Oleh :
TIARA IKA PRATIWI
NIM : P0 5160018 042
Oleh :
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
BIODATA PENULIS
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
☺ Just don’t overthinking too much. Just live happily, this is your own life. If you’re
happy that’s enough (Zhong Chenle)
☺ Jika kamu menginginkan untuk hidup dalam kehidupan yang bahagia maka
gantungkan itu pada sebuah tujuan, bukan pada orang lain atau suatu benda
(Albert Einsten)
☺ Kepercayaan diri adalah sesuatu yang sangat penting. Beri dirimu lebih percaya diri,
dan katakan pada dirimu sendiri ‘aku mencintai diriku sendiri dan aku percaya diri
(Huang Renjun)
1. Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat serta Hidayah-Nya yang
senantiasa memberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untukku
menggapai cita – cita yang selama ini diimpikan oleh ku serta kedua orang
tua ku.
2. Segala perjuanganku hingga pada titik ini aku persembahkan pada dua
orang paling berharga dalam hidupku. Terima kasih bapakku (Suwardi)
dan mamakku (Sumini) yang selalu berada di garda terdepan dalam
mendukungku, memberi semangat, menjagaku dalam doa serta selalu
membiarkanku melakukan apa saja yang membuatku bahagia. Aku akan
melakukan yang terbaik untuk setiap kepercayaan yang telah bapak dan
mamak berikan. Aku akan tumbuh menjadi yang terbaik yang aku bisa.
Pencapaian kecil ini adalah persembahan istimewaku untuk bapak dan
mamak.
3. Untuk satu – satunya saudara sedarahku (Adik Alim) terimakasih sudah
mau mendengarkan cerita, keluh kesahku yang telah mbakmu rasakan
ini, ya walaupun tidak memberi solusi sih. But I’m happy to have a
vii
brother like you. Dan untuk keponakan imutku (Akhtar, Rifqie, Humaira)
terimakasih telah menjadi penyemangatku, tingkah lucu kalian cukup
menjadi moodbosterku.
4. Kepada keluarga besarku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu
terimakasih untuk kalian semua yang selalu memberikan support dan
nasehat untukku menjalani hidup dan dalam menyelesaikan pendidikan
ini.
5. Kepada dosen pembibingku (bunda Mely dan bunda Aplina) dan dewan
penguji ku (Pak Ijal dan babe) terimakasih kuucapkan atas bimbingan,
nasehat, saran dan ilmu serta semangat yang selalu dan selalu bunda
berikan, sehingga karya tulis ilmiah ini bisa selesai tepat waktu.
6. Teruntuk para sahabat lucknut ku Nina Yudiarni (ketek), Irma Andini
(Ndut), Putri Julia Anggraini (Pijong), Fanny Gustianti Lestari B (Fanne),
Septhia Yulinda (Thiul), Yofita Yunari (Mak’e), Fadila Khairunnisa
(Fadilut), Eva Kurniawati (Epo), terimakasih yaw, sudah mewarnai hari –
hariku dengan canda dan tawa. Terimakasih telah merepotkan diriku
(canda kawan, hehe). Terimakasih telah menjadikan kamarku tempat
penitipan barang. Terimakasih telah menumpuk sampah di kamarku.
Terimakasih telah berjuang bersama hingga kita berada pada titik ini,
yaitu titik yang selalu menjadi tujuan kita, ya walaupun lumayan lama ya
3 tahun lebih hampir 4 tahun karena mbak corona yang masih
meresahkan. Good luck untuk kita semua.
7. Kepada teman – teman ku Intan, Jira, Yolanda, Thesa, Ayuk Monika,
Luvi, terimakasih telah membantu banyak dalam penelitian dan
penyusunan karya tulis ilmiah ini, terimakasih telah berjuang bersama
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Kepada teman – teman EHD 10 yang tidak bisa aku sebutkan satu per
satu, terimakasih untuk semua kerja keras dan kebersamaan yang telah
kita lalui sampai 3 tahun ini. Terimakasih telah memberikan secuil
kenangan yang terekam dalam memori ini. Semoga kita semua menjadi
orang yang sukses dan yang terpenting kita semua harus bahagia.
9. Teruntuk para moodboster ku wannaone (woojin), NCT 2020, enhypen
(sunoo), straykids (changbin), pentagon (hongseok), D.O., lee suhyun, lee
kwang soo, xu kai, lin yi, terimakasih untuk semua lagu, drama, film kalian
yang selalu menemani hari – hariku. Team rebahan angkat tangannya.
10. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa aku sebutkan satu
persatu, semoga kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah SWT.
viii
KATA PENGANTAR
dengan judul “Uji Efektivitas Pupuk Organik Cair Kombinasi Kulit Nanas (Ananas
bantuan dari berbagai pihak, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu dan
kesempatan kali ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
Bengkulu.
