Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nicolas Sinaga

Nim : 200201019

Prodi : Teologi

Dosen Pengampu : Meditatio Situmorang M.Th

Nats Khotbah Matius 22:1-14

Shalom bagi kita semua, pertama saya perkenalkan diri saya Nicolas Sinaga asal
Silangkitang. Yang menjadi tema khotbah kita pada minggu ini pada kitab matius 22:1-14.
Demikian isi nya nya :

1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:


2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin
untuk anaknya.
3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke
perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
4. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang
diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan
ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan
kawin ini.
5. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke
ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
6. dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
7. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan
pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
8. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia,
tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang
yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang
dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga
penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang
tidak berpakaian pesta.
12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak
mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi.
14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Ikut serta dalam pesta di Kerajaan Allah sepenuhnya merupakan hak Allah untuk
mengundang siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sebab itu, berbahagialah mereka yang boleh
datang dan diperkenan Allah untuk ikut serta dalam perjamuan-Nya.

Tidak ada penjelasan mengapa undangan pesta ini diabaikan oleh orang-orang yang secara
khusus diundang oleh Sang Raja. Bahkan ada yang menganiaya dan membunuh hamba yang
diutus sehingga menimbulkan murka dan penghukuman bagi orang-orang yang melecehkan
undangan Sang Raja. Jelas terlihat bahwa hanya anugerah yang menjadi sebab mengapa
undangan itu diwartakan bagi semua orang. Tujuannya, agar ruangan pesta penuh tamu dan
jamuan yang telah disiapkan bisa dinikmati oleh para undangan yang hadir.

Cerita tentang seorang tamu yang tidak memakai pakaian pesta sehingga dihukum oleh Raja
menjadi catatan bahwa sekalipun undangan disebarkan secara gratis, bukan berarti para tamu
boleh semena-mena memakai pakaian seadanya.

Injil adalah undangan Allah kepada orang berdosa untuk datang ke perjamuan-Nya dalam
Kerajaan Allah. Kita menerima undangan Injil karena anugerah Allah, bukan karena
kepantasan kita. Oleh karena itu, kita patut menjawab undangan dengan berpakaian pesta
sebagai respons kita menjawab undangan Sang Raja.

Sekarang peribadahan dan persekutuan bersama jemaat merupakan gambaran perayaan dalam
Kerajaan Allah. Pakaian yang pantas mencerminkan hidup yang menanggapi panggilan
Tuhan dengan takut dan hormat. Karena Allah telah mengubah ketidaklayakan kita menjadi
orang yang diperkenan oleh-Nya untuk datang ke hadirat Allah. Namun, tidak semua orang
beroleh kesempatan mendengar undangan perjamuan Tuhan dapat merespons dengan tepat.

Kiranya kita dimampukan untuk menjaga kesucian hidup dengan cara takut dan hormat atas
karunia Tuhan agar dapat merayakan perjamuan dalam Kerajaan-Nya kelak.

Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Artinya, banyak yang
dipanggil untuk mendengar Injil, tetapi tidak semua meresponinya dengan benar untuk hidup
berpadanan dengan Injil Kristus, tidak mau melakukan sepenuhnya panggilan untuk
melakukan kehendak Tuhan sehingga mereka tidak menjadi orang-orang yang terpilih dan
akhirnya binasa.

Tanpa respons untuk tunduk dan menerima  sepenuhnya ajakan untuk hidup sesuai dengan isi
pemberitaan Injil Kristus maka seseorang tidak akan bisa diubah menjadi orang-orang pilihan
yang menggelar hidup seperti Kristus telah hidup.
Dan ini artinya mereka sedang menyia-nyiakan anugerah dan kasih karunia dari Tuhan yang
begitu besar dan menolak keselamatan yang disediakan oleh Tuhan.
Akhirnya kita menyadari untuk hidup menjadi manusia pilihan yang hidup dalam kedaulatan
Allah seseorang juga harus meresponi ajakan Tuhan untuk melakukan perintah-Nya karena
Tuhan menginginkan kita melakukan dengan hati yang rela mengasihi Tuhan dan mengikuti
kehendak-Nya.

Respons yang benar terhadap panggilan Tuhan adalah menerima Injil perkataan Tuhan dan
melakukan-Nya. Seseorang yang mau menerima Tuhan Yesus, tetapi tidak meresponi
perkataan-Nya dan melakukannya didalam hidupnya sesungguh ia belumlah dikatakan
menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Raja didalam hidupnya. Sesungguhnya sikap
hidup seperti ia masih memiliki kerajaan diri sendiri yang tidak diserahkan kepada Tuhan
sebagai penguasa hidup secara absolut. Sikap hidup seperti ini juga telah ditunjukkan oleh
lusifer yang yang tidak mau tunduk kepada kedaulatan Allah.
Orang percaya yang menerima perkataan-Nya berarti mau mempelajari Firman-Nya dan
terus-menerus berusaha melakukannya. Inilah yang membuat seseorang menjadi manusia
unggul, yaitu termasuk kumpulan “sedikit yang dipilih” tadi.
Respons yang benar terhadap panggilan Tuhan adalah
mempelajari Firman-Nya dan melakukannya.
Penyesatan yang terjadi dewasa ini adalah seseorang merasa bahwa ia sudah lahir baru, hal
ini membuat orang tersebut tidak perlu berusaha berjuang untuk mengalaminya. Mereka lebih
sibuk mendandani manusia lahiriahnya (ini adalah hasrat dari manusia kedagingan) dari pada
mendandani manusia Ilahinya yang dikehendaki Tuhan. Mereka merasa sudah nyaman dan
aman menjadi orang Kristen yang terdaftar dalam suatu keanggotaan gereja tertentu, tetapi
mereka tidak mempersoalkan apakah namanya sudah tercatat dalam kitab kehidupan Anak
Domba, artinya tercatat sebagai anggota keluarga Allah. Kepada mereka tidak diingatkan
bahwa kalau mereka masih sibuk mendandani manusia lahiriahnya (dengan berbagai fasilitas
materi) itu berarti gejala bahwa mereka belum menjadi keluarga Allah. Mereka belum
mengerti panggilan hidup dan tanggung jawab untuk hidup menjadi serupa dengan Yesus,
mempersiapkan pakaian kebesaran keluarga Allah (mendandani manusia batiniah) untuk
memenuhi dan menggenapkan rencana Allah.

Tuhan Yesus memperingatkan kita untuk memperhatikan hal ini melalui sebuah
perumpamaan seorang raja yang mengadakan pesta (Matius 22).

Ia mengundang semua orang untuk datang dalam pesta yang telah dipersiapkan. Ketika pesta
berlangsung ada seorang tamu yang tidak mengenakan pakaian pesta. Raja itu menyuruh
mengusir tamu tersebut dan membuangnya ke dalam kegelapan abadi. Kemudian Tuhan
mengakhiri perumpamaan tersebut dengan pernyataan bahwa banyak yang dipanggil tetapi
sedikit yang terpilih. Dalam hal ini jelas sekali bahwa keterpilihan seseorang juga ditentukan
oleh respon terhadap anugerah yang diberikan. Inilah anugerah yang bertanggung jawab.
Pakaian pesta menunjukkan kelayakan untuk menjadi anggota keluarga Allah. Kelayakan
disini hanya bisa didapatkan jika anak anak Tuhan mau meresponi panggilannya sebagai anak
anak kerajaan yang melakukan kehendak Bapa disorga di segenap wilayah hidupnya.
Hal ini harus diperjuangkan oleh setiap orang percaya dengan sangat serius, lebih dari
memperjuangkan hal-hal lain dalam kehidupan ini. Kalau seseorang memperjuangkan sesuatu
lebih dari perjuangannya mempersiapkan pakaian kebesaran sebagai anggota keluarga Allah
Bapa, hal itu menunjukkan bahwa ia tidak menghargai kesempatan untuk menjadi anggota
keluarga Allah Bapa. Ia memandang dunia ini lebih penting dan berharga. Inilah orang-orang
yang dikatakan oleh Firman Tuhan sebagai pejinah (teks Yunani : moikalis) artinya orang-
orang yang tidak setia. Ia bukannya menjadi keluarga Allah Bapa tetapi musuh-Nya.
Seseorang yang hanya meninggikan pencapaian duniawi seperti memiliki mobil mewah,
rumah bagus, aset harta kekayaan yang melimpah ruah sehingga tidak memperdulikan
keadaan pencapaian manusia batiniahnya dihadapan Tuhan, sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang telah berbuat cabul dengan dunia Ini, hati mereka semata-mata hanya
tertuju kepada perkara-perkara dunia dan merendahkan perkara-perkara diatas, mereka adalah
orang-orang yang mengasihi dunia sama seperti iblis yang menjadi musuh Allah yang akan
dibinasakan oleh Allah di dalam api kekal (Yokubus 4:4).

Jadi meresponi perkataan Tuhan kita Yesus Kristus mengenai sedikit sekali yang akan
terpilih/sangat sedikit yang bisa masuk kedalam kerajaan Tuhan Yesus, ini menunjukan kita
tidak boleh main main dengan panggilan Tuhan yang memerintahkan kita untuk mengenakan
pakaian/sikap hidup seperti yang Tuhan Yesus kenakan yaitu menjadi anak anak yang hidup
hanya untuk taat melakukan kehendak Bapa yaitu menjadi serupa dengan Tuhan kita Yesus
Kristus dalam moral kesucian dan kelakuan hidup.

Berjalan dengan Tuhan, berarti kita menjaga dan belajar untuk hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan.

Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Demikian khotbah kita pada minggu ini, kita tanamlan lah dalam diri kita masing masing dan
dilakukan sebagai pedoman hidup kita, Amin.

Anda mungkin juga menyukai