PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga memberi contoh atau panutan yang baik bagi yang dipimpin. Dalam hal
dibandingkan rasionalitas.
Wilayah politik yang mampu dimainkan masih sebatas wacana dalam diskusi
pemimpin dari tingkat kepala desa hingga presiden dan wilayah publik yang
1
mempunyai berbagai prestasi dalam kepemimpinannya seperti halnya,
meneruskan tugas negara yang sekarang ini menjabat sebagai menteri sosial.
Kedokteran Universitas Indonesia, beliau telah menulis lebih dari 250 karya
Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar M.Sc
tegas terhadap adanya orang asing, modal asing, tenaga asing yang masuk di
1
http://www.beritasatu.com/nasional/220447-menteri-kesehatan-nila-moeloek-posisi-saya-tak-
berfungsi-tanpa-dukungan-masyarakat.html diakses Jum’at 19 Februari 2016 pukul 7.13 WIB
2
http://www.profilpedia.com/2015/03/biografi-siti-nurbaya-bakar.html diakses Jum’at 19 Februari
2016 pukul 10.05 WIB
2
perairan Indonesia3. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
asing lagi, seperti halnya " Walikota wanita pertama Indonesia telah ada sejak
sejak akhir 1949 (dilantik pada Maret 1950). Ada juga Salawati Daud
Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu ada juga ibu Trismaharini (dilantik pada
selangkah lebih maju dalam persamaan hak bidang kepala daerah (bupati,
walikota dan Gubernur) antara wanita dan pria dibanding negara berpenduduk
mayoritas muslim se dunia. Lebih luar biasa lagi ternyata kemampuan mereka
3
http://bisnis.liputan6.com/read/2353118/1-tahun-memimpin-ini-kesan-anak-buah-pada-menteri-
susi diakss Jum’at 19 februari 2016 pukul 10.30 WIB
4
http://www.kemenpppa.go.id/index.php/publikasi/berita/12-anak/827-
humas?EsetProtoscanCtx=954fbd0 diakses Jum’at 19 Februari 2016 oukul 11.17 WIB
5
http://www.kompasiana.com/abanggeutanyo/kepala-daerah-wanita-terbaik-versi-ipm-2013b
diakses jum’at 9 Oktober 2015 pukul 15.45 WIB
3
Tegal juga mempunyai walikota perempuan beliau adalah ibu Hj. Siti
sejarah walikota Tegal. Dilantik pada hari minggu 23 maret 2014 oleh
perempuan dan anak dengan aktif mengikuti organisasi antara lain Indonesia
dan anak dinilai masih tinggi berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat
Pelayanan Terpadu (PPT) kota Tegal kekerasan terhadap perempuan dan anak
penurunan tersebut tidak serta merta muncul dengan sendirinya. Ini menarik
untuk dikaji bagaimana dari tahun 2014 bisa mengalami penurunan. Dengan
adalah tidak lepas dari kepedulian serta komitmen pemimpin suatu daerah
4
kebijakan yang dikeluarkannya. Seperti halnya Walikota Tegal Ibu Hj. Siti
Perempuan dan Anak Berbasis Gender Kota Tegal Tahun Anggaran 2014.
kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di Kota Tegal. Oleh
karena berkenaan dengan keputusan yang buat oleh Walikota Tegal. Penulis
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
5
2. Untuk mengetahui bagaimana walikota Tegal peduli terhadap
D. Manfaat Penelitian
1. Teori kepemimpinan
artinya bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja
6
pemimpin, pengikut dan situasi, masih banyak lagi pendapat-pendapat
tentang kepemimpinan.6
Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu
yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat
potensial yang bisa dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus
Pertanyaan ini adalah salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
6
Prof. Drs. Pamudji. S ,MPA,kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia, Jakarta : PT.Bina
Aksara,1989 Hlm 8-9
7
berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan
depan;
sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri
terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang
teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan
7
Triyo Supriyatno, Marno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bandung: Refika
Aditama,2008, hlm 54
8
3. Teori Kepedulian
dan hubungan.8
menyebutkan bahwa ketika kita peduli dengan orang lain, maka kita akan
orang lain dan apapun yang terjadi terhadap orang tersebut. Orang yang
tidak akan menyakiti perasaan orang lain. Mereka selalu berusaha untuk
menghargai, berbuat baik, dan membuat yang lain senang. Banyak nilai
8
Anonim. 2011. Definisi Kepedulian. Dikutip pada
:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46282/4/Chapter%20II.pdf 17 Mei 2107
9
merupakan hal yang dilakukan karena mengharapkan sesuatu sebagai
imbalan.
