• Pulse
• Blood pressure Pain:
The Fifth
• Temperature Vital Sign™
• Respiratory rate
•American Pain Society (APS) has redefined PAIN as the 5th vital sign
•Health care professional has to assess patients for pain every time
June 2005
KENAPA HARUS DILAKUKAN ASESMEN NYERI PADA
SEMUA PASIEN ?
SEMBUH
BENAR
NYERI
PENILAIAN BERKURANG
NYERI
NYERI TAK NYERI
SALAH
TERATASI KRONIK
NYERI SULIT
DIOBATI
1. Kaji diagnosis penyebab 1. Kaji karakteristik nyeri 1. Kaji lokasi/ daerah • Skala nyeri CRIES (< Kaji kapan saja
primer dan sekunder dari secara komprehensif nyeri dirasakan 2 bulan) nyeri dirasakan,
nyeri meliputi bagaimana 2. Kaji jika nyeri • Skala nyeri FLACC frekuensi dan
(2 bulan s/d < 3
2. Kaji dan evaluasi faktor- nyeri dirasakan dan dirasakan di durasi (lama
tahun)
faktor (emosional, frekuensinya daerah lain atau • Skala nyeri Wong nyeri)
kognitif, dan perilaku) 2. Tentukan jenis nyeri nyeri menyebar Baker (3 tahun - <
yang mempengaruhi (akut/kronis) dan 10 tahun)
peningkatan atau mekanisme-nya • Skala nyeri
penurunan nyeri Numerik (10 tahun
ke atas)
• Skala nyeri Comfort
Scale (pasien tidak
sadar)
CARA MENILAI: Pasien diminta untuk membuat tanda digaris (0-10 cm)
tersebut untuk mengekspresikan nyeri yang dirasakan.
Nilai VAS antara 0 – 4 cm dianggap sebagai tingkat nyeri yang rendah dan
digunakan sebagai target untuk tatalaksana analgesia.
Nilai VAS > 4 dianggap nyeri sedang menuju berat
Skala ini berguna pada pasien dengan gangguan komunikasi, seperti anak-anak, orang tua, pasien yang
kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti dengan bahasa lokal setempat.
CARA MENILAI
Cukup dengan melihat ekspresi wajah pasien saat sedang diperiksai
Wong-Baker Face Scale:
0 = tidak merasakan nyeri; dan 10 = nyeri yang sudah berat.
Nyeri ringan 1-3
Nyeri sedang 4-6
Nyeri berat 7-10
NB : Urutan pengkajian dari (1) Crying, (2) Expression, (3) Sleeplessness, (4) Requires O2 for oxygen saturation > 95 %,
dan (5) Increases vital sign.
Tujuan : Supaya bayi tidak terganggu/menangis yang mungkin membiaskan hasil penilaian nyeri
Legs Posisi normal & rileks Cemas, gelisah, tegang Menendang/ menarik kaki
(Kaki)
Activities Berbaring tenang, posisi Menggeliat, mondar- Meringkuk, kaku, atau
(Kegiatan) normal bergerak dengan mandir, tegang menyentak
mudah
Cry Tidak menangis (bangun atau Mengerang/ merintih, Menangis terus menerus,
(Menangis) tidur) sesekali mengeluh berteriak/ terisak sering
mengeluh
Consolability Puas/ senang, rileks/ santai Sesekali diyakinkan Sulit untuk dihibur atau dibuat
(Penghiburan) dengan sentuhan, pelukan nyaman
atau diajak berbicara,
dialihkan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mild moderate severe
PENANGANAN NYERI
Paracetamol
Analgetik non Opioid
NSAID ketorolac, Deksketoprofen
tromethamol
Morphine
Pethidine
Opioid kuat
Fentanyl
Amitriptilin
Analgetik adjuvan Ketamine
Clonidine
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
REASESMEN NYERI
• Setiap 8 jam pada pasien dengan nyeri ringan
• Setiap 4 jam pada pasien dengan nyeri sedang
• Setiap 1 jam pada pasien dengan nyeri berat
• Satu jam setelah pemberian analgetik oral
• Setengah jam setelah pemberian analgetik intravena
• Setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat intravena pada pasien
nyeri kardiak (selama 30 menit setelah pemberian, selanjutnya sesuai
dengan skala nyeri)
Peserta pelatihan
mengetahui standar
akreditasi tentang
nyeri
HAK PASIEN
Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan melakukan asesmen dan manajemen nyeri HPK 2.5 EP 2
yang sesuai
EDUKASI
Edukasi kemungkinan timbulnya nyeri akibat tindakan yang terencana PAP 6 EP 4
Skenario PAP 6 EP 3
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan latar
Manajemen belakang agama, budaya, nilai-nilai pasien dan kepercayaan keluarga
Nyeri Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan asuhan yang diberikan meliputi MKE 10 EP 4
manajemen nyeri
Standar lama Informasi verbal diperkuat dengan materi tertulis MKE 11 EP 5
ASUHAN NYERI
Rumah sakit melaksanakan pelatihan pelayanan mengatasi nyeri untuk staf PAP 6 EP 5
Pasien diskrining untuk rasa nyeri AP 1.5 EP 1
AP 1.5 EP 2
Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada asesmen awal, lakukan asesmen lebih mendalam, sesuai
dengan umur pasien, dan pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter,
kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya
Pasien nyeri menerima pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan kebutuhan PAP 6 EP 2
Laporan rasa nyeri oleh pasien beserta asesmen dan manajemen nyeri HPK 2.5 EP 3
Data Obyektif
Atropi otot
Gangguan aktivitas
Anoreksia
Perubahan pola tidur
Respon simpatis (suhu, dingin,
perubahan posisi tubuh, hipersensitif,
perubahan berat badan)