Anda di halaman 1dari 3

Tafsiran ayat 14:

Ayat ini mengakhiri perumpamaan dengan kalimat terkenal, "banyak yang dipanggil, tetapi
sedikit yang dipilih" (ay. 14). Dari semua orang yang diundang ke perjamuan pernikahan, jika
kita menyaring mereka yang tidak terpilih karena tidak menghargai undangan dan lebih suka
hal-hal lain. Meskipun banyak yang diundang, hanya sedikit yang benar-benar terpilih, yaitu
mereka yang hidup dalam kesucian Roh. Ini adalah pintu yang sempit dan jalan yang terbatas,
hanya sedikit orang yang menemukannya. Mereka yang merespon panggilan Allah, bertobat
dari dosa, dan memiliki iman kepada Kristus. Dengan merespons kasih karunia Allah dan
menjalankan kehendak-Nya, kita menjadi umat pilihan Allah.

Orang yang dipilih bukanlah orang pilihan biasa, melainkan orang-orang Yahudi yang
pertama kali diundang. Perumpamaan ini tidak mengatakan bahwa hanya ada sedikit dari
mereka yang merespons undangan dan menjadi "orang pilihan".1

Kata "banyak yang dipanggil" menunjukkan bahwa Allah mengulurkan undangan


keselamatan-Nya kepada khalayak yang luas. Undangan ini sering dilihat sebagai panggilan
umum kepada semua orang untuk datang kepada-Nya, mendengar pesan-Nya, dan memasuki
hubungan dengan-Nya. Sekarang, undangan untuk perjamuan Kerajaan Surga diberikan
kepada semua orang yang bukan tamu terhormat. Raja menyatakan anugerah-Nya kepada
semua orang. Namun, banyak di antara mereka yang tidak merespon dengan baik. Mereka
datang tanpa persiapan yang layak. Mereka datang dengan sembrono. Yesus melalui
perumpamaan ini dengan tegas mengingatkan bahwa anugerah Allah adalah anugerah besar
yang tidak boleh dianggap remeh. Meskipun anugerah itu diberikan dengan cuma-cuma,
bukan berarti itu murah. Setiap orang yang meremehkan anugerah ini akan menghadapi
konsekuensi yang serius, yaitu penolakan Tuhan. Menolak Injil atau meresponnya dengan
sembarangan akan memiliki konsekuensi yang fatal.

Orang di jalan yang diundang, yang terdiri dari berbagai jenis orang, baik yang jahat maupun
yang baik. Mereka adalah orang-orang non-Yahudi yang mendapatkan kesempatan untuk
menerima anugerah keselamatan karena penolakan umat Israel. 2 Perumpamaan ini
menggarisbawahi lagi kedaulatan Allah yang harus ditaati oleh manusia, tanpa memandang
latar belakang. Keselamatan adalah anugerah murni. Sikap merasa tidak membutuhkan

1
David L. Turner, Matthew (Baker Exegetical Commentary On The New Testament), (United States of America:
Baker Publishing Group, 2008), 524-525.

2
Turner, Matthew (Baker Exegetical Commentary On The New Testament, 524.
anugerah dan merasa bisa menyelamatkan diri sendiri sebenarnya menghina kasih karunia
Allah. Orang-orang seperti itu akan menghadapi hukuman Allah.3

Tuhan sekali lagi menegur kebingkalan orang Yahudi pada zamannya. Semua orang Yahudi
mengharapkan kedatangan Kerajaan Allah. Yang mereka nantikan telah terwujud, yaitu dalam
bentuk undangan untuk bergabung dalam perjamuan Allah. Sudah jelas bahwa Tuhan ingin
mereka merespons panggilan-Nya sebagai pelengkap Kerajaan Allah. Inilah hal terutama dan
paling berharga yang dapat manusia dapatkan dalam hidup ini. Namun, mereka tidak hanya
mengabaikan Tuhan Yesus, bahkan mereka akhirnya membunuh-Nya dengan alasan-alasan
yang tidak dapat diterima.

Ajakan keselamatan ini tidak hanya untuk mereka, tetapi juga untuk kita. Sikap bodoh dan
jahat yang digambarkan dalam perumpamaan ini juga bisa tercermin dalam sikap dan
tindakan kita. Menjadi seorang Kristen bukan hanya tentang mengaku atau mengikuti tradisi
Kekristenan. Menjadi Kristen berarti menyambut undangan Allah dalam Tuhan Yesus dengan
cara yang sangat pribadi. Terkadang, kesibukan sehari-hari atau rasa puas dengan diri sendiri
bisa menjadi alasan bagi kita untuk mengabaikan tuntutan mutlak Tuhan Yesus terhadap
hidup kita. Dan Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita jika kita menolak
pembebasan dari dosa yang ditawarkan-Nya.

Ayat ini menegaskan bahwa undangan Tuhan terbuka untuk semua orang, namun hanya
mereka yang diubah oleh anugerah-Nya yang akan memilih untuk mengikuti Kristus. Ayat ini
juga mengindikasikan bahwa terdapat dua jenis undangan: undangan umum yang diberikan
kepada semua orang, dan undangan khusus yang hanya diterima oleh mereka yang
mengenakan pakaian pernikahan. Undangan yang diberikan oleh tuan pesta terbuka untuk
semua, namun hanya mereka yang menerima undangan dengan iman dan mengenakan
pakaian pernikahan yang akan diizinkan memasuki pesta pernikahan.

Dalam konteks ini, penting untuk hidup dengan Kristus sebagai landasan. Ditegaskan bahwa
para tamu pesta pernikahan diwajibkan mengenakan pakaian pernikahan yang telah
disediakan oleh tuan rumah, yang merupakan simbol dari kebenaran Kristus. Jika seseorang
menolak untuk memakai pakaian tersebut, maka ia tidak akan dapat memasuki kerajaan
surga. Namun bagi mereka yang memilih untuk menolak undangan ini tidak akan
diperkenankan memasuki kerajaan surga. Kesimpulannya, ayat ini menyiratkan bahwa sangat
penting untuk mengenakan kebenaran Kristus dalam kehidupan kita. Hal ini menegaskan
3
Charles H. Talbert, Matthew (Paideia: Commentaries on the New Testament), (United States of America: Baker
Publishing Group, 2010), 253.
bahwa hanya mereka yang "mendengarkan dan memahami panggilan Allah" yang akan
terpilih untuk memasuki kerajaan surga.

Terakhir, Allah yang mengundang adalah Allah yang berdaulat. Perumpamaan ini diakhiri
dengan kalimat, "karena banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Itu
mengingatkan kita bahwa Allah yang berdaulat dan berkuasa, bukan kita yang memilih Dia.
Kita harus bersyukur atas undangan keselamatan dari Allah, meskipun kita tidak layak. Kita
harus terus hidup dalam kesucian sambil menanti kedatangan-Nya yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai