Tifa, perempuan usia 20 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan demam. Keluhan demam sudah
dirasakan sejak 8 hari yang lalu. Demam makin meningkat terutama pada sore dan malam hari. Tidak
ada riwayat menggigil sebelum demam dan berkeringat banyak setelah demam. Tidak ada riwayat batuk
lama yang disertai keringat malam dan penurunan berat badan yang drastis. Keluhan disertai dengan
sakit kepala, lemas, rasa tidak enak di bagian perut, mual tanpa muntah, tidak ada nafsu makan. BAK
tidak ada keluhan. Tifa sempat mengeluhkan BAB cair 4 hari yang lalu, namun saat ini pasien
mengeluhkan susah BAB. Pasien adalah seorang mahasiswi yang tinggal di asrama. Terkadang Tifa dan
teman-temannya suka jajan sembarangan di pinggir jalan. Beberapa teman Tifa juga mengeluhkan hal
yang sama.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, pasien tampak lemas, tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 60 x/menit, nafas 20 x/menit, suhu 39,5C, coated tounge positif,
hepatomegali ringan, Mcburney’s sign negatif. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 15 mg/dl,
leukosit 3.500/mm3 , trombosit 180.000/mm3 , TUBEX test (+6).
Dokter menjelaskan bahwa penyakit yang diderita Tifa ini adalah karena kebiasaan makan yang
kurang dijaga kebersihannya. Tifa kemudian dianjurkan untuk rawat inap untuk memulihkan kondisinya.
Dokter memberikan antibiotik secara intravena. Selama perawatan kondisi Tifa membaik. Tifa kemudian
pulang dan dokter mengedukasi Tifa supaya tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Step 1
Step 2
Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 39o – 40o celcius
Sakit kepala
Lemah dan lelah
Nyeri otot
Berkeringat
Batuk kering
Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
Sakit perut
Diare atau sembelit
4. Kenapa demam tifoid terjadi pada sore-malam hari?
Karena reaksi sel darah putih yang lebih agresif pada malam hari itulah, yang kemudian
menyebabkan suhu tubuh saat malam hari lebih panas
5. Seperti apa mekanisme TUBEX test?
Tes TUBEX merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif sederhana yang cepat ( lebih
kurang 2 menit). Sensitivitasnya mampu ditingkatkan melalui penggunaan partikel
berwarna, sedangkan spesifisitasnya ditingkatkan dengan penggunaan antigen O9, antigen
ini spesifik dan khas pada Salmonella serogrup D.
Tes ini mendeteksi adanya antibodi IgM. Respon terhadap antigen O9 berlangsung cepat
karena antigen O9 bersifat imunodominan yang mampu merangsang respon imun Hal ini
menguntungkan, sebab deteksi anti‐O9 dapat dilakukan lebih cepat, yaitu pada hari ke 4‐5 (
infeksi primer ) dan hari ke 2‐3 ( infeksi sekunder ).
6. Bagaimana cara pencegahan demam tifoid?
Sebaiknya membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir, atau tangan dapat
dibersihkan dengan hand sanitizer yang mengandung 70% alkohol. Selain itu menjaga
kebersihan diri setelah bepergian ke luar rumah, usahakan untuk tidak menyentuh mata,
hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
Step 5
Demam Tifoid
1. Definisi
2. Etiologi
3. Faktor risiko
4. Gejala klinis
5. Patofisiologi
6. Komplikasi
7. Diagnosis
8. Diagnosis banding
9. Tatalaksana