Bersihkan sisa potongan dart mesin dan pipa.
▪ Dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
▪ Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan.
▪ Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan.
▪ Maksimum selisih diameter yang diijinkan adalah: 1.0 mm untuk pipa ukuran 90 mm s.d 315
mm, 2.0 mm untuk pipa ukuran 355 mm s.d 800 mm, 2.5 mm untuk pipa ukuran lebih
besar dari 800 mm.
▪ Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk
menggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik. Tekanan tarik adalah ukuran tekanan
minimal yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat
pipa/fitting yang sedang disambung. Catatan: Tekanan tarik (kPa) harus diperkirakan
secara tepat sebelum pembuatan sambungan dan harus ditambahkan tekanan ram dasar
yang ditunjukkan pada mesin. Apabila yang digunakan mesin las otomatis, maka pekerjaan
ini akan terlaksana secara otomatis.
▪ Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa bahwa plat tersebut
bersih dan balk suhunya.
71
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
▪ Tempatkan plat pemanas pada mesin dan tutup clamp supaya bagian permukaan yang akan
disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan menggunakan tekanan
yang ditentukan sebelumnya.
▪ Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1 - 6mm
terbentuk tiap ujungnya.
▪ Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya pencatat
tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan lelehan terkontrol
selama waktu pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di clamp dan ujung
pipa harus terus dijaga agar tetap kontak dengan plat pemanas.
Parameter ini harus digunakan sebagai acuan dari Butt fusion dari pipa polyethylene yang
menggunakan AS/NZS4130 sebagai bahan dasarnya. Penyedia Jasa yang melakukan
penyambungan harus selalu memeriksa kemungkinan penerapannya dari parameter yang ada
untuk setiap proyek diberikan.
72
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
73
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
74
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Ukuran pembayaran Pemasangan Pipa HDPE dibuat berdasarkan harga satuan setiap per meter
(M) yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BOQ).
III.1.5.3.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.1.5.3.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.1.5.3.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
75
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai
III.1.5.4.2 Bahan
Reducing tee 90o segmented dimensi Ø315mm x Ø160mm
III.1.5.4.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti tergigit
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
76
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
77
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
78
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
binatang berbisa, terkena alat berat dan terjatuh. Oleh karena itu Operator/Pekerja, agar
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
79
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
water level cut-off untuk mencegah terjadinya kerusakan pompa akibat kurangnya air pada waktu
pemompaan. Dalam hal menggunakan sistim star-delta, maka harus menggunakan sistim
tertutup (close circuit), sehingga tidak terjadi tenggang waktu antara perpindahan star ke delta.
Untuk mengalirkan daya listrik dari jaringan listrik PLN ke pompa, diperlukan panel listrik, yang
sekurang-kurangnya berisi:
1. Lampu indikator
2. Volt meter (per phase)
3. On dan Off Switch
4. Grounding terminal
5. MCB (Mini Circuit Breaker)
6. Ampere meter (per phase)
7. Overload relay
8. Magnetic contactor + overload relay
9. Water level cut off + elektrodes
10. Phase Failure Relay
11. Temperature sensor
1. Dry running
2. Ketidak stabilan tegangan
3. Over/under load
4. Keseimbangan arus (current unbalance)
5. Panasnya motor.
6. Control Ground Failure
7. Control Phase Sequence
III.1.6.1.5 Pemasangan
Pemasangan pompa dilaksanakan dengan perlengkapan sekurang-kurangnya sebagai berikut:
Adanya tripod, elevator, clamp, lifting sling, mega Ohm meter, multi tester capacity, Megger test,
ampere, digital ampere tester capacity 60 ampere dan chain hoist 3 ton dll.
80
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
81
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
1. Jumlah dan jenis Panel Listrik yang harus disediakan dan dipasang pada pekerjaan ini
adalah sesuai dengan peralatan yang tercantum dalam gambar dan atau pada BOQ.
2. Panel harus dibuat termasuk seluruh alat dan perlengkapan yang tidak tercantum dalam
gambar atau spesifikasi teknis ini, tetapi diperlukan untuk melengkapi sistem kontrol.
3. Rangka panel terbuat dari rangka besi yang kuat dan ditutup dengan pelat besi. Tebal
pelat yang digunakan minimum 1,8 mm.
4. Rangka panel dengan pintu-pintunya harus dibersihkan dari bekas-bekas lasan,
gergajian/potongan. Kemudian di cat dengan antikarat dan dicat finishing sampai 3 (tiga)
lapis dengan warna abu-abu atau sesuai dengan permintaan pemberi tugas.
5. Panel harus kuat dan bebas dari guncangan pada saat daya listrik diputuskan atau
disambungkan, dan harus bebas pula dari getaran magnetik (magnetic vibration).
6. Alat-alat termasuk pemutus arus harus bebas dari kerusakan elektro magnetik dan
kejutan panas dari arus hubungan singkat.
7. Untuk panel change over dan panel induk diutamakan bentuk panel listrik yang berdiri
sendiri, atau tertanam.
8. Panel harus dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci dan pegangan dari chrome.
9. Kisi-kisi ventilasi harus disediakan pada bagian pintu yang dapat dibuka atau pada bagian
lain bila diperlukan. Kisi-kisi ventilasi harus dilengkapi dengan kawat kasa agar serangga
tidak dapat masuk kedalamnya.
10. Seluruh terminal untuk penyambungan keluar harus ada disisi sebelah bawah panel.
11. Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk.
12. Kabel masuk dilengkapi dengan cable lug (kabel schoen) yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran kabel.
13. Sakelar control dan lampu isyarat harus diletakkan pada bagian yang mudah
dioperasikan.
Circuit breaker untuk panel-panel utama, harus mempunyai interupting capacity minimum 50 KA
dilengkapi dengan pengaman terhadap arus lebih, arus hubungan singkat dan tegangan dibawah
nominal, serta dilengkapi dengan shunt trip. Miniature Circuit breaker untuk arus-arus cabang,
minimum mempunyai interupting capacity 10 KA.
82
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Fuse load break switch yang dipergunakan harus dapat memutuskan arus pada saat berbeban.
Untuk fuse load break yang lebih besar dapat digunakan sepanjang fuse pengaman yang
dibutuhkan tetap sama seperti dinyatakan dalam gambar.
Amperemeter
Amperemeter yang digunakan dari type untuk dipasang pada panel. Dilengkapi dengan trafo arus
dengan maksimal ratio menyesuaikan dengan jenis Panel VSD CUE 18,5 KW.
Voltmeter
Voltmeter yang digunakan harus dari type untuk dipasang pada panel. Dilengkapi dengan
selector switch dengan 6 posisi + 0 (7 posisi).
Lampu indikasi
Lampu indikasi dari tipe untuk dipasang pada panel. Warna lampu disesuaikan dengan tanda
phase: Merah untuk R. Kuning untuk S. Hijau untuk T. Dilengkapi dengan fuse pengaman.
Untuk unit monitoring dan kontroling harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya: Fuse untuk
sirkuit kontrol adalah 500 v, 50 KA symetrikal.
III.1.6.2.5 Label
Penyedia Jasa wajib mengadakan label yang terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul dengan
ukuran 1,5" lebar seperlunya dan tinggi 1" atau ukuran yang ditentukan kemudian di lapangan.
Label-label ini terutama harus dipasang pada panel-panel kontrol untuk mengetahui fungsi setiap
peralatan.
83
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
memperhatikan sekitar pada saat bekerja, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
Commissioning dimaksudkan untuk memeriksa kinerja sistem dari seluruh unit Jaringan Pipa
Transmisi dari Intake Air Baku ke Instalasi Pengolahan Air sehingga dapat memastikan, bahwa
spesifikasi dan ukuran yang dipasang sudah sesuai dengan perencanaan.
III.1.6.3.3 Persyaratan
Persyaratan commissioning Pipa Transmisi meliputi:
1. Intake dan Jaringan Pipa Transmisi yang baru selesai dibangun dan akan mulai
dioperasikan dan atau difungsikan
2. Tersedianya standar untuk pengujian
3. Tersedianya alat ukur debit
4. Hasil uji commissioning ditandatangani oleh tim commissioning yang ditetapkan oleh
pengguna jasa
1. Phase meter,
84
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
2. Tang Ampere,
3. Avometer,
4. Toolkit listrik,
5. Meger,
6. Tachometer,
7. Tang clamp,
8. Tang long nose,
9. Tang pemotong.
10. Peralatan bengkel yang terdiri dari:
11. Kunci pas,
12. Ring,
13. Tang,
14. Obeng,
15. Sney,
16. Tracker, Perlengkapan Keselamatan Kerja
Posisi
Tarik posisi
Periksa posisi tombol, keatas
Emergency tombol
kalau tertekan genset Genset siap
Switch Panel keatas
tdk mau hidup dihidupkan
Putar kunci
Hidupkan Genset Kondisi normal Hidup
kontak
85
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Hidupkan Main
Pompa Genset hidup dan
2. Switch Breaker Mesin hidup
Intake power sdh mengalir
Genset
ke semua panel
III.1.6.4.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.1.6.4.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
86
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.6.4.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
1. Pemasangan Air Vavle Ø2 Inch dipasang pada titik puncak/punggung dan jalur transmisi
pipa air baku dengan petunjuk dan persetujuan direksi Pemasangan membutuhkan bahan
tambahan Kawat Las Dan proses pemasangan menggunakan alat Welding set dan
Generator set.
2. Prosedur Pemasangan Air Vavle Ø2 Inch yang dipakai untuk pekerjaan yang mengikuti
standar ini adalah Tukang Pipa & Operator Welding Set yang diperkerjakan adalah tenaga
terampil yang bersertifikat.
1. Gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi atau Konsultan Supervisi untuk dikerjakan.
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang
digunakan
87
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.6.5.2 Bahan
Spesifikasi Check Valve
III.1.6.5.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
88
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
1. Jumlah dan jenis Panel Listrik yang harus disediakan dan dipasang pada pekerjaan ini
adalah sesuai dengan peralatan yang tercantum dalam gambar dan atau pada BOQ.
2. Panel harus dibuat termasuk seluruh alat dan perlengkapan yang tidak tercantum dalam
gambar atau spesifikasi teknis ini, tetapi diperlukan untuk melengkapi sistem kontrol.
3. Rangka panel terbuat dari rangka besi yang kuat dan ditutup dengan pelat besi. Tebal
pelat yang digunakan minimum 1,8 mm.
4. Rangka panel dengan pintu-pintunya harus dibersihkan dari bekas-bekas lasan,
gergajian/potongan. Kemudian di cat dengan antikarat dan dicat finishing sampai 3
(tiga) lapis dengan warna abu-abu atau sesuai dengan permintaan pemberi tugas.
5. Panel harus kuat dan bebas dari guncangan pada saat daya listrik diputuskan atau
disambungkan, dan harus bebas pula dari getaran magnetik (magnetic vibration).
6. Alat-alat termasuk pemutus arus harus bebas dari kerusakan elektro magnetik dan
kejutan panas dari arus hubungan singkat.
7. Untuk panel change over dan panel induk diutamakan bentuk panel listrik yang berdiri
sendiri, atau tertanam.
8. Panel harus dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci dan pegangan dari chrome.
9. Kisi-kisi ventilasi harus disediakan pada bagian pintu yang dapat dibuka atau pada
bagian lain bila diperlukan. Kisi-kisi ventilasi harus dilengkapi dengan kawat kasa agar
serangga tidak dapat masuk kedalamnya.
10. Seluruh terminal untuk penyambungan keluar harus ada disisi sebelah bawah panel.
89
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Amperemeter
Amperemeter yang digunakan dari type untuk dipasang pada panel. Dilengkapi dengan trafo
arus dengan maksimal ratio 5.
Voltmeter
Voltmeter yang digunakan harus dari type untuk dipasang pada panel. Dilengkapi dengan
selector switch dengan 6 posisi + 0 (7 posisi).
Lampu indikasi
Lampu indikasi dari tipe untuk dipasang pada panel. Warna lampu disesuaikan dengan tanda
phase: Merah untuk R. Kuning untuk S. Hijau untuk T. Dilengkapi dengan fuse pengaman.
Penyedia Jasa wajib mengadakan label yang terbuat dari plat plastik dengan huruf timbul
dengan ukuran 1,5" lebar seperlunya dan tinggi 1" atau ukuran yang ditentukan kemudian di
90
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
lapangan. Label-label ini terutama harus dipasang pada panel-panel kontrol untuk mengetahui
fungsi setiap peralatan.
III.1.7.3 Pengadaan dan Pemasangan Genset Open Type Diesel Winpower 200 KVA
Standby Output (emergency)
Spesifikasi Genetor Set sebagai berikut:
III.1.7.3.1 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik.
91
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.7.5.2 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari bahan/material yang ditawarkan harus disertakan
dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur tersebut
harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun lebarnya juga
mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik.
92
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
pula Direksi berhak menolak barang-barang yang sudah dikirim ke gudang penyimpanan apabila
barang-barang tersebut tidak sesuai dengan contoh yang diberikan
III.1.7.6.2 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari bahan/material yang ditawarkan harus disertakan
dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur tersebut
harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun lebarnya juga
mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik.
93
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai
94
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.7.7.4 Pentanahan
a. Penyedia Jasa wajib membuat suatu sistem pentanahan yang baik, sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b. Seluruh panel-panel harus ditanahkan sendiri -sendiri, dengan kawat tembaga BC
b. sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
c. Pada penyambungan di panel-panel listrik, harus dilengkapi dengan kabel schoen/kabel
lug yang ukurannya sesuai, dipres dengan baik.
d. Semua titik lampu yang mempunyai rumah terbuat dari logam dan stop kontak harus
disambungkan ke sistem pentanahan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
e. Dalamnya pentanahan adalah sesuai dengan petunjuk dalam gambar perencanaan
(minimum 6 m) dan ujungnya diberi spit tembaga ukuran 3/4" panjang 50 cm
dihubungkan dengan kawat tembaga.
f. Pada setiap penanaman pentanahan (grounding-rod) dilengkapi dengan junction box
yang dapat dibuka untuk pengujian. Hasil pengukuran tahanan tanah maksimum 2 Ohm.
Pengujian dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan disaksikan oleh Direksi Proyek.
Ruang generator harus diberi sistem pentanahan disepanjang dinding dalam ruang
tersebut. Kawat tembaga tersebut harus diberi klem khusus.
95
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
96
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.8.3.1.1 Bahan
Bahan pancang menggunakan Dolken Kayu Galam yang memiliki daya dukung yang cukup
tinggi sebagai tiang pancang. Diameter pancang Dolken Kayu Galam yang dipasang berdiameter
antara 8 - 10 cm.
III.1.8.3.2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan menggunakan alat bantu diantaranya alat pancang manual, gergaji
dan lain-lain atau bila diperlukan menggunakan alat Excavator.
97
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.8.5.1 Bahan
Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir, batu koral, air serta bahan tambahan
(admixture) bila diperlukan sesuai kebutuhan.
a. Semen
Semen harus disediakan oleh Penyedia Jasa menurut standard. Spesifikasi untuk Portland
Cement (PC) type II ASTM C 150 atau PC type I ASTM C 150 dari hasil produksi pabrik yang
disetujui oleh Direksi secara tertulis. Bebas dari gumpalan bila dipakai pada campuran beton.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan penanganan
kasar. Tahun dan bulan semen itu diproduksi dan berat isi harus tertera dengan jelas pada
setiap kantong. Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan pengujian bahan lengkap untuk
Semen dan Material lainnya sehingga mewakili kualitas rata-rata bahan tersebut. Semen yang
akan digunakan harus dilakukan pengujian lebih dahulu sehingga diperoleh hasil yang
memuaskan dan diberikan persetujuan untuk pemakaiannya oleh Direksi atau Konsultan
Supervisi (Bila ada).
b. Batu Koral
98
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Batu koral harus berkualitas baik, bersih, keras, padat, tidak tercampur batuan besar dan bebas
dari lempung, lanau, akar, cabang-cabang pohon, material organik, dan kotoran- kotoran lain
yang menurunkan kekuatan beton.
c. Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm. Pasir harus bersih, keras,
padat, tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan
bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.
d. Penyimpanan Agregat
Sarana-sarana perlu dibuat dilapangan untuk penyimpanan tersendiri batuan-batuan halus dan
kasar, maupun untuk setiap ukuran batuan-batuan kasar dengan cara sedemikian hingga
mencegah kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan menghindari perusakan dan
kerusakan-kerusakan yang berlebihan, penumpukan- penumpukan akan dibuat dengan sarana-
sarana pembuangan yang sesuai untuk menjamin, sejauh itu dapat dilakukan, bahwa batuan-
batuan yang diserahkan kepada alat-alat takar mempunyai keseragaman dan kelembaban stabil
sedemikian sesuai petunjuk Direksi.
III.1.8.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan cor beton K-175 antara lain concrete mixer, concrete
vibrator dan alat bantu lainnya.
III.1.8.5.5 Pengecoran
Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum semua penulangan, dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Pengecoran beton
99
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar
atas biaya Penyedia Jasa. Kecuali atas ijin Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila ada), tidak
boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan tidak boleh di cor pada aliran air. Adukan
beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara (metode)
yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan
tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar. Pengecoran dilakukan secara
terus menerus (kontinu/ tanpa berhenti).
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan karena memiliki resiko terjadinya Kecelakaan Kerja seperti Tertimpa
Material, Terkena Peralatan Kerja, Tangan/Kaki lecet, dan terjatuh/terpeleset, Oleh karena itu
Tukang Las/Pekerja, agar memperhatikan kemungkinan resiko pada saat bekerja,
memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diharapkan serta
menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
100
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.8.7.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk pagar adalah terbuat dari BRC dengan t = 1,70 m dan lebar 2,4 m
dengan material tiang penyangga menggunakan pipa besi diameter 2” dan diberi baut mur.
Penyedia Jasa diwajibkan memberikan brosur pagar dan spesifikasi pagar sebelum pengadaan
material. Material bahan pagar BRC harus tahan karat.
III.1.8.7.4 Peralatan
Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
101
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.8.8.2 Bahan
Paving block yang dipasang berbentuk segi enam atau lainya yang disetujui oleh Direksi
Sebelum pemasangan, pondasi harus dicek dulu kepadatannya guna memastikan agar tidak
terjadi penurunan pada paving block yang dipasang. Apabila paving block yang sudah dipasang
retak atau terjadi penurunan pondasi maka kontraktor harus membongkar dan menggantinya
kembali.
102
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
kecelakaan yang tidak diharapkan serta wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
sesuai.
103
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.1.10 Pekerjaan Jalan Akses Menuju Area Intake dan Rumah Jaga
III.1.10.1 Pemasangan Paving Block
Telah dijelaskan seperti pada uraian spesifikasi sebelumnya (Mata Pembayaran No. III.1.8.8).
III.1.10.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah Curbin PU 50 x 30 x 13 x 20 cm dan Pasir Pasangan (Lokal).
III.1.10.2.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan pekerjaan tersebut.
104
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
105
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
d. Penyedia jasa harus memeriksa kembali semua ukuran yang ada didalam gambar kerja
sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh penyedia jasa. Biaya yang timbul akibat
pekerjaan survey menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
e. Data hasil penyelidikan tanah yang diperlukan untuk pemasangan jembatan pipa, dapat
diminta dari Direksi jika ada, bila tidak ada penyedia jasa diwajibkan untuk mengadakan
penelitian kondisi tanah tersebut atas biaya sendiri.
f. Ring support (klem pengaman baja) harus betul-betul dipasang pada setiap bantalan pier.
g. Klem pengaman pipa harus dibuat dari satu jenis baja sesuai dengan standar yang
ditentukan. Setelah semua klem pengaman pipa dipasang pada posisi yang dikehendaki
kemudian dilas pada sekeliling pipa dan dicat.
h. Penyedia jasa harus mempersiapkan kayu-kayu ataupun batang-batang kelapa melintasi
sungai dengan lebar seperlunya untuk perancah pelaksanakan pemasangan pipa,
penyambungan, pengelasan dan untuk pengecatan pipa.
i. Perancah tersebut harus dibuat dalam keadaan kuat, sehingga terjamin pelaksanaan yang
aman pada waktu pelaksanaan pemancangan pondasi tiang pancang (bila ada).
j. Bila pemasangan pipa digantung pada jembatan yang ada, ataaupun digantung pada
bangunan lain yang ada, persetujuan dari pemilik atau instansi yang berwenang mengenai
rencana pelaksanaan penggantungan pipa pada bangunan-bangunan tersebut menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.
k. Dari hasil survey lapangan dan pengecekan kembali segala ukuran dan data geologi,
penyedia jasa harus mempersiapkan gambar kerja dan gambar pelaksanaan untuk
pengadaan dan pemasangan jembatan pipa.
l. Sebelum melaksanakan pemasangan jembatan pipa, gambar yang menunjukkan semua
ukuran, detail pipa, pondasi abutmen, tiang pancang dan perhitungan yang diperlukan
harus diserahkan kepada Direksi untuk terlebih dahulu diperiksa dan disetujui. Penyedia
jasa tidak dibenarkan melaksanakan pemasangan jembatan pipa sebelum gambar kerja
disetujui Direksi.
106
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.2.7.2 Bahan
Anchor Bolt L 3/4 Inch 19 mm x 500 mm Baut Angkur Struktur Bangunan
III.2.2.7.3 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.2.2.7.4 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur material yang ditawarkan harus disertakan dan diberi
tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan.
107
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.2.10.2 Bahan
Baut HTB Ø16mm untuk plat sambungan gelagar
III.2.2.10.3 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.2.2.10.4 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur material yang ditawarkan harus disertakan dan diberi
tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan.
108
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.3.1.2 Bahan
Bahan pancang Beton menggunakan Campuran Beton Bertulang yang memiliki daya dukung
yang cukup tinggi sebagai tiang pancang. Diameter pancang Beton yang dipasang berdiameter
30 X 30 (Segiempat) f'c 40 Mpa (K - 500)
109
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
tipe tiang-pancang, kepala tiang, sendi atau peralatan lain yang sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik harus disediakan sehingga tiang-tiang pancang dapat dipancang tanpa mengakibatkan
kerusakan pada tiang.
Semula tiang pancang beton harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa tiang pancang beton tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi
yang diijinkan. Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah
ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh pile
hammer dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan
beratnya tiang untuk me mudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama
pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu
dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam
posisi yang relatif pada tempatnya. Tiang pancang dipancang dengan menggukan peralatan
mesin, asalkan tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah
ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan. Bilamana
elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar
dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas-batas yang ditunjukkan dalam
Gambar. Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan
kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa atau besi non-magnetik
sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan
tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat satu di atas
lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan
diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat. Semua pekerjaan pemancangan harus dihadiri
oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari
kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Tiang pancang
harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu, sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, atau ditentukan dengan peng-ujian pembebanan sampai
mencapai ke dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang
dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang-kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut, posisi
akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang
uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana ketentuan
rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah
jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang
pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau Direksi Pekerjaan dapat
mengubah rancangan bangunan bawah jembatan bilamana dianggap perlu.
III.2.3.2.3
Tiang Pancang Yang Cacat
Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yang berlebihan
sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembelahan, pecahnya dan
kerusakan kayu, atau deformasi baja. Manipulasi tiang pancang dengan memaksa tiang pancang
kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut pendapat Direksi Pekerjaan, adalah
110
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Tiang pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya
Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.Bilamana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak memungkin-
kan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula, atau tiang pancang
tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Perpanjangan, penyambungan (splice) atau perakitan pada tiang-tiang pancang beton, bila
diperbolehkan atau diperintahkan oleh Direksi harus dibuat seperti tampak pada gambar atau
sesuai dengan Sub-pasal ini. Selain pemancangan tiang pancang awal/pemula selesai dan
tambahan kedalaman tiang pancang yang terjadi selama pekerjaan pemasangan, bila terdapat
kerusakan, maka harus diperbaiki dengan las atau dengan alat lain yang disetujui oleh Direksi.
Selama pengelasan tiang pancang perpanjangan harus ditahan dengan teliti pada posisinya
dengan mengikatnya pada derek atau dengn alat lain yang disetujui.
III.2.3.2.5 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pemancangan tiang beton seperti Pile-Hammer dan Crane.
111
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.6.2.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
112
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.6.3.2 Bahan
Klem pipa Ø 315 mm/12 Plat Tebal
113
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.2.6.3.3 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
Ukuran ketinggian, ketebalan (dimensi) pekerjaan pemasangan batu kali atau batu gunung ini
ditentukan dalam gambar rencana atau petunjuk pengguna jasa. Jika tidak ditentukan ukurannya
dalam gambar rencana batu harus mempunyai ketebalan minimal Batu Pecah 14-15 cm.
114
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
115
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
116
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.3.4.2.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.3.4.2.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
117
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.3.4.2.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
118
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.4.3.4.2 Bahan
1. Plamir Tembok
2. Cat Tembok Dalam
3. Cat Tembok Luar
III.4.3.4.3 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
119
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
120
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Telah dijelaskan seperti pada uraian spesifikasi sebelumnya (Mata Pembayaran No III.4.3.4).
III.4.6.3.1.1 Bahan
Kunci Gembok Panser 50mm
III.4.6.3.1.2 Volume
Semua material baik maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya harus
sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
121
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.4.6.5.3 Volume
Semua material maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya harus
sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.4.6.6.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.4.6.6.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
122
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.4.6.6.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
123
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Cara Pelaksanaan
124
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
setiap sparepart pada gate valve dapat di ganti secara parsial dan tersedia di pasar
Bentuk bagian dalam konstruksi gate valve,memiliki cekungan yang besar pada sisi
keluaran,sehingga tidak terjadi penumpukan sedimentasi pada bagian dalam gate valve yang
akan menghalangi laju air baku
Shaft terbuat dari bahan stainless steel yang tahan terhadap gerusan pasir dari air baku
Bonnet dan baut gate vale terdapat penutup hot-melt untuk melindungi dari korosi untuk
mencegah korosi, finishing cat standart GSK epoxy coating 2 layer.
Standard design valve mengacu pada standart BS5163 Type B untuk memastikan valve
cocok untuk aplikasi air baku & EN 1074 part 1 & 2
Standart ukuran flange dan lubang mengacu pada standart EN1092-2 (ISO 7005-2), PN 10/16
Melampirkan standart test hidrolik 1,5xPN dari pabrik pembuat yang dikeluarkan di Indonesia
melampirkan sertifikat WRAS untuk memastikan kualitas material valve.
125
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Prosedur Pemasangan Gate Valve yang dipakai untuk pekerjaan yang mengikuti standar ini,
Tukang Pipa & Operator Welding Set yang diperkerjakan adalah tenaga terampil yang
bersertifikat.
Flow meter yang digunakan adalah meteran air tipe turbo multi jet dengan registrasi ekstra kering
untuk akurasi jangka panjang. Lingkup Pekerjaan ini meliputi pengadan dan pemasangan Flow
Meter Ø300 mm.
126
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.4.6.14.3 Peralatan
Tripod Tinggi 7 m, max 5 ton
III.4.6.15.2 Bahan
Gate Valve 4 Inchi
III.4.6.15.3 Peralatan
Tripod Tinggi 7 m, max 5 ton
127
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
➢ Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan cor beton.
➢ Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana K3 untuk pekerjaan pengecoran.
128
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.5.4.3.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
129
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.5.4.3.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.5.4.3.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
130
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.5.4.4.2 Volume
Semua material baik pipa maupun aksesoris yang akan disupply oleh Penyedia Jasa jumlahnya
harus sesuai dengan yang tercantum dalam volume pekerjaan (BOQ).
III.5.4.4.3 Brosur
Pada saat pengajuan penawaran, brosur dari pada pipa dan aksesoris yang ditawarkan harus
disertakan dan diberi tanda pada brosur tersebut jenis maupun ukuran yang ditawarkan. Brosur
tersebut harus jelas memperlihatkan semua ukuran-ukuran dalam, luar, panjang maupun
lebarnya juga mengenal hasil pengetesan yang telah dilakukan dipabrik pembuat
pipa/accessories tersebut.
III.5.4.4.5 Pengetesan
Apabila dipandang perlu, pipa-pipa dan atau accessories yang diadakan oleh Penyedia Jasa
akan dilakukan pengetesan kembali dilaboratorium. Biaya pengetesan ini seluruhnya ditanggung
oleh Penyedia Jasa.
131
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
4,76 mm (No. 4) 30 – 60
132
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Bila dilakukan Los Angeles Abrasion Test maka loss material ini tidak boleh lebih dari 40 persen
(40 %).
Bagian material yang kurang dari 0,2 millimeter (Saringan no. 70) harus mempunyai Liquid Limit
tidak lebih dari 25 dan indeks plastisitas (Plasticity Index) yang tidak lebih dari 6.
Jika material tidak mengandung cukup material rekat alam untuk mengikat dengan cepat pada
kegiatan watering dan pemadatan, harus ditambahkan bahan rekat yang mengandung batu
pecah kecil, bahan rekat tanah atau material rekat lainnya yang disetujui oleh Direksi. Jumlah
dari bahan rekat yang ditambahkan harus dengan persetujuan dari Direksi dan setelah bahan
rekat telah ditambahkan, kombinasi ukuran dari campuran itu harus dalam batasan seperti di
atas. Jumlah berat bahan rekat dari campuran itu tidak lebih dari dua puluh persen (20 %) dari
campuran. Bahan rekat harus dicampurkan secara seragam pada material base pada tempat
dimana material diproduksi, atau atas persetujuan Direksi, pada tempat dimana dilakukan
penempatan dan penghamparan dari material base.
133
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Lapis sub-base terdiri atas material batuan lapuk dari penggalian, kerikil alam, dan material pasir
atau material batu pecah yang disetujui oleh Direksi dan seperti spesifikasi berikut ini.
III.5.5.2.2 Material
Material sub-base harus mempunyai ukuran partikel maksimum 15 centimeter dan harus
bergradasi baik dalam batasan-batasan berikut :
Standar Saringan Persentase Berat Lolos
U.S. Saringan
76 mm ( 3 in.) 90 - 100
4,76 mm (No. 4) 35 – 70
Bagian dari material yang kurang dari 0,2 mm (Saringan No.7) harus mempunyai indeks
plastisitas yang tidak lebih dari 6.
Jika material tidak mengandung cukup material rekat alam untuk mengikat dengan cepat pada
kegiatan watering dan pemadatan, harus ditambahkan bahan rekat yang mengandung batu
pecah kecil, bahan rekat tanah atau material rekat lainnya yang disetujui oleh Direksi. Jumlah
dari bahan rekat yang ditambahkan harus dengan persetujuan dari Direksi dan setelah bahan
rekat telah ditambahkan, kombinasi ukuran dari campuran itu harus dalam batasan seperti di
atas. Bahan rekat harus dicampurkan secara seragam pada material sub-base pada tempat
dimana material diproduksi, atau atas persetujuan Direksi, pada tempat dimana dilakukan
penempatan dan penghamparan dari material sub-base.
Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, diangkut dengan dump truck dan dihampar
dengan asphal finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre Roller. serta
dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan sesuai dengan rencana.
134
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
III.5.5.3.2 Bahan
Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base)
III.5.5.4.3 Bahan
Lataston Lapis Aus (HRS-WC)
III.5.5.4.4 Peralatan
Pencampuran dilakukan dengan Asphal Mixing Plant, diangkut dengan dump truck dan dihampar
dengan asphal finisher, dipadatkan dengan tandem Roller dan Pneumatic Tyre Roller. serta
dirapikan oleh pekerja dengan alat bantu. Dilaksanakan sesuai dengan rencana.
III.5.5.4.5 Pengajuan Kesiapan Kerja
1. Gambar detail yang telah disetujui oleh Direksi atau Konsultan Supervisi (Bila ada) untuk
dikerjakan.
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar dan jumlah bahan serta peralatan yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan cor beton.
3. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana K3 untuk pekerjaan pengecoran.
135
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
136
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
I.1 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI I.1 Ls
I.2 PENGUKURAN DAN STAKEOUT LAPANGAN I.2 M2
II PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
II.1 PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN II.1 Ls
KESELAMATAN KONSTRUKSI
III. PEKERJAAN UTAMA DAN BANGUNAN PELENGKAP
III.1 PEMBANGUNAN INTAKE
III.1.1 Pekerjaan Tanah
III.1.1.1 Pekerjaan Galian tanah biasa III.1.1.1 m3
III.1.1.2 Pekerjaan timbunan atau urugan kembali tanah biasa III.1.1.2 m3
III.1.2 Pekerjaan Rumah Pompa
III.1.2.1 Pekerjaan beton mutu K225 III.1.2.1 m3
III.1.2.2 Pekerjaan penulangan beton III.1.2.2 kg
III.1.2.3 Pekerjaan bekisting pada beton III.1.2.3 m2
III.1.2.4 Pemasangan sloop pondasi dengan baja WF 30.150.6,5.8 III.1.2.4 kg
III.1.2.5 Pengerjaan pengelasan dengan las listrik III.1.2.5 m
III.1.2.6 Pemasangan plat besi bordes 5 mm untuk lantai dasar III.1.2.6 kg
III.1.2.7 Pemasangan kolom dengan baja WF 30.150.6,5.8 III.1.2.7 kg
III.1.2.8 Pemasangan plat besi bordes 3 mm untuk dinding III.1.2.8 kg
III.1.2.9 Pemasangan baja profil C uk. 100x50x20 untuk kolom dinding III.1.2.9 kg
III.1.2.10 Pemasangan balok girder pada pertemuan kolom III.1.2.10 kg
III.1.2.11 Pembuatan pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka III.1.2.11 m2
baja siku
III.1.2.12 Pemasangan roster/lubang angin-angin III.1.2.12 m2
III.1.2.13 Pemasangan List Langit-Langit Kayu Profil (untuk atap) III.1.2.13 m
III.1.2.14 Pemasangan baja profil C uk. 100x50x20 untuk rangka atap III.1.2.14 kg
III.1.2.15 Pemasangan Atap Seng Gelombang III.1.2.15 m2
III.1.2.16 Pemasangan besi L.40.40.4 untuk pagar III.1.2.16 kg
III.1.3 Pekerjaan Pemancangan
III.1.3.1 Pengadaan tiang Spun Pile Ø40 cm III.1.3.1 m
III.1.3.2 Penetrasi tiang pancang Ø40 cm III.1.3.2 m
III.1.4 Pekerjaan Abutment
III.1.4.1 Pekerjaan Beton mutu K300 III.1.4.1 m3
III.1.4.2 Pekerjaan penulangan III.1.4.2 kg
III.1.4.3 Pekerjaan bekisting III.1.4.3 m2
III.1.5 Pekerjaan Pipa di Lokasi Intake Air Baku
137
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
138
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
139
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
140
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
141
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
142
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
143
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
100x50x20 untuk
kolom dinding
III.1.2.10 Pemasangan balok Terkena alat erection baja 5
girder pada Kaki tertimpa balok girder 5
pertemuan kolom Tangan terjepit pertemuan kolom 3
III.1.2.11 Pembuatan pintu Tergores alat potong plat baja 4
besi plat baja tebal 2 Kaki tertimpa plat baja 5
mm rangkap, rangka Mata terkena serpihan bubuk besi 4
baja siku
III.1.2.12 Pemasangan Terjatuh dari ketinggian 5
roster/lubang angin- Kaki tertimpa roster 5
angin Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.1.2.13 Pemasangan List Terjatuh dari ketinggian 5
Langit-Langit Kayu Kaki tertimpa kayu 5
Profil (untuk atap) Mata terkena serpihan material kayu 4
III.1.2.14 Pemasangan baja Kaki tertimpa kolom baja 5
profil C uk. Terkena alat erection baja 5
100x50x20 untuk Tegores ujung baja yang tajam 3
rangka atap
III.1.2.15 Pemasangan Atap Terjatuh dari ketinggian 5
Seng Gelombang Kaki atap seng 5
Tangan tergores material seng 4
III.1.2.16 Pemasangan besi Kaki tertimpa material baja 5
L.40.40.4 untuk Tangan terkena alat pemasangan besi 5
pagar Tegores ujung baja yang tajam 3
III.1.3 Pekerjaan Pemancangan
III.1.3.1 Pengadaan tiang Kaki / badan tertimpa tiang spun pile 5
Spun Pile Ø40 cm Terkena alat lifting spun pile 5
Mata terkena serpihan beton yang 3
tergores
III.1.3.2 Penetrasi tiang Kaki / badan tertimpa tiang spun pile 5
pancang Ø40 cm Terkena alat pancang spun pile 5
Tersengat listrik 3
III.1.4 Pekerjaan Abutment
III.1.4.1 Pembetonan Tangan/kaki/kepala/ tergores material 5
abutment sisi kanan tulangan abutmen
dengan beton mutu Terkena alat 4
K300 Tangan/kaki/kepala/ terkena material
5
beton
III.1.4.2 Pekerjaan Tersengat listrik 3
penulangan Terkena alat 4
144
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.1.4.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.1.5 Pekerjaan Pipa di Lokasi Intake Air Baku
III.1.5.1 Pengadaan dan Tertimpa pipa HDPE 5
Pemasangan pipa Terkena alat berat 5
HDPE Ø 110 mm Terkena mesin Butt Fusion 5
III.1.5.2 Pengadaan dan Tertimpa pipa HDPE 5
Pemasangan pipa Terkena alat berat 5
HDPE Ø 315 mm Terkena mesin Butt Fusion 5
III.1.5.3 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow - 90° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 90o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø315
Terkena Mesin Butt Fusion 5
mm
III.1.5.4 Sambungan Tertimpa Pipa Reducing Tee - 90° 5
pipa/fitting HDPE
(reducing tee 90o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented)
Ø315mm x Ø160mm Terkena Mesin Butt Fusion 5
III.1.5.5 Pengadaan dan Tertimpa Flange 5
Pemasangan Flange
Terkena Sengatan Listrik 5
315 mm CI
III.1.5.6 Pengadaan dan Tertimpa Flange 5
Pemasangan Flange
Terkena Sengatan Listrik 5
110 mm CI
III.1.6 Pekerjaan Instrumentasi Pompa
III.1.6.1 Pemasangan pompa Terkena alat berat 5
vertikal turbin , Q=12 Terkena Sengatan Listrik 5
Lps, Head = 63 m Tercebur ke dalam sungai dan terkena
3
pompa
III.1.6.2 Pengadaan dan
Pemasangan Panel
Terkena Sengatan Listrik 5
Control VSD CUE
18,5 KW
III.1.6.3 Instalasi, Testing Terkena Sengatan Listrik 5
dan Commissioning Tingkat Risiko : Sedang
III.1.6.4 Pemasangan Air Tertimpa Air Valve 4
Valve Ø2 Inchi Terkena Alat Berat 5
III.1.6.5 Tertimpa Check Valve 4
145
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
Pemasangan Check Terkena Alat Berat 5
Valve Ø250 mm, PN
= 16
III.1.7 Pekerjaan Pelengkap Rumah Pompa
III.1.7.1 Pemasangan Panel
Terkena Sengatan Listrik 5
Pompa Autotrafo
III.1.7.2 Pemasangan Panel
Pompa Autotrafo Terkena Sengatan Listrik 5
(emergency)
III.1.7.3 Genset Open Type Terkena Sengatan Listrik 5
200 KVA Standby Tersandung kabel dan terjatuh 3
Output (emergency)
Terkena Alat Berat 5
III.1.7.4 Panel Automatic
Transfer Switch
Terkena Sengatan Listrik 5
(ATS) PLN-Genset
NXZ-250A Chint
III.1.7.5 Kabel penghubung
genset ke rumah Terkena Sengatan Listrik 5
pompa
III.1.7.6 Kabel Kontrol Panel
ATS Genset Starter Terkena Sengatan Listrik 5
dan Choke
III.1.7.7 Kabel genset jumbo
Terkena Sengatan Listrik 5
4 x70 mm
III.1.8 Pekerjaan Pemagaran Aset Bangunan Intake Kampung Merancang
III.1.8.1 Pekerjaan Galian Terkena Bucket Exca 5
tanah biasa Jatuh kedalam galian 5
Tertimbun longsoran galian 5
III.1.8.2 Pekerjaan timbunan Terjepit Stamper 5
atau urugan kembali Bagian tubuh tertimbun 5
tanah biasa Jatuh pada bagian timbunan yang belum
5
dipadatkan
III.1.8.3 Pekerjaan Pancang Kaki / badan tertimpa tiang pile 5
Ø10 cm untuk Terkena alat pancang 5
Pondasi Pagar Tersengat listrik 3
III.1.8.4 Pekerjaan Bekisting Terkena paku 5
Pondasi Pagar Terkena serpihan kayu 3
Pengaman BRC Terkena serpihan multipleks 3
III.1.8.5 Tangan/kaki/kepala/ tergores material 5
tulangan besi
Terkena alat 4
146
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
Pekerjaan Beton
Tangan/kaki/kepala/ terkena material
Pagar Pengaman 5
beton
BRC
III.1.8.6 Pekerjaan Pipa Skur Tangan/kaki/kepala/ tergores material 5
(Penyangga) Pagar pagar
BRC Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material
5
beton
III.1.8.7 Pekerjaan Tertimpa pagar BRC 4
Pemasangan Pagar Tergores besi pagar yang tajam 5
BRC Galvaniz Terkena alat 5
III.1.8.8 Pemasangan Paving Tertimpa paving block 5
Block Tertimpa palu 4
III.1.9 Pekerjaan Pengamanan Intake Jembatan Kampung Merancang
III.1.9.1 Pengadaan tiang Kaki / badan tertimpa tiang spun pile 5
Spun Pile Ø 40 cm Terkena alat lifting spun pile 5
Mata terkena serpihan beton yang 3
tergores
III.1.9.2 Penetrasi Tiang Kaki / badan tertimpa tiang spun pile 5
Pancang Beton Terkena alat pancang spun pile 5
Spun Ø40 cm Tersengat listrik 3
III.1.9.3 Pemasangan Bar Tergores strainer yang tajam 5
Screen
(Strainer/Saringan)
II.1.10 Pekerjaan Jalan Akses Menuju Area Intake dan Rumah Jaga
III.1.10.1 Pemasangan Paving Tertimpa paving block 5
Block Tertimpa palu 3
III.1.10.2 Pekerjaan Kanstin Kaki tertimpa kanstin 5
Tangan terkena palu 3
III.2 PEMBANGUNAN JEMBATAN PIPA 30 M
III.2.1 Pekerjaan Tanah
III.2.1.1 Pekerjaan galian Terkena Bucket Exca 5
tanah biasa Jatuh kedalam galian 5
Tertimbun longsoran galian 5
III.2.1.2 Pekerjaan timbunan Terjepit Stamper 5
atau urugan kembali Bagian tubuh tertimbun 5
tanah biasa Jatuh pada bagian timbunan yang belum
5
dipadatkan
III.2.2 Pekerjaan Gelagar
III.2.2.1 Pemasangan dasar Terkena ujung profil baja 4
gelagar Tersandung baja WF 4
Terjepit baja WF 5
147
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
menggunakan baja
WF 600.300.14.23
III.2.2.2 Pengerjaan Tersengat listrik 5
pengelasan dengan Terkena serpihan api las 4
las listrik Paparan asap dan gas 4
III.2.2.3 Pemasangan Terkena ujung profil baja 4
penahan Tersandung baja WF 4
menggunakan baja Terjepit baja WF 5
WF 100.50.57
III.2.2.4 Pekerjaan pengaku Tergores alat potong plat baja 4
baja (bracing) Kaki tertimpa plat baja 5
menggunakan plat Mata terkena serpihan bubuk besi 4
baja
III.2.2.5 Pemasangan baja Kaki tertimpa profil baja 5
profil C uk. Terkena alat erection baja 5
150x75x9 Tegores ujung baja yang tajam 3
III.2.2.6 Pemasangan baja Kaki tertimpa kolom baja 5
profil L 50x50x6 Terkena alat erection baja 5
Tegores ujung baja yang tajam 3
III.2.2.7 Pemasangan Kaki terkena angker yang tajam 5
Angker Ø 19 mm Terkena alat 4
III.2.2.8 Pengerjaan plat Tergores alat potong plat baja 4
sambungan gelagar Kaki tertimpa plat baja 5
bagian atas dan Mata terkena serpihan bubuk besi 4
bawah
III.2.2.9 Pengerjaan plat Tergores alat potong plat baja 4
sambungan gelagar Kaki tertimpa plat baja 5
bagian dalam Mata terkena serpihan bubuk besi 4
III.2.2.10 Baut HTB Ø16 mm Tertimpa alat pengencang baut 4
untuk plat Terjatuh dari ketinggian 5
sambungan gelagar
III.2.3 Pekerjaan Pemancangan
III.2.3.1 Pengadaan tiang Kaki / badan tertimpa tiang minipile 5
Minipile 30 cm x 30 Terkena alat lifting minipile 5
cm Mata terkena serpihan beton yang 3
tergores
III.2.3.2 Pemasangan Kaki / badan tertimpa tiang minipile 5
Minipile 30 cm x 30 Terkena alat pancang minipile 5
cm Tersengat listrik 3
III.2.4 Pekerjaan Abutment
III.2.4.1 Material semen terkena mata atau bagian 5
tubuh lain
148
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
Pekerjaan Beton Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
mutu K-300 waktu yang lama
Terkena alat 4
III.2.4.2 Pekerjaan Tersengat listrik 4
penulangan Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.2.4.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.2.5 Pekerjaan Trust Block
III.2.5.1 Pembetonan trust Material semen terkena mata atau bagian 5
block K-225 tubuh lain
Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.2.5.2 Pekerjaan Tersengat listrik 4
penulangan Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.2.5.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.2.6 Pekerjaan Pipa
III.2.6.1 Pemasangan pipa Tertimpa pipa HDPE 5
HDPE Ø 315 mm Terkena alat berat 5
Terkena mesin Butt Fusion 5
III.2.6.2 Pemasangan Flange Tertimpa flange 3
Ø315 mm Tersengat listrik 5
III.2.6.3 Pemasangan Klem Tertimpa klem pipa 3
pipa Ø 315 mm Tangan terjepit 5
III.2.6.4 Pemasangan Besi Ø Tergores ujung besi 5
19 mm Terkena alat 3
III.2.6.5 Pemasangan Air Tertimpa Air Valve 4
Valve Terkena Alat Berat 5
III.3 PEMBANGUNAN JEMBATAN PIPA 5 M
III.3.1 Pekerjaan Tanah
III.3.1.1 Pekerjaan galian Terkena Bucket Exca 5
tanah biasa Jatuh kedalam galian 5
Tertimbun longsoran galian 5
III.3.1.2 Pekerjaan timbunan Terjepit Stamper 5
atau urugan kembali Bagian tubuh tertimbun 5
tanah biasa Jatuh pada bagian timbunan yang belum
5
dipadatkan
III.3.2 Pekerjaan Abutment
149
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
III.3.2.1 Pekerjaan Dudukan Kaki tertimpa batu 4
pipa dengan Terkena alat berat 5
pasangan batu kali
III.3.2.2 Pekerjaan abutment Kaki tertimpa batu 4
dengan pasangan Terkena alat berat 5
batu kali
III.3.2.3 Pekerjaan plesteran Terkena material jatuh dari abutmet 5
untuk abutment Mata terkena percikan material plasteran 3
Menginjak material tajam seperti besi dan 4
paku
III.3.2.4 Pemasangan Kaki / badan tertimpa tiang minipile 5
Pancang Minipile 30 Terkena alat pancang minipile 5
cm x 30 cm Tersengat listrik 3
Abutment
III.3.3 Pekerjaan Trust Block
III.3.3.1 Pembetonan trust Material semen terkena mata atau bagian 5
block dengan mutu tubuh lain
K-225 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.3.3.2 Pekerjaan Tersengat listrik 4
penulangan trust Terkena alat 4
block Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.3.3.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
pada trust block Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.3.4 Pekerjaan Pipa
III.3.4.1 Pemasangan pipa Tertimpa pipa HDPE 5
HDPE Ø 315 mm Terkena alat berat 5
Terkena mesin Butt Fusion 5
III.3.4.2 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow - 45° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 45o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø
Terkena Mesin Butt Fusion 5
315mm
III.3.4.3 Pemasangan Flange Tertimpa flange 3
Ø 315 mm Tersengat listrik 5
III.3.4.4 Pemasangan Air Tertimpa Air Valve 4
Valve 2 Inchi Terkena Alat Berat 5
III.3.4.6 Pemasangan Besi Ø Tergores ujung besi 5
19 mm Terkena alat 3
III.3.4.7 Pemasangan Baut Ø Tertimpa alat pengencang baut 4
16 mm Terjatuh dari ketinggian 5
150
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
III.3.4.8 Pemasangan Klem Tertimpa klem pipa 3
pipa Ø 315 mm Tangan terjepit 5
III.4 PEMBANGUNAN RESERVOIR
III.4.1 Pekerjaan Tanah
III.4.1.1 Pekerjaan Galian Terkena Bucket Exca 5
tanah biasa Jatuh kedalam galian 5
Tertimbun longsoran galian 5
III.4.1.2 Pekerjaan timbunan
atau urugan kembali Tertindih Alat Pemadat 5
tanah biasa
III.4.2 Pekerjaan Pondasi Reservoar
III.4.2.1 Pengadaan Minipile Kaki / badan tertimpa tiang minipile 5
30 cm x 30 cm Terkena alat lifting minipile 5
Tersengat listrik 3
III.4.2.2 Pemancangan Kaki / badan tertimpa tiang minipile 5
