1. Reaksi tahap pertama yang melibatkan reaksi bromin adalah sebagai berikut:
k1
Br2 (g) ⇄ 2Br (g)
k-1
Hubungan konsentrasi Br (g) dengan Br2 (g) adalah…
Jawab:
Reaksi maju v = k1[Br2]
Reaksi mundur v = k-1[Br][Br] = k-1[Br]2
Pada reaksi setimbang, vmaju = vmundur
Dengan demikian, hubungan yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
vmaju = vmundur
k1[Br2] = k-1[Br]2
𝑘1 [𝐵𝑟2 ]
[Br]2 = 𝑘−1
𝑘1 [𝐵𝑟2 ]
[Br] = √ 𝑘−1
1⁄
𝑘1 [𝐵𝑟2 ] 2
[Br] = ( )
𝑘−1
k2
B + 2C → D (lambat)
Tentukanlah hukum laju reaksi kedua mekanisme tersebut!
Jawab:
Berdasarkan hukum laju reaksi, mekanisme reaksi kedua adalah penentu laju. Dengan
demikian, diperoleh data sebagai berikut:
v = k2[B][C][C] = k2[B][C]2 (i)
Berdasarkan mekanisme reaksi 1, diperoleh data sebagai berikut:
Reaksi maju v = k1[A][A][A] = k1[A]3
Reaksi mundur v = k-1[B][C]
Pada reaksi setimbang, vmaju = vmundur
Dengan demikian, hubungan yang diperoleh antara lain sebagai berikut:
vmaju = vmundur
k1[A]3 = k-1[B][C]
𝑘 [𝐴]3
[B] = 𝑘1 (ii)
−1[𝐶]
Melalui substitusi persamaan (ii) ke (i), diperoleh:
v = k2[B][C]2
𝑘 [𝐴]3
v = k2 ( 𝑘 1 )[C]2
−1 [𝐶]
[𝐴]3
v = k [𝐶] [C]2
v = k[A]3[C]
Jawab:
Reaksi total
NO2 (g) + NO2 (g) NO3 (g) + NO (g)
CO (g) + NO3 (g) CO2 (g) + NO2 (g)
NO2 (g) + CO (g) CO2 (g) + NO (g)
Persamaan laju reaksi
Persamaan laju reaksi pada mekanisme tersebut ditentukan oleh reaksi lambat.
Dengan demikian, persamaan reaksinya adalah
v = k[NO2][NO2] = k[NO2]2
BAB IX
MEKANISME REAKSI PARALEL (REAKSI SISI)
A
k2
C (side product, 23 %)
Diketahui nilai k1 = 8,0 × 10-4 s-1 dan k2 = 2,5 × 10-4 s-1. Tentukan selektivitas mekanisme
tersebut apabila konsentrasi A sebesar 2 M
Jawab:
rb = k1[A] = 8,0 × 10-4 s-1 (2 M) = 16 × 10-4 M.s-1
rc = k2[A] = 2,5 × 10-4 s-1 (2 M) = 5 × 10-4 M.s-1
Dengan demikian, nilai selektivitas mekanisme reaksi tersebut adalah:
𝑟𝑏
Selektivitas = 𝑟𝑐
16 ×10−4
Selektivitas = 5 ×10−4
Selektivitas = 3,2
Jawab:
k` = k1 + k2 + k3
k` = (2,0 + 0,5 + 3,5) × 10-2 s-1
k` = 6,0 × 10-2 s-1
Dengan demikian, waktu yang diperlukan adalah:
[𝐴 ]
ln [𝐴]0 = k` × t
8𝑀
ln3 𝑀 = 6,0 × 10-2 s-1 × t
0,981 = 6,0 × 10-2 s-1 × t
0,981
t=
6,0 × 10−2 𝑠 −1
t = 16,35 s
BAB X
REAKSI LINDEMANN PADA TEKANAN TINGGI
1. Buktikan bahwa reaksi yang diajukan oleh Ogg (1947) di bawah ini:
k1
N2O5 ⇄ NO2 + NO3* (i)
k-1
k2
NO3 * → NO* + O2 (ii)
k3
NO* + NO3 *- 2NO2 (iii)
adalah reaksi orde pertama terhadap dekomposisi N2O5 dengan hukum laju: 𝑟𝑁2 𝑂5 =
k1[N2O5], dengan asumsi bahwa k -1 << (sangat lambat)
Jawab:
𝑑[𝑁𝑂3 ∗ ]
Asumsi pendekatan keadaan tetap (steady state) 𝑟𝑁𝑂3 ∗ = = 0 dan 𝑟𝑁𝑂 ∗ =
𝑑𝑡
𝑑[𝑁𝑂 ∗]
= 0, sehingga diperoleh:
𝑑𝑡
𝑟𝑁2 𝑂5 = k1[N2O5] – k-1[NO2][NO3*] (i)
𝑟𝑁𝑂3 ∗ = k1[N2O5] – k-1[NO2][NO3*] – k2[NO3*] – k3[NO*][NO3*] = 0
k1[N2O5] = k-1[NO2][NO3*] + k2[NO3*] + k3[NO*][NO3*] (ii)
𝑟𝑁𝑂 ∗ = k2[NO3*] – k3[NO*][NO3 *] = 0
k2[NO3*] = k3[NO*][NO3*] (iii)
Melalui substitusi persamaan (iii) ke (ii), diperoleh:
k1[N2O5] = k-1[NO2][NO3*] + k2[NO3*] + k3[NO*][NO3*]
k1[N2O5] = k-1[NO2][NO3*] + k2[NO3*] + k2[NO3*]
k1[N2O5] = k-1[NO2][NO3*] + 2 × k2[NO3*]
k1[N2O5] = [NO3*](k-1[NO2] + 2k2)
𝑘1 [𝑁2 𝑂5 ]
[NO3*] = 𝑘 (iv)
−1[𝑁𝑂2 ]+2𝑘2
Jawab:
Reaksi elementer yang dihasilkan adalah:
k1
A+BC (i)
k-1
CA+B (ii)
k2
CP (iii)
Dengan demikian, laju pembentukannya adalah:
𝑑[𝐶]
= k1[A][B] – k-1[C] – k2[C] (iv)
𝑑𝑡
Dengan menggunakan pendekatan keadaan tetap (steady state) untuk zat antara
𝑑[𝐶]
(intermediet) C, = 0. Sehingga diperoleh:
𝑑𝑡
k1[A][B] – k-1[C] – k2[C] = 0
k1[A][B] = k-1[C] + k2[C]
k1[A][B] = (k-1 + k2)[C]
𝑘1 [𝐴][𝐵]
[C] = (v)
𝑘−1 +𝑘2
𝑑[𝑃]
= k2[C] (vi)
𝑑𝑡
Melalui substitusi persamaan (v) ke (vi), diperoleh laju pembentukan P sebagai berikut:
𝑑[𝑃]
= k2[C]
𝑑𝑡
𝑑[𝑃] 𝑘 [𝐴][𝐵]
= k2( 𝑘1 )
𝑑𝑡 −1 +𝑘2
𝑑[𝑃] 𝑘1 𝑘2
=𝑘 [A][B]
𝑑𝑡 −1 +𝑘2
BAB XI
MEKANISME REAKSI BERANTAI
Jawab:
Untuk menentukan panjang rantai reaksi H2 + Cl2, dilakukan dengan menggunakan
pendekatan steady state. Sebagai zat antara yang memiliki life-time sangat singkat,
maka konsentrasi radikal Cl- dan H+ dianggap sama dengan nol.
d[Cl− ]
= k1[Cl2] – k2[Cl][H2] + k3[H][Cl2] – k4[Cl]2 = 0 (i)
dt
d[H+ ]
= k2[Cl][H2] – k3[H][Cl2] = 0 (ii)
dt
d[HCl]
= k2[Cl][H2] + k3[H][Cl2] (iii)
dt
Melalui eliminasi persamaan (ii) dan (iii), diperoleh:
d[H+ ]
= k2[Cl][H2] – k3[H][Cl2] = 0
dt
d[HCl]
= k2[Cl][H2] + k3[H][Cl2]
dt
d[HCl]
= 2k2[Cl][H2] (iv)
dt
Oleh karena Cl merupakan radikal bebas, Cl tidak boleh ada di dalam hukum laju.
Sehingga, melalui eliminasi persamaan (i) dan (ii), diperoleh:
d[Cl− ]
= k1[Cl2] – k2[Cl][H2] + k3[H][Cl2] – k4[Cl]2 = 0
dt
d[H+ ]
= k2[Cl][H2] – k3[H][Cl2] = 0
dt
k1[Cl2] – k4[Cl]2 = 0
k4[Cl]2 = k1[Cl2]
k1[Cl2 ]
[Cl] = √ k4
1⁄ 1
k1 2[Cl2 ] ⁄2
[Cl] = 1 (v)
k4 ⁄2
Melalui substitusi persamaan (v) ke (iv), diperoleh hukum kecepatan total reaksi
sebagai berikut:
d[HCl]
= 2k2[Cl][H2]
dt
1 1
d[HCl] k1 ⁄2 [Cl2 ] ⁄2
= 2k2 1 [H2]
dt k4 ⁄2
Panjang rantai (φ) merupakan perbandingan kecepatan total reaksi terhadap kecepatan
tahap inisiasi. Dengan demikian, panjang rantai H2 + Cl2 dapat diperoleh melalui
persamaan sebagai berikut:
1 1
k ⁄2 [Cl2 ] ⁄2
2k2 1 1⁄ [H2 ]
k4 2
φ= 1
k4 ⁄2
2. Dekomposisi termal asetaldehida digambarkan sebagai: CH3CHO (g) CH4 (g) + CO (g)
3
dengan r = k[CH3 CHO] ⁄2 . Buktikan hukum laju reaksi tersebut apabila diketahui tahap-
tahap dekomposisi sebagai berikut:
k1
Tahap inisiasi : CH3CHO CH3 + CHO
k2
Tahap propagasi : CH3CHO + CH3 CH4 + CH3CO
k3
(perambatan) : CH3CO CH3 + CO
k4
Tahap terminasi : CH3 + CH3 CH3CH3
Jawab:
Laju perubahan zat intermediet adalah sebagai berikut:
𝑑[𝐶𝐻3 ]
= k1[CH3CHO] – k2[CH3CHO][ CH3] + k3[CH3CO] – 2k4[CH3]2 (i)
𝑑𝑡
𝑑[𝐶𝐻3 𝐶𝑂]
= k2[CH3CHO][ CH3] – k3[CH3CO] (ii)
𝑑𝑡
𝑑[𝐶𝐻4 ]
= k2[CH3][CH3CHO] (iii)
𝑑𝑡
Melalui pendekatan steady state pada kedua persamaan tersebut, diperoleh:
d[CH3 ]
= k1[CH3CHO] – k2[CH3CHO][CH3] + k3[CH3CO] – 2k4[CH3]2 = 0
dt
d[CH3 CO]
= k2[CH3CHO][ CH3] – k3[CH3CO] = 0
dt
Dengan mengeliminasi kedua persamaan di atas, diperoleh:
d[CH3 ]
= k1[CH3CHO] – k2[CH3CHO][ CH3] + k3[CH3CO] – 2k4[CH3]2 = 0
dt
d[CH3 CO]
= k2[CH3CHO][ CH3] – k3[CH3CO] = 0
dt
k1[CH3CHO] – 2k4[CH3]2 = 0
2k4[CH3]2 = k1[CH3CHO]
k1[CH3 CHO]
[CH3] = √ 2k4
1⁄ 1
k1 2[CH3 CHO] ⁄2
[CH3] = 1 (iv)
k4 ⁄2
Melalui substitusi persamaan (iv) ke (ii), diperoleh:
𝑑[𝐶𝐻4 ]
= k2[CH3][CH3CHO]
𝑑𝑡
1 1
𝑑[𝐶𝐻4 ] k1 ⁄2 [CH3 CHO] ⁄2
= k2( 1 )[CH3CHO]
𝑑𝑡 k4 ⁄2
1⁄
𝑑[𝐶𝐻4 ] k 2 3⁄
= k2(k1 ) [CH3 CHO] 2
𝑑𝑡 4
𝑑[𝐶𝐻4 ] 3⁄
= k[CH3 CHO] 2 (terbukti)
𝑑𝑡
BAB XII
MEKANISME REAKSI ENZIMATIS
1. Sebuah bioreaktor digunakan untuk memproduksi enzim dengan konsentrasi substrat awal
sebesar 12 × 10-3 M dan konversi bioreaktor 90%. Berapa waktu yang diperlukan untuk
produksi enzim apabila laju maksimumnya 2,5 × 10-6 M/detik dan konstanta monod
sebesar 5,0 × 10-3 M!
Jawab:
Dik : rmax = 2,5 × 10-6 M/detik
Km = 5,0 × 10-3 M
Cs0 = 12 × 10-3 M
XA = 90%
Dit : t
Penyelesaian :
Penentuan konsentrasi akhir (Cs)
Cs = (1 – XA)Cs0
Cs = (1 – 90%)12 × 10-3 M
Cs = (1 – 0,9)12 × 10-3 M
Cs = (0,1)12 × 10-3 M
Cs = 1,2 × 10-3 M
Penentuan waktu reaksi
1 𝐶𝑠0
t=𝑟 (𝐾𝑚 × 𝑙𝑛 + (𝐶𝑠0 − 𝐶𝑠 )) detik
𝑚𝑎𝑥 𝐶𝑠
1 12×10−3
t = 2,5×10−6 (5 × 10−3 × 𝑙𝑛 1,2×10−3 + (12 × 10−3 − 1,2 × 10−3 )) detik
1
t = 2,5×10−6 (5 × 10−3 × 2,303 + (10,8 × 10−3 )) detik
31,297×10−3
t= 2,5×10−6
t = 12,519 × 103 s
t = 12.519 s
t = 3,48 jam
2. Hitung laju fermentasi bioetanol dari nira sorgum jika konsentrasi awal gula sebesar 0,1
M dan diakhiri dengan proses fermentasi diperoleh gula sebesar 0,025 M. Fermentasi
berlangsung selama 4 jam dengan konstanta monod sebesar 5,0 × 10-3 M!
Jawab:
Dik : t = 4 jam
Km = 5,0 × 10-3 M
Cs0 = 0,1 M
Cs = 0,025 M
Dit : r
Penyelesaian :
Penentuan nilai r max
1 𝐶𝑠0
rmax = 𝑡 (𝐾𝑚 × 𝑙𝑛 + (𝐶𝑠0 − 𝐶𝑠 )) detik
𝐶𝑠
1 0,1 𝑀
rmax = 4 (5 × 10−3 × 𝑙𝑛 0,025 𝑀 + (0,1 − 0,025)) detik
1
rmax = (5 × 10−3 × 1,39 + 0,075) detik
4
1
rmax = (6,95 × 10−3 + 0,075)
4
6,95×10−3
rmax = 4
rmax = 1,76 × 10−3 M.jam-1
Penentuan nilai r
𝑟𝑚𝑎𝑥 ×𝐶𝑠
r= 𝐾𝑚 +𝐶𝑠
1,76×10−3 ×0,025
r= 5×10−3+0,025
4,4×10−5
r= 3×10−2
r = 1,47 × 10−3 M.jam-1
BAB XIII
KINETIKA DALAM FASA CAIR
1. Dua buah spesi netral A dan B, dengan diameter masing-masing 588 pm dan 1650 pm
diketahui mengalami reaksi difusi terkontrol (diffusion controlled reaction): A + B P
dalam sebuah larutan dengan viskositas sebesar 2,37 × 10-3 kgm-1.s-1 pada T = 40 °C.
Tentukan laju awal reaksi tersebut apabila konsentrasi awal untuk spesi A dan B masing-
masing sebesar 0,150 mol.dm-3 dan 0,330 mol.dm-3.
Jawab:
Dik : DA = 588 pm RA = 294 pm
DB = 1650 pm RA = 825 pm
T = 40 °C = 313 K
𝜂 = 2,37 × 10-3 kgm-1.s-1
Dit : Laju awal (r0)
Penyelesaian :
A+BP
r0 = rp = kd[A][B]
1 1
kd = 4𝜋R × (RA + RB) × ( + )
𝑅𝐴 𝑅𝐵
2𝑘𝐵 𝑁𝑇 1 1
kd = × (RA + RB) × (𝑅 + 𝑅 )
3𝜂 𝐴 𝐵
2𝑅𝑇 1 1
kd = × (RA + RB) × (𝑅 + 𝑅 )
3𝜂 𝐴 𝐵
2(8,314 𝐽𝐾−1 𝑚𝑜𝑙 −1)313 𝐾 1 1
kd = × (294 + 825) × (294 + 825)
3(2,37 × 10−3 𝑘𝑔𝑚 −1 𝑠 −1)
𝑘𝑔𝑚 2 𝑠 −2𝐾−1 𝑚𝑜𝑙 −1𝐾 1,119 × 103
kd = 7,330 × 105 × (1,119 × 103 ) × (2,426 × 105 )
𝑘𝑔𝑚 −1𝑠 −1)
1,252 × 106
kd = 7,330 × 105 𝑚3 𝑠 −1 𝑚𝑜𝑙 −1 × (2,426 × 105 )
kd = 3,782 × 106 𝑚3 𝑠 −1 𝑚𝑜𝑙 −1
kd = 3,782 × 109 𝑑𝑚3 𝑠 −1 𝑚𝑜𝑙 −1
Dengan demikian, laju awal reaksi tersebut adalah:
r0 = kd[A][B]
r0 = 3,782 × 109 𝑑𝑚3 𝑠 −1 𝑚𝑜𝑙 −1 (0,150 𝑚𝑜𝑙. 𝑑𝑚−3 )(0,330 × 10−1 𝑚𝑜𝑙. 𝑑𝑚−3 )
r0 = 1,87 × 108 𝑚𝑜𝑙. 𝑑𝑚−3 𝑠 −1
2. Pada temperatur 25 °C, H2O (l) mempunyai koefisien difusi sebesar 2,26 × 10-9 m2s-1.
Berapa waktu yang diperlukan oleh sebuah molekul H2O untuk menempuh jarak sejauh a)
1 cm dan b) 2 cm dalam sebuah sampel?
Jawab:
Dik : d1 = 1 cm = 1 × 10-2 m
d2 = 2 cm = 2 × 10-2 m
D = 2,26 × 10-9 m2s-1
T = 25 °C
Dit : a) t1cm
b) t2cm
Penyelesaian :
𝑑1 2
a) t1cm = 2𝐷
(1 × 10−2)2
t1cm = 2(2,26 × 10−9 )
1 × 10−4
t1cm = 4,52 × 10−9 )
t1cm = 22124 s
t1cm = 6,15 jam
𝑑2 2
b) t2cm = 2𝐷
(2 × 10−2)2
t2cm = 2(2,26 × 10−9 )
4 × 10−4
t2cm = 4,52 × 10−9 )
t2cm = 88496 s
t2cm = 24,6 jam
BAB XIV
TEORI KINETIK GAS DAN TEORI TUMBUKAN
1. Penentuan laju reaksi: 2A (g) + 3B2 (g) 2AB3 (g) dilakukan dengan mengukur
perubahan konsentrasi setiap 5 detik sehingga diperoleh data sebagai berikut:
Waktu (s) 0 5 10 15
[A] (mol/L) 0,1 0,08 0,065 0,032
Tentukan:
a. Laju reaksi rata-rata dari gelas A setiap selang waktu
b. Laju reaksi rata-rata setiap selang waktu berdasarkan gas AB3 yang dihasilkan
Jawab:
a. Laju reaksi rata-rata dari gas A
Selang waktu 0 s.d 5 detik
Dik : ∆[A] = (0,08−0,1) mol/L = -0,02 mol/L
∆t = (5−0) s = 5 s
Dengan demikian, laju rata-rata dari gas A adalah:
−∆[𝐴] −(−0,02 𝑚𝑜𝑙/𝐿)
𝑣𝐴1 = = = 4 × 10−3 mol/L.s = 4 × 10−3 M.s-1
∆𝑡 5𝑠
2. Setiap kenaikan suhu sebesar 10 °C mengakibatkan suatu reaksi berlangsung 2 kali lebih
cepat. Jika pada T = 20 °C reaksi berlangsung selama 30 menit, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk melangsungkan reaksi pada T = 40 °C?
Jawab:
Dik : ∆T = 10 °C
n = 2 kali
T1 = 20 °C
T2 = 40 °C
t20 = 30 menit
Dit : t40
Penyelesaian :
𝑇2−𝑇1
1 ∆𝑇
t40 = t20 × (2)
40 °C−20 °C
1 10 °C
t40 = 30 menit × ( )
2
1 2
t40 = 30 menit × (2)
1
t40 = 30 menit × 4
t40 = 7,5 menit