4. Ibu Aplina Kartika Sari, SST., M.KL, selaku pembimbing II yang telah
5. Bapak Dahrizal, S.Kp., MPH, selaku Ketua Dewan Penguji yang memberi
ix
6. Bapak H. Mualim, SKM., M.Kes, selaku penguji I yang telah memberi arahan
Kemenkes Bengkulu.
8. Orang Tua, kakak serta keluarga yang sangat penulis sayangi yang selalu
Kemenkes Bengkulu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dalam menyusun karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
BIODATA PENULIS ..................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH .............................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 38
A. Jalannya Penelitian ............................................................................... 38
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 39
C. Pembahasan .......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ......................................................................... 7
Tabel 2.1 Standar Pupuk Organik Cair .......................................................... 15
Tabel 2.2 Kandungan Unsur Hara POC Kulit Nanas ....................................... 17
Tabel 2.3 Kandungan Unsur Hara POC Daun Lamtoro .................................. 19
Tabel 2.4 Klasifikasi Tanaman Mentimun ....................................................... 22
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 27
Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 29
Tabel 4.1 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 10 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun ............................... 39
Tabel 4.2 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 20 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun ............................... 40
Tabel 4.3 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 30 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun ............................... 40
Tabel 4.4 Perlakuan POC NASA 2 ml (Kontrol) Terhadap Tinggi Batang
Tanaman Mentimun ......................................................................... 41
Tabel 4.5 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 10 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun ................................. 41
Tabel 4.6 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Kanas Dan Daun Lamtoro 20 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun ................................. 42
Tabel 4.7 Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 30 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun ................................. 42
Tabel 4.8 Perlakuan POC NASA 2 ml (Kontrol) Terhadap Jumlah Daun
Tanaman Mentimun ......................................................................... 43
Tabel 4.9 Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 10 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun
Lamtoro ........................................................................................... 43
Tabel 4.10 Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 20 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun
Lamtoro ........................................................................................... 44
Tabel 4.11 Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 30 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun
Lamtoro ........................................................................................... 44
xiii
Tabel 4.12 Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 2 ml POC NASA (Kontrol) ............................................ 45
Tabel 4.13 Hasil Uji One Way Anova Rata – rata Tinggi Tanaman Mentimun
Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
Dengan Berbagai Perlakuan ............................................................ 46
Tabel 4.14 Hasil Uji One Way Anova Rata – rata Jumlah Daun Tanaman
Mentimun Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan
Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan .................................... 46
Tabel 4.15 Hasil Uji One Way Anova Rata – rata Umur/Waktu Tanaman
Mentimun Mulai Muncul Buah Pada Pemberian POC Kombinasi
Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan ........ 47
Tabel 4.16 Hasil Uji Bonferroni Rata – rata Tinggi Tanaman Mentimun
Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
Dengan Berbagai Perlakuan ............................................................ 47
Tabel 4.17 Hasil Uji Bonferroni Rata – rata Jumlah Daun Tanaman
Mentimun Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan
Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan .................................... 48
Tabel 4.18 Hasil Uji Bonferroni Rata – rata Umur/Waktu Tanaman
Mentimun Mulai Muncul Buah Pada Pemberian POC Kombinasi
Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan ........ 48
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pupuk Organik Cair...................................................................... 12
Gambar 2.2 Buah Nanas ................................................................................. 16
Gambar 2.3 Sampah Kulit Nanas ..................................................................... 17
Gambar 2.4 Daun Lamtoro .............................................................................. 19
Gambar 2.5 Tanaman Mentimun ..................................................................... 22
Gambar 2.6 Kerangka Teori ............................................................................. 25
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 28
xv
DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH
K : Kalium
Kg : Kilogram
Mg : miligram
N : Nitrogen
P : Fosfor
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang,
yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Sampah erat
Sampah pada dasarnya merupakan bahan yang telah terbuang atau dibuang
dari sumber kegiatan manusia maupun proses alam yang tidak atau belum
memiliki nilai ekonomi, sampah seringkali mendapatkan nilai yang negatif, itu
Di negara Indonesia sampah masih menjadi masalah yang rumit, hal itu
ditimbulkan oleh sampah serta untuk pembuangan sampah yang baik dan
1
2
dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini 250 juta orang, jika setiap orang
menghasilkan sampah 0,7 kg/hari, oleh karena itu timbulan sampah dalam
tingkat nasional mencapai 175 ribu ton/hari atau setara dengan 64 juta
Timbulan sampah organik di Kota Bengkulu masih tergolong tinggi, hal ini
dalam pembuatan pupuk organik, baik itu kompos maupun pupuk organik cair
(Ali, 2016).
