Anda di halaman 1dari 3

KHOTBAH MARTURIA

Minggu, 23 oktober 2016


Matius 22 : 1 – 14
“ BANYAK YANG DIPANGGIL TETAPI SEDIKIT YANG TERPILIH “

Jemaat yang terkasih dalam kasih Kristus......


Salah satu kebiasaan masyarakat di palestina, ketika seseorang hendak
mengadakan pesta perjamuan, maka hari pesta itu akan diumumkan jauh-jauh
sebelumnya dan undangan-undanganpun dikirim. Apabila harinya tiba dan
segala sesuatunya telah siap, maka para pelayan diutus menyampaikan
undangan kembali bahwa semuanya telah siap. Dengan demikian setiap tamu
mendapat undangan kembali apabila para tamu itu telah menerima undangan,
tetapi kemudian menolaknya ketika harinya telah tiba, maka ini merupakan
sebuah kesalahan besar.

Dalam perumpaman ini raja yang merayakan perjamuan besar itu adalah
Allah, sedangkan orang-orang yang diundang jauh-jauh hari sebelumnya adalah
orang-orang Yahudi. Pada umumnya mereka adalah para pemuka agama, orang-
orang seperti farisi dan ahli-ahli Taurat. Sepanjang sejarah mereka selalu
menantikan tibanya pesta yang memang bersifat eskatologi ( kedatangan akhir
zaman ) itu, tetapi ketika hari pesta itu benar-benar tiba, maka disinilah
tragisnya, mereka justru menolak undangan itu.

Karena itu undangan disampaikan kepada orang-orang yang berada di


persimpangan-persimpangan jalan, yang meliputi orang-orang baik tetapi juga
miskin, orang-orang yang berkekurangan dan tidak berdaya, orang-orang yang
tidak pernah mendapat perhatian dari para pemimpin agama Yahudi. Mereka itu
juga disebut orang-orang kafir. Bagi orang-orang ini menerima undangan itu
mendapat kehormatan yang begitu tinggi dan tidak pernah terimpikan, disini
terdapat kebenaran sejati dan kekal sepanjang sejarah serta kebenaran baru bagi
mereka, bahwa Allah juga mengasihi mereka, serta ini yang diperhatikan secara
jelas dalam pelayanan Yesus.
Mereka yang menolak undangan itu menyatakan penolakan dalam tiga
cara :
1. Pergi ke ladangnya. Orang-orang ini lebih mementingkan tuntutan
kesibukannya sendiri daripada memenuhi tuntutan Allah. Ini menunjukan
betapa banyak orang begitu terbenam dalam dunia ini dengan segala
kesibukannya sehingga tidak mempunyai waktu beribadah kepada Allah,
dan bahkan tidak ada waktu untuk berdoa.
2. Orang-orang yang pergi mengurus usahanya. Keuntungan-keuntungan
dan kekayaan duniawi begitu memukaunya, sehingga menyingkir
segenap kesadarannya untuk memperoleh berkat-berkat sorgawi. Semua
kesibukannya telah mengambil alih waktu yang semestinya disediakan
bagi Allah.
3. Menangkap hamba-hamba dari raja yang yang telah mengundang mereka,
menyiksa dan membunuhnya. Ini jelas menjadi gambaran tentang
pembunuhan terhadap utusan-utusan Allah, para nabi dan bahkan putera
sang Raja itu yaitu Tuhan Yesus sendiri.

Undangan ini Allah tunjukan pada setiap orang. Tetapi agaknya undangan
ini menimbulkan ketakutan. Ya takut untuk melepaskan kebiasaan lama mereka
( takut untuk melucuti pakaian yang tidak layak, untuk selanjutnya mengenakan
pakaian yang layak untuk pesta ), iyulah sebabnya mereka tidak bersedia
memenuhi undangan tersebut. Bagi mereka datang memenuhi undangan
tersebut berarti bersedia mengambil resiko. Yakni meninggalkan semua bentuk
kehidupan lama, untuk kemudian masuk kedalam bentuk kehidupan baru sesuai
dengan kehendak tuan pesta itu.

Jemaat yang dikasihi Allah !!


Bagaimanapun perumpaman ini kalau diterapkan dalam kehidupan kita
masing-masing pribadi dan rumah tangga ? adakah kita bersikap seperti orang-
orang yang menolak undangan ini ? karena lebih senang dan mesih terikat
dengan kebiasaan lama kita ? yang pasti bahwa Tuan pesta ( Allah dalam
Kristus ) tiap-tiap saat mengundang kita, saudara dan saya. Bahkan Ia tidak
berhenti sebatas mengundang saja, tetapi mengutus hamba-hambaNya untuk
pergi memanggil. Tugas panggilan ini Tuan pesta percayakan bagi tiap orang
percaya dalam jabatan khusus lewat jemaat dan gerejaNya ( Majelis dan Badab
Pelayan Unsur ) dan karenanya tiap-tiap saat hambaNya ini mengetuk pintu
rumah tangga dan pintu hati kita.
Tidak jarang kita melalaikan undangan dan panggilan ini dengan alasan sibuk
ataupun dengan seribu satu macam dalih lainnya. Tetapi sama seperti yang
dinyatakan dalam perumpaman ini, kalaupun orang yang diundang tidak mau
datang juga, maka Tuan pesta akan menyuruh hambah-hambahNya untuk pergi
memanggil orang-orang yang tidak termasuk dalam daftar undanganNya.
Memanggil mereka yang baik dan tidak baik, yang layak dan tidak layak untuk
datang kepestaNya. Sebab baginya pesta kawin itu harus penuh, karena upaya
itu telah dilakukan dengan jalan mengorbankan diriNya sendiri di kayu kering
yang keparat di bukit tengkorak. Ia tidak mau semua yang telah
dikorbankanNya menjadi sia-sia.

Jemaat yang Tuhan Yesus Kasihi...........


Banyak orang telah menerima undangan sorgawi lewat pemberitaan injil,
itu berarti bahwa banyak sekali orang yang telah menerima undangan atau
panggilan untuk turut dalam sukacita perjamuan sorgawi itu. Tetapi seringkali
undangan atau berita Injil itu hanya disambut secara harafiah, tanpa perubahan
dan pembaharuan hidup kita. Dan akibatnya Allah tidak memilih karena itu

Sebagai orang percaya kita di ingatkan melalui Firman ini bahwa.


Marilah kita dahulukan Tuhan dengan tidak lebih mengutamakan kehidupan
kita kepada dunia dan kepentingannya, sebab dengan menolak kehadiran
Kristus bagi kita maka, kita menutup Anugrah Allah yang diperuntukan bagi
kita dan dengan sendirinya kesempatan diberikan Allah oleh KuasaNya yang
bebas itu kepada orang lain untuk mendapat Anugerah keselamatan yang kekal
itu.
Karena itu dalam perjalanan hidup orang percaya/anak-anak Tuhan selalu
terjadi apa yang dikatakan oleh Yesus dalam FirmanNya : Banyak Orang yang
terpanggil tetapi sedikit yang terpilih. Amin.

Anda mungkin juga menyukai