Anda di halaman 1dari 8

Daftar Isi

METODE 1- Cara Menemukan Ide Film..........................................................................................2


1. Pahami bagian-bagian penting dari sebuah ide film....................................................................2
a. Latar..........................................................................................................................................2
b. Protagonis.................................................................................................................................2
c. Konflik.......................................................................................................................................2
2. Kembangkan ide film dari ketiga elemen sederhana ini..............................................................2
a. Epik luar angkasa + Pilot + Keinginan untuk menjadi pahlawan = Star Wars............................2
b. Abad pertengahan + Pekerja kandang kuda + Pahlawan dan Cinta = Knight’s Tale..................3
c. Kota besar + Karyawan + Benci bosnya = My Stupid Boss.........................................................3
d. Sekolah SMA + Murid Populer berprestasi + Pemuda pendiam/dingin = Ada Apa dengan
Cinta?.............................................................................................................................................3
3. Luangkan waktu untuk menemukan ide (brainstorming)............................................................3
4. Carilah inspirasi dalam kehidupan nyata.....................................................................................4
5. Tentukan genre...........................................................................................................................4
6. Ubah plot film yang ada menjadi sesuatu yang benar-benar baru..............................................4
7. Pikirkan log line Anda dalam satu kalimat untuk menegaskan ide..............................................5
METODE 2- Mengubah Ide menjadi Skenario Film......................................................................5
1. Buatlah struktur film untuk ide Anda..........................................................................................5
a. Set-Up.......................................................................................................................................5
b. Perubahan Rencana/Kesempatan/Konflik................................................................................5
c. Titik Tanpa Jalan Kembali (The Point of No Return)..................................................................6
d. Kendala Utama.........................................................................................................................6
e. Klimaks......................................................................................................................................6
2. Kembangkan karakter.................................................................................................................7
3. Buatlah ide Anda menjadi unik dengan mengubah ekspektasi...................................................7
4. Apa yang terjadi jika Anda mengubah latar.................................................................................8
5. Teruslah memikirkan ide.............................................................................................................8
Tips.......................................................................................................................................................8
METODE 1- Cara Menemukan Ide Film
Berapa banyak orang yang merasa kecewa setelah menonton film yang buruk berpikir, “Aku
bisa membuat film yang lebih bagus”. Namun, saat diminta untuk memberikan ide untuk film,
pikiran mereka mendadak kosong. Masalahnya bukan karena kebanyakan orang tidak memiliki
kreativitas, tetapi mereka biasanya mencoba mencari ide yang terlalu muluk, bukan