4. Model-model Kepemimpinan
9
Kinicki Angelo, Kreitner Robert, Perilaku Organisasi Organizational Behaviour, Jakarta :
Salemba Empat, 2005,hlm 315
10
karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan
rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka
pangkat (demotions).
gagasan bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan yang paling baik. Para
yang dominan.
tujuan masa depan organisasi yang lebih baik. House melihat bahwa
11
pekerjaan utama pemimpin adalah membantu para karyawan untuk tetap
berjalan sesuai tujuan organisasi yang benar yang kedepannya pasti akan
10
Ibid hlm 317
11
Kinicki Angelo, Kreitner Robert, Op.cit hlm 320
12
Menurut Robbins dan Judge bahwa pada dasarnya pendekatan
kesiapan dalam konteks ini adalah merujuk pada pengikut yang memiliki
Blanchard ini tidak didukung secara kuat oleh penelitian ilmiah, dan
catatan-catatan khusus.
5. Kepemimpinan Perempuan
12
http://elkanagoro.blogspot.co.id/2014/03/kepemimpinan-perempuan-dalam-birokrasi_9918.html
diakses 16 Oktober 2015 Pukul 7.39 WIB
13
Dalam pandangan Islam, sebagai manusia ciptaan Allah SWT,
istri Rasulullah SAW, Aisyah r.a. juga pernah berperan dalam kancah
SWT.
Seperti yang ada dalam Al Qur’an, surat A-Taubah, ayat 71, yang
mahaperkasa, Mahabijaksana”.
13
Putri Raihan, Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam antara Konsep dan Realita, Yogyakarta :
AK Group bekerjasama dengan Ar-Raniry press Darussalam Banda Aceh, 2006, hlm 60
14
kedudukannya 14 Dalam artian tidak menutup kemungkinan bahwa
miliki adalah sehat jasmani dan rokhani, kepribadian yang kokoh, kuat
dan tegar, disiplin kerja yang dapat dicontohkan, tanggung jawab yang
tinggi, nama yang bersih dan tidak cacat, baik sebagai perorangan, istri
oleh yang dipimpin, penuh pengabdian, ikhlas dan kasih sayang, tidak
mengambil keputusan15.
14
G. Tan Mely, Perempuan Indonesia Pemimpin masa depan ?, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,
1991,hlm 30
15
Maftuchah yusuf, Perempuan Agama dan Pembangunan, Yogyakarta : Lembaga Studi dan
Inovasi Pendidikan,2000,hlm 94
16
Dikutip dari jurnal”Analisis gaya kepemimpinan Perempuan di PT.Ruci Gas Surabaya”tahun
2014,hlm.11
15
a. Charismatic atau value based
charismatic adalah:
1. Visionary
2. Inspirational
motivational.
b. Team oriented
adalah:
dan loyal.
2. Team integrator
c. Self-protective
16
1. Self-centered
6. Kebijakan Publik
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
tampil berbeda.
17
Nugroho D. Riant, Kebijakan publik, formulasi, Impelmentasi dan Evaluasi,
Jakarta:Gramedia,2003, hlm 51
18
ibid hlm 3-4
17
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik
yaitu19 :
1. Model Kelembagaan
Disebutkan Dye, ada tiga hal yang membenarkan pendekatan ini, yaitu
2. Model Proses
19
Ibid Hlm 109-127
18
seharusnya dibuat, namun kurang memberikan tekanan kepada
yang diperlukan.
19
keputusan-keputusan pokok dan menjalankannya setelah keputusan itu
tercapai.
6. Model Demokratis
keberadaannya.
7. Model Strategis
7. Komitmen pemimpin
20
memperluas relasi karena harus melakukan kerjasama dengan mitra atau
Menurut James M. Kouzez dan Barry Z. Posner dalam buku mereka yang
1. lihatlah ke cermin.
Yang dimaksud disini adalah melihat pada diri pribadi agar dapat
20
Donald N. Sull, ”Manajemen dengan Komitmen,” dalam On Leading Change, Strategi Menembus Tantangan
Perubahan, ed., Frances Hesselbein dan Rob Johnston,Jakarta: PT Gramedia, 2005, hlm 85-91
21
Posner,kouzes, “The Leadership Challenge”,Jakarta: Erlangga,204,hlm 66
21
2. Luangkan waktu untuk berkontemplasi.
dan berfikir penuh untuk mencari nilai nilai, makna, serta manfaat
Dalam hal ini pemimpin bisa melihat dan mengamati dari kisah
gaya yang sesuai dan pas untuk memimpin guna mencapai tujuan
22
7.2 Memberi teladan dengan cara menyelarasakan tindakan dengan nilai-
nilai bersama.22
gaya memimpin agar mudah dikenal oleh yang dipimpin dan dari
22
Ibid hlm 97
23
d. Memimpin dengan menyampaikan cerita
e. Mengajukan pertanyaan
23
Ibid hlm 137
24
c. Menentukan sesuatu yang ingin dilakukan
7.4 Melibatkan orang lain dalam visi bersama dengan member perhatian
berikut :
24
Ibid hlm 169
25
c. Pertama-tama dengarkan-lalu lakukan dengan sering
d. Bergaul
25
Ibid hlm 208
26
untuk merubah keadaan sehingga dapat merencanakan perubahan
pengikutnya.
27
e. Menganalisa hasil percobaan
anggota organisasi.
a. Menciptakan kebersamaan
lingkungan organisasi.
28
b. Menciptakan peluang interaksi
c. Menciptakan keterbukaan
bersama.
depan.
29
a. Mengenal setiap mitra kerja.
b. Mengembangkan kompetensi
bidang masing-masing
keberhasilan individual
30
memberikan bentuk apresiasi penghargaan bagi amggota yang
berprestasi.
pemimpin.
semangat kebersamaan.
yang luar biasa adalah hasil yang dilakukan oleh semua orang. Demi
a. Jadwalkan perayaan
31
8. Penanganan
penggarapan.
besar dapat dibagi 2, yaitu melalui jalur penal (hukum pidana), dan jalur
non penal (bukan hukum pidana). Butir (a) di atas merupakan jalur penal,
sedangkan butir (b) dan (c) adalah kelompok sarana non penal.
A. Pengertian Kekerasan
menganiaya, perlakuan atau prosedur yang kasar serta keras. Dilukai atau
senonoh atau kejam. Sesuatu yang kuat, bergolak atau hebat dan
26
Dikutip dari jurnal “Studi Tentang Upaya Penanganan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak (Studi Kasus Pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) Provinsi Kalimantan Timur)” tahun 2014,hlm.1098
32
cenderung menghancurkan atau memaksa. Dapat muncul berupa
berikut :
menjelaskan bahwa :
27
Munandar Sulaeman dan Siti Homzah. 2010. Kekerasan Terhadap Perempuan: Tinjauan Dalam
Berbagai Disiplin Ilmu & Kasus Kekerasan. Bandung: PT Refika Aditama. Hlm. 51.
28
Bagong Suyanto. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm. 48
29
Dikutip dalam Laporan Buku Kasus Kekerasan Kota tegal Tahun 2015, hlm 12
33
seksual. Serta menjatuhkan martabat perempuan dan Anak baik terjadi
B. Perempuan
1. Pengertian Perempuan
Sansekerta, dengan dasar kata wan yang berarti nafsu, sehingga kata
wanita mempunyai arti yang dinafsui atau merupakan objek nafsu. Jadi
megubah objek menjadi subjek. Tetapi dalam bahasa Inggris wan ditulis
dengan kata want atau men dalam bahasa Belanda, wun dan schen dalam
bahasa Jerman. Kata tersebut mempunyai arti like, wish, desire, aim.
Kata want dalam bahasa Inggris bentuk lampaunya wanted. Jadi, wanita
yang diingini. 31
30
Zaitunah Subhan, Qodrat Perempuan Taqdir atau Mitos,Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2004,
1.
31
Kamus Besar bahasa Indonesia ,Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hlm. 448
34
2. Bentuk-bentuk Kekerasan terhadap Perempuan
32
Fathul Djannah, et.al. 2003. Kekerasan Terhadap Istri, Yogyakarta: LKiS. Hlm.2.
35
konflik bersenjata, berkait dengan antara lain pembunuhan,
36
pernah diajarkan bahwa suami juga harus melakukan hal
kepada korban33 :
Pasal 16
1) Dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam terhitung sejak
korban.
ditangani
3) Dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam terhitung sejak
pengadilan.
33
Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga pasal 16-20, hlm 5-6
37
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 25
38
c. melakukan koordinasi dengan sesama penegak hukum, relawan
sebagaimana mestinya
C. Pengertian Anak
1. Definisi Anak
bawah.
a. Kekerasan fisik
39
fisik korban seperti; luka memar, berdarah, patah tulang, pingsan,
b. Kekerasan Psikis
bagi orang lain. Dampak kekerasan jenis ini akan berpengaruh pada
keputusan.
c. Kekerasan Seksual
40
pemerkosaan anak, pencabulan yang dilakukan oleh guru, orang lain,
ini.
d. Kekerasan Ekonomi
kekerasan jenis ini sering terjadi ketika orang tua memaksa anak
terutama di perkotaan.34
34
Bagong Suyanto. Op.Cit. 2010.hlm. 29-30
35
Laporan Buku Kasus Kekerasan Tahun 2015
41
anak tersebut memang hiperaktif, selain itu ada factor dari
anak.
anak yang tinggal dengan pembantu, ayah atau ibu tiri, maupun
dengan bebas bias dipeluk dan dipangu oleh siapa saja dan lain-
lain.
42
psikis. Kalau ana ke toilet sendiri, berpakaian seksi, sering
sang anak itu sendiri. Yang mana notabene anak adalah penerus
a. non diskriminasi;
dan
36
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 2
dan 3, hlm2-3
43
terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan
sejahtera.
F. Definisi Konseptual
a. Kepemimpinan
mana semua itu mengarah pada cirri-ciri atau sifat-sifat tertentu pada
seorang pemimpin.
b. Kepedulian
Adalah suatu rasa peduli terhadap orang lain, serta bisa merasakan apa
tindakan.
c. Penanganan
G. Definisi Operasional
44
1. Analisis kepemimpinan
1. Menciptakan kebersamaan
3. Menciptakan keterbukaan
Anak :
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
45
Bogdan dan Tylor memberikan pengertian tentang penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.37
tertulis dari subyek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa
data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah dan
Tegal.
37
Lexy J. Moleong..Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2001
Hlm. 3
38
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003,
Hlm. 20
46
2. Subjek Objek Penelitian
Keluarga Berencana (BPMPKB) yang ada di Kota Tegal , serta full time
masalah tersebut.
3. Lokasi Penelitian
4. Jenis Data
a. Data Primer
47
yang dicari.39dengan demikian data primer dari penelitian ini
Tegal
b. Data Sekunder
39
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001,hlm 91
40
Marzuki,Metodologi Riset. Yogyakarta: PT. Hanindita Offset, 1982 Hlm. 56.
48
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Wawancara
1. Pengertian
Lincoln43:
41
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A dan Dr. Aan Komariah M.Pd, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung : Alfabeta, 2012, hlm 130
42
Deddy Mulyana,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, hlm
180
43
Lexy J. Moleong, Op.cit, 2003 hlm 137-138
49
2) Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tak Terstruktur
b. Dokumentasi
1. Pengertian
44
Prof. Dr. Djam’an Satori, M.A dan Dr. Aan Komariah M.Pd, Op.Cit 2012 hlm 147
50
2. Jenis Dokumen45 :
1) Dokumen Pribadi
2) Dokumen Resmi
kepemimpinan.
45
Lexy J. Moleong, Op.cit, 2001 hlm161-163
51
6. Teknik Analisis Data
yaitu dengan cara pengumpulan data kemudian dianalisa dari awal hingga
a. Reduksi data
b. Kesimpulan
Data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis kemudian dapat
46
Ibid hlm 97
47
Ibid hlm 28
52