Anda di halaman 1dari 1

B.

Kriteria Orang Yang Matang Agama

Kematangan adalah kemampuan seseorang untuk berbuat sesuatu dengan cara-cara tertentu.
Singkatnya ia telah memiliki intelegensi. Intelegensi itu ialah faktor total. Kematangan disebabkan
karena perubahan “genes” yang menentukan perkembangan struktur fisiologi dalam sistem saraf,
otak, dan Indra sehingga semua itu memungkinkan individu matang mengadakan reaksi-reaksi
terhadap setiap stimulus lingkungan.

Kematangan (maturity) membentuk sifat dan kekuatan dalam diri untuk bereaksi dalam cara
tertentu. Yang disebut “readines” (kesiapan). Readines yang dimaksud yaitu readines untuk
bertingkah laku suatu pola yang diwariskan melalui proses hereditas.

Alport mengatakan bahwa kriteria kematangan beragama sangat ditentukan oleh sikap heuristik
(terus belajar mencari kebenaran yang hakiki, baik mencari hadist, dalil, ayat yang kuat), yang
terdapat dalam pribadi manusia masing-masing. Setiap individu menyadari keterbatasannya dalam
beragama,serta selalu berusaha meningkatkan pemahaman dan penghayatannya dalam beragama.

William jammes membagi kriteria kematangan beragama dalam empat aspek yang merupakan
kondisi terdalam jiwa manusia;

1. Sensabilitas akan eksistensi kekuasaan Tuhan. Kekuasaan ini sering kali didentifikasi sebagai
menifestasi tuhan.
2. Kesinambungan dengan esensi tuhan dan pasrah diri. Kesinambungan dipahami telah terjadi
keselarasan yang pada gilirannya dapat mengontrol ego manusia, sehingga menciptakan
keramahan dan persehabatan antar sesama.
3. Perubahan emosi yang terdalam. Dalam konteks ini kematangan dapat memberikan
pengaruh signifikan terhadap stabilitas dan konsisten emosi seseorang sehingga perubahan
emosi tersebut dapat terkontrol dengan sempurna dan tanpa mengedepankan ego yang
berlebihan.
4. Perasaan bahagia, kasih sayang dan keharmonisan akan tumbuh berkembang jika seseorang
sudah matang dalam melaksanakan agama. Tak heran kalau kematangan agama sering kali
dipahami sebagai bagian dari kedamaian hati yang terdalam sehingga bisa menciptakan
keselarasan dalam hidup.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria orang yang matang beragama adanya hubungan tingkah laku
keagamaan dengan pengalaman keagamaannya.

Anda mungkin juga menyukai