memikirkan cara kerja sebuah film, lalu berjalan mundur dari titik tersebut.
1. Pahami bagian-bagian penting dari sebuah ide film. Kebanyakan orang mengalami
kebuntuan karena mereka ingin menemukan keseluruhan cerita film sekaligus,
bukannya memulai dari elemen yang diperlukan dan mengembangkannya dari sana.
Banyak film dirancang dengan mencampur tiga elemen sederhana: latar (setting),
karakter, dan konflik. Inilah resep untuk membuat film baru. Terkadang, jika salah satu
elemen cukup unik, Anda bisa memulai proses penulisan. (Cabin in the Woods dimulai
dengan acara di studio horor yang dikelola negara, yang merupakan ide cukup unik
untuk menjadi titik awal cerita). Apa pun jenis film yang ingin dibuat, Anda hanya perlu
memikirkan hal-hal berikut:
a. Latar : Di mana film akan mengambil latar, baik ruang dan waktu? Apakah Anda
membayangkan epik luar angkasa atau bumi abad pertengahan? Atau sebuah
kota kecil di suatu tempat?
b. Protagonis : Siapa yang akan menjadi karakter utama? Jangan terburu-buru
memikirkan kualitas pribadinya, cukup gambaran umum saja. Apakah dia pilot
pesawat ruang angkasa? Pekerja di kandang kuda? Dokter gigi?
c. Konflik : Apa yang diinginkan karakter utama? Apakah dia ingin menjadi
pahlawan? Apakah dia ingin jatuh cinta? Apakah dia membenci
pekerjaan/bosnya?[1]
2. Kembangkan ide film dari ketiga elemen sederhana ini. Semua film, mulai dari film
independen aneh sampai film-film terlaris, dibangun di atas ketiga konsep tersebut.
Jangan dahulu memusingkan soal seluk-beluk plot, kepelikan, dan detail karena Anda
bisa memikirkannya saat menuliskan ide. Saat ini, Anda membutuhkan ide dasar yang
solid untuk dikembangkan.
a. Epik luar angkasa + Pilot + Keinginan untuk menjadi pahlawan = Star
Wars.
Star Wars: Episode IV - A New Hope (1977), Star Wars: Episode V - The Empire
Strikes Back (1980), Star Wars: Episode VI - Return of the Jedi (1983), Star Wars:
Episode I - The Phantom Menace (1999), Star Wars: Episode II - Attack of the
Clones (2002), Star Wars: Episode III - Revenge of the Sith (2005), Star Wars:
The Clone Wars (2008), Star Wars: Episode VII - The Force Awakens (2015),
Rogue One: A Star Wars Story (2016), Star Wars: Episode VIII - The Last Jedi
(2017), Solo: A Star Wars Story (2018), Star Wars: Episode IX - The Rise of
Skywalker (2019)
b. Abad pertengahan + Pekerja kandang kuda + Pahlawan dan Cinta =
Knight’s Tale.
Siapa yang akan menjadi karakter utama? Jangan terburu-buru memikirkan
kualitas pribadinya, cukup gambaran umum saja. Apakah dia pilot pesawat
ruang angkasa? Pekerja di kandang kuda? Dokter gigi?
c. Kota besar + Karyawan + Benci bosnya = My Stupid Boss.
My Stupid Boss. My Stupid Boss 2
d. Sekolah SMA + Murid Populer berprestasi + Pemuda pendiam/dingin =
Ada Apa dengan Cinta?
Sinopsis Film Ada Apa dengan Cinta menceritakan masa-masa di SMA dan segala
konflik yang terjadi. Terlebih, terkait kisah asmara Rangga dan Cinta. Cinta (Dian
Sastrowardoyo), seorang siswi yang cantik, pintar, dan periang. Selain pintar
dalam pelajaran sekolah, Cinta ternyata jago dalam dalam lomba puisi. Cinta
memiliki sebuah geng yang sangat kompak bersama empat temannya yang lain,
yaitu Alya (Ladya Cherill), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan
Milly (Sissy Priscillia) Suatu ketika, juara lomba puisi direbut oleh Rangga
(Nicholas Saputra).
3. Luangkan waktu untuk menemukan ide (brainstorming).
Ide yang bagus hampir tidak pernah muncul begitu saja. Orang-orang yang
mendapatkan ide-ide hebat untuk film biasanya meluangkan waktu untuk
melakukannya. Anda hanya perlu mengambil selembar kertas dan pulpen,
menyingkirkan semua aspek yang dapat mengganggu konsentrasi, dan menyediakan
waktu untuk berpikir. Jika Anda membutuhkan bantuan, gunakan pemancing ide. Sangat
penting untuk mencatat apa pun yang terlintas di pikiran, entah Anda sedang naik
kendaraan, di rumah , di kantor. Ini mungkin akan menjadi cikal bakal ide yang lebih
besar.[2]

“Bagaimana jika…”adalah dua kata paling penting saat mencari ide. Jurassic Park,
misalnya, adalah konsekuensi dari pertanyaan “Bagaimana jika kita bisa menghidupkan
kembali dinosaurus?”

“Apa yang akan terjadi jika dua film favoritku digabungkan menjadi satu?"

Ikuti acara berita yang menarik perhatian Anda. Apa yang akan terjadi jika Anda berada
di sana?
Tuliskan tentang apa yang Anda minati, apa saja. Clerks dikembangkan dari hobi “kutu
buku” dan hoki di atas atap, Takut Kawin didasarkan pada ketakutan yang biasa dialami
pasangan menjelang pernikahan, Soekarno ditulis oleh orang-orang yang menyukai
sejarah. Tidak ada batasan ide.
4. Carilah inspirasi dalam kehidupan nyata.
Dalam surat kabar utama mana pun, Anda bisa menemukan 5 kisah yang dapat
diadaptasi menjadi film menarik. Sering kali kehidupan nyata lebih mencengangkan
daripada fiksi dan Anda akan mendapati bahwa cerita surat kabar bisa menjadi titik
awal cerita baru. Bagaimana seseorang yang baru saja memenangi Kompetisi Makan Hot
Dog Dunia menjadi pemakan profesional? Ada cerita apa di balik penutupan Hotel
Alexis? Apa yang dipikirkan polisi saat menerima laporan tentang “cacing di dalam
makanan”?[3]
Gunakan cerita semacam ini sebagai titik awal, pikirkan plot atau ide yang bisa muncul
di pikiran Anda.
5. Tentukan genre.
Genre adalah jenis film. Banyak film sering dikaitkan dengan beberapa genre sekaligus,
tetapi biasanya ada satu genre yang dominan. Genre meliputi Komedi, Romantis, Fiksi
Ilmiah, Laga, Horor, Drama, atau Dokumenter, tetapi ada juga kombinasi seperti Komedi
Romantis, Drama Komedi, Laga Horor, dan sebagainya. Keuntungan yang didapat
dengan adanya genre adalah membantu Anda mengembangkan plot film, sekaligus
memberi Anda fokus untuk pencarian ide. Misalnya :

Apakah Anda menyukai film horor ? Dalam hal ini, ide film harus melibatkan
penciptaan karakter jahat yang kuat. Setelah Anda mendapatkan monster atau
penjahatnya, ide film Anda sudah siap.

Apakah Anda menyukai film Komedi Romantis ? Itu berarti Anda membutuhkan
seorang gadis atau pemuda yang tidak mungkin jatuh cinta satu sama lain (perbedaan
usia, salah satunya menikah, salah satunya alien, dsb.)

Apakah Anda menyukai fiksi ilmiah ? Pikirkan teknologi yang Anda harapkan bisa
diciptakan, mulai dari mesin waktu, pesawat ruang angkasa, atau teleportasi sampai
perangkat untuk membuat planet baru. Cerita Anda akan menjadi konsekuensi dari
penemuan baru tersebut.

6. Ubah plot film yang ada menjadi sesuatu yang benar-benar baru.
Kalau boleh jujur, tidak ada ide yang benar-benar orisinal. Mungkin kedengarannya
kejam, tetapi sebenarnya hal itu memberi Anda banyak kebebasan. Semua film dibuat
dengan pengaruh dan ide dari fim dan karya seni sebelumnya, dan ide film Anda tidak
terkecuali. Bagaimana Anda bisa memperbarui atau mengubah ide yang sudah ada
menjadi ide baru? Perhatikan contoh berikut:
1. Austin Powers adalah sentuhan komedi pada film spionase, seperti James Bond,
yang mendominasi bioskop. Tidak banyak perbedaan dalam plot, tetapi adegan
laga diganti dengan lelucon.
2. O Brother Where Art Thou secara praktis menceritakan kembali hampir semua
adegan dalam The Iliad karya Homer, tetapi mengambil latar di daerah pedesaan
di negara bagian selatan Amerika Serikat.
3. Avatar sangat mirip dengan Dancing with Wolves, tetapi dengan latar di luar
angkasa sehingga memungkinkan James Cameron menciptakan sesuatu yang
baru.[4]
4. Warm Bodies memiliki semua fitur Komedi Romantis, tetapi salah satu karakter
utamanya adalah zombi. “Perpaduan” genre yang tidak biasa ini membuat film
itu sangat menonjol.
7. Pikirkan log line Anda dalam satu kalimat untuk menegaskan ide.
Log line adalah deskripsi yang sangat singat tentang skenario dalam satu kalimat. Log
line yang baik terdiri dari tiga poin: kalimat pembuka (hook) atau apa yang membuat
film Anda berbeda dari film lain), konflik, dan karakter/latar. Untuk belajar menulis log
line yang baik, lihatlah contoh dari film-film terkenal.
1. Back to the Future: Seorang pemuda dibawa ke masa lalu untuk menyatukan
kembali kedua orang tuanya sebelum dia dan masa depannya menghilang
selamanya.[5]
2. Jaws: Kepala polisi yang memiliki fobia pada perairan terbuka bertarung dengan
hiu raksasa, sementara pemerintah kota yang serakah bersikeras pantai tetap
dibuka untuk umum.
3. Ratatouille: Seekor tikus paris diam-diam bergabung dengan koki yang tidak
berbakat untuk membuktikan bahwa semua orang bisa memasak, terlepas apa
pun yang dipikirkan para kritikus dan program pengendalian hama.[6]