Minipile 30 cm x 30 Terkena alat pancang minipile 5
cm Tersengat listrik 3
III.4.3 Pekerjaan Lantai Reservoir
III.4.3.1 Pembetonan lantai Material semen terkena mata atau bagian 5
dasar menggunakan tubuh lain
beton mutu K300 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.4.3.2 Pekerjaan Tersengat listrik 3
penulangan lantai Terkena alat 4
dasar Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.4.3.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.4.3.4 Pekerjaan Terpeleset akibat lantai licin 3
waterproofing Menginjak material tajam seperti paku 5
III.4.4 Pekerjaan Dinding Reservoir
III.4.4.1 Pembetonan dinding Material semen terkena mata atau bagian 5
menggunakan beton tubuh lain
mutu K300 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.4.4.2 Pekerjaan Tersengat listrik 3
penulangan dinding Terkena alat 4
reservoir Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.4.4.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
151
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
III.4.4.4 Pekerjaan Terpeleset akibat lantai licin 3
waterproofing Menginjak material tajam seperti paku 5
III.4.4.5 Pembetonan ring Material semen terkena mata atau bagian 5
balok menggunakan tubuh lain
beton mutu K300 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.4.4.6 Pekerjaan Menghirup debu besi 3
penulangan ring Terkena alat 4
balok Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.4.4.7 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
ring balok Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.4.4.8 Pembetonan sloof Material semen terkena mata atau bagian 5
menggunakan beton tubuh lain
mutu K300 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.4.4.9 Pekerjaan Menghirup debu besi 3
penulangan sloof Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.4.4.10 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
sloof Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.4.5 Pekerjaan Atap Reservoir
III.4.5.1 Pembetonan atap Material semen terkena mata atau bagian 5
reservoir tubuh lain
menggunakan beton Tangan/kaki terkena adukan beton dalam 4
mutu K300 waktu yang lama
Terkena alat 4
III.4.5.2 Pekerjaan Menghirup debu besi 3
penulangan atap Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.4.5.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.4.5.4 Pekerjaan Terpeleset akibat lantai licin 3
waterproofing Menginjak material tajam seperti paku 5
III.4.6 Pekerjaan Aksesoris Reservoir
III.4.6.1 Pemasangan plat Tergores alat potong plat baja 4
baja 3mm untuk Kaki tertimpa plat baja 5
manhole Mata terkena serpihan bubuk besi 4
III.4.6.2 Pemasangan besi Kaki tertimpa material baja 5
profil L50.50.5 Tangan terkena alat pemasangan besi 5
Tegores ujung baja yang tajam 3
152
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
III.4.6.3 Pemasangan Kunci Tangan terjepit alat 3
gembok Menginjak material tajam 5
III.4.6.4 Pemsangan Angker Kaki terkena angker yang tajam 5
Ø19 mm Terkena alat 4
III.4.6.5 Pemasangan Engsel Tangan terjepit alat 5
Menginjak material tajam 3
III.4.6.6 Pemasangan pipa Tertimpa pipa HDPE 5
HDPE Ø 50mm Terkena alat berat 5
Terkena mesin Butt Fusion 5
III.4.6.7 Pengerjaan Tersengat listrik 5
Pengelasan dengan Terkena serpihan api las 4
las listrik Paparan asap dan gas 4
III.4.6.8 Pemasangan Flange Tertimpa flange 3
315 mm Tersengat listrik 5
III.4.6.9 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow - 90° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 90o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø315
Terkena Mesin Butt Fusion 5
mm
III.4.6.10 Sambungan Tertimpa Pipa HDPE reducing tee 5
pipa/fitting HDPE Terkena Sengatan Listrik 5
(reducing tee ) Ø315
mm x 100 mm Terkena Mesin Butt Fusion 5
III.4.6.11 Pemasangan Terjatuh dari ketinggian 5
Tangga Monyet Menginjak material tajam 4
Tangan terjepit besi 3
III.4.6.12 Pemasangan Bar Tertimpa Bar Screen 4
Screen Terkena Alat Berat 5
(Strainer/Saringan)
III.4.6.13 Pemasangan Gate Tertimpa Gate Valve 4
Valve DN=300 mm, Terkena Alat Berat 5
PN = 16
III.4.6.14 Pemasangan Flow Tertimpa Flow Meter 4
Meter DN=300 mm, Terkena Alat Berat 5
PN = 20
III.4.6.15 Pemasangan Tertimpa Washout Valve 4
Washout Valve Terkena Alat Berat 5
III.5 PEMASANGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU (5,6 KM)
III.5.1 Pekerjaan Tanah
III.5.1.1 Pekerjaan galian Terkena Bucket Exca 5
tanah biasa Jatuh kedalam galian 5
153
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
Tertimbun longsoran galian 5
III.5.1.2 Pekerjaan urugan Terkena Bucket Exca 5
Tanah Kembali dan Menginjak material tajam 4
Pemadatan
III.5.2 Pekerjaan Trust Block
III.5.2.1 Pembetonan trust Material semen terkena mata atau bagian 5
block dengan mutu tubuh lain
beton K225 Tangan/kaki terkena adukan beton dalam
4
waktu yang lama
Terkena alat 4
III.5.2.2 Penulangan trust Menghirup debu besi 3
block sambungan Terkena alat 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena material besi 5
III.5.2.3 Pekerjaan bekisting Terkena paku 5
pada trust block Terkena serpihan kayu 3
Terkena serpihan multipleks 3
III.5.3 Pekerjaan Selubung Pipa
III.5.3.1 Pembetonan Material semen terkena mata atau bagian 5
selubung pipa tubuh lain
menggunakan beton Tangan/kaki terkena adukan beton dalam 4
mutu K300 waktu yang lama
Terkena alat 4
III.5.4 Pekerjaan Pipa
III.5.4.1 Pengadaan dan Tertimpa pipa HDPE 5
Pemasangan pipa Terkena alat berat 5
HDPE Ø 315 mm Terkena mesin Butt Fusion 5
III.5.4.2 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow - 90° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 90o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø315
Terkena Mesin Butt Fusion 5
mm
III.5.4.3 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow - 45° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 45o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø
Terkena Mesin Butt Fusion 5
315mm
III.5.4.4 Sambungan Tertimpa Pipa Elbow – 22.5° 5
pipa/fitting HDPE
(elbow 22.5o Terkena Sengatan Listrik 5
segmented) Ø
Terkena Mesin Butt Fusion 5
315mm
III.5.4.5 Pemasangan Flange Tertimpa flange 3
Ø315 mm CI Tersengat listrik 5
154
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Uraian Pekerjaan Identifkasi Bahaya
Risiko
III.5.4.6 Pemasangan Tertimpa Washout Valve 4
Washout Valve Terkena Alat Berat 5
III.5.4.7 Pemasangan Air Tertimpa Air Valve 4
Valve 2 Inchi Terkena Alat Berat 5
III.5.5 Pekerjaan Pengaspalan Kembali
III.5.5.1 Pekerjaan Lapis Tergelincir ke dalam galian 5
pondasi agregat Terkena pecahan batu 4
kelas A Tertabrak kendaraan lalu lintas 5
III.5.5.2 Pekerjaan Lapis Tergelincir ke dalam galian 5
pondasi agregat Terkena pecahan batu 4
kelas B Terkena excavator saat penggalian 5
III.5.5.3 Pekerjaan Lataston Terjadi iritasi kulit akibat uap panas 5
Lapis Pondasi Jatuh terpeleset 3
(HRS-Base) Terkena material hotmix 5
III.5.5.4 Pekerjaan Lataston Terjadi iritasi kulit akibat uap panas 5
Lapis Aus (HRS- Jatuh terpeleset 3
WC) Terkena material hotmix 5
155
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tingkat Nilai
NO Identifkasi Bahaya Kekerapan Keparahan
Risiko
III. PEKERJAAN UTAMA DAN BANGUNAN PELENGKAP
III.1 PEMBANGUNAN INTAKE
III.1.1 Pekerjaan Tanah
Terkena Bucket Exca 5 1 5
III.1.1.1 Jatuh kedalam galian 5 1 5
Tertimbun longsoran galian 5 1 5
Terjepit Stamper 1 5 5
Bagian tubuh tertimbun 5 1 5
III.1.1.2
Jatuh pada bagian timbunan
5 1 5
yang belum dipadatkan
Terkena alat 2 2 4
III.1.2.2 Tangan/kaki/kepala/ terkena
5 1 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 3 1 3
III.1.2.3
Terkena serpihan multipleks 3 1 3
156
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
157
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tersengat listrik 1 3 3
III.1.4 Pekerjaan Abutment
Tangan/kaki/kepala/ tergores
1 5 5
material tulangan abutmen
III.1.4.1
Terkena alat 2 2 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material beton
Tersengat listrik 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.1.4.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
III.1.5 Pekerjaan Pipa di Lokasi Intake Air Baku
Tertimpa pipa HDPE 1 5 5
III.1.5.1 Terkena alat berat 1 5 5
Terkena mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa pipa HDPE 1 5 5
III.1.5.2 Terkena alat berat 1 5 5
Terkena mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa Pipa Elbow - 90° 1 5 5
III.1.5.3 Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
Terkena Mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa Pipa Reducing Tee -
1 5 5
90°
III.1.5.4
Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
Terkena Mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa Flange 1 5 5
III.1.5.5
Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
Tertimpa Flange 1 5 5
III.1.5.6
Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
158
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
159
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tangan/kaki/kepala/ tergores
1 5 5
material tulangan besi
III.1.8.5
Terkena alat 2 2 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material beton
Tangan/kaki/kepala/ tergores
1 5 5
material pagar
III.1.8.6 Terkena alat 2 2 4
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material beton
Tertimpa pagar BRC 2 2 4
Terkena alat 1 5 5
Tertimpa paving block 1 5 5
III.1.8.8
Tertimpa palu 2 2 4
III.1.9 Pekerjaan Pengamanan Intake Jembatan Kampung Merancang
Kaki / badan tertimpa tiang spun
1 5 5
pile
Tersengat listrik 1 3 3
II.1.10 Pekerjaan Jalan Akses Menuju Area Intake dan Rumah Jaga
Tertimpa paving block 1 5 5
III.1.10.1
Tertimpa palu 1 3 3
Kaki tertimpa kanstin 1 5 5
III.1.10.2
Tangan terkena palu 1 3 3
III.2 PEMBANGUNAN JEMBATAN PIPA 30 M
III.2.1
Terkena Bucket Exca 1 5 5
III.2.1.1 Jatuh kedalam galian 1 5 5
Tertimbun longsoran galian 1 5 5
160
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Terjepit Stamper 1 5 5
Bagian tubuh tertimbun 1 5 5
III.2.1.2
Jatuh pada bagian timbunan
1 5 5
yang belum dipadatkan
161
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tersengat listrik 1 3 3
III.2.4 Pekerjaan Abutment
III.2.4.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Tersengat listrik 2 2 4
Terkena alat 2 2 4
III.2.4.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.2.4.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.2.5.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Tersengat listrik 2 2 4
III.2.5.2
Terkena alat 2 2 4
162
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.2.5.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.2.6
Tertimpa pipa HDPE 1 5 5
III.2.6.1 Terkena alat berat 1 5 5
Terkena mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa flange 1 3 3
III.2.6.2
Tersengat listrik 1 5 5
Tertimpa klem pipa 1 3 3
III.2.6.3
Tangan terjepit 1 5 5
Tergores ujung besi 1 5 5
III.2.6.4
Terkena alat 1 3 3
Tertimpa Air Valve 2 2 4
III.2.6.5
Terkena Alat Berat 1 5 5
III.3 PEMBANGUNAN JEMBATAN PIPA 5 M
III.3.1 Pekerjaan Tanah
Terkena Bucket Exca 1 5 5
III.3.1.1 Jatuh kedalam galian 1 5 5
Tertimbun longsoran galian 1 5 5
Terjepit Stamper 1 5 5
Bagian tubuh tertimbun 1 5 5
III.3.1.2
Jatuh pada bagian timbunan
1 5 5
yang belum dipadatkan
163
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tersengat listrik 1 3 3
III.3.3 Pekerjaan Trust Block
III.3.3.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Tersengat listrik 2 2 4
Terkena alat 2 2 4
III.3.3.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.3.3.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
164
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Tangan terjepit 1 5 5
III.4 PEMBANGUNAN RESERVOIR 250 M3
III.4.1 Pekerjaan Tanah
Terkena Bucket Exca 1 5 5
III.4.1.1 Jatuh kedalam galian 1 5 5
Tertimbun longsoran galian 1 5 5
III.4.1.2 Tertindih Alat Pemadat 1 5 5
III.4.2 Pekerjaan Pondasi Reservoar
Kaki / badan tertimpa tiang
1 5 5
minipile
III.4.2.1
Terkena alat lifting minipile 1 5 5
Tersengat listrik 1 3 3
Kaki / badan tertimpa tiang
1 5 5
minipile
III.4.2.2
Terkena alat pancang minipile 1 5 5
Tersengat listrik 1 3 3
III.4.3 Pekerjaan Lantai Reservoir
III.4.3.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Tersengat listrik 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.4.3.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.4.3.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
165
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Terkena alat 2 2 4
Tersengat listrik 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.4.4.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.4.4.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.4.4.5
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Menghirup debu besi 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.4.4.6
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.4.4.7
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.4.4.8
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Menghirup debu besi 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.4.4.9
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
166
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.4.4.10
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.4.5.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
Menghirup debu besi 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.4.5.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.4.5.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
167
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
168
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
Terkena alat 2 2 4
Menghirup debu besi 1 3 3
Terkena alat 2 2 4
III.5.2.2
Tangan/kaki/kepala/ terkena
1 5 5
material besi
Terkena paku 1 5 5
Terkena serpihan kayu 1 3 3
III.5.2.3
Terkena serpihan multipleks 1 3 3
III.5.3.1
Tangan/kaki terkena adukan
2 2 4
beton dalam waktu yang lama
Terkena alat 2 2 4
III.5.4 Pekerjaan Pipa
Tertimpa pipa HDPE 1 5 5
III.5.4.1 Terkena alat berat 1 5 5
Terkena mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa Pipa Elbow - 90° 1 5 5
III.5.4.2 Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
Terkena Mesin Butt Fusion 1 5 5
Tertimpa Pipa Elbow - 45° 1 5 5
III.5.4.3 Terkena Sengatan Listrik 1 5 5
Terkena Mesin Butt Fusion 1 5 5
169
SPESIFIKASI TEKNIK
PEMBANGUNAN PRASARANA INTAKE DAN JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU KAMPUNG MERANCANG
170