Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT. DJARUM

PROSES PEMBUATAN SUBJECT ECCENTRIC

Disusun oleh :

Nama : Damar Maulana

No. Absen : 08

NIS :21.16494

Kelas : XII TM 4

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

SMK WISUDHA KARYA KUDUS

2023

YAYASAN PEMBINA SMK WISUDHA KARYA KUDUS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN WISUDHA KARYA KUDUS

Jalan Mejobo Kudus 59319 (0291) 435950 fax. (0291) 4251105

Jalan AKBP R. Agil Kusumadya Kudus 59301 (0291) 431602

Email : smk_wiskarkudus@yahoo.com Homepage : www.smkwiskarkudus.sch.id


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan prakerin yang berjudul Proses Pembuatan ECCENTRIC [2636-70110 LOKAL]


bertujuan tidak lain untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti ujian nasional dan
mempresentasikan kegiatan industri yang telah saya laksanakan selama 3 bulan di PT
Djarum engineering workshop, yang disusun oleh:

Nama : Damar Maulana

Progam Studi : Teknik Mesin

Kelas / NIS : XII TM 4 / 21.16494

Laporan prakerin ini telah diperiksa dan disetujui oleh guru pembimbing dan Ketua

Jurusan Teknik Pemesinan.

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Guru Pembimbing
Ketua Program Keahlian
Teknik Pemesinan
PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN:

1. ALLAH SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah kepada penulis selama
melaksanakan kerja praktik sampai penyusunan laporan ini.

2. Kepada orang tua tercinta yang selaku mendukung secara moril dan materi kepada
penulis.

3. Bapak Fakhrudin.S.Pd selaku kepala sekolah SMK WISUDHA KARYA KUDUS.

4. Bapak Fendi Panca Wahyudi,S.Pd. selaku guru pembimbing dari SMK WISUDHA
KARYA KUDUS.

5. Bapak Fendi Panca Wahyudi,S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Pemesinan
SMK WISUDHA KARYA KUDUS.

6. Bapak Sigit Purwanto, selaku koordinator pembimbing


Praktik Kerja Lapangan di PT. DJARUM yang telah membimbing
Penulis selama Praktik Kerja Lapangan.

7. Semua karyawan di PT. DJARUM yang telah memberikan pengetahuan dan terima
kasih atas ilmunya.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan


Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. DJARUM.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, hidayah dan juga
karunia-Nya, tidak lupa juga kita sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
zaman. Maha suci Allah yang telah memberi segala nikmat dan petunjuk kepada penulis,
sehingga akhirnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan.
Pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan
bagi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Wisudha Karya Kudus yang telah melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan. Laporan ini juga merupakan salah satu bukti penulis telah
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 3 bulan di PT. Djarum, terhitung mulai
tanggal 3 Juli sampai 30 September 2023.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, penulis telah berhasil menyusun laporan
sebagai bukti dan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. Djarum. Segala aspek
yang berkaitan dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan pembuatan Laporan ini tidak
terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Fachruddin S.Pd selaku kepala sekolah SMK Wisudha Karya Kudus.
2. Bapak Fendi Panca Wahyudi selaku ketua program keahlian Teknik Mesin.
3. Para Guru dan Staff Karyawan SMK Wisudha Karya Kudus.
4. Bapak Sigit Purwanto selaku pembimbing di PT. Engineering Workshop Djarum.
5. Bapak Lie Foe Djiang selaku manajer di PT. Engineering Workshop Djarum.
6. Para karyawan PT. Engineering Workshop Djarum.
7. Semua pihak yang mendukung dalam proses penulisan laporan.

Pada akhirnya, penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Penulis menyadari laporan ini jauh dari
kata sempurna, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangatlah penulis harapkan bagi kemajuan dan perbaikan laporan
ini.
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................I


Halaman Pengesahan ..........................................................................................II
Kata Pengantar.....................................................................................................III
Daftar Isi ...............................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Latar belakan praktik kerja lapangan ............................................................
B. Tujuan praktik kerja lapangan ......................................................................
C. Manfaat praktik kerja lapangan ....................................................................

BAB II Profil PT. DJARUM ....................................................................................


A. Sejarah singkat ....................................................................................................
B. Lokasi ...........................................................................................
C. Struktur Organisasi..........................................................................................................
D. Tata Tertib.....................................................................................................

