Anda di halaman 1dari 32

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR KAMPAR

NOMOR TAHUN 2023

TENTANG

HUBUNGAN DAN TATA CARA KERJA (HTCK)


PADA TINGKAT POLSEK BANGKINANG KOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BANGKINANG KOTA

Menimbang : bahwa untuk Melaksanakan ketentuan Peraturan Kepala Kepolisian


Negara Republik Indonesia 23 Tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata kerja pada tingkat Kepolisian kewilayahan,
tingkat Kepolisian Sektor, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Kepolisian Sektor Bangkinang Kota tentang Hubungan dan Tata
Cara Kerja (HTCK) di Polsek Bangkinang Kota

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002, Nomor 2 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4168);

2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara republik Indonesia nomor


23 tahun 2010 Tanggal 30 september 2010 tentang Susunan
dan Tata kerja pada Tingkat kepolisian Sektor.

3. Peraturan Kapolri nomor 10 Tahun 2011 tanggal 27 Juli 2011


tentang Pokok-pokok Hubungan Tata Cara Kerja di Lingkungan
Polri.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BANGKINANG


KOTA TENTANG SUSUNAN HUBUNGAN TATA CARA KERJA
(HTCK) PADA TINGKAT KEPOLISIAN SEKTOR BANGKINANG
KOTA.
2

Tujuan

Hubungan dan Tata Cara Kerja ini bertujuan untuk dijadikan pedoman dalam rangka
Pelaksanaan tugas, untuk menciptakan kondisi kerja secara tertib, harmonis dan terpadu
dalam rangka meningkatkan hasil kerja yang efektif dan efisien.

Prinsip-prinsip Peraturan

Prinsip-prinsip peratuaran ini:

a. Profesional, yaitu dalam Melaksanakan tugas pokok dan fungsi


satuan organisasi sesuai dengan kemampuan dan kopetensi yang dimiliki;
b. Prosedural, yaitu hubungan kerja dan koordinasi dilaksanakan
sesuai dengan mekanisme, tata cara, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku
dalam suatu organisasi;
c. Akuntabel, yaitu dalam Pelaksanaan HTCK dapat
dipertanggungjawabkan;
d. Transparan, yaitu koordinasi dan HTCK dilaksanakan secara
terbuka dengan memperhatikan etika yang berlaku pada masing-masing organisasi,
dan
e. Efektif dan efisien, yaitu koordinasi dan HTCK dilakukan secara
cepat, tepat dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.

Susunan Organisasi

Susunan organisasi Polsek Bangkinang Kota terdiri dari:

a. Unsur pimpinan;
1. Kepala Kepolisian Sektor Bangkinang Kota; dan

b. Unsur pengawas dan pembantu pimpinan;


1. Provos;
2. Kasium;

c. Unsur Pelaksana tugas pokok;


1. SPKT;
2. Unit Intelkam;
3. Unit Reskrim;
4. Unit Binmas;
5. Unit Sabhara;
6. Unit Lantas; dan
d. Unsur pendukung; dan
3

e. Unsur Pelaksana tugas kewilayahan.


4

Tugas Pokok, Fungsi dan kegiatan unsur Pelaksana tugas kewilayahan

a. Polsek
1) Tugas
menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum dan pemberian perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta tugas-tugas Polri
lain dalam wilayah hukumnya, sesuai ketentuan hukum dan peraturan
serta kebijakan yang berlaku dalam organisasi Polri.

2) Fungsi
a) pemberian pelayanan kepolisian kepada warga masyarakat, dalam
bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan,
permintaan bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan
kegiatan masyarakat, pelayanan pengaduan atas tindakan anggota
Polri, sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku dalam
organisasi Polri;
b) Intelijen dalam bidang keamanan, baik sebagai Pelaksana kegiatan
satuan-satuan atas maupun sebagai pengumpulan bahan
keterangan untuk keperluan deteksi dini dalam rangka upaya
pencegahan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) kepada warga masyarakat;
c) penyelenggaraan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan,
patroli dan pengamanan kegiatan masyarakat dalam rangka
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas;
d) penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai dengan ketentuan
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e) pembinaan masyarakat sebagai upaya untuk mendorong
peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan perundang-undangan, memberdayakan peran serta
masyarakat dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta Melaksanakan penRiauan penerapan Polmas;
f) Penyelenggaraan tugas-tugas lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan peraturan Pelaksanaannya serta
pelayanan kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.

3) Kegiatan
g) Unit Provos
Membantu tugas Provos Polsek Bangkinang Kota untuk pembinaan
disiplin, penegakan hukum anggota Polsek.
h) Sek Sium
(1) Membantu Kapolsek dalam mengkoordinir, mengelola
kegiatan administrasi umum Polsek sehingga tugas
administrasi surat menyurat berjalan dengan tertib;
5

(2) Mengelola anggaran Polsek sesuai dengan DIPA;


(3) Melaksanakan tugas tambahan sesuai perintah
Kapolsek;

i) Sihumas
(1) Mediator antara Polri dengan masyarakat;
(2) Menyampaikan program unggulan Polsek Bangkinang Kota
kepada masyarakat;
(3) Melaksanakan tugas-tugas tambahan sesuai perintah
Kapolsek.

j) Sentra Pelayanan Kepolisian terpadu


(1) Membantu Kapolsek dalam mengkoordinasiinir Pelaksanaan
tugas patroli di wilayah Polsek melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat dan mencegah terjadinya kejahatan
dalam rangka pemeliharaan kamtibmas;
(2) Melaksanakan tugas sesuai perintah Kapolsek.

k) Unit Intelkam
(1) Membantu Kapolsek dalam Pelaksanaan tugas deteksi
terhadap kegiatan masyarakat;
(2) Melaksanakan pelayanan administrasi masyarakat.

l) Unit Binmas
(1) Membantu Kapolsek dalam mengkoordinasiinir Pelaksanaan
pemberdayaan polmas, potensi masyarakat lainnya, kerjasama
bidang Kamtibmas serta pembinaan dan penyuluhan terhadap
masyarakat di wilayah Polsek Bangkinang Kota dalam rangka
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat dan
pemeliharaan kamtibmas;
(2) Melaksanakan tugas tambahan sesuai perintah Kapolsek.

m) Unit Sabhara
(1) Membantu Kapolsek dalam mengkoordinasiinir Pelaksanaan
tugas patroli di wilayah Polsek Bangkinang Kota melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat dan mencegah terjadinya
kejahatan dalam rangka pemeliharaan kamtibmas;
(2) Melaksanakan tugas sesuai perintah Kapolsek.

n) Unit Reserse Kriminal


(1) Membantu Kapolsek dalam Pelaksanaan penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana di wilayah Polsek Bangkinang
Kota dalam rangka melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat memelihara kamtibmas dan penegakan hukum;
(2) Melaksanakan tugas tambahan sesuai perintah
Kapolsek.

.
6

HTCK ANTAR UNSUR DI LINGKUNGAN POLSEK BANGKINANG KOTA


Bagian Kesatu
Hubungan Tata Cara Kerja Pada Unsur Pimpinan
Kapolsek Bangkinang Kota

1) Hubungan bersifat vertikal

a) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kasium Polsek Bangkinang Kota


(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kasium Polsek Bangkinang Kota.
(3) Memberikan petunjuk penyelenggaraan urusan administrasi umum,
reproduksi dan distribusi surat menyurat serta penyelenggaran kegiatan
pos Polri.
(4) Memberikan petunjuk penyelenggaraan urusan kepanitiaan, upacara,
urusan arsip yang meliputi pemeriksaan klasifikasi serta pemeliharaan dan
penyimpanan.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Kasium Polsek Bangkinang Kota.

b) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Provos Polsek Bangkinang Kota.


(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arah kebijakan Strategi Polsek Bangkinang Kota terutama di
bidang pembinaan maupun operasional untuk disusun dan dituangkan
dalam Program kerja Provos Polsek Bangkinang Kota.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Provos Polsek Bangkinang Kota.
(4) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Provos Polsek Bangkinang Kota.

c) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan SPKT Polsek Bangkinang Kota.


(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
SPKT Polsek Bangkinang Kota.
(3) Memberikan petunjuk penyelenggaraan pelayanan masyarakat dan
markas yang bersifat umum dalam lingkungan Polsek Bangkinang Kota
termasuk pemondokan, fasilitas perkantoran, dukungan komunikasi dan
elektronik dan ruang tahanan.
(4) Menerima produk-produk yang dihasilkan SPKT Polsek Bangkinang Kota,
untuk ditanda tangani atau dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas SPKT Polsek Bangkinang Kota.

d) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Intelkam Polsek


Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
7

(2) Memberikan arahan kebijakan strategi Polsek Bangkinang Kota, terutama


bidang operasional untuk disusun dan dituangkan dalam program kerja
Unit Intelkam Polsek Bangkinang Kota beserta komunitinya.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kanit Intelkam Polsek Bangkinang Kota.

e) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Reskrim Polsek


Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arahan kebijakan strategi Polsek Bangkinang Kota, terutama
bidang operasional dan penegakkan hukum, untuk disusun dan
dituangkan dalam program kerja Unit Reskrim Polsek Bangkinang Kota
beserta komunitinya.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Unit Reskrim Polsek Bangkinang Kota, termasuk mewakili Kapolsek
Bangkinang Kota sesuai perintah/petunjuk.
(4) Menerima gelar perkara yang diselenggarakan Unit Reskrim Polsek
Bangkinang Kota terutama perkara menonjol dan mendapatkan perhatian
baik dari pemerintah maupun masyarakat.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Unit Reskrim Polsek Bangkinang
Kota, terutama dalam hal penyidikan dan penegakkan hukum pada
umumnya.

f) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Binmas Polsek


Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arah kebijakan Strategi Polsek Bangkinang Kota terutama di
bidang Operasional di lingkungan Polsek Bangkinang Kota untuk disusun
dan dituangkan dalam Program kerja Unit Binmas Polsek Bangkinang
Kota.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Unit Binmas Polsek Bangkinang Kota, termasuk mewakili Kapolsek
Bangkinang Kota sesuai perintah/petunjuk.
(4) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Unit Binmas Polsek Bangkinang
Kota.
g) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Sabhara Polsek
Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arahan kebijakan strategi Polsek Tapng, terutama bidang
operasional, untuk disusun dan dituangkan dalam program kerja Unit
Sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kanit Sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(4) Memberikan petunjuk tentang perumusan / pengembangan sistem dan
metode serta pemantauan dan supervisi unit untuk dijadikan bahan
Kapolsek Bangkinang Kota dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Kanit Sabhara Polsek Bangkinang
Kota.
8

h) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Lantas Polsek Bangkinang


Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arahan kebijakan strategi Polsek Bangkinang Kota, terutama
bidang Lantas.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kanit Lantas Polsek Bangkinang Kota.
(4) Memberikan petunjuk tentang perumusan / pengembangan sistem dan
metode serta pemantauan dan supervisi unit untuk dijadikan bahan
Kapolsek Bangkinang Kota dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Kanit Lantas Polsek Bangkinang
Kota.
(6) Operasional, untuk disusun dan dituangkan dalam program kerja.

i) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Baur Tahti Polsek Bangkinang


Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arah kebijakan Strategi Polsek Bangkinang Kota terutama di
bidang pelayanan perawatan tahanan dan barang bukti untuk disusun dan
dituangkan dalam Program kerja Sitipol Polsek Bangkinang Kota.
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Baur Tahti Polsek Bangkinang Kota.
(4) Menerima produk-produk yang dihasilkan Baur tahti Polsek Bangkinang
Kota, baik untuk ditanda tangani maupun dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijaksanaan lebih lanjut, terutama yang menyangkut
perawatan tahanan dan barang bukti, yang didukung dengan
penyelenggaraan administrasi umum yang terkait sesuai bidang tugasnya.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas Baur Tahti Polsek Bangkinang
Kota.

j) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Ka Pos Pam Polsek Bangkinang


Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah/laporan.
(2) Memberikan arahan kebijakan strategi Posek Bangkinang Kota di bidang
pembinaan maupun operasional di lingkungan unsur Pelaksana utama
kewilayahan Polsek .
(3) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Pos Pam Polsek Bangkinang Kota.
(4) Menerima laporan hasil Pelaksanaan tugas Pos Pam Jajaran Polsek
Bangkinang Kota.

2) Hubungan Lintas Sektoral


a) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan UPIKA Kecamatan
(1) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi.
(2) Koordinasi tentang Penanggulangan Gangguan Kamtibmas.
(3) Koordinasi dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat.
(4) Koordinasi tentang Penyusunan dan sosialisasi Perda.
(5) Koordinasi tentang penanggulangan bencana alam.
9

(6) Koordinasi dalam pengamanan VIP


(7) Koordinasi dalam Penertiban / rekayasa lalu – lintas.

b) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Dinas Pendidikan


(1) Koordinasi tentang cegah tangkal kenakalan remaja melalui sekolah –
sekolah.
(2) Koordinasi pengamanan naskah dalam rangka UANS.
(3) Koordinasi tentang pembinaan Siswa dalam hal penyalahgunaan
narkoba.

c) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kejaksaan


(1) Hubungan dalam bentuk Koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal Penanganan Kasus menonjol yang menjadi sorotan
Publik (Gelar perkara)

d) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan TNI


(1) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam rangka Pelaksanaan operasi gabungan.
(3) Koordinasi dalam menciptakan situasi kamtibmas.
(4) Koordinasi dalam hal pembinaan Anggota.

Bagian Kedua
Hubungan Tata Cara Kerja Pada Unsur Pembantu Pimpinan
Kapolsek Bangkinang Kota

Kasium
1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kasium dengan Kapolsek Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis menerima
perintah dan menyampaikan laporan.
(2) Menerima arahan dan kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota dalam
menyelenggarakan terjaminnya pelayanan administrasi dan kelancaran
tugas-tugas Kapolsek yang meliputi fungsi kesekretariaatan, kearsipan
dan administrasi umum lainnya.
(3) Menerima arahan dan kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota dalam
administrasi umum yang meliputi korespondensi, rapat-rapat pimpinan,
menyiapkan sarana prasarana di ruang rapat.
(4) Menerima arahan dan kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota dalam
menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi pelayanan
perkantoran, pelayanan kebersihan, pelayanan pemeliharaan bangunan
dan perkantoran di lingkungan sekitar Mapolsek Bangkinang Kota.
(5) Mengajukan konsep peninjauan kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota
serta melaporkan Pelaksanaan tugas Sium Polsek Bangkinang Kota.
(6) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas sehari-hari Sium Polsek Bangkinang
Kota kepada Kapolsek Bangkinang Kota.
(7) Mengajukan surat-surat keluar yang diajukan oleh Sium Polsek untuk
ditandatangani Kapolsek Bangkinang Kota.
10

b) Hubungan Kasium dengan Waka Polsek Bangkinang Kota


(1) Hubungan bersifat vertikal dan diagonal bentuk hubungan adalah garis
menerima perintah, menyampaikan laporan dan koordinasi sesuai batas
kewenangan yang diberikan Kapolsek kepada Waka Polsek.
(2) Melaporkan dan Melaksanakan koordinasi dalam Pelaksanaan tugas
menyelenggarakan fungsi kesekretariaatan dan administrasi umum yang
meliputi korespondensi, ketatausahaan dan kelancaran tugas-tugas Waka
Polsek, menyiapkan tempat rapat-rapat pimpinan termasuk sarana
prasarana ruang rapat.
(3) Melaporkan dan Melaksanakan koordinasi dalam menyelenggarakan
pelayanan markas yang meliputi pelayanan perkantoran, pelayanan
kebersihan, pelayanan pemeliharaan bangunan dan perkantoran di sekitar
lingkungan MaPolsek.
(4) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas sehari-hari Sium Polsek Bangkinang
Kota
(5) melaporkan dan Melaksanakan koordinasi dalam peninjauan kebijakan
Kapolsek Bangkinang Kota.
(6) Mengajukan surat-surat keluar yang diajukan Sium Polsek Bangkinang
Kota untuk ditandatangani Waka Polsek sesuai perintah dan kewenangan
apabila Kapolsek berhalangan.

1) Hubungan Horizontal

a) Hubungan Kasium dengan Kanit Provos


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Provos Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Provos Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi dalam hal pengawasan atas Pelaksanaan tugas dan perilaku
personel Provos Polsek Bangkinang Kota.
(5) Koordinasi dalam hal pengajuan rekomendasi bagi personel Sium yang
telah Melaksanakan putusan Ankum.

2) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Kasium dengan KSPKT
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan SPKT Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan SPKT Polsek Bangkinang Kota.

b) Hubungan Kasium dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
11

(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi


kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Unit intelkam Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Unit intelkam Polsek Bangkinang Kota.

c) Hubungan Kasium dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Unit reskrim Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Unit reskrim Polsek Bangkinang Kota.

d) Hubungan Kasium dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Unit binmas Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Unit binmas Polsek Bangkinang Kota.

e) Hubungan Kasium dengan Kanit Sabhara


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Unit sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Unit sabhara Polsek Bangkinang Kota.

f) Hubungan Kasium dengan Baur Tahti Polsek Bangkinang Kota


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi
kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Baur tahti Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Baur tahti Polsek Bangkinang Kota.

g) Hubungan Kasium dengan Kapos Pam Jajaran Polsek Bangkinang Kota


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Memberikan bimbingan teknis dalam rangka menyelenggarakan
administrasi umum termasuk kesekretariaatan, ketatausahaan,
urusan dalam dan pengarsipan dan pelayanan kelancaran tugas-tugas
Pos Pam serta penyelenggaraan pelayanan markas termasuk pelayanan
perkantoran, kebersihan dan pelayanan pemeliharaan bangunan dan
perkantoran masing-masing Pos Pam jajaran Polsek Bangkinang Kota.
12

(3) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang meliputi


kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Pos Pam jajaran Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan Pos Pam jajaran Polsek Bangkinang Kota.
(5) Meneruskan kebijakan, petunjuk dan arahan dibidang penyelenggaraan
administrasi dan pelayanan ke Pos Pam

Provos
1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kapolsek Bangkinang Kota dengan Kanit Provos
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis menerima
perintah/ laporan.
(2) Memberikan perintah, arahan dan petunjuk
(3) Menerima laporan Pelaksanaan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan.
(4) Memberi perintah lisan maupun tertulis tentang tugas-tugas dari Kapolsek
dan melaporkan hasil Pelaksanaannya.

b) Hubungan Kanit Provos dengan Kapolsek Bangkinang Kota


(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis menerima
perintah/ arahan.
(2) Menerima arah kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota.
(3) Melaporkan hasil kegiatan di bidang pengawasan dan pembinaan
personel serta pelayanan pengaduan masyarakat yang menyangkut
pelanggaran anggota.
(4) Menerima perintah lisan maupun tertulis tentang tugas-tugas dari
Kapolsek dan melaporkan hasil Pelaksanaannya.
(5) Memberikan laporan hasil penyelidikan dan penyidikan kasus yang
melibatkan personel Polri dan Pns Polri.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan Kanit Provos dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat horisontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kesekretariatan, perpustakaan dan pelayanan
administrasi.
(3) Koordinasi dalam Pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan urusan
dalam di lingkungan Polsek Bangkinang Kota.

3) Hubungan Diagonal
a. Hubungan Kanit Provos dengan KSPKT
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koodinasi
(2) Koordinasi tentang pengawasan dan pembinaan anggota SPKT;
(3) Koordinasi tentang penanganan kejadian atau pelayanan pengaduan
masyarakat;
(4) Koordinasi dalam pengecekan dan pengawasan terhadap kinerja atau
Pelaksanaan tugas anggota SPKT;
13

b. Hubungan Kanit Provos dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koodinasi;
(2) Koordinasi dalam pengawasan dan Pelaksanaan kegiatan anggota Unit
Binmas;
(3) Koordinasi dengan Unit Binmas apabila terjadi pelanggaran yang
dilakukan oleh anggota.

c. Hubungan Kanit Provos dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(3) Koordinasi dalam Pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan urusan
dalam di lingkungan Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(5) Koordinasi dengan Unit intelkam apabila terjadi pelanggaran oleh
anggota.
d. Hubungan Kanit Provos dengan Kanit Reskrim
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam menyusun spesifikasi teknis materiil peralatan khusus
Unit Reskrim.
(3) Koordinasi dalam pengawasan terhadap penyidik dalam hal Pelaksanaan
pemeriksaan kasus dan pelayanan terhadap masyarakat yang
berhubungan dengan anggota.
(4) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(5) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(6) Koordinasi dengan Unit Reskrim apabila terjadi pelanggaran oleh anggota.

e. Hubungan Kanit Provos dengan Kanit Sabhara

(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(3) Koordinasi dalam Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Umum.
(4) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(5) Koordinasi dengan Unit Sabhara apabila terjadi pelanggaran oleh
anggota.
(6) Koordinasi tentang pengawasan dalam Pelaksanaan tugas anggota Unit
Sabhara.

f. Hubungan Kanit Provos dengan Kanit Lantas


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(3) Koordinasi dalam Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Umum.
(4) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(5) Koordinasi dengan Unit Lantas apabila terjadi pelanggaran oleh anggota
(6) Koordinasi tentang pengawasan dalam Pelaksanaan tugas anggota Unit
Lantas

g. Hubungan Kanit Provos dengan Baur Tahti


(1)Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah koordinasi.
14

(2)Koordinasi dalam bidang pengadministrasian, registrasi dan inventarisasi


tahanan anggota dan barang bukti.
(3)Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan anggota dan
barang bukti.
(4)Koordinasi tentang pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.

Bagian Ketiga
Hubungan Tata Cara Kerja Pada Unsur Pelaksana Tugas Pokok
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan KA SPKT dengan Kapolsek Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis menerima
perintah dan menyampaikan laporan.
(2) Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
SPKT Polsek Bangkinang Kota.
(3) Menerima arahan dan kebijakan Kapolsek Bangkinang Kota dalam
administrasi umum yang meliputi korespondensi, rapat-rapat pimpinan,
menyiapkan sarana prasarana di ruang rapat.
(4) Menerima petunjuk penyelenggaraan pelayanan masyarakat dan markas
yang bersifat umum dalam lingkungan Polsek Bangkinang Kota termasuk
pemondokan, fasilitas perkantoran, dukungan komunikasi dan elektornik
dan ruangan tahanan.
(5) Memberikan produk-produk yang di hasilkan SPKT Polsek Bangkinang
Kota, untuk di tanda tangani atau dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.
(6) Memberikan laporan pelaksanaan tugas SPKT Polsek Bangkinang Kota.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan KA SPKT dengan Kanit Binmas
(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap
masyarakat, untuk diketahui.
(3) Koordinasi dalam hal pengawasan dan pengendalian anggota dalam
pelaksanaan tugas fungsi.

b) Hubungan KA SPKT dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam memberikan dan menerima laporan pengaduan dari
masyarakat.
(3) Koordinasi dalam mendatangi kejadian perkara.
(4) Menyampaikan laporan polisi untuk di tindak lanjuti oleh unit reskrim.
(5) Koordinasi dalam bidang administrasi dan pengawasan masalah keluar
masuk tahanan dan barang bukti.
15

c) Hubungan KA SPKT dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal pengawasan dan pengendalian anggota dalam
pelaksanaan tugas fungsi.
(3) Koordinasi dalam hal langkah-langkah pelaksanaan tugas / tindak lanjut
apabila adanya laporan pengaduan dari masyarakat
(4) Koordinasi dalam hal adanya kegiatan masyarakat yang menonjol.
(5) Koordinasi tentang pemetaan wilayah atau daerah rawan terjadinya
gangguan kamtibmas.

d) Hubungan KA SPKT dengan Kanit Sabhara


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam memonitor giat masyarakat yang mengundang
terjadinya gangguan kamtibmas.
(3) Koordinasi dalam mendatangi TKP.
(4) Koordinasi dalam hal pengawasan dan pengendalian anggota unit
sabhara dalam pelaksanaan tugas jaga.

e) Hubungan KA SPKT dengan Baur Tahti


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam bidang pengamanan, penjagaan, pengawalan tahanan
dan barang bukti serta pengadministrasian, registrasi dan inventarisasi.
(3) Koordinasi dalam hal administrasi keluar masuk tahanan dan barang
bukti.

3) Hubungan Diagonal
a) Hubungan KA SPKT dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang
meliputi kesekretariaatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi
lainnya di lingkungan SPKT Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang
meliputi pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran
dan bangunan di lingkungan SPKT Polsek Bangkinang Kota.

b) Hubungan KA SPKT dengan Kanit Provos


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi tentang pengawasan dan pembinaan anggota SPKT.
(3) Koordinasi tentang penanganan kejadian atau pelayanan pengaduan
masyarakat.
(4) Koordinasi dalam pengecekan dan pengawasan terhadap kinerja atau
pelaksanaan tugas anggota SPKT.
16

c) Hubungan KA SPKT dengan Kapos Pol


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal laporan cepat tentang kejadian dan kegiatan
masyarakat diwilayah Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi tentang pemantauan dan monotoring pelaksanaan tugas
anggota Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi tentang penyampaian berita dari Kapolsek Bangkinang
Kota kepada Bag, Unit, Si dana Polsek jajaran.
(5) Koordinasi dalam hal penanganan pertama terhadap terjadinya
gangguan kamtibmas.

4) Hubungan Lintas Sektoral


(1) Hubungan KA SPKT dengan PLN
Dalam hal adanya gangguan jaringan listrik akibat kerusakan teknis maupun
gangguan alam yang mengganggu ketertiban umum
(2) Hubungan KA SPKT dengan Telkom
Dalam hal adanya gangguan jaringan telepon akibat kerusakan tekhnis
maupun gangguan alam yang menggangu ketertiban umum
(3) Hubungan KA SPKT dengan Damkar
Tentang terjadinya peristiwa kebakaran yang memerlukan bantuan dari
damkar.
(4) Hubungan KA SPKT dengan Derek
Dalam hal informasi adanya kendaraan yang memerlukan derek.

Unit Intelijen

1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kapolsek Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan garis perintah /
laporan.
(2) Memberikan arah kebijakan strategi terutama di bidang operasional
guna di tuangkan dalam kirka intelijen sebagai bahan pengambilan
keputusan.
(3) Memberikan arah kebijakan strategi terutama di bidang keamanan.
(4) Memberikan petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk
dilaksanakan Kanit Intelkam, termasuk mewakili Kapolsek Bangkinang
Kota sesuai perintah / petunjuk.
(5) Menerima laporan Pelaksanaan tugas intelijen.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan Kanit Intelkam dengan KA SPKT
(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
17

(2) Koordinasi setiap laporan kejadian diwilayah hukum Polsek Bangkinang


Kota guna mengantisipasi dalam mencegah terjadinya kejahatan dan
pemeliharaan kamtibmas.

b) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Memberiak informasi hasil penyelidikan dan analisa terhadap kasus-kasus
tindak pidana terutama yang berkaitan dengan opini publik serta hasil
penanganan kasus-kasus orang asing, senjata api dan bahan peledak.
(3) Menerima umpan balik hasil penyelidikan lanjut dan perkembangan
penyidikan kaus tindak pidana yang menonjol.

c) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kanit Sabhara


(1) Hubungan bersifat horizontal dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
(2) Menyampaikan kirka intel dalam rangka penyiapan rencana operasi
kepolisian.
(3) menyampaikan Kirpan (perkiraan cepat) untuk menindak lanjuti dengan
tindakan-tindakan cepat dalam dinamika operasi.
(4) Melaksanakan kerja sama dalam rangka penyiapan program kerja di
bidang opersional.
(5) Melaksanakan kerja sama dalam penyampaian informasi masalah
operasional.

e) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama fungsional dalam rangka
penyelenggaraan fungsi intelkam.
(3) Koordinasi dalam rangka operasional Kepolisian, kegiatan rutin dan
kegiatan insidentil Kepolisian seperti bantuan tenaga bimbingan dan
penyuluhan masyarakat (kemitraan).

f) Hubungan Kanit Intelkam dengan Baur Tahti


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi pengawasan tahanan dan barang bukti dalam
rangka pengembangan perkara tindak pidana.

3) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Memberikan masukan mengenai perumusan / pengembangan,
petunjuk pelaksana / petunjuk administrasi di bidang tugasnya.
(3) Koordinasi dalam pengawasan dan pengarahan atas terapan
pelaksanaan / petunjuk administrasi di bidang tugasnya.
(4) Memberikan masukan tata cara penyelenggaraan urusan
administrasi.

b) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kanit Provos


18

(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis


koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(3) Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan urusan
dalam lingkungan Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(5) Koordinasi dengan Unit Intelkam apabila terjadi pelanggaran oleh
anggota.
(6) Koordinasi dalam penanganan masalah yang menyangkut pam pers
(penertiban SKHP), pamgiat, pammat (rekomendasi STNK rahasia) dan
Pam Baket dilingkungan Unit Intelkam.

c) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kapos Pol


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi tentang pembinaan Personel dan administrasi fungsi
intelijen pada Polsek.
(3) Koordinasi tentang penyampaian produk Laporan Informasi.
(4) Koordinasi dalam pemetaan wilayah rawan kriminalitas.
(5) Koordinasi dalam hal penertiban perijinan terhadap masyarakat.
(6) Unit intelakam memberikan bantuan personel pada Polsek sesuai
kebutuhan dalam hal pelaksanaan tugas dan prosedur serta aturan
tertentu.

4) Hubungan Lintas Sektoral


a) Hubungan Kanit Intelkam dengan Pemda
(1) Hubungan bersifat lintas sektoral dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi dalam bidang kepemrintahan,
IPOLEKSOSBUDHANKAM.

b) Hubungan kanit Intelkam dengan TNI


(1) Hubungan bersifat lintas sekoral dalam bentuk hubugan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi dalam bindang Hankam.

c) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kejaksaan


(1) Hubungan bersifat lintas sekoral dalam bentuk hubugan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi dalam bidang keamanan.

Unit Reskrim
1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kapolsek Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah bersifat
menerima perintah dan laporan.
(2) Menerima arahan dan perintah terhadap kebijakan-kebijakan yang
berkaitan dengan peroses penanganan perkara pidana.
19

(3) Melaporkan segala kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak


pidana.
(4) Menyampaikan laporan kemajuan hasil penyidikan tindak pidana.
(5) Mengajukan penandatanganan berkas penyidikan.
(6) Mewakili / mendampingi Kapolsek sesuai perintah.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan Kanit Reskrim dengan KA SPKT
(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah bersifat
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam penerimaan Laporan Pengaduan dari masyarakat.
(3) Koordinasi dalam mendatangi Tempat Kejadian Perkara.
(4) Koordinasi masalah pengawasan dan pengendalian anggota dalam
pelaksanaan tugas jaga.
(5) Koordinasi tentang pelaporan dan pendataan hasil pelaksanaan operasi
kepolisian.

b) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam memberikan informasi penanganan kasus-kasus
pidana.
(3) Koordinasi dalam giat Operasi.
(4) Koordinasi dalam menciptakan situasi aman di lingkungan masyarakat
dengan penanganan suatu kasus agar tidak meluas di masyarakat.

c) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kanit Lantas


(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal permintaan bantuan pemblokiran kendaraan yang
tersangku perkara pidana.
(3) Koordinasi dalam giat operasi / razia kendaraan untuk menekan angka
kriminalitas.
(4) Koordinasi dalam terjadinya kecelakaan yang berindikasi adanya unsur
kesengajaan.

d) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kanit Sabhara


(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam penanganan kasus-kasus tindak pidana ringan.
(3) koordinasi dalam bantuan pengamanan rekonstruksi perkara pidana.
(4) Koordinasi dalam hal pelaksanaan opersai kepolisian.
(5) Koordinasi dalam penanganan TKP tindak pidana.
(6) Meminta bantuan dalam hal pengawalan tahanan.

e) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal giat penyuluhan kepada masyarakat.
(3) Koordinasi dalam hal meningkatkan peran serta masyarakat untuk aktif
memberikan informasi kriminalitas.

f) Hubungan Kanit Intelkam dengan Baur Tahti


20

(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.


(2) Koordinasi dalam hal pengelolaan / penjagaan tahanan dan barang bukti.
(3) Koordinasi dalam hal pengelolaan administrasi tahanan dan barang bukti.

3) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi umum yang
meliputi kesekretariatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi
lainnya di lingkungan Unit Reskrim Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal meneyelanggarakan pelayanan markas yang
meliputi pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran
dan bangunan di lingkungan Unit Reskrim Polsek Bangkinang Kota.
(4) Koordinasi dalam hal Surat menyurat.

b) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kanit Provos


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam pengawasan terhadap penyidik dalam hal
pelaksanaan pemeriksaan kasus dan pelayanan terhadap masyarakat
yang berhubungan dengan anggota.
(3) Koordinasi dalam pengawasan dan pembinaan terhadap anggota.
(4) Koordinasi dengan Sipropam apabali terjadi pelanggaran oleh
anggota.

c) Hubungan Kanit Intelkam dengan Kapos Pol


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Memberikan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan monitoring
atas perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian rencana kerja dan
rencana kegiatan masing-masing polsek.

4) Hubungan Lintas Sektoral


a) Hubungan Kanit Reskrim dengan Kejaksaan Negeri
(1) Koordinasi dalam hal SPDP.
(2) Koordinasi dalam hal Perpanjangan Tahanan.
(3) Koordinasi dalam hal pelimpahan berkas perkara tindak pidana.

b) Hubungan Kanit Reskrim dengan Pengadilan


(1) Koordinasi dalam hal penerbitan surai ijin penyitaan, penggeledahan.
(2) Koordinasi dalam hal Perpanjangan Penahanan.

c) Hubungan Kanit Reskrim dengan Pengacara


21

Koordinasi dalam hal pendampingan tersangka yang sedang dilakukan


pemeriksaan (BAP).

d) Hubungan Kanit Reskrim dengan BPK, BPKP dan BAWASDA

Koordinasi dalam hal pemeriksaan audit investigasi dalam hal penanganan


kasus-kasus tindak pidana korupsi

e) Hubungan Kanit Reskrim dengan Perguruan Tinggi

Koordinasi dalam hal permintaan pemeriksaan saksi ahli.

f) Hubungan Kanit Reskrim dengan BAPAS

Koordinasi dalam hal pemeriksaan terhadap korban / tersangka anak.

g) Hubungan Kanit Reskrim dengan Dinas-dinas terkait

Koordinasi dalam hal upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi di


lingkungan pemerintahan.

h) Hubungan Kanit Reskrim dengan Polisi Militer

Koordinasi dalam hal penanganan kasus-kasus yang melibatkan personel TNI.

i) Hubungan Kanit Reskrim dengan Dinas Kehutanan / Perhutani

Koordinasi dalam hal penanganan kasus – kasus ilegal logging.

j) Hubungan Kanit Reskrim dengan Unit Pol PP, Imigrasi, Bea Cukai dan lain-lain
instansi yang memiliki PPNS

Koordinasi dalam hal Korwas PPNS.

Unit Binmas
1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kanit Binmas dengan Kapolsek Bangkinang Kota / Waka Polsek
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah bersifat
menerima perintah dan laporan.
(2) Menerima arahan dan kebijaksanaan Kapolsek Bangkinang Kota
sebagaimana apa yang tertuang dalam Proja Polsek Bangkinang Kota
untuk menyusun Proja.
(3) Melaporkan setiap Pelakasanaan tugasnya kepada Kapolsek
Bangkinang Kota / Waka Polsek
(4) Mengajukan saran dan pertimbangan, baik lisan maupun tertulis, yang
menyangkut tugas pokok Binmas
(5) Melaksanakan perintah dan kebijaksanaan Kapolsek Bangkinang
Kota / Waka Polsek.
(6) Menerima saran dan masukan dari KapolsekBangkinang Kota dalam
pelaksanaan tugas unit Binmas.
22

(7) Melaksanakan Perintah dan petunjuk lainnya yang berkaitan dengan


tugas kepolisian.
(8) Melaporkan hasil Pelaksanaan tugas.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan Kanit Binmas dengan KA SPKT
(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap
masyarakat, untuk diketahui.
(3) Koordinasi dalam hal pengawasan dan pengendalian anggota dalam
pelaksanaan tugas fungsi.

b) Hubungan Kanit Binmas dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama fungsional dalam rangka
penyelenggaraan fungsi intelkam.
(3) Koordinasi dalam rangka operasi kepolisian, kegiatan rutin dan kegiatan
insedentil kepolisian seperti bantuan tenaga bimbingan dan penyuluhan
masyarakat (kemitraan)
(4) Koordinasi pembinaan terhadap mantan pelaku tindak pidana / resedivis.
(5) Koordinasi giat pengumpulan pendapat masyarakat (Pulpatmas).

c) Hubungan Kanit Binmas dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal giat penyuluhan kepada masyarakat.
(3) Koordinasi dalam hal meningkatkan peran serta masayarakat untuk aktif
memberikan informasi kriminalitas.
(4) Koordinasi pembinaan terhadap matan pelaku tindak pidana / resedivis
(5) Koordinasi giat pengumpulan pendapat masayarakat (Pulpatmas).

d) Hubungan Kanit Binmas dengan Kanit Sabhara


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Berkoordinasi dalam menyiapkan bantuan personel untuk kegiatan
opersional sabhara.
(3) Koordinasi dalam kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap
masyarakat yang dapat menjadi potensi gangguan kamtibmas.
(4) Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas opersional kepolisian gabungan.
(5) Kerja sama dan koordinasi dalam pemberdayaan bentuk-bentuk pam
swakarsa masyarakat.

e) Hubungan Kanit Binmas dengan Kanit Lantas


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Menyiapkan personel binmas dalam mendukung pelaksanaan tugas
Lantas di bidang opersional maupun pelatihan yang dilaksanakan oleh
lantas.
(3) Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian gabungan.
23

(4) Koordinasi dan bekerja sama dalam kegiatan pembinaan pramuka dan
PKS.

f) Hubungan Kanit Binmas dengan Baur Tahti


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi kegiatan – kegiatan pembinaan terhadap tahanan maupun
keluarganya.
(3) Koordinasi tentang pembinaan mental tahanan.
(4) Tatap muka / kunjungan ke keluarga yang anggota keluarganya ditahan di
rutan Polsek Bangkinang Kota.
(5) Pemberian motifasi terhadap tahanan maupun keluarganya.
24

3) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Kanit Binmas dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi yang meliputi
kesekretariatan, ketatusahaan, kearsipan dan administrasi lainya di
lingkungan Unit Binmas Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang
meliputi pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran
dan bangunan di lingkungan Unit Binmas Polsek Bangkinang Kota.

b) Hubungan Kanit Binmas dengan Kanit Provos


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam pengawasan kegiatan anggota Unit Binmas.
(3) Koordinasi dengan unit Binmas dalam bidang pembinaan disiplin
anggota.

c) Hubungan Kanit Binmas dengan Kapos Pol


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan koordinasi dan
pelaporan.
(2) Memberikan arahan dalam bidang pembinaan kemitraan tingkat
Polsek dan pembinaan Bhabinkamtibmas.
(3) Koordinasi dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Unit Binmas
yang membutuhkan atensi pimpinan.
(4) Koordinasi tentang pembinaan fungsi tekhnis Binmas.
(5) Koordinasi Pelaksanaan kunjungan kegiatan pembinaan dan
penyuluhan di lingkungan Polsek Bangkinang Kota.
(6) Koordinasi pemberian penghargaan kepada masyarakat peduli
kamtibmas.
(7) Koordinasi pembinaan Babinkamtibmas dan potensi masyarakat
lainnya.
(8) Menerima laporan hasil kegiatan Babinkamtibmas.

4) Hubungan Lintas Sektoral


(a) Hubungan Kanit Binmas dengan Instansi terkait
(1) Koordinasi dalam hal kegiatan Rapat Koordinasi berkaitan dengan
situasi kamtibmas.
(2) Melaksanakan kegiatan terpadu.
(3) Koordinasi pembinaan POLSUS.
(4) Koordinasi pembinaan PPNS.
(5) Koordinasi dan kerja sama dalam pelaksanaan pembinaan linmas.
(6) Koordinasi dan bekerjasama dalam penanggulangan bencana alam.
(7) Koordinasi dan bekerjasama dalam hal pembinaan ketertiban dan
ketentraman masyarakat.
25

Unit Sabhara

1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kapolsek Bangkinang Kota / Waka Polsek
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis
perintah / laporan.
(2) Menerima arahan kebijakan strategi Polsek Bangkinang Kota,
terutama bidang opersional, untuk disusun dan dituangkan dalam program
kerja unit sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(3) Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kanit Sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(4) Menerima petunjuk tentang perumusan / pengembangan sistem dan
metode serta pemantauan dan supervisi staf untuk dijadikan bahan
Kapolsek Bangkinang Kota dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
(5) Melaporkan pelaksanaan tugas Kanit Sabhara Polsek Bangkinang
Kota.

2) Hubungan Horizontal
a) Hubungan Kanit Sabhara dengan KA SPKT
(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam memonitor giat masyarakat yang mengundang terjadinya
gangguan kamtibmas.
(3) Koordinasi dalam menindak lanjuti pengaduan masyarakat.
(4) Koordinasi dalam mendatangi TKP gangguan kamtibmas.
(5) Koordinasi dalam hal pengawasan dan pengendalian anggota unit sabhara
dalam pelaksanaan tugas jaga.

b) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam penanganan kasus-kasus tindak pidana ringan.
(3) Koordinasi dalam memberikan bantuan pengamanan rekonstruksi perkara
pidana.
(4) Koordinasi dalam hal pelaksanaan operasi kepolisian.
(5) Koordinasi dalam penanganan TKP tindak pidana.
(6) Memberikan bantuan dalam hal pengawalan tahanan.

c) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat horizontal bentuk hubungan bersifat koordinasi.
(2) Koordinasi dalam pelaksanaan patroli pada daerah yang telah di prediksi
rawan gangguan kamtibmas.
(3) Koordinasi dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian.
(4) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan giat masyarakat.
(5) Melaksanakan kerja sama dalam rangka penyiapan program kerja di
bidang operasional.
(6) Menyampaikan laporan informasi tentang kemungkinan timbulnya
gangguan kamtibmas.
26

e) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Berkoordinasi dalam menyiapkan bantuan personel untuk kegiatan
operasional sabhara.
(3) Koordinasi dalam kegiatan pembinaan dan penyuluhan terhadap
masyarkat yang dapat menjadi potensi gangguan kamtibmas.
(4) Berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas operasi kepolisian.
(5) Kerja sama dan koordinasi dalam memperdayaan bentuk-bentuk Pam
swakarsa masyarakat.

f) Hubungan Kanit Sabhara dengan Baur Tahti


(1) Hubungan bersifat horizontal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam penjagaan, pengawalan dan perawatan tahanan dan
barang bukti.
(3) Kerja sama dalam bidang pembinaan jasmani dan rohani tahanan.
(4) Koordinasi tentang pembuatan administrasi dan registrasi dalam
pengelolaan tahanan dan barang bukti.

3) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kanit Provos
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam kegiatan pengamanan markas.
(3) Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan umum.
(4) Koordinasi dalam pembinaan terhadap anggota unit sabhara.
(5) Koordinasi tentang pengawasan dalam pelaksanaan tugas anggota unit
sabhara.

b) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kasium


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal penyelenggaraan administrasi yang meliputi
kesekretariatan, ketatausahaan, kearsipan dan administrasi lainnya di
lingkungan Unit Sabhara Polsek Bangkinang Kota.
(3) Koordinasi dalam hal menyelenggarakan pelayanan markas yang meliputi
pelayanan perkantoran, kebersihan, pemeliharaan perkantoran dan
bangunan di lingkungan unit sabhara Polsek Bangkinang Kota.

c) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kapos Pol


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal pembinaan fungsi tehnis unit sabhara polsek.
(3) Koordinasi dalam hal bantuan personel pada polsek sesuai kebutuhan
dalam hal pelaksanaan tugas dan prosedur serta aturan tertentu dalam
penanganan giat masyarakat.
(4) Koordinasi dalam hal pelaksanaan kegiatan operasi kepolisian.
(5) Koordinasi tentang pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas
anggota dalam kegiatan operasi kepolisian.
27

4) Hubungan Lintas Sektoral


(a) Hubungan Kanit Sabhara dengan Pengadilan Negeri

Koordinasi dalam hal pelaksanaan tugas kepolisian yang berhubungan dengan


tindak pidana ringan.

(b) Hubungan Kanit Sabhara dengan Ka Unit Pol PP Kecamatan

Koordinasi dalam pelaksanaan tugas penertiban umum wilayah pemerintahan


Kecamatan.

(c) Hubungan Kanit Sabhara dengan Kejaksaan

Koordinasi dalam pelaksanaan tugas pengawalan tahanan.

(2) Koordinasi dalam hal pengajuan ijin sita barang bukti perkara tindak
pidana.

Pos Pol
1) Hubungan Vertikal
a) Hubungan Kapos Pol dengan Kapolsek Bangkinang Kota
(1) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis perintah /
laporan.
(2) Menerima arahan kebijakan strategi Polsek Bangkinang Kota, di bidang
pembinaan maupun operasional di lingkungan unsur pelaksana utama
kewilayahan Polsek Bangkinang Kota.
(3) Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan
Kapos Pol.
(4) Memberikan laporan hasil pelaksanaan tugas Kapos Pol kepada kapolsek
Bangkinang Kota.

2) Hubungan Diagonal
a) Hubungan Pos Pol dengan Kasium
(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Menerima bimbingan teknis dalam rangka menyelenggarakan administrasi
umum termasuk kesekretariatan, ketatusahaan, urusan dalam,
pengarsipan dan pelayanan markas termasuk pelayanan perkantoran,
kebersihan dan pelayanan pemeliharaan bangunan dan perkantoran
masing-masing Pos Pol jajaran Polsek Bangkinang Kota.
(3) Meneruskan kebijakan, petunjuk dan arahaan di bidang penyelenggaraan
administrasi dan pelayanan ke Pos Pol.
(4) Koordinasi tentang penyampaian berita dari kapolsek Bangkinang Kota
kepada Unit, Sie dan Polsek.
(5) Koordinasi dalam hal penyampaian surat dan laporan ke Kapolsek
Bangkinang Kota.
28

b) Hubungan Pos Pol dengan Kanit Provos


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam bidang pengawasan kinerja anggota Pos Pol.
(3) Koordinasi tentang pembinaan terhadap anggota Pos Pol.

c) Hubungan Pos Pol dengan KA SPKT


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam hal laporan cepat tentang kejadian dan kegiatan
masyarakat di wilayah Polsek.
(3) Koordinasi tentang pemantauan dan monitoring pelaksaan tugas anggota
Polsek.
(4) Koordinasi tentang penyampaian berita dari kapolsek Bangkinang Kota
kepada Unit, Sie dan Polsek.
(5) Koordinasi dalam hal penanganan pertama terhadap terjadinya gangguan
kamtibmas.

d) Hubungan Pos Pol dengan Kanit Reskrim


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Menerima bimbingan teknis dibidang penyidikan dan monitoring atas
perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian rencana kerja dan rencana
kegiatan masing-masing Polsek.
(3) Koordinasi dalam hal pengawasan penyidikan dan penyelesaian perkara.
(4) Melaksanakan supervisi dan pembinaan kenerja Polsek tentang
penanganan kasus tindak pidana.
(5) Menerima arahan tentang kebijakan, petunjuk dan arahan dari pimpinan
terutama dalam hal pengawasan umum ke Polsek.

e) Hubungan Baur Tahti dengan Kanit Sabhara


1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis
koordinasi / laporan.
(2) Menerima arahan kebijakan strategi Pos Pol di bidang operasional guna di
tuangkan dalam perencanaan operasional kepolisian dan dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang tepat serta dalam program kerja Pos Pol.
(3) Menerima petunjuk, arahan dan perintah lainnya untuk dilaksanakan Pos
Pol.
(4) Menerima petunjuk tentang perumusan atau pengembangan sistem dan
metode serta pemantauan dan supervisi staf untuk dijadikan bahan
Kapolsek dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

f) Hubungan Pos Pol dengan Kanit Lantas


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan garis koordinasi /
laporan.
(2) Koordinasi tentang penanganan laka lantas yanh terjadi di wilayah Pos
Pol.
(3) Menerima pelatihan fungsi teknis lantas untuk di terapkan di wilayah Pos
Pol.
(4) Memberikan laporan kegiatan lalu lintas dan kejadian laka lantas serta
upaya penyelesaian.
(5) Koordinasi dalam kegiatan Opersi Kepolisian.
29

g) Hubungan Baur Tahti dengan Kanit Binmas


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan koordinasi dan
pelaporan.
(2) Koordinasi menerima arahan dalam bidang pembinaan kemitraan tingkat
Pos Pol dan pembinaan Babinkamtibmas.
(3) Koordinasi dalam rangka penyelenggaraan kegiatan Unit Binmas Pos Pol
yang membutuhkan atensi pimpinan.
(4) Koordinasi tentang pembinaan fungsi teknis Binmas.
(5) Koordinasi pelaksanaan kunjungan kegiatan pembinaan dan penyuluhan
di lingkungan Pos Pol.
(6) Koordinasi pemberian penghargaan kepada masyarakat peduli
kamtibmas.
(7) Koordinasi pembinaan Babinkamtibmas dan potensi masyarakat lain.
(8) Memberikan laporan hasil kegiatan Babinkamtibmas.

g) Hubungan Pos Pol dengan Kanit Intelkam


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah garis koordinasi.
(2) Koordinasi dalam pemetaan wilayah rawan kriminalitas.
(3) Koordinasi dalam hal penerbitan perijinan terhadap masyarakat.

h) Hubungan Pos Pol dengan baur Tahti


(1) Hubungan bersifat diagonal dan bentuk hubungan adalah koordinasi.
(2) Koordinasi dalam bidang perawatan, pengadministrasian, registrasi dan
inventarisasi tahanan dan barang bukti.
(3) Melaksanakan koordinasi administrasi keluar masuk tahanan dan barang
bukti.
(4) Koordinasi tentang pengadministrasian penitipan tahanan dan barang
bukti.
(5) Melaporkan data jumlah tahanan dan barang bukti.

3) Hubungan Lintas Sektoral


(a) Hubungan Pos Pol dengan Kecamatan

(1) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi.


(2) Koordinasi tentang penanggulangan gangguan kamtibmas.
(3) Koordinasi dalam rangka pemberantasan penyakit masyarakat.
(4) Koordinasi tentang sosialisasi perda.
(5) Koordinasi tentang penanggulangan bencana alam.
(6) Koordinasi pembinaan dan penyuluhan terhadap masyarakat.

(b) Hubungan Pos Pol dengan Dinas Pendidikan

(1) Koordinasi tentang cegah tangkal kenakalan remaja melalui sekolah -


sekolah.
(2) Koordinasi pengamanan naskah dalam rangka UAN.
(3) Koordinasi pembinaan dan penyuluhan terhadap masyarakat.

(c) Hubungan Pos Pol dengan Kejaksaan Negeri

(1) Hubungan dalam bentuk koordinasi.


30

(2) Koordinasi dalam hal penanganan kasus menonjol yang menjadi sorotan
publik (gelar perkara).

(d) Hubungan Pos Pol dengan TNI

(1) Hubungan dalam bentuk garis koordinasi.


(2) Koordinasi dalam rangka pelaksanaan operasi gabungan.
(3) Koordinasi dalam menciptakan situasi kamtibmas.
(4) Koordinasi dalam hal pembinaan anggota

HTCK POLSEK BANGKINANG KOTA DENGAN SATKER POLRES KAMPAR


LAINNYA
Hubungan Vertikal

1) HTCK Kapolsek Bangkinang Kota dengan unsur Pimpinan Polres Kampar


a) Kapolsek Bangkinang Kota menrupakan unsur pimpinan Polsek Bangkinang
Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres
b) Hubungan bersifat vertikal dan bentuk hubungan adalah garis perintah /
laporan.
c) Kapolsek Bangkinang Kota memeberikan saran dan/atau pertimbangan kepada
Kapolres.
d) Kapolsek Bangkinang Kota bertugas memimpin, membina dan
mengkoordinasikan unit-unit organissai dalam lingkungan Polsek Bangkinang
Kota.
e) Kapolsek Bangkinang Kota memberikan laporan sesuai bidang tugas masing-
masing Unit, Fungsi da Sie Polsek Bangkinang Kota baik diminta atai tidak
kepada Kapolres.
f) Menerima arahan kebijakan strategi Polres Kampar di bidang pembinaan
maupun opersional di lingkungan Polsek Bangkinang Kota.
g) Menerima perintah / tugas untuk mewakili Kapolres Kampar dalam hal Kapolres
Kampar berhalangan.
h) Memberi laporan pelaksanaan tugas yang dilaksanakan dalam lingkungan
Polsek Bangkinang Kota.

Hubungan Horizontal

1. HTCK Polsek Bangkinang Kota Dengan Unsur Pengawas Dan Pembantu


Pimpinan Polres Kampar
a) Koordinasi dan kerja sama dalam rangka menunjang kelancaran Tupoksi.
b) Permintaan / pemberian bantuan personel, peralatan, sarana dan prasarana.
c) Koordinasi dan kerja sama dalam perencanaan dan penyelengaraan operasi
kepolisian dan kontijensi.
d) Koordinasi dan kerja sama di bidang pembinaan, pengelolaan, pemeliharaan
dan perawatan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan kualitas dan
keberhasilan tugas.
e) Koordinasi dalam perumusan sistem metode, organisasi dan tata kerja.
31

f) Koordinasi dalam rangka pertukaran informasi dan data yang di perlukan oleh
masing-masing unit fungsi Polsek Bangkinang Kota guna kelancaran
pelaksanaan Tupoksi.

2. HTCK Unsur Pelaksana Tugas Pokok Polres Kampar Dengan Polsek


Bangkinang Kota
a) Koordinasi dan kerja sama dalam rangka menunjang kelancaran Tupoksi.
b) Permintaan / pemberian bantuan personel, peralatan, sarana dan prasarana.
c) Koordinasi dan kerja sama dalam perencanaan dan penyelengaraan operasi
kepolisian dan kontijensi.
d) Koordinasi dan kerja sama dalam penanggulangan dan penanganan tindak
pidana, gangguan keamanan, serta keamanan ketertiban keselamatan dan
kelancaran lalu lintas.
e) Koordinasi dan kerja sama di bidang pembinaan fungsi teknis dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberhasilan tugas.
f) Koordinasi dalam perumusan sistem metode, organisasi dan tata kerja.
g) Koordinasi dalam rangka pertukaran informasi dan data yang diperlukan oleh
masing-masing unit fungsi Polsek Bangkinang Kota guna kelancaran
pelaksanaan Tupoksi.

3. HTCK Unsur Pendukung Polres Kampar dengan Polsek Bangkinang Kota


a) Koordinasi dan kerja sama dalam rangka menunjang kelancaran Tupoksi.
b) Koordinasi dan kerja sama dalam perencanaan dan penyelengaraan pendidikan
dan pelatihan dan pengembangan.
c) Koordinasi dan kerja sama di bidang penggunaan dan pertanggungjawaban
keuangan, fungsi kedokteran kesehatan Polri, serta pembinaan kesejahteraan.
d) Koordinasi dalam rangka pertukaran informasi dan data yang di perlukan oleh
masing-masing unit fungsi Polsek Bangkinang Kota guna kelancaran
pelaksanaan Tupoksi.

4. HTCK Polsek Bangkinang Kota Dengan Polsek – Polsek Jajaran Polres


Kampar Lainnya
a) Koordinasi dan kerja sama dalam penanganan permasalahan yang melibatkan
antar Polsek.
b) Koordinasi dan kerja sama bidang operasional dalam rangka melaksanakan
operasi kepolisian.
c) Koordinasi dan kerja sama dalam rangka pemberian / penerimaan bantuan
perkuatan
d) Koordinasi dalam rangka pertukaran informasi dan data yang diperlukan oleh
masing-masing unit fungsi antar polsek guna kelancaran pelaksanaan Tupoksi.
32

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Fungsi pengawasan dan pengendalian dimaksudkan agar tujuan yang akan dicapai
dapat berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan guna memperoleh hasil yang
optimal.
Pengawasan dan pengendalian di lingkungan Polsek Bangkinang Kota dilaksanakan
oleh masing-masing pimpinan Bagian, Satuan fungsi, Seksi dan Polsek jajaran Polsek
Bangkinang Kota secara melekat dalam Pelaksanaan tugas anggota sehingga tugas yang
akan dicapai sesuai dengan program dan anggaran yang telah ditetapkan dalam
perencanaan dan hubungan pimpinan dengan anggota terjalin secara sinergi sehingga
dapat menghindari adanya penyimpangan – penyimpangan anggota dalam Pelaksanaan
tugasnya.
Dalam Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terdapat perkembangan yang
bersifat khusus dan Kapolsek Bangkinang Kota dapat memberi arahan untuk mendapat
keputusan dalam pemecahannya.

PENUTUP

Demikian naskah Hubungan Tata Cara Kerja di lingkungan Polsek Bangkinang Kota
ini dibuat untuk dapat dijadikan pedoman bagi masing-masing Bagian, Satuan Fungsi,
Seksi dan Polsek jajaran Polsek Bangkinang Kota, sehingga akan tercapai suatu
sinergitas baik secara vertikal, horizontal, sektoral maupun diagonal.

Di tetapkan di : Bangkinang
Pada tanggal : 01 Januari 2023
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BANGKINANG KOTA

BENNY PATAR TUA TURNIP,S.H.,M.H.


INSPEKTUR POLISI DUA NRP 83101426

Anda mungkin juga menyukai