Anda di halaman 1dari 3

“FESTIVAL SAHUR-SAHUR”

DIBULAN RAMADHAN

A. Latar Belakang
kerajaan Suku Dayak yang berdasarkan ajaran Hindu dan masa pengaruh Islam-

Masyarakat Mempawah sangat kental dengan berbagai bentuk budaya, hingga sampai
saat ini meraka tatap mempertahankan tradisi budaya mereka sebagai bentuk
pelestarian warisan leluhur. Budaya merupakan hasil pemikiran manusia yang
dikembangkan sehingga terwujud sebuah karya yang di jadikan milik manusia dengan
belajar (Koentjaraningrat, 2009:144).

Islam, adalah agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Mempawah, memiliki
hubungan erat dengan kebudayaan dan tradisi lokal yang ada di dalamnya. Hubungan
antara keduanya disebabkan oleh gairah umat Islam yang mengimani agamanya.
Maka Islam akan senatiasa dihadirkan dan diajak bersentuhan dengan
keanekaragaman konteks budaya dimana dia berkembang. Dalam ungkapan lain dapat
dikatakan bahwa Islam tidak datang ke sebuah tempat, dan di suatu masa yang hampa
budaya.

dari sebelum, disaat dan setelah Ramadhan dalam berbagai bentuk kegiatan, yang
diantara tujuannya adalah untuk memberikan pesan kepada generasi muda agar tetap
menghidupkan tradisi nilai leluhur dan agama, salah-satu tradisi yang masih lestari
sampai saat ini adalah sahur-sahur yaitu sekumpulan anak muda yang membawa
berbagai macam alat music tradisional untuk membengunkan orang-orang guna
mempersiapkan santap sahur sebelum mereka berpuasa keesokan harinya.

sahur-sahur yang biasanya dilakukan selama bulan penuh dibulan suci Ramadhan.

Seiring berjalanya waktu, tradisi sahur-sahur ini sudah mulai terdapat sedikit
pergeseran dan mengalami perubahan. Perubahan itu disebabkan oleh perkembangan
gaya hidup, kemajuan tegnologi dan media sosial serta pengaruh dari luar. Sahur-
sahur yang awalnya merupakan tradisi orang mempawah yang dilakukan remaja-
remaja masjid untuk membangunkan orang tidur guna mempersiapkan makan sahur
mengalami pergeseran menjadi sebuah festival, yang kemudian dikenal dengan
festival sahur-sahur. Perubahan ini membuat ruh sahur-sahur yang pada mulanya

1
membangunkan orang untuk makan sahur menjadi sebuah ajang festival yang
diperlombakan. Berdasarkan uraian di atas dan melihat keunikan festival ini menjadi
menarik untuk diteliti.

METODE PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan potensi yang terkandung
pada Tradisi Permainan Meriam Karbit yang dapat diangkat dalam pembelajaran
matematika sekolah.

Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian
studi kasus menekankan kedalaman analisis pada kasus tertentu yang lebih spesifik.
Kasus yang dianalisis pada penelitian ini adalah segala unsur festival sahur-sahur
yang dikaitkan dengan pendidikan akhlak.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
pengamatan langsung yaitu observasi dan teknik komunikasi langsung yaitu
wawancara. Informasi yang diperlukan untuk diwawancarai dalam penelitian ini
adalah

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Adapun tahap – tahap dalam menganalisis data
meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

2
DAFTAR PUSTAKA
Anies. Sehat dan bugar selama puasa ramadhan dan lebaran. (Yokyakarta: Ar-Ruzz Media
2016).
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008).

Saifuddin. Islam dan tradisi. (Jakarta: Tri Putra 2014).

Muslim A. Kadir, Dasar-Dasar Keberagamaan Dalam Islam, (Yoyakarta:


PustakaPelajar,2011).

Taufik Abdullah, Islam dan Masyarakat, (Jakarta: LP3S, 1996).

Saief Alemdar. Dalam Dekapan Ramadhan. (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo2013).

Sumantri. Tradisi masyarakat. (Jakarta: Depdiknas, Dirjen Dikti 2015).

Suwito, Agus Sriyanto dan Arif Hidayat. 2015. Tradisi dan Ritual Kematian Wong Islam
Jawa, dalam Jurnal Kebudayaan Islam, ISSN: 16936736, Vol. 13 No. 2 JuliDesember
2015.

Wahid, Abdurrahman. 2009. Musuh dalam Selimut sebuah Pengantar pada Buku Ilusi

Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, Jakarta: The Wahid
Institute bekerjasama dengan Gerakan Bhinneka Tunggal Ika dan Maarif
Institute.

Anda mungkin juga menyukai