Anda di halaman 1dari 86

ISTILAH DAN CARA MENGKODE PADA

TRAUMA, CIDERA DAN KERACUNAN


PADA BAB XIX DAN X

1
Sudah
TAHU
ISTILAH dan
CARA
MENGKODE
PADA BAB 10
dan 20 ?
2
?

?
?
?
?
• istilah yang ditemukan ketika mengkode
trauma,cedera dan keracunan pada Bab XIX dan XX.
• Istilah ini dibawah Blok
Cedera Superfisial (Superficial injury)

Abrasion : Luka
akibat garukan
atau goresan
pada
permukaan kulit.
lecet, baret, atau
tergores ringan,
= scraped

8
Cedera Superfisial (Superficial injury)

Blister : Vesikel atau


bulla
Struktur berdinding
tipis pada lapisan
bawah kulit (sub
epidermal atau
intradermal) yang
berisi cairan.

9
Cedera Superfisial (Superficial injury)
• Contusion : Luka memar; yaitu luka
benturan yang tidak menimbulkan
goresan, namun umumnya disertai
pecahnya pembuluh darah di kulit
• Bruise = contution : Cedera yang
menimbulkan perubahan warna
menjadi kehitaman atau kebiruan
akibat perdarahan pada kulit, tanpa
adanya luka terbuka
• Hematoma : Adanya
pembengkakan akibat ekstravasasi
dan atau jendalan darah dalam
jaringan lunak atau rongga atau
organ tubuh akibat pecahnya
pembuluh darah.

10
Cedera Superfisial (Superficial injury)

Insect bite :
Gigitan/sengatan
serangga yang tak
berbisa.
Digolongkan dalam
cedera superfisial
karena tidak
terdapat lubang/luka
terbuka

11
Open Wound

Animal bite : Luka


akibat gigitan hewan

Tergolong open
wound karena
terdapat lubang/luka
terbuka bekas gigi
hewan yang
menembus kulit.

12
Open Wound

Cut : Luka iris atau


luka sayat, biasanya
akibat benda tajam
yang menimbulkan
diskontinuitas pada
kulit/jaringan dengan
tepi luka lebih
teratur/rata, dan
tidak terlalu dalam.

13
Open Wound

Laceration : Luka
yang menimbulkan
hilangnya sebagian
jaringan lunak, yang
tepinya tidak teratur.
Termasuk luka cabik,
atau robek

14
Open Wound

Puncture wound : Luka tusuk; luka


yang disertai penetrasi ke dalam
jaringan lunak, menimbulkan luka
terbuka pada kedalaman tertentu.
Luka terbuka dengan diameter
kecil tapi dalam

With penetrating/left foreign


body : Luka tusuk dapat tanpa
atau disertai adanya benda
asing yang menembus dan
tertinggal dalam luka

15
Fracture: Cedera pada tulang yang
menyebabkan diskontinuitas pada tulang

16
Closed Fracture
• Comminuted : Fraktur akibat terpelintir (splintered) atau
remuk (crushed) dan yang terpecah menjadi beberapa
bagian yang kecil-kecil (fragments or particles)
• Depressed : Ini jenis fraktur yang umumnya terjadi
pada tulang tengkorak (skull). Merupakan fraktur di mana
bagian tulang yang fraktur (fragment) melesak ke arah
dalam.
• Fissured : Jenis fraktur yang terjadi akibat adanya retakan
(celah) yang masuk ke dalam tulang tetapi tidak sampai
menembus tulang dan tidak sampai terjadi patah.

17
• Greenstick : Fraktur dimana satu sisi tulang
mengalami patah namun di sisi lain
melengkung/membengkok. Fraktur jenis ini
umumnya terjadi pada anak-anak.
• Elevated : Ini juga jenis fraktur yang umumnya
terjadi pada tulang tengkorak (skull). Sebaliknya
dari depressed fracture, elevated merupakan
fraktur di mana bagian tulang yang fraktur
(fragment) nya justru menonjol keluar
18
Closed Fracture

• Impacted : Fraktur di mana salah satu satu fragment


mendesak bagian yang lain
• Linear: Fraktur yang sejalan dengan aksis tulang
panjangnya tanpa menimbulkan diskontinuitas.
• March : Adalah fraktur yang diakibatkan oleh kelelahan
atau tekanan yang terus menerus (berbaris/berjalan),
umumnya terjadi pada tulang metatarsal 2 dan 3. Banyak
diderita oleh para tentara yang harus berbaris dan bahkan
dokter yang tugasnya membutuhkan banyak berdiri
atau berjalan
• Simple : Sinonimnya: closed fracture
• Slipped : Fraktur akibat bergesernya metaphysis pada
tulang

19
Closed Fracture
Fraktur Epiphysis: Adalah fraktur komplit pada tulang
panjang yang diakibatkan oleh beban (kekuatan) rotasional
terhadap tulang (terpuntir), umumnya akibat trauma
berkekuatan tinggi dan terjadi pergeseran
(displacement). Garis
frakturnya berbentuk spiral.
Dislokasi / Displaced : Adalah keadaan fraktur yang
disertai pergeseran fragment fraktur dari posisi semula
(displaced). Biasanya terjadi jika fraktur mengenai
bagian tulang yang dekat persendian.
Open Fracture
• Compound : = Open fracture
• Infected : Fraktur yang terinfeksi agen mikroba akibat
adanya luka terbuka yang menyertainya.
• Missile : Fraktur yang disebabkan oleh masuknya
proyektil dari peluru senapan atau pecahan peluru
Meriam
• Puncture : Fraktur yang terjadi akibat proyektil atau
peluru yang menembus tulang, sehingga meninggalkan
lubang yang kecil namun dalam
• With penetrating/left foreign body : Fracture bentuk
puncture dapat tanpa atau disertai adanya benda asing
yang menembus dan tertinggal dalam luka

21
exclude
• Fraktur patologis: adalah fraktur yang disebabkan
oleh adanya suatu penyakit atau proses patologis
yang melemahkan struktur tulang sehingga mudah
patah
• Stress fracture : Adalah fraktur yang diakibatkan
oleh beban yang berulang dan terus menerus
(repetitive stress) sehingga menimbulkan kelelahan
atau tekanan pada zona tertentu. Banyak diderita
pendaki gunung, pelari (runners) dan penari (ballet-
dancer)

22
exclude
• Malunion:
Penyatuan/penyambunan
Kembali fragment
tulang fraktur yang tidak
sempurna (faulty)
• Non-union fracture
(pseudoarthrosis) :
Fraktur yang gagal
menyatu/menyambung
kembali dalam proses
penyembuhannya, atau
fraktur yang gagal pulih

23
Bab XX dibuat
untuk klasifikasi:
1. kejadian eksternal dan
keadaan yang menjadi
penyebab cedera
2. keracunan
3. efek samping lainnya.
Penggunakan Bab XX dan
Bab XIX untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi
orang-orang profesional yang
terlibat dalam pencegahan
kecelakaan dan kesehatan
dan keselamatan
beberapa leadterm penyebab
cedera eksternal
• Accident (kecelakaan)
• fall (jatuh)
• collision (tabrakan)
• explosion (ledakan)
• overdose (overdosis)
• sting (sengatan)
• assault (serangan)
Vol 3 Bagian II menggunakan
aturan yang sama dan konvensi
sebagaimana Bagian I tetapi
leadterm adalah deskripsi
keadaan cedera. Indentasi di
bawah leadterm adalah deskripsi
dari agen yang terlibat, seperti
pesawat terbang, kendaraan
bermotor, binatang, mesin.
Coding land transport accidents
(Coding kecelakaan transportasi darat)
Kecelakaan transportasi darat adalah penyebab
eksternal umum yang memerlukan perhatian khusus.

