Anda di halaman 1dari 48

USULAN TEKNIS

Perencanaan Rehab Gedung Bapenda


Kabupaten Kutai Kartanegara

A
Tanggapan Terhadap KAK
Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan tanggapan
dari penyedia jasa (Pihak Konsultan) terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan pemahaman penyedia jasa serta saran terhadap KAK. Tanggapan dan
saran ini bermanfaat dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan yang
telah dirumuskan dalam KAK tersebut. Berdasarkan pemahaman terhadap KAK yang
telah dilakukan, maka Konsultan telah cukup memahami subtansi materi dari
kegiatan. Namun seperti telah dijelaskan sebelumnya, Konsultan akan
menyampaikan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja terutama
untuk kepentingan peningkatan kinerja pada saat pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Tanggapan yang akan dikemukakan oleh Konsultan pada dasarnya untuk
memperjelas subtansi dan materi yang telah diuraikan dalam KAK, agar tidak ada
permasalahan dan kendala dalam proses pelaksanaannya, sehingga produk yang
dihasilkan dapat optimal dan tentunya dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Dengan demikian, tanggapan yang akan disampaikan Konsultan ini diharapkan
dapat juga menghindarkan dari kesalahan interpretasi yang dapat merugikan semua
pihak. Tanggapan dari Konsultan terhadap KAK dapat dilihat pada bahasan sub bab
berikut.

A - 1 | PT. Media Spasial Konsultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

A.1. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Sebagai salah satu ujung tombak untuk penerimaan pendapatan Pemerintah
Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan mengingat kebutuhan akan
pelayanan kepada masyarakat yang semakin meningkat mengakibatkan
perlunya fasilitas yang lebih memadai di Badan Pendapatan Daerah Kutai
Kartanegara sesuai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi pemerintah
sehingga perlunya penambahan dan rehab fasilitas yang Iebih memadai.
Untuk menciptakan kenyamanan bagi masyarakat daiam haknya menerima
pelayanan yang optimal dan berkualitas maka perlunya untuk dilakukan
pembangunan rehabilitasi dan pengembangan bangunan pada Gedung
Bapenda saat ini, dimana daiam pelaksanaan pembangunannya harus
memenuhi azas dan prinsip kemanfaatan, keselamatan, keselarasan
bangunan gedung dengan lingkungan, efektif, efesien, terarah dan
terkendali sesuai program .fungsi dan Pemanfaatannya.
Kegiatan Perencanaan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda Kabupaten Kutai Kartanegara adalah proyek pembangunan
disertai sarana gedung Kantor dan prasarana pendukung lainnya dengan
fasilitas mekanikal dan elektrikal yang memadai yang diharapkan menjadi
fasilitas yang nyaman bagi masyarakat, secara kualitas maupun kuantitas
diharapkan mampu melengkapi apa yang di inginkan.
Kegiatan pembangunan tersebut adalah upaya untuk mengimplementasikan
Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan
Lainnya daiam skala pembangunan fisik yang cukup besar, sehingga harus
dapat perhatian penuh daiam pelaksanaan pembangunannya agar mencapai
sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal dan
dapat manjadi spread effecy bagi pertumbuhan dikawasan tersebut dan
secara langsung dapat meningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

A - 2 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses pekerjaan Rehab
dan Pengembangan Gedung Bapenda Kabupaten Kutai Kartanegara ini
diperlukan sejak dini atau sejak proses awal perencanaan hingga akhir
penutupan proyek atau serah terima gedung, guna mendukung kesuksesan
pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan nantinya.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) merupakan suatu pengarahan tugas untuk
Penyedia Jasa Konsultan Perencanaan Perencanaan Rehab dan
Pengembangan Gedung Bapenda Kabupaten Kutai Kartanegara,
dipersiapkan sebagai pendorong dan pengendali pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik, sehingga dapat mewujudkan hasil yang sesuai dengan
kepentingan dan tujuan program Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pekerjaan kegiatan Konsultan Perencana merupakan pekerjaan yang
berfungsi sebagai kontrol pengelolaan kegiatan yang menyeluruh dan
terintegrasi, sehingga hasilnya dapat terealisasi dengan baik dan dapat
memenuhi secara optimal baik secara aspek fungsi, estetika dan keandalan
bangunan dan lingkungannya, serta dapat memberikan kontribusi positif
bagi masyarakat. Oleh karenanya, diperlukan suatu Jasa Konsultansi sebagai
Konsultan Perencana yang berbadan hukum, sesuai dengan bidang
pekerjaannya, yang dapat mengawasi dan merealisasikan kegiatan
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda di Kota
Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara yang memenuhi kriteria
Perencanaan teknis yang berstandar, layak dari segi kriteria perencanaan,
kualitas, kuantitas, biaya dan administrasi kegiatan pekerjaan dalam
rangkaian proses kegiatan tersebut hingga proses serah terima dan
pemanfaatan gedung nantinya.

Konsultan Perencana harus mampu melaksanakan dan memahami dari isi


perencanaan dan Konsultan Perencana secara teori dan teknis, serta cakap,

A - 3 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

handal, memadai dan layak untuk dapat diterima menurut hirarkhi, kaidah,
norma serta standar pekerjaan yang berlaku.

Tanggapan :
Judul pekerjaan ini yaitu Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda dimaknai konsultan sebagai kegiatan untuk merencanakan
pengembangan gedung yang dituangkan dalam produk masterplan dan
gambar DED. Kebutuhan perancangan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur ini
merupakan bagian dari visi pemerintahan kabupaten kutai kartanegara di
masa datang. Perencanaan yang dirancang perlu mempertimbangkan aspek
estetika, efektivitas fungsi dan juga perlu memperhatikan aspek ramah
lingkungan.
Perencanaan rehab yang akan ditindak lanjuti dengan pembuatan dokumen
DED menuntut desain yang secara kontekstual relevan dengan kondisi yang
ada saat ini. Pengembangan desain yang mengarah pada unsur ekologis dan
mengantisipasi perkembangan masa datang juga perlu menjadi perhatian,
selama persyaratan teknis terhadap suatu fasilitas negara yang masih dapat
berfungsi secara efektif dan efisien.

A.2. TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk Konsultan Perencana yang
berisi masukan, azas, kriteria keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugasnya.
Konsultan Perencana diharapkan dapat menjalin kerjasama dengan
konsultan perencana untuk dapat berkoordinasi sehingga dapat
merealisasikan Rehab dan pengembangan Gedung Bapenda Kabupaten
Kutai Kartanegara yang representatif dan optimal sesuai dengan harapan

A - 4 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

fungsinya dan dapat diterima dengan baik oleh pihak pemberi tugas (owner)
dan khalayak lainnya yang terkait. Konsultan Perencana diharapkan dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai, sesuai KAK ini.

Tanggapan :
Jika melihat dari maksud dan tujuan maka secara jelas KAK mengarahkan
kegiatan perencanaan pada penciptaan suatu masterplan/rencana dengan
pendetailan gedung-gedung di dalamnya dalam suatu produk DED/gambar
kerja yang siap untuk dikembangkan/dibangun di tahap berikutnya sesuai
spesifikasi teknis yang ada. Untuk mencapai hal tersebut, maka Konsultan
perlu melakukan koordinasi intensif dengan pihak terkait dan juga Pemkab
Kukar untuk menyerap kebutuhan pengembangan yang riil di lapangan.
Fungsi Bangunan yang sangat memperhatikan unsur estetika, keamanan,
hirarki dan rutinitas aktivitas menjadi salah satu tolak ukur yang perlu
diperhatikan dalam perancangan.

A.3. TANGGAPAN TERHADAP LOKASI KEGIATAN


Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara

Tanggapan :
Dalam KAK belum dijelaskan secara lebih terperinci mengenai lokasi tapak
untuk Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda. Mengenai
lokasi yang berada Kota Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, namun
Konsultan berharap ada informasi jelas mengenai deliniasi tapak untuk
kebutuhan pengembangan nantinya.

A - 5 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

A.4. TANGGAPAN TERHADAP DATA DASAR


Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pemimpin Proyek melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
1. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Proyek
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan sebagai
akibat dari kesalahan perencanaan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari Konsultan Perencana.
2. Dalam hal ini informasi yang diperlukan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
Informasi tetang lahan meliputi :
i. Kondisi fisik lokasi seperti : Luasan, batas-batas,
ii. Kondisi tanah (jika diperlukan)
iii. Keadaan air tanah (Jika diperlukan)
iv. Peruntukan tanah (jika diperlukan)
v. Koefesien dasar bangunan (jika diperlukan)

Tanggapan :
Belum adanya detail informasi mengenai Data-data dasar yang tercantum
didalam KAK, sehingga diharapkan Kerjasama dari berbagai pihak yang
terkait mengenai informasi—informasi yang di perlukan nantinya agar
Kegiatan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda dapat
terlaksana tanpa adanya kendala.

A.5. TANGGAPAN TERHADAP STANDAR TEKNIS


Standar teknis yaitu Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara

A - 6 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

Tanggapan :
Jika melihat standar teknis yang diberikan dalam KAK, tidak dijelaskan
secara terperinci mengenai Standar Teknis. Penambahan pendukung
nantinya dapat dilakukan seiring berjalannya waktu pekerjaan.

A.6. TANGGAPAN TERHADAP REFERENSI HUKUM


Kelengkapan data-data kebijakan/standar sebagai dasar hukum/teknis
dalam kegiatan ini meliputi:
1. UU No. 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. Peraturan Pemerintah Rl No. 28 tahun 2000 tentang Usaha
dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
3. Peraturan Pemerintah Rl No. 29 tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2021 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Rl 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019, tanggal 20 Maret 2019
tentang Standard an Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
penyedia.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018, tanggal 14 September
2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
7. Biaya tenaga ahli tersebut mengacu dan mengikuti pedoman
dalam keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 524/KPTS/M/2022
tanggal 27 Mei 2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga
Konstruksi pada jenjang jabatan Ahli untuk layanan jasa konsultansi

A - 7 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

Konstruksi Perpres No. 16 Tahun 2018 perubahan terakhir atas


Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa serta Peraturan Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara, tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun anggaran 2023.

Tanggapan :
Jika melihat daftar referensi yang diberikan dalam KAK, maka secara umum
sudah mengakomodasi kebutuhan dalam perancangan suatu bangunan
negara dalam hal ini Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda. Penambahan kebijakan pendukung dapat dilakukan seiring
berjalannya pekerjaan, khususnya terkait update kebijakan di tingkat
daerah/nasional terkait pengembangan wilayah.

A.7. TANGGAPAN TERHADAP RUANG LINGKUP


a. Lingkup Kegiatan
1. Persiapan
• Penyusunan jadwal pekerjaan
• Mobilisasi personil

2. Survey pendahuluan
• Inventarisasi dan identifikasi kondisi existing lapangan
• Pengumpulan data-data penunjang perencanaan
• Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi tugas.
• Melakukan koordinsi dengan pihak setempat

3. Survey pengukuran dan penyelidikan tanah


• Pembuatan patok sebagai titik ikat

A - 8 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

• Pengukuran topografi menggunakan peralatan survey


• Pengukuran tapak dan situasi di sekitar lokasi kerja
• Pengujian tanah dengan sondir dan boring

4. Inventarisasi bangunan dan ruangan existing


• Inventarisasi dan analisis kondisi bangunan existing
5. Konsep desain awal
Konsultan membuat konsep desain dan alternatif desain
bangunan meliputi:
• Tema : Tema sebagai dasar pengembangan rancangan
diserahkan kepada kreatifitas konsultan dan Pengguna
Bangunan
• Konsep ; Konsep yang merupakan penjabaran tema agar
disesuaikan dengan Pengguna bangunan yaitu Jon Armed.
Unsur-unsur Arsitektur, struktur, Mekanikal elektrikal,
arsitektur landsekap dan modernitas bisa dikombinasikan
dalam penjabaran konsep bangunan sehingga kesan Modern
bangunan terasa.
• Zoning : zonasi pemisahan ruang publik, ruang privat, dan
sirkulasi baik manusia maupun kendaraan untuk dipikirkan
dengan matang karena sebagai dasar pemrograman ruang.
• Sistem Penerapan SMKK : wajib dibuat atau disusun demi
kelancaran pelaksanaan pekerjaan baik mulai dari
perencanaan masteplan, pelaksanaan konstruksi dan
pengawasan supervisi.

A - 9 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

6. Pengembangan konsep dan rancangan


Pada tahapan ini program ruang sudah matang dan mulai muncul
sketsa denah awal dan bentuk bangunan sudah mulai
dimunculkan dalam posisi tampak, potongan maupun model 3D
perspektif kasar. Pada tahap ini diharapkan sudah kelihatan pola
sirkulasi antar ruang yang dibutuhkan, sirkulasi kendaraan
termasuk zona parkir.

7. Pengembangan Rancangan
Pada tahapan ini gambar-gambar sketsa dimatangkan dalam
bentuk gambar perencanaan, sudah memuat perhitungan
struktur bangunan (kekuatan struktur bangunan dirancang untuk
kondisi tahan gempa), perhitungan biaya dan spesifikasi teknis
termasuk elemen material arsitekturnya.

8. Finalisasi Rancangan
Semua tahapan perancangan telah selesai termasuk laporan-
laporan sebelumnya, hanya tinggal menyempurkan apabiia ada
revisi.

Tanggapan :
Secara umum lingkup kegiatan yang disebutkan dalam KAK sudah cukup
jelas sesuai dengan standar Perencanaan Bangunan Gedung. Namun
tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tahapan lainnya yang
dinilai perlu dalam menyelesaikan pekerjaan ini.

A - 10 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

9. Keluaran
Laporan yang meliputi :
- Laporan Pendahuluan
- Lapooran Struktur
- Laporan Akhir
- Enginer Estimate (EE)
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Spesifikasi Teknis
- Gambar A3
- Foto Dokumentasi

Tanggapan :
Sebagaimana tercantum dalam KAK, pada prinsipnya Konsultan dapat
memahami dengan baik keluaran (Output) kegiatan dan diharapkan
dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya (Selama 3 bulan
pekerjaan.

10. Peralatan dan Material


Peralatan dengan cara sewa/milik sendiri antara lain :
- Boring
- Sondir
- Total Station
- GPS
Tanggapan :
Peralatan dan Material yang ditercantum didalam KAK sudah cukup jelas
untuk menunjang kegiatan awal mulai dari persiapan, Survey
Pendahuluan, Survey Pengukuran dan Penyelidikan Tanah pada kegiatan
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda.

A - 11 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

d. Waktu Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender atau 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterbitkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Tanggapan :
Waktu 3 bulan untuk pengembangan masterplan rehab kawasan yang
dilanjutkan dengan DED bangunan dan infrastruktur merupakan waktu
yang cukup terbatas, sehingga perlu adanya optimalisasi keterlibatan
seluruh tenaga ahli agar dapat bekerja secara efisien dalam rentang
waktu yang ada.

A.8. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KUALIFIKASI TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Perencana harus
menyediakan tenaga baik ditinjau dari segi kebutuhan kegiatan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga Ahli
a. Team Leader
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA/SRTA) Ahli Arsitek Madya.
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik arsitektur
lulusan universitas/perguruan tinggi atau swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan Perencanaan bangunan. Diutamakan
yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim
selama 5 (Lima) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja

A - 12 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan


dinyatakan selesai.

b. Ahli Struktur
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Bangunan
Madya, disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil, lulusan
universitas/ perguruan tinggi atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi negeri
yang telah diakreditasi. Berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan Perencanaan bangunan gedung selama 3 (Tiga) tahun,

c. Ahli Engineering Estimates


Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Bangunan
Muda, disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil, lulusan
universitas/ perguruan tinggi atau swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi negeri
yang telah diakreditasi. Berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan Perencanaan bangunan gedung selama 3 (Tiga) tahun

d. Ahli K3 Konstruksi
Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda K3 Konstruksi ,
disyaratkan seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil, lulusan universitas/
perguruan tinggi atau swasta yang telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi negeri yang telah
diakreditasi. Berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
Perencanaan/supervisi bangunan gedung selama 1 (Satu) tahun

A - 13 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

Tenaga Pendukung
a. Asissten Ahli Elektrikal
b. Operator Komputer

Tanggapan :
Ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja tentang kebutuhan personil dalam
menangani pekerjaan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda sebagaimana dipersyaratkan di dalam KAK dirasakan cukup
memadai, baik untuk pelaksanaan kegiatan maupun kapabilitas untuk
penyelesaian pekerjaan. Karena kami merupakan Konsultan yang memiliki
spesialisasi dalam pekerjaan yang terkait, maka tenaga ahli yang dapat kami
siapkan dalam memenuhi ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut
rata-rata telah memenuhi syarat yang ditentukan dan memiliki keahlian yang
tinggi dalam penanganan pekerjaan. Terlebih lagi dengan adanya dukungan
asisten-asisten ahli yang memiliki kekhususan keahlian dalam bidang-bidang
yang terkait dengan materi/substansi kegiatan yang harus dikaji akan sangat
membantu dalam upaya penyelesaian pekerjaan dengan hasil yang dapat
dipertanggung jawabkan.

A.9. TANGGAPAN TERHADAP LAPORAN


Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini berupa laporan yang meliputi :
Laporan yang meliputi :
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
- Enginer Estimate (EE)
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Spesifikasi Teknis
- Gambar A3

A - 14 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA
Kabupaten Kutai Kartanegara

- Foto Dokumentasi
- Hardisk Eksternal

Tanggapan :
Mekanisme sistem pelaporan dalam pelaksanaan Perencanaan Rehab dan
Pengembangan Gedung Bapenda seperti yang telah dipersyaratkan dalam
KAK sudah dapat dimengerti oleh pihak konsultan.

A - 15 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

B
Pendekatan, Metodologi &
Rencana Kerja
Metodologi pendekatan pekerjaan merupakan upaya untuk mencapai hasil akhir
pekerjaan sesuai dengan maksud tujuan dan sasaran pekerjaan Perencanaan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
sebagaimana tertuang didalam kerangka acuan kerja. Hal akan ini dicapai melalui:

- pendekatan terhadap aspek aspek yang berkaitan dengan subtansi materi


pekerjaan dan
- pendekatan terhadap aspek aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(langkah langkah untuk mencapai hasil akhir pekerjaan yang diharapkan)

Melalui dua pendekatan tersebut diharapkan dapat dirumuskan hasil akhir pekerjaan
sesuai dengan maksud , tujuan dan sasaran dari pada pekerjaan ini sesuai yang
tertuang didalam kerangka acuan kerja.

B.1. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

B.1.1. Pendekatan dan Metodologi Terhadap Subtansi Materi Pekerjaan

Apabila di cermati dalam kerangka acuan kerja, maka pekerjaan ini meliputi
beberapa pekerjaan yaitu
 pekerjaan survey pengukuran lokasi

B - 1 | PT. Media Spasial Konsultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 pekerjaan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda


berupa perencanaan Gedung beserta akses jalan serta sarana &
prasarananya
 pekerjaan penyusunan DED yang mencakup perencanaan teknik
konstruksi, rincian dan rencana anggaran biaya
Pekerjaan ini memiliki output yang berbeda, dengan demikian maka
pendekatan terhadap subtansi materinya dan proses pendekatan yang
berbeda.
B.1.2. Pendekatan dan Metodologi Terhadap Survey Lokasi Pekerjaan
Survey pengukuran lokasi kawasan perencanaan merupakan survey
lapangan yang terukur untuk medapatkan data data teknis lokasi
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda. Secara umum
tujuan pekerjaan survey adalah untuk :
 Menentukan posisi bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi
(vegetasi, bangunan, jalan dsb)
 Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas
atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air
laut tenang
 Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya
 Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garisyang terdapat diatas
permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu areal tertentu
Metode survey untuk mendapatkan data data yang diharapkan dilakukan
dengan metode pengukuran kerangka dasar vertikal, pengukuran kerangka
dasar horisontal dan pengukuran situasional terhadap titik titk detail
B.1.3. Pendekatan dan Metodologi Pengukuran

a. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal


Pengukuran ini adalah teknik dan cara pengukuran kumpulan dari titik –
titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertikal

B - 2 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

ini berupa ketinggian terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu dan


biasanya menggunakan ketinggian permukaan air laut rata – rata (mean
sea level – MSL). Metode pengukuran kerangka dasar vertikal ini dibagi
menjadi 3 perhitungan:

 Metode Sipat Dasar: Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di
lapangan menggunakan rambu ukur. Pengukuran ini masih dinilai cara
yang paling teliti untuk mengukur beda tinggi.
 Metode Pengukuran Barometris: Cara pengukuran berprinsip pada
pengukuran beda tekanan atmosfer. Dan alat ukur utama yang
digunakan yaitu Barometer.
 Metode Pengukuran Trigonometris: Metode pengukuran ini adalah
perolehan beda tinggi melalui jarak langsung pada teropong terhadap
beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal
(zanith atau inklinasi) dan tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang
tengah rambu ukur.
b. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal
Pengukuran ini untuk mengetahui hubungan mendatar dari titik – titik
yang diukur di atas permukaan bumi. Sehingga membutuhkan data sudut
mendatar yang diukur oleh skala lingkaran yang mendatar.

 Metode Pengukuran Poligon: Digunakan jika titik – titik yang akan


diketahui koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi
banyak atau poligon. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan
koordinat planimetris (X,Y).
 Metode Pengukuran Triangulasi: Apabila daerah pengukuran
mempunyai ukuran lebar dan panjang yang sama sehingga dapat
dibuat jaring segitiga dan yang dihitung adalah sudut dalam tiap – tiap
segitiga.

B - 3 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Metode Penukuran Trialaterasi: Jika daerah yang diukur memiliki


ukuran lebih besar daripada ukuran lainnya, dibuatlah rangkaian
segitiga sehingga sudut yang dihitung adalah semua sisi segitiga.
 Metode Pengukuran Pengikatan Ke Muka: Pengukuran data yang
berasal dari dua titik di lapangan tempat berdiri alat untuk
mendapatkan suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target
(benang, rambu ukur) sehingga dapat diketahui dari titik tersebut.
Garis antara dua titik tersebut dinamakan garis absis dan sudut dalam
yang bentuk oleh absis terhadap terget di titik B disebut sudut beta.
 Metode Pengukuran Collins Dan Cassini: Metode pengukuran dalam
kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk menentukan
koordinat titik – titik dengan cara mengikat ke belakang titik tertentu
dan mengukur sudut – sudut yang ada di titik yang telah ditentukan
koordinatnya.
c. Pengukuran Titik – Titik Detail
Prinsip pengukuran ini yaitu menentukan titik koordinat dan tinggi titik –
titik detail dari titik – titik ikat. Metode yang digunakan yaitu metode offset
dan metode tachymetri. Metode offset yaitu pengukuran titik
menggunakan alat sederhana berupa pita ukur dan jalon. Sedangkan
metode tachymetri menggunakan alat – alat optis, elektronis dan digital

B.1.4. Pendekatan Terhadap Penyusunan Masterplan Kawasan

Pendekatan terhadap subtansi materi pekerjaan Perencanaan Rehab dan


Pengembangan Gedung Bapenda merupakan pendekatan terhadap proses
dan variable variable yang akan menjadi pendukung penyusunan masterplan
kawasan dan hasil akhir pekerjaan secara keseluruhan. Hal hal yang menjadi
menjadi pokok pokok subtansi penyusunan masterplan kawasan
perencanaan antara lain :

B - 4 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Kesesuaian terhadap kebijakan kebijakan tata ruang dan sektor terkait


khususnya instansi terkait pada Kegiatan Perencanaan Rehab dan
Pengembangan Gedung Bapenda
 kebutuhan ruang , kebutuhan bangunan dan fasilitas pendukungnya
dalam Rehab Gedung BAPENDA
 pendekatan terhadap lokasi / tapak kawasan perencanaan
- data lingkungan pada tapak yang terkait dengan penyusunan
masterplan kawasan seperti hidrologi, geologi, topografi dsb
- analisa dan sintesa potensi dan permasalahan lokasi terhadap
kesesuaian dengan kebutuhan pengembangan bangunan dan
lingkungan pada penyusunan masterplan
- zonasi dan pengorganisasian ruang
- kebutuhan pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan
Gedung BAPENDA
a. Pendekatan Terhadap Rencana Tata Ruang Dan Tata Bangunan
Serta Kebijakan Sektor Terkait
Pendekatan terhadap rencana tata ruang kota dimaksukan untuk
mengetahui arahan rencana tata ruang kota pada lokasi kawasan
perencanaan yang meliputi arahan terhadap penggunaan lahan dan
arahan terhadap intensitas ruang. Intensitas ruang ini meliputi rasio
lahan terbangun terhadap luas lahan perencanaan (KDB) , arahan rasio
luas lantai bangunan terhadap lahan perencanaan (KLB) arahan tata
ruang kota terhadap ketinggian bangunan yang diijinkan.

pendekatan juga dilakukan dengan memperhatikan aturan tata


bangunan yang mencakup garis sempadan bangunan terhadap jalan dan
lingkungan sekitarnya dan ketinggian bangunan dan ketentuan
ketentuan bangunan lainnya. Informasi ini harus didapatkan dari dinas

B - 5 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

terkait dan akan akan menjadi dasar daripada pengembangan kawasan


perencanaan

Selain kebijakan rencana tata ruang dan tata bangunan pada lokasi
perencanaan, perlu juga di perhatikan aspek aspek yang menjadi
kebutuhan khusus dalam pengembangan instansi, khususnya dalam
pengembangan Rehab pada Gedung BAPENDA.

b. Pendekatan Terhadap Kebutuhan Ruang


Secara umum pendekatan terhadap kebutuhan ruang bagi
pengembangan fasilitas memiliki ketentuan ketentuan khusus yang
sudah di bakukan, sehingga dalam menyusun dokumen Perencanaan
Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda ini, kebutuhan ruang
disusun berdasarkan ketentuan ketentuan tersebut. Kebutuhan ruang
yang tertuang didalam ketentuan tersebut meliputi . Jenis dan jumlah
pengguna yang akan menggunakan ruang didalam lahan perencanaan

 Jenis dan jumlah penggunan yang akan di tampung didalam kawasan


perencanaan
 Jenis dan besarnya aktivitas yang akan di tampung didalam lahan
perencanaan perencanaan
 jenis dan jumlah serta besaran ruang yang akan di kembangkan
didalam kawasan perencanaan.
 Persyaratan dan Karakteristik kegiatan yang akan di kembangkan
didalam lahan perencanaan
Hasil dari analisis kebutuhan ruang ini selanjutnya akan menjadi dasar
pertimbangan bagi alokasi pengembangannya didalam tapak disesusikan
dengan hasil analisa dan sintensa tapak / lokasi perencanaan.

Selain itu bedasarkan hasil analisis kebutuhan ruang, jumlah pengguna


dan aktivitas yang akan di kembangkan dalamnya juga penjadi dasar bari

B - 6 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

perhitungan kebutuhan air bersih, listrik, pembuangan limbah,


telekomunikasi, jaringan jalan dsb.

c. Pendekatan Terhadap Lokasi Atau Site Kawasan Perencanaan


Pendekatan terhadap kawasan perencanaan bertujuan untuk
mengetahui potensi potensi dan permasalahan site. Rumusan potensi
dan permasalahan tersebut selanjutnya disintesakan dengan kebutuhan
pengembangan bangunan dan fasilitas lingkungan sebagaimana
tertuang didalam analisis kebutuhan ruang. Hasil akhir dari pada
pendekatan terhadap site ini merupakan siteplan atau rencana tapak
pengembangan kawasan perencanaan.

Pendekatan terhadap tapak kawasan perencanaan ini meliputi :

 Pendekatan terhadap kondisi fisik lahan perencanaan yang meliputi


kondisi kemiringan lahan, vegetasi
 Pendekatan terhadap aksesibilitas lahan perencanaan
 Pendekatan terhadap lintasan matahari dan arah angin yang dominan
 Pendekatan terhadap kebencanaan
 Pendekatan terhadap kebisingan
 Pendekatan terhadap kebutuhan khusus pengembangan Kawasan
Rehab Gedung BAPENDA
Dari rumusan hasil analisa dan sintesa tapak kawasan perencanaan
selanjutnya di sintesakan dengan hasil analisis kebutuhan dan
persyaratan ruang sehingga dapat dihasilkan zonasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengembangan. Zonasi yang dihasilkan dari penggabungan
potensi tapak dengan kebutuhan ruang ini selanjutnya di kembangkan
dengan sistem aksesibilitas berdasarhal hasil pengorganisasian ruang dan
menghasilkan rencana tapak atau siteplan.

B - 7 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

d. Pendekatan Terhadap Kebutuhan Infrastruktur Rehab Gedung


BAPENDA
Pendekatan terhadap kebutuhan infrastruktur merupakan hasil dari
analisis holistik daripada rencana pengembangan tapak dan kebutuhan
ruang. Kebuthan infrastruktur ini meliputi perhitungan terhadap :

 Kebutuhan air bersih dan infrastruktur pendukungnnya


 Kebutuhan listrik dan infrastruktur pendukungnnya
 Kebutuhan telekomunikasi dan infrastruktur pendukungnnya
 Perhitungan air limbah dan infrastruktur pendukungnnya
 Perhitungan volume sampah dan infrastruktur pendukungnnya
 Perhitungan drainase dan air limpasan serta pengendalian banjir
didalam kawasan perencanaan
 Kebutuhan infrastruktur jaringan jalan dan jembatan
E.1.5. Pendekatan terhadap penyusunan DED bangunan dan
infrastruktur

DED bangunan dan infrastruktur Perencanaan Rehab dan


Pengembangan Gedung Bapenda merupakan bagian daripada
masterplan. Dengan demikian lokasi maupun atau perletakan serta
kriteria disain bangunan dan infrastruktur yang akan di kembangkan
mengacu kepada masterplan Gedung BAPENDA. Penyusunan DED ini
meliputi

 Penyusunan gambar teknis

 Penyusunan spesifikasi bangunan

 Penyusunan rencana anggaran biaya

a. Penyusunan gambar teknis

Penyusunan gambar teknis merupakan proses perencanaan bangunan


dan infrastruktur kawasan. Perencanaan ini akan dilakukan dengan
pendekatan pendekatan sebagai berikut :

B - 8 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Pendekatan terhadap arsitektur bangunan

 Pendekatan terhadap struktur bangunan

 Pendekatan terhadap mekanikal elektrikal bangunan

1) Pendekatan terhadap Rehab arsitektur bangunan

Pendekatan terhadap arsitektur bangunan merupakan pendekatan


terhadap bentuk dan sosok serta tampilan (façade) bangunan yang
akan dikembangkan pada setiap jenis bangunan didalam Perencanaan
Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda. Hal ini dikembangkan
karena tampilan bangunan akan mencerminkan fungsi yang ada
didalamnya. Dengan demikian maka façade setiap bangunan yang
akan di kembangkan harus disesukan dengan tetap memperhatikan
pesyaratan peryaratan khusus setiap bangunan

Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda merupakan


bangunan yang sifatnya universal maka pendekatan terhadap
arsitektur bangunan lebih di tekankan kepada façade atau tampilan
bangunan yang dapat menyampaikan pesan / citra fungsi ruang yang
ada didalam lahan pusat perkantoran. Untuk dapat mengembangan
citra bangunan yang berkarakter dan berkearifan lokal maka

 pendekatan terhadap bentuk bentuk arsitektur setempat dapat


dijaikdan sebagai presedent bentuk bentuk bangunan yang
bernuansa budaya setempat

 pendekatan terhadap bentuk bentuk modern yang akan


menampilkan karakter yang modern, berwibawa

 pendekatan terhadap bentuk bentuk yang menjadi ciri khas fungsi


yang ada didalamnya.

B - 9 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

2) Pendekatan terhadap Rehab struktur bangunan


Dari arahan bentuk yang sudah di sepakati , kemudian di kembangkan
jenis struktur bangunan yang sesuai untuk mewujudkan bangunan
tersebut. Pendekatan ini meliputi struktur pondasi, struktur dinding
dan kolom bangunan, struktur atap bangunan. Perhitungan struktur
ini disesuaikan dengan beban bangunan yang akan dikembangkan

3) Pendekatan terhadap utilitas bangunan dan kawasan


Agar bangunan berfungsi dengan baik maka harus di tunjang dengan
mekanikal elektrikal serta sistem plubing yang memadai. Mekanikal
elektrikal meliputi sistem kelistrikan, pencahayaan, komunikasi,
ventikasi dsb. Sedangkan sistem plumbing meliputi air berish, air
kotor, limbah padat, limbah cair , sampah , drainase dsb.

Hal ini di kembangkan pada setiap bangunan maupun pada sistem


kawasan dengan tetap berpedoman pada kaidah kaidah dan standart
yang berlaku

b. Penyusunan spesifikasi bahan bangunan

Dalam penyusunan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung


Bapenda ini peggunaan bahan bangunan merupakan satu kesatuan
didalam penyusunan gambar teknis. Penyusunan spesifikasi bangunan ini
menjadi rangkuman pada seluruh penggunaan bahan bangunan yang
akan di pergunakan didalam pengembangan bangunan maupun
prasarana. Penyusunan penggunaan spesifikasi bahan bangunan ini
dilakukan dengan mempertimbangkan apspek fungsinya terhadap
bangunan maupun prasarana yang akan di kembangkan, ketersediaan
dan kemudahan didalam mendapatkannnya di pasaran, keterjangkauan
harga sesuai dengan alokasi anggaran yang di tetapkan

B - 10 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

c. Penyusunan rencana anggaran biaya

Penyusunan rencana anggaran biaya merupakan proses akhir daripada


penyusunan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda.
Penyusunan rencana anggaran biaya memperhitungkan meliputi

 Analisa terhadap Jenis pekerjaan dan volume pekerjaan

 Analisa terhadap harga satuan bahan dan upah (BOW) sesuai dengan
harga satuan setempat dan

 Perhitungan rencana anggaran biaya bangunan secara keseluruhan


yang merupakan hasil perhitungan antara jenis pekerjaan, satuan
pekerjaan, volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan jumlah
harga keseluruhan

 Perhitungan rencana anggaran biaya

 jenis bahan bangunan yang akan di gunakan, volume bahan bangunan


di kembangkan,

d. pendekatan terhadap proses penyusunan pekerjaan

Dari variable variable subtansi pekerjaan Perencanaan Rehab dan


Pengembangan Gedung Bapenda sebagaimana tersebut diatas selanjutnya
akan di terjemahkan dalam proses urutan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai mendapat hasil akhir yang diharapkan. Meskipun secara materi
pekerjaan ini mencakup beberapa pekerjaan yang berbeda namun dapat
dilakukan secara simultan dalam satu proses urutan pekerjaan. Proses
tersebut meliputi :

1) Pengumpulan data
Tujuan dari pada pengumpulan data ini adalah untuk mengumpulkan
data yang terkait dengan variable variable perencanaan. Pada
dasarnya terdapat 3 macam metode pengumpulan data yaitu, sensus,
samping dan studi kasus. Metode sensus merupakan metode

B - 11 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat seluruh elemen


yang menjadi obyek penelitian. Metode Samping merupakan metode
pengumpulan data dengan mencatat sebagian kecil atau sampel yang
diambil secara random , dan metode studi kasus merupakan metode
pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dan
menyelidikinya secara mendalam. Dalam hal pekerjaan Perencanaan
Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda ini dilakukan melalui:

 Metode sensus dilakukan untuk pekerjaan survey lokasi pengukuran


kawasan perencanaan. Dengan demikian pada metode ini akan di
kumpulkan data-data detail keseluruhan variabel yang akan di
gunakan dalam Dokumen Perencanaan Rehab dan Pengembangan
Gedung Bapenda.

 Metode sampling digunakan untuk mengumpulkan data kebutuhan


pengembangan kawasan yang diperloleh melalui cara diskusi
dengan pemangkuKep kepentingan dalam hal ini adalah
penggunaan utama yaitu instansi dan pemerintah daerah dalam hal
ini tim teknis dan instansi yang terkait dengan Perencanaan Rehab
dan Pengembangan Gedung Bapenda.

 Metode studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data data


yang berkaitan dengan dengan aspek spasial maupun infrastruktur
melalui observasi lapangan maupun dengan pengkajian literatur
literatur yang ada baik berupa kebijakan kebijakan yang
berhubungan dengan penyusunan rencana pengembangan
kawasan maupun bangunan dan infrastruktur pada umumnya.

Berkaitan dengan jenis datanya yang dikumpulkan meliputi data


primer dan data sekunder . Data primer dilakukan dengan melakukan
pengukuran site dan observasi lapangan secara langsung. Pada tahap
ini akan di susun laporan hasil pengukuran lahan Perencanaan Rehab

B - 12 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

dan Pengembangan Gedung Bapenda yang dituangkan dalam gambar


skala 1 : 1000;

Survey (observasi lapangan) meliputi pengumpulan data pada


kawasan perencanaan. Pengamatan Lapangan merupakan cara
pengumpulan data survey yang secara langsung menangkap dan
memahami kondisi serta permasalahan yang ada di lapangan yang
berkaitan dengan penyusunan rencana pengembangan kawasan.
Pengamatan lapangan ini sangat penting untuk dapat memberikan
wawasan yang benar serta menumbuhkan kepekaan yang tepat pada
team pelaksana. Pengamatan lapangan ini akan sangat diperlukan
untuk dapat memahani permasalahan. Permasalahan tertentu
khususnya yang berkaitan dengan aspek spasial, aspek infrastruktur,
aspek lingkungan , aspek ekonomi dan sosial budaya.

Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan cara


mengumpulkan berbagai informasi dan data-data dari sumber tak
langsung. Dalam hal ini sumber yang dimaksud adalah instansi¬-
instansi yang menangani atau mengelola dan yang akan
menggunakan kawasan perencanaan. Data-data atau informasi yang
telah terhimpun pada setiap instansi akan menjadi sumber data yang
penting bagi pelaksanaan pekerjaan ini

Data yang diperlukan untuk penyusunan Perencanaan Rehab dan


Pengembangan Gedung Bapenda meliputi :

 Data kebijakan dan rencana tata ruang di kawasan perencanaan


yang meliputi data rencana penggunaan lahan data rencana
intensitas ruang

 Data hasil pengukuran lapangan yang meliputi data luas lahan,


kondisi topografi, vegetasi dsb

B - 13 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Data lokasi kawasan terhadap lingkungan sekitarnya (aksesibilitas,


fungsi ruang sekitar kawasan dsb)

 Data yang terkait dengan jumlah dan jenis pemakai (personil),


peralatan yang akan beraktivitas didalam kawasan perencanaan

 Data yang terkait dengan aktivitas dan besarnya aktivitas yang akan
di kembangkan didalam kawasan perencanaan

 Data yang berkaitan dengan dukungan ketersediaan infrastruktur


pendukung pengembangan kawasan perencanaan

Sedangkan data yang diperlukan untuk penyusunan DED antara lain

 Data lokasi penempatan bangunan (siteplan kawasan)

 Data daya dukung lahan didalam kawasan perenanaan

 Data jenis bangunan dan aktivitas yang akan dikembangkan


didalam kawasan perencanaan

 Data yang berkaitan dengan bentuk bentuk arsitektur local dan


bentuk bentuk modern yang dapat di adopsi untuk pengembanan
fasade bangunan

 Data yang berkaitan dengan harga bahan bangunan dan upah


setempat

 Data yang berkaitan dengan kebencanaan

2) Penyusunan analisa dan sintesa tata bangunan dan fungsi


ruang
Didalam Perencanaan Penyusunan Dokumen Perencanaan Rehab dan
Pengembangan Gedung Bapenda, proses penyusunan analisa
dilakukan mecakup 3 aspek yang meliputi:

 Analisa yang terkait dengan kebijakan tata ruang terhadap


pengembangan kawasan perencanaan

B - 14 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Analisa yang berkaitan dengan potensi dan permasalahan site


(lokasi lahan perencanaan) terhadap aspek internal dan aspek
eksternalnya

 Analisa yang terkait dengan kebutuhan ruang, bangunan dan


infrastruktur pendukung pengembangan kawasan perencanaan

Selanjutnya hasil rumusan hasil analsisi tersebut dilakukan sintesa


antara analisa site, analisa kebutuhan ruang dan analisa arahan
pengembangan kawasan. Analisis ini dilakukan melalui penelitian
terhadap potensi lahan terhadap keterkaitan antar ruang (bangunan)
, aksesibilitas, persyaratan ruang (bangunan) . Dari hasil analisis dan
sintesa site dan kebutuhan ruang tersebut didapat rumusan siteplan
kawasan Rehab Gedung BAPENDA.

Sedangkan hasil rumusan kebutuhan ruang, literature dan


pengembangan image kawasan akan di hasilkan kriteria teknis dan
disain bangunan yang akan di kembangkan didalam kawasan
perencanaan. Keluaran Pada tahap ini diharapkan antara lain :

 jenis dan jumlah pengguna bangunan yang akan ditampung pada


lokasi Rehab Gedung BAPENDA jenis aktivitas dan besarnya serta
keterkaitan antar aktivitas yang akan dikembangkan pada lokasi
Rehab Gedung BAPENDA;

 kebutuhan ruang dan bangunan serta infrastruktur pada lokasi


Rehab Gedung BAPENDA;

 kebutuhan utilitas pendukung pengembangan bangunan Rehab


Gedung BAPENDA lokasi

 konsep desain, kriteria desain, rancangan awal bangunan yang


akan dikembangkan.

B - 15 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Sedangkan proses analisa dan sintesa terhadap penyusunan


masterplan dan DED Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda mencakup :

 Analisa dan sintensa terhadap pengembangan arsitektur bangunan

 Analisa dan sintensa terhadap struktur bangunan

 Analisa dan sintensa terhadap mekanikal elektrikal bangunan

 Analisa dan sintensa terhadap bahan bangunan dan RAB bangunan

3) Proses penyusunan rencana masterplan dan DED Markas


Rehab Gedung BAPENDA
Proses pengembangan Rehab Gedung BAPENDA merupakan tindak
lanjut proses analisa dan sintesa. Pada tahap ini akan di susun :

 Zonasi dan konsep konsep pengembangan fungsi fungsi ruang


dalam kawasan yang dikembagkan berdasarkan hasil analisis
kelompok bangunan dan potensi tapak yang sesuai dengan
kebuthan pengembangan bangunan

 Konsep hubungan antar fungsi ruang dalam kawasan perenanaan

 Konsep pengembangan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru


(tata air)

 Konsep pengembangan infrastruktur kawasan

 Konsep pengembangan tata bangunan yang mencakup tata letak


bangunan, tata letak ruang dalam bangunan dan bangunan
infrastruktur

 Konsep pengembangan tampilan / façade bangunan

 Konsep pengembangan struktur, utilitas dan ME bangunan

Seperti halnya pendekatan proses pengumpulan data dan proses


analisa, pendekatan proses penyusunan rencana masterplan dan DED

B - 16 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda ini juga


dipisahkan antara penyusunan masterplan dan DED. Dalam
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda meliputi :

 Penyusunan rencana tapak (site plan) pengembangan Gedung


BAPENDA;

 Rencana aksesibilitas dan parkir didalam kawasan Rehab Gedung


BAPENDA

 Rencana tata hijau didalam kawasan Rehab Gedung BAPENDA

 Rencana mekanikal elektrikal didalam kawasan Rehab Gedung


BAPENDA

 Rencana penyediaan air bersih didalam kawasan Rehab Gedung


BAPENDA

 Rencana pengelolaan air limbah dan sampah didalam Rehab


Gedung BAPENDA

 Rencana Rehab bangunan utama maupun bangunan-bangunan


penunjang dalam Kawasan Rehab Gedung BAPENDA

 kriteria desain bangunan yang akan dikembangkan;

 Penyusunan gambar 3D kawasan perencanaan dan pra disain


bangunan yang akan dikembangkan dalam kawasan perencanaan

Sedangkan penyusunan Perencanaan Rehab dan Pengembangan


Gedung Bapenda meliputi:

 Gambar denah, tampak, potongan

 Gambar detail arsitektur dan struktur

 Gambar detail mekanikal elektrikal

 Dokumen Rencana anggaran biaya

 Dokumen Rencana Kerja dan syarat

B - 17 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKN IS
P erencanaan R ehab dan P engem bangan Gedung B apenda

• Analisis pengembangan
kawasan perkantoran
• Data kebijakan pengembangan • Analisa keterpaduan fungsi Rumusan Pengembangan
perkantoran dan , ketentuan dan aturan ruang fungsi ruang kawasan
yang terkait • Analisis aksesibilitas
• Data kebijakan spasial Data sosial budaya kawasan terhadap
pendukung pengembangan kawasan perkotaan
• Data infrastruktur pendukung • Analisis intensitas ruang Rumusan kebutuhan
pengembangan kawasan perkantoran kawasan perencanaan pengembangan
• Analisis pengembangan infrastruktur pendukung
infrastruktur pendukung pengembangan kawasan
Data infrastruktur disekitar kawasan pengembangan kawasan
• Air bersih perkantoran
• drainase • Analisis pengembangan
• jaringan jalan tata bangunan
• LATAR • jaringan listrik dsb Masterplan Kawasan
BELAKANG dan DED Rehab
• MAKSUD & Data kondisi site kawasan perencanaan Gedung BAPENDA
Hasil • Zona ruang kawasan
TUJUAN • Aksesibilitas k
• Topografi • Tata bangunan
• HASIL AKHIR • Iklim Analisis daya • Siteplan
YANG • Lingkungan sekitar dukung dan • Rencana infrastruktur
daya tampung kawasan DED
DIHARAPKAN • Survey pengukuran lapangan Rehab Gedung
• Kriteria disan
SITEPLAN bangunan BAPENDA
Kebutuhan Kawasan
Data dan kajian literatur yang terkait ruang dan
• Data jumlah dan jenis pengguna kelompok
• Data jenis aktivitas
• Data peralatan
• Data penguna dsb Kebutuhan ,
struktur , utilitas
dan ME Rencana anggaran
bangunan biaya
Data literature arsitektur local
Gambar
Data literaur modern dan tuntutan khusus arsitektur,
struktur dan ME
Rencana kerja dan
Data Bahan bangunan dan upah, syarat syarat

Persiapan Pengumpulan data, Analisis dan sintesa Konsep pengembangan Penyusunan DED Rehab dan
pekerjaan pengukuran lapangan pengemb tata bng. kawasan perencanaan pengembangan
dan fungsi ruang

KERANGKA PEMIKIRAN B - 18
USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

B.2. RENCANA KERJA


B.2.1. Umum
Pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung
Bapenda akan diselesaikan dalam waktu 3 (Tiga) bulan. Untuk itu diperlukan
adanya rencana kerja yang sesuai dengan pendekatan penanganan
pekerjaan, selain diperlukan adanya standarisasi kerja yang tepat dalam
menangani pekerjaan ini. Rencana kerja ini disusun untuk dapat
terlaksananya koordinasi dan manajemen waktu dengan baik, serta dapat
menghemat waktu dan bekerja secara efisien dan efektif, sehingga seluruh
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan.
Rencana kerja ini akan menjadi pedoman bersama, khususnya bagi semua
anggota tim perencana dan umumnya pihak-pihak yang akan ikut
terlibat/dilibatkan dalam kegiatan ini. Rencana kerja ini akan mengarahkan
waktu tahapan dan waktu pelaksanaan pekerjaan.

B.2.2. Tahapan pelaksanaan pekerjaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan Perencanaan Rehab dan Pengembangan
Gedung Bapenda di kembangkan berdasarkan arahan yang termuat didalam
kerangka acuan kerja DED Rehab dan Pengembangan Gedung BAPENDA.
Tahapan tersebut mencakup:
a. Tahap Persiapan dan Pemantapan Rencana Kerja
Tahap persiapan ini meliputi:
 Persiapan administrasi Proyek
 Penyusunan rencana kerja
 Penyepakatan metodologi pendekatan pekerjaan
 Penyepakatan hasil akhir pekerjaan
 Pengorganisasian pekerjaan
 Mobilisasi tenaga ahli
 Penyusunan laporan pendahuluan

B - 19
USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

b. Tahap pengumpulan data


Tahap pengumpulan data Perencanaan Rehab dan Pengembangan
Gedung Bapenda meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder.
 Pengumpulan data primer meliputi pengumpulan data-data awal
seperti foto awal lokasi dan sekitarnya, data lokasi kegiatan seperti
luasan tapak, batas-batas tapak, dan pola lalu lintas sekitar tapak,
kondisi lalu lintas sekitar tapak, arah angin dan arah sinar matahari,
sungai dan drainase yang ada, pola aliran air hujan, genangan air
hujan, pedestrian, pohon dan jalur hijau. Selain itu juga
dilakukan Pengukuran lapangan untuk mendapatkan data lokasi yang
lebih terukur yang berkaitan dengan topografi, hidrologi, batas batas
kawasan perencanaan dengan theodolit /total station dan penetuan
titik ikat (Bench Mark). Kemudian penyelidikan tanah, terdiri dari uji
sondir dan boring disertai uji laboratorium,
 Pengumpulan data sekunder meliputi :
- Data yang terkait dengan kebijakan tata ruang didalam kawasan
perencanaan dan sekitarnya
- Data yang berkaitan dengan kebijakan instansi terkait
- Data jenis dan besarnya pengguna serta aktifitas yang akan di
kembangkan didalam kawasan perencanaan
- Data yang terkaii dengan kebutuhan ruang dalam
pengembangan Rehab Gedung BAPENDA.
- Data literatur yang berkaitan dengan pengembangan kawasan
perencanaan antara lain
o Standart ruang dan zonasi berdasarkan data Arsitek
o Standart Perencanaan perhitungan
o Standart perencanaan bangunan khusus militer
o Persyaratan peruntukan dan intensitas

B - 20 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

o Persyaratan arsitektur dan lingkungan


o Persayaratan struktur bangunan
o Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran
o Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan
sistem peringatan bahaya
o Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi
o Persyaratan sanitasi dalam bangunan
o Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara
o Persyaratan pencahayaan
o Persyaratan kebisingan dan getaran.
o Persyaratan keamdalan bangunan gedung.
o Persyaratan kemudahan/aksebilitas.
o Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan
gedung
o Persyaratan perhitungan struktur tanah
o Persyaratan air bersih dan air kotor di area Kawasan
o Persyaratan instalasi watertreatment
o Persyaratan instalasi pembuangan/limbah
o Persyaratan pengendalian banjir
o Persyaratan pemanfaatan danau
o Persyaratan akses lokasi dari ibukota kabupaten & lokasi
ibukota negara
c. Tahap Penyusunan Analisa Dan Konsep
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
 analisa potensi dan masalah yang terkait dengan tapak kawasan
perencanaan
 analisa kebutuhan ruang dan bangunan (program ruang) yang di
kembangkan berdasarkan jenis dan besarnya pengguna serta aktivitas
didalam kawasan perencanaan

B - 21 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 analisia kebutuhan infrastruktur dalam mendukung pengembangan


kawasan perencanaan
 sintesa antara hasil analisis potensi dan masalah tapak kawasan
perencanaan dengan analisa analisa kebutuhan ruang dan bangunan
 rumusan konsep pengembangan site kawasan perencanaan yang
mencakup tema pengembangan kawasan perencanaan, zoning,
konsep integrasi antar ruang dan antar bangunan, konsep
aksesibilitas, konsep ruang terbuka hijau, konsep pengembangan
infrastruktur kawasan
 konsep pengembangan setiap unit bangunnan yang akan
dikembangkan yang mencakup denah dan façade bangunan
 konsep pengembangan struktur dan utilitas bangunan
 Tahap Pra-rencana Teknis yang mencakup Gambar-gambar Pra-
rencana. Perkiraan biaya pembangunan, Garis besar rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS), Hasil survey material.
d. Tahap penyusunan rencana masterplan dan DED
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan meliputi:
 Penyusunan siteplan kawasan perencanaan yang memuat rencana
hubungan antar ruang dan bangunan, rencana jaringan jalan dan
pergerakan, rencana ruang terbuka hijau
 Penyusunan rencana jaringan infrastruktur yang meliputi jaringan
drinase dan pengendalian banjir, jaringan air bersih, jaringan listrik,
jaringan komunikasi dsb
 Penyusunan rencana pengembangan setiap unit bangunan yang
memuat rencana denah ruang, fasade bangunan, struktur bangunan,
utilitas bangunan
 Penyusunan gambar teknis setiap unit bangunan dan jaringan
infrastruktur dalam kawasan
 Penyusunan rencana anggaran biaya

B - 22 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

 Penyusunan spesifikasi bahan bangunan yang akan di gunakan


 Laporan perhitungan struktur.
 laporan Khusus tentang rekom limbah, jalan & jembatan, drainase,
pengendalian banjir, titik-titik longsor, dampak lingkungan, social &
ekonomi, serta zonasi/program ruang yang berada di dalam Kawasan
BAPENDA.
 Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
 Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
 Spesifikasi Umum & Spesifikasi Khusus
 Bill Of Quantity (BQ).
 Rencana anggaran biaya (RAB).

e. Diskusi, koordinasi dan pelaporan


Sesuai dengan arahan kerangka acuan kerja pelaporan pekerjaan
meliputi:
 Laporan Pendahuluan
- Laporan Pendahuluan berisi kegiatan konsultan Perencana,
kegiatan pelaksanaan pekerjaan, kemajuan pekerjaan, Waku
Pelaksanaan Pekerjaan, masalah-masalah yang terjadi dan
pemecahannya selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
 Laporan Struktur
- Laporan Struktur berisi Perhitungan Struktur terhadap volume di
item pekerjaan yang dilaksanakan.
 Engineer Estimate (EE)
- Rencana Anggaran Biaya terhadap semua item pekerjaan
terhadap Perencanaan Master Plan.
 Gambar Rencana A3
- Gambar Rencana Masterplan merupakan Gambar Detail produk
yang dihasilkan dari seluruh kegiatan yang berisi seluruh muatan

B - 23 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pengembangan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

dari awal pekerjaan hingga akhir pekerjaan setelah dilakukan


revisi dan penyempurnaan laporan sebelumnya. Gambar
Rencana Masterplan harus saling terkait antara RAB, Spesifikasi
Teknis, dan Laporan lainnya.
 Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS)/ Spesifikasi Teknis
- Dokumen yang berisikan nama Proyek berikut penjelasannya
berupa jenis, besar dan lokasinya, serta tata cara pelaksanaan,
syarat-syarat pekerjaan, syarat mutu pekerjaan dan keterangan-
keterangan lain yang hanya dapat dijelaskan dalam bentuk
tulisan.
 Foto Dokumentasi Warna
- Perencanaan seperti foto lokasi pekerjaan, rapat/ pertemuan,
dan lain-lain. Foto dicetak menggunakan kertas foto/glossy
paper.

B - 24 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

C
Jadwal Pelaksanaan
Sesuai dengan kerangka acuan kerja, maka pekerjaan Perencanaan Rehab dan
Pembangunan Gedung Bapenda harus diselesaikan dalam waktu 3 bulan.
Berdasarkan tahapan pelaksanaan pekerjaan dan waktu yang ditetapkan maka
secara rinci jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada tabel berikut:

N BULAN KET
URAIAN KEGIATAN
O 1 2 3
PERSIAPAN DAN PEMANTAPAN
A
RENCANA KERJA
1 Mobilisasi tim
2 Pendalaman materi KAK
3 Persiapan survey
B PENGUMPULAN DATA
Survey pengukuran lapangan (topografi
1
dsb)
Penyusunan laporan pengukuran
2
lapangan
Data lokasi penempatan bangunan
3
(siteplan kawasan)
Data daya dukung lahan didalam kawasan
4
perencanaan

C - 1 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

N BULAN KET
URAIAN KEGIATAN
O 1 2 3
Data jenis bangunan dan aktivitas yang
5
akan dikembangkan
Data bentuk bentuk arsitektur lokal dan
6
bentuk modern yang dapat di adopsi
Data yang berkaitan dengan harga bahan
7
bangunan dan upah setempat
8 Data yang berkaitan dengan kebencanaan
9 Kebijakan pengembangan
10 Data infrastruktur
ANALISIS DAN KONSEP REHAB DAN
C PEMBANGUNAN PENGEMBANGAN
KAWASAN
Analisa potensi dan permasalahan site
1
(lokasi lahan perencanaan)
Analisa dan konsep pengembangan
2
arsitektur bangunan
Analisa dan konsep pengembangan
3
mekanikal elektrikal bangunan
Analisa dan konsep spesifikasi bahan
4
bangunan dan RAB bangunan
PENYUSUNAN DED REHAB GEDUNG
D
BAPENDA
1 Penyusunan rencana tapak (site plan);
2 Rencana aksesibilitas dan parkir
Rencana tata air (drainase dan
3
pengendalian banjir )
4 Rencana mekanikal elektrikal
5 Rencana penyediaan air bersih
Penyusunan gambar 3D kawasan
6
perencanaan dan disain bangunan

C - 2 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

N BULAN KET
URAIAN KEGIATAN
O 1 2 3
Penyusunan Gambar denah, tampak ,
7
potongan
Penyusunan Gambar detail arsitektur dan
8
struktur
Penyusunan Gambar detail mekanikal
9
elektrikal
Penyusunan Dokumen Rencana anggaran
10
biaya
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan
11
syarat
F PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Struktur
3 Laporan Akhir
4 Enginer Estimate (EE)
5 Bill Of Quantity (BOQ)
6 Gambar Rencana A3
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) &
7
Spesifikasi Teknis
8 Foto Dokumentasi Warna
9 Copy File Dalam Hardisk 1 Terabyte

C - 3 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

D
Komposisi Tim dan
Kebutuhan tenaga ahli didalam Kegiatan Perencanaan Rehab dan Pembangunan
Gedung Bapenda meliputi:
1. Team Leader
2. Ahli Struktur
3. Ahli Engineer Estimates
4. Ahli K3

Selain tenaga ahlli tersebut diatas, didalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan


Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda juga di bantu oleh tenaga Sub
Profesional dan tenaga pendukung antara lain :
a. Tenaga Sub Profesional
1. Asisten Ahli Elektrikal
2. Operator Komputer

D - 14 | CV Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Orang
No Nama Personil Kualifikasi Posisi di Usulkan Uraian Pekerjaan Bulan
(MM)
TENAGA PROFESIONALL
S1 Teknik Bertangggung jawab dalam mengkoordinir
Arsitektur- setiap tenaga ahli dalam kegiatan Perencanaan
1 Zeth Sidale, ST Team Leader 3
SRTAMadya Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda dan
Arsitek juga koordinasi dengan tim teknis
Tenaga ahli struktur bertanggung jawab atas
S1 Teknik Sipil –
analisa dan rencana perhitungan struktur
SKA Ahli Madya
2 Dedyd Harwanto, ST Ahli Struktur bangunan dan bangunan infrastruktur serta 3
Bangunan
perancangan gambar gambar struktur beserta
Gedung
detil-detilnya yang diperlukan
Melakukan perencanaan perhitungan volume
S1 Teknik Sipil/
Ahli Engineer dan harga yang berdasar pada perhitungan
3 Supriyanto, ST – SKA Ahli Muda 2
Estimates kebutuhan.
Bangunan
Membuat Rencana Anggaran Biaya Kebutuhan.

D - 14 | CV Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Orang
No Nama Personil Kualifikasi Posisi di Usulkan Uraian Pekerjaan Bulan
(MM)
Melakukan koordinasi dengan Team Leader,
tenaga ahli yang lain dan tenaga pendukung
yang ada.
Mampu dalam memberikan pemecahan
terhadap permasalahan yang muncul dalam
tahap pelaksanaan akibat kesalahan
perencanaan.
Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya
dan metode perbaikan kerja yang lebih efisien
Tenaga K3 konstruksi bertanggung jawab atas
S1 Teknik Sipil – laporan tentang penerapan ketentuan undang-
4 Sugiarto, ST SKA Muda K3 Ahli K3 undang tentang & terkait K3 konstruksi, hasil 2
Konstruksi metode kerja pelaksanaan konstruksi
(penerapan konsultan), hasil kelola program K3,

D - 4 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Orang
No Nama Personil Kualifikasi Posisi di Usulkan Uraian Pekerjaan Bulan
(MM)
hasil sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja &
instruksi kerja K3, laporan penerapan smk3 &
pedoman teknis K3 konstruksi, metode kerja
pelaksanaan konstruksi berbasis K3 (jika
diperlukan), hasil penanganan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja serta keaadaan
darurat dan rencana pelaksanaan K3 terhadap
pekerjaan konstruksi ke depannya, tentang
perlengkapan apa saja yang digunakan, dan
melakukan pengawasan secara berkala
kegiatan perencanaan ini sampai dengan
bangunan tersebut bisa digunakan.
TENAGA PENDUKUNG

D - 5 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Orang
No Nama Personil Kualifikasi Posisi di Usulkan Uraian Pekerjaan Bulan
(MM)
S1 Jurusan Membantu perencanaan mekanikal dan
1 To Be Named Ass Ahli Elektrikal 2
Mesin/Elektro elektrikal
S1 jurusan Melakukan pekerjaan Komputer umum
2 To Be Named administrasi/aku Operator Komputer 2
ntansi

D - 6 | CV. Karya Pratama Consultan


USULAN TEKNIS
Perencanaan Rehab dan Pembangunan Gedung Bapenda
Kabupaten Kutai Kartanegara

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan, penugasan tenaga ahli juga


diatur berdasarkan kebutuhan penanganan pekerjaan Perencanaan Rehab
dan Pembangunan Gedung Bapenda. Secara rinci jadwal penugasan tenaga
ahli dapat dilihat pada tabel berikut:

JADWAL PENUGASAN PERSONIL


Bulan ke-
No Posisi NAMA PERSONIL I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A Tenaga Ahli

1 Team Leader Zeth Sidalle, ST

2 Ahli Perencanaan Struktur Dedyd Harwanto, ST


3 Ahli Engineering Estimates Supriyatna, ST
4 Ahli K3 Konstruksi Sugiarto, ST
B Tenaga Pendukung
1 Asissten Ahli Elektrikal To Be Named
9 Operator Komputer To Be Named

D - 14 | CV Karya Pratama Consultan

Anda mungkin juga menyukai