Anda di halaman 1dari 2

“TUBUH ADALAH BAIT ALLAH YANG HIDUP”: Renungan, Selasa, 28 November 2023.

Hari Biasa (H)


Dan. 2:31-45; MT Dan. 57.58.59.60.61; Luk. 21:5-11.

Manusia adalah ciptaan yang istimewa, yang dilengkapi dengan beberapa pancaindra, salah
satunya adalah mata. Mata dapat digunakan untuk melihat segala sesuatu yang diciptakan Tuhan
di muka bumi ini. Menjadi kebahagian tersendiri apabila kita bisa melihat, menyaksikan dan
merasakan keindahan dari apa yang kita lihat.
Berbicara tentang bangunan gereja, sekarang telah banyak didirikan gereja yang megah, indah,
dan banyak orang menyukai tempat ibadat seperti itu. Dalam Injil, Yesus mengkritisi orang-
orang zamannya dan para murid yang terlalu mengagumi bangunan Bait Allah Ia pun berkata:
“Akan tiba harinya, segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan”. Murid-murid bertanya kepada
Yesus katanya; “Guru, bila manakah itu akan terjadi? Apa tanda-tandanya kalau itu akan
terjadi?” Yesus menjelaskan kepada murid-murid mengenai situasi yang terjadi menjelang akhir
zaman bahwa Allah akan mengadili orang hidup dan orang mati. Tanda-tanda akhir zaman akan
ada melalui; penyesatan memakai nama Yesus, peperangan dan pemberontakan, penyakit sampar,
kelaparan, gempa bumi dan penganiayaan.
Yesus hendak menunjukan kepada pendengar bahwa yang terpenting dari Bait Allah adalah Allah
sendiri dan bukan bangunan yang megah atau indah. Allah dan seluruh kehendaknya yang mesti
menjadi sentral hidup umat manusia. Tubuh kita adalah Bait Allah yang hidup. Apabila diri kita
dikuasa oleh Roh Allah, mestinya hidup kita harus menunjukkan tanda-tanda kehadiran Allah.
Melalui tindakan dan perbuatan seperti membantu orang yang lemah, menolong sesama serta
saling mengasihi mencerminkan kehadiran Allah. Biarkan Allah sendiri yang bekerja dan
membimbing hidup kita. Sebab, yang harus dihancurkan bukan gedung Bait Allah, tetapi diri kita
sendiri yang perlu dibaharui, dan dilebur agar benar-benar menjadi manusia yang baik dan benar
dihadapan Allah.
Maka dari itu sebagai pengikut Yesus, mari kita memberi perhatian kepada rencana dan misi
Allah sendiri. Misi Allah adalah untuk menyelamatkan umat manusia. Bait Allah sebagai gedung
yang megah itu diperlukan, tetapi jika hanya bangunan fisik yang dipentingkan, Bait Allah hanya
menjadi sia-sia belaka. Bait Allah adalah tanda kehadiran Allah. Dengan demikian Allah itu
hadir dan tinggal bersama-sama dengan kita.
(fr. Bonefasius Sola)
“Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya dimana tidak ada satu batu pu dibiarkan
terletak diatas batu yang lain, semuanya akan diruntukan”
Marilah berdoa:
Ya Allah, tinggalah dalam diriku, dan baharui hati dan pikiranku, agar sikap dan tutur
kataku mencerminkan kehadiran Dirimu bagi sesama. Amin.

Anda mungkin juga menyukai