Pupuk organik cair (POC) merupakan suatu larutan yang berasal dari hasil
pembusukan bahan – bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan, dan
menyediakan unsur hara dan tidak akan merusak tanah walaupun digunakan
nanas hanya diambil bagian daging buah saja sehingga bagian yang lain tidak
termanfaatkan dan hanya akan menjadi sampah. Sampah kulit nanas banyak
ditemukan di sekitar pasar, penjual jus, dan penjual buah nanas di sekitar jalan.
bahan baku dalam pembuatan nutrisi pada tanaman, salah satunya adalah
dengan cara membuat pupuk organik cair (Khairani dkk, 2019). Kulit nanas
mengandung karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Kulit nanas mengandung
2019).
cair dari kulit nanas tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh variabel
Pada penelitian ini daun lamtoro juga merupakan salah satu bahan utama
yang peneliti gunakan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair. Pada
unsur hara yang terdiri atas 4,2% N, 0,2% P, 2,06% K, 1,31% Ca, dan 0,33%
sebanyak 10% yaitu lebih efisien dalam meninngkatkan tinggi tanaman, jumlah
buah, dan diameter batang. Interval waktu 9 hari pemberian pupuk organik daun
jumlah daun, dan diameter batang. Tidak terdapat interaksi perlakuan antara
perlakuan pupuk organik cair daun lamtoro dengan interval pemberian pupuk
organik cair daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.
beberapa faktor, salah satunya yaitu faktor pemupukan. Pupuk yang dibutuhkan
Posfor (P), dan Kalium (K) yang cukup. Dalam pupuk organik cair biasanya
Kandungan unsur nitrogen dalam kulit nanas masih sangat sedikit. Untuk
yang memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang dibutuhkan oleh
suatu tanaman.
5
dan daun lamtoro sebagai bahan utamanya, dengan harapan kombinasi ini akan
diperoleh pupuk organik cair yang memiliki unsur hara yang kompleks yang
adalah “ Uji Efektivitas Pupuk Organik Cair Kombinasi Kulit Nanas dan Daun
B. Rumusan Masalah
ini yaitu “Apakah ada pengaruh pemberian pupuk organik cair kombinasi kulit
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
perlakuan 10 ml/L.
6
perlakuan 20 ml/L.
perlakuan 30 ml/L.
D. Manfaat Penelitian
tentang manfaat kulit nanas dan daun lamtoro sebagai POC terhadap
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan bacaan untuk mata kuliah pengolahan sampah dan dapat
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Hasil Perbedaan
(Tahun) Penelitian
1. Khairani, Uji Efektivitas Berdasarkan Pada penelitian ini
Tuti Mikroorganisme penelitian yang hanya melakukan
Heiriyani, Lokal dari Kulit telah dilakukan, uji efektivitas
Noor Nanas (Ananas dapat disimpulkan menggunakan
Khamidah comosus L.) bahwa : MOL dari MOL kulit nanas,
(2019) Terhadap kulit nanas masih sedangkan pada
Pertumbuhan belum efektif dalam penelitian yang
dan Hasil meningkatkan akan dilakuakan
Tanaman pertumbuhan dan menggunakan POC
Mentimun hasil tanaman kombinasi kulit
(Cucumis mentimun. nanas dan daun
sativus L.) lamtoro.
8
A. Sampah
1. Pengertian Sampah
manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat (Depkes RI, 2008).
Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar,
Sampah merupakan barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
dipakai atau digunakan jika dikelola dengan prosedur yang benar (Panji
a. Bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian, barang rusak atau
10
11
2. Jenis Sampah
Membuat Pupuk Kompos Cair (2013), dapat terbagi menjadi beberapa jenis,
a. Berdasarkan Sumbernya
1) Sampah Alam
2) Sampah Manusia
3) Sampah Konsumsi
4) Sampah Industri
b. Berdasarkan Sifatnya
1) Sampah Organik
2) Sampah Anorganik
mudah terurai, seperti plastik, kertas, botol, kaleng, kayu, dan lain
komersil atau sampah yang laku untuk dijual dan dijadikan produk
laiannya.
(Sumber : 99.co)
Gambar 2.1 Pupuk Organik Cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk organik yang berasal dari tanaman
atau kotoran hewan yang telah mengalami proses perombakan secara fisik atau
biologi, yang berbentuk cair dan dapat dimanfaatkan untuk menyuplai bahan
13
organik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik
2019).
Pupuk organik cair merupakan pupuk organik yang berbentuk cair yang
akan mudah untuk diserap oleh tanaman. Pupuk organik cair ini dapat
semakin menurun. Pupuk organik selain berfungsi sebagai sumber unsur hara
klorofil pada daun. Penambahan pupuk organik dalam jangka waktu yang
tanaman, secara keseluruhan untuk sintesa asam amino dan protein dalam
memperbesar jaringan sel. Kalium (K) berfungsi dalam proses dan organik
Karbohidrat dan gula merupakan salah satu unsur yang diperlukan oleh
karbohidrat dan gula serta unsur hara pada kulit nanas, maka kulit nanas dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan POC (Supianor dkk, 2018).
1. Pupuk organik cair dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
terdapat di lingkungan
(Marpaung, 2017).
Standar kualitas unsur makro dan mikro pupuk organik cair dapat dilihat
Tabel 2.1
Standar Pupuk Organik Cair
dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk dalam familia nanas
atau lebih daun yang panjang, berujung tajam, serta tersusun dalam bentuk roset
nanas hanya sekitar 53%, dan sisanya masih dibuang sebagai sampah atau
sampah. Timbunan sampah kulit nanas yang tidak terkendali akan memberikan
(Sumber : lampusatu.com)
Gambar 2.2 Buah Nanas
Sampah kulit nanas bagian buah nanas yang sudah tidak dikonsumsi dapat
pembuatan pupuk organik cair sebagai salah satu bahan utamanya. Pemanfaatan
sampah atau sampah organik ini dapat menjadi alternatif dalam pembuatan
pupuk organik cair dan juga mikroorganisme lokal, karena diolah dari sampah
(Sumber : ekonomidesa.com)
Gambar 2.3 Sampah Kulit Nanas
Bahan baku dalam pembuatan POC dapat berasal dari sisa buah - buahan,
setiap reaksi di dalam sel hidup, seperti bakteri sehingga kerja bakteri lebih
optimal, selain itu kulit nanas juga memiliki kandungan karbohidrat dan gula
yang cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk dalam Andaka, 2010, kandungan dari
buah nanas yaitu 81,72 % air, 20,87 % serat kasar, 17,53 karbohidrat, 4,41 %
protein, 0,02 % lemak, 1,66 % serat basah, dan 13,65% gula reduksi (Supianor
dkk, 2018).
Tabel 2.2
Kandungan Unsur Hara POC Kulit Nanas
cair dari kulit nanas tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh variabel
limbah kulit nanas meningkatkan bobot buah per tanaman dibandingkan tanpa
daun.
Tanaman lamtoro berasal dari Amerika Latin, sudah sejak lama diimpor
dan juga sering disebut sebagai tanaman petai cina. Tanaman Leucaena
dapat dimanfaatkan baik untuk kepentingan manusia atau pun hewan. Tanaman
2019).
19
m dan memiliki daun majemuk yang terurai dalam tangkai, menyirip genap
ganda dua sempurna dan anak daun kecil – kecil terdiri dari 5-20 pasang. Buah
lamtoro mirip dengan buah petai, hanya saja ukurannya lebih kecil dengan
Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan pupuk organik cair, daun
lamtoro merupakan salah satu tanaman legume yang mengandung unsur hara
serta relatif lebih mudah terkomposisi sehingga penyediaan haranya lebih cepat
(Roidi, 2016).
Tabel 2.3
Kandungan Unsur Hara POC Daun Lamtoro
Kalsium 1,31 %
Nitrogen 4,2 %
Posfor 0,2 %
Kalium 2,06 %
Sumber : Supriyanti, 2017
bahwa pemberian larutan pupuk organik cair daun lamtoro berpengaruh secara
larutan pupuk organik cair daun lamtoro tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tinggi tanaman sawi pakcoy. Pemberian larutan pupuk organik cair
POC NASA atau kepanjangan dari Pupuk Organik Cair adalah pupuk
yang pasti meningkatkan hasil panen secara kualitas dan kuantias. Karena
bentuk cair jadi cara yang paling efektif adalah dengan cara dicampur dengan
air bersih kemudian disemprotkan ke bawah daun atau stomata daun atau mulut
daun. Selain untuk tanaman, POC NASA ini sangat juga bermanfaat bagi
kematian. POC NASA berbentuk cair dan ini sudah berbentuk ion sehingga
Warna dari POC NASA adalah cairan warna coklat kehitaman seperti air teh
21
kental. Baunya tidak begitu menyengat dan cendrung seperti bau minuman
POC NASA merupakan bahan organik murni berbentuk cair dari limbah
ternak dan unggas, limbah alam dan tanaman, beberapa jenis tanaman tertentu
yang di proses secara alamiah. POC NASA berfungsi multiguna yaitu selain
dipergunakan untuk semua jenis tanaman pangan (padi, palawija, dan lain -
lain) hortikultura (Sayuran, buah, bunga) dan tanaman tahunan (Coklat, kelapa
sawit) juga untuk ternak/unggas dan ikan/udang. Kandungan unsur hara mikro
dalam 1 liter POC NASA mempunyai fungsi setara dengan kandungan unsur
hara mikro 1 ton pupuk kandang. Kandungan yang dimiliki POC NASA
dan mengurangi kerontokan bunga dan buah. Aroma khas Pupuk Organik Cair
NASA akan mengurangi serangan hama (insect). Pupuk Organik Cair NASA
(Sumber : kabartani.com)
Gambar 2.5 Tanaman Mentimun
Tanaman mentimun dalam taksonomi tanaman, dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Tabel 2.4
Klasifikasi Tanaman Mentimun
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Species : Cucumis sativus
Sumber : Wiradipa, 2019
buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar
secara langsung maupun dalam bentuk olahan. Mentimun menjadi salah satu
pilihan komoditas hortikultura untuk kegiatan usaha tani (Khairani dkk, 2019).
