Anda di halaman 1dari 1

Guru Baik dan Penurut

(oleh Imam Budiman)

kemeja motif batik. rambut klimis. parfum murah. sepatu diusap sekenanya. pagi-pagi sekali
saya harus berangkat ke sekolah. mengejar waktu. menghajar sepi. mengajar anak-anak kami
yang kehilangan orang tua dalam profesi.

sekolah adalah lumbung ilmu. tapi lumbung ilmu belum tentu di sekolah.tahun-tahun pelik dan
memprihatinkan, anak-anak mulai bosan belajar.

anak-anak mulai merasa


terpaksa menuju sekolah.

anak-anak kini lebih mencintai langit, hutan serta sungai sebagai guru yang baik, penyayang dan
tentu saja tak suka marah-marah.

pada pelajaran matematika, anak-anak dipaksa menghafal rumus, lalu menghitung rapi kesedihan
demi kesedihan sampai umur bertaut uzur.

pada pelajaran bahasa Indonesia, anak-anak dipandu bermain-rangkai imaji dan metafor, lalu
mengarang puisi yang tak pernah bisa dipahami oleh guru, bahkan oleh diri mereka sendiri.

sekolah-madrasah menerbitkan rasa tabah:


bilik-bilik keramaian yang asing, lalu lalang ilmu pengetahuan yang sunyi dalam keberaturan.

tetapi, kata Negara, sekolah adalah pilar utama dalam kemajuan dan kehidupan berbangsa.

sebagai guru yang baik,


saya pun iya-iya saja.

sebagai guru yang baik,


saya ikut apa kata Negara.

Anda mungkin juga menyukai