Dalam Indeks Penyebab Eksternal, temukan lead


term di bawah:
Accident
- transport (involving injury to) (see also Table of land
transport accidents)
Table of Land Transport Accidents
Table of Land Transport Accidents
Table drug and chemical

Jika penyebab eksternal


berhubungan dengan
obat atau zat kimia,
digunakan Tabel obat
dan bahan kimia, yang
merupakan Bagian III
dari Index.
Bab XX
• adalah bab terbesar
dalam ICD-10.
• Banyak kode dapat
digunakan dengan
karakter tambahan untuk
kode lengkapnya seperti
di mana peristiwa itu
terjadi, siapa atau apa
yang terjadi pada orang
yang lakukan pada saat
itu.
Tempat Kejadian
• Setelah daftar blok akan
ditemukan kode Tempat
Kejadian.
• Digunakan untuk
menambahkan karakter
keempat untuk kode Bab
XX guna merekam di mana
peristiwa itu terjadi.
• Kode Tempat Terjadi
berlaku untuk semua kode
di kisaran W00-Y34 dengan
dua pengecualian: Y06 dan
Y07, yang memiliki karakter
keempat sendiri.
Kode Kegiatan
• Setelah kode
Tempat Kejadian
muncul daftar
kode Kegiatan.
• Kode tambahan
ini digunakan
untuk menangkap
detail dari apa
yang orang
lakukan ketika
mereka terluka
atau terbunuh.
38
Beberapa definisi yang berkaitan dengan kecelakaan
lalu lintas antara lain :
A. Kecelakaan transport (V01-V99):
kecelakaan yg melibatkan alat yang dibuat
khusus untuk memindah seseorang dan
atau barang dari tempat satu ke tempat
lainnya.
B. Jalan raya atau jalan umum (trafficway, public
highway):
adalah dataran terbuka yang digunakan
untuk umum untuk pergerakan seseorang
atau barang; dibedakan dengan roadway
yang merupakan bagian dari traffic way
C. Kecelakaan lalu lintas (traffic accident) :
kecelakaan kendaraan di jalan raya umum
D. Kecelakaan non lalu lintas :
kecelakaan kendaraan bukan di jalan raya
umum
E. Pejalan kaki :
seseorang yg mengalami kecelakaan
tidak sedang mengendarai mobil,
motor, KA, trem, atau kendaraan yg
ditarik hewan, atau kendaraan kayuh
(sepeda) atau menunggang hewan

Termasuk :
Orang Sedang mengganti roda
kendaraan
Memperbaiki mesin kendaraan
Pejalan kaki

Pengguna jalur pejalan kaki:


Kereta bayi Scooter
Sepatu es/sepatu salju Skateboard
Perambulator Ski
Kereta luncur
Kereta dorong (push-cart) Kursi roda
Kursi dorong
Sepatu roda
F. Pengendara :
Seseorang yang menjalankan
atau bermaksud menjalankan
kendaraan

G. Penumpang :
seseorang yang berada dalam
kendaraan dan duduk dalam
kursi penumpang tapi tidak
menjalankan kendaraan
tersebut

Kecuali :
Orang yang bepergian berada
di luar kendaraan (lihat H)
H. Seseorang yg di luar kendaraan :
seseorang yg bepergian dengan
kendaraan tetapi tidak menempati
tempat yg biasanya ditempati untuk
pengendara atau penumpang, atau
ruang yang ditujukan untuk
keperluan transportasi

Termasuk : Orang ( bepergian


berada di):
Lokomotif
Bumper
Lorong
Atap/ rak
Sambungan kereta api
(runningboard),
Tangga (step)
I. Kendaraan kayuh
adalah transportasi darat yang dikayuh
Meliputi : Sepeda , Becak.
Kecuali : Sepeda bermotor

J. Pengendara kendaraan kayuh


adalah orang yang mengendarai
kendaraan kayuh atau berada di boks
samping atau trailer yang ditarik
kendaraan kayuh tsb diatas

K. Sepeda motor
adalah kendaraan bermotor roda dua
dengan satu atau dua sadel dan
kadangkala dengan roda ketiga yang
menopang boks samping / motor
gandeng (side car).
Motor gandeng termasuk bagian dari sepeda
motor.
Meliputi : Skuter bermotor,
sepeda bermotor.
Kecuali : Becak bermotor.
L. Pengendara sepeda motor
adalah orang yang mengendarai sepeda motor
atau berada di boks samping atau trailer yang
melekat pada kendaraan tsb.

M. Kendaraan bermotor roda tiga


adalah kendaraan roda tiga bermotor yang
didisain untuk penggunaan jalan raya (road)
Meliputi : Bajaj, Helicak
Kecuali : sepeda motor dengan
boks samping.

N. Mobil
adalah kendaraan bermotor roda empat yang
didisain untuk mengangkut penumpang sampai
10 orang.
Mencakup : minibus.
O. Truk bak terbuka atau van
adalah kendaraan bermotor roda empat atau
enam yang didisain untuk membawa barang
seberat kurang dari klasifikasi barang untuk
kendaraan berat, dan tidak memerlukan SIM
khusus.

P. Kendaraan berat
adalah kendaraan bermotor yang didisain
untuk membawa barang lebih dari 3500kg,
dan membutuhkan SIM khusus.

Q. Bis
adalah kendaraan bermotor untuk
mengangkut penumpang lebih dari 10 orang
dan membutuhkan SIM khusus.
R. Kereta rel (railway train/railway vehicle)
adalah semua kendaraan dengan atau tanpa mesin yang didisain untuk berjalan di atas
rel.
Mencakup :
interurban : mobil listrik Beroperasi khusus pada jalan tertentu
trem tidak terbuka untuk jalur lain
kereta rel dengan daya diesel / listrik / uap
Beroperasi di - terowongan
- monorel / dua
- subteranian/ elevasi
Kecuali : Kereta listrik interurban / trem yang berada di jalan raya.

S. Streetcar
adalah kendaraan yang didisain untuk mengangkut penumpang, berjalan di atas rel, dan
mengikuti aturan lalu lintas.
Mencakup : trem
T. Kendaraan khusus
terutama untuk keperluan industri didisain
untuk penggunaan dalam gedung untuk
keperluan industri maupun komersial.
Mencakup : Forklift, kendaraan
penumpang berbaterai di bandara.

U. Kendaraan khusus pertanian


adalah kendaran bermotor yang
didisain khusus untuk penggunaan di
perkebunan dan pertanian, misalnya
untuk pekerjaan di ladang, kebun,
lahan pertanian dan pengangkut hasil
bumi.
Mencakup : pembajak sawah
mesin pemanen ladang
traktor, trailer kebun
V. Kendaraan khusus konstruksi
adalah kendaran bermotor yang didisain khusus
untuk digunakan pada pembangunan (dan
penghancuran) jalan, gedung dan konstruksi lainnya.
Mencakup : - buldoser
- dump truk
- penggali
- pengeruk tanah
- traktor gedung
- stoomwals (perata jalan)

W. Kendaraan khusus untuk segala medan


(Special all-terrain vehicle),
adalah kendaraan yang didisain khusus untuk
mengatasi medan yang lunak maupun kasar atau
salju.
Contoh disain khusus adalah berkonstruksi hebat,
roda dan ban khusus, jalur dan penunjang udara.
Mencakup : hovercraft darat atau rawa-rawa
mobil salju
Kecuali : hovercraft pada air terbuka
X. Kapal air (watercraft)
adalah kendaraan untuk
mengangkut penumpang atau
barang di air.
Termasuk : hovercraft NOS

Y. Pesawat udara (aircraft)


adalah segala alat yg dipakai
untuk mengangkut
penumpang atau barang di
udara.
Mengkode Cidera

