DI
S
U
S
U
N
OLEH:
1. DZAKIRAH FATIHAH. THAMRIN
2. ANGGI ANANDA RESKI
3. ANNISA MUSTAFANI ANNUR
4. REYFAN APRIANSYAH
5. MUH. AKBAR SAFARUDDIN
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Dalam sejarah penjajahan di Indonesia, ideologi Islam
ternyata merupakan suatu kekuatan yang sangat besar dalam
usaha perlawanan terhadap dominasi kekuasaan asing di
Indonesia. Pemberontakan-pemberontakan besar terhadap
penjajah seperti Perang Diponegoro (1825-1830), Perang
Padri (1821-1838), maupun Perang Aceh (1873-
1907),1semuanya dipelopori oleh pemimpin-pemimpin yang
berideologi Islam. Peristiwa itu mengakibatkan setiap gerakan
Islam dianggap sangat membahayakan kedudukan
pemerintah kolonial. Hal ini disebabkan karena sangat
kurangnya pengetahuan pemerintah kolonial mengenai Islam,
bahkan seringkali salah pengertian
2.Tujuan Penelitian
- Memberikan gambaran tentang latar belakang peradaban
awal dunia pada masa kerajaan kolonial belanda
- Dapat mengetahui berbagai peradaban kerajaan kolonial
belanda
1.PERADABAN AWAL DUNIA PADA MASA KERAJAAN KOLONIAL
BELANDA
Pada awalnya, sistem Tanam Paksa itu tidak didominasi hanya oleh
pemerintah Belanda saja. Para pemegang kekuasaan Jawa, pihak Eropa
swasta dan juga para pengusaha Tionghoa ikut berperan. Namun,
setelah 1850 - waktu sistem Tanam Paksa direorganisasi - pemerintah
kolonial Belanda menjadi pemain utama. Namun reorganisasi ini juga
membuka pintu bagi pihak-pihak swasta Eropa untuk mulai
mendominasi Jawa. Sebuah proses privatisasi terjadi karena
pemerintah kolonial secara bertahap mengalihkan produksi komoditi
ekspor kepada para pengusaha swasta Eropa.
Namun, Politik Etis itu ada efek samping yang sangat penting.
Komponen pendidikan dalam politik ini berkontribusi signifikan pada
kebangkitan nasionalisme Indonesia dengan menyediakan alat-alat
intelektual bagi para elite masyarakat Indonesia untuk mengorganisir
dan menyampaikan keberatan-keberatan mereka terhadap pemerintah
kolonial. Politik Etis ini memberikan kesempatan lewat sistem edukasi,
untuk sebagian kecil kaum elit Indonesia, untuk memahami ide-ide
politik Barat mengenai kemerdekaan dan demokrasi. Maka, untuk
pertama kalinya orang-orang pribumi mulai mengembangkan
kesadaran nasional sebagai 'orang Indonesia'.
Sebenarnya, ada tiga 'sejarah', atau lebih tepat: tiga versi periode
kolonial Indonesia, yaitu:
Kasus menarik lainnya adalah permintaan maaf yang dibuat oleh duta
besar Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan pada tahun 2013. Dia
meminta maaf atas "ekses yang dilakukan oleh pasukan Belanda antara
1945 dan 1949". Ini agak luar biasa karena ini pertama kali penjabat
Belanda minta maaf soal sejarah penjajahan. Namun, belum pernah
Belanda meminta maaf atas semua peristiwa kekerasan yang terjadi
sebelum 1945! Bahkan waktu Raja dan Ratu Belanda, Willem-Alexander
dan Maxima, mengunjungi Indonesia pada awal 2020, Willem-
Alexander dengan gagap meminta maaf atas kekerasan Belanda yang
terjadi pada periode 1945-1949 (bukan yang sebelum 1945).
Kehidupan masa kini tidak bisa terlepas dari kehidupan tiga masa itu,
tampak masih ada yang mempercayai kekuatan benda-benda pusaka,
kehidpan sosial pun sampai sekarang masih membutuhkan orang lain,
begitu pun dalam hal budaya, teknologi bahkan ekonomi yang
mendapat pengaruh besar dari masa kehidupan sebelumnya.