METODE 2- Mengubah Ide menjadi Skenario Film

1. Buatlah struktur film untuk ide Anda.


Ada banyak struktur film yang tersedia, mulai dari struktur cerita klasik 3 babak sampai
“Hero’s Journey” (pola perjalanan pahlawan) yang populer. Semua itu dapat dipersempit
menjadi 5 elemen dasar yang ditemukan dalam 90% film, entah itu film laga, drama
sampai komedi romantis dan film untuk anak. Olah ide Anda dan pikirkan lima poin
penting ini, maka Anda akan memiliki skenario film yang berpotensi untuk digarap.
a. Set-Up : Perkenalkan karakter, latar dan dunia sekitarnya. Hal ini akan
menduduki sekitar 10% dari keseluruhan film dan memperkenalkan penonton
pada film. Porsinya tidak boleh lebih dari 10 halaman.

Dalam Star Wars, George Lucas memperkenalkan premis perang luar angkasa,
konflik (“Bantu aku Obi-Wan, kau satu-satunya harapanku”), dan banyak
karakter sental (Luke, Leia, Darth Vader, R2-D2, dan C3-Po).
b. Perubahan Rencana/Kesempatan/Konflik : Sesuatu terjadi yang mendorong
terjadinya konflik di halaman 9-10 - Erin Brockovich mendapatkan pekerjaan,
perkataan sahabat yang sudah lebih dahulu menikah dalam Takut Kawin,
Rangga memenangi lomba puisi, dan sebagainya. Pada 10-20 halaman
berikutnya menunjukkan bagaimana karakter utama bereaksi terhadap
perubahan ini.

Dalam Star Wars, ini ketika Luke menolak tawaran Obi-Wan, tetapi mengetahui
bahwa seluruh keluarganya terbunuh. Dia setuju untuk melakukan pencarian
untuk menyelamatkan Leia.

c. Titik Tanpa Jalan Kembali (The Point of No Return) : Sampai titik ini,
karakter utama bekerja keras untuk merealisasikan tujuan mereka. Namun,
pada setengah perjalanan film, sesuatu terjadi sehingga dia tidak mungkin
kembali. Lawan Bond menyerang lagi, bayi dalam kandungan Anya meninggal
dunia, Thelma dan Louise melakukan perampokan pertama mereka, dan
sebagainya.

Dalam Star Wars, di tengah-tengah film mereka masuk ke dalam perangkap


Death Star. Mereka tidak bisa kembali ke Alderaan sesuai rencana dan terpaksa
bertarung.

d. Kendala Utama : Setelah titik tanpa jalan kembali, taruhannya semakin besar.
Sepertinya tidak ada lagi harapan untuk karakter utama dan penonton. Dalam
setiap film komedi romantis hubungan si gadis dan pemuda putus, misalnya
ketika Cinta merasa bersalah dan memutuskan hubungan dengan Rangga, atau
ketika John McClane dihajar dan berdarah-darah dalam Die Hard. Kendala utama
terjadi pada saat film mencapai 75%.

Dalam Star Wars, Obi-Wan meninggal dan Death Star mulai bergerak. Satu-
satunya kesempatan untuk menang adalah upaya terakhir untuk meledakkan
Death Star.
e. Klimaks : Karakter utama dengan sekuat tenaga melakukan satu upaya terakhir
untuk mencapai tujuan, yang menjadi tugas paling sulit. Sang gadis berlari
menuju bandara mengejar kekasihnya, karakter utama sudah mengidentifiksi
siapa pembunuh yang sesungguhnya dan mencoba menyelamatkan diri, atau
pertempuran terakhir antara pahlawan dan penjahat. Setelah diselesaikan, 10%
terakhir skenario akan membereskan segala sesuatunya dan menunjukkan
konsekuensi setelah klimaks.[7]
Dalam Star Wars, Luke melakukan aksi heroik terakhir pada Death Star dan
meledakkannya meskipun kesempatannya untuk berhasil sangat kecil.

