Anda di halaman 1dari 105

Bab 1.

Pendahuluan

Bismillahi rahmani rahiim, assalamu alaikum warahmatullaahi wabaarakatuh.


Pertemuan kita adalah pertemuan pada mata kuliah etika profesi yang merupakan
pertemuan pertama pada semester ini.

Kita mengetahui bahwa profesi merupakah suatu kebutuhan manusia agar


kehidupannya bisa berlanjut/bisa dipertahankan, oleh sebab itu manusia
membutuhkan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Terkait dengan mata kuliah ini, ada dua kata yang penting untuk kita ketahui dalam
etika profesi yaitu kata etika dan profesi. Apa yang dimaksud dengan etika?, etika
pada dasaranya berasal dari kata etos yaitu bahasa yunani yang berarti suatu karakter
manusia atau sering disebut sebagai watak yang berlaku pada suatu sistem sosial
yang berkonotasi pada yang lebih mengedepankan hal yang bersifat kesusilaan atau
lebih bersifat adat istiadat dan itu sudah menjadi kesepakatan. Adat juga terbentuk
dari suatu komunitas, suatu tatanan masyarakat. Inilah yang membentuk etika pada
kelompok atau komunitas itu. Jadi, etika sangat erat kaitannya dengan konsep yang
dimiliki oleh individua tau kelompok. Paradigma yang dimiliki oleh individu itu,
ataupun kelompok itu. Apa konsepnya?.

Apa yang menjadi internal paradigm yang ada pada invidu itu atau pada kelompok
masyarakat itu, itulah yang menjadi etikanya (sumber etikanya), karena berdasarkan
paradigma yang dimilikinya/konsep yang dimilikinya itu untuk menjadi acuan
untuk melakukan penilaaian tindakan-tindakan yang telah dikerjakan atau yang
dikerjakan. Apakah salah, benar, buruk atau baik. Jadi berasal dari peradaban Yunani
kita mengetahui sebelum datangnya agama-agama samawi, agama Kristen, agama
Yahudi dan Islam. Tiga agama ini adalah agama samawi yang bersumber dari langit
yang diturunkan oleh Allah subehaanahu wata'aalah. Sebelum datangnya ketiga
agama ini, ada suatu kelompok peradaban yang mengalami kemajuan yaitu
peradaban yunani. Peradaban Islam sendiri banyak menyerap konsep-konsep

1
keilmuan atau konsep logika atau konsep mantik, konsep berfikir dari orang-orang
Yunani/peradaban Yunani. Mereka membangun suatu tatanan
masyarakatnya/peradabannya dan di sana sumber lahir suatu sistem sosial yang
menjadi acuan penilaian yang disebut sebagai etos. Itulah etika.

Kemudian, apa yang dikontribusikan oleh etika?, etika memberikan kontribusi


berupa batasan maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam
tatanannya. Inilah yang bisa kita jadikan sebagai definisi dari etika, jadi semacam
barometer baik/buruk. Kalau kita mengacu dengan apa yang dikatakan oleh Marteen
(1993), mengatakan bahwa etika merupakan dicipline wich can action as the
performance index or reference for our control system. Dia merupakan disiplin yang
dapat memberikan aksi terhadap kinerja, penampilan atau menjadi acuan untuk
mengontrol suatu sistem sosial.

Kemudian, dalam etika setelah mengalami perkembangan dalam peradaban itu,


berkembang menjadi sesuatu yang ditulis, menjadi aturan-aturan tertulis atau
disebut sebagai kode yang tertulis secara sistematik (code of conduct) yang sengaja
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada pada saat dibutuhkan akan
difungsikan sebagai alat untuk penegakan hukum, untuk memberikan funishment
kepada pelanggar-pelanggar aturan-aturan kesusilaan. Maka aturan-aturan itu
dijadikan sebagai acuan. Tindakan-tindakan yang menghakimi dengan segala macam
yang bertentangan dengan apa yang menjadi kode secara logika rasional itu juga
menyimpang dari kode etik yang berlaku atau etika yang berlaku. Jadi etika
merupakan suatu kontrol sosial untuk tatanan masyarakat yang ideal dalam
perspektif apa yang menjadi kesepakatan.

Demekian pula suatu kelompok profesi. Profesi adalah suatu tatanan ata suatu
kelompok dan pada kelompok ini interaksi yang ada di dalam tatanam profesi ini
tentu memerlukan kesepakatan yang menjadi acuan untuk menilai apakah suatu
profesi itu baik atau buruk, salah atau benar, dan berbagai sumber yang bisa

2
menjadikan acauan untuk melahirkan suatuu kode atau suatu kesepakatan di dalam
penilaian baik dan benar.

Etika dapat pula dilahirkan dari kontenplasi dari hasil pemikiran filsafat bisa juga
dari sumber-sumber yang berasal dari agama dan bisa juga bersumber dari aturan-
aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, atau adat istiadat yang berlaku di
suatu tempat tertentu. Semua itu merupakan sumber-sumber etika, nanti kita akan
bahas lebih jauh sumber-sumber etika apa saja, kemudian etika merupakan kontrol
berdasarkan logika-logika rasional.

Etika harus ada pada suatu komunitas agar supaya tatanan itu memiliki suatu nilai,
memiliki suatu kepercayaan dari tatanan lain. Nilai tidak ada apabila tidak ada etika.
Suatu bangsa, suatu umat, suatu komunitas yang mendapatkan kepercayaan dari
suatu masyarakat/kelompok lain itu karena adanya etika. Kita mengetahui
bagaimana masyarakat Jepang yang memiliki etika dan mendapatkan kepercayaan di
tengah-tengah masyarakat global misalnya. Demikian pula suatu profesi
mendapatkan kepercayaan dari pihak lain apabila ada etika di dalamnya. Apabila
suatu profesi tidak ada etika di dalamnya tentu tidak dipercaya, contohnya seseorang
yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, yang mengobati orang, dia bisa dipercaya
karena ada etika. Jika dia tidak ada etika, tidak ada aturan-aturan yang ada pada
dunia kedokteran/profesi kedokteran tentu tidak mendapatkan kepercayaan.
Demikian pula keteknika pertanian, suatu profesi keteknikan pertanian mendapatkan
kepercayaan masyarakat apabila ada etika yang diterapkan disitu. Ini harus dijunjung
tinggi, atau etika di dalam teknologi pertanian, atau di dalam pengolahan hasil
pertanian harus ada etika di situ supaya masyarakat percaya bahwa produk yang
dihasilkan itu misalnya betul-betul memiliki standar cleaner production, betul-betul
misalnya diolah dari bahan-bahan yang halal. Harus ada kepercayaan. Seseorang
profesional, dia dipercaya menjadi seorang menejer karena ada etika yang dijunjung
tinggi, dia memiliki misalnya kejujuran, dia memiliki akhlak yang baik, dia memiliki
sifat yang baik di dalam komunitasnya sehingga mendapatkan kepercayaan,
mendapatkan amanah untuk misalnya sebagai meneger atau sebagai penanggung

3
jawab atau sebagai pemimpin di dalam kelompoknya misalnya di dalam komunitas
bisnisnya apa yang dikerjakan. Jadi sebuah profesi hanya dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat apabila menjunjung tinggi nilai-nilai etika di situ dan
harus ada suat kesadaran di dalamnya dan kesadaran ini harus mengkristal di dalam
dirinya agar supaya menjadi suatu elit yang profesional yang memberikan suatu
hiasan-hiasan di dalam profesinya. Ketika suatu profesi menjadi indah apabila ada
suatu etika di dalamnya/apabila ada suatu etika atau akhlak yang ada di dalamnya.

Pertanyaan

1. Jelaskan sumber sumber nilai yang melahirkan etika


2. Jelaskan urgensi etika dalam suatu profesi
3. Jelaskan kapan suatu profesi mendapatkan kepercayaan.

4
Bab 2. Beberapa Definisi Etika

Di dalam pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara dan termasuk pula


pergaulan di tingkat internasional diperlukan suatu system yang mengatur
interaksi antar manusia, bagaimana manusia itu berinteraksi antara satu
dengan yang lainnya. System pengaturan pergaulan tersebut menjadikan
manusia saling menghormati dan saling menta'zim antara satu dengan yang
lainnya, menjadikan manusia untuk melekatkan sopan santun dalam
pergaulannya, menjadikan manusia untuk melakoni kehidupan yang penuh
dengan tata krama, menjadikan manusia untuk berada didalam suatu aturan-
aturan protokoler yang serba teratur dan beretika maka kehidupan dalam
interaksi itu menjadi sesuatu yang indah. Sesuatu yang indah apa sebabnya?,
karena adanya hiasan-hiasan etika di dalam interaksi tersebut, dan maksud
pedoman pergaulan ini atau etika ini agar semua komponen social yang ada di
dalam system tatanan masyarakat itu tercipta suatu ketenangan, ketentraman
dan keamanan bahkan tercipta suatu kehidupan yang harmonis, yang
menghindarkan adanya kehidupan yang merugikan antara yang satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, adanya jaminan perbuatan yang tengah berjalan
di tengah-tengah masyarakat itu bisa mendapatkan kepercayaan, bisa
mendapatkan empati dari tengah-tengah masyarakat. Itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di tengah masyarakat kita. Jadi kalau kita
mendefinisikan secara das berdasarkan pendapat para ahli bahwa etika
merupakan aturan perilaku. Dan sumber-sumbernya bisa berasal dari
kontenplasi berfikir para filosop dari adat kebiasaan berdasarkan logika
rasional dan yang paling kuat adalah etika yang bersumber dari kitab-kitab
atau ajaran atau dogma dari agama-agama yang dilakoni manusia khususnya
dari agama islam berasal dari alquran dan hadits-hadits Rasulullah
shallallaahu 'alaihi wasallam atau sunnah-sunnah Rasulullah shallallaahu
'alaihi wasallam, bagaimana perilaku beliau, akhlak beliau yang dituangkan di
dalam hadist yang telah ditulis oleh para ulama pada zamannya. Ini yang
menjadi rujukan, menjadi aturan perilaku dan adab kebiasaan manusia,

5
pergaulan antara sesamanya, inilah yang meberikan garis demarkasi
(penegasan), yang mana yang benar yang mana yang buruk. Seperti itu.
Kemudian beberapa pendapat para ahli di dalam mendefinisikan etika,
diantaranya adalah pendapat Burhanuddin Salam mengatakan bahwa etika
merupakan cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya, penjelasan ini berada
dalam konteks philosofis. Etika dalam konteks spiritualitas atau etika dalam
perspektif spiritualitas tentu definisinya itu ditinjau dari sisi spiritualitas maka
disebut sebagai adab atau sering juga disebut sebagai akhlak. Kemudian
pendapat dari Sidi Gajalbah dalam bukunya sistematika filsafat, beliau
mengatakan bahwa etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
yang dipandang dari perspektif baik dan buruk dan beliau mengatakan bahwa
sejauh apa yang dapat dijangkau oleh akal. Dan pendapat yang lain dari O.P.
Simorangkir mendefinisikan bahwa etika sebagai suatu pandangan manusia
dalam berperilaku menurut ukuran nilai yang baik dan buruk. Kemudian, di
dalam perekmbangannya etika di tengah-tengah kehidupan masyarakat
memberikan orientasi kehidupan manusia itu bagaimana menjalani
kehidupannya di dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Demikian pula kehidupan kita, dalam kehidupan akademik ini harus ada
etika-etika, nanti kita akan bahas etika-etika yang penting untuk diketahui oleh
para mahasiswa dan juga para pelajar, apa saja etikanya atau adab-adabnya.
Jadi, pada prinsipnya etika merupakan bantuan terhadap manusia untuk
mengambil sikap dalam bertindak dan menjalani hidupnya, apa sebabnya,
karena ini diperlukan untuk menghilangkan gesekan antara yang satu dengan
yang lainnya. Jadi, ini perlu perlu dijadikan hiasan-hiasan di dalam interaksi
yang terindah. Jadi, seperti itulah demikian keberadaan etika dan bebrapa
pengertian tentang etika.

Kemudian, ada kategori etika, ada etika yang bersifat deskripsi, penjabaran-
penjabaran yang merupakan etika yang melihat secara deskriptif rasional,
sikap dan perilaku manusia di dalam berinteraksi, di dalam hidupnya sebagai

6
suatu nilai, jadi merupakan kenyataan dasar untuk mengambil keputusan
perilaku atau mengambil sikapnya di dalam bertindak. Jadi lebih, berorientasi
pada deskripsinya. Kemudian, ada etika yang bersifat aturan-aturan normative
yaitu etika yang memberikan ketetapan pada berbagai sikap pola tingkah laku
yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu. Etika-etika
normative ini pada dasarnya bersumber dari norma-norma yang ada di dalam
nilai-nilai keagamaan pada masing-masing individu yang bersifat normative.
Adapun etika-etika yang bersifat umum yang berdasarkan kondisi-kondisi
yang telah menjadi keumuman apa yang dilakoni oleh manusia, karena ini
sudah menjadi kesepakatan umum, yang mengatakan bahwa sesuatu itu baik
dan ini sudah menjadi konsensus secara umum berdasarkan nilai-nilai secara
global secara menyeluruh (holistic) dan menyeluruh yang diketahui oleh
manusia dan disepakati oleh manusia, seperti itu. Kemudian, adapun yang
bersifat khusus merupakan prinsip-prinsip moral, prinsip-prinsip akhlak atau
adab yang menjadi dasar kehidupan yang pemberlakuannya secara khusus
misalnya etika khusus masuk ke dalam kategori misalnya keteknikan
pertanian, teknologi pertanian ini lebih bersifat khusus bagaimana etika adab
di dalam berprofesi, bagaimana etika atau adab ketika mengembangkan
teknologi industry misalnya. Etika-etika apa saja yang diperhatikan, demikian
pula di dalam mengembangkan misalnya pupuk organic, dalam
mengembangkan teknologi penjernihan air, ini semua akan kita bahas etika-
etika khusus yang pembahasannya setelah ujian tengah semester. Dan etika-
etika khusus ini termasuk juga etika yang bersumber dari dogma agama, dalam
islam ada istilah yang disebut sebagai adab.

Kita mengetahui bahwa dasar Negara kita adalah salah satunya kemanusiaan
yang adil dan beradab. Adab itulah etika, ini tentu harus kita pertahankan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara baik sebagai individu harus ada
etika, ini tidak boleh hilang dari setiap warga Negara Indonesia harus
menjunjung tinggi karena ini adalah nilai dasar negara kita , Republik
Indonesia ini yang tercinta ini, dan juga menjadi standard normatif dari agama

7
khususnya yang beragama islam. Etika yang bersifat individual. Etika social
yaitu berbicara mengenai kewajiban-kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai umat manusia. Dan biasanya etika-etika khusus ini
merupakan ciri dari setiap orang tentu berdasarkan misalnya keberadaannya
atau agama yang dianutnya ini lebih bersifat khusus. Dan penting untuk kita
ketahui, khususnya di dalam agama islam, mungkin di dalam agama lain
mungkin bisa dideskripsikan lebih lanjut bahwa etika atau adab di dalam
agama islam, ada adab untuk diri sendiri, ada adab untuk orang lain, ada adab
terhadap nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Dan adab-adab
terhadap Allah subehaanahu wata'aalah dan adab terhadap lingkungan
termasuk di dalam mengelolah sumber daya alam. Ada aturan-aturan, nanti
kita jelaskan lebih jauh dan bisa kita pertajam dari sisi agama kita masing-
masing.

Kemudian, khususnya yang menyangkut hubungan interaksi manusia baik


langsung maupun tidak langsung, baik keluarga, masyarakat, negara lebih
mengedepankan pada etika sosial dan di dalam kehidupan bernegara ini tentu
standar-standar nilainya selain standar-standar spiritualitas juga berdasarkan
standard ideology negara kita berdasarkan Pancasila. Inilah etika social di
dalam kehidupan bernegara, termasuk ketika kita berprofesi salah satu bagian
yang harus dipahami di dalam melakoni profesi kita itu adalah etika-etika
ketika kita berada dala tataran bernegara yang harus dipahami. Jadi, etika
cakupannya bagaimana kita berinteraksi terhadap sesame manusia, terhadap
keluarga, terhadap profesi, bagaimana terhadap lingkungan, bagaimana kita
mengembangkan teknologi dan bagaimana kita di dalam kehidupan
bernegara. Bagaimana kita melakoni kehidupan bernegara ada etikanya yang
harus kita pahami.

Kemudian apa yang dimaksud dengan profesi. Profesi adalah suatu hal yang
berkaitan dengan bidang yang dilakoni seseorang dan sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian. Jadi misalnya, profesi keteknikan pertanian.

8
Keteknikan pertanian/teknologi pertanian sebagai suatu profesi tentu yang
berpengaruh dominan pada orang tersebut adalah keahliannya di dalam
bidang atau kesarjanannya di dalam keteknikan pertanian. Demikian pula
dengan teknologi pertanian atau teknologi hasil pertanian, yang dominan
berpengaruh di situ tentu pendidikan keahliannya, S1nya, S2nya atau S3nya
dan keahlian apa saja yang diperoleh dari pendidikan orang itu dalam
menjalani profesinya itu adalah suatu profesi. Termasuk pula pendidikan
kejuruan kalau itu berpengaruh misalnya ahli perbengkelan mesin pertanian
maka itu adalah suatu profesi. Jadi penguasaan ilmu yang dimilikinya dan
penguasaan itu dikuasai baik secara teori maupun secara praktek termasuk
pula penerapannya dan pekerjaan yang berkaitan dengan itu maka itu adalah
sebuah profesi dan profesi ini menjadi kegiatan pokok oleh orang itu yang
menghasilkan nafkah untuk kehidupannya dan pendidikan yang terkait di sini
bukan hanya pendidikan secara formal tetapi pendidikan secara non formal
apabila ada unsur pengetahuan di situ dan merupakan sumber inkam untuk
kehidupannya maka itu adalah suatu profesi dan mengandalkan suatu
keahliannya di dalam menjalani profesinya itu.

Namun definisi yang kita jelaskan adalah suatu definisi yang spesifik. dalam
pengertian yang lebih luas, suatu profesi adalah menjadi pekerjaan dan
menjadi sumber inkam orang itu walaupun tidak menjalani pendidikan
khusus. Tapi menguasai bidang itu, maka itu bisa dikatakan sebagai suatu
profesi dalam arti yang luas. Termasuk hal-hal yang ada pada orang itu yang
merupakan bakatnya jadi walaupun misalnya sebagai dia secara formal, dia
keteknikan pertanian merupakan bidangnya tetapi dia menguasai hal-hal yang
spesifik dan itu menjadi profesinya maka itu bisa dikatakan sebagai profesi.
Berbeda halnya dengan professional. Pengertian dari professional merupakan
profesi atau pekerjaan yang seluruh waktunya atau hidupnya digunakan
untuk itu dan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi, ada suatu
penguasaan keahlian itu dalam tingkat yang di atas rata-rata di dalam
menjalani profesinya, dan seorang yang professional adalah seorang yang

9
hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu dalam suatu kegiatan
tertentu menurut keahlian orang itu. Jadi terdapat perbedaan antara profesi
dan professional. Kalau kita tinjau secara mendalam, perbedaan antara profesi
dan professional dapat kita lihat apabila mengandalkan suatu keterampilan
dan keahlian khusus maka disebut profesi dan dilaksanakan sebagai suuatu
pekerjaan atau kegiatan utama dan dilaksanakan sebagai sumber utama dalam
hidupnya dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Sedangkan professional adalah orang yang menguasai keahlian dan
keterampilan dan sangat menguasai dibidang itu dan meluangkan seluruh
waktunya untuk pekerjaan dan kegiatan itu dan suatu hal yang spesifik
sebagai suatu seorang yang professional adalah bangga dengan pekerjaannya.

Pertanyaan
1. Jelaskan pentingnya etika dalam pergaulan masyarakat internasional.
2. Sebutkan definisi spesifik dan definisi umum dari etika
3. Apa yang dimaksud dengan profesi.

10
Bab 3. Sumber Sumber Etika

Kita mengetahui bahwa peradaban yang berkembang sebelum datangnya


agama-agama samawi yaitu peradaban Yunani. Perkembangan peradaban
yunani ini terlepas dari revolusi berfikir yang dikembangkan oleh para ilmuan
dan melahirkan berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk didalam ilmu
filsafat yang merupakan dasar dari segala ilmu pengetahuan yang bersumber
dari akal manusia. Filsafat etika merupakan aliran yang pertama yang
dikembangkan oleh para filosof dan aliran filsafat termasuk aliran aksiologi
pertama kali dikembangkan oleh Sokrates. Sokrates mengembangkan aliran
pemikiran yang disebut sebagai aksiologi. Aksiologi ini salah satu cabangnya
adalah filsafat etika kemudian seiring perkembangan waktu, lahirlah pemikir-
pemikir lainnya pada waktu itu salah satunya Immanuel Khant yang
mengembangkan metode berfikir kritis yang lebih banyak berbicara tentang
moral dan etika. Immanuel Khant juga termasuk tokoh penting didalam
menyatukan filsafat rasionalisme dan Empirisme walaupun pada akhirnya
mengalami perpecahan dan aliran-aliran filsafat terpecah menjadi positifisme
dan idealisme.

Filsafat yunani terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Filsafat logika : filsafat logika yang bersifat apriori terhadap suatu obyek
pemikiran.
2. Filsafat fisika : filsafat fisika yang memiliki unsur-unsur apriori dan
empiris
3. Filsafat etika : apriori dan empiris disebut sebagai ilmu kesusilaan dan
metafisika.

11
Ada berbagi aliran di dalam perkembangan filsafat etika ini diantaranya
adalah:
1. Aliran naturalisme yang berpandangan bahwa kebahagiaan manusia itu
diperoleh dengan menurutkan panggilan natural atau fitrahnya. Jadi
pandangannya bahwa seseorang manusia itu berbahagia karena
mendapatkan pemuasan fitrahnya dan pada dasarnya manusia
menginginkan kebahagiaan inilah yang dikatakan sebagai aliran
naturalisme.
2. Aliran etika hedonisme yang berpandangan bahwa perbuatan susila itu
ialah perbuatan yang menimbulkan hedo (kenikmatan atau kelezatan).
3. Aliran etika utilitisme yang berpandangan bahwa didalam menilai baik
dan buruknya manusia ditinjau dari kecil dan besarnya manfaat bagi
manusia.
4. Aliran etika idealisme yang berpandangan bahwa perbuatan manusia
tidak terkait dengan sebab musabab lahiriyah tetapi didasarkan atas
prinsip kerohanian yang lebih tinggi.
5. Aliran etika fitalisme yaitu aliran yang nilai baik dan buruknya
perbuatan manusia itu sebagai ukuran ada atau tidak adanya daya hidup
(alat vital) dengan alat vital ini yang menjadi sebab berlangsungnya
kehidupan secara instimror atau berkelanjutan yang mengendalikan
suatu perbuatan itu.
6. Aliran etika teologis yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa ukuran baik
buruknya perbuatan manusia itu diniliai dengan kesesuaiannya dengan
perintah Tuhan.

Macam-macam etika didalam filsafat :


- Etika deskriptif yang hanya melukiskan tingkah laku moral dalam arti
luas misalnya adab kebiasaan atau kelompok tanpa memberikan
penilaian. Etika deskriptif yang menilai moralitas pada kebudayaan
tertentu dan etika ini ada didalam ilmu sosial seperti

12
antropologis,sosiologi,psikologi dan pengkajiannya termasuk ilmu
empiris.
- Etika normatif ini tidak hanya melukiskan penilaian atau perspektif
normatif pemerintah untuk mengatakan atau mengadakan suatu
argumentasi alasan-alasan mengapa sesuatu dianggap baik atau buruk.
Etika normatif terbagi menjadi dua yaitu, etika umum yang
mempermasalahkan tentang tema-tema umum, dan etika khusus yang
menerapkan prinsip-prinsip etis didalam wilayah kemanusiaan khusus.
Misalnya pada masalah medis, masalah pengembangan teknologi,
rekayasa genetik, pengembangan IPTEK.
- Meta etika yang artinya melampaui batas atau melebihi yang
pembahasannya adalah tidak secara langsung terkait dengan masalah
moralitas melainkan ucapan-ucapan yang dibahas bersifat menyeluruh
dan salah seorang filosof inggris yang bernama George More 1973-1958
mengatakan bahwa filsafat etika itu seharusnya bersifat analisis dan
filsafat analitis ini juga mewarnai dunia modern yang terjadi sekarang
ini dimana timbul perkembangan ilmu pengetahuan ICT yang
melahirkan pluralisme moral. Dan didalam perkembangannya juga
setelah terjadinya pluralisme ini yang dipengaruhi oleh globalisasi
teknologi komunikasi dengan adanya perkembangan ini lahirlah
perubahan-perubahan yang begitu cepat yang terjadi pada era
distrupsi. Oleh sebab itu disinilah pentingnya kita melakukan
pengkajian-pengkajian memahami etika didalam melakukan interaksi.
- Etika moral dan hukum. Hukum dijiwai oleh moralitas tentu tidak
terlepas dari apa yang kita sebut undang-undang ini juga merupakan
sumber etika hukum dan perundang-undangan terutama dalam
konteks kehidupan bernegara menjiwai oleh etika-etika yang ada di
tengah masyarakat majemuk ini. Jadi moralitas baik buruknya suatu
perbuatan itu dilihat dari sisi nilai hukum dari perbuatan itu.
- Kesimpulan dari pertemuan kali ini adalah sumber-sumber etika adalah
berasal dari kontemplasi berfikir filsafat bersumber dari etika normatif,

13
hukum perundang-undangan dapat pula bersumber dari adat istiadat
manusia yang telah disepakati dan yang paling utama adalah
bersumber dari agama-agama samawi khususnya agama islam yang
merupakan sumber utama yaitu AL-QUR’AN dan Sunnah-sunnah Nabi
Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam. Inilah dalam agama Islam
yang dijadikan sumber etika yang utama bagi penganut agama islam
termasuk etika didalam berprofesi dan inilah sumber etika yang paling
lengkap dan dilaksanakan dimplementasikan dalam setiap sekmen
kehudupan bagi yang beragama islam tentu saja agama samawi yang
lain agama Kristen, agama yahudi terdapat pula sumber-sumber etika
yang dianut oleh para pemeluk dari agama samawi itu
sendiri.peniliaian itu tentu kita kembalikan kepada orang-orang yang
menganut dari agama-agama samawi itu.

14
- Pertanyaan
- 1. Sebutkan peradaban apa yang berkembang sebelum datanya agama-
agama samawi.
- 2. Sebutkan pembagian aliran filsafat Yunani.
- 3. Sebutkan macam macam etika dalam filsafat.

15
Bab 4. Adab/Etika Pembelajar Terhadap Pengajar

Bismillahi rahmani Rahim, sebagai rangkaian dari perkuliahan di dalam materi dari
etika profesi ini adalah bagaimana seorang pembelajar atau seorang mahasiswa
berinteraksi dengan para gurunya atau para dosennya atau para pengajarnya. Hal-
hal apa saja yang penting untuk diketahui atau diperhatikan didalam berinteraksi
dengan para dosen. Etika yang pertama adalah menghormati para guru dan dosen
kita dalam bahasa arab yaitu memuliakan guru (ta'dzim wa hurumatihi), mentaati
para guru kita atau memuliakan para guru kita, siapapun guru-guru kita yang kita
mengambil ilmu darinya, mengambil pengetahuan darinya itu kita harus hormati.

Ada seorang ulama, ada seorang ilmuwan besar di dalam pengetahuan islam
namanya Imam Assyafii. Beliau pernah kedatangan seorang badui yang berasal dari
pedalaman. Saat itu Imam Assyafii berada dihadapan murid-murid beliau tiba-tiba
kedatangan seorang dari pedalaman, orang kampung, dan Imam Assyaafii
mengatakan bahwa inilah guru saya. Tentu murid-murid dari Imam Assyaaafii
terheran-heran. Apa sebabnya? Jadi seorang guru besar pendiri mazhab, salah satu
dari empat mashab dalam islam yaitu mashab syafii, memiliki seorang guru yang
berpenampilan seperti orang desa, namun beliau mendaulat seorang yang bersal dari
dusun, dari kampung, dari desa dengan mengatakan bahwa ini adalah guru saya.

Murid-murid bertanya ada apa wahai imam/guru? Kenapa mendaulat orang ini
sebagai seorang guru terhadap imam asy-syafii, apa sebabnya?. Imam asy-safii
mengatakan bahwa, beliau ini pernah mengajarkan satu ilmu kepada saya, yaitu ilmu
tentang bagaimana membedakan antara anjing yang akil baligh dan anjing yang
belum akil baligh. Beliau ini mengajarkan kepada saya bahwa tanda dari anjing yang
sudah dewasa/aqil balig yaitu ketika buang air kencingnya, kakinya diangkat satu
kalau anjing yang masih anak anjing (belul aqil balig) tidak diangkat kakinya kalau
buang air kencingnya. Namun kalau anjing sudah akil baliq, sudah dewasa maka
kakinya itu diangkat satu kalau dia buang air kencing dari anjing itu. Inilah ilmu yang

16
pernah diajarkan orang ini kepada saya sehingga saya mendaulat beliau ini sebagai
guru saya.

Tentu pelajaran yang bisa kita ambil qisah Imam Assyafii ini adalah siapapun yang
pernah menjadi guru kita itu seharusnya kita menghormatinya, inilah adab seorang
mahasiswa kepada gurunya walaupun gurunya mungkin mengajarnya kurang
begitu bagus, kurang begitu menarik dan ilmu yang diajarkan mungkin belum maju,
belum up to date ilmunya tapi dia adalah seorang guru maka harus memberikan
penghormatan kepada guru-guru kita. Termasuk pula apabila misalnya berada dalam
suatu seminar, ada rekan kita yang lebih junior yang menyajikan makalahnya, dia
adalah guru kita, dia harus dihormati, seharusnya peserta dalam seminar itu
menghormatinya walaupun kita sebagai senior misalnya. Ini yang harus kita
perhatikan. Jadi riayatu wa hurumaatihi, menghormati para guru-guru kita.

Adab yang kedua, seorang pembelajar atau seorang mahasiswa terhadap gurunya
adalah menuliskan apa yang diajarkan oleh gurunya, apa yang diucapkan oleh
gurunya adalah itu seharusnya dia menuliskannya. Alkitabatu anil murabbi,
menuliskan apa apa yang diajarkan oleh gurunya, dosennya atau gurupengajarnya.
Dia (pembelajar) menuliskan ilmu yang diajarkan kepadanya adalah adab walaupun
pengetahuan yang diajarkan itu sudah diketahui oleh mahasiswa tetapi merupakan
adab seorang mahasiswa terhadap gurunya adalah menuliskan. Tidak boleh
mengatakan bahwa saya sudah punya bukunya itu yang diajarkan oleh pak ini. Saya
sudah punya flashdisknya atau ada fotokopian saya yang lebih lengkap yang
diajarkan itu. Jadi menuliskan apa yang diajarkan oleh guru. Inilah adab, apa
sebabnya kita perlu menuliskan ilmu yang diajarkan oleh guru-guru kita?. Menulis
adalah metode untuk mengikat ilmu. Dalam suatu perkataan ulama yang
mengatakan bahwa qayyidul 'ilmu bil kutubi, ikatlahlah ilmu itu dengan
menuliskannya atau para ulama mengatakan bahwa: lepasnya ilmu pada diri
seseorang itu, itu sama mudahnya dengan lepasnya onta atau hewan peliharaan yang
tidak diikat. Begitupula kemudahan lepasnya ilmu itu. Kalau misalnya punya kuda
atau punya hewan peliharaan, punya sapi misalnya bagaimana sapi itu gampang

17
lepas kalau tidak diikat, begitupula ilmu, mudah sekali ilmu itu lepas. Jadi mengikat
ilmu dengan menulis. Ini adalah adab seorang pembelajar terhadap gurunya. Ini
harus diperhatikan ya. Dan menulis yang dimaksud disini adalah menuliskan dengan
tangan, kita harus membiasakan diri kita walaupun sekarang ini adalah jamannya
copy paste, namun seorang pembelajar tidak boleh sekedar meng copy paste, dia harus
menulis apa yang diajarkan oleh gurunya dan tidak dibolehkan suatu yang kurang
baik apabila seorang mahasiswa menanyakan kepada gurunya untuk mengcopy
filenya. Ini juga penting untuk kita perhatikan. Jangan sampai mahasiswa bertanya,
adakah filenya pak, kalau bisa saya copy filenya, ini flashdiskku!, kecuali kalau
memang dosennya menawarkan. jadi adab seorang mahasiswa terhadap dosennya
adalah menulis apa yang diajarkan oleh gurunya. Tidak boleh seorang mahasiswa
tidak menulis, dia hanya bawa flashdisknya, kemudian dia berikan kedosennya
untuk di copykan filenya, tidak boleh. Kecuali kalau memang dosennya menyediakan
ppt untuk diidstribusi untuk mahasiswanya, jadi mengikat ilmu dengan menulis. Ini
adalah adab seorang pembelajar terhadap gurunya, ini penting untuk kita perhatikan
pada mahasiswa jangan malas menulis, karena menulis adalah salah satu cara untuk
memudahkan ilmu itu masuk ke dalam otak kita, masuk ke dalam hati kita bahkan
adalah dengan menuliskan ilmu yang diajarkan oleh dosen kita.

Yang ketiga, adab yang ketiga yang penting untuk kita ketahui sebagai seorang
pembelajar adalah mulazamatul murabbi, to be intens in visiting your teacher. Harus
intens, harus melazimkan kontak pertemuan dengan gurunya, misalnya apabila kita
mengikuti suatu kuliah maka ketua kelasnya itu yang mencari gurunya, mencari
dosennya dan ketua kelasnya itu yang membentuk misalnya grup social media kelas
kalau kuliah virtual atau mengorganisir teman-temannya kalau itu kelas offline.
Dialah yang aktif mencari dosennya, bukan sebaliknya. Demikian pula kalau
mengikuti bimbingan dari dosennya, misalnya bimbingan skripsinya, bimbingan
tugas akhirnya maka mahasiswa yang itulah yang aktif menghubungi dosennya,
jangan tidak melakukan pertemuan atau kontak, pertemuan bisa diartikan dalam arti
pertemuan virtual, melalui zoom, melalui jaringan whatsapp misalnya ya ini adalah
adab. Seorang pembelajar yang aktif mencari dosennya, bukan bersikap acuh tak

18
acuh kepada guru-guru kita, atau pembimbing kita misalnya tetapi harus lebih
proaktif tentu dengan melihat disesuaikan dengan keadaan misalnya disesuaikan
dengan kesibukan. Dan melazimkan pertemuan dengan dosen atau mempertahankan
kontak dengan dosen, tentu dengan bahasa-bahasa yang sopan misalnya dimulai
dengan salam, kemudian setelah salam misalnya “maaf pak saya mengganggu maaf
bu saya mengganggu, bolehkah saya misalnya bertemu sore ini, bolehkah saya
mengirim proposal penelitian saya, kalau boleh mohon email atau bolehkah saya WA
kan skripsi saya”, misalnya seperti itu. Dengan etika sebagai seorang pembelajar,
bukan bersikap acuh, menghilang dan lost contact dengan pembimbingnya atau
dosennya. Harus lebih proaktif mengontak dosennya.

Kemudian apabila kita sedang kuliah, atau sedang berguru, atau sedang seminar di
hadapan kelas, di hadapan dosen kita, seorang pembelajar hendaknya
memperhatikan misalnya pakaiannya, memakai pakaiannya yang sesuai dengan adat
istiadat dan sesuai dengan tuntunan agama, pada agama kita masing-masing. Dan
ketika duduk di dalam kelas, seorang pembelajar hendaknya duduk dengan cara
yang baik, tidak boleh seorang pembelajar menjulurkan kakinya ke hadapan
dosennya atau gurunya ataukah mengangkat kakinya satu di depan dosennya
ataukah bahkan kakinya sebelah naik di atas kursi, di atas meja, ini sesuatu hal yang
harus dihindari jadi duduk seacara baik dengan cara yang baik sebagaimana lazimnya
oraang duduk di hadapan dosen kita yang meberikan ilmu kepada kita. Apa
sebabnnya?, karena,seorang pembelajar sepatutnya mengta'dzim gurunya.

Adab berikutnya seorang pembelajar terhadap gurunya adalah merendahkan dirinya


di hadapan gurunya dan memuliakan gurunya. Jadi seorang mahasiswa tidak boleh
bersikap sombong terhadap gurunya walaupun misalnya gurunya itu seorang yang
belum doctor, dia/pembelajar itu misalnya sudah menjadi doctor maka tidak boleh
dia sombong terhadap gurunya, jadi harus bersikap tawadduk, merendahkan diri,
merendahkan hatinya di hadapan gurunya jadi seperti itu. Walaupun dia misalnya
pengetahuannya lebih banyak, lebih luas, murid itu pengetahuannya lebih luas
apabila bertemu dengan gurunya tetap harus bersikap tawaduk, bersikap

19
merendahkan hati di hadapan guru-guru kita. Kata para ulama mengatakan bahwa,
sudah seharusnya seorang pembelajar itu meletakkan tanah di atas kepalanya sebagai
bentuk merendahkan kerendahan dirinya/kerendahan hatinya di hadapan gurunya
itu. Apa sebabnya, karena mengalirnya ilmu kepada seseorang itu terjadi apabila
penerima ilmu itu lebih rendah dari sumber ilmu. Sumber ilmu itu adalah guru kita,
dosen kita. Filosopinya sama dengan air. Air mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Secara gravitasi air itu tidak mengalir dari tempat yang rendah
ke tempat yang tinggi.

Adab selanjutnya seorang pembelajar terhadap gurunya adalah assabru alaa jafwatihi,
bersabar terhadap kekurangan gurunya, keadaan gurunya. Ini adab, tidak boleh
misalnya kalau gurunya ada kekurangannya mungki saja fisiknya atau cara
mengajarnya yang tidak bagus, dia/pembelajar itu tidak mau ikut kuliahnya, tidak
boleh seperti itu. Seorang murid, seorang mahasiswa harus bersabar dengan keadaan
seperti itu. Nah apabila tidak, maka keberkahan ilmu itu akan hilang dari seorang
murid itu, jadi bersabar terhadap kekurangan gurunya, misalnya gurunya kurang
pengetahuan atau kurang wawasannya tidaklah mengapa, itu harus bersabar.
Bagaimana caranya bersabar? Caranya adalah berusaha untuk melakoni kesabaran
itu, siapapun guru kita. Apapun keyakinannya, apapun tingkat pendidikannya,
kesabaran ini diperlukan sebagai adab, sebagai pembuktian adab seorang murid
terhadap gurunya.

Selanjutnya adalah husnudzon bihii, berprasangka baik terhadap gurunya,


persangkaan-persangkaan baik sejatinya dikedepankan. Apa yang diajarkan oleh
guru, senantiasa seorang murid menanamkan pada dirinya persangkaan baik
terhadap gurunya bahwa gurunya memiliki keinginan yang baik. Kalau misalnya
menelpon tidak dijawab ataukah kontak dengan gurunya melalui social media tidak
direspon, tidak boleh berprasangka yang lain-lain, usahakan selalu berprasangka
yang baik terhadap guru. Boleh jadi gurunya sibuk, sehingga tidak direspon atau ada
pekerjaan lain. Jadi seperti itu, dan sebagai tambahan bahwa apabila berkomunikasi

20
dengan guru harus dengan cara yang baik. Nnti kita akan sebutkan adab-adab
bersosial media.

Adab selanjutnya seorang pembelajar terhadap gurunya adalah khusnul istimaa.


Berusaha untuk khusnul istimaa artinya menyimak apa yang diajarkan oleh gurunya,
mendengarkan baik-baik walaupun pengetahuan itu sudah pernah dia dapatkan
bahkan sudah berulang-ulang dia dapatkan. Adab seorang pembelajar adalah tetap
khusnul istimaa, mendengarkan/menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh
gurunya karena boleh jadi sudah 1999 kali dia dengar ilmu itu, pengetahuan itu
namun ke 1000 kalinya dia baru memahami sepenuhnya, kemudian masuk ke dalam
hatinya dan pada saat itu menguasai betul dari pengetahuan yang diajarkan oleh
gurunya. Nanti ke 1000 kalinya baru dia kuasai betul dari pengetahuan yang
diajarkan oleh gurunya. Nanti ke 1000 kalinya murid itu bisa menjiwai misalnya, ke
1999 mungkin dia sudah tau tapi belum dia jiwai, nanti ke 1000 kalinya baru dia jiwai
jadi adab seorang pembelajar adalah mendengarkan/menyimak dengan baik
walaupun ilmu itu berulang-ulang dia dengar bahkan dia punya rekamannya, punya
bukunya, punya fdnya, punya cd roomnya, punya filenya yang banyak. Adab seorang
pembelajar adalah mendengarkan/menyimak dengan baik karena boleh jadi apa
yang diajarkan oleh guru pada saat itu adalah ada sesuatu yang baru atau
membekaskan ilmu itu pada diri seseorang pada pembelajar itu. Jadi seperti itu, dan
boleh jadi seorang pembelajar walaupun dia berulang-ulang mendengarkannya boleh
jadi pada kesempatan itu, pada waktu itu, pembelajar ini mendapatkan suatu nilai
yang berasal dari gurunya, apakah nilai etika atau nilai spiritualitas atau nilai
semangat yang ada di situ karena kita, misi keberadaan kita di kampus kita ini adalah
tidak hanya mendownload pengetahuan, tapi kita di sini misinya salah satunya adalah
mendownload nilai-nilai yang ada pada guru kita. Apakah nilai keuletan, nilai
kesabaran, atau nilai semangat atau nilai-nilai kebaharuan, semangat meneliti, nilai
ketelatenan, nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai kesabaran. Itu semua adab yang menjadi
konten ikutan dari setiap materi kuliah ini harus dipelajari, harus kita simak nilai-nilai
itu yang melekat pada setiap pengetahuan-pengetahuan yang diajarkan oleh guru-
guru kita. Mungkin di sisi lain ada kekurangannya tetapi pada sisi yang lain ada nilai-

21
nilai yang lebih yang ada di ajarkan oleh guru-guru kita itu. Ini yang harus kita rekam,
harus kita akusisi dan harus kita transformasikan ke dalam pikiran-pikiran kita,
bahkan ke dalam sikap sikap kita ke dalam perilaku-perilaku kita. Jadi seperti itu.
Khusnul istimaa merupakan adab seorang pembelajar terhadap gurunya.

Adab yang lain seorang pembelajar terhadap gurunya adalah, menghindari tindakan
yang terkesan menggurui gurunya walaupun sudah mengetahui itu. Jadi ini harus
kita hindari walaupun kita sudah tau itu. Tapi tidak boleh terkesan menggurui atau
membantah gurunya, walaupun dia lebih tau, murid itu lebih tau. Jadi keterbukaan
hati menerima setiap pengetahuan yang bersumber dari guru kita dan menjauhkan
hal-hal yang bersifat menggurui. Demikian pula menghindari bertanya dengan
pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkan guru untuk menjawabnya ini juga harus
hindari ataukan kita harus menghindari pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
merendahkan guru-guru kita. Demikian pula kalau misalnya sedang mengikuti
seminar, seorang peserta seminar yang ada di dalam seminar itu tidak boleh bertanya
yang sifatnya merendahkan atau mengeluarkan statement yang bersifat
merendahkan pembawa seminar itu. Ini harus dihindari. Ini adalah adab, demikian
pula memaksa guru untuk memberikan jawaban misalnya gurunya tidak menjawab
atau tidak mengehahui jawabannya adab seorang pembelajar adalah tidak boleh
memaksa gurunya untuk menjawab. Jadi harus menerima apa yang diberikan oleh
guru, kalau guru tidak menjawab kita harus terima itu atau dosen kita tidak
memberikan jawaban kita harus terima. Jadi tidak boleh bersifat menggurui atau
bersikap memberikan pertanyaan seolah-olah menggurui. Ataukah dia bertanya
kepada gurunya atau kepada pemateri dalam suatu seminar itu untuk
memperlihatkan bahwa dia lebih menguasai dari pemateri itu hal ini tidak boleh ini
harus kita jauhkan hal-hal itu di dalam diri kita. Dan senantiasa menerima
pengetahuan dan dalam pengetahuan itu tentu ada keberkahan di dalamnya ada
manfaat ada nilai, nilai-nilai yang merupakan ikutan dari pengetahuan-pengetahuan
yang diberikan oleh guru-guru kita.

22
Para mahasiswa sekalian itulah etika atau bagaimana adab-adab kita terhadap guru
kita, siapa pun guru kita hendaknya kita junjung tinggi adab-adab ini agar supaya
interaksi dengan guru-guru kita mendatangkan keberkahan, mendatangkan manfaat
di dalam kehidupan kita pada masa-masa yang akan datang, semoga dimudahkan,
mengambil segala manfaat yang ada dan kita akan lanjutkan pertemuan selanjutnya
dengan adab dan etika bagaimana kita beradab terhadap diri kita sendiri. Assalamu
alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Tugas:
1. Sebutkan adab adab seorang murid/mahasiswa terhadap gurunya/dosennya.
2. Peragakan cara duduk seorang murid dihadapan gurunya.
3. Tuliskan contoh mengirimkan pesan kepada dosen yang sesuai dengan
adab/etika.

23
Bab 5. Perbedaan Antara Etika, Moral dan Akhlak

Bismillahi rahmani rahim, assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkuliahan kita pada pertemuan kelima adalah membahas tentang perbedaan antara
etika, moral dan akhlak. Pada pembahasan sebelumnya kita telah menjelaskan
pengertian dan beberapa definisi etika secara umum, namun kita ulang kembali pada
kesempatan ini dengan melihat kembali dengan melihat perbedaan ketiga
terminologi istilah yang boleh jadi ada kesamaannnya dan adapula perbedaannya.

Beberapa pengertian, etika merupakan ajaran atau dogma yang membahas kebaikan
dan keburukan berdasarkan ukuran akal. Ini juga suatu standar untuk menilai
perbuatan itu baik atau buruk dalam melihat interaksi antara manusia dengan
manusia dan manusia dengan lingkungannya. Kemudian moral apa perbedaannya
dengan etika, moral merupakan ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan
berdasarkan ukuran tradisi yang berlaku dan berkembang dalam suatu komunitas
tertentu. Jadi standar-standar moral bisa berbeda antara suatu negara dengan negara
lain, suatu tempat dengan tempat lain.

Kemudian, akhlak merupakan ajaran yang membahas kebaikan dan keburukan


berdasarkan ukuran ajaran agama. Jadi akhlak adalah referensi utamanya yaitu ajaran
agama terutama agama-agama samawi dan tentu pada pembahasan-pembahasan kita
selanjutnya lebih banyak meninjau akhlak berdasarkan ajaran Islam. Mungkin teman-
teman yang beragama bukan Islam bisa melihat aspek akhlak yang ada pada
agamanya masing-masing. Tentu ada ajaran-ajaran itu ada pada setiap agama.
Kemudian, apa perbedaan antara etika, moral dan akhlak dilihat dari berbagai aspek.
Yang pertama kita bisa melihat dari aspek ukuran, sumber atau ukuran baik
buruknya suatu perbuatan.

Kita melihat etika, etika sumbernya adalah akal dan pemikiran manusia. Moral
sumbernya adalah adat istiadat suatu daerah atau kelompok tertentu. Akhlak dalam
terminologi Islam, dalam perspektif Islam sumbernya adalah al-quran dan sunnah-
sunnah nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam. Ini dalam perspektif Islam. Itu
perbedaannya. Tentu bisa dilihat dari aspek agama yang lainnya. Kemudian dari
aspek sifatnya, etika itu bersifat temporer/bersifat sementara, bisa berubah
sedangkan moral juga sifatnya sementara dan hanya berlaku pada daerah tertentu.
Sedangkan akhlak bersifat permanen dan berlaku selamanya sampai dunia ini kiamat.
Dia tetap seperti itu tidak ada perubahan. Akhlak bersifat permanen, etika bisa
berubah, moral juga bisa berubah. Jadi kalau kita melihat aspek etika, yang diarahkan
kepada keteknikan pertanian, itu bersifat sementara oleh sebab itu kita berikan

24
pengkayaan-pengkayaan pada mata kuliah etika profesi ini dari aspek moral dan juga
aspek akhlaknya.

Dan ketiga aspek ini penting diketahui oleh semua agama. Apa yang haram, apa yang
boleh di dalam Islam, ini juga penting diketahui oleh saudara dan sebangsa dan
setanah air kita. Apa yang halal dan apa yang haram. Apa sebabnya, ketika seorang
penganut agama Kristen misalnya, melakukan bisnis di tengah-tengah umat Islam
maka bisnisnya itu, katakanlah bisnis makanan. Tidak akan laku kalau tidak
memperhatikan akhlak, tidak memperhatikan adab yang ada di dalam masyarakat
atau ajaran agama Islam. Katakan misalnya makanan, makanan dalam Islam ada yang
haram, ada yang boleh. Ini penting untuk diketahui, nanti kita akan bahas selanjutnya
sebagai contoh misalnya.

Sebagai contoh misalnya, ketika seorang pengusaha bukan Islam, dia penting
mengetahui misalnya untuk mendirikan industri pemotongan hewan. Dia penting
untuk mengetahui bagaimana tata cara pemotongan hewan di dalam ajaran Islam.
Karena kalau tidak, pasti produknya tidak akan dibeli. Misalnya seorang pengusaha
non muslim ingin mengekspor daging ke Timur Tengah kalau tidak memperhatikan
aspek haram dan halalnya dimana konsumennya itu adalah orang Islam maka tentu
dagingnya itu tidak laku, seperti itu. Demikian pula proses produksi.

Kemudian, dari aspek konsekuensi. Dari aspek konsekuensi etika bersifat relatif.
Moral bersifat relatif, dia juga bersifat relatif sedangkan akhlak konsekuensinya
adalah bersifat mutlak. Seseorang mutlak untuk memiliki akhlakul karimah, akhlak
yang terpuji, akhlak yang baik. Itu dari berbagai aspek.

Kemudian dari aspek lingkup, cakupan. Etika bersifat universal juga, moral bersifat
lokal dan akhlak bersifat universal. Etika juga bersifat universal, etika kedokteran di
Indonesia itu terdapat kesamaan etika kedokteran yang berlaku di Eropa misalnya.
Demikian pula etika profesi. Kemudian dari aspek tanggung jawab, dari aspek
akuntabilitas, etika bersifat esoteris demikian pula moral. Tanggung jawabnya
bersifat esoteris juga. Apa yang dimaksud dengan esoteris, lebih mengedepankan
pada aspek lahiria. Hal-hal yang nampak. Kita lihat akhlak, akhlak dari aspek
akuntabilitas lebih mengedepankan aspek selain aspek lahiriah, aspek esoteris dan
juga mengedepankan aspek batiniah atau bersifat eksoterik. Sedangkan etika tidak,
demikian pula moral, tidak mengedepankan aspek batinnya, aspek rohanianya tidak.
Akhlak mengedepankan dua hal, aspek lahiriah dan juga aspek batiniah.

Kemudian, apabila ditinjau dari sisi sanksi, etika seseorang yang melanggar etika
sanksi yang diberikan adalah sanksi dunia. Di dunia ini saja demikian pula pelanggar
moral. Sanksi yang diberikan adalah bersifat duniawiah. Kalau seorang yang

25
melanggar akhlak maka sanksinya adalah selain mendapatkan sanksi dalam
kehidupan dunia, maka juga mendapatkan sanksi dalam kehidupan akhirat. Jadi
terdapat perbedaan pemahaman etika dan moral. Seseorang yang membunuh
misalnya, kalau dilihat dari aspek etika dan moral mendapatkan hukuman penjara di
dunia. Sedangkan seseorang pembunuh dilihat dari sisi akhlak, maka mendapatkan
sanksi dunia dan juga sanksi akhirat apabila tidak bertaubat, tidak mengakui atau
tidak mendapatkan keridhaan dari fihak korban.

Kemudian kalau dilihat dari sisi sifatnya, etika itu bersifat duniawiah demikian pula
moral bersifat duniawi sedangkan akhlak itu lebih bersifat teologis/transedental atau
bersifat keimanan. Dan apabila dilihat dari kesesuaian dengan zaman maka etika
berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman, demikian pula moral berubah
sesuai dengan perkembangan zaman sedangkan akhlak tetap dan berkesesuaian
dengan perkembangan zaman. Artinya tidak pernah berubah tetapi bersifat universal
walaupun zaman berubah tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Kemudian dari
sisi makna, etika bermakna ilmu yang mempelajari mana yang baik dan mana yang
buruk dan orientasi pada ilmunya sedangkan moral penentuan baik dan buruknya
suatu perbuatan itu dari sisi nilainya sehingga ada yang disebut sebagai nilai-nilai
moral. Kemudian akhlak dari sisi perbuatan dan perangai seorang manusia.

Dasar penentuan baik dan buruknya suatu perbuatan telah kita sebutkan tadi bahwa
moral lebih berorientasi pada adat istiadat kebiasaan bersama. Sedangkan etika itu
lebih bersifat kepada kesepakatan. Tetapi pada akhlak dasar penentuan baik
buruknya berdasarkan Al Quran dan sunnah-sunnah Nabi Muhammad shallallaahu
'alaihi wasallam. Standar penilaian baik dan buruk didalam berprofesi khususnya
profesi keteknikan pertanian dan teknologi pertanian secara umum walaupun topik
atau judul dari pada perkuliahan kita adalah etika tetapi kita akan memberikan
pengkayaan-pengkayaan dari aspek moralitas dan aspek akhlak dan adab didalam
berprofesi khususnya pada profesi keteknikan pertanian. Lebih spesifik nanti kita
akan bahas hal itu dan akhlak-akhlak yang baik yang ada di dalam perspektif Islam
dan apabila diterapkkan oleh agama yang lainnya juga tidak mengapa dan bahkan itu
berkesesuaian seperti untuk menilai akhlak baik dan buruk pada agama Islam dan
saya kira juga ada persamaan-persamaannya antara yang baik dan buruk dalam
agama yang lain seperti misalnya sopan santun, menghargai adab-adab murid
terhadap gurunya saya kira kalau ini lebih walaupun itu secara spesifik agak-agak
mengarah pada agama Islam tetapi berlaku universal dan juga tidak mengapa untuk
dipelajari oleh agama lainnya. Seperti menghargai guru, itu berlaku umum dan
akhlak kalau di dalam perspektif Islam terminologinya lebih diarahkan pada masalah
adab dan adab kita mengetahui bahwa salah satu dasar negara kita yaitu Pancasila,
kemanusiaan yang adil dan beradab, salah satunya. Adil dan beradab, jadi adab
merupakan suatu nilai-nilai yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang
perlu dipelihara dan dikembangkan. Kalau kita melihat sekarang bagaimana

26
fenomena bangsa kita ini mengalami krisis adab. Sangat sedikit adab, moralitas dan
etika yang terimplementasi didalam kepemimpinan misalnya apalagi dengan
berkembangnya sosial media yang begitu meluas dan memasuki semua segmen dari
sendi-sendi kehidupan bangsa oleh karena itu, peran etika moral dan akhlak dan juga
adab tentu harus lebih kuat lagi karena mengingat terpaan fitnah, terpaan keburukan-
keburukan yang timbul dari berkembangnya jaringan sosial media ini tentu sangat
kuat ini harus diimbangi dengan suatu kontrol etika, moral, akhlak dan juga adab.
Dan inilah yang menguatkan ummat dan bangsa kita ini apabila nilai-nilai itu bisa
diperkuat tidak mengalami degradasi, tidak mengalami distorsi di dalam
implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Krisis akhlak, krisis moral. Kalau kita lihat sekarang ini di begitu vulgar terexpose dan
dilakoni oleh para elit entah itu elite politik atau elite pelaku bisnis, mempertontonkan
krisis-krisis moral itu bahkan krisis akhlak itu. Inilah yang sebenarnya melemahkan
bangsa kita ini adanya krisis akhlak, krisis-krisis moral dan krisis-krisis etika. Dan
yang aneh kalau sebagian kelompok masyarakat terutama musuh-musuh Pancasila,
orang atheis, leberalis, dan komunis itu menuduh orang-orang yang memelihara
etika, moral dan akhlak yang membuat bangsa ini tidak maju, ini adalah tuduhan
yang keliru. Mereka memusuhi kebaikan dan itulah ciri-ciri orang-orang komunis,
atheis dan liberalis yang mengabaikan aspek moral, etika dan aspek akhlak. Dan
perkembangannya semakin hari semakin kuat dan mendapatkan iklim yang kondusif
dari para elit kekuasaan. Oleh sebab itu, para mahasiswa sekalian para generasi muda
sekalian hendaknya memperkuat dirinya, memberikan inseminasi, menginjeksi
dirinya dengan nilai-nilai kebaikan, nilai etika moral dan akhlak dan salah satu
pintunya adalah pintu ajaran agama. Mari kita kembali pada agama, bagaimana
memperkuat agama kita masing-masing. Kristen menjadi kristen yang baik, Islam
menjadi islam yang baik dan menghargai setiap pemeluk agama tidak
mengganggunya karena memang itu dilarang. Saling mengganggu dalam hal
beragama adalah hal yang tidak boleh. Dalam ajaran agama manapun, menghargai
perbedaan itu, tidak mengganggu. Apabila terjadi perang itu tidak boleh membakar
rumah ibadah, termasuk membakar gereja, tidak boleh. Walaupun dalam keadaan
perang. Itu adalah etika, etika adab atau etika perang. Jadi sampai-sampai perang pun
ada etikanya, ada adabnya walaupun itu perang. Ada adab di dalam peperangan itu.
Dan dalam Islam, dalam peperangan tidak boleh membunuh anak-anak, tidak boleh
membunuh orang tua, tidak boleh membunuh wanita. Yang boleh dibunuh hanya
tentara, tidak boleh membakar hutan, tidak boleh membakar atau mengebom rumah
ibadah. Ini adalah adan-adab perang kalau di dalam Islam.

Jadi semua aspek dalam kehidupan kita, termasuk di dalam kegiatan keteknikan
pertanian, bagaimana supaya interaksi antara manusia, interaksi antara manusia dan
sumber daya, interaksi antara manusia dan lingkungannya bisa terjadi harmonisasi
maka pada keadaan ini, etika berperan, disinilah diperlukan adab, di sinilah
diperlukan moralitas dan di sinilah diperlukan aklak-akhlak yang baik untuk
mempertahankan sinergitas, mempertahankan harmonisasi.

27
Terima kasih atas perhatian para mahasiswa, semoga bisa mengambil manfaat di
dalam perkuliahan ini untuk membekali diri dengan kebaikan-kebaikan, menjadi
orang yang sukses pada profesinya masing-masing.

Assalamu alaikum warhmatullaahi wabarakatuh.

Pertanyaan:

1. Apa perbedaan antara etika, moral dan akhlak?


2. Jelaskan pengaruh perkembangan etika dengan adanya social media
3. Bagaimana seharusnya sikap seorang warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara

28
Bab 6. Teori Etika

Bismillahi rahmani rahiim, assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakatuh


Kita lanjutkan perkuliahan kita dengan materi tentang teori-teori etika. Teori-teori
etika yang akan kita bahas pada kesempatan ini adalah teori-teori yang dirumuskan
oleh para ahli filsafat etika dan kita mengetahui bahwa etika adalah bersumber dari
pemikiran manusia yang dirumuskan oleh manusia untuk mengatur interaksi antara
manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan lingkungannya, manusia dengan
tatanannya dan lebih bersifat global, kalau moral lebih bersifat lokal berasal dari adat-
istiadat. Namun etika dihasilkan dari hasil pemikiran manusia hasil pemikiran para
ahli terutama ahli filsafat ketika mereka melakukan kontenplasi berfikir untuk
merumuskan apa-apa yang diangap sebagai suatu kebaikan dan apa-apa yang
dianggap sebagai suatu keburukan.

Coba kita lihat teori yang pertama adalah teori deontologi. Berasal dari kata Yunani
yaitu deon yang berarti suatu kewajiban dan memang asal muasal dari teori ini dari
para filosof Yunani. Adapun pemahaman dari teori etika deontologi ini mengatakan
bahwa baik buruknya suatu tindakan atau etis, atau tidak etisnya suatu tindakan
berkaitan erat dengan tujuan dari tindakan itu. Ini menurut para penganut teori
deontologi jadi dikaitkan dengan tujuannya, apa tujuannya, itulah yang dipandang
untuk menilai perbuatannya itu baik atau tidak di lihat dari tujuan untuk apa dia
melakukan sesuatu, tentu saja ada kekurangannya seperti misalnya kalau seseorang
yang korupsi ini contoh tujuannya untuk menolong orang dan mereka melakukan
korupsi dan hasil uang korupsinya itu digunakan untuk membantu orang lain tentu
hal ini bertentangan dengan hakekat yang sebenarnya, walaupun tujuannya baik tapi
caranya yang salah namun pandangan deontologi itu boleh saja dilakukan padahal
ini sebenarnya berbahaya karena mengabaikan hak-hak orang lain untuk
mendapatkan perlindungan jiwa-jiwa dan hartanya. Konsekuensi atau akibat
tindakan tersebut tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya
suatu tindakan. Ini tentu sangat berbahaya apabila suatu tindakan membahayakan
orang namun tujuannya baik, di sinilah titik lemah dari teori deontologi itu.

29
Kemudian menurut mereka penganut teori ini hasil baik tidaknya, tidak pernah
menjadi alasan untuk membenarkan sesuatu tindakan. Jadi mungkin sering
mendengan bagaimana seorang Robbin Hood yang merampok kekayaan orang-orang
kaya dan hasilnya dibagikan kepada rakyat miskin. Coba dikaji bagaimana ini, ini di
satu sisi merugikan orang kaya karena mereka punya hak untuk dijaga harta-hartanya
namun dalam pandangan deontologi ini suatu hal yang tidak boleh dilakukan,
merugikan orang lain walaupun tujuannya benar, caranya yang keliru. Namun dalam
pandangan deontologi ini sah-sah saja. Coba dikaji menjadi tugas bagi mahasiswa apa
yang dilakukan oleh misalnya dalam hal misalnya melakukan korupsi melakukan
perampasan hak untuk tujuan kebaikan kira-kira bagaimana menurut anda coba
dikaji itu tugas untuk para mahasiswa melihat suatu permasalahan dari sisi
deontologi. Kemudian ada pula suatu teori etika yang namanya egoisme. Pencetus
dari teori etika egoisme ini namanya Rachel pada tahun 2004 beliau memperkenalkan
konsep egoisme yang terbagi atas dua yaitu etika egoisme psikologis dan etika
egoisme etis, jadi penggolongan etika egoisme yang diperkenalkan oleh Rachel.
Egoisme psikologis adalah suatu teori yang menjelaskan semua tindakan manusia
dimotifasi oleh kepentingan yang berorientasi pada dirinya atau berkutat dalam
dirinya sendiri. Kemudian yang kedua adalah egoisme etis adalah tindakan yang
dilandasi oleh kepentingan diri sendiri.

Kemudian apa yang membedakan dari kedua bentuk teori egoisme ini. Egoisme etis
adalah pada akibatnya terhadap kepentingan orang lain, berimplikasi pada
kepentingan orang lain. Seperti iu, kemudian tindakan yang berorientasikan pada diri
mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain sedangkan tindakan yang
mementingkan diri tidak selalu merugikan kepentingan orang lain. Ini menurut
Rachel. Memang dalam prakteknya dalam kehidupan kita ada kepentingan untuk diri
namun bahayanya kalau teori egoisme ini berjalan tanpa kontrol maka bisa berakibat
pada hilangnya sensibilitas terhadap orang lain. Betul kita punya hak untuk
kepentingan diri tapi tentu ada batasannya. Kita lihat bagaimana penerapan sifat itsar
dalam praktek bisnis. Jadi teori egoisme ini kalau berjalan tidak terkendali bisa

30
berakibat terkikisnya sense, terkikisnya empati dan rasa iba (compassion) terhadap
orang lain karena mementingkan dirinya sendiri padahal di satu sisi ada batasannya.

Teori yang berikutnya adalah teori utilitarianisme. Tentu kalau kita perhatikan asal
katanya, berasal dari kata utility atau utilis dari bahasa latin dan berkembang
diadopsi diserap oleh Bahasa Inggeris menjadi utility. Apa artinya utility yang berarti
bermanfaat. Memang kelihatannya sedikit lebih maju dari teori yang telah kita
sebutkan sebelumnya. Teori ini diperkenalkan oleh seorang filosof yang bernama
Bertens Tahun 2000 memperkenalkan teori ini, apa konsepnya, konsepnya adalah
teori yang menilai suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi
sebanyak mungkin bagi anggota masyarakat, atau dengan istilah yang lain menyebar
manfaatnya secara meluas sehingga bisa dikatakan baik.

Apa perbedaan pokok antara teori etika utilitarianisme dengan teori etika egoisme,
perbedaannya adalah pada teori etika egoisme terutama egoisme etis orientasi
perolehan manfaat terletak pada individu pelaku tindakan. Jadi egoisme etis melihat
dari sudut pandang pemenuhan kepentingan individu. Kemudian paham teori etika
utilitarianisme melihat dari sudut pandang orang banyak, kepentingan bersama
kepentingan komunitas atau kepentingan masyarakat, kepentingan suatu suku
bangsa. Jadi, tindakan dalam teori utilitarianisme tindakan dinilai benar atau salah
hanya dilihat dari konsekuensinya akibanya tujuannya dan hasilnya dalam
mengukur suatu tindaan parameter yang digunakan adalah parametr kebahagiaan
untuk banyak orang yang penting orang bahagia, semua orang terpuaskan banyak
orang terpuaskan, kira-kira di mana kekurangannya. Kekurangannya adalah terletak
pada mengabaikan proses melakukan tindakan itu, proses melakukan tindakan itu
tidak dilihat apakah caranya benar atau salah, boleh jadi caranya salah hanya untuk
membahagiakan banyak orang ini tentu suatu hal yang menjadi kekurangan yang
ideal adalah manfaatnya luas caranya juga harus benar. Di sinilah kekurangan
utilitarianisme, mengabaikan proses di dalam melakukan tindakan itu, apakah proses
itu benar ataukah salah.

31
Kita lanjutkan pembahasan kita, sebelumnya pada pembahasan yang pertama kita
sudah menyebutkan suatu teori deontology penting untuk diketahui bahwa teori
deontologi ini mengalami perkembangan selanjutnya dan lahirlah suatu teori yang
namanya teori hak, siapa pencetusnya adalah seorang filosof yang namanya
Immanuel Kant, beliau ini adalah seorang filosof namun juga seorang ahli matematik
dan pernah ditunjuk menjadi ketua program studi elektronika atau tentang
informatika elektronika. Seorang filosof seperti itu biasa dan bisa menguasai segala
ilmu, disini juga pentingnya kita memperluas wawasan kita, tidak terkungkung pada
suatu spesifikasi bidang ilmu.

Teori hak merupakan kelanjutan perkembangan teori deontologi, di mana hak dan
kewajiban itu menjadi pertimbangan di dalam teori ini. Dan teori ini juga mengatur
keseimbangan antara hak dan kewajiban, kalau teori-teori sebelumnya ada yang
egoisme misalnya hanya haknya saja yang ditunjukkan, dalam teori ini ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban, setiap orang memiliki hak namun dilihat
apakah sudah melakukan kewajibannya ya seperti itu. Jadi hak didasarkan atas
martabat manusia, dan martabat semua manusia itu sama. Dan nampaknya teori ini
juga populer karena dinilai cocok dengan penghargaan setiap individu yang memiliki
harkat tersendiri siapapun manusia individual tidak pernah boleh dikorbankan untuk
tercapainya suatu tujuan karena setiap orang memiliki hak yang sama.

Kira-kira kalau dilihat dari sudut pandang normatif keagamaan, di mana


kekurangannya teori hak ini yang menyeimbangkan antara hak dan kewajiban, setiap
orang memiliki hak. Kekurangannya adalah mengabaikan aspek normatif keagamaan
bahkan terkadang mengabaikan aspek kesusilaan, setiap orang memilki hak untuk
menjadi misalnya untuk menjadi LGBT namun itu dari sisi sudut pandang
spiritualitas keagamaan tentu melanggar dan terlarang. Disini sisi kelemahan
daripada teori hak dan kewajiban. Kita kembali seperti apa yang sudah kita sebutkan
tadi bahwa harus memperhatikan apakah dari sisi normatif keagamaam itu benar
atau salah. Tidak boleh menonjolkan hak dan kewajiban saja.

32
Teori selanjutnya adalah virtue teori atau sering juga disebut dengan teori
keutamaan. teori keutamaan ini baik buruknya suatu tindakan manusia dinilai
berdasarkan suatu prinsip atau norma dalam konteks utilitarianisme suatu perbuatan
adalah baik jika ia membawa kesenangan sebesar-besarnya bagi orang banyak. Dalam
deontologi kita tahu bahwa suatu perbuatan adalah baik jika sesuai dengan prinsip
baik itu. Demikian pula teori hak, perbuatan adalah baik jika sesuai dengan hak dan
kewajiban manusia. Dari teori-teori yang telah kita sebutkan maka teori keutamaan
melihat dari sudut pandang yang lain, apa sudut pandangnya, teori keutamaan ini
tidak hanya menyoroti perbuatan tetapi memfokuskan tidakan manusia di lihat dari
sudut pandang perilaku moral sehingga baik buruknya suatu perbuatan dilihat
apakah bermoral atau tidak. Teori keutamaan ini dilihat dari moral seseorang dan
nampaknya teori ini sedikit memiliki kelebihan dibandingkan dengan teori-teori
sebelumnya dengan indikator utamanya adalah norma atau norma moralitas. Dan
baisisnya adalah norma moral yang basisnya pada tradisi yang ada yang berkembang
di era kejayaan orang-orang Yunani ketika itu. Jadi keutamaan itu dilihat dari watak
yang diperoleh oleh seseorang yang memungkinkan dia bertingkah laku baik secara
moral. Ini suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan yang
tepat dalam setiap situasi keadilan misalnya keutamaan yang lain yang membuat
seseorang memberikan kepada orang lain yang sesama menjadi haknya tapi dia
berikan itu. Dengan kerendahan hati ini suatu keutamaan, kerelaan hatinya dia
berikan haknya kepada orang lain. Tidak menonjolkan dirinya walaupun misalnya
keadaan itu memungkinkan untuk mencitrakan dirinya, namun karena wataknya
atau tabiatnya yang selalu low-profile dia serahkan hak-haknya itu pada orang lain.
Suka beberja keras adalah keutamaan yang membuat seseorang untuk berusaha
memotofasi ide-idenya untuk berada diluar zona kemalasan untuk dia keluar dari
zona kemalasan maka dia keluar dari situ. Dan menurut teori ini ada sesuatu yang
populer bahwa hidup yang baik adalah hidup menurut keutamaan. Virtuous of live
hidup ini harus ada keutamaannya. Dan pembahasan teori ini agak panjang dan
sempat distimulasi oleh aristoteles pada waktu itu yang mengatakan bahwa manusia
adalah makhluk politik dalam arti bisa dilepaskan dari komunitasya dan pada waktu
itu aristoteles melakukan suatu gerakan pemikiran untuk mensosialisasikan

33
keutamaan yang perlu dilakoni oleh manusia. Menurut virtue teory ini berpandangan
bahwa di dalam melakukan profesi bahwa ada empat keutamaan yang perlu
ditonjolkan di dalam suatu kegiatan profesi, apa itu yang pertama adalah:

1. Kejujuran, apa itu kejujuran. Kejujuran sebagai suatu keutamaan yang menuntut
adanya keterbukaan suatu kebenaran.
2. Fairnes adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua
orang dengan cara yang wajar. Jadi keterbukaan, ketulusan untuk memberikan
apa yang wajar kepada semua orang. Tidak membeda-bedakan dengan cara
sewajarnya.
3. Kepercayaan, kepercayaan sebagai suatu keutamaan. Bagaimana menanamkan
trans atau kepercayaan dari para klien atau para relasi yang terlibat atau
bersinergi dengan kita. Bukan percaya dengan melakukan pencitraan tetapi
membuat orang percaya dalam konteks keterbukaan dan menyatakan yang
sebenarnya.
4. Keuletan, telah kita sebutkan tadi bahwa keuletan sebagai suatu keutamaan yang
harus ditonjolkan dalam teori adalah bagaimana seorang itu bertindak bekerja
keras, untuk keluar dari zona yang melenakan dirinya, dia ulet dalam berprofesi.
Dia ulet di situ, dia ulet tekun dalam membuat suatu inovasi atau rancang bangun
suatu mesin pemetik buat misalnya.

Para mahasiswa sekalian, kira-kira dimana letak kekurangan daripada virtue teory
ini. Kekurangannya adalah keutamaan-keutamaan yang telah kita sebutkan tadi,
motivasi utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan dunia tidak dilandasi
oleh suatu latar belakang spiritualitas, disinilah kekurangannya virtue teory tidak ada
landasan spiritualitasnya. Yang seharusnya kejujuran, verness, kepercayaan dan
keuletan itu landasannya adalah landasan spiritulity/keagamaan. Dalam islam harus
dilandaskan pada suatu keyakinan bahwa kujujuran, verness, kepercayaan dan
keuletan itu adalah perintah dari Allah subehaanahu wata'aalah, yang merupakan
kewajiban bagi setiap manusia agar supaya mendapatkan pahala imbalan di dalam
kehidupan dunia dan akhirat. Semua karena perintah Allah. Itu adalah perintah Allah

34
untuk mendapatkan pahala dan juga mendapatkan dunia, yang paling penting adalah
untuk meraih pahala dari sisi Allah . Adapun dalam konteks agama yang lain tentu
bisa melakukan penilaian lebih lanjut dari sudut pandang agamanya masing-masing.

Kita melangkah pada teori etika yang lain yaitu teori etika teonom. Teori etika teonom
ini nampaknya lebih advance dari teori sebelumnya, karena sudah melibatkan aspek
spiritualitas dan kita mengetahui bahwa semua penganut agama di dunia ini, tujuan
yang ingin dicapai adalah tujuan untuk mencapai tujuan duniawi juga untuk
memperoleh tujuan setelah kehidupan dunia. Dalam teori teonom ini dilandasi oleh
suatu pandangan yang mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara
hakiki ditentukan oleh kesesuaian hubungannya dengan tuhannya.

Nampaknya, teori ini ada bersesuaian dengan kalau kita melihat dari perspektif
keislaman memang seperti itu harus landasannya adalah kaitannya dengan apa yang
telah menjadi ketentuan agama. Teori etika eteonom ini yang pertama dicetuskan oleh
Risten yang berpandangan seperti itu bahwa segala perbuatan itu terkait erat dengan
aspek spiritualitas, dalam perspektif islam terkait dengan apa yang diperintahkan
oleh Allah subehaanahu wata'aalah . Itu menjadi aturan dan ketentuan Allah.
Silahkan dikaji penilaian baik dan buruk dilihat dari sudut pandang agama masing-
masing.

Jadi teori otonom terkait dengan aspek sprituality. Dan penjabaran dari teori teonom
ini akan kita jelaskan lebih lanjut dan bisa dilihat dari sudut pandang agama masing-
masing. Namun materi yang akan kami sampaikan pada materi-materi selanjutnya
adalah materi yang terkait dari perspekrif agama Islam. Jadi materi ini kami
sampaikan bukan dengan maksud suatu hal untuk suatu yang lain tapi untuk
kepentingan bagaimana kita berprofesi melakukan suatu kegiatan pekerjaan apa yang
boleh dan apa yang tidak boleh, apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar
dan apa yang salah dalam tinjauan Islam. Jadi tujuan kita dalah untuk mencapai suatu
keadaan yang harmonis. Dengan memiliki pengetahuan itu, kita lebih bisa
memposisikan diri kita dimana harus kita berada dan kapan kita harus bertindak dan

35
tindakan apa yang baik dan benar dapat diterima oleh tatanan kita atau komunitas
kita. Demikian pula seorang muslim misalnya perlu juga mengetahui apa yang boleh
dan tidak boleh dalam agama lain, supaya bisa dipahami bahwa itu memang tidak
boleh. Seorang pengusaha muslim harus tau kaidah-kaidah bisnis dalam agama lain.
Ini harus tau itu, supaya misalnya seorang pengusaha muslim berbisnis di tengah-
tengan orang non muslim tentu dia berbisnis dengan cara melihat keadaan yang
sesuai dengan apa yang ada di komunitas itu. Namun pada kesempatan dalam mata
kuliah ini kami tidak menjelaskan itu, yang bisa kami jelaskan hanya sesuai dengan
kapasitas yang kami miliki, pengetahuan-pengetahuan yang ada di dalam kegiatan-
kegiatan profesi, bermuamalah, bertransaksi di dalam pandangan agama Islam.
Hanya untu menjadi pengetahuan bagi kita semua untuk agar supaya kita semua
sukses berfrofesi pada masa-masa yang akan datang setelah anda selesai menjadi
sarjana kateknikan pertanian atau sarjana teknologi pengolahan hasil pertanian.
Mudah-mudahan bisa mengambil manfaat dari perkuliahan ini.
Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Pertanyaan
1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing masing teori etika yang telah
dijelaskan
2. Jelaskan perbedaan masing masing teori etika yang telah dijelaskan dalam
perkuliahan
3. Jelaskan keterkaitan teori etika teonom dengan ajaran agama.

36
BAB 7. Adab/Etika Kuliah Interaktif

Bismillahirohmanirohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Para mahasiswa sekalian ataukah akan sejawat bapak dan ibu sekalian Alhamdulillah
kita kembali berada di suatu pertemuan yang dilakukan secara virtual dan sekarang
ini kita masih dalam suasana pandemi dan semoga Allah menjaga kita semua dan
semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat wabah ini dan kami berharap bapak
dan ibu sekalian senantiasa dalam keadaan sehat walafiat dan dalam lindungan allah
subhanahu wa ta'ala pada kesempatan ini kami ingin menjelaskan beberapa etika
tentang kuliah interaktif atau meeting interaktif atau rapat-rapat interaktif yang
dilakukan secara interaksi beberapa adab atau etika yang terkait didalamnya yang
penting untuk kita perhatikan yang pertama apabila suatu pertemuan atau
perkuliahan interaksi yang pertama harus kita persiapkan adalah kita mengikhlaskan
niat-niat kita, kita memperbaiki niat-niat kita untuk mengikuti kuliah atau
pertemuan atau ceramah ya memperbaiki niat-niat kita agar supaya niat niat kita itu
bisa bernilai pahala dari apa yang kita kerjakan itu yang pertama kemudian etika yang
kedua yang harus kita persiapkan adalah kalau misalnya itu perkuliahan tentu yang
kita harus persiapkan adalah buku catatan kita dan alat-alat tulisnya ini harus kita
persiapkan materi-materi kuliahnya juga harus kita persiapkan dan di dalam kuliah
online interaktif ada perbedaan dengan kuliah offline pada kuliah offline mempelajari
atau membaca bahannya sesudah kita kuliah tetapi pada kuliah interaktif atau kuliah
online yang perlu dilakukan adalah kita membaca terlebih dahulu bahan kuliahnya
kemudian kita mengikuti kuliahnya itu perbedaan yang mendasar jadi kita
persiapkan bukunya catatannya karena mencatat adalah kata para ulama mengatakan
bahwa ikatlah ilmu itu dengan mencatatnya walaupun misalnya kita bisa print screen
di komputer kita ketika kita mengikuti kuliah online boleh tetapi satu hal yang masih
tetap perlu dilakukan adalah mencatat ini adalah adab, adab ketika kita belajar dan
juga adab ketika kita mengajar mempersiapkan alat-alat tulis kita dan mencatat atau
menulis ilmu dari guru adalah suatu pembuktian bahwa kita menghargai ilmu itu
ilmu yang diberikan oleh guru kita walaupun guru-guru kita itu memberikan ilmu
yang mungkin sudah kita ketahui adab seorang pembelajar senantiasa mencatat ilmu

37
yang diberikan walaupun sudah tahu walaupun berulang-ulang ia sudah dengar ia
sudah ketahui karena boleh jadi setelah sekian kali berulang-ulang dia dengar ilmu
itu namun keberkahannya belum ia dapatkan boleh jadi pada ke 1000 kalinya yang
999 ia belum mendapatkan keberkahan itu nanti setelah ke 1000 kalinya ia
mendapatkan keberkahan itu ia menghargai ilmu itu dengan mencatatnya walaupun
itu kuliah online atau kuliah interaktif menggunakan zoom misalnya atau
menggunakan sarana sarana pembelajaran yang lain ataukah google meet atau
program-program apa saja yang memfasilitasi itu jadi persiapkan catatan dengan alat-
alat tulisnya kemudian yang kedua ada yang kedua yang perlu kita perhatikan ketika
kita kuliah online atau meeting online adalah pakaian kita, termasuk kalau ada waktu
kita mandi dulu baru berpakaian, berpakaian sopan layaknya kita kuliah offline, pada
kuliah online tetap kita harus memperhatikan pakaian tidak boleh memakai pakaian
apa adanya pakaian yang biasanya kaos kaos dalam atau pakaian pakaian dalam
mengikuti kuliah ini harus kita perhatikan kalau perlu gunakan wangi-wangian
walaupun itu kuliah online tetap kita harus memakai wangi-wangian parfum
misalnya kita siapkan di tempat kuliah kita tempat kuliah online kita kita siapkan
walaupun tidak ada orang lain di situ kita sendiri tetap kita gunakan ketika kita kuliah
online recommended kalau perlu tapi kalau tidak ya tidak apa-apa juga apa sebabnya
kita mengharumkan diri kita ketika kita mengikuti perkuliahan atau majelis majelis
pengajian misalnya atau majelis ilmu ilmu keduniaan tidak apa-apa kita
mengharumkan diri kita apa sebabnya karena untuk mengundang malaikat, malaikat
itu datang malaikat pembawa kebaikan itu datang pada tempat-tempat yang harum
untuk mengundang keberkahan seperti itu jadi harus kita perhatikan pakaian kita.
Kemudian berikutnya juga yang harus kita perhatikan etika yang harus kita
perhatikan adalah apabila meninggalkan ruang kelas zoom meeting misalnya tetap
memperhatikan adab meminta izin apakah dengan memberikan isyarat menaikkan
tangan misalnya atau meminta izin secara langsung atau mengklik gambar tangan
kalau itu melalui zoom untuk meminta izin melalui chatnya bisa kita chat di situ bisa
kita tulis mohon izin sebentar kalau ada sesuatu keperluan kita harus meninggalkan
kelas ini tidak boleh diabaikan walaupun kita bisa pergi kapan saja tetapi adab-adab
meminta izin tetap harus kita jaga kita minta izin kepada dosen kita misalnya kalau

38
itu kelas atau pimpinan rapat kita minta izin seperti itu jadi adab adab meminta izin
tetap harus kita perhatikan pada kuliah virtual atau kuliah online interaktif.
Kemudian sebaiknya kita menjaga tutur bahasa kita bahasa-bahasa yang
dipergunakan di dalam perkuliahan zoom meeting di dalam kelas tentu bahasa
bahasa yang biasanya kita jaga ketika kuliah offline maka pada kuliah online harus
juga kita jaga dan menghindari seminimal mungkin untuk bercanda atau
bercengkrama hal-hal yang tidak perlu jadi tutur bahasa yang baik bahasa yang sopan
ini tetap kita jaga harus kita perhatikan terutama tutur kata kita terutama ketika kita
berbicara kepada yang lebih tua yang lebih mudah tetapi kita harus memperhatikan
itu walaupun sebagai dosen juga harus memperhatikan tidak boleh bahasa bahasa
kau kau atau kamu kamu mohon maaf harus kita perhatikan sapaan sapaan yang
biasanya untuk menjaga kesopanan ini harus kita tetap perhatikan. Kemudian
berikutnya adalah adab menjaga latar, menjaga latar kamera kita dan juga latar suara
kita harus kita jaga bagaimana menjaga latar kamera sebaiknya kita memakai hijab
atau penghalang di belakang kita dan warna penghalang ini harus kita perhatikan
agar supaya penampilan kita sempurna apabila menggunakan zoom warna latar yang
bagus untuk mendapatkan tampilan yang sempurna dari kamera adalah warna latar
seperti ini nanti kami akan tunjukkan warna latar saya yang asli yang kami pakai ini
sekarang kalau kita mau menggantikan dengan virtual background maka warna latar
yang baik adalah ini saya akan tunjukkan warna latar yang bagus supaya penampilan
background kita dan penampilan kita bisa bagus warna latar saya yang asli adalah ini
seperti itu ini warna latar saya yang asli memang ada warna khusus yang dijual kalau
untuk latar screen latar kamera ini warna kain khusus yang memang dibuat untuk
seperti itu warnanya memang seperti itu jadi menggunakan warta latar yang kira-kira
tidak ada yang kita warna yang ada pada diri kita, ini warna yang berbeda dan warna
yang paling umum yang recomended untuk warna latar asli kita adalah seperti yang
kita lihat di kamera ini, warna green muda, warna hijau muda yang khusus untuk
pembuatan virtual pemasangan virtual background seperti itu Kalau kita
menggunakan warna putih warna latar yang putih maka penampilan tidak sempurna
atau camera zoom kita tidak berlatar penampilan itu tidak sempurna ada yang biasa
hilang kepalanya tidak tampil sepotong badannya, badannya saja yang tampil, itu

39
disebabkan karena warna latar dari screen-nya yang tidak memenuhi syarat yang
baik adalah warna latar yang seperti ini. Ini kita perlukan untuk menjaga adanya
tangkapan kamera yang tidak terlihat yang tidak boleh terlihat dan terlihat di dalam
kamera kita saat memakai zoom, saya kembalikan ke tampilan saya dengan memakai
virtual background ini coba kita lihat setelah saya pasang virtual background seperti
ini ini kalau saya menggunakan tampilan background misalnya seperti ini
tampilannya akan bagus seperti yang kita lihat sekarang ini. Itu menggunakan latar
warna hijau muda bisa dipesan di toko-toko kain atau di toko-toko khusus yang
menjual latar untuk youtuber, bisa dilihat di tokopedia atau di mana saja bisa kita
mendapatkannya tidak harus kita menjaganya latar kita agar supaya tidak kamera
yang kita gunakan tidak menangkap hal-hal yang kurang bagus yang tidak patut
dilihat oleh orang lain ini harus kita jaga demikian pula suara hendaknya kita
memperhatikan mic kita jangan sampai menangkap suara-suara yang tidak boleh
didengar oleh audiens yang ada di dalam di dalam majelis itu di dalam majelis
virtual itu, di tempat kuliah kita seperti itu jadi hendaknya kita menjaga dengan baik
latar kamera dan latar suara latar gambar dan latar suara dan kami tadi sudah
memperlihatkan cara untuk mendapatkan tampilan yang bagus dengan memakai
warna latar yang asli seperti yang sudah kita lihat. Kemudian berikutnya peserta kelas
atau peserta rapat atau peserta seminar hendaknya menjaga ketertiban kelas dan
menghargai memberikan penghargaan kepada guru kita atau pemimpin rapat atau
pemimpin seminar adab-adab bermajelis hendaknya kita tetap harus kita perhatikan
menjaga ketertiban kelas suaranya kegaduhan nya ini hendaknya dihindari.
Kemudian kalau kita terlambat misalnya adab nya harus bersalam tapi kita lihat dulu
kalau materi sedang berlangsung maka sebaiknya kita jangan memberikan salam
jangan men on kan kamera kita, kita silent kan dan kita masuk ke dalam majelis itu
dengan cara yang baik tidak mengganggu ketenangan atau berlangsungnya kelas itu
seperti itu. Kemudian ada berikutnya adalah tidak makan dan tidak minum ketika
kuliah atau rapat berlangsung sebaiknya dihindari walaupun ada minuman makanan
tersedia di depan kita ketika kita ingin makan atau minum dengan terpaksa misalnya
kita off kan kameranya dulu kemudian kita minum setelah selesai baru di on kan lagi
itu tidak mengapa seperti itu tapi idealnya adalah tidak makan dan tidak minum dulu

40
selama kuliah itu berlangsung tapi kalau memang mau makan dan minum bisa di off
kan dulu kameranya atau kalau mau merokok di off kan dulu kameranya jangan
sampai rokoknya kelihatan dia sedang merokok di kamera ini penting untuk kita
perhatikan baik sebagai mahasiswa atau sebagai pengajar sambil memberikan sambil
mengikuti kuliah dia makan atau minum di situ kelihatan sebaiknya dihindari
sebagaimana layaknya kita kuliah offline, kuliah offline kan kurang elok kalau ada
makanan minuman, kecuali kalau memang ada tamu atau apa yang memang
dipersiapkan untuk itu di-setting seperti itu tapi kalau kuliah virtual sebaiknya ini
dihindari sedapat mungkin kita menghargai majelis itu kecuali kalau memang
terpaksa ya itu tadi kan kameranya. Kemudian tetap memperhatikan adab adab
bermajelis menyapa ketika bertemu ketika masuk kalau memang belum dimulai
majelisnya belum dimulai perkuliahannya kemudian adab berpisah juga begitu
ketika ingin meninggalkan ruang meeting ruang zoom meeting maka berpisah ingin
keluar dari room itu tentu sebaiknya memberitahukan kepada penanggung jawab
atau kepada host nya untuk keluar dulu melalui chatting misalnya mohon maaf saya
keluar dulu karena sesuatu hal melalui chatting atau apa atau pemberitahuan secara
langsung kalau itu memungkinkan atau melalui pembicaraan langsung atau melalui
chat yang disediakan bisa kita sampaikan di situ atau kan misalnya kita sebagai host
kita sampaikan kepada murid-murid kita atau peserta rapat atau mahasiswa kita
kalau kita seorang dosen kita sampaikan kalau kita host nya mohon maaf kami tutup
dulu cukup sekian assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh misalnya seperti
itu jadi sebagai layaknya kalau kita bertemu di suatu tempat di suatu kelas offline
atau pertemuan offline adab-adab itu ada dan demikian pula kalau zoom meeting
adab-adab itu tetap harus ada dan kepada mahasiswa tetap memperhatikan
menyimak dengan baik apa yang dikerjakan apa yang diberikan oleh dosen kita itu
tetap disimak didengarkan dengan serius bukan dengan berjalan-jalan misalnya di
rumah atau di dalam ruangan itu tetap harus ada adab-adab itu dan tetap harus kita
menjaganya kira itu beberapa adab adab bermajelis di ruang interaktif atau ruang
online atau ruang virtual bagaimana menjaga adab-adab itu harus kita perhatikan
terutama pada era sekarang banyak pembelajaran diselenggarakan dengan majelis
virtual melalui zoom atau melalui sarana sarana media yang lainnya terima kasih

41
atas perhatian bapak dan ibu sekalian para mahasiswa sekalian semoga kita dapat
mengambil manfaat dari perkuliahan ini atau nasehat singkat ini. Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

Pertanyaan:

Sebutkan adab adab dalam perkuliahan virtual

42
Bab 8. Adab/Etika dalam Agroindustri

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pembahasan kita pada kesempatan ini adalah bagaimana memperhatikan etika di
dalam suatu kegiatan atau industri terutama industri yang memproduksi daging
untuk kebutuhan masyarakat. Meat industry tentu saja melibatkan berbagai kegiatan
atau berbagai alat-alat mekanisasi. Adapun hal yang penting untuk kita perhatikan
yang pertama alat itu sendiri kemudian yang kedua bagaimana proses atau
penggunaan dari alat yang ada di dalamnya terutama yang terkait dengan
penyembelihan hewan.

Beberapa tahapan-tahapan kritis yang penting untuk diperhatikan pada suatu


kegiatan mekanisasi meat industri yang pertama adalah tahapan persiapan, pada
tahap ini bagaimana persiapan persiapan yang dilakukan yang terkait dengan
finansial dan juga yang terkait dengan permodalan ini sudah kita bicarakan pada
beberapa segmen pertemuan yang lalu kemudian proses produksi terutama yang
kritis di sini adalah ketika pemotongan hewan dan beberapa titik. Kritis lainnya
terutama pada pemberian pakan dan juga penyiapan bibit untuk kegiatan
pembesaran. Kemudian kegiatan pengolahan dan juga kegiatan distribusi dan
pemasaran, pada tahapan persiapan terutama dalam hal permodalan ini sudah kita
bicarakan beberapa saat yang lalu, kemudian bentuk-bentuk usaha dan bentuk-
bentuk kerjasama ini penting untuk kita perhatikan pada kesempatan ini kita tidak
akan membahas tahap persiapan dan kita lebih banyak melakukan tahap produksi
dan tahap pengolahan kita mencoba menyoroti beberapa pointer kritis yang ada di
dalam meat industry ketika dilakukan penyembelihan ada suatu proses yang ada di
dalam penyembelihan yang menggunakan mesin-mesin modern yang pertama
adalah, ayam atau hewan yang akan disembelih itu dipingsankan terlebih dahulu
kemudian jika yang dipingsankan itu hewan yang dipingsankan itu bisa mematikan
hewan tersebut maka status dari hewan tersebut menjadi bangkai jika hanya
menghilangkan kesadarannya tanpa mematikannya maka hukumnya dapat dirinci

43
menjadi 2 kondisi, kondisi masih hidup setelah dipingsankan maka ketika
disembelih dengan cara yang benar statusnya itu halal namun jika tidak disembelih
tapi langsung dikuliti kemudian dipotong tanpa disembelih maka itu tentu saja tidak
menjadi halal. Penting untuk diketahui bahwa apabila binatang atau hewan yang
disembelih secara syar'i setelah dipingsankan halal dimakan, jika ada syarat yang
tidak terpenuhi maka itu menjadi tidak halal jika semua syarat dalam membuat
pingsan terpenuhi untuk memastikan bahwa hewan yang dipingsankan tidak mati
sebelum disembelih ini harus dipastikan namun akan menjadi suatu yang sulit
apabila di dalam melakukan penyembelihan secara massal seperti yang telah kita lihat
itu tidak bisa kita pastikan apakah hewan itu itu ketika dipingsankan misalnya ayam
misalnya ketika dipingsankan apakah tidak mati atau sudah mati karena jumlahnya
yang besar jadi harus ada alat pendeteksi atau alat tambahan yang bisa digandengkan
dengan sebelum penyembelihan itu dilakukan untuk memastikan apakah hewan atau
ayam itu masih dalam keadaan hidup atau tidak karena apabila ayam yang dalam
kondisi kesehatan yang tidak bagus misalnya sakit bisa saja ayam itu menjadi sudah
mati dan apabila disembelih kalau dalam keadaan mati itu statusnya menjadi bangkai
demikian pula bibit yang digunakan di dalam pemeliharaan apabila menggunakan
bibit bibit hasil rekayasa genetik kita harus pastikan apakah gen yang disambung
ketika melakukan proses rekayasa genetik itu berasal dari hewan yang halal atau
tidak jadi harus dipastikan terlebih dahulu demikian pula dalam pemeliharaan harus
ketika hewan itu dalam pemeliharaan yang penting diperhatikan adalah makannya,
makannya tidak boleh makan itu terbuat dari bahan-bahan yang mengandung najis
sedapat mungkin ini dihindari kemudian penggunaan bahan kimia dan obat-obatan
ini juga penting untuk diperhatikan menghindari pemakaian obat-obatan yang dapat
berpotensi untuk kerusakan saraf saraf manusia misalnya pemakaian enzim-enzim
pertumbuhan dan penggunaan bahan-bahan kimia yang lain kemudian dalam proses
pemotongan ini juga penting sangat penting untuk kita perhatikan di dalam suatu
industri yang memproduksi daging atau meat industri seperti yang telah kita jelaskan
sebelumnya bahwa ketika dilakukan pemotongan pada industri modern kita gunakan
mesin-mesin modern hewan atau ayam misalnya yang sebelum dipotong itu terlebih
dahulu dipingsankan dengan kejutan listrik dengan penyiraman air yang

44
mengandung muatan listrik dan harus dipastikan apakah hewan itu atau ayam itu
masih dalam keadaan hidup atau tidak kemudian cara penyembelihannya juga
apabila menggunakan mesin maka harus dipastikan 3 urat yang ada pada ayam
misalnya itu harus dalam keadaan terputus dan yang menyembelih seharusnya
disembelih secara langsung atau dioperasikan secara langsung oleh orang yang
menyembelih dengan terlebih dahulu mengucapkan bismillah kemudian dilakukan
pemotongan dan tidak bisa ucapan bismillah ketika mengoperasikan mesin
pemotong ayam atau pemotongan hewan lainnya pemotong sapi misalnya apabila
penyembelihan 10 ekor sapi dengan mesin atau 100 ekor ayam dengan mesin maka
ucapan bismillah juga harus 100 kali tidak boleh hanya satu kali saja kemudian ayam
yang selanjutnya disembelih dengan mesin itu tidak ada bismillahnya dilakukan
secara otomatis tidak setiap ekor ayam apabila disembelih dengan mesin maka ketika
mengoperasikan mesin itu ucapan bismillah harus dilakukan setiap ekor ayam yang
disembelih kemudian pada tahap pengolahan yang penting untuk diperhatikan
adalah bagaimana penanganan harus memperhatikan kebersihan kemudian
pengawetan penggunaan bahan-bahan yang menimbulkan unsur penipuan atau
unsur yang berbahaya yang dapat mendzolimi orang lain itu harus dihindari
kemudian kemasan harus menggunakan kemasan yang melindungi bahan itu produk
itu dari kontaminasi bakteri demikian pula distribusinya terutama untuk daging
distribusi harus memperhatikan bagaimana rantai dingin tetap terjaga selama
produksi sampai kepada distribusi sampai kepada konsumen dan kita ketahui bahwa
produk daging adalah sangat rentan terhadap suhu jadi unsur rantai dinginnya
menjadi penting untuk diperhatikan kemudian yang terakhir adalah transaksi
gramasi iklan dan promosi dan juga kesehatan ternak ini penting untuk diperhatikan
transaksi harus mematuhi kaidah-kaidah syar'i yang berlaku di dalam jual-beli
demikian pula gramasinya penimbangannya sebelum dilakukan ketika dilakukan
pengemasan ini juga penting untuk kita perhatikan kemudian mengiklankan dan
promosi dilakukan secara wajar tidak berlebih-lebihan demikian pula penting untuk
mengetahui kesehatan karena sebelum melakukan penyembelihan. Saya kira itu
pembahasan kita mudah-mudahan ada manfaatnya, assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.

45
Pertanyaan:
1. Sebutkan titik kritis dalam meat industry
2. Mengapa alat pendeteksi kematian dibutuhkan dalam meat industry
3. Jelaskan cara mengoperasikan alat/pisau pemotong dalam meat industry
untuk menyembelih 1000 ekor ayam dan 100 ekor sapi.

46
Bab 9. PARADIGMA KEBAIKAN

Kebaikan merupakan suatu tindakan yang diusahakan dan tentu menjadi tujuan
manusia didalam kehidupannya, tingkah laku manusia adalah baik dan benar jika
tingkah laku atau perilaku tersebut menuju pada kesempurnaan. Suatu kebaikan
disebut suatu virtu atau value bahwa nilai kebaikan itu diukur oleh indikator-
indikator etika dalam arti luas, ukuran baik buruknya kelakuan perbuatan manusia
itu yang dicari ukuran yang bersifat umum yaitu berlaku pada semua manusia dan
ukuran yang bersifat umum terdapat 2 teori yang bisa dijadikan landasan didalam
melihat kebaikan yaitu:

Teori deontology

Teori ini berorientasi pada kewajiban manusia untuk bertindak secara baik,
menekankan manusia untuk bertindak secara baik bahwa manusia itu wajib berbuat
baik. Jadi teori deontologi tidak dinilai dari tujuan dan tindakan-tindakan itu. Contoh
didalam teknik pertanian untuk menilai apakah itu baik atau buruk dilihat dari
bagaimana ia bertindak.

Teori teolologis

Etika diukur dari tujuan untuk mencapai suatu tujuan, tujuan akhir dari setiap
perbuatan manusia merupakan suatu kebaikan yang tertinggi dan kebaikan harus
diusahakan dengan mengedepankan nilai-nilai dalam perbuatan sebagai manusia.
Dalam melakukan kebaikan kita bisa membedakan paradigma kebaikan tersebut
yaitu: kebaikan jasmani, kebaikan eksternal, kebaikan yang bersifat ketuhanan.

Paradigma kebaikan menurut perspektif Islam

Kebaikan itu bukanlah dengan menghadapkan wajahmu kearah timur dan kearah
barat tetapi kebaikan itu beriman kepada allah dan beriman kepada hari akhir,

47
beriman kepada malaikat, beriman kepada Alkitab atau alquran, beriman kepada
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam.
Seorang professional harus mengutamakan untuk menolong kita yang pertama
keluarga atau kerabat, yang kedua adalah anak-anak yatim, karena anak yatim tidak
mempunyai orang tua yang menghidupi mereka jadi seorang professional harus
bersedekah kepada anak yatim, ketiga kepada orang miskin. Seorang professional
harus memberikan hartanya kepada orang miskin, tidak boleh kikir dalam
bersedekah. Keempat kepada orang-orang yang sedang dalam perjalanan yang
membutuhkan bantuan, seorang professional harus membantunya pada saat
kehabisan makanan. Kelima yaitu kepada pengemis, tidak boleh menghardiknya.
Keenam kepada orang-orang yang tidak merdeka, seorang professional harus
memberikan hartanya atau memerdekakan budak-budak yang terjebak didalam
perbudakan. Ketujuh yaitu mendirikan shalat, kepada calon professional yang
beragama islam dia tidak memiliki paradigm didalam dirinya apabila dia tidak
melaksanakan shalat 5 waktu apapun tinggi jabatannya jika tidak sholat maka tidak
memiliki al-bir atau kebaikan didalam dirinya. Kedelapan yaitu mengeluarkan zakat,
seorang professional harus mengeluarkan zakatnya yang dihitung pada setiap
hisabnya dan jika tidak mengeluarkan zakatnya maka tidak memiliki al-bir atau
kebaikan didalam dirinya. Kesembilan yaitu menepati janjinya apabila berjanji,
seorang professional harus memenuhi janjinya apabila ia berjanji dan jika ia tidak
menepati janjinya maka tidak memiliki al-bir atau kebaikan didalam dirinya.
Kesepuluh yaitu sabar didalam kesempitan dan juga didalam kesulitan, sorang
professional yang mengalami kebangkrutan dan mempunyai kesabaran didalam
dirinya maka itu dikatakan mempunyai al-bir atau kebaikan, kesabaran ini adalah
pertolongan allah dan berusaha untuk sabar, ketika seorang sarjana teknik pertanian
dan belum mendapat pekerjaan ia senantiasa berusaha sebagai wujud kesabarannya
dan senantiasa berikhtiar kepada allah dan senantiasa menggantungkan harapannya
kepada Allah subehaanahu wata'aalah. Bukan menggantungkan usahanya pada
kemampuannya semata tapi bertawakkal kepada Allah subehaanahu wata'aalah.
Disamping itu dia hendaknya berikhtiar dan melakukan usaha-usaha untuk
memenuhi kewajibannya dan apabila terjadi peperangan senantiasa seorang

48
professional harus bersabar didalam peperangan termasuk peperangan fisik. Dan
suatu sosok manusia yang memiliki kesabaran apabila ia sabar dalam melakukan
peperangan, membela negaranya, membela masyarakatnya, membela tempat
tinggalnya, membela tanah airnya seorang professional harus terlibat didalamnya
apabila dibutuhkan.

Kebaikan adalah akhlak yang baik sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan
jiwa dan tidak suka memperlihatkan kepada orang lain, hadits tersebut disebutkan
pada hadist riwayat Imam Muslim. Jadi untuk mengidentifikasi apa yang kita
lakukan maka kita bertanya pada diri kita apakah tindakan kita ini suka apabila
dilihat orang atau tidak. Suatu tindakan, hedaknya dilihat apakah yang kita lakukan
sebuah kebaikan atau keburukan suatu yang mendatangkan pahala atau dosa.

Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa kebaikan apa saja yang menenangkan
hatimu dan jiwamu sedangkan dosa apa yang membuat hatimu bimbang dan cemas
dalam hadits riwayat imam Ahmad dan Attabrani dan Al-baihaqi. Jadi untuk
mendiaknosa perbuatan-perbuatan kita apakah memiliki nilai kebaikan atau
sebaliknya caranya adalah kembali pada hati kita apakah disukai hati kita itu atau
tidak atau perbuatan kita diketahui orang kita suka atau tidak semua itu cara untuk
mendiaknosa adanya paradigma didalam diri kita atau cara mendiaknosa perbuatan-
perbuatan kita apakah bernilai kebaikan atau bernilai keburukan.

Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan paraduigma kebaikan?
2. Jelaskan paradigma kebaikan dari perspektif seorang professional muslim
(boleh dijelaskan sesuai dengan perspektif agama masing-masing)
3. Jelaskan cara mendiagnosa kebaikan/keburukan.

49
Bab. 10. Paradigma Kebaikan (Al Birr)

Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


pembahasan kita pada kesempatan ini adalah pembahasan tentang paradigma
kebaikan tentu kita sering mendengar perkataan perkataan kebaikan dan hampir
seluruh tindakan dikaitkan dengan paradigma kebaikan atau konsep-konsep
kebaikan dan kebaikan ini merupakan bagian terintegrasi di dalam etika secara
umum kebaikan adalah suatu tindakan yang diinginkan yang diusahakan dan tentu
menjadi tujuan manusia itu menjadi tujuan manusia di dalam melakukan di dalam
kehidupannya tingkah laku manusia adalah baik dan benar jika tingkah laku atau
tindakan tersebut menuju pada kesempurnaan jadi menuju yang menuju atau
mendekati suatu kesempurnaan dan suatu kebaikan disebut sebagai suatu virtual
atas suatu virtue bahwa nilai kebaikan itu diukur oleh indikator indikator etika dalam
artian yang luas dilihat dari indikator-indikator moral. Kemudian dilihat dari
indikator dari perspektif agama kemudian apabila kita mencermati kebaikan itu dari
perspektif etika sebagai suatu filsafat yang mempelajari tingkah laku maka kita akan
berbicara apakah ukuran baik buruknya kelakuan perbuatan manusia itu yang dicari
adalah ukuran yang bersifat umum yang berlaku pada semua manusia dan ukuran
yang bersifat umum ini pada garis besarnya ada dua teori yang kita bisa yang kita
bisa jadikan landasan di dalam melihat kebaikan.

Pertama adalah teori deontologi. Teori ini berorientasi pada ada Bagaimana melihat
kewajiban manusia untuk bertindak secara baik jadi tidak dilihat dari tujuannya tetapi
dilihat dari kewajibannya menekankan pada kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik bahwa manusia itu memang wajib berbuat baik ini dari kacamata
deontologis jadi tidak dinilai dari tujuan dari tindakan tindakan itu sebagai contoh
tindakan di dalam keteknikan pertanian atau au teknologi pertanian atau teknologi
hasil pertanian untuk menilai Apakah itu baik atau buruk dilihat dari memang
manusia itu wajib untuk berbuat baik di dalam bertindak di dalam berkarya, misalnya
dalam hal keteknikan pertanian atau teknologi pertanian kewajiban manusia seperti
itu ini dari perspektif deontologis, bukan karena ada ikatan ikatan atau kewajiban-

50
kewajiban keagamaan, memang kewajibannya seperti itu. Kemudian Jika dilihat dari
perspektif teologis yang diukur dari tujuan etika. Perbuatan itu diukur dari tujuan
untuk apa melakukan itu untuk mencapai sesuatu tujuan yang baik.

Tujuan akhir dari setiap manusia merupakan kebaikan yang tinggi dan kebaikan
harus kita usahakan di dalam mengejawantahkan nilai-nilai itu dalam perbuatan bisa
juga kita sebut sebagai akhlak dalam hal yang spesifik dan rutin disebut sebagai adab
membimbing manusia ke arah tujuan akhir yaitu melakukan perbuatan yang
membuatnya baik sebagai manusia dalam melakukan kebaikan kita bisa membeda-
bedakan atau mengkategorisasi paradigma-paradigma kebaikan itu paradigma-
paradigma kebaikan.

Pertama adalah kebaikan-kebaikan jasmani, kebaikan-kebaikan jasmani yang kedua


kebaikan-kebaikan eksternal kebaikan-kebaikan eksternal dan juga yang ketiga
adalah kebaikan kebaikan Tuhan kebaikan-kebaikan yang bersumber dari Tuhan
Yang Maha Esa. Paradigma kebaikan ketuhanan ini dibangun oleh masing-masing
masing-masing agama yang dianut dari pelaku-pelaku kebaikan itu yang berbeda-
beda sesuai dengan tuntunan dari kitab-kitab suci yang menjadi pedoman dari setiap
agama agama. Dalam agama Kristen agama Yahudi tentu ada kitab-kitab-nya
masing-masing Kristen ada kitab Injil misalnya dalam agama Islam ada al-Quran
menggunakan al-Quran dan Sunnah Sunnah Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi
Wasallam sebagai pedoman untuk menilai kebaikan kebaikan kebaikan jasmani
kebaikan eksternal. Kebaikan kebaikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian
kebaikan dilihat dari perspektif agama sebelum kita lanjut pada pembahasan
selanjutnya Kami menghimbau kepada pemeluk agama yang berbeda dari Islam bisa
melakukan kajian kajian-kajian kebaikan di dalam perspektif agama masing-masing
agama agama Hindu-Budha, Kristen dan agama yang ada di Indonesia silahkan
dikaji dari perspektif agama masing-masing dari paradigma-paradigma kebaikan itu.

Kami hanya menyampaikan paradigma kebaikan dari perspektif agama Islam karena
itu pengetahuan yang kami miliki dan ini tidak bisa dipisahkan dari pelajaran etika

51
karena di dalamnya di dalam agama Islam dan saya kira dalam agama lain pun ada
seperti itu namun ada yang sama adapula yang berbeda dari kacamata perspektif
Islam.