terutama untuk pupuk yang mengandung unsur hara makro (N, P dan K). Pupuk
terdiri dari dua jenis yaitu pupuk organik padat (kompos) dan pupuk organik
cair. Dalam pupuk organik cair biasanya juga mengandung unsur N, P, K yang
1. Iklim
dapat tumbuh dengan baik di wilayah dataran rendah sampai dengan dataran
dikehendaki untuk pertumbuhan dan produksi yang baik adalah 8-12 jam
2. Tanah
hampir semua jenis tanah. Dari tanah mineral yang bertekstur ringan sampai
pada tanah yang bertekstur liat berat dan juga pada tanah organik seperti
jenis tanah yang baik untuk penanaman mentimun. Jenis tanah yang cocok
Kemasaman tanah yang optimal untuk mentimun adalah antara 5,5 – 6,5
(Pratiwi, 2019).
25
J. Kerangka Teori
Pupuk Organik
Kombinasi
Fermentasi
Aplikasi Terhadap
Pertumbuhan Tanamn
Mentimun (Cucumis sativus)
Keterangan :
: Diteliti : Tidak Diteliti
26
K. Hipotesis
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah jenis penelitian
Tabel 3.1
Rancangan penelitian
Keterangan :
X1 : Perlakuan pemberian POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro
sebanyak 10 ml
sebanyak 20 ml
27
28
sebanyak 30 ml
(Kontrol)
B. Kerangka Kosep
Variabel Pengganggu
Gambar 3.1
Kerangka konsep
Keterangan :
: Diteliti : Tidak diteliti
29
C. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi operasional
1. Populasi
Bengkulu.
2. Sampel
tanaman mentimun.
tersebut :
(t - 1) (r – 1) ≥ 15
(4 - 1) (r – 1) ≥ 15
3 (r – 1) ≥ 15
3r - 3 ≥ 15
3r ≥ 15 + 3
3r ≥ 18
r ≥6
Maka, jumlah pengulangan perlakuan paling sedikit dilakukan
sebanyak 6 kali. Sehingga, jumlah seluruh sampel adalah pada penelitian ini
adalah 24 sampel tanaman mentimun.
31
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
F. Prosedur Penelitian
1) 24 buah polybag
4) Wadah
5) Tray semai
6) Saringan
7) Talenan
8) Pisau
9) Timbangan
10) Penggaris/meteran
4) EM4 100 ml
5) Air bersih 10 L
3) Larutkan gula merah sebanyak 100 gram (gula merah lebih cepat
larut pakai air panas), apabila tidak ada gula merah boleh
diaduk
7) Setelah itu, pisahkan antara air dengan sisa kulit nanas dan daun
diisi jangan terlalu penuh, lalu masukkan sisa serat kulit nanas dan
sativus)
1) Penyemaian Benih
sirkulasi air.
sekitarnya.
berupa penggaris atau meteran. Setelah itu catat hasil pengukuran yang
diperoleh.
35
1. Jenis Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
langsung yaitu diperoleh dari buku, jurnal, internet serta literatur yang
mendukung penelitian.
a. Editing
daun, tinggi batang, dan jumlah cabang, jika ditemukan data yang masih
b. Coding
c. Tabulating
kriteria kelompok.
d. Entry
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
A. Jalannya Penelitian
Kemenkes Bengkulu yang dilaksanakan pada bulan April – Juni 2021. Langkah
awal yang dilakukan peneliti adalah mengurus surat izin penelitian untuk
penelitian ini dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan selama penelitian pembuatan POC kombinasi dari kulit nanas dan
Pada pembuatan POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro ini terjadi
larutan POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro yang dimanfaatkan untuk
kemudian tanah di ratakan dan diberi pupuk organik dasar seperti kotoran
hewan agar tanah menjadi subur. Lalu penanaman benih di polybag yang telah
menjadi bibit lebih kurang dua minggu. Setelah itu, pindahkan tanaman di
38
39
tanaman tidak langsung diberi POC karena dibutuhkan lagi waktu lebih kurang
satu minggu atau sampai daun abadi muncul. Setelah itu, baru tanaman diberi
POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro tersebut. Pemberian POC
dilakukan selama 4 minggu. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tinggi
batang, jumlah daun, dan waktu munculnya buah pada tanaman mentimun.
B. Hasil Penelitian
warna yang telah berubah menjadi lebih pekat, mempunyai bau fermentasi atau
seperti bau tape dan juga gas yang ada di dalam larutan POC menjadi lebih
berkurang.
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 10 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun
147,4 cm.
Tabel 4.2
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 20 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun
150,9 cm.
Tabel 4.3
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 30 ml
Terhadap Tinggi Batang Tanaman Mentimun
163,7 cm.