2. Kembangkan karakter
Karakter harus terasa nyata, seolah mereka yang mendorong alur cerita, dan bukan
keinginan penulis dari sisi dunia yang berbeda. Ingat, karakter yang sukses adalah jiwa
dari film. Penonton berempati kepadanya, menyukainya, dan membencinya, bahkan ide
film yang bagus pun akan gagal karena karakter yang lemah. Hal ini lebih mudah
dikatakan daripada dilakukan, tetapi ada beberapa kiat yang dapat membantu membuat
karakter yang sesuai dengan ide film:
1. Pastikan karakter memiliki berbagai sisi. Artinya, karakter harus memiliki aspek
berbeda, bukan hanya “pria pemarah”, atau “wanita yang kuat”. Karakter
multidimensi memiliki kekuatan dan kelemahan, yang membuat mereka lebih
dekat dengan penonton.
2. Berikan keinginan dan ketakutan untuk karakter. Meskipun karakter hanya
memiliki satu keinginan dan ketakutan, karakter yang baik tidak berhasil
mendapatkan apa yang diinginkannya. Kemampuan atau ketidakmampuan
mereka mengatasi ketakutan (akan kemiskinan, sendirian, alien, laba-laba, dsb.)
menciptakan konflik.
3. Karakter harus memiliki dorongan untuk bertindak. Jangan membuat karakter
seperti kerbau dicocok hidung, yang bergerak sesuai keinginan penulis. Karakter
yang sukses membuat keputusan yang mendorong plot ke depan. Terkadang, hal
ini merupakan satu keputusan yang menggerakkan seluruh rantai peristiwa
(Fatmawati kabur dari rumah di Sweet 20, Luke Skywalker bergabung dengan
Obi-Wan di Star Wars), tetapi terkadang ada sejumlah pilihan baik atau buruk
dalam setiap kesempatan (setiap karakter dalam Hangout).[8]

3. Buatlah ide Anda menjadi unik dengan mengubah ekspektasi.


Mungkin Anda merasa dibatasi dengan memiliki struktur skrip yang kaku, tetapi
sebenarnya hal itu memudahkan Anda untuk mengejutkan penonton. Bagaimana Anda
bisa membuat struktur 5 elemen dan karakter umum menjadi unik? Bagaimana Anda
membuat film ini menjadi sesuatu yang tidak pasaran? Cara terbaik untuk
melakukannya adalah melanggar peraturan:

Bagaimana jika karakter utama mengalami kegagalan, bukan keberhasilan, setelah


klimaks?

Apa yang tejadi dengan karakter “multidimensi” jika dia tidak ingin berubah? Apa yang
terjadi jika protagonis bukanlah karakter utama, seperti dalam film Ferris Beuler’s Day
Off, yang menunjukkan teman Ferris, Cameron, adalah karakter utama yang mengalami
perkembangan?
4. Apa yang terjadi jika Anda mengubah latar.
Komedi Romantis dengan latar Jakarta sudah biasa, tetapi bagaimana dengan latar
sebuah desa di Jawa Tengah? Arena boling? Panti jompo?
5. Teruslah memikirkan ide.
Hal terpenting yang harus Anda sadari saat mencari ide adalah ide datang dengan
latihan yang terus-menerus. Mungkin 10, 20, atau bahkan 50 ide pertama Anda bukan
yang terbaik, tetapi pengalaman berkutat dengan ide-ide buruk akan membantu Anda
mengenali ide yang baik. Tidak ada orang yang selalu mendapatkan ide sempurna setiap
saat, Anda harus bekerja keras.
1. Bawalah buku catatan untuk menuliskan setiap ide yang melintas di pikiran
Anda.
2. Cobalah melakukan pencarian ide bersama teman untuk melipat gandakan
kecepatan mencetuskan ide satu sama lain.
3. Lakukan proses ini untuk setiap ide; cobalah mengubah ide dengan
menambahkan elemen kunci untuk mengetahui apakah ide tersebut layak untuk
dikembangkan.

Tips

1. Jangan lupa untuk mengembangkan latar belakang.


2. Bersabarlah. Anda membutuhkan waktu untuk memikirkan cerita yang solid.
3. Mintalah teman-teman untuk menyumbangkan ide.
4. Mintalah orang tua atau teman membaca beberapa skenario Anda dan tanyakan apa
pendapat mereka.

https://id.wikihow.com/Menemukan-Ide-Film
https://id.wikihow.com/Mendapat-Ide-Untuk-Film-Pendek

Anda mungkin juga menyukai