Apa yang dimaksud dengan kebaikan berikut ini kami akan Jelaskan lebih rinci dari
perspektif Islam untuk memahami kebaikan dapat dilihat dari apa yang disebutkan
di dalam Al-Quran dalam surah al-Baqarah ayat 177, Allah subhanahu wa ta'ala
berfirman laisal birra antuwallu wujuhakum kebaikan itu bukanlah dengan
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat maksudnya bukan semata-mata
hanya beribadah saja kepada Allah bukan semata-mata itu melaksanakan ibadah-
ibadah pokok saja bukan tetapi walakin tetapi walakinnal bibir aamana billah yang
pertama tetapi kebaikan itu albir, albir dalam bahasa Arab kebaikan itu disebut
sebagai Albir yang pertama adalah amanah adalah beriman kepada Allah, beriman
kepada Allah ini adalah tauhid kunci yang pertama suatu kebaikan tauhid
rububiyah,. tauhid ibadah Tauhid uluhiyah dan tauhid asma wa sifat itu yang
pertama man amana billahi wal yaumil akhir dan beriman kepada hari akhir ia
mengetahui bahwa apa yang dilakukan di dunia ini semuanya akan dihisab pada hari
akhir tidak ada sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan dunia ini yang tidak ada
balasannya pada hari kiamat, semua mendapatkan balasan pada hari akhirat ini harus
diyakini seorang profesional keteknikan pertanian yang beragama Islam harus
menanamkan dalam di dalam keyakinannya bahwa segala tindakannya
perbuatannya dibidang itu semuanya akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir,
ini harus kita ketahui wal malaikat beriman kepada adanya malaikat adanya malaikat
ada malaikat yang akan datang ada namanya malaikat Jibril yang membawa wahyu
Penghulunya malaikat membawa Al-Qur'an kepada Rasulullah Shalallahu alaihi
Wassalam, adanya malaikat Raqib Atid yang mencatat segala perbuatan kita tindakan
kita dalam kehidupan dunia tindakan termasuk di dalam tindakan dalam berprofesi
sebagai teknologi pertanian atau keteknikan pertanian. Beriman kepada Alkitab yaitu
beriman kepada al-Quran, yaitu Al-Quran ini suatu pedoman suatu kebaikan itulah
albir beriman kepada Alquran Apa artinya beriman kepada al-quran menjadikan
Alquran sebagai pedoman hidupnya menjadikan Alquran sebagai pedoman

52
hidupnya didalam berprofesi di dalam bermuamalah di dalam berbisnis dalam
berdagang inilah beriman kepada Al-Quran adalah membaca Alquran, allazina
atainakumul kitaaba haqqa tilawati ulaaika yu'minuuna bihi orang-orang yang membaca
Al-Quran memperbaiki bacaannya kemudian tilawatihi memperbaiki bacaannya
mengamalkannya adalah bentuk perwujudan beriman kepada Al-Quran ulaa-ika
yu'minuna bihi itulah orang-orang yang beriman kepada Al-Quran seorang
profesional apapun yang beragama Islam maka dia tidak memiliki albir apabila tidak
memiliki konsep Kebaikan tidak memiliki paradigma kebaikan itu dalam hatinya,
apabila ia tidak beriman kepada Al-Quran, seorang profesional muslim demikian
pula agama yang lain saya kira seorang profesional Kristen tidak bisa dikatakan
profesional kalau dia tidak menjadikan kitab sucinya itu sebagai pedoman nya dia
tidak beriman kepada kitab sucinya. keharusan melekatkan itu, jadi seorang
profesional muslim dia beriman kepada Al-Quran, kalau dia tidak beriman kepada
Al-Quran dia bukanlah professional, apa sebabnya?, karena Al-Quran menjadi
pedoman di dalam kehidupan memberikan arah petunjuk, tidak ada artinya, tidak
ada gunanya ilmu dunia ini, ahli di bidang keteknikan pertanian di bidang teknologi
pertanian di bidang-bidang yang lain ini tidak cukup dan tidak bisa dijadikan
pengetahuan yang bisa menyelamatkan kehidupan kita itu tidak cukup dan tidak
lengkap untuk bisa melengkapi kehidupan kita, yang bisa adalah apa yang ada
didalam dituntunkan di dalam kitab suci dalam berdagang di dalam berpolitik semua
bidang bidang profesi semuanya ada tuntunannya dalam Al-Quran dan Sunnah.

Sebagai orang yang beragama Islam, dia beriman kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam Apa artinya artinya adalah menjadikan sunah-sunah Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai pedoman hidupnya, sunnah merupakan Wahyu
dari Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu salam. Bagaimana
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdagang ini semua ada contohnya
disebutkan dalam hadits-hadits yang sahih yang telah dirangkum oleh para ulama
dalam kitab-kitab sahih misalnya Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Daud, Attirmizi,
Ibnu Majah, Musnad Imam Ahmad dan yang lainnya, semua ada ada bab-bab yang
membahas khusus jual-beli di dalam Shahih Muslim misalnya membahas tentang

53
khusus pertanian ada ini seorang profesional sejatinya beriman kepada semua itu, apa
yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam semua ada tuntunannya
termasuk di dalam mengembangkan teknologi, mengembangkan teknologi rekayasa
genetik semua ada pedomannya dalam melakukan rekayasa genetik misalnya tidak
boleh memotong memotong DNA dari DNA tumbuhan disambung dengan DNA
manusia, tidak boleh ini dilakukan, semua ada tuntunannya ataukah DNA yang tidak
dibolehkan dimakan di dalam agama Islam itu disambung dengan tumbuhan
kemudian lahir individu tumbuhan yang baru Maka itu haram tidak boleh tidak
dibolehkan melakukan ini adalah pedoman dan semua ada pedomannya di dalam Al-
Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, kemudian
apalagi, dia memberikan hartanya yang disukainya karena harta pada dasarnya
disukai oleh manusia memberikan hartanya dzawil qurba kepada kepada kerabatnya
yang harus kita perhatikan yang diutamakan di dalam memberikan harta adalah
kerabat saudara orang tua ya orangtua, saudara, kemudian anak ini lebih utama
orangtua anak kerabat saudara inilah adalah kerabat yang ada hubungan keluarga,
ini yang diutamakan, apa sebabnya karena mereka ini adalah ring-1, misalnya banyak
perusahaannya yang pertama menolong adalah kerabat dia berada pada ring satu ini
harus didahulukan di dalam hal memberikan harta karena merekalah yang pertama
menolong kita, apapun profesi kita sebagai manajer misalnya ketika sakit, yang
pertama datang menjenguk adalah keluarga yang mengurus kita, makanya dalam
Islam ketika wa aatal maala alaa hubbihi yang pertama yang harus diberikan adalah
yang disebutkan disini sesuai dengan perintahnya adalah kurbaa, adalah sebagai
seorang profesional sejatinya mengingat itu.

Ketika sudah banyak hartanya, diberikan kepada kerabat terlebih dahulu yang
membutuhkan kemudian yang kedua setelah kerabat, disebutkan adalah wal yatama
wal yatama anak-anak yatim. Apa sebabnya ?, karena anak yatim ini tidak punya orang
tua yang bisa menghidupi mereka, ini penting seorang profesional menyayangi anak
yatim gemar berinfak bersedekah kepada anak yatim ini adalah konsep Al bir, konsep
kebaikan di dalam Islam kemudian wal masakin kepada orang miskin orang miskin.
Seorang profesional, dia memberikan hartanya kepada orang miskin, jadi seorang

54
profesional tidak boleh kikir dalam berinfak bersedekah dan sarananya sekarang
sudah sudah mudah kemudian apa lagi memberikan hartanya kepada orang-orang
yang sedang dalam perjalanan yang membutuhkan bantuan yang ada misalnya orang
yang sedang dalam perjalanan kehabisan bekal datang kepadanya meminta tolong,
maka seorang profesional membantunya harus sebaiknya membantunya,

Kemudian memberikan hartanya kepada peminta-minta, pengemis yang meminta-


minta dan tidak meminta, tidak boleh menghardiknya kemudian dan memberikan
hartanya pada orang-orang yang tidak merdeka memberikan hartanya atau
memerdekakan hamba hamba sahaya, memerdekakan budak-budak yang terjebak di
dalam perbudakan. Selain itu, al bir juga termasuk mendirikan salat, hal ini penting
untuk diingat bagi seorang profesional atau calon-calon profesional yang beragama
Islam. Seorang profesional tidak memiliki paradigma kebaikan di dalam dirinya
apabila profesional itu tidak melaksanakan salat lima waktu yang diwajibkan bagi
orang muslim ini penting untuk diketahui apapun tingginya jabatannya tingginya
pangkatnya dan tingkat profesionalitasnya begitu tinggi tapi dia tidak salat maka itu
tidak bisa disebut sebagai profesional yang memiliki albirr memiliki kebaikan di
dalam dirinya dia harus mendirikan salat kemudian mengeluarkan zakatnya jadi
seorang profesional dia mengeluarkan zakatnya zakat yang dihitung pada setiap
zakat dari harta hartanya itu dihitung pada setiap masalahnya pada setiap app harus
mengeluarkan zakatnya kalau dia tidak berzakat maka dia tidak memiliki albirr atau
kebaikan di dalam dirinya,

Penting untuk diingat ketika kita menduduki satu profesi Katakanlah pebisnis
teknologi hasil pertanian atau bisnis apa saja dibidang enjenering yang memiliki
industri mesin-mesin pertanian tapi barang dagangannya itu tidak dizakati maka dia
tidak memiliki al-birr itu dia tidak memiliki paradigma kebaikan itu di dalam dalam
dirinya harus mengeluarkan zakatnya dua setengah persen demikian pula lahan
pertanian tentu zakatnya lebih lebih tinggi lagi berbeda-beda menurut jenis air yang
digunakan untuk pertanian. Ada perbedaan pendapat ada zakat profesi dalam
perbedaan pendapat para ulama yang memandang adanya zakat profesi ada juga

55
sebagian ulama yang menganggap tidak ada zakat profesi, yang rajih adalah tidak
ada zakat profesi yang ada adalah zakat perdagangan, zakat harta, zakat sesuai
dengan perhitungannya selama 1 tahun apabila sudah mencapai 1 tahun dan di atas
setara dengan 85 G emas di atasnya itu maka itu sudah harus dikeluarkan zakatnya.

Seorang profesional yang berjanji harus menepati janjinya dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila dia berjanji ini profesional yang ada al-birr di dalam dirinya
ada kebaikan di dalam dirinya dia memenuhi janjinya apabila berjanji. Misalnya janji
janji seorang politikus. Seorang wakil rakyat misalnya, ketika dia kampanye dia
berjanji maka albirr itu ada paradigma kebaikan itu ada pada dirinya apabila dia
membuktikan janji-janjinya apabila tidak maka tidak bisa dikatakan dia baik secara
tulus dia membuktikan itu bukan sekedar melakukan pencitraan dan tidak betul-
betul membuktikan itu. Itulah orang-orang yang ada al-birr di dalam hatinya di
dalam dirinya dia apabila dia berjanji dia menepati janjinya

Kemudian seorang profesional yang meliliki albir, memiliki sifat wassabirina fil ba'sai
waddaraai, dia senantiasa sabar di dalam kesempitan dan juga di dalam kesulitan
penderitaan seorang profesional yang mengalami kebangkrutan usahanya misalnya
dia seorang profesional yang melekat pada dirinya ada ada paradigma kebaikan itu
apabila dia sabar dengan kebangkrutannya, apa sebabnya karena sabar ini adalah
solusi dan sabar ini adalah sebenarnya Pertolongan Allah bagaimana caranya
bersabar nanti kita akan jelaskan lebih jauh lagi berusaha untuk bersabar baru bisa
berubah barangsiapa yang ingin bersabar maka Allah akan menyebarkannya. Ketika
seorang alumni yang baru selesai menjadi seorang sarjana teknologi pertanian dia
belum mendapatkan pekerjaan dia senantiasa berusaha sebagai wujud kesabarannya
dia melamar satu pekerjaan dia tidak diterima pindah lagi dia membuat usaha
wirausaha gagal, berusaha lagi itulah orang-orang yang sabar senantiasa berikhtiar
dan juga menggantungkan harapannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan
menggantungkan usahanya pada dirinya, bukan bertawakal kepada usahanya tapi
bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di samping dia berikhtiar, dia
berusaha melakukan upaya-upaya untuk memenuhi kewajibannya, sabar di dalam

56
kesempitan dan penderitaa ber berusaha. Apabila terjadi perang dagang termasuk
dalam perang bisnis, perang pemikiran, maka senantiasa seorang profesional dia
bersabar di dalam di dalam berada di dalam peperangan tersebut, termasuk
peperangan fisik jika terpaksa harus ada. Manusia yang dikatakan memiliki
kesabaran Al bir apabila dia sabar di dalam melakukan peperangan itu membela
negaranya yang membela masyarakatnya membela tempat tinggalnya, membela
tanah airnya, seorang profesional harus terlibat di dalam situ apabila dia dibutuhkan
ia senantiasa bersabar tidak menjadi pengecut atau penghianat bangsa, dia bersabar
dalam mempertahankan apa yang menjadi haknya dia mempertahankan hak-hak
bangsanya hak-hak dirinya hak-hak tanah airnya, begitulah seorang profesional dia
tidak gampang menjual tanah airnya, dia membela bangsanya membela negaranya
kewajiban membela negara adalah kewajiban seorang setiap profesional dia tidak
melakukan praktek-praktek dagang monopoli misalnya atau praktek-praktek yang
merugikan atau menyulitkan kehidupan masyarakat, menimbun barang itu tidak
boleh tapi dia sabar di dalam melakukan praktek dagang biasa secara halal, bersabar
dalam melakoni profesinya.

Kemudian wa ulaika humul muttaqun mereka itulah orang-orang yang benar


keimanannya dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa jadi al-birr erat kaitan
pada awal ayat disebutkan dan pada akhir ayat disebutkan taqwa. Iman dan taqwa
merupakan konsep-konsep kebaikan secara utuh di dalam agama Islam dan tentu
sebagai seorang profesional berusaha untuk membingkai konsep itu atau menginjeksi
Konsep ini ke dalam dirinya agar supaya menjadi seorang profesional yang sejati dan
dalam agama lain pun ada konsep-konsep itu silakan dikaji sesuai dengan kapasitas
kita dan keyakinan kita masing-masing. Kami menjelaskan dalam perspektif agama
Islam di dalam penjabaran lebih lanjut dari paradigma kebaikan ini ada suatu hadis
dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam disebutkan dalam hadits riwayat
Muslim beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kebaikan adalah akhlak yang
baik sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka
memperlihatkannya kepada orang lain ini hadits yang mulia ini disebutkan oleh Nabi
Muhammad Shallallahu salam dalam hadis riwayat Imam Muslim jadi untuk

57
mengidentifikasi apa yang kita lakukan kita bertanya saja pada diri kita apakah
perbuatan ini saya suka kalau orang melihat ataukah tidak. Kita lihat saja apakah
misalnya yang kita lakukan ini kalau orang tahu, apakah saya suka atau tidak. Kalau
tidak suka, besar kemungkinannya yang dilakukan adalah dosa. Itulah cara untuk
mendeteksi apakah Yang kita suatu kebaikan atau keburukan sesuatu yang
mendatangkan pahala ataukah sesuatu yang mendatangkan dosa. Dalam hadits yang
lain disebutkan juga bahwa, sebelum melakukan sesuatu, mintalah fatwa pada
hatimu, kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu sedangkan
dosa adalah apa yang menyebabkan hatimu bimbang dan cemas Meski banyak yang
mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan jadi walaupun banyak orang
mengatakan itu kebaikan-kebaikan tapi lihat hatimu, kembalikan kepada hatimu
Apakah perbuatan itu sesuai dengan hati kita atau tidak disukai oleh hati kita oleh
jiwa kita atau tidak. Seperti itulah cara untuk mendiagnosa perbuatan-perbuatan kita
apakah memiliki nilai kebaikan atau sebaliknya caranya adalah kembali kepada hati-
hati kita Apakah sudah disukai oleh hati kita itu atau tidak Apakah kalau perbuatan
kita diketahui orang kita suka atau tidak Kita malu misalnya kalau diketahui orang
untuk mendiagnosa adanya paradigma kebaikan di dalam diri diri kita atau cara
mendiagnosa perbuatan-perbuatan kita, apakah bernilai kebaikan atau bernilai
keburukan.

Terima kasih atas perhatian para mahasiswa sekali lagi dimohon kepada yang tidak
beragama Islam sebagai peserta di dalam mata kuliah ini silakan mengkaji dan bisa
dipaparkan kepada kami dan sebagai bagian terakhir adalah tugas bagi setiap
mahasiswa untuk mengkaji bagi mahasiswa muslim mengkaji konsep paradigma
kebaikan itu dalam perspektif Islam mahasiswa yang tidak beragama Islam silakan
mengkaji perspektif kebaikan dalam agama pandangan agama masing-masing. Tidak
membeda-bedakan dalam penilaian kalau pengkajiannya baik maka akan diberikan
penilaian baik Kalau pengkajiannya tidak sesuai dengan harapan ia tentu
penilaiannya juga lebih rendah dari yang diharapkan tergantung dari ketajaman dan
kualitas kajian-kajian masing masing. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu

58
anlaa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaihi, assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Pertanyaan
1. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan teori deontology.
2. Jelaskan paradigma kebaikan, dilihat dari perspektif agama masing-masing
3. Bagaimana seharusnya seorang profesional bersikap dalam membela
kepentingan tanah airnya?

59
Bab 11. Paradigma Keikhlasan

Apa yang dimaksud dengan kebajikan kebajikan adalah merupakan kualitas


kejiwaan seseorang kualitas kejiwaan seseorang yang dirinya tetap untuk
memudahkan pelaksanaan setiap jadi di situ adalah kualitas kejiwaan
seseorang jadi dia berbuat untuk melakukan suatu kebaikan itu mudah mudah
baginya dan manusia yang seperti ini atau orang yang seperti ini adalah
manusia yang merdeka yang memiliki komitmen. Untuk sengaja mengarahkan
setiap kegiatannya untuk tujuan-tujuan kebaikan. Kalau pekan yang lalu kita
sudah menjelaskan tentang kebaikan. Apa itu kebaikan maka pada
kesempatan ini, adalah kebajikan. kebajikan artinya kualitas jiwanya itu yang
di mana kejiwaannya mudah melakukan bentuk perbuatan yang berdampak
kebaikan pada orang lain dampak kebaikan pada orang lain dalam terminologi
kebajikan atau kualitas kejiwaan yang selalu berbuat baik, sudah menjadi
kebiasaan maka dalam sudut pandang etika hal ini disebut sebagai suatu yang
merupakan nilai di dalam filosofi. Merupakan kualitas kejiwaannya itu,
sedangkan hal yang sebaliknya adalah lawan daripada kebajikan itu yaitu
keburukan keburukan. Keburukan itu selalu dilatarbelakangi oleh kesulitan-
kesulitan jiwa seseorang untuk melakukan kebaikan ini disebut-sebut lawan
daripada virtue.

Dalam perspektif etika atau filsafat etika, penting untuk diketahui bahwa
untuk membentuk kualitas jiwa seperti ini yang memiliki kebajikan diperlukan
usaha usaha usaha diperlukan upaya untuk membantu kualitas jiwa seperti ini
dan biasanya di dalam perspektif psikologi, bahwa hal seperti ini adalah suatu
pembiasaan atau pengkondisian dialami orang itu di dalam pendidikan rumah
tangganya sejak kecil apapun agama orang itu tapi begini dipengaruhi oleh
pembentukan jiwa yang melintas jiwanya dibentuk dari kecil. Kalaupun tidak,
maka Setelah dia dewasa yang seperti mahasiswa sekalian itu perlu melakukan
latihan (riadha) perlu melakukan latihan dan ini harus diupayakan pada

60
latihan untuk membentuk jiwa yang memiliki kebajikan atau virtue ini adalah
diperlukan usaha-usaha.

Ini bukan sesuatu yang mudah untuk diwujudkan, dibutuhkan suatu


komitmen untuk mengubah paradigma yang ada di dalam jiwa agar condong
pada kebaikan adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan dan cara yang
bisa dilakukan adalah melatih dengan suatu pembiasaan suatu pembiasaan
akan perbuatan-perbuatan baik jadi suatu kebiasaan. Apabila seseorang itu
dibiasakan dengan kebaikan maka dia akan terbiasa dengan itu dan jiwanya
akan condong pada apa yang menjadi pembiasaannya dan tentu saja
pembiasaan ini memerlukan upaya tidak ada orang yang tiba-tiba bisa menjadi
baik tidak ada yang tiba-tiba menjadi orang yang baik, melainkan harus
dibiasakan.

Mendengarkan nasehat mendengarkan ilmu menghilangkan ilmu dari orang


lain memperluas memperluas wawasannya kemudian dia berkomitmen dia
banyak mencontoh orang-orang baik dan yang lebih penting lagi adalah
bersahabat bersahabat dengan dengan orang yang baik, karena kebaikan itu
bisa menular demikian pula orang yang jahat yang keburukan itu bisa juga
menular, oleh sebab itu seseorang seharusnya pandai-pandai memilih
kelompok atau memilih teman bergaul, sebab harus difahami bahwa
keburukan itu bisa berpindah dari seseorang ke orang lain.

Kemudian, kebajikan sebagai suatu kebiasaan, akan menjadikan kebajikan ini


menyempurnakan akal manusia sehingga akan menjadi alat atau instrumen
yang baik untuk menerima pengetahuan. Untuk menerima pengetahuan,
dalam hal ini adalah pengetahuan yang bermanfaat yang yang mendatangkan
kebaikan. Perkembangan selanjutnya dengan adanya kebajikan-kebajikan
pada diri seseorang adalah memunculkan adanya kualitas jiwa seperti itu,
maka akan lahirlah kepandaian kepandaian, orang tersebut akan menjadi
pandai, menjadi smart dan bisa belajar dan senantiasa ada keterbukaan di

61
dalam dirinya untuk mewujudkan diri orang itu menjadi orang-orang yang
bijaksana, menjadi orang-orang yang memiliki kebijaksanaan.

Kebijaksanaan itu lahir dari membentuk kualitas jiwa untuk menjadi smart dan
melahirkan kebijaksanaan. Hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk
mencapai kualitas jiwa yang baik yaitu apa saja yang penting untuk kita
lakukan:

pertama menuntut adanya keputusan-keputusan, sikap seseorang yang


berguna untuk mencapai tujuan yang bernilai amal, bernilai atau untuk
menjadikan orang itu menjadi orang yang bijaksana, harus dipicu oleh suatu
gerakan, harus distimulasi oleh orang itu oleh keinginannya yang harus men
stimulasi dirinya untuk menjadi orang yang bijaksana, itu artinya dia harus
berubah dia harus memiliki keinginan untuk berubah, dari dia sendiri yang
harus memiliki keinginan, padanya untuk menjadi orang yang baik untuk
memiliki tujuan-tujuan kebaikan di dalam dirinya.

Kedua, seseorang yang ingin menjadi memiliki kebajikan atau kualitas jiwa
yang baik itu harus memiliki pengendalian keinginan. Dalam bahasa
keagamaan disebut sebagai pengendalian keinginan agar supaya
keinginannya itu menuju pada kepuasan. Tingkat kepuasan harus
dikendalikan untuk menjadi orang yang memiliki kualitas kejiwaan yang baik
atau kebajikan harus mengendalikan keinginannya harus mengendalikan
keinginannya agar supaya bisa lebih terarah, bisa lebih terbimbing lebih untuk
meminimalkan atau menghindari risiko risiko yang berdampak keburukan
pada lingkungannya atau pada orang lain.

Pengendalian keinginan kepada kepuasan kepuasan badaniyah. Kepuasan


badannya ini harus dikendalikan karena badan ini dia dibimbing oleh
keinginan untuk selalu merasa nyaman, selalu merasa nyaman dengan suatu
keadaan, dengan demikian keadaan ini harus di kendalikan.

62
Untuk mencapai kebaikan, maka hal yang kedua yang dilakukan adalah
mengendalikan hawa nafsu atau mengendalikan keinginan keinginan
kemudian yang ketiga adalah menghadapi kenyataan, untuk mencapai suatu
suatu kebajikan suatu kualitas jiwa pada diri seseorang adalah tidak boleh
menyingkir dari kesulitan, tidak boleh lari dari kesulitan, dia harus berada
dalam zona itu, dia berada dalam zona kesulitan itu kemudian dia berusaha di
dalamnya, beradaptasi dengan kesulitan itu dan mencari solusi solusi dari
kesulitan, bisa saja memberikan kemungkinan untuk masuk pada kesulitan
yang lain.

Terdapat perbedaan antara menyingkir dari kesulitan atau lari dari kesulitan
dengan berada dalam kesulitan dan mencari solusi solusi dari kesulitan yang
dialaminya. Mencari solusi dalam artian bukan lari darinya. Dalam upaya
mencari solusi untuk mengatasi kesulitan itu bukan lari darinya, tapi dia
berusaha melakukan inovasi untuk mengatasi kesulitan atau kondisi-kondisi
kesulitan yang dialaminya.
Pada umumnya, orang yang cenderung lari dari kesulitan itu, cenderung lepas
dari tanggung jawab dan mengkambing hitamkan orang lain. orang seperti
ini sebaiknya dihindari. Seharusnya berada didalam kesulitan itu dan mencari
solusi solusi atau upaya-upaya didalam kesulitan itu.

Kemudian untuk memiliki jiwa atau virtue atau kualitas jiwa yang baik pada
seseorang maka dia harus berupaya memberikan hak atau berupaya
menegakkan keadilan. Keadilan artinya memberikan hak sesuai dengan
porsinya bagi yang berhak memilikinya memberikan haknya, yang memiliki
hak untuk itu, dia berupaya untuk seperti itu. berkontribusi kepada
lingkungannya dan berupaya sebagai pahlawan-pahlawan keadilan, sebagai
pionir pionir keadilan didalam tatanannya.

Itulah empat hal yang mencakup Bagaimana seseorang untuk memiliki


kualitas yang baik, kalau kita mengkategorisasi manusia menurut kualitas

63
jiwanya, maka ada dua kelompok besar jiwa manusia apabila dilihat dari
motivasinya di dalam melakukan kebaikan yang pertama adalah manusia
yang melakukan kebaikan dengan mengharapkan ucapan terima kasih dari
orang lain inilah manusia transaksional mengerjakan kebaikan, melakukan
sesuatu kepada orang lain dengan mengharapkan ucapan terima kasih,
apakah itu dalam bentuk dalam bentuk ucapan manusia atau dalam bentuk
pemberian. Manusia memang bersifat transaksional dan fitrahnya pada
dasarnya manusia memang seperti itu, sifat inilah yang yang harus
dikendalikan, ini adalah keinginan hawa nafsu mengerjakan kebajikan
kebajikan atau kebaikan kebaikan, dengan berharap sesuatu, adanya rasa
terima kasih yang dari orang yang menerima kebaikannya atau menerima
pemberian. Apabila sifat ini mendominasi maka inilah manusia transaksional
segala sesuatunya dilihat dari apa yang bisa ia dapat, yang paling minimal
adalah dia mendapatkan harapannya itu mendapatkan rasa terimakasih dari
orang yang dia beri kebaikan. Sejatinya, kita harus menghindari hal seperti ini
dan tentu saja harus diupayakan.

Kemudian yang kedua adalah manusia yang melakukan sesuatu, mengerjakan


kebaikan tanpa mengharapkan rasa terima kasih dari orang lain. Pokoknya dia
beri saja, dia berikan saja sesuatu. Apakah ada pengembalian yang dia peroleh
atau tidak, apakah ada ucapan terima kasih atau tidak, dia tidak harap itu.
Manusia seperti ini adalah manusia-manusia yang non transaksional dan tentu
saja manusia-manusia seperti ini adalah kebanyakan menjadi orang-orang
yang sukses dalam kehidupannya.

Sejatinya, seorang profesional tidak transaksional, seharusnya berbuat tanpa


berharap dari orang yang dia beri dan untuk menuju pada tahapan ini
diperlukan bagaimana bisa menuju kesana, melakukan latihan untuk menjadi
manusia non transaksional, apa yang harus di kerjakan latihannya adalah
terus menerus melakukan kebaikan terus menerus melakukan kebaikan
kebaikan itu, memang pada tahap pertama mungkin merasakan adanya

64
dorongan dorongan untuk untuk transaksional tapi itu dibiasakan, dilakukan
terus sehingga kotoran-kotoran hawa nafsu yang ada di dalam jiwanya bisa
terkikis dan jiwanya terlatih dengan baik dan selanjutnya bisa menikmati
keadaan itu menjadi orang yang non transaksional, latihan memberi beri pada
lingkungan dalam tatanannya, kepada orang lain, kepada alam sekitarnya,
tidak peduli apakah ada orang yang melihat atau tidak, apakah ada orang
yang diberi berterima kasih atau tidak.

Inilah kita harus menuju ke tahapan seperti itu begitu pula sebaliknya orang
yang menerima kebaikan memberi balasan yang lebih baik, biasanya sikap
orang yang diberi, yang menerima manfaat itu atau tindakan ini juga terbagi
dua kelompok manusia yaitu: manusia yang menyampaikan terima kasih atau
cenderung membalas kebaikan itu perbuatan orang lain dari yang diterima dia
cenderung memberikan balasan apabila dia diberi sesuatu dia merasa berat dia
berupaya membalas, dia berupaya balas dengan hal yang yang setimpal
dengan itu, yang semisal dengan itu, seharusnya jika berada pada posisi orang
yang diberi, yang menerima transaksi, seharusnya memberikan balasan itu
minimal ucapan terima kasih.

Ucapan terima kasih, seharusnya kita seperti itu ketika kita berprofesi tentu
kita banyak menerima kebaikan kebaikan dari orang lain dan hal ini tidak
boleh kita lupakan walaupun kebaikan itu kecil yang pernah kita dapatkan
dari orang lain dan orang seperti ini tidak melupakan kebaikan kebaikan itu.

Kemudian tipe manusia yang kedua adalah tipe manusia yang tidak mau
menyampaikan terima kasih kepada orang lain atas perbuatan baik yang dia
terima. Pada kenyataannya memang ada orang seperti itu, dia tidak berterima
kasih atau ada kecenderung tidak membalas perbuatan baik dari orang lain.
Jadi itu tadi dua sisi manusia yang memberi bagaimana kita seharusnya, dan
bagaimana seharusnya kita di posisi orang yang menerima atau orang yang

65
diberi seharusnya apabila kita berada pada posisi orang yang diberi,
seharusnya kita membalas perbuatan orang yang memberi.

Dalam sejarah peradaban di dalam sejarah peradaban Nabi Isa Alaihissalam,


adalah seorang nabi yang diyakini dalam agama Islam memiliki kemukjizatan
dari Allah subhanahu wata'ala diberikan kepadanya kelebihan untuk
mengobati mengobati manusia menyembuhkan berbagai penyakit bahkan
Nabi Isa dapat menghidupkan manusia dengan izin Allah subhanahu wa
ta'ala. Nabi Isa alaihissalam ketika mengobati manusia, manusia tidak pernah
berterima kasih kepadanya tidak mau jarang yang mau berterima kasih
kepadanya setelah mendapatkan kebaikan itu, namun Nabi Isa alaihissalam
tidak pernah mengurangi keinginannya untuk membantu orang lain, berbuat
kebaikan kebaikan untuk manusia.

Ada juga sebagian manusia yang diberikan kebaikan, dia memberikan balasan
yang sebaliknya, dia berikan keburukan, dalam pepatah disebutkan air susu
dibalas dengan air tuba, orang yang seperti itu dan tidak pernah belajar untuk
menghargai kebaikan. Orang seperti ini hanya berada pada kondisi-kondisi
khusus, orang-orang yang seperti ini bukan menjadi fenomena umum.

Seorang ulama yang bernama Imam Ja'far ash-shadiq, beliau berkata bahwa
apabila seseorang berterimakasih kepada orang yang memberikan maka
kenikmatan yang diperoleh dari pemberian orang lain itu kepadanya akan
menjadi panjang dan akan menjadi berlangsung terus-menerus di dalam
dirinya. Ia terus-menerus menikmati kebaikan itu apabila orang itu berterima
kasih atau memberikan balasan kepada orang yang memberikan sesuatu itu
kepadanya. jadi kata beliau bahwa berterima kasih itu akan memperbanyak
kenikmatan dari apa yang diberikan kepada kepada kita, jadi seperti itu, inilah
suatu resep untuk mendidik jiwa apabila diberi, maka berusaha untuk
memberi, kalau tidak bisa minimal yang mengucapkan terima kasih kepada
yang kepada yang memberi. Demikianlah materi yang bersifat umum dan

66
mudah-mudahan bisa diterima oleh semua dari kita yang menjadi peserta
mata kuliah ini.

Adapun materi yang akan selanjutnya yang akan kami sampaikan adalah
materi yang bersifat khusus yaitu materi tentang konsep keikhlasan. Apa yang
dimaksud dengan keikhlasan ?. Kepada saudara-saudara kita yang lain, yang
tidak beragama Islam, materi ini bukan materi yang wajib tetapi materi
tambahan, yang kami sebenarnya dikhususkan untuk yang beragama Islam
karena hal ini juga terkait dengan kebajikan kualitas kejiwaan. Adapun kalau
ingin belajar itu juga tidak mengapa karena ini juga terkait untuk bisa kita
aplikasikan di dalam profesi kita tentu dalam konteks dan pemahaman latar
belakang yang yang berbeda tentang materi ini. Materi ini adalah materi
tentang ikhlas jadi boleh jadi dalam konteks agama lain ada tetapi konteks
konsep ikhlas di dalam agama yang lain boleh jadi berbeda dengan konsep
agama Islam.

Apa yang dimaksud dengan ikhlas di dalam perspektif agama Islam


disebutkan di dalam surah Albayyinah ayat 5: wama umiru illa liya'budullaha
mukhlisina lahuddin… artinya Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.. dalam
menjalankan agama dengan lurus, menjadi jadi pimpinan dalam perspektif
agama Islam adalah semua perbuatan perbuatan termasuk ibadah kepada
Allah dan juga landasan utamanya adalah karena mengharapkan Ridha Allah,
sebagai bisnisman, sebagai pelaku usaha, sebagai politikus atau sebagai apa
saja yang menjadi profesinya semua itu dilakoninya karena mengharapkan
keridaan Allah subehaanahu wata’aalah, termasuk melakukan kebaikan-
kebaikan karena mengharapkan pahala dari Allah subehaanahu wata’aalah,
itulah orang-orang yang ikhlas di dalam menjalankan profesinya kemudian di
dalam surah Al Mulk, ayat 2, Allah subhanahu wata'ala berfirman: allazii
kholaqol mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahksanu amala.. yang
menjadikan mati dan hidup maksudnya Allah yang menjadikan mati dan

67
hidup, supaya apa Dia menguji kalian, Siapa yang di antara kalian yang lebih
baik amalnya adalah seorang ulama berkata bahwa maksud yang lebih baik
amalnya di dalam ayat ini adalah siapa yang paling ikhlas, yang paling benar
yang paling ikhlas melakukan perbuatan, Apa sebabnya karena disini Allah
menyebutkan maut kematian lebih dahulu dari kehidupan, Apa sebabnya
karena ingin menguji menguji manusia, manusia yang mana paling baik
merespon kematian itu, kematian adalah yang paling besar bagaimana
manusia seseorang merespon kematian dan juga merespon kehidupan.
Merespon kematian memerlukan upaya agar supaya kematian sebagai suatu
musibah direspon dengan cara yang baik. Disinilah tergambarkan kualitas
manusia yang bisa merespon kematian dengan baik, kita mengetahui bahwa
kematian itu adalah musibah yang besar.

Kalau kita bawa ke dalam nuansa profesi, kebangkrutan ketika seseorang


berprofesi, atau kegagalan di dalam profesinya maka seberapa baik merespon
itu menunjukkan kualitas jiwanya. Kualitas jiwa seseorang dan cara yang
paling baik untuk merespon itu adalah dengan ikhlas menanamkan pada
dirinya bahwa semua itu menjadi ladang pahala untuk dirinya dan akan
mendapatkan balasan pada hari akherat. Ujian kehidupan termasuk ujian
kesenangan, cara manusia meresponnya berbeda-beda menurut kualitas
manusianya. Bagaimana merespon kesuksesan? yang merespon kekayaan juga
ada orang merespon kekayaan dengan berfoya-foya, ada orang merespon
kekayaan yang diberikan oleh Allah kepadanya dengan cara yang
menghambur-hamburkan atau semakin berambisi untuk memperkaya
dirinya. Demikian halnya merespon kesuksesan, orang yang sukses namun
dia tetap menjadi orang yang baik. Sebagian orang ada yang merespon
kesusksesannya kemudian dia menjadi orang yang lupa kepada
lingkungannya, melupakan adab terhadap adab dirinya.

Kemudian suatu hal yang harus kita perhatikan disini adalah ikhlas berada
pada terminologinya yang berada pada terminologi yang benar, hal ini

68
penting untuk diketahui bahwa perbuatan seseorang dapat diterima oleh Allah
atau tidak, tergantung pada caranya melakukan suatu perbuatan. Suatu
perbuatan sejatinya dilakukan dengan cara yang benar itulah perbuatan yang
diterima oleh Allah subhanahu wata'ala. Oleh sebab itu suatu
perbuatan/amalan atau muamalah selain dilakukan dengan iklas juga
sejatinya dilakukan sengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan agama.
Tidak boleh hanya ikhlas saja, tapi tidak benar cara melakukannya, misalnya
menyumbang pada suatu lembaga sosial atau memberikan uangnya kepada
orang lain tetapi cara yang dilakukan adalah uang yang diberikan tersebut
diperoleh dari hasil korupsi.

Seseorang melakukan sesuatu, caranya juga harus benar supaya diterima oleh
Allah kemudian di dalam surah Annisa ayat 125 Allah subehaanahu wa ta'ala
berfirman : wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa kānallāhu bikulli syai`im
muḥīṭā Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayangan-Nya. Apa yang dimaksud kebaikan disini, adalah
mengerjakan kebaikan dengan mengikuti contoh dari Rasulullah Shalallahu
Alaihi Wassalam dan juga contoh yang diberikan oleh para sahabat sahabat
beliau. Secara kontinyu atau terus-menerus secara ikhlas mengerjakan
kebaikan itu dengan mengharapkan keridaan Allah ketika kita berprofesi,
bagaimana menanamkan keikhlasan dari setiap perbuatan perbuatan kita
ketika memberikan kontribusi kepada tatanan kita, kita sudah sebutkan
bahwa bagaimana membentuk keikhlasan adalah dengan terus-menerus
melakukan kebaikan.
Seseorang yang boleh jadi ada bibit-bibit ria (ingin dilihat oleh orang lain) itu
ada pada awalnya tatkala melakukan kebaikan dan potensi ria itu ada pada
setiap orang. Bibit-bibit ria untuk selalu dipuji atau selalu dipuji
mendapatkan pujian dari manusia. Bagaimana menghilangkan penyakit ria
ini ?, cara menghilangkannya adalah dengan perbuatan-perbuatan baik

69
terus-menerus. Melakukan perbuatan baik memerlukan latihan, inilah cara
membersihkan kotoran-kotoran ria, kotoran-kotoran yang mengotori
amalan-amalan, cara membersihkannya adalah dengan terus-menerus
melakukan kebaikan, karena hawa nafsu cenderung pada hal-hal yang
seperti itu ingin memperlihatkan amalannya agar supaya tampak indah
dimata orang lain, melakukan pencitraan untuk mencari pujian dari manusia
bukan pujian dari Allah.
Seharusnya pujian yang diharapkan adalah pujian dari Allah subhanahu wa
ta'ala dia berusaha menjadi orang yang baik dia tidak mengharapkan ridha
manusia demikian pula tidak mengharapkan ucapan terima kasih dari
manusia, ini adalah orang-orang yang ikhlas ikhlas dalam perbuatan untuk
menuju Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah subehanahu wa ta'ala berfirman, walaa tamnun tastaktsir , janganlah


kalian memberi hanya untuk mendapatkan terima kasih. Tidak boleh kita
mengharapkan terima kasih, tidak boleh mencari-cari pujian yang
mencitrakan dirinya menjadi orang yang baik. kemudian dia mengharapkan
sanjungan, dia mengharapkan pujian ini, tidak boleh di bertindak seperti itu.
Jiwa manusia harus dijauhkan dari hal-hal seperti itu. suatu hal yang penting
untuk diketahui bahwa keikhlasan ini harus dirawat, harus dipertahankan
boleh jadi dia ikhlas ketik ketika itu, namun karena berjalannya waktu
keikhlasannya menjadi berkurang, oleh sebab itu para sahabat sekalian
keikhlasan harus dirawat harus dipertahankan harus ada keikhlasan di
dalam keikhlasan. Jangan sampai pahala itu hilang, dicabut oleh Allah
karena lama-lama dia tidak menjadi ikhlas, disebut-sebut perbuatan baiknya
yang menyakiti orang yang menerima manfaatnya, hal ini menyebabkan
keihlasannya atau pahalanya yang didapatkan menjadi hilang karena suatu
sebab.
Jadi penting untuk dilakukan, agar supaya keikhlasan itu terus-menerus kita
dapatkan palanya. Bagaimana caranya merawat keikhlasan pada diri
seseorang di dalam Kitab madarijus salikin disebutkan ada kutipan yang

70
menyebutkan bahwa ada tiga tingkatan atau tiga cara manusia untuk
merawat keikhlasannya agar supaya keikhlasan itu terus menerus dalam
dalam dirinya yang pertama tidak melihat amalnya atau perbuatannya itu
sebagai amalan yang bersumber dari dirinya, dia harus menanamkan pada
dirinya bahwa apa yang dilakukan, kebaikan yang dilakukan atau harta
yang dia beri kepada orang lain, bukan bersumber dari dirinya tetapi
bersumber dari Allah subhanahu wa ta'ala, ditanamkan pada seseorang yang
berupaya merawat keikhlasannya, tidak boleh memperhatikan amalannya
itu bersumber dari dirinya.
Juga tidak menginginkan adanya imbalan dari amalan itu. Apa sebabnya
karena bukan dari dirinya tetapi dari Allah, harus ditanamkan pada dirinya
tidak boleh menganggap itu bersumber dari dirinya. Seseorang yang
melakukan kebaikan hendaknya mengingat firman Allah dalam surah
attakwir ayat 29 : Wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-'ālamīn
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila
dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. Pada dasarnya orang itu yang
kelihatan berkehendak tetapi kehendaknya itu disebabkan oleh kehendak
Allah, harta yang dimilikinya yang diberikan kepada orang lain atau
perbuatan baiknya itu itu bersumber dari Allah subehanahuwata'ala, dirinya
bagaikan bagaikan sebatang pohon yang diterpa angin, terombang-ambing
oleh angin ibaratnya seperti itu, maka apabila angin bertiup ke timur, maka
diapun melakukan kebaikan ke arah Timur, jika angin bertiup kearah barat
maka diapun melakukan kebaikan kearah barat. Dalam melakukan kebaikan
dia harus memiliki keyakinan seperti itu agar supaya terhindar dari agar
terhindar dari ria, supaya bisa merawat amalannya, bisa merawat
keikhlasannya. kemudian yang kedua adalah, seharusnya dia malu terhadap
amalnya sambil tetap berusaha sekuat tenaga untuk membenahi amalnya dan
tetap menjaga dan memelihara hatinya agar supaya tetap mendapatkan
bimbingan dari Allah subehanahu wa ta'ala mendapatkan hidayah dari Allah
mengharapkan taufiq dari Allah pada setiap amalannya. Setiap amalannya
disandarkan pada malu terhadap Allah bukan malu kepada manusia.

71
Seorang yang ikhlas berusaha terus-menerus berusaha menambah
amalannya, karena besar rasa malunya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
atau orang yang memberi, apa yang telah mereka berikan dengan hati yang
takut kepada Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan
kembali kepada Tuhan mereka. Sebagaimana disebutkan dalam surah Al
Mu’minun ayat 60: ulā`ika yusāri’ụna fil-khairāti wa hum lahā sābiqụn
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan
kembali kepada Tuhan mereka.