Tabel 4.4
Perlakuan POC NASA 2 ml (Kontrol) Terhadap Tinggi Batang
Tanaman Mentimun
mentimun pada kontrol (POC NASA 2 ml) yaitu pada hari ke 37 dengan
Tabel 4.5
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 10 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun
dengan 22 helaian.
Tabel 4.6
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 20 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun
Tabel 4.7
Perlakuan POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro 30 ml
Terhadap Jumlah Daun Tanaman Mentimun
Tabel 4.8
Perlakuan POC NASA (Kontrol) 2 ml Terhadap Jumlah Daun
Tanaman Mentimun
mentimun terbanyak pada kontrol (POC NASA 2 ml) yaitu pada hari ke 37
dengan 29 helaian.
Tabel 4.9
Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 10 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
mentimun mulai muncul buah pada perlakuan POC 10 ml yaitu pada hari ke
33,5.
Tabel 4.10
Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 20 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
mentimun mulai muncul buah pada perlakuan POC 20 ml yaitu pada hari ke
28,6.
Tabel 4.11
Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 30 ml POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
mentimun mulai muncul buah pada perlakuan POC 30 ml yaitu pada hari ke
26,5.
Tabel 4.12
Umur/Waktu Tanaman Mentimun Mulai Muncul Buah Pada
Perlakuan 2 ml POC NASA (Kontrol)
mentimun mulai muncul buah pada kontrol (POC NASA 2 ml) yaitu pada
hari ke 26,5.
2. Analisis Bivariat
Uji One Way Anova ini untuk menguji sebuah rancangan variabel lebih
dari satu, Uji statistik pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
tingkat kepercayaan 95% atau α 0,05 dengan metode anova satu arah.
Metode ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh POC
homogenitas dan didapatkan hasil nilai sig. lebih dari α 0,05. Dengan
dengan melakukan uji one way anova. Berikut hasil uji yang di dapatkan
Tabel 4.13
Hasil Uji One Way Anova Rata - rata Tinggi Tanaman Mentimun
Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
Dengan Berbagai Perlakuan
Tabel 4.13 merupakan hasil uji One Way Anova didapatkan nilai ρ =
0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak dan Ha
rata – rata tinggi tanaman mentimun pada perlakuan POC 10 ml, POC 20
Tabel 4.14
Hasil Uji One Way Anova Rata - rata Jumlah Daun Pada Tanaman
Mentimun Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun
Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan
Tabel 4.14 merupakan hasil uji One Way Anova didapatkan nilai ρ =
0,002 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak dan Ha
rata – rata jumlah daun tanaman mentimun pada perlakuan POC 10 ml, POC
Tabel 4.15
Hasil Uji One Way Anova Rata - rata Umur/Waktu Tanaman
Mentimun Mulai Muncul Buah Pada Pemberian POC Kombinasi
Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan
Tabel 4.15 merupakan hasil uji One Way Anova didapatkan nilai ρ =
0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak dan Ha
perlakuan POC 10 ml, POC 20 ml, POC 30 ml, dan Kontrol (POC NASA 2
ml).
Tabel 4.16
Hasil Uji Bonferroni Rata - rata Tinggi Tanaman Mentimun Pada
Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro Dengan
Berbagai Perlakuan
dan POC 30 ml dengan Kontrol (POC NASA 2 ml) yang paling signifikan
adalah pada perlakuan POC 10 ml dengan nilai ρ value 0.001 < 0.05.
Tabel 4.17
Hasil Uji Bonferroni Rata - rata Jumlah Daun Tanaman Mentimun
Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas Dan Daun Lamtoro
Dengan Berbagai Perlakuan
ml, dan POC 30 ml dengan Kontrol (POC NASA 2 ml) yang paling
signifikan adalah pada perlakuan POC 10 ml dengan nilai ρ value 0.001 <
0.05.
Tabel 4.18
Hasil Uji Bonferroni Rata - rata Umur/Waktu Tanaman Mentimun
Mulai Muncul Buah Pada Pemberian POC Kombinasi Kulit Nanas
Dan Daun Lamtoro Dengan Berbagai Perlakuan
ml, POC 20 ml, dan POC 30 ml dengan Kontrol (POC NASA 2 ml) yang paling
signifikan adalah pada perlakuan POC 10 ml dengan nilai ρ value 0.001 < 0.05.
C. Pembahasan
penelitian dengan cuaca yang tidak menentu tanaman bisa tumbuh pada saat itu.
Dengan menyiram secukupnya pada tanaman mentimun setiap sore hari jika
cuaca tidak sedang hujan. Biasanya tanaman akan layu jika baik itu kekurangan
unsur air maupun kelebihan unsur air. Oleh karena itu, dilakukan pengecekan
Dari hasil tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata
berjumlah 88,8 cm dengan rata-rata 14,8 cm. Pada 23 HST yaitu berjumlah
294,7 cm dengan rata-rata 49,1 cm. Pada 30 HST yaitu berjumlah 695,7 cm
dengan rata-rata 115,9 cm. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 884,2
Dari hasil tabel 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata
berjumlah 157,3 cm dengan rata-rata 26,2 cm. Pada 23 HST yaitu berjumlah
356,9 cm dengan rata-rata 59,4 cm. Pada 30 HST yaitu berjumlah 756,2 cm
dengan rata-rata 126 cm. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 905,7
Dari hasil tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata
384,8 cm dengan rata-rata 64,1 cm. Pada 30 HST yaitu berjumlah 827,8 cm
dengan rata-rata 137,9 cm. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 982,5
Dari hasil tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata
tinggi tanaman mentimun dengan kontrol (POC NASA 2 ml) pada 16 HST yaitu
berjumlah 182,1 cm dengan rata-rata 30,3 cm. Pada 23 HST yaitu berjumlah
407,1 cm dengan rata-rata 67,8 cm. Pada 30 HST yaitu berjumlah 862,4 cm
dengan rata-rata 143,7 cm. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 1007
Dari tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata daun
dengan rata-rata 7,1 helaian. Pada 23 HST yaitu berjumlah 74 helai dengan rata-
rata 12,3 helaian. Pada 30 HST yaitu berjumlah 106 helai dengan rata-rata 17,6
helaian. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 132 helai dengan rata-
rata 22 helaian.
Dari tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata daun
dengan rata-rata 10,3 helaian. Pada 23 HST yaitu berjumlah 95 helai dengan
rata-rata 15,8 helaian. Pada 30 HST yaitu berjumlah 120 helai dengan rata-rata
51
20 helaian. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 152 helai dengan rata-
Dari tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata daun
dengan rata-rata 11,8 helaian. Pada 23 HST yaitu berjumlah 96 helai dengan
rata-rata 16 helaian. Pada 30 HST yaitu berjumlah 126 helai dengan rata-rata
21 helaian. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 164 helai dengan rata-
Dari tabel 4.8 diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah dan rata-rata daun
tanaman mentimun dengan kontrol (POC NASA 2 ml) pada 16 HST yaitu
berjumlah 82 helai dengan rata-rata 13,6 helaian. Pada 23 HST yaitu berjumlah
105 helai dengan rata-rata 17,5 helaian. Pada 30 HST yaitu berjumlah 133 helai
dengan rata-rata 22,1 helaian. Dan sedangkan pada 37 HST yaitu berjumlah 174
tanaman mentimun mulai muncul buah dengan POC 10 ml yaitu pada 33,5
HST. Pada tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata umur/waktu
tanaman mentimun mulai muncul buah dengan POC 20 ml yaitu pada 28,6
HST. Pada tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata umur/waktu
tanaman mentimun mulai muncul buah dengan POC 30 ml yaitu pada 26,5
HST. Pada tabel 4.12 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata umur/waktu
tanaman mentimun mulai muncul buah dengan kontrol (POC NASA 2 ml) yaitu
Dari tabel 4.13 dan 4.15 diatas menunjukkan uji menggunakan metode one
way anova didapatkan hasil ρ value 0.000 yaitu lebih kecil dari 0.05 maka dapat
pada tabel 4.14 juga didapatkan hasi ρ value 0.002 yaitu lebih kecil dari 0.05
perbedaan.
paling signifikan yaitu pada perlakuan POC 10 ml dengan ρ value 0.001 < 0.05.
kontrol (POC NASA 2 ml) terhadap pertumbuhan tanaman mentimun, yaitu rata
– rata tinggi tanaman 163,7 cm, jumlah daun sebanyak 27,3 helaian, dan
tanaman mulai muncul buah pada 26,5 HST serta jumlah buah yang dihasilkan
pada setiap tanaman lebih banyak dibanding dengan perlakuan yang lain.
perlakuan yang lain yaitu karena kandungan unsur hara yang didapatkan pada
banyak POC yang diberikan pada tanaman, semakin banyak pula unsur hara
Oleh karena itu, POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro dapat
dijadikan alternatif sebagai pupuk organik jenis cair yang dapat diaplikasikan
struktur tanah, menaikkan bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi
kehidupan di dalam tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.
Pupuk organik cair cepat mengatasi defesiasi hara, mampu menyediakan hara
dengan cepat dimana unsur hara tersebut bisa langsung diserap oleh tumbuhan.
Pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun
ditunjukkan misalnya dengan tinggi, diameter batang, jumlah daun, luas daun,
Apabila unsur hara yang diserap lebih banyak maka fotosintesis akan
berjalan lebih baik, sehingga dihasilkan fotosintat lebih banyak yang lebih
dihasilkan semakin banyak, karena protein dan enzim adalah bahan baku untuk
Mentimun (Cucumis sativus)” menggunakan POC limbah nanas dan air cucian
waktu munculnya bunga betina, panjang akar, jumlah buah per tanaman, bobot
buah per tanaman, panjang buah, dan volume buah. Dengan menghasilkan
panjang tanaman yaitu 324,19 cm, jumlah daun yaitu 58,36 helai, waktu
54
munculnya bunga betina yaitu pada 24,36 HST, panjang akar yaitu 58,25 cm,
bobot buah per tanaman yaitu 606,02 gr, panjang buah yaitu 15,99 cm, dan
volume buah yaitu 163,87 ml. Dan dihasilkan konsentrasi POC yang paling
efektif pada penelitian tersebut adalah pada POC dengan konsentrasi 30 ml.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisis data dapat
hasil rata – rata tinggi tanaman mentimun yaitu 147,4 cm, rata – rata jumlah
hasil rata – rata tinggi tanaman mentimun yaitu 150,9 cm, rata – rata jumlah
hasil rata – rata tinggi tanaman mentimun yaitu 163,7 cm, rata – rata jumlah
ml dengan ρ value 0.001 < 0.05, untuk perbedaan jumlah daun yang
signifikan pada perlakuan 10 ml dengan ρ value 0.001 < 0.05, dan untuk
5. Perlakuan POC kombiansi kulit nanas dan daun lamtoro yang paling efektif
55
56
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diberikan saran
sebagai berikut :
makro (N, P, K) dan mikro (Fe, Cu, Zn, Mn) pada POC yang dibuat.
yang berbeda (bobot buah per tanaman, panjang akar, jumlah cabang,
3. Bagi Masyarakat
Marpaung, Agustina E. (2017). Pemanfaatan Jenis dan Dosis Pupuk Organik Cair
(POC) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Sayuran Kubis. Jurnal
Agroteknosains, Vol 01, No 02. Berastagi.
Maya, Dewi. (2019). Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk Organik Kulit Singkong
(Manihot utillisima phohl) Terhadap Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays-
saccharata sturt) Sebagai Lembar Kerja Praktikum Pertumbuhan. Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Metro. Lampung.
Sidin, R. S. (2019). Pengaruh Lama Fermentasi Pupuk Cair Kombinasi Kulit Nanas,
Rebung Bambu Dan Kubis Dengan Penambahan Bioaktivator Em4 Terhadap
Kandungan Unsur Hara Fosfor (P) Dan Kalium (K) Total. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9). Yogyakarta.
Sinaga, Arby Radedo (2018). Aplikasi Pupuk Organik Cair Daun Lamtoro dan
Bonggol Pisang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis
(Zea mays saccharata L). Skripsi, Universitas Medan Area. Medan.
Tiara, D. R., Iswanto, & Suyanto, A. (2018). Pengaruh Model Tempat Sampah
Pencacah Plastik Terhadap Penurunan Volume dan Peningkatan Nilai
Ekonomi Sampah. Skripsi Thesis.
Walunguru, Lena, dkk. (2018). Reapon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi
Terhadap Aplikasi POC Limbah Buah - Buahan Pada Beberapa Konsentrasi.
Jurnal Penelitian Pertanian, Vol 23 No 2. Kupang.
Perlakuan
Cases
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation Error
Lower Upper
Bound Bound
Total 1106.606 23
Total 1916.080 23
Total 3909.540 23
Total 2924.285 23
Bonferroni
95% Confidence
Mean Interval
Dependent Std.
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Difference Sig.
Variable Error
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Perlakuan
Cases
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Oneway
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation Error
Lower Upper
Bound Bound
ANOVA
Total 220.500 23
Total 179.833 23
Total 179.958 23
Total 309.833 23
Bonferroni
95% Confidence
Mean Interval
Dependent Std.
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Difference Sig.
Variable Error
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Kontrol (POC
-1.500 1.249 1.000 -5.16 2.16
NASA 2 ml)
Kontrol (POC
-1.667 1.563 1.000 -6.24 2.91
NASA 2 ml)
HASIL UJI ONE WAY ANOVA DAN UJI BONFFERONI UMUR/WAKTU TANAMAN
MENTIMUN MULAI MUNCUL BUAH
Perlakuan
Case Processing Summary
Cases
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Perlakuan
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Oneway
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std.
N Mean Minimum Maximum
Deviation Error
Lower Upper
Bound Bound
Kontrol (POC
6 26.50 2.588 1.057 23.78 29.22 24 30
NASA 2 ml)
Umur/waktu
.255 3 20 .857
ANOVA
Umur/waktu
Total 335.958 23
Umur/waktu
Bonferroni
95% Confidence
Mean Interval
Std.
(I) Perlakuan (J) Perlakuan Difference Sig.
Error
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Larutan POC Kombinasi Kulit Nanas Larutan POC Kombinasi Kulit Nanas
dan Daun Lamtoro Sebelum dan Daun Lamtoro Setelah Fermentasi
Fermentasi
Persiapan Alat Penyemaian dan Persiapan Bahan Penyemaian dan
Penanaman Tanaman Mentimun Penanaman Tanaman Mentimun