50
e. Kondisi ganda (pedoman pencatatan)
 Kalau suatu episode asuhan kesehatan mencakup sejumlah
kondisi yang berhubungan (misalnya cedera ganda, sekuel
ganda penyakit atau cedera sebelumnya, atau kondisi ganda
yang terjadi pada penyakit human immunodeficiencyvirus
[HIV]), salah satu yang jelas lebih berat dan lebih menuntut
sumber-daya dibandingkan dengan yang lain dicatat sebagai
‘kondisi utama’, dan yang lainnya sebagai ‘kondisi lain’.
 Kalau tidak satu kondisi yang menonjol, maka istilah seperti
‘fraktur ganda’, ‘cedera ganda kepala’, atau ‘penyakit HIV yang
menyebabkan infeksi ganda’ bisa dicatat sebagai kondisi
utama, diikuti oleh sebuah daftar kondisi-kondisi.
 Kalau terdapat beberapa kondisi seperti itu tanpa ada yang
menonjol, maka istilah seperti ‘cedera ganda’ atau cedera
hantaman ganda’ harus dicatat tersendiri.
f. Kondisi akibat penyebab
eksternal (pedoman pencatatan)
 Kalau terdapat akibat penyebab eksternal seperti
cedera, keracunan atau akibat lainnya, penting sekali
dijelaskan secara lengkap bentuk kondisi itu dan
kenapa kondisi itu terjadi.
 Misalnya:
 ‘fraktur leher femur disebabkan oleh jatuh akibat tergelincir
di jalan bergemuk’;
 ‘kontusio serebri karena pasien kehilangan kontrol atas
mobilnya, yang kemudian menabrak pohon’;
 ‘keracunan tak sengaja, pasien meminum disinfektan karena
mengiranya sebagai soft drink’;
 atau ‘hipotermia berat, pasien terjatuh di kebunnya pada
suhu dingin’.
(3). Pengkodean kondisi ganda
• Kalau kondisi ganda dicatat di dalam kategori
berjudul “Multiple ...................”, dan tidak satu pun
kondisi yang menonjol, kode untuk kategori
“Multiple ...................”, harus dipakai sebagai kode
utama, dan kode tambahan bisa diberikan untuk
setiap kondisi.
• Pengkodean seperti ini digunakan terutama pada
kondisi yang berhubungan dengan penyakit HIV,
cedera dan sekuel.
(5) Pengkodean penyebab luar morbiditas
Untuk cedera dan kondisi lain akibat sebab eksternal, baik bentuk
kondisi mau pun kejadian di sekitar sebab eksternal harus dikode.
Kode ‘KU’ yang diinginkan haruslah yang bisa menjelaskan bentuk
kondisi. Ini biasanya, tapi tidak selalu, diklasifikasikan pada Bab XIX.
Kode dari Bab XX yang menunjukkan penyebab eksternal dipakai
sebagai kode tambahan pilihan .

Contoh 13
Kondisi utama : Fraktur leher femur karena jatuh akibat tersandung
di jalan tak rata
Kondisi lain : Kontusio siku dan lengan atas
Kode: Fraktur leher femur (S72.0) sebagai ‘KU’. Kode penyebab
eksternal untuk jatuh pada ketinggian yang sama akibat tergelincir,
tersandung atau jatuh di jalan (W01.4) dapat digunakan sebagai
kode tambahan pilihan.
CEDERA
• Koding Cedera dan Keracunan dalam ICD-10
diletakkan dalam Bab 19 yang berjudul “Injury,
Poisoning And Certain Other Consequences Of
External Cause” (“Cedera, Keracunan, Dan
Konsekuensi Lain Tertentu Akibat Sebab Luar”)
• Kategori S00-T98, yang terbagi dalam 24 blok
kategori.
CEDERA
• Dalam Bab 19 ini terdapat Catatan Khusus di
awal bab, sehubungan dengan tatacara koding
cedera, dan jenis-jenis cedera yang
dimaksudkan dalam kategori yang ada di
bawahnya :
1. Perbedaan Koding Pada Cedera Tunggal dan
Cedera Ganda
Bab 19 ini menggunakan bagian S untuk koding
berbagai tipe cedera yang terkait bagian tubuh
tunggal sedangkan bagian T mencakup cedera
pada beberapa bagian tubuh (multiple) atau
bagian tubuh yang tak dirinci (unspecified), dan
juga untuk keracunan serta akibat lain.
CEDERA

Kode T00.0 merupakan cedera ganda, yang mengenai head


with neck. Perhatikan kata “with” yang mensyaratkan
keberadaan kedua cedera tersebut. Jadi kode T00.0 hanya
dapat digunakan pada cedera superfisial ganda yang
melibatkan kepala dan leher. Jika hanya salah satu saja,
misalnya cedera superfisial pada kepala saja, maka kode yang
tepat adalah S00.- sedangkan jika hanya cedera pada leher
saja dikode sebagai S10.-
CEDERA
2. Prinsip Koding Multipel
Dalam mengkode cedera, prinsip koding ganda
(multipel) pada cedera sebagaimana disebutkan
dalam Aturan Koding Morbiditas harus selalu
diikuti, sepanjang memungkinkan.
CEDERA
Pada Aturan Koding
Morbiditas, pada kondisi
ganda atau multipel, maka
tata cara kodingnya adalah
diurutkan (sequencing)
berdasarkan sumber daya
yang digunakan.
Apabila terdapat salah satu
cedera yang lebih
predominan dibandingkan
cedera yang lain, maka
diurutkan, yang menjadi
kondisi utama adalah cedera
yang pre-dominan,
sedangkan cedera lain
menjadi kondisi lain.
CEDERA
Contoh
• a. cedera superfisial seperti abrasi atau
kontusio tidak perlu dikode jika pada lokasi yg
sama terdapat cedera yang lebih berat,
misalnya open wound atau fraktur; dan
• b. bilamana cedera primer seperti misalnya
fraktur, juga menimbulkan kerusakan minor pd
pembuluh darah/saraf perifer, maka cedera
primer dikode terlebih dulu baru kode
tambahan untuk cedera minornya, demikian
pula sebaliknya
KATEGORI CEDERA
Blok kategori pada Bagian S serta kategori T00-T14 dan
T90-T98 berisikan kode cedera pada level kategori 3-
karakter yang diklasifikasikan berdasarkan tipe cedera,
yaitu sebagai berikut :
Superficial Injury, Open Wound, Fracture, Dislocation,
sprain and strain, injury to.., other an unspecified injury.
Selaras dengan susunan tipe cedera yang telah
disebutkan, maka susunan kategori dalam Bab 19 juga
mengikuti urutan tersebut.
Misalnya Blok Kategori Injuries of the Head (S00-S09)
misalnya, akan tersusun mulai dari cedera superfisial,
open wound, fraktur, dan seterusnya
KATEGORI CEDERA
KETENTUAN KODE FRAKTUR
• Dalam daftar tabulasi volume 1, setiap kategori
“fraktur”, terdapat keterangan berikut :
KETENTUAN KODE FRAKTUR
Sebagaimana telah dijelaskan tentang kaidah koding kondisi ganda,
maka pada fraktur ganda (multiple), koding dapat dilakukan sebagai
berikut :
a. Diurutkan (sequencing) dengan kode utama disesuaikan derajat
keparahan (severity) dari fraktur, dan dokter penanggung jawab
yang harus menentukan sekuensialnya.
b. Jika tidak ada yang predominan dapat menggunakan kode untuk
kondisi ganda (kode kombinasi) sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya.
c. Jika tidak dapat dikode kombinasi, maka fraktur dapat dikode
terpisah dan diurutkan sesuai derajat keparahannya.
d.Pada fraktur patologis, fraktur yang terjadi bukan akibat trauma
melainkan disebabkan oleh karena adanya suatu penyakit. Oleh
karena itu, selain kode fraktur, perlu ditambahkan pula kode
underlying disease-nya, seperti misalnya: osteoporosis.
KETENTUAN KODE FRAKTUR
Contoh Fraktur pada tulang Rusuk disertai
hematothorax
KETENTUAN KODE FRAKTUR
Contoh Fraktur pada tulang Rusuk disertai
hematothorax
KETENTUAN KODE FRAKTUR
Contoh Fraktur pada tulang Rusuk disertai
hematothorax
KETENTUAN KODE FRAKTUR
Contoh Fraktur pada tulang Rusuk disertai
hematothorax

KODE AKHIR S22.30 d an S27.10


LUKA BAKAR DAN KOROSI
Luka Bakar umumnya
diklasifikasikan berdasarkan:
kedalaman luka, luas area yang
terkena, dan agen penyebab.
Istilah Luka bakar (burn)
umumnya adalah luka yang
diakibatkan kontak terhadap
api/benda panas, sedangkan
luka bakar akibat zat kimia
disebut Corrosion.
LUKA BAKAR DAN KOROSI

Berdasarkan kedalamannya,
sebagaimana tercantum dalam
buku ICD-10 volume 3, luka
bakar terbagi menjadi:1,2
a. derajat satu berupa eritema;
b. derajat dua berupa blister
(gelembung) atau hilangnya
lapisan epidermal; dan
c. derajat tiga bila terjadi
nekrosis dalam pada
jaringan di bawah kulit, atau
kehilangan seluruh lapisan
kulit (full-thickness skin loss).
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Selain kedalaman, luka bakar juga
dapat diklasifikasikan berdasarkan
luas area yang terbakar.
Umumnya luas area diperlukan
untuk pelaporan mortalitas dan
kasus, atau jika lokasi yg terkena
tidak dinyatakan secara spesifik.
Untuk kategori berdasarkan luas
area dapat dilihat pada kategori
T31 berikut :
LUKA BAKAR DAN KOROSI
LUKA BAKAR DAN KOROSI
• Hal yang sama juga berlaku pada luka bakar akibat
zat kimia (Corrosion). Jika lokasi tidak dinyatakan
secara spesifik, maka dapat digunakan kategori T32.
LUKA BAKAR DAN KOROSI
• Pada luka bakar ganda (multiple), koding luka bakar
disesuaikan dengan severity-nya. Luka bakar dengan derajat
tertinggi diutamakan. Bila terdapat beberapa luka bakar
dengan derajat kedalaman yang berbeda pada satu lokasi
yang sama, maka di-kode sesuai derajat tertinggi.
• Kategori T29 disediakan jika luka bakar ganda namun tidak
menyebutkan dengan spesifik area multipel yang terkena,
melainkan hanya menyebutkan derajat kedalaman luka
bakar.
• Sebaliknya T30 adalah untuk luka bakar yg tdk jelas area
yang terkena, namun hanya menyebutkan derajat
kedalamannya.
• Adapun T95 adalah untuk gejala sisa dari luka bakar.
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Luka bakar derajat 3 dengan nekrosis dalam, pada lengan
atas, dan mencapai 9% luas permukaan tubuh
LUKA BAKAR DAN KOROSI
Luka bakar derajat 3 dengan nekrosis dalam, pada lengan
atas, dan mencapai 9% luas permukaan tubuh
LUKA BAKAR DAN KOROSI

Luka bakar dengan nekrosis dalam, pada lengan atas, dan


mencapai 9% luas permukaan tubuh (T22.3 dan T31.0)
Contoh kode external
• Saat perjalanan ke kantor, Ramelan terluka dalam
sebuah kecelakaan ketika mobilnya bertabrakan
dengan pohon.
Jawab: Ramelan sedang dalam perjalanan untuk bekerja, kode
lengkap V47.52. (.5:Driver injured in traffic accident .2 While working
for income

81
• Kadang-kadang kode aktivitas yang dikodekan
dapat ke dalam lebih dari satu kategori.
• Jika hal seperti tersebut, pilih kode yang lebih tinggi
dalam daftar (yaitu angka yang lebih rendah).
• Misalnya, kasus di mana olahraga ini dilakukan
selama sekolah, atau sebagai bagian dari pekerjaan
yang dibayar, harus diberi kode kegiatan untuk
olahraga (0).
Contoh lagi
• Seorang sopir kendaraan angkut berat terluka saat
mengemudi ke depot, kendaraan terbalik di jalan
tol ketika angin kencang.
• Apa kode lengkap dari penyebab eksternal (abaikan
kegiatan) untuk kasus ini?
Jawab: V68

84
Coding the intent
Pertimbangkan untuk
menanyakan
niat/maksud. Dalam
kasus tertentu, kode yang
digunakan tergantung
pada apakah cedera itu
disengaja, hasil dari
serangan atau dari diri
sendiri yang disengaja.
Kode di Bab XX – Assault (serangan)
• X85-Y09 adalah blok
digunakan untuk kasus
kode serangan. Insiden
kode di sini termasuk
pembunuhan dan
cidera oleh orang lain
dengan maksud untuk
melukai atau
membunuh, dengan
cara apapun.

Anda mungkin juga menyukai