1
Sudah
TAHU
ISTILAH dan
CARA
MENGKODE
PADA BAB 10
dan 20 ?
2
?
?
?
?
?
• istilah yang ditemukan ketika mengkode
trauma,cedera dan keracunan pada Bab XIX dan XX.
• Istilah ini dibawah Blok
Cedera Superfisial (Superficial injury)
Abrasion : Luka
akibat garukan
atau goresan
pada
permukaan kulit.
lecet, baret, atau
tergores ringan,
= scraped
8
Cedera Superfisial (Superficial injury)
9
Cedera Superfisial (Superficial injury)
• Contusion : Luka memar; yaitu luka
benturan yang tidak menimbulkan
goresan, namun umumnya disertai
pecahnya pembuluh darah di kulit
• Bruise = contution : Cedera yang
menimbulkan perubahan warna
menjadi kehitaman atau kebiruan
akibat perdarahan pada kulit, tanpa
adanya luka terbuka
• Hematoma : Adanya
pembengkakan akibat ekstravasasi
dan atau jendalan darah dalam
jaringan lunak atau rongga atau
organ tubuh akibat pecahnya
pembuluh darah.
10
Cedera Superfisial (Superficial injury)
Insect bite :
Gigitan/sengatan
serangga yang tak
berbisa.
Digolongkan dalam
cedera superfisial
karena tidak
terdapat lubang/luka
terbuka
11
Open Wound
Tergolong open
wound karena
terdapat lubang/luka
terbuka bekas gigi
hewan yang
menembus kulit.
12
Open Wound
13
Open Wound
Laceration : Luka
yang menimbulkan
hilangnya sebagian
jaringan lunak, yang
tepinya tidak teratur.
Termasuk luka cabik,
atau robek
14
Open Wound
15
Fracture: Cedera pada tulang yang
menyebabkan diskontinuitas pada tulang
16
Closed Fracture
• Comminuted : Fraktur akibat terpelintir (splintered) atau
remuk (crushed) dan yang terpecah menjadi beberapa
bagian yang kecil-kecil (fragments or particles)
• Depressed : Ini jenis fraktur yang umumnya terjadi
pada tulang tengkorak (skull). Merupakan fraktur di mana
bagian tulang yang fraktur (fragment) melesak ke arah
dalam.
• Fissured : Jenis fraktur yang terjadi akibat adanya retakan
(celah) yang masuk ke dalam tulang tetapi tidak sampai
menembus tulang dan tidak sampai terjadi patah.
17
• Greenstick : Fraktur dimana satu sisi tulang
mengalami patah namun di sisi lain
melengkung/membengkok. Fraktur jenis ini
umumnya terjadi pada anak-anak.
• Elevated : Ini juga jenis fraktur yang umumnya
terjadi pada tulang tengkorak (skull). Sebaliknya
dari depressed fracture, elevated merupakan
fraktur di mana bagian tulang yang fraktur
(fragment) nya justru menonjol keluar
18
Closed Fracture
19
Closed Fracture
Fraktur Epiphysis: Adalah fraktur komplit pada tulang
panjang yang diakibatkan oleh beban (kekuatan) rotasional
terhadap tulang (terpuntir), umumnya akibat trauma
berkekuatan tinggi dan terjadi pergeseran
(displacement). Garis
frakturnya berbentuk spiral.
Dislokasi / Displaced : Adalah keadaan fraktur yang
disertai pergeseran fragment fraktur dari posisi semula
(displaced). Biasanya terjadi jika fraktur mengenai
bagian tulang yang dekat persendian.
Open Fracture
• Compound : = Open fracture
• Infected : Fraktur yang terinfeksi agen mikroba akibat
adanya luka terbuka yang menyertainya.
• Missile : Fraktur yang disebabkan oleh masuknya
proyektil dari peluru senapan atau pecahan peluru
Meriam
• Puncture : Fraktur yang terjadi akibat proyektil atau
peluru yang menembus tulang, sehingga meninggalkan
lubang yang kecil namun dalam
• With penetrating/left foreign body : Fracture bentuk
puncture dapat tanpa atau disertai adanya benda asing
yang menembus dan tertinggal dalam luka
21
exclude
• Fraktur patologis: adalah fraktur yang disebabkan
oleh adanya suatu penyakit atau proses patologis
yang melemahkan struktur tulang sehingga mudah
patah
• Stress fracture : Adalah fraktur yang diakibatkan
oleh beban yang berulang dan terus menerus
(repetitive stress) sehingga menimbulkan kelelahan
atau tekanan pada zona tertentu. Banyak diderita
pendaki gunung, pelari (runners) dan penari (ballet-
dancer)
22
exclude
• Malunion:
Penyatuan/penyambunan
Kembali fragment
tulang fraktur yang tidak
sempurna (faulty)
• Non-union fracture
(pseudoarthrosis) :
Fraktur yang gagal
menyatu/menyambung
kembali dalam proses
penyembuhannya, atau
fraktur yang gagal pulih
23
Bab XX dibuat
untuk klasifikasi:
1. kejadian eksternal dan
keadaan yang menjadi
penyebab cedera
2. keracunan
3. efek samping lainnya.
Penggunakan Bab XX dan
Bab XIX untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi
orang-orang profesional yang
terlibat dalam pencegahan
kecelakaan dan kesehatan
dan keselamatan
beberapa leadterm penyebab
cedera eksternal
• Accident (kecelakaan)
• fall (jatuh)
• collision (tabrakan)
• explosion (ledakan)
• overdose (overdosis)
• sting (sengatan)
• assault (serangan)
Vol 3 Bagian II menggunakan
aturan yang sama dan konvensi
sebagaimana Bagian I tetapi
leadterm adalah deskripsi
keadaan cedera. Indentasi di
bawah leadterm adalah deskripsi
dari agen yang terlibat, seperti
pesawat terbang, kendaraan
bermotor, binatang, mesin.
Coding land transport accidents
(Coding kecelakaan transportasi darat)
Kecelakaan transportasi darat adalah penyebab
eksternal umum yang memerlukan perhatian khusus.
Termasuk :
Orang Sedang mengganti roda
kendaraan
Memperbaiki mesin kendaraan
Pejalan kaki
G. Penumpang :
seseorang yang berada dalam
kendaraan dan duduk dalam
kursi penumpang tapi tidak
menjalankan kendaraan
tersebut
Kecuali :
Orang yang bepergian berada
di luar kendaraan (lihat H)
H. Seseorang yg di luar kendaraan :
seseorang yg bepergian dengan
kendaraan tetapi tidak menempati
tempat yg biasanya ditempati untuk
pengendara atau penumpang, atau
ruang yang ditujukan untuk
keperluan transportasi
K. Sepeda motor
adalah kendaraan bermotor roda dua
dengan satu atau dua sadel dan
kadangkala dengan roda ketiga yang
menopang boks samping / motor
gandeng (side car).
Motor gandeng termasuk bagian dari sepeda
motor.
Meliputi : Skuter bermotor,
sepeda bermotor.
Kecuali : Becak bermotor.
L. Pengendara sepeda motor
adalah orang yang mengendarai sepeda motor
atau berada di boks samping atau trailer yang
melekat pada kendaraan tsb.
N. Mobil
adalah kendaraan bermotor roda empat yang
didisain untuk mengangkut penumpang sampai
10 orang.
Mencakup : minibus.
O. Truk bak terbuka atau van
adalah kendaraan bermotor roda empat atau
enam yang didisain untuk membawa barang
seberat kurang dari klasifikasi barang untuk
kendaraan berat, dan tidak memerlukan SIM
khusus.
P. Kendaraan berat
adalah kendaraan bermotor yang didisain
untuk membawa barang lebih dari 3500kg,
dan membutuhkan SIM khusus.
Q. Bis
adalah kendaraan bermotor untuk
mengangkut penumpang lebih dari 10 orang
dan membutuhkan SIM khusus.
R. Kereta rel (railway train/railway vehicle)
adalah semua kendaraan dengan atau tanpa mesin yang didisain untuk berjalan di atas
rel.
Mencakup :
interurban : mobil listrik Beroperasi khusus pada jalan tertentu
trem tidak terbuka untuk jalur lain
kereta rel dengan daya diesel / listrik / uap
Beroperasi di - terowongan
- monorel / dua
- subteranian/ elevasi
Kecuali : Kereta listrik interurban / trem yang berada di jalan raya.
S. Streetcar
adalah kendaraan yang didisain untuk mengangkut penumpang, berjalan di atas rel, dan
mengikuti aturan lalu lintas.
Mencakup : trem
T. Kendaraan khusus
terutama untuk keperluan industri didisain
untuk penggunaan dalam gedung untuk
keperluan industri maupun komersial.
Mencakup : Forklift, kendaraan
penumpang berbaterai di bandara.
50
e. Kondisi ganda (pedoman pencatatan)
Kalau suatu episode asuhan kesehatan mencakup sejumlah
kondisi yang berhubungan (misalnya cedera ganda, sekuel
ganda penyakit atau cedera sebelumnya, atau kondisi ganda
yang terjadi pada penyakit human immunodeficiencyvirus
[HIV]), salah satu yang jelas lebih berat dan lebih menuntut
sumber-daya dibandingkan dengan yang lain dicatat sebagai
‘kondisi utama’, dan yang lainnya sebagai ‘kondisi lain’.
Kalau tidak satu kondisi yang menonjol, maka istilah seperti
‘fraktur ganda’, ‘cedera ganda kepala’, atau ‘penyakit HIV yang
menyebabkan infeksi ganda’ bisa dicatat sebagai kondisi
utama, diikuti oleh sebuah daftar kondisi-kondisi.
Kalau terdapat beberapa kondisi seperti itu tanpa ada yang
menonjol, maka istilah seperti ‘cedera ganda’ atau cedera
hantaman ganda’ harus dicatat tersendiri.
f. Kondisi akibat penyebab
eksternal (pedoman pencatatan)
Kalau terdapat akibat penyebab eksternal seperti
cedera, keracunan atau akibat lainnya, penting sekali
dijelaskan secara lengkap bentuk kondisi itu dan
kenapa kondisi itu terjadi.
Misalnya:
‘fraktur leher femur disebabkan oleh jatuh akibat tergelincir
di jalan bergemuk’;
‘kontusio serebri karena pasien kehilangan kontrol atas
mobilnya, yang kemudian menabrak pohon’;
‘keracunan tak sengaja, pasien meminum disinfektan karena
mengiranya sebagai soft drink’;
atau ‘hipotermia berat, pasien terjatuh di kebunnya pada
suhu dingin’.
(3). Pengkodean kondisi ganda
• Kalau kondisi ganda dicatat di dalam kategori
berjudul “Multiple ...................”, dan tidak satu pun
kondisi yang menonjol, kode untuk kategori
“Multiple ...................”, harus dipakai sebagai kode
utama, dan kode tambahan bisa diberikan untuk
setiap kondisi.
• Pengkodean seperti ini digunakan terutama pada
kondisi yang berhubungan dengan penyakit HIV,
cedera dan sekuel.
(5) Pengkodean penyebab luar morbiditas
Untuk cedera dan kondisi lain akibat sebab eksternal, baik bentuk
kondisi mau pun kejadian di sekitar sebab eksternal harus dikode.
Kode ‘KU’ yang diinginkan haruslah yang bisa menjelaskan bentuk
kondisi. Ini biasanya, tapi tidak selalu, diklasifikasikan pada Bab XIX.
Kode dari Bab XX yang menunjukkan penyebab eksternal dipakai
sebagai kode tambahan pilihan .
Contoh 13
Kondisi utama : Fraktur leher femur karena jatuh akibat tersandung
di jalan tak rata
Kondisi lain : Kontusio siku dan lengan atas
Kode: Fraktur leher femur (S72.0) sebagai ‘KU’. Kode penyebab
eksternal untuk jatuh pada ketinggian yang sama akibat tergelincir,
tersandung atau jatuh di jalan (W01.4) dapat digunakan sebagai
kode tambahan pilihan.
CEDERA
• Koding Cedera dan Keracunan dalam ICD-10
diletakkan dalam Bab 19 yang berjudul “Injury,
Poisoning And Certain Other Consequences Of
External Cause” (“Cedera, Keracunan, Dan
Konsekuensi Lain Tertentu Akibat Sebab Luar”)
• Kategori S00-T98, yang terbagi dalam 24 blok
kategori.
CEDERA
• Dalam Bab 19 ini terdapat Catatan Khusus di
awal bab, sehubungan dengan tatacara koding
cedera, dan jenis-jenis cedera yang
dimaksudkan dalam kategori yang ada di
bawahnya :
1. Perbedaan Koding Pada Cedera Tunggal dan
Cedera Ganda
Bab 19 ini menggunakan bagian S untuk koding
berbagai tipe cedera yang terkait bagian tubuh
tunggal sedangkan bagian T mencakup cedera
pada beberapa bagian tubuh (multiple) atau
bagian tubuh yang tak dirinci (unspecified), dan
juga untuk keracunan serta akibat lain.
CEDERA
Berdasarkan kedalamannya,
sebagaimana tercantum dalam
buku ICD-10 volume 3, luka
bakar terbagi menjadi:1,2
a. derajat satu berupa eritema;
b. derajat dua berupa blister
(gelembung) atau hilangnya
lapisan epidermal; dan
c. derajat tiga bila terjadi
nekrosis dalam pada
jaringan di bawah kulit, atau
kehilangan seluruh lapisan
kulit (full-thickness skin loss).
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Selain kedalaman, luka bakar juga
dapat diklasifikasikan berdasarkan
luas area yang terbakar.
Umumnya luas area diperlukan
untuk pelaporan mortalitas dan
kasus, atau jika lokasi yg terkena
tidak dinyatakan secara spesifik.
Untuk kategori berdasarkan luas
area dapat dilihat pada kategori
T31 berikut :
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
• Hal yang sama juga berlaku pada luka bakar akibat
zat kimia (Corrosion). Jika lokasi tidak dinyatakan
secara spesifik, maka dapat digunakan kategori T32.
LUKA BAKAR DAN KOROSI
• Pada luka bakar ganda (multiple), koding luka bakar
disesuaikan dengan severity-nya. Luka bakar dengan derajat
tertinggi diutamakan. Bila terdapat beberapa luka bakar
dengan derajat kedalaman yang berbeda pada satu lokasi
yang sama, maka di-kode sesuai derajat tertinggi.
• Kategori T29 disediakan jika luka bakar ganda namun tidak
menyebutkan dengan spesifik area multipel yang terkena,
melainkan hanya menyebutkan derajat kedalaman luka
bakar.
• Sebaliknya T30 adalah untuk luka bakar yg tdk jelas area
yang terkena, namun hanya menyebutkan derajat
kedalamannya.
• Adapun T95 adalah untuk gejala sisa dari luka bakar.
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Luka bakar derajat 3 dengan nekrosis dalam, pada lengan
atas, dan mencapai 9% luas permukaan tubuh
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Luka bakar derajat 3 dengan nekrosis dalam, pada lengan
atas, dan mencapai 9% luas permukaan tubuh
LUKA BAKAR DAN KOROSI
81
• Kadang-kadang kode aktivitas yang dikodekan
dapat ke dalam lebih dari satu kategori.
• Jika hal seperti tersebut, pilih kode yang lebih tinggi
dalam daftar (yaitu angka yang lebih rendah).
• Misalnya, kasus di mana olahraga ini dilakukan
selama sekolah, atau sebagai bagian dari pekerjaan
yang dibayar, harus diberi kode kegiatan untuk
olahraga (0).
Contoh lagi
• Seorang sopir kendaraan angkut berat terluka saat
mengemudi ke depot, kendaraan terbalik di jalan
tol ketika angin kencang.
• Apa kode lengkap dari penyebab eksternal (abaikan
kegiatan) untuk kasus ini?
Jawab: V68
84
Coding the intent
Pertimbangkan untuk
menanyakan
niat/maksud. Dalam
kasus tertentu, kode yang
digunakan tergantung
pada apakah cedera itu
disengaja, hasil dari
serangan atau dari diri
sendiri yang disengaja.
Kode di Bab XX – Assault (serangan)
• X85-Y09 adalah blok
digunakan untuk kasus
kode serangan. Insiden
kode di sini termasuk
pembunuhan dan
cidera oleh orang lain
dengan maksud untuk
melukai atau
membunuh, dengan
cara apapun.