Khotbah Marturia
Khotbah Marturia
Dalam perumpaman ini raja yang merayakan perjamuan besar itu adalah
Allah, sedangkan orang-orang yang diundang jauh-jauh hari sebelumnya adalah
orang-orang Yahudi. Pada umumnya mereka adalah para pemuka agama, orang-
orang seperti farisi dan ahli-ahli Taurat. Sepanjang sejarah mereka selalu
menantikan tibanya pesta yang memang bersifat eskatologi ( kedatangan akhir
zaman ) itu, tetapi ketika hari pesta itu benar-benar tiba, maka disinilah
tragisnya, mereka justru menolak undangan itu.
Undangan ini Allah tunjukan pada setiap orang. Tetapi agaknya undangan
ini menimbulkan ketakutan. Ya takut untuk melepaskan kebiasaan lama mereka
( takut untuk melucuti pakaian yang tidak layak, untuk selanjutnya mengenakan
pakaian yang layak untuk pesta ), iyulah sebabnya mereka tidak bersedia
memenuhi undangan tersebut. Bagi mereka datang memenuhi undangan
tersebut berarti bersedia mengambil resiko. Yakni meninggalkan semua bentuk
kehidupan lama, untuk kemudian masuk kedalam bentuk kehidupan baru sesuai
dengan kehendak tuan pesta itu.