Anda di halaman 1dari 6

MENU

TEORI SENI

Pengertian Menggambar, Jenis, Teknik & Alat (Pendapat


Ahli)
oleh GAMAL THABRONI 29-09-2019 | revisi 28-04-2022

Daftar Isi ⇅ [ show ]

Pengertian Menggambar

Pengertian menggambar adalah aktivitas kreatif untuk membentuk imaji/gambar yang menyampaikan
gagasan, ide, serta simbol sebagai salah satu bentuk ekspresi menggunakan berbagai teknik guratan dan
alat gambar yang beranekaragam. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Herawati dan Iriaji (1997, hlm. 7)
berpendapat bahwa menggambar adalah alat untuk mengungkapkan pikiran.
Secara fisik, menggambar hanyalah mengguratkan alat gambar untuk mencurahkan imaji yang ada di
pikiran kita, baik itu meniru alam ataupun tidak (imajinasi murni). Namun sejatinya gambar adalah
bahasa universal yang dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
banyak temuan sejarah seni berupa lukisan dan cap telapak tangan di gua-gua zaman prasejarah sebagai
alat komunikasi atau ilustrasi dari suatu hal.

Pengertian Menggambar Berdasarkan Makna Kata

Jika ditelaah dari sudut makna kata, menggambar berasal dari kata dasar “Gambar” yang dalam KBBI,
berarti: tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil dan
sebagainya pada kertas dan sebagainya; lukisan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyimpulkan definisi demikian karena “gambar” merupakan istilah
umum, tidak sespesifik “menggambar”. Lukisan dapat mengandung gambar, tetapi bukan hasil produk
menggambar. Melukis melibatkan teknik, alat dan bahan yang berbeda dari menggambar.

Untuk mengonfirmasi pengertian menggambar, sebaiknya kita juga menelusuri pendapat-pendapat dari
para ahli. Di bawah ini adalah beberapa pendapat-pendapat ahli tersebut.

Pengertian Menggambar Menurut Para Ahli

Sumanto

Sumanto (2006, hlm. 13) mengatakan bahwa, menggambar adalah proses menciptakan gambar dengan
cara menggoreskan benda-benda tajam (seperti pensil atau pena) pada bidang datar (misalnya
permukaaan papan tulis, kertas, atau dinding).

Affandi

Menurut Affandi (dalam Saiful Haq, 2008, hlm. 2), menggambar dan melukis merupakan perwujudan
bayangan angan-angan ataupun suatu pernyataan perasaan/ekspresi dan pikiran yang diinginkan.
Perwujudan tersebut dapat berupa tiruan objek ataupun fantasi yang lengkap dengan garis, bidang, warna,
dan tekstur dengan sederhana.

Tarja Sudjana

Tarja Sudjana, dkk. (2001, hlm. 1) menjelaskan, menggambar dikenal juga dengan istilah menggambar
alam benda. Menggambar seakan-akan memindahkan benda tersebut ke dalam sebuah bidang gambar
tanpa adanya suatu perubahan.
Muharam E. dan Warti Sudaryati

Muharam E. dan Warti Sudaryati (1992, hlm. 95) menjelaskan pada hakikatnya menggambar adalah
penyajian ilusi optik atau manipulasi ruang dalam bidang datar dua dimensi.

F.D.K Ching

Menggambar merupakan kegiatan menuangkan persepsi visual ke dalam media gambar, seperti yang
diungapkan oleh Ching (2002, hlm. 9) bahwa Menggambar adalah membuat guratan diatas sebuah
permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan terhadap sesuatu. Proses menyalin ini memang
mudah dan merupakan aksi ampuh bagi manusia untuk membuat suatu ekspresi visual.

Walaupun semua itu berakar kuat dalam kemampuan kita untuk melihat, menggambar tidak pernah
membuat kita mempersepsikan apa yang terlihat sebagai realitas di luar sana dan visi yang ada di dalam
pikiran kita.

Dalam proses menggambar, kita menciptakan realitas yang terpisah dan setara dengan pengalaman-
pengalaman kita. Penyajian secara grafis yang demikian adalah cara yang vital untuk mencatat hasil
observasi, memberi bentuk pada apa yang kita visualiasikan, dan mengomunikasikan berbagai pemikiran
dan konsep yang kita miliki.

Sindoedarsono Sudjojono (1913-1985)

Menurut Sudjojono (bapak seni rupa Indonesia) menggambar merupakan proses jiwa dan tidak hanya
berdasarkan apa yang dilihat mata saja. Mata manusia memang memiliki cara kerja yang hampir sama
dengan lensa kamera, tetapi tidak sepenuhnya seperti itu.

Karena manusia memiliki perasaan dan menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda. Maka,
menggambar adalah suatu karya seni yang tidak hanya berupa tiruan, tetapi di dalamnya juga terdapat
interpretasi manusia yang menggambarnya.

Edgar Degas (1834-1917)

Menggambar adalah ekspresi yang langsung dan spontan dari seorang seniman dan merupakan sebuah
bentuk tulisan yang mengungkap kepribadian seniman yang membuatnya.

Selain menelusuri pendapat para ahli, mengetahui berbagai konteks pembentuk menggambar juga akan
membawa pada pemahan lebih lanjut pada pengertian menggambar. Berikut akan disampaikan beberapa
konteks pembentuk kegiatan menggambar.
Jenis-jenis menggambar

Kita semua pasti telah menyadari bahwa terdapat banyak macam gambar yang berbeda. Dari sekian
banyak gambar yang memiliki perbedaan tersebut, kita dapat menarik beberapa kategori atau jenis
berdasarkan maksud dan tujuannya. Kategorisasi atau jenis-jenis menggambar tersebut adalah sebagai
berikut.

1. Menggambar Bentuk. Fokus terhadap suatu bentuk tertentu dan biasanya berdiri sendiri tanpa
interaksi apapun dengan sekitarnya, seperti menggambar: gelas, kursi, meja.
2. Menggambar Konstruktif (Gambar Teknik). Adalah menggambar bentuk-bentuk geometris lengkap
dengan perspektif akuratnya dan dapat juga disusun menjadi suatu bangun tertentu. Misalnya
menggambar gedung sekolah, rumah, dsb.
3. Menggambar Ekspresif (Bebas). Sesuai dengan namanya, menggambar ekspresif adalah
menggambar sesuatu murni dari imajinasi tanpa beban untuk meniru suatu objek/model.
4. Menggambar Suasana. Berlawanan dengan menggambar bentuk, gambar suasana justru fokus
terhadap suasana yang dihadirkan oleh gambar, gambar objek yang berada di latar belakang bisa hanya
dibuat impresi atau bentuk sederhananya saja, yang penting suasananya terbentuk.
5. Menggambar Ilustrasi. Gambar ilustrasi harus mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan
dari sesuatu yang diilustrasikannya, seperti: buku, langkah-langkah untuk melakukan sesuatu, dsb.

Objek Menggambar

Meskipun sebelumnya telah dibahas bahwa menggambar adalah kegiatan yang mengandalkan imajinasi,
menggambar juga merupakan media kuat untuk menangkap citra objek referensi. Alam adalah sumber
objek menggambar yang tidak akan pernah ada habisnya.

Kekayaan flora, fauna, manusia dan berbagai objek pendukung lainnya seperti tanah, bebatuan, dan
benda buatan manusia adalah objek yang sering dijadikan pilihan untuk dijadikan menjadi objek
menggambar. Alam adalah sumber inspirasi utama dari menggambar.

Intinya setiap objek menggambar yang berbeda, akan menghasilkan interpretasi, kesan dan pesan yang
berbeda, kemudian membutuhkan teknik dan alat yang berbeda pula.

Komposisi Menggambar

Komposisi adalah penyusunan unsur-unsur gambar yang dilakukan untuk menonjolkan karakteristik
gambar yang digambar dengan lebih baik. Misalnya terdapat beberapa objek yang akan digambar dalam
satu frame, bagaimana objek-objek tersebut akan disusun? apakah susunan objeknya seimbang? Atau
justru terlalu tumpang tindih sehingga tidak berhasil menonjolkan keindahan objek yang digambar?
Pertimbangan-pertimbangan penyusunan tersebut akan memberikan dampak yang berbeda pada gambar
yang dihasilkan. Suatu gambar objek yang detail dan rapi bisa saja tidak tampak menarik karena
komposisi yang tidak baik. Kertas yang masih kosong juga bisanya akan menyebabkan gambar menjadi
kurang dinamis.

Poin utama dari komposisi adalah prinsip keseimbangan, hingga dapat dikatakan bahwa komposisi dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu simetris dan asimetris. Komposisi simetris menyusun objek yang
digambar sama atau mirip satu sama lain, baik dibagian kiri maupun kanan. Sementara komposisi
asimetris menyusun objek dengan tidak seragam namun tetap dijaga keseimbangannya.

Teknik Menggambar

Secara umum, teknik menggambar sebetulnya sama, terdapat panduan umum yang dapat diikuti untuk
menggambar jenis apa saja, yaitu:

1. Mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar.


2. Mengetahui bagian-bagian dari objek referensi gambar.
3. Menyusun atau menyambung bagian-bagian gambar menjadi gambar yang utuh.
4. Memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih maupun berwarna.
5. Membangun kesan untuk latar belakang.

Baca juga: Teknik Menggambar & Intelegensi Persepsi Melihat Gambar

Namun beberapa jenis dan alat gambar harus diperlakukan berbeda. Jenis menggambar konstruktif akan
banyak menggunakan alat bantu seperti penggaris, busur derajat dan jangka. Cara mengarsir atau
memberikan dimensi gelap-terang juga akan berbeda ketika menggunakan alat gambar yan berbeda pula,
misalnya pensil dan pulpen.

Baca juga: Cara Menggambar Seperti Seniman: Menggambar Objektif

Peralatan Menggambar

Tentunya hal kreatif membutuhkan suatu alat untuk menciptanya. Meskipun kita telah banyak
menggunakan perangkat digital untuk melakukan aktivitas sehari-hari, namun sejatinya alat konvensional
mau tidak mau masih tetap digunakan. Seperti bagaimana kita tetap menggunakan pulpen atau pensil
untuk menulis meskipun sebetulnya dapat ditik menggunakan keyboard baik pada laptop maupun
smartphone.

Hal tersebut berlaku terutama pada subjek seperti menggambar yang cenderung harus diasah dan dilatih
dari cara konvensional atau manualnya terlebih dahulu, bahkan jika kita kedepannya akan menggunakan
tablet dan digitizer pen. Beberapa alat-alat untuk menggambar adalah sebagai berikut.

1. Pensil. Alat yang paling umum digunakan karena dapat dihapus dan memiliki tingkat kepekatan yang
berbeda seperti: HB, 2B, 3B, 4B, dst. Terdapat jenis pensil lain dengan bahan berbeda seperti konte,
charcoal, dsb.
2. Pensil warna. Pensil ini mengandung pigmen yang menghasilkan berbagai macam warna. Berbeda
dengan pensil, pensil warna tidak bisa atau sulit untuk dihapus.
3. Krayon. Krayon adalah pewarna yang berbasis minyak dan berbeda dengan pensil, tidak memiliki
lapisan kayu, sehingga cenderung lebih rapuh dan mudah patah.
4. Pulpen (ballpoint). Terdapat pulpen khusus yang dirancang untuk menggambar yang disebut Drawing
Pen (pulpen menggambar).
5. Media Gambar (Kertas). Sudah jelas ketika menggambar, kita membutuhkan permukaan untuk
digambar, biasanya kertas.

Referensi

1. Herawati, I. S. dan Iriaji. (1997). Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud.


2. Ching, F.D.K. (2002). Menggambar: Sebuah Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga.
3. Muharam E. & Warti Sudaryati. (1992). Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
4. Tarja Sudjana, Irin Tambrin, Tity Soegiarty, & Maman Tocharman. (2001). Seni Rupa untuk SLTP
Kelas I. Bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama.
5. Saiful Haq. (2008). Jurus-jurus Menggambar & Mewarnai dari Nol. Yogyakarta: Mitra Barokah Abadi
Press.
6. Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak SD. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Artikel Terkait

Menggambar Flora, Menggambar Komik - Menggambar Model:


Fauna, dan Alam Benda Konsep, Pengertian, Pengertian, Konsep,
01-07-2021 Unsur & Langkah Prinsip, Langkah, dsb
11-12-2019 17-07-2020

Anda mungkin juga menyukai