BAB III Dasar Pembuatan ECCENTRIC..............................................................


A. Teori Mesin Sawing........................................................................................
B. Teori Mesin Bubut ........................................................................................
C. Teori Mesin Milling......................................................................................
D. Teori Mesin Grinding .................................................................................
D. Teori Bench Work .....................................................................................

BAB IV Proses Pembuatan ECCENTRIC


A. Proses Pengerjaan ...............................................................................................
B. Hasil ...........................................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................

Daftar pustaka
Lampiran
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Pendidikan tingkat menengah mempunyai tugas mempersiapkan dan membekali lulusannya
penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi. Maka dalam
penyelenggaraan pendidikan selalu diupayakan adanya peningkatan dan
penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik mengenai kurikulum, sarana fisik,
bangunan, peralatan, dan perlengkapan yang memadai, tenaga guru yang berkualitas serta
manajemen yang baik dan sehat. Di samping itu untuk
memperdalam dan memperluas kemampuan professional dan mengkhayati iklim kerja
dalam situasi yang sebenarnya, maka sebelum menyelesaikan pendidikannya, siswa
diwajibkan melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan perpaduan kegiatan di sekolah
dan kegiatan di industri atau dunia usaha dalam suatu kesatuan sistem untuk
mencapai tingkat keahlian profesional tertentu. Setelah menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dituntut adanya laporan PKL, laporan tersebut akan diuji dengan maksud
agar siswa mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan PKL dan memberi masukan
(Timbal Balik) bagi sekolah dari dunia usaha atau Industri, untuk kemantapan dan
pengembangan program pendidikannya.

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik KerjaLapangan adalah agar para siswa
dapat menerapkanmembandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang did
apat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan dunia
usaha atau industri.
Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan diharapkan dapat membekali para
siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan seca pro
fessional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berke
mbang di masyarakat.
Melalui kegiatan PKL
diharapkan secara tidak langsung sekolah akan mendapat umpan balik dari dunia us
aha industri dalam meningkatkan mutu tamatan. Adapun tujuan PKL
secara khusus tentang kegiatan PKL bagi para siswa,
setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan,
diharapkan siswa dapat :
1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri.
2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha/Industri.
3. berperilaku disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia
Industri.
4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai
dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja.
6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan
profesi.

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Dengan adaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan, maka manfaat yang
diperoleh adalah:

1. Bagi penulis
a) Mengembangkan pembelajaran teknik pemesinan yang diperoleh saat sekolah
b) Dapat mengetahui proses pembuatan eccentric dengan mesin tertentu
c) Dengan melaksanakan praktik kerja lapangan dapat berguna untuk menambah
pengalaman
d) mengetahui situasi kerja yang sesungguhnya

2. Bagi PT.DJARUM
a) Dapat mengenal SMK WISUDHA KARYA KUDUS KUDUS
b) Dapat menjalin hubungan dengan SMK WISUDHA KARYA
c) Dapat mengenali sikap-sikap murid dari SMK WISUDHA KARYA KUDUS

3. Bagi Sekolah
a) Hasil prakerin ini diharapkan berguna bagi SMK WISUDHA KARYA KUDUS sebagai
bahan informasi
b) Dapat digunakan sebagai gambaran atau petunjuk dalam membuat laporan prakerin
c) Sebagai tolak ukur kemampuan siswa dalam menuntut ilmu di SMK WISUDHA KARYA
KUDUS dan dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak yang membutuhkan.
BAB II PROFIL PT DJARUM

A. Sejarah Singkat

PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah.
Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini awalnya bernama Djarum Gramophon, tetapi ketika perusahaan Djarum ini diakuisisi
pada tahun 1951 oleh Oci Wie Gwan, ayah dari pemilik sekarang, dia memendekkan namanya
menjadi Djarum saja. Wie Gwan memulai usaha Djarum ini dengan tujuh puluh karyawan dan sejak
awal ia terus mencengkeram seluruh aspek produksi rokok kretek, rumusan campuran tembakau
Djarum tersendiri, campuran cengkeh Djarum tersendiri untuk memastikan bahwa kualitas dari rokok
kreteknya berbeda dengan yang lain dan bisa dipertahankan. Perusahaan merek pertama adalah
Djarum dan Kotak Adjaib dan awalnya mereka hanya dijual di wilayah Kudus.

Karena mereka menyadari kebutuhan akan manajemen yang profesional, Wie Gwan putra, Budi dan
Bambang menyewanya dengan harga pasar pasar terbaik saat itu dan pada tahun 1970, mereka
mendirikan departemen penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tembakau
Djarum yang baru sekaligus inovatif. Budi dan Bambang juga melihat bahwa saat itu Indonesia bisa
menyediakan pasar yang besar bagi rokok kretek Djarum mereka, bahkan potensi untuk ekspor
Djarum lebih besar. Pada tahun 1972, mereka mulai mengekspor eceran rokok kretek lintingan
Djarum untuk tembakau di seluruh dunia, dari Jepang ke Belanda dan merek rokok kretek yang
paling terkenal di luar Indonesia, dengan jarum gramofon yang terkenal disertai logo sebuah
pemandangan di tobacconists. Pada pertengahan 1970-an, Budi dan Bambang dengan cepat
menyadari bahwa jika mereka ingin tetap berkompetitif, mereka harus mengikuti petunjuk dan
mekanisasi Bentoel. Rokok kretek pertama mereka yang dibuat dengan mesin adalah Djarum Filter
yang kemudian diluncurkan pada tahun 1976.diikuti pada tahun 1981 oleh Djarum Super, yang pada
saat itu menjadi best seller.

Perusahaan yang bergerak dibidang produksi rokok juga memiliki sebuah unit engineering yang
disebut dengan Workshop Engineering PT Djarum. Unit ini bergerak dalam pembuatan spare part
mesin. Pada kegiatan produksi spare part,
B. Lokasi

Lokasi PT Djarum Engineering Workshop adalah di jalan lingkar barat kudus No. 77 Psuruhan Kidul.
Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59349 .

C. Struktur Organisasi

Chief Executive Officer adala jabatan tertinggi di PT DJARUM ENGINEERING WORKSHOP dalam proses
produksi komponen mesin, kemudian di bawahnya ada jabatan R&D Develpoment dan Finance
Departement dan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 1.

D. Tata Tertib

1. Masuk jam 07.00 WIB karyawan harus sudah berada di perusahaan.

2. Tidak Boleh makan dan minum di lapangan

.3. Jika izin sakit harus menggunakan surat keteangan dokter.

4. Dilarang mengambil foto di dalam perusahaan kecuali izin.


1) Visi
“Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia.”
Uraian Visi :
1. Kepemimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang
berkualitas tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen.
2. Penciptaan citra positif yang kuat untuk perusahaan dan merek-merek kita.
3. Manajemen profesional yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang
kompeten.

2) Misi

“Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.”

3) Nilai Inti
Untuk mendukung tercapainya visi masa depan. PT. Djarum telah mendefinisikan,
menetapkan, dan menerapkan lima nilai inti dari perusahaan yaitu:

1. Fokus kepada pelanggan


Mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara terbaik yang dapat
kita lakukan.

2. Profesionalisme

Profesionalisme lebih merupakan suatu sikap dan bukan hanya suatu perangkap
kemampuan. Seorang profesional adalah orang yang bekerja dengan sikap yang baik dan
melakukannya dengan cara yang baik dan juga memiliki perhatian yang serius.
3. Organisasi yang terus belajar

Organisasi yang belajar dari karyawan internal, pelanggan eksternal serta lingkungan sekitarnya
secara terus menerus. Belajar adalah kepentingan seluruh jenjang dengan dilandasi sikap
keterbukaan dan saling percaya sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa
merasa terancam.

4. Satu keluarga

Suatu himpunan orang yang mempunyai pertalian khas dan mau hidup bersama dengan tata cara
yang disepakati bersama untuk mencapai satu tujuan.

5. Tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial adalah peka dan peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
dalam kehidupan berbisnis kita.
BAB III

MATERI TEKNIK PROSES PEMBUATAN

A. Teori Mesin Sawing

(Gambar 1 Mesin Sawing)

Mesin Sawing Merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji
merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Mesin gergaji yang akan dibahas
dalam laporan ini adalahmesin gergaji besi (hacksaw) Dan mesin gergaji bolak-balik
(Hacksawingmachine).

Biasa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaanyang sederhana dalam jumlah produksi yang rendah.
Untuk pekerjaan- pekerjaan dengan persyaratan ketelitian tinggi dengan kapasitas yang tinggi
diperlukan mesin-mesin gergaji khusus yang bekerja secara otomatik dengan bantuan mesin.
B. Teori Mesin TURNING

Mesin Turning atau Mesin Bubut merupakan salah satu metal cutting machine Dengan gerak utama
berputar. Prinsip kerjanya adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan berputar sedangkan pahat
potong bergerak maju untuk melakukan pemotongan dan pemakanan. Proses bubut adalah proses
pemesinan untuk menghasilkan benda dengan bentuk silinder.

Komponen - Komponen Utama Mesin Turning :

1) Kepala Tetap

Kepala tetap terletak pada bagian sebelah kiri mesin bubut. Pada bagian ini terdapat spindel
yang berfungsi untuk memutar benda kerja. Pada bagian kepala tetap juga terdapat tuas yang
berguna untuk mengatur kecepatan putar spindel.

2) Kepala Lepas
Kepala lepas terletak pada bagian sebelah kanan mesin bubut. Kepala lepas ini berguna untuk
tempat untuk pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja, sebagai
tempat/dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran dan untuk menghindari
benda kerja bengkok pada saat proses pembubutan, misalnya pada pekerjaan pembubutan As
yang berukuran kecil dan panjang.
3) Eretan

Eretan/ Carriage merupakan penopang dan pembawa pahat bubut. Pada Carriage terdapat eretan
melintang, eretan memanjang, eretan atas yang berguna untukmengatur gerak dan posisi pahat.
Eretan melintang berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang sumbu benda
kerja. Eretan memanjang biasanya berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang
sumbu benda kerja. Eretan atas memiliki fungsi untuk melakukan gerakan pemakanan ke arah sudut
yang diinginkan sesuai penyetelannya.

4) Bed Mesin

Bed mesin merupakan merupakan bagian utama dari mesin bubut yang memiliki bentuk kuat dan
kaku. Bagian ini digunakan untuk menahan gaya yang dihasilkan dari proses operasi dan mampu
menangani berat benda dengan kokoh. Bed juga menjadi tempat bagi beberapa bagian mesin bubut
terpasang seperti tailstock dan carriage.
C. Teori Mesin MILLING / FRAIS

Mesin Milling adalah mesin perkakas yang digunakan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu
benda kerja dengan menggunakan pisau frais (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada
sumbu mesin. Mesin termasuk perkakas yang mempunyai gerakan utama berputar, pisau terpasang
pada arbor dan diputar oleh spindel. Benda terpasang pada meja dengan bantuan ragum atau alat
bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik turun), horisontal (maju-mundur dan ke kiri – kekanan).
Dengan perakan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan: Bidang rata,alur,
roda gigi, segi banyak beraturan, bidang bertingkat.
D. Teori Hardening

Proses pengerasan atau hardening adalah suatu proses perlakuan panas yang dilakukan untuk
menghasilkan suatu benda kerja yang keras, proses ini dilakukan dengan cara pemanasan baja
sampai temperatur austenisasi dan menahannya pada temperatur tersebut untuk jangka waktu
tertentu dan kemudian didinginkan dengan laju pendinginan yang sangat tinggi.
E. Teori Mesin Cylindrical Grinding

Cylindrical Grinding Adalah proses finishing atau akhir pada proses machining dengan tujuan untuk
mendapatkan tingkat kehalusan benda kerja sesuai toleransi yang ditetapkan. Terjadinya proses
grinding dimana terdapat material bersifat abbrasive ( grinder) berputar dan mengikis sebagian kecil
permukaan benda kerja untuk menghilangkan serpihan logam dan menghaluskannya. Grinding dapat
mencapai tingkat yang sangat presisi yang tinggi. Benda kerja dapat di perketat tingkat toleransinya
sampai dengan plus atau minus 0,002 milimeter dari ukuran diameter benda kerja, bahkan lebih.

Untuk mencapai tingkat toleransi yang tinggi toleransi, tentu saja mesin cylindrical grinding ini
membutuhkan seorang operator yang terlatih dan berpengalaman untuk dapat mengoperasikan
mesin ini dengan benar dan konsisten. Namun, di era abad 21,mesin ini menggunakan program
komputerisasi (CNC/ Computer Numerical Control) untuk meningkatkan
F. Teori Bench Work

Kerja Bangku merupakan pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk melakukan
pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing-masing fungsi peralatan
tangan dengan mesin dan dilakukan di atas meja kerja ( bench work )Pekerjaan yang termasuk
dalam kerja bangku adalah membuat radius, chamfer, pengikiran,proses pembuatan ulir (snei
atau pemgetapan) dan lain lain.
BAB IV

PROSES PENGERJAAN DAN HASIL

A. Proses Pengerjaan Eccentric


Dalam proses pembuatannya Eccentric memiliki beberapa yang harus dilalui yaitu sebagai
berikut:

1. Proses Sawing

Dalam proses ini benda kerja akan dipotong sesuai ukuran pada gambar. Langkah langkah
pemotongan adalah sebagai berikut:

APD yang digunakan:

- Sarung tangan
- Kacamata safety
- Sepatu safety

Alat yang digunakan:

- Mesin sawing
- Penggaris besi

Langkah kerja:

- Pahami gambar yang akan dikerjakan.


- Ambil material sesuai pada gambar yaitu VCN Panjang diameter 25.
- Ambil material ( berdiameter 25 mm yang mendekati material jadinya).
- Letakkan material di meja mesin sawing .
- Hidupkan panel, putar saklar dan tombol emergency.
- Atur tarikan gergaji(4,5) , feeding( 3- 3,5) , cutting speed ( 60-70 Rpm).
- Cekam material menggunakan cekam yang belakang.
- Turunkan gergaji sampai menyentuh material untuk mensetting panjang yang
diinginkan (37mm) dengan menggunakan penggaris besi
- Jika sudah sesuai, naikkan gergaji lalu cekam depan belakang
- Potong material dengan menekan tombol hijau
- Setelah selesai kasih label pada material
- Setelah itu taruh di rak material sudah jadi
2. Proses Turning
Pada proses turning/ bubut benda akan ada beberapa proses yaitu turning, facing, grooving,
booring, dan pembuatan eccentric. Langkah langkah pembuatan adalah sebagai berikut:

APD yang digunakan:

- Kacamata safety
- Sarung tangan
- Sepatu safety

Alat yang digunakan:


- Mesin bubut
- Insert dan holder
- Dial indicator
- Pahat alur
- Chuck eccentric
- Jangka sorong

Langkah kerja:

- Pahami gambar kemudian lalu lakukan perhitungan RPM nya


- Setting pahat pada tool post ( gunakan pahat sesuai dengan jenis material)
- Cekam Benda Kerja sepanjang 10 mm
- Lakukan Facing just for clean
- Turning hingga diameter 22 mm sepanjang 26,5 mm
- Turning hingga diameter 17 mm sepanjang 22,5 mm
- Turning hingga diameter 15 – js6 sepanjang 21,5 mm
- Buat alur 1,10 dengan diameter 14 mm
- Lepas benda kerja dari Chuck
- Pasang Chuck eccentric
- Pasang Benda pada Chuck eccentric
- Kemudian Dial sampai center
- Lakukan Facing hingga mendapatkan panjang total 31,5 mm
- Atur Chuck eccentric hingga 2,5 mm
- Bubut hingga mendapatkan diameter 12- h7
- Bor diameter 6 hingga tembus dengan posisi Chuck eccentric
3. Proses Milling
Pada proses milling ini akan membuat segi empat, membuat segi empat juga diperlukan alat
bantu yaitu kepala pembagi yang berperan penting untuk pembuatan segi empat atau yang
lainnya. Langkah langkah yang yang dilakukan untuk membuat segi empat pada subjek
“eccentric“ yaitu sebagai berikut :

APD yang digunakan:


- Sarung tangan
- Kacamata safety
- Sepatu safety
Alat yang digunakan:
- Mesin frais
- Endmill dan drill
- Arbor dan chuck drill
- Jangka sorong

Langkah kerja:
- Pahami gambar dan lakukan perhitungan untuk membuat 4 sisi
- Pasang Arbor ke kepala gratis
- Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi dan tumpu menggunakan center
penyangga
- Pasang drill dan hidupkan mesin frais
- Cari titik tertinggi untuk menentukan titik puncak dari segi 4
- Jika sudah, geser drill ke arah kanan sepanjang
- Ganti drill dengan endmill diameter 8
- Putar kepala pembagi 10 kali putaran penuh (90°)
- Kerjakan sisi pertama hingga kedalaman 5 mm
- Lakukan secara bertahap hingga menjadi segi 4 dengan perhitungan tadi
Pada proses ini benda kerja akan di reamer untuk memasukkan ukuran setelah proses
Hardening. Langkah langkah nya adalah sebagai berikut:
APD yang digunakan:
- Sarung tangan
- Kacamata safety
- Sepatu safety

Alat yang digunakan:

- Pneumatic
- Reamer
- Chuck
- As

Langkah kerja:

- Pasang benda kerja pada chuck vertikal.


- Pasang reamer sesuai ukuran yang tentukan pada pneumatic.
- Hidupkan pneumatic dengan membuka kran kompresor.
- Arahkan reamer ke lubang benda kerja dan pastikan sudah center.
- Lakukan pengeboran sampai tembus
- Cek ukuran menggunakan As sesuai ukuran yang di tentukan
4. Proses Hardening
Pada proses ini benda kerja akan dikeraskan, dengan suhu tertentu sesuai jenis material.
Pada proses ini benda kerja akan melewati beberapa proses yaitu hardening, quenching,
tempering, dan sun blasting. Langkah langkah nya adalah sebagai berikut:
APD yang digunakan:
- Sarung tangan anti panas
- Kacamata safety
- Helm las
- Apron

Alat yang digunakan:

- Mesin harden, mesin tempering,mesin sun blasting


- Hardnes tester
- Kawat bendera
- Flammable liquid
- Oli
- Tuas pengait
- Tang

Langkah kerja:

- Olesi benda kerja dengan flammable liquid secara merata


- Setting temperatur tungku 250 – 300° C untuk temperatur awal
- Tunggu sampai suhu 600° C selama 30 menit
- Tahan suhu 600° C selama 30 menit
- Suhu 600°C ke suhu 830°C selama 30 menit
- Tahan suhu 830° C selama 30 menit
- Benda kerja dikeluarkan lalu di celupkan ke oli secepat mungkin untuk proses
pendinginan
- Cek kekerasan menggunakan hardnes tester
- Setelah sesuai dengan kekerasan yang diinginkan
- Setelah itu benda akan di tempering
- Masukkan benda ke dalam mesin tempering
- Stel suhu oven di 200°C
- Setelah selesai benda akan dibersihkan keraknya menggunakan sun blasting
- Masukkan benda ke dalam mesin
- Semprot benda kerja dengan tekanan 7 bar sampai bersih.

5. Proses Grinding
Pada proses ini benda kerja akan di grinding yang bertujuan untuk menghaluskan
permukaan, memasukkan ukuran yang ditentukan
Proses grinding adalah sebagai berikut:

APD yang digunakan:

6. Proses Bench Work

Pada proses ini benda kerja akan di reamer untuk memasukkan ukuran setelah proses
Hardening. Langkah langkah nya adalah sebagai berikut:

APD yang digunakan:

- Sarung tangan
- Kacamata safety
- Sepatu safety

Alat yang digunakan:

- Pneumatic
- Reamer
- Chuck
- As

Langkah kerja:

- Pasang benda kerja pada chuck vertikal.


- Pasang reamer sesuai ukuran yang tentukan pada pneumatic.
- Hidupkan pneumatic dengan membuka kran kompresor.
- Arahkan reamer ke lubang benda kerja dan pastikan sudah center.
- Lakukan pengeboran sampai tembus
- Cek ukuran menggunakan As sesuai ukuran yang di tentukan
B. Hasil Setelah Proses
Proses diatas menghasilkan beberapa proses sebagai berikut
1. Proses Sawing
2. Proses Turning
3. Proses Milling
4. Proses Grinding
5. Proses Bench Work
6. Proses Hardening
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari laporan tentang Proses Pembuatan Countershaft Delphi ini


Adalah :
1) Eccentric dalah

Anda mungkin juga menyukai