Anda di halaman 1dari 7

INFOKOM

(Sebuah refleksi orientasi)


Oleh : N. Ilmi A.M

A. MUQADIMAH
Berbicara informasi dan komunikasi, atau sering disebut (INFOKOM) tentunya seringkali kita terjebak dalam
sebuah perangkat komunikasi satu arah. Padahal saat ini jalur komunikasi tidak hanya melaui Surat, Walkie Talkie,
Handy Talkie, Rig, Telephone, Telegram, Faximili, Handphone, dan Email saja, namun melalui peranan internet
komunikasi menyasar media sosial seperti Facebook, Twitter, instagram, Insta Beauty, WhatsApp, Line, dsb.
INFORMASI adalah segala sesuatu yang mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi. KOMUNIKASI
adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih sehingga informasi yang diperoleh bisa di mengerti
atau dipahami. TEKNOLOGI menurut kamus besar Bahasa Indonesia artinya metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis melalui penerapan ilmu pengetahuan arti lain dari teknologi adalah keseluruhan sarana dan fasilitas untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Komponen-komponen dalam komunikasi :
a. Pengirim Informasi; Ketika kita bercakap-cakap atau bertanya-jawab, setiap orang yang bertindak sebagai
penanya ataupun penjawab dapat bertindak sebagai Pengirim Informasi.
b. Penerima Informasi; Dalam suatu peristiwa tanya jawab seperti yang sering kita lakukan, teman yang
mendengarkan juga kalian semua yang ikut mendengarkan adalah Penerima Informasi.
c. Bentuk Informasi; Dalam kegiatan yang berupa percakapan, bentuk komunikasi yang dipakai adalah komunikasi
LISAN, tetapi bila informasi yang dikirim atau diterima itu berupa tulisan, maka bentuk komunikasinya adalah
komunikasi TERTULIS, terkadang komunikasi berlangsung dalam bentuk tanda-tanda atau gerakan-gerakan
anggota tubuh maka bentuk komunikasi seperti ini disebut ISYARAT.
d. Media atau sarana Informasi; Bagaimana kita mengetahui kalau pertanyaan kita telah dijawab ? Tentu karena
suaranya merambat melalui udara dan sampai ke telinga kita. Media komunikasi dalam kegiatan percakapan
adalah SUARA. Selain suara komunikasi juga dapat dilakukan dengan TULISAN, media komunikasi dengan
tulisan akan bermanfaat juga untuk orang lain yang tidak mengikuti percakapan. Mereka akan menerima
informasi berdasarkan berbagai tulisan yang mereka baca.
Berdasar pada tugas Infokom yang singkatnya meliputi:
a. Menyusun program kerja informasi dan komunikasi secara umum yang mencakup sasaran manusia, material dan
operasional
b. Melaksanakan penyimpanan rahasia satuan.
c. Membuat perencanaan pengamanan secara khusus baik pengamanan didalam maupun mengamanan di luar.
d. Bersama-sama Satuan Pengawas memantau dan menindak setiap kegiatan yang menyimpang dari ketentuan
satuan baik Intern maupun Ekstern.
e. Mendata potensi tim informasi dan komunikasi disemua Cabang dan membentuk jaringan komunikasi cepat.
f. Mengadakan penyelidikan dan pemantauan tentang situasi dan kondisi baik kedalam maupun keluar tentang
keadaan manu asia maupun materiil.
g. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan satuan secara terperinci.
h. Melaksanakan kajian dari hasil temuan kepengawasan dari berbagai peristiwa yang berdampak pada pelemahan
organisasi berikut menyusun altematif pemecahan untuk disampaikan kepada Kepala atau Wakil Kepala.
i. Menyusun perencanaan pengoperasian personil inkom berikut wilayah kerjanya.
j. Bertindak/ bersikap sebagai mata dan telinga Satuan.
k. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan Intelijen dan pengamanan satuan.

Disamping tugas tersebut di atas, Infokom yang berperan pula sebagai Humas punya keharusan tupoksi berupa:
- Memiliki kemampuan bahasa asing yang baik, dikarenakan berkomunikasi secara langsung dengan pihak lain.
- Harus memahami ilmu komunikasi yang berhubungan dengan kemampuan untuk mempromosikan atau
mempertahankan citra positif suatu instansi atau perusahaan

B. CYBER
Sebagai garda depan hubungan masyarakat, maka infokom diharapkan juga siap berperang melalui jaringan
internet. Didapuk sebagai pasukan perang dengan berita Hoax dan kecaman-kecaman melalui media sosial,
diharapakan keudian dapat menetralisir segala pemberitaan, komentar dan segala informasi yang menyasar serta
mendeskreditkan organisasi dengan alasan dan cara, berikut ini:
 Maksud utama CYBER didirikan:
- Hingga kisaran 2023 kondisi Indonesia gencar perang di “medsos dan sosmed”
- Mengatasi besarnya arus serangan di Media sosial dan sosial media mengenai pemberitaan yang
meremehkan, memecah belah, merusak jiwa NKRI dan Organisasi NU
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam penguasaan Media Informasi
- Membuat jaringan “CYBER ARMY” sebagai upaya memerangi rongrongan informasi yang tidak selaras dengan
NKRI dan Organisasi NU
 Membuat akun BUZZER sebagai upaya dan alat “Cyber ARMY” bergerak
- Penggunaan Akun BUZZER sebagai upaya kita untuk menyelinap dalam jaringan lawan
- Serangan melalui online dari lawan yang gencar sikapi dengan bijak dan santun, sehingga mereka tidak sadar
kita kupas sedikit demi sedikit untuk kemudian secara bersama diberangus.
 Metode pemberitaan melalui media sosial, lebih berhati-hati terutama pada unsur penggunaan struktur kalimat.

C. INTELEJEN
Berbicara intelejen, Indonesia pernah mengalami kejayaan kekuasaan intelejen. Saat itu citra intelejen sangat
kuat dengan orang tegap, rambut gondrong, jaket kulit gelap, pistol di pinggang, HT dan tidaklupa Toyota Hardtop
sebagai tunggangan. Gambaran tersebut terus membekas hingga sekarang.
Namun ternyata gambaran tersebut kurang tepat, karena justru petugas intelejen dituntut untuk terlihat seperti
orang biasa. Mengingat pelajaran dasar petugas intelejen adalah cover (kedok) untuk penyamaran guna tidak
dicurigai dan diterima oleh target operasi.
Disamping itu pula, intelejen dalam praktiknya adalah orang yang memiliki kemahiran mengorek informasi.
Selain cover, keanggotaannya tidak hanya kaum pria, namun juga kaum Hawa. Hal ini sesuai dengan yang
dilakukan CIA saat ini dan sebagaimana pernah disampaikan Bung Karno:
“Pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia. Aku telah membuktikannya di Bandung. Dalam keanggotaan
PNI di Bandung terdapat 670 orang berprofesi demikian dan mereka adalah anggota yang paling setia dan patuh.
Kalu menghendaki mata-mata yang hebat, berilah aku seorang pelacur yang baik. Mereka sangat baik dalam
tugasnya. (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia; edisi revisi 2007; hal. 100)

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh intelejen:


 Setiap menjalankan agensi terhadap informasi haruslah melaksanakan tahapan:
- Penelitian
- Hasil pendengaran
- Pengamatan
- Deteksi
- Penetrasi (penyusupan)
 Dalam menilai informasi tahapan yang dilakukan, antara lain:
- Tertuju (sesuai dengan kern info)
- Dapat dipercaya (info yang mengandung kebenaran)
- Teliiti (si pelapor dapat dipercaya)
 Penilaian terhadap info dan sumber berita:
1. Ketentuan sumber berita
- A = dapat dipercaya sepenuhnya
- B = biasanya dapat dipercaya
- C = agak dapat dipercaya
- D = diragukan
- E = tidak dapat dipercaya
- F = kepercayaan tidak dapat dinilai
2. Ketelitian info
- 1 = kebenaran berita dikuatkan olehsumber-sumber lain
- 2 = beritanya mungkin benar
- 3 = beritanya barangkali mengandung kebenaran
- 4 = kebenaran beritanya diragukan
- 5 = tak mungkin benar
- 6 = kebenarannya tak dapat dinilai
 Penilaian naskah intelejen sesuai tingkatan isi dan keadaannya meliputi:
- Sangat rahasia (Top Secret)
- Rahasia (Secret)
- Hanya untuk yang berkepentingan (Confidential)
- Terbatas (Restricted)
D. KOMUNIKASI RADIO
a. Sejarah Singkat Perkembangan KRAP
KRAP singkatan dari Komunikasi Radio Antar Penduduk adalah komunikasi radio yang pada awalnya
menggunakan band frekuensi HF (11 meter band), di Negara asalnya, yaitu Amerika terkenal dengan nama CB
(Citizen Band), yang dilegalisir sejak tahun 1958 dibawah pengawasan Federal Communication Commission
(FCC).
Keberadaan CB diperlukan masyarakat Amerika sebagai sarana komunikasi antar penduduk untuk saling
memberikan informasi bila mendapat kesulitan, mohon bantuan/pertolongan dengan segera atau kepentingan
gawat darurat. Sehingga instansi-instansi resmipun seperti : Kepolisian, SAR, rumah Sakit, Pemadam
Kebakaran, dan lembaga social kemasyarakatan lainnya, ikut secara aktif memonitor pada frekuensi tertentu
yang disebut “Jalur Gawat Darurat”. Apabila terdengar berita yang sifatnya meminta bantuan, maka instansi yang
bersangkutan siap membantunya. Disamping itu alat komunikasi ini juga banyak digunakan untuk membantu
komunikasi pada penyelenggaraan acara-acara penting lainya.
b. Dasar Hukum
UU No. 8 Th 1985 Tentang Organisasi Kemasyarakatan
UU No. 36 Th 1999 Tentang Telekomunikasi
PP No. 52 Th 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
c. Penyelenggaraan
Sepintas orang melihat bahwa kegiatan berkomunikasi dengan radio (istilah popular nge-break) adalah
kegiatan yang disamping menyenangkan juga sangat mengasyikkan, karena dengan membeli perangkat
komunikasi radio kemudian dioperasikan, hanya dengan berdiam diri di kamar atau di dalam mobil seseorang
dapat berhubungan (berkomunikasi) dengan rekannya yang berada di tempat yang sangat jauh, juga dalam
berkomunikasi dapat melakukan saling tukar menukar informasi dalam segala hal. Sebenarnya tidaklah
sesederhana itu, karena:
1. Berkomunikasi dengan radio menggunakan ruang angkasa, dimana ruang angkasa termasuk bagian dari bumi
dan air yang termasuk kekayaan alam yang harus dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
(pasal 33 UUD’45).
2. Berkomunikasi dengan radio adalah merupakan suatu kegiatan telekomunikasi. Sedangkan kegiatan
telekomunikasi di Indonesia dengan maksud dan tujuan tertentu telah diatur dengan undang-undang, yaitu
UU Nomor: 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan beberapa peraturan penjabarannya.
3. Sebagai warga negara harus ikut bertanggungjawab akan masa depan bangsa dan Negara tercinta ini dengan
ikut berpartisipasi aktif dalam berbagai sector pembangunan.
d. Penggunaan Komunikasi Radio Antar Penduduk
(Cuplikan PERMEN No: 34/PER/M.KOMINFO/8/2009)
Penggunaan alat dan perangkat KRAP
1. Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan:
a. hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota;
b. pembinaan, penyuluhan dan penyelenggaraan Organisasi;
c. bantuan komunikasi dalam rangka penyelenggaraan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan, dan
penyelenggaraan kemanusiaan lainya;
d. penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR).
2. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi adalah Bahasa Indonesia sesuai dengan etika dan tata cara
berkomunikasi yang baik.
3. Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk:
a. memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya yang dapat menimbulkan
gangguan keamanan dan ketertiban;
b. memancarkan pemberitaan/berita yang bersifat komersial atau memperoleh imbalan jasa;
c. memancarkan berita marabahaya atau berita yang tidak benar dan/atau signal yang menyesatkan;
d. memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain
memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato, dongeng, dan pembicaraan asusila;
e. Tata Cara Berkomunikasi
Meskipun pada dasarnya berkomunikasi dengan radio adalah kegiatan kesenangan (hobi), tetapi karena
berhubungan dengan banyak orang yang sama-sama menggunakan dan dengan berbagai kepentingan, maka
perlu adanya tata cara komunikasi yang baik, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang mengakibatkan
maksud dan tujuan penggunaan KRAP tidak tercapai.
Berkomunikasi dengan radio tidak berbeda dengan berkomunikasi melalui media lain (seperti lewat surat,
telepon), maupun komunikasi langsung antar pelakunya yang mana berlaku norma hukum dan norma etika dan
moral serta sopan santun pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.
Banser Sebagai mitra kehormatan pemerintah, hendaknya disadari oleh para anggotanya agar setiap
perilaku baik pada saat berada di lingkungan umum maupun pada saat berkomunikasi dengan radio harus
memperhatikan segala norma yang berlaku dalam masyarakat baik norma hukum, moral, etika dan sopan santun
maupun norma agama. Sehingga visi dan misi GP ANSOR beserta anggotanya dalam ikut aktif dalam
pembangunan bangsa dan negara ini terlaksana.
Cara dasar komunikasi radio adalah dengan tidak menyela komunikasi yang sedang berlangsung, namun
dengan mengambil saat jeda diantara komunikasi, dan bila sangat urgent maka memohon ijin menyela dengan
aturan yang berlaku. Disamping itu pula, penggunaan frekwensi radio dalam komunikasi adalah dengan
seperlunya tanpa berbelit-belit.
f. Bantuan Komunikasi (Bankom)
1. Umum
a. BANKOM adalah suatu kegiatan nyata yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk melakukan
bantuan dengan menggunakan sarana KRAP.
b. BANKOM merupakan sarana mewujudkan partisipasi dan semangat pengabdian anggota BANSER,
sekaligus menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, dan oleh karena itu
harus ditata secara benar.
c. Kegiatan BANKOM dapat dilakukan setiap saat oleh anggota BANSER apabila dibutuhkan oleh
masyarakat atau instansi tertentu.
d. Personil tugas BanKom adalah Anggota BANSER yang secara langsung melakukan kegiatan Bankom.
e. Jaring Komunikasi adalah suatu bagan jaringan kerja Bankom yang dibuat untuk memudahkan komunikasi
dengan menggunakan KRAP
f. Operating Procedure, adalah Tata cara penyampaian berita secara singkat, jelas, tepat dan bertanggung
jawab.
g. Personil tugas BANKOM diharuskan menggunakan Pakaian Seragam, atau menggunakan atribut
BANSER.
2. Macam-Macam Bantuan Komunikasi
 Bankom Rutin adalah kegiatan Bankom yang bisa dilakukan pada tiap hari maupun tahunan, sedang untuk
tempat dan kegiatannya sama dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya, seperti: kegiatan rutin organisasi,
peringatan Hari Besar Nasional, Siskamling udara, dst.
 Bankom Emergency/Darurat adalah kegiatan Bankom yang bersifat mendadak dan tidak bisa diperkirakan
waktu dan kejadiannya, perlu dilakukan penanggulangan dengan segera, serta tidak bisa menunggu waktu
terlalu lama, seperti: bencana alam, banjir, SAR, pencurian/kehilangan, kematian, kebakaran, kecelakaan lalu
lintas, gangguan kamtibmas, kerusuhan, dll.
 Bankom Khusus adalah kegiatan Bankom terpadu serta terencana yang melibatkan instansi atau organisasi
sosial kemasyarakatan tertentu, seperti: PEMILU, Angkutan Lebaran, Natal, & Tahun Baru, Kegiatan
Pemerintahan Desa sampai dengan Pemerintah Pusat, olahraga, Pramuka, keramaian yang direncanakan,
dsb.
PENGGUNAAN kode dalam berkomunikasi dengan alat komunikasi seperti handy talky atau walky talky sudah sangat
umum. Apalagi kode itu semakin spesifik bila berhubungan dengan dunia militer atau kepolisian. Pengguna alat
komunikasi di kalangan sipil diperbolehkan dengan batasan-batasan tertentu yang sudah diatur oleh lembaga
pemerintah. Sebaiknya pemilik alat komunikasi ini bergabung pada organisasi radio amatir yang resmi.
Kode yang digunakan sebenarnya adalah istilah-istilah sebagai tanda suatu arti pembicaraan. Melansir dari beberapa
sumber, berikut ini beberapa istilah yang beredar di dunia. Bahkan ada yang digunakan saat perang terjadi.

1. Kode alfabet dan angka

Penggunaan angka dan alfabet yang memiliki arti yang


berbeda. (Foto Pexels/Pixabay)
Saat berkomunikasi menggunakan handy talky sebagai perantara, kamu harus mengetahui kode sandinya. Beragam
kode sandi untuk mempersingkat penyampaian informasi. Selain hemat waktu, juga bersifat rahasia. Salah satu kode
sandi percakapan berupa singkatan dalam bentuk huruf alfabet atau angka. Maknya beragam, mulai dari nama tempat,
waktu, cuaca hingga keadaan darurat. Cara bacanya terbagi jadi tiga bagian, di antaranya huruf alfabet lokal,
internasional dan angka.
Versi lokal
A: Ambon
B: Bandung
C: Cirebon
D: Demak
F: Flores
G: Garut
H: Halong
I: Irian
J: Jepara
K: Kendal
L: Lombok
M: Medan
N: Namlea
O: Opak
P: Pati
Q: Quibek
R: Rembang
S: Solo
T: Timor
U: Ungaran
V: Viktor
W: Wilis
X: Ekstra
Y: Yongki
Z: Zainal
Versi internasional
A: Alpha
B: Bravo
C: Charlie
D: Delta
E: Echo
F: Foxtrot
G: Golf
H: Hotel
I: India
J: Juliett
K: Kilo
L: Lima
M: Mike
N: November
O: Oscar
P: Papa
Q: Quebec
R: Romeo
S: Sierra
T: Tango
U: Uniform
V: Victor
W: Whiskey
X: X-Ray
Y: Yankee
Z: Zulu

Sandi angka
1-1 : Hubungi melalui telepon
1-4 : Ingin bicara di udara (ungkapan langsung)
3-3 : Kualitas suara jelek
3-3L : Kecelakaan korban luka
3-3M : Kecelakaan korban material
3-3K : Kecelakaan korban meninggal
3-3KA : Kecelakaan kereta api
3-4-K : Kecelakaan, korban meninggal, pelaku melarikan diri
4-4 : Penerimaan buruk
5-5 : Penerimaan baik
8-4 : Tespesawat/penerimaannya
8-6 : Dimengerti
8-7 : Disampaikan
8-8 : Ingin berjumpa langsung
10-2 : Posisi atau lokasi keberadaan
10-4 : Diterima
10-4 : Roger that
10-8 : Menuju
1-1-2 : Keadaan darurat/mendesak
2-8-5 : Pemerkosaan
3-0-3 : Perjudian
3-0-1 : Sedang kimpoi
3-3-8 : Pembunuhan
3-6-3 : Pencurian
3-6-5 : Perampokan
8-1-0 : Pembunuhan
8-1-1 : Kembali mengudara/memancar
8-1-2 : Permintaan pengulangan berita (kurang jelas)
8-1-3 : Selamat bertugas
8-1-4 : Laporan/penyampaian berita terlalu cepat
8-1-5 : Cuaca
8-1-6 : Jam/waktu
8-1-9 : Situasi
8-1-10: Komandan

2. Roger
Ungkapan roger berasal dari komunikasi masa yang menggunakan kode morse. Terdapat huruf R yang menunjukkan
pesan diterima atau sudah dipahami seperti yang dilansir dari laman chiccom. Mengucapkan roger biasanya untuk
mempersingkat komunikasi melalui handy talky. Kata sandi roger mulanya diucapkan oleh Angkatan Bersenjata Amerika
Serikat. Pada 1950an, jadi standarisasi alfabet yang digunakan oleh militer NATO melalui radio.

3. Monitor
Kode sandi lainnya dengan mengucapkan monitor, menandakan seseorang yang sedang mendengarkan, memantau
ataupun simak pembicaraan. Selain itu, ada juga yang mengucapkan kata termonitor, yakni menandakan sesuatu yang
nampak atau terpantau.

4. Instruksi
Kata sandi lainnya, instruksi, memiliki makna terkait suatu hal yang sangat penting dan harus diinformasikan
secepatnya. Biasanya, kalau ada yang mengucapkan kata sandi ini, pembicaraan lainnya dihentikan sementara. Karena
bersifat penting dan mendesak, frekuensi dikosongkan untuk mempersilahkan orang itu berbicara.
5. Break
Pembicara yang mengucapkan break, menandakan pembicaraan terputuskan atau diputuskan. Kata sandi ini bisa
diucapkan dalam waktu kapan saja, terkecuali saat proses penyampaian informasi penting, mendesak ataupun darurat.
Tapi jangan samakan dengan penggunaan istilah break pada dunia penyiaran.(Dys)

Anda mungkin juga menyukai