Oleh sebab itu dia terus-menerus memperbesar amalannya berusaha untuk


terus menerus memperbesar amalan-amalan itu kemudian yang ketiga
merawat keikhlasannya dengan memurnikan amalannya dan membiarkan
amalannya itu berlalu dan merawat amalannya dengan ilmu-ilmu agama
tunduk pada kehendak Allah dan membebaskan amalan yaitu dari sentuhan
makhluk apalagi sentuhan yang namanya manusia. Membebaskan
amalannya dari sanjungan sanjungan manusia, hanya menyandarkan
sepenuhnya amalannya perbuatannya, perbuatan baiknya itu hanya
ditujukan kepada Allah dan dia pemalu dia berusaha mengikis itu dia
berusaha menghindarkan adanya bisikan-bisikan ria dari setiap amalannya
itu, kondisi ini harus dipertahankan harus dirawat, agar amalan-amalan dan
keikhlasan itu tetap ada, dengan cara bagaimana ?. Kalau ada lagi bisikan
dari dirinya dia berusaha menghindarinya. Cara menghindarinya adalah
dengan melakukan atau mengulang kebaikan itu apabila timbul bisikan ria
dan sanjungan, dia terus menerus mengulanginya, melazimkannya dengan
kebaikan-kebaikan.

Terdapat tiga cara untuk merawat keikhlasan pada diri seseorang dalam
menjalankan profesinya yang pertama dibersihkan dari sanjungan manusia
kedua dibersihkan dari adanya hal-hal yang bersifat transaksional, dan
ketiga adalah melaksanakan kebaikan secara berulang. Meteri ini merupakan

72
materi tambahan dari materi kita dan penting untuk kami sampaikan kepada
para mahasiswa bahwa adapun soal ujian nanti tidak akan ditanyakan hal-hal
yang bersifat khusus. Kami akan menanyakan hal-hal yang bersifat umum,
terutama hal-hal yang terkait dengan filsafat etika yang umum. Adapun
yang khusus silakan dijadikan sebagai pengetahuan tambahan bagi para
mahasiswa dan itu kami tidak akan ujikan. Terima kasih atas perhatian para
mahasiswa sekalian kita akan lanjutkan pertemuan selanjutnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Pertanyaan
Jelaskan pengertian kebajikan dan keburukan dari perspektif filsafat

73
Bab 12. Paradigma Kebahagiaan

Konsep kebahagiaan di dalam diri dan seorang profesional impiannya untuk


meraih kebahagiaan adalah impian yang sifatnya manusiawi bagi setiap
professional. Namun penting untuk kita ketahui bagaimana kita
mengkonsepkan atau memparadigmakan kebahagiaan itu di dalam diri kita.
Kebahagiaan merupakan hal yang mendasari setiap manusia untuk melakukan
tindakan-tindakan dan seringkali kebahagiaan disamakan dengan kesenangan.
Namun hal itu berbeda dan ada fenomena yang menyamakan antara bahagia
dan senang. Kesenangan tentu saja berorientasi pada ukuran fisik atau ukuran
kuantitas barang atau kualitas barang atau apa saja yang nampak yang dapat
dinilai dengan uang. Kadang sebagian orang dia senang karena harta bendanya
yang yang banyak, apabila hal seperti ini dikonsepkan seperti ini maka
kebahagiaan bisa saja berarti sama dengan kesenangan.

Namun demikian, kebahagiaan adalah kepuasan yang sadar yang dirasakan


seseorang apabila keinginannya memiliki nilai kebaikan atau nilai virtue yang
sudah dapat diwujudkan. Jadi berbeda dengan Kebahagiaan yang disamakan
dengan kesenangan tadi. Kebahagiaan kesempurnaannya terjadi karena
kebaikan yang sempurna yang dimiliki secara lengkap sehingga memenuhi
seluruh keinginan-keinginan. Beberapa pemikiran yang menganggap untuk
tercapainya suatu kesempurnaan dari kebahagiaan itu, seperti manusia
mempunyai keinginan bahagia yang sempurna, ini yang terjadi pada setiap
manusia yang ingin sempurna kebahagiaannya dan kebahagiaan yang
sempurna itu tidak akan pernah bisa dicapai dengan ukuran-ukuran fisik.
Kebahagiaan hanya bisa dicapai apabila dibahagiakan dengn hal-hal yang
sifatnya non fisik.

Kemudian kodrat manusia adalah untuk memenuhi keinginannya yang


merupakan dorongan dari sifat rohaniah dari manusia. Dan biasanya ada yang
menjadi sifat bawaan yang terbawa dari sifat-sifat dari ibunya atau orang

74
tuanya dan perpindahan sifat bawaan kodrat manusia ini terjadi secara
genotipe. Pada dasarnya kesenangan itu asas dasar dari kebahagiaan itu adalah
kesenangan dan menjadi suatu hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa bahagia
itu erat sekali kaitanya dengan kesenangan. Seseorang tidak bisa mencapai
kebahagiaan itu kalau tidak ada kesenangan di dalamnya. Dia senang belajar,
dia senang dengan sesuatu, maka kualitas-kualitas kesenangan itu akhirnya
berpadu menjadi suatu kebahagiaan.

Kalau kita lihat beberapa sumber kesenangan dapat dikategorikan menjadi dua
kelompok, yang pertama adalah kesenangan fisik. Kesenangan fisik adalah
kesenangan yang dapat dirasakan secara langsung, dinikmati oleh tubuh dan
raga. Sumbernya bisa berasal dari makanan, minuman, atau perlakuan-
perlakuan fisik, mulai dari tenggorokan sampai ke perut.
Apabila sumbernya itu berasal dari hubungan-hubungan badan atau hubungan
badani, maka yang menerima kesenangan itu adalah alat yang terkait dengan
reproduksi manusia. Ini juga bisa terjadi sebagai suatu kesenangan, seseorang
biasa merasa senang apabila telah melakukan hubungan badan, ini tidak bisa
dipungkiri dan bahkan inilah yang kadang-kadang kesenangan perut
mengalahkan kesenangan bawah perut.

Para profesional yang ada di negara-negara barat atau negara-negara lain,


kadang-kadang lebih mementingkan kesenangan perut daripada kesenangan
bawah perut, lebih mementingkan profesinya dari pada pernikahannya,
padahal pernikahan adalah hal yang penting untuk diprioritaskan didalam
hidup kita. Apabila kesenangan-kesenangan itu diproduksi oleh tangan atau
tenaga maka biasanya disebut memuaskan.

Kemudian yang kedua adalah kesenangan psikis atau kesenangan rohaniah.


Biasanya berasal dari hasil karya seni, bahkan lagu-lagu, musik-musik
walaupun dalam pandangan sebagian ulama bahwa musik itu adalah haram
yang tidak dibolehkan tapi bisa menjadi sumber kesenangan. Apabila

75
kesenangan didapatkan dari yang sifatnya seni, maka biasanya sebutannya
adalah keindahan, menarik atau hebat. Penilaian ini diberikan oleh rasa emosi
dan getaran jiwa seseorang. Demikian pula desain mesin dalam keteknikan
pertanian tidak terlepas dari aspek keindahan, misalnya desain suatu mesin
pengolah tanah atau traktor, ini harus diperhatikan juga hal-hal yang sifatnya
terkait dengan keindahan.

Oleh sebab itu, di dalam mendesain suatu mesin, aspek-aspek seni aspek-aspek
seni dan keindahan juga menjadi faktor yang penting untuk kita lihat.
Contohnya Suatu smartphone walaupun sebenarnya antara smartphone yang
satu dengan yang lainnya, itu sama fiturnya tetapi karena adanya penampilan
fisik yang berbeda, yang satunya mungkin lebih indah sehingga lebih digemari
atau lebih disukai oleh orang pada desain itu. Walaupun sebenarnya
penampilan fisiknya sama karena itulah yang memberikan getaran jiwa pada
orang yang melihatnya atau yang memegangnya. Ini penting untuk menjadi
perhatian ketika melakukan rekayasa keteknikan atau rekayasa Engineering
pada suatu mesin. Demikian pula dalam industri juga penampilan dari pada
suatu pabrik, ini juga penting untuk diperhatikan.

Kemudian sumber kesenangan fisik apabila bersumber dari otak manusia atau
pikiran manusia yang merasakan kesenangan itu adalah otak, maka sebutan
dari kesenangan itu biasa disebut ilmiah atau hebat atau mengagumkan atau
mencengangkan atau bahkan disebut dengan menakjubkan. Kemudian apabila
kesenangan itu sumbernya adalah kepercayaan yang meningkat menikmati
kesenangan itu adalah jiwa-jiwa atau perasaan rohani hati gimana kesenangan
itu dinilai dengan sebutan, misalnya yang bisanya seseorang itu beriman atau
dalam perspektif agama takwa atau alim. Dan bahkan sebagian para ulama
merasakan kesenangan itu di dalam ibadahnya dan mereka mengatakan bahwa
itulah puncak kesenangan yang tertinggi.

76
Bahkan para salafus Sholeh mengatakan bahwa sekiranya para pangeran-
pangeran itu merasakan apa yang kami rasakan, maksudnya kenikmatan ilmu
yang dia rasakan, maka para pangeran pangeran itu atau putra-putra raja itu
akan mencabut pedangnya untuk merampas kesenangan yang kami rasakan.
Namun mereka tidak bisa merasakan kesenangan kesenangan itu. Seseorang
yang merasa senang dengan ilmu, merasa tenang dengan ilmu-ilmu agama dan
itulah sebenarnya puncak kesenangan yang tertinggi. Ini tidak bisa dirasakan
oleh orang-orang biasa, orang-orang yang tidak bekerja keras untuk
mendapatkan itu. Walaupun sebagian manusia mendapatkan harta yang
banyak, namun dia tidak mendapatkan kebahagiaan, karena tidak ada
kebahagiaan disana walaupun secara konteks keilmuan bisa kita lihat bahwa
kesenangan itu ada kaitannya. Tapi itu tidak berlaku mutlak, kita lihat betapa
banyak orang-orang populer, artis-artis Hollywood yang akhir hidupnya
dengan menembak dirinya atau melakukan bunuh diri atau meminum racun,
karena mereka tidak mendapatkan kesenangan di dalam apa yang mereka
peroleh.

Kemudian berikut ini kita akan melihat teori-teori tentang kesenangan dalam
perspektif filsafat etika. Yang pertama adalah teori kesenangan yang disebut
sebagai hedonisme atau ethical hedonism atau sering disebut dengan hedonisme.
Hedonisme adalah suatu teori bagaimana seharusnya seseorang bertindak dan
apa yang ingin diperbuat untuk mendapatkan kesenangan itu. Jadi bagaimana
seseorang menentukan langkah-langkah dari tindakannya itu untuk
mendapatkan kesenangan itu. Dan teori ini ada 2 kategorisasi yang bisa
didapatkan, yang pertama adalah hedonisme atau ethical hedonism yang
bersifat egois karena tujuan untuk mendapatkan kesenangan itu dilakukan
secara maksimal. Dia hanya fokus di situ tanpa melihat dampak-dampak yang
lain yang mungkin terjadi dari upaya-upayanya dan menganggap
kesenangannya dapat dinikmati dalam waktu yang lama. Tanpa disadari
bahwa umur manusia itu terbatas, kematian itu sangat sangat dekat mengintai

77
manusia. Ini yang tidak disadari oleh penganut teori hedonisme yang bersifat
egois.

Kemudian hedonisme yang bersifat umum atau hedonisme universal, suatu


aliran yang dapat dirasakan bagi diri sendiri dan kebahagiaan itu juga selain
dirasakan oleh diri sendiri juga dirasakan oleh banyak orang. Ini yang bersifat
umum, berbeda dari egoisme tadi. Kemudian ada seorang ilmuwan yang
memberikan deskripsi tentang kesenangan, yaitu John Stuart memberikan
deskripsi tentang kesenangan dan teorinya disebut dengan teori utilitarian atau
utilitarianisme. Ada 6 disposisi yang diberikan oleh John Stuart ini, mengatakan
bahwa yang pertama baik di dalam bidang pemikiran maupun kerja, terdapat
konsekuensi senang dan susah dan mengatakan bahwa satu-satunya yang
diinginkan adalah kesenangan.

Kemudian dari segi psikologis, dimana manusia itu berada, dan apapun mereka
yang dikerjakan dan sudah menjadi ketentuan bahwa manusia itu selalu
menjadi senang. Dan juga mengatakan bahwa kesenangan-kesenangan itu
memperlihatkan pada dasarnya tidak sama dan manusia cenderung memilih
kesenangan yang dianggapnya lebih lebih baik sesuai dengan dirinya.
Dideskripsikan pula bahwa kesenangan itu dapat dirasakan oleh banyak dan
apabila kesenangan-kesenangan itu kuantitas yang sama, maka yang dijadikan
kriteria untuk dipilih diantara kesenangan kesenangan itu adalah yang
memberikan efek paling lama untuk dapat dinikmati dari kesenangan-
kesenangan itu.

Dan suatu hal yang dideskripsikan oleh John Stuart mengatakan bahwa,
kesenangan itu adalah merupakan hal yang mestinya terjadi pada diri
seseorang apabila orang itu telah bekerja, telah berusaha, dan telah berjuang
untuk mendapatkan kesenangan itu. Jadi orang yang bekerja yang berhak
memperoleh kesenangan itu. Dan orang yang tidak mengusahakan kesenangan,
dia tidak memiliki hak untuk senang dengan Suatu keadaan yang tidak

78
diusahakannya. Ini menurut John Stuart, didalam teorinya yang telah kita
sebutkan sebelumnya.

Adapun materi yang lebih bersifat khusus untuk mahasiswa yang beragama
Islam. Bagaimana mengkonsepkan atau memparadigmakan kebahagiaan.
Paradigma kebahagiaan tentu ada pada setiap agama yang dianut oleh masing
masing penganutnya, namun dengan paradigma yang yang berbeda jenisnya.
Kita lihat apa itu kebahagiaan, bagaimana definisinya, yang pertama kita bisa
mengatakan bahwa kebahagiaan hanya bisa dilihat dari perspektif keagamaan
atau dari perspektif spiritualitas. Selain itu yang kita bisa lihat hanya
kesenangan, tapi dalam perspektif keagamaan disitulah manusia bisa
mengkonsepkan kebahagiaan.

Secara harfiah bahagia merupakan kata sifat yang diartikan sebagai keadaan
hati dimana hati itu merasakan ketentraman dan bebas dari segala hal yang
menyusahkan. Dan kebahagiaan berarti seseorang mengalami perasaan
bahagia dan juga merasakan ketentraman, baik ketentraman lahiriah maupun
ketentraman batiniah. Apa sebabnya karena di situ seseorang mendapatkan
keberuntungan yang bersifat lahir dan batin. Salah satu definisi dari
kebahagiaan, Zaid bin Tsabit mengatakan bahwa bahagia adalah apabila
seseorang memperoleh keimanan, apabila seseorang telah memperoleh
keamanan dari gangguan manusia. Walaupun secara lahiriyah dia diganggu
oleh manusia, tapi dia terbebas dari itu, dia tidak merasakan gangguan manusia
itu sebagai suatu gangguan.

Tentu untuk mencapai keadaan ini diperlukan riadhah atau latihan untuk
mencapai itu. Walaupun diganggu dia tidak menimbulkan dampak pada
dirinya. Inilah orang-orang yang bahagia, tatkala dia sebagai profesional dia
diganggu oleh rekan bisnisnya atau kompetitornya, tidak masalah di tidak
merasakan itu maka itulah manusia yang mengkonsepkan kebahagiaan dalam
dirinya.

79
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa bahagia adalah tunduk dan patuh mengikuti
garis-garis perintah yang ditentukan oleh Allah Subehaanahu wata’alah. dan
juga telah ditentukan oleh sunah-sunah Nabi Muhammad Shalla llaahu ‘alaihi
wasallam. Al imam Al Ghazali rahimahullah berpendapat bahwa, bahagia
adalah kelezatan yang sejati yang dirasakan oleh seseorang bilamana orang itu
tetap dalam mengingat Allah, tetap dalam berdzikir kepada Allah SWT. dengan
lisan dan hatinya. Dan dalam perspektif agama, kebahagiaan hanya bisa
dirasakan dengan ilmu-ilmu agama, boleh jadi setiap sebagian manusia
merasakan kebahagiaan itu dengan ilmu agama yang tidak memadai, namun
tidak sama kualitasnya dengan konsep kebahagiaan yang dimiliki oleh orang
lain dengan ilmu-ilmu agama.

Kita lihat para pejuang walaupun disiksa, ditembak, bahkan dibunuh, dia tidak
merasakan dampak pada dirinya walaupun disiksa, dicemoh, dicelah itu tidak
masalah baginya apa sebabnya karena orang-orang ini telah berhasil
mengkonsepkan bahagia itu di dalam dirinya dengan dengan iman dan ilmu-
ilmu agama. Demikian pula seorang professional yang kuat atau seorang
bisnisman yang kuat iman dan ilmu ilmu agamanya, walaupun dia diganggu
oleh kompetitornya, oleh saingan bisnisnya, oleh rivalnya atau ditipu atau
dirusak produknya tidak masalah bagi dia. Dan untuk mencapai keadaan
professional seperti itu yang selalu bahagia, tidak merasakan kesusahan, maka
diperlukan iman dan bekal ilmu agama yang ada pada dirinya. Bekal itu harus
ada, apabila tidak maka kualitas seperti ini tidak bisa dicapai oleh professional.
Kita lihat banyak professional yang rajin berderma, rajin berinfaq, rajin
bersedekah dan walaupun dia diganggu oleh lawan-lawan bisnisnya, tidak
masalah buatnya, dia tidak pernah lupa bahagia, dia tidak pernah lupa bahwa
dirinya harus bahagia, dia selalu mengingat kebahagiaan itu dan seharusnya
professional seperti itu. Prestasi yang dicapai dengan gemilang hanya bisa
dicapai dengan adanya bekal keilmuan dari agama yang dianutnya. Kemudian
bagaimana perilaku atau karakter orang yang bahagia di dalam perspektif
Islam.

80
Kita bisa melihat dari surah Al-Lail ayat 4-10. Allah SWT. berfirman, Inna
sa'yakum lasyattā, artinya sesungguhnya usahamu, profesimu memang
beraneka ragam. Fa ammā man a'tā wattaqā, maka barang siapa yang
memberikan hartanya dijalan Allah dan bertakwa, wa saddaqa bil-husnā, artinya
dan membenarkan adanya pahala, dia yakin bahwa seseorang yang
memberikan hartanya ada pahala yang terbaik yaitu Al-Husna yaitu surga, dia
yakin dengan itu. Fa sanuyassiruhu lil-yusrā, maka akan kami mudahkan baginya
jalan untuk menuju kemudahan atau kebahagiaan.

Kita lihat sebaliknya, Wa ammā mam bakhila wastagnā, barang siapa yang adapun
orang-orang yang kikir atau bakhil dan merasa dirinya cukup, tidak perlu
pertolongan Allah dan ia melupakan Allah. Kemudian, Wa kazzaba bil-husnā,
dan dia mendustakan pahala yang terbaik, dia mengatakan bahwa tidak ada
pahala, tidak ada yang namanya pahala balasan dari Allah yang dia dustakan
itu maka Allah katakan, Fa sanuyassiruhu lil-usrā, maka Allah akan mudahkan
baginya, Lil-usrā, jalan untuk menuju kesukaran atau jalan untuk menuju
kesulitan.

Jadi Bakhil atau kikir ini adalah jalan-jalan yang ditempuh oleh orang-orang
yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan, tidak ada kebahagiaan di sana,
dia bakhil dengan ilmunya, bakhil dengan hartanya dia tidak mau bagi kepada
orang lain. Berbeda dengan orang yang bakhil dengan waktunya, dia selalu
memanfaatkan waktunya orang yang berhasil dengan waktunya untuk hal-hal
yang baik, dia kikir untuk waktunya dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang
yang kikir harta maka Allah mudahkan baginya untuk menuju kepada
kesukaran. Profesional yang kaya, tidak mau berinfaq, tidak mau bersedekah,
maka Allah akan mudahkan baginya menuju jalan untuk kesukaran dalam
menjalankan kerja kerja profesionalnya.

Dari ayat ini kita bisa lihat, ada dua jenis manusia di sini. Manusia yang selalu
berpikir apa yang bisa diberikan kepada orang lain dan selalu bertakwa. Inilah

81
manusia yang yang ideal dan inilah professional yang seharusnya. Sedangkan
kelompok manusia yang kedua, orang-orang yang kikir atau bakhil dengan
hartanya selalu berpikir apa yang bisa saya dapatkan. Yang pertama tadi selalu
berpikir apa yang bisa saya berikan, what can I do for you? yang selalu berpikir
seperti itu. Sedangkan kelompok manusia yang kedua, wa ammā mam bakhila
wastagnā, dia selalu berpikir apa yang bisa saya dapat dari sini keuntungan, apa
yang saya bisa dapat, benefit apa yang saya bisa peroleh, keuntungan apa yang
bisa saya peroleh dari sini. Itulah orang-orang bakhil dan sulit mendapatkan
kebahagiaan.

Jadi kunci kebahagiaan adalah yang pertama a'taā, memberi dan wattaqā,
bertakwa kepada Allah SWT. Apa artinya bertakwa, bertakwa adalah yang
orientasi kehidupannya adalah berorientasi pada hari akherat, ia takut kepada
Allah dan meyakini adanya balasan, adanya perhitungan dari setiap pekerjaan
pekerjaannya dan tindakan-tindakannya. Dan derajat taqwa seseorang hanya
bisa ditingkatkan apabila dibekali dengan ilmu ilmu agama. Ini cara untuk
meningkatkan derajat seseorang dan penting untuk kita ketahui bahwa misi
utama manusia dalam kehidupannya, misi terbesar seorang manusia dalam
kehidupannya, dalam kehidupan dunia ini adalah untuk mencapai surga Allah
Subehaanahu wata’aalah. Dan bagaimana mencapai surga Allah SWT. adalah
dengan menambah ilmu ilmu agama.

Ilmu ilmu dunia yang kita geluti di universitas ini, kalau hanya ilmu itu saja
tidak ada ilmu agama, maka tidak ada gunanya ilmu itu, tidak akan
menyelamatkan kehidupan ini dalam kehidