ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Hubungan Masyarakat (Humas) Palang Merah
Indonesia (PMI) Kota Bima Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Donor Darah.
Rumusan masalah yang diangkat dalam pembahasan ini yaitu, Bagaimana starategi komunikasi
hubungan masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk donor darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
starategi komunikasi hubungan masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bima
dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk donor darah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Berdasarkan analisis terhadaps sejumlah
variable penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian
yang diperoleh yaitu: Hubungan masyarakat atau Public relations adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling
pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Aktivitas public relations
adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara lembaga dengan publik yang
bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan
tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif organisasi
dan tujuan organisasi terhadap membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan donor
darah.
Saran diajukan untuk menampung pendapat dan masukan dari masyarakat luas terhadap
pelayanan dan fasilitas organisasi, akan lebih baik jika public relations PMI mengaktifkan forum
internet atau website yang bisa diakses oleh masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia saja tapi
juga di dunia, sehingga bisa berguna untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan dan
informasi PMI selanjutnya.
1
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
Upaya Kesehatan Tranfusi Darah pernah donor darah), takut jarum suntik
(UKTD) adalah salah satu kegiatanPMI yang atau takut darah, takut tertular penyakit dan
ditugaskan oleh pemerintah berdasarkan sebagainya,
Peraturan Pemerintah No. 18 tahun Kondisi pada PMI Kota Bima yang
1980 tentang tranfusi darah. Upaya itu sekarang terjadi, belum adanya Bank Darah
dilaksanakan dengan pembentukan unit pada Kantor PMI yang terdapat di daerah
tranfusi darahPMI, unit ini merupakan unit Bima, penyebabnya Rumah Sakit belum bisa
pelayanan teknis yang diatur dan tunduk menyediakan Bank Darah dan peralatan
pada 2 pengurus PMI di masing - masing yang belum memadai. Pada dasarnya PMI
jajarannya (Palang Merah Indonesia, 2004). Pusat menghimbau untuk membuat Bank
Sebagai organisasi kemanusiaan yang Darah, gunannya untuk mempercepat
bergerak dibidang kesehatan, tanggap proses pengambilan darah bagi pasien yang
bencana dan pelayanan masyarakat, membutuhkan, namun hingga kini pada
tugas terpentingyang harus dilakukan kebanyakan PMI di Daerah atauKabupaten
adalah mengurus penyediaan darah, belum terealisasi adanya Bank Darah di
namun masalahnya jumlah pasien yang Kantor PMI.
membutuhkan darah sangatlah besar. Hal Bahaya Palang Merah Indonesia(PMI)
tersebut tidak diikuti dengan kesadaran jika tidak ada stok darah yaitu layanan
masyarakat yang sukarela mendonorkan kepada masyarakatterhambat dan tidak
darahnya. Kebutuhan darah terus meningkat bisa terlayani dengan baik, bisa terancam
dari tahun ke tahun, masyarakat yang kematian padapasien. Sebagai makhluk
hendak membutuhkan darah biasanya sosial, manusia harus peduli dengan
terjadi karena ada suatu kebutuhan yang sesama. Seperti yang terjadi sekarang ini,
mendesakdan menyangkut hidup atau mati bahwa kebutuhan akan darah sangatlah
seseorang. tinggi, itulah yang harus menjadikan
Kebutuhannya antara lain seperti masyarakat yang memiliki tubuh sehat
anemia pada usia lanjut diatas 60 tahun, untuk peduli menjadi pendonor sukarela.
ibu yang hamil dan sehabis melahirkan Karena dengan adanya masyarakat yang
atau persalinan yang biasanya mengalami sukarela mendonorkan darahnya, itu bisa
pendarahan banyak, operasi yang meningkatkan stok persediaan darah pada
membutuhkan asupan darah, kecelakaan PMI dan tentunya bisa menyelematkan
yang mengalami pendarahan cukup parah, banyak nyawa manusia.Masyarakat Bima
dan kanker darah. Kebutuhan akan darahsaat pada dasarnya belum mengetahui dan
ini pada pasien yang membutuhkan masih belum paham adanya program layanan yang
sangat terkendala, dikarenakan masih dilakukanPMI dan belum mengerti informasi
kurangnya kesadaran masyarakat untuk keberadaan Unit Donor Darah (UDD).
menjadi pendonor sukarela. Sehingga Mengetahui kesadaran masyarakat
ketersediaan darah di Unit Donor Darah akan melakukandonor sangat kurang,
(UDD) yang merupakan bagian3program organisasi pengelolaan darah PMI Kota Bima
dari PMI Kota Bimamasih rendah.Penyebab melakukan strategi komunikasi persuasi
susahnya mencari pendonor darah yang efektif untuk mengajak masyarakatikut
dikarenakan beberapa alasan contohnya berpartisipasi langsung dalam donor darah.
seperti, tidak tahu caramen donor (tidak Sebagai sebuah sistem dalam institusi,
2
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
penguatan bidang kehumasan harus terus yang ingin mengajak untuk bekerja sama,
jalan. Kehumasan bisa menjadi bagian dari namun saat ini pihak yang mengajak kerja
kekuatan PMI ditingkat kota dan Kabupaten, sama tersebut sedang merancang kegiatan
Hubungan Masyarakat (Humas) menjadi tersebut akan seperti apa nantinya.
hal paling penting dan berpengaruh bagi Hingga saat ini Palang Merah
reputasi PMI untuk mendapat perhatian dari Indonesia(PMI) Kota Bima masih
masyarakat, karena merupakan lembaga melaksanakan kegiatan Pelatihan untuk
kemanusiaan besar sebagai modal utama dan setiap kelurahan yang ada di Kota Bima,
tantangan besar untuk mempertahankan Guna untuk merekrut tenaga suka rela yang
citra positif. mempunyai jiwa relawan dan kemanusiaan.
Sesuai fakta yang terjadi, bahwa Dalam hal ini PMI Kota Bima juga tidak
kesadaran masyarakat akan pengetahuan bergerak sendiri, akan tetapi PMI Kota Bima
tentang PMI dan donor darah kurang. juga mempunyai beberapa Rekan kerja yang
Peneliti memilih PMI Kota Bimasebagai berada langsung di bawah naungan PMI
obyek penelitian, maka penelitian deskriptif itu sendiri, yaitu :Tenaga Suka Rela, Palang
kualitatif ini diharapkan akan diketahui Merah Indonesia (TSR–PMI), Korps Suka
bagaimana humas PMI Kota Bima dalam Rela, Palang Merah Indonesia ( KSR-PMI )
melakukan strategi komunikasi persuasi Stisip Mbojo Bima, Dan dibawah naungan
melalui kegiatan-kegiatannya untuk KSR itu sendiri adalah Palang Merah Remaja
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam (PMR), Untuk dikalanganPMR itu ada di
melakukan donor darah. beberapa sekolah menengah atas (SMA)
Humas Palang Merah Indonesia(PMI) yang ada di wilayah Kota Dan Kabupaten
Kota Bima kini sering mengadakan kegiatan Bima yaitu : PMR SMAN 4 Kota Bima,
Donor Darah massal di berbagai tempat PMR SMKN 2 Kota Bima, PMR SMA 2 Kota
yang ada di Kota dan Kabupaten Bima, guna Bima,PMR SMAN 1Sape, PMR SMAN 2 Sape,
untuk memenuhi kebutuhan darah yang PMR SMAN 3 Sape, dan MAN Sape.
ada di UTD (Unit Transfusi Darah) RSUD Dalam kegiatan Donor Darah Masal
Bima yang kini sedang kekurangan stok (DDM) yang dilaksanakan selama dua hari
darah, di karenakan banyaknya pasien yang KSR mampu mendapatkan 150 pendonor
membutuhkan darah secara cepat, sehingga dalam satu haridari kalangan mahasiswa,
membuat keluarga pasien kewalahan untuk dosen serta sekolah sekolah kesehatan dan
mencari pendonor secara suka rela. Humas aparat yang di minta mengirimkan delegasi
PMI Kota bima berperan dengan aktif dalam anggota untuk mendonorkan darah secara
mengadakan kegiatan donor darah, sehingga suka rela, dan masyarakat yang tau adanya
banyak pihak pihak lain yang ingin meminta kegiatan tersebut juga mengikutsertakan
untuk bekerja sama dalam mengsukseskan diri untuk menjadi pendonor suka rela.
program kerja mereka. Dalam kegiatan yang Sehingga kegiatan selama dua hari tersebut
di laksanakan pihak lain, PMI Kota Bima mampu mendapatkan minimal sekitar
langsung di mandatkan untuk mengambil 250 pendonor sukarela.Tahun-tahun awal
alih kegiatan Donor Darah massal, sehingga dilaksanakan donor darah oleh KSR-PMI
kerja sama antara PMI Kota Bima dan pihak yakni pada tahun 2008 hingga 2010 minat
lain tersebut menjadi sukses tanpa kendala. pendonor tidaklah sebanyak tahun 2014
Sampai saat ini pun masih banyak pihak lain hingga 2016. Hal ini dikarenakan kurangnya
3
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
informasi yang sampai pada masyarakat Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan
tentang manfaat donor darah. Masyarakat sosial yang bersifat multidisipliner, tidak
pada tahun-tahun awal tersebut masih bisa menghindari perspektif dari beberapa
merasa takut melakukan donor darah. ahli yang tertarik pada kajian komunikasi,
Namun berkat kerja keras humas PMI Kota sehingga definisi dan pengertian komunikasi
Bima yang menaungi KSR unit STISIP Mbojo menjadi semakin banyak dan beragam.
Bima masyarakat akhirnya menjadi paham Masing-masing mempunyai penekanan
akan manfaat donor darah dan tidak lagi arti, cakupan, konteks yang berbeda satu
merasa takut untuk mendonorkan darahnya. sama lain, tetapi pada dasarnya saling
Merujuk pada masalah tersebut, maka melengkapi dan menyempurnakan makna
permasalahan yang terumuskan adalah komunikasi sejalan dengan perkembangan
“Bagaimana starategi komunikasi hubungan ilmu komunikasi.(Lasswell 1960).
masyarakat (Humas) Palang Merah Indonesia Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya
(PMI) Kota Bima dalam meningkatkan Human Communication Theory terdapat
kesadaran masyarakat untuk donor darah?” 126 buah definisi tentang komunikasi yang
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diberikan oleh beberapa ahli dan dalam
diatas maka tujuan penelitian ini adalah buku Sasa Djuarsa Sendjaja Pengantar Ilmu
untuk mengetahui starategi komunikasi Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang
hubungan masyarakat (Humas) Palang dapat mewakili sudut pandang dan konteks
Merah Indonesia (PMI) Kota Bima dalam pengertian komunikasi. Definisi-definisi
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tersebut adalahs sebagai berikut:Harold
donor darah. Hasil Penelitian ini diharapkan Lasswell Sat, 10/11/2007
dapat memberikan sumbangan terhadap 1. Komunikasi adalah suatu proses me
pengembangan ilmu Komunikasi, khususnya lalui mana seseorang (komunikator)
pada konsentrasi Hubungan Masyarakat menyampaikan stimulus (biasanya
(Humas). Diharapkan dapat memperkaya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
kajian komunikasi khususnya dalam bidang mengubah atau membentuk perilaku
kehumasan. orang-orang lainnya (khalayak).
2. Komunikasi adalah proses penyampaian
TINJAUAN PUSTAKA informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-
A. Definisi Komunikasi
simbol seperti kata-kata, gambar-
Menurut lexicographer (ahli kamus gambar, angka-angka dan lain-lain.
bahasa), komunikasi adalah upaya yang Berelson dan Stainer, 1964.Komunikasi
bertujuan berbagi untuk mencapai pada dasarnya merupakan suatu proses
kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi yang menjelaskan siapa, mengatakan
maka pemahaman yang sama terhadap pesan apa, dengan saluran apa, kepada siapa?
yang saling dipertukarkan adalah tujuan Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who?
yang diinginkan oleh keduanya. Webster’s Says what? In which channel? To whom?
New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 With what effect?)
antara lain menjelaskan bahwa komunikasi 3. Komunikasi adalah suatu proses yang
adalah suatu proses pertukaran informasi membuat sesuatu dari yang semula
diantara individu melalui sistem lambang- dimiliki oleh seseorang (monopoli
lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
4
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
seseorang) menjadi dimiliki oleh dua serta inti dari pandangan pendekatan ini
orang atau lebih. adalah individu (Soeprapto. 2007). Banyak ahli
4. Komunikasi timbul didorong oleh di belakang perspektif ini yang mengatakan
kebutuhan-kebutuhan untuk mengu bahwa individu merupakan hal yang paling
rangi rasa ketidakpastian, bertindak penting dalam konsep sosiologi. Mereka
secara efektif, mempertahankan atau mengatakan bahwa individu adalah objek yang
memperkuat ego. bisa secara langsung ditelaah dan dianalisis
5. Komunikasi adalah suatu proses yang melalui interaksinya dengan individu yang
menghubungkan satu bagian dengan lain.
bagian lainnya dalam kehidupan. Menurut Ralph Larossa dan Donald C.
6. Komunikasi adalah seluruh prosedur Reitzes (1993) dalam West-Turner (2008: 96),
melalui mana pikiran seseorang dapat interaksi simbolik pada intinya menjelaskan
mempengaruhi pikiran orang lainnya. tentang kerangka referensi untuk memahami
bagaimana manusia, bersama dengan
B. Teori Interaksi Analisme Simbolik
orang lain, menciptakan dunia simbolik dan
Teori Interaksi Simbolik yang masih bagaimana cara dunia membentuk perilaku
merupakan pendatang baru dalam studi manusia.
ilmu komunikasi, yaitu sekitar awal abad Interaksi simbolik ada karena ide-ide
ke-19 yang lalu. Sampai akhirnya teori dasar dalam membentuk makna yang berasal
interaksi simbolik terus berkembang sampai dari pikiran manusia (Mind) mengenai
saat ini, dimana secara tidak langsung SI diri (Self), dan hubungannya di tengah
merupakan cabang sosiologi dari perspektif interaksi sosial, dan tujuan bertujuan akhir
interaksional (Ardianto. 2007: 40). untuk memediasi, serta menginterpretasi
Interaksi simbolik menurut perspektif makna di tengah masyarakat (Society)
interaksional, dimana merupakan salah satu dimana individu tersebut menetap. Seperti
perspektif yang ada dalam studi komunikasi, yang dicatat oleh Douglas (1970) dalam
yang barangkali paling bersifat ”humanis” Ardianto (2007: 136), Makna itu berasal
(Ardianto. 2007: 40). Dimana, perspektif ini dari interaksi, dan tidak ada cara lain
sangat menonjolkan keangungan dan maha untuk membentuk makna, selain dengan
karya nilai individu diatas pengaruh nilai-nilai membangun hubungan dengan individu lain
yang ada selama ini. Perspektif ini menganggap melalui interaksi.
setiap individu di dalam dirinya memiliki esensi Definisi singkat dari ke tiga ide dasar
kebudayaan, berinteraksi di tengah sosial dari interaksi simbolik, antara lain: (1)
masyarakatnya, dan menghasilkan makna Pikiran (Mind) adalah kemampuan untuk
”buah pikiran” yang disepakati secara kolektif. menggunakan simbol yang mempunyai makna
Dan pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa sosial yang sama, dimana tiap individu harus
setiap bentuk interaksi sosial yang dilakukan mengembangkan pikiran mereka melalui
oleh setiap individu, akan mempertimbangkan interaksi dengan individu lain, (2) Diri (Self)
sisi individu tersebut, inilah salah satu ciri adalah kemampuan untuk merefleksikan diri
dari perspektif interaksional yang beraliran tiap individu dari penilaian sudut pandang atau
interaksionisme simbolik. pendapat orang lain, dan teori interaksionisme
Teori interaksi simbolik menekankan simbolis adalah salah satu cabang dalam
pada hubungan antara simbol dan interaksi, teori sosiologi yang mengemukakan tentang
5
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya, dan Selanjutnya menurut Onong Uchjana
(3) Masyarakat (Society) adalah jejaring Effendi bahwa strategi komunikasi terdiri
hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dari dua aspek, yaitu :
dan dikonstruksikan oleh tiap individu “Secara makro (Planned multi-
ditengah masyarakat, dan tiap individu media strategy). Secara mikro (single
communication medium strategy).
tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka Kedua aspek tersebut mempunyai
pilih secara aktif dan sukarela, yang pada fungsi ganda, yaitu : Menyebarluaskan
akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pesan komunikasi yang bersifat
pengambilan peran di tengah masyarakatnya. informatif, persuasif dan instruktif
secara sistematis kepada sasaran
C. Strategi Komunikasi untuk memperoleh hasil yang optimal.
Menjembatani “cultural gap” , misalnya
Strategi adalah keseluruhan ke suatu program yang berasal dari
putusan kondisional tentang tindakan suatu produk kebudayaan lain yang
dianggap baik untuk diterapkan dan
yang akan dijalankan, guna mencapai dijadikan milik kebudayaan sendiri
tujuan. Jadi merumuskan strategi, berarti sangat tergantung bagaimana strategi
memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang mengemas informasi itu dalam
dan waktu) dihadapi dan yang akan mungkin dikomunikasiknnya. (1981 : 67)”
di masa depan, guna mencapai efektifitas.
Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara
buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan
efektif banyak ditentukan oleh penentuan
bahwa :
strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak
“Sesungguhnya suatu strategi adalah
ada strategi komunikasi yang baik efek dari keseluruhan keputusan kondisional tentang
proses komunikasi (terutama komunikasi tindakan yang akan dijalankan, guna
media massa) bukan tidak mungkin akan mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi
komunikasi, berarti memperhitungkan
menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu)
untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah yang dihadapi dan yang akan mungkin
dengan menggunakan model-model komunikasi. dihadapi di masa depan, guna mencapai
Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang efektivitas. Dengan strategi komunikasi
ini, berarti dapat ditempuh beberapa cara
berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka memakai komunikasi secara sadar untuk
untuk menilai keberhasilan proses komunikasi menciptakan perubahan pada diri khalayak
tersebut terutama efek dari proses komunikasi dengan mudah dan cepat. (1984 :10).”
tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendi METODE PENELITIAN
dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Jenis penelitian ini adalah penelitian
Komunikasi” menyatakan bahwa : kualitatif penelitian ini dilaksanakan di
“Strategi komunikasi merupakan kantor PMI KOta Bima yang berlokasi di
panduan dari perencanaan komu jalan Ishaka Abdullah No.21 Raba Ngodu
nikasi (communication planning)
Utara Kota Bima. Subjek dari penelitian pada
dan manajemen (communications
management) untuk mencapai suatu PMI Kota Bima ini adalah; Ketua Umum PMI
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut Kota Bima; Bidang Hubungan Masyarakat
strategi komunikasi harus dapat
(HUMAS); Staf Yang Berpengalaman; Kepala
menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara taktis harus dilakukan, dalam arti Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit
kata bahwa pendekatan (approach) bisa Umum Daerah (RSUD) Bima; Masyarakat
berbeda sewaktu-waktu tergantung dari
Yang Pernah Donor Darah Yang Berumur
situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
6
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
7
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
8
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
9
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
cita-cita atau tujuan sehingga apa yang kita aktivitas program humas, memastikan
ingingkan dapat kita raih dan terwujud, kerjasama aktif dalam program organisasi,
mendorong warga mendukung kebijakan
dengan kata lain ‘kita ini sebenarnya mau dan program yang ditetapkan; sensus,
dicitrakan seperti apa dan hal tersebut akan program pengawasan keamanan
bergulir seiring berkembangnya waktu. lingkungan, kampanye penyadaran akan
manfaat donor darah, melayani sebagai
Image atau citra merupakan persepsi orang pelayan publik untuk kesejahteraan
lain terhadap kita. Persepsi atau penilaian masyarakat dalam membangun citra
orang tidak akan selalu sama dengan apa organisasi. (Hasil Wawancara, 23 Juli
2016).
yang kita inginkan. Orang bebas menilai kita
berdasarkan cara pandang mereka, sehingga Hasil wawancara dengan sumber lain,
dibutuhkan evaluasi diri dari waktu ke dengan Drs. M. Farid selaku anggota pada
waktu agar citra kita selalu dinilai positif PMI Kota Bima sebagai berikut :
Persiapan humas tidak hanya itu, me
oleh orang lain.
ngelola isu publik didalam organisasi
Reputasi organisasi merupakan penilaian serta meningkatkan aksesibilitas pu
atas seluruh citra organisasi yang ada dalam blik ke pejabat administrasi; mengelola
informasi internal, menyiapkan newsletter
benak masyarakat. Meskipun ada indikator-
organisasi, pengumuman elektronik, dan
indikator yang dapat menjadi acuan reputasi, isi dari dari situs internet organisasi untuk
sejatinya reputasi hanya dapat diukur melalui karyawan; memfasilitasi hubungan media-
menjaga hubungan dengan pers lokal;
presepsi masyarakat. Pada pengambilan
bertugas sebagai saluran untuk semua
keputusan khalayak atau penyusunan pertanyaan media; memberitahu pers
kebijakan, maka reputasi merupakan salah tentang organisasi dan praktiknya serta
kebijakannya dalam pembangunan citra
satu komponen yang dinilai. Kepemimpinan
organisasi pada masyarakat dalam rangka
organisasi, upaya yang dilakukan, filosofi meningkatkan kepedulian masyarakat
organisasi akan mencerminkan kredibilitas akan donor darah. (Hasil Wawancara 30
Juli 2016).
organisasi dan integritas anggota organisasi
yang akan memberikan rasa kepercayaan Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat
kepada masyarakat. dijelaskan secara umum bahwa persiapan
a. Persiapan Humas dalam Membangun humas dalam membangun citra organisasi
Citra Organisasi untuk Membangun untuk Membangun Kesadaran Masyarakat
Kesadaran Masyarakat Untuk Donor Untuk Donor Darah sudah baik, memberi
Darah informasi konstituen tentang aktivitas
program humas, memastikan kerjasama aktif
Untuk mengetahui tanggapan responden
dalam program pemerintah; mendorong
terhadap persiapan Humas dalam Membangun
warga mendukung kebijakan dan program
Citra Organisasi dalam Membangun Kesadaran
yang ditetapkan; sensus, program pengawasan
Masyarakat Untuk Donor Darah dapat dilihat
keamanan lingkungan, kampanye penyadaran
pada hasil wawancara berikut:
Hasil wawancara dengan Drs. H. Ramli akan manfaat donor darah.
Hakim, M. Si selaku Wakil Ketua I Bidang b. Peran Serta Humas dalam Membangun
Kelembagaan, SDM, Dana dan Humas PMI Kesadaran Masyarakat Untuk Donor
Kota Bima sebagai berikut: Darah
Persiapan humas dalam usaha
membangun sebagai citra organisasi, Untuk mengetahui tanggapan res
memberi informasi konstituen tentang ponden terhadap peran serta Humas dalam
10
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
11
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
12
Aini Annisya. Strategi Komunikasi Hubungan...
masyarakat sebagai pendonor darah. sebagai jantung etis dari sebuah organisasi.
(Hasil Wawancara, 30 Juli 2016). Karena humas adalah pengendali
komunikasi internal maupun eksternal,
Hasil wawancara dengan sumber lain, humas juga mengatasi krisis organisasi.
(Hasil Wawancara, 30 Juli 2016).
dengan Drs. Hamdan selaku anggota pada
PMI Kota Bima sebagai berikut : Hasil wawancara dengan sumber lain,
Hubungan masyarakat berfungsi me dengan Rusdin, S.Sos selaku Sekretaris pada
numbuhkan hubungan baik anata
segenap komponen pada suatu lembaga PMI Kota Bima sebagai berikut :
dalam rangka memberikan pengertian, Dalam membangun kesadaran masyarakat
menumbuhkan motivasi dan akan donor darah. mayarakat menganggap
partisipasi. Semua ini bertujuan untuk humas lebih sering mengurus kebenaran
menumbuhkan dan mengembangkan dari pada menyampaikan kebenaran,
pengertian dan kemauan baik (good Persepsi yang berkembang seperti itulah
will) publiknya serta memperoleh opini yang mendorong perlunya para praktisi
public yang menguntungkan atau untuk humas membuat sebuah kode etik profesi
menciptakan kerja sama berdasarkan yang menekankan kejujuran diatas
hubungan yang baik dengan public. segalanya. Dengan adanya kode etik, maka
(Hasil Wawancara 23 Juli 2016). profesi humas akan secara terbuka dapat
dinilai oleh masyarakat sehingga para
Berdasarkan hasil wawancara di atas profesionalnya bisa mempertanggungj
dapat dijelaskan secara umum bahwa jawabkan apa yang telah dikerjakannya.
(Hasil Wawancara 30 Juli 2016).
hubungan komunikasi dengan profesi
humas dalam membangun kesadaran Berdasarkan hasil wawancara di atas
masyarakat untuk donor darah sudah baik, dapat dijelaskan secara umum bahwa etika
karena hubungan masyarakat berfungsi humas dalam komunikasi membangun
menumbuhkan hubungan baik anata membangun kesadaran masyarakat pada
segenap komponen pada suatu lembaga donor darah, humas dapat dikatakan sebagai
dalam rangka memberikan pengertian, jantung etis dari sebuah organisasi. Karena
menumbuhkan motivasi dan partisipasi. humas adalah pengendali komunikasi
Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan internal maupun eksternal, humas juga
dan mengembangkan penengertian dan mengatasi krisis organisasi.
kemauan baik.
Etika Humas dalam Berkomunikasi KESIMPULAN
Membangun Kesadaran Masyarakat Untuk Kesimpulan dalam penelitian ini:
Donor Darah. Untuk mengetahui tanggapan 1. Dalam membangun kesadaran
responden terhadap etika humas dalam masyarakat terhadap donor darah. Peran
berkomunikasi dalam membangun kesadaran ini dilakukan Humas dan organisasi
masyarakat untuk donor darah dapat dilihat dengan menjembatani komunikasi
pada hasil wawancara berikut: antara pihak organisasi dan publiknya
Hasil wawancara dengan Drs. H. Ramli melalui kegiatannya di pusat informasi
Hakim, M. Si selaku Wakil Ketua I Bidang organisasi. Melalui media ini, perannya
Kelembagaan, SDM, Dana dan Humas PMI sebagai mediator antara organisasi dan
Kota Bima sebagai berikut: publiknya dapat terlaksana meskipun
Etika humas dalam meningkatkan masih dalam bentuk sederhana, namun
kesadaran masyarakat untuk donor darah,
kegiatan ini dirasa cukup efektif untuk
berkomunikasi akan membangun citra
organisasi yaitu humas dapat dikatakan mengakomodir kebutuhan keperluan
13
Volume III Nomor 1 Januari-Juni 2016: 1-14
stok darah dan juga organisasi tentunya. seorang public relations mempunyai
2. Hubungan masyarakat atau Public peranan penting dalam setiap
relations adalah suatu usaha yang hubungannya. Apabila komunikasi tidak
sengaja dilakukan, direncanakan secara dapat digunakan dengan baik atau tidak
berkesinambungan untuk menciptakan berjalan dengan lancar maka komunikasi
saling pengertian antara sebuah tersebut tidak akan efektif dalam suatu
lembaga/institusi dengan masyarakat. proses komunikasi. Kegiatan komunikasi
Aktivitas public relations adalah sangat dibutuhkan karena untuk
menyelenggarakan komunikasi timbal menjalin hubungan kerjasama antara
balik antara lembaga dengan publik pihak organisasi dengan masyarakat.
yang bertujuan untuk menciptakan Dengan penggunaan strategi komunikasi
yang baik dan tepat akan membawa
saling pengertian dan dukungan bagi
kemajuan organisasi dan meningkatkan
tercapainya suatu tujuan tertentu,
jumlah masyarakat yang berminat atau
kebijakan, kegiatan produksi, demi
ingin mendonorkan darahnya demi
kemajuan lembaga atau citra positif
kebaikan bersama.
organisasi dan tujuan organisasi terhadap
membangun kesadaran masyarakat DAFTAR PUSTAKA
untuk melakukan donor darah. Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya.
3. Humas (Public relation) mempunyai 2007. Komunikasi Massa Suatu Penghantar.
hubungan erat dengan citra organisasi Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
tersebut yakni apabila, Public Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu
relation dalam menyampaikan pesan- Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
pesan secara tepat sasaran mampu Effendy, Onong, 1994, Ilmu Komunikasi:
menghimpun awareness dari public dan Teori dan Praktek, Bandung, Remaja
Rosdakarya.
menumbuhkan citra positif dari public
terhadap organisasi. Citra yang baik akan Miles, Matthew B dan huberman, A Michael.
1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta.
menumbuhkan reputasi yang baik pula
Universitas Indonesia Press
dari suatu organisasi.
Soleh Soemirat, & Elvinaro Ardianto, 2007.
4. Dalam melaksanakan kegiatan public
Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:
relations, organisasi tidak bisa Rosdakarya.
lepas dari penggunaan strategi Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif
komunikasi. Komunikasi yang dimiliki Kualitatif & RNB. Bandung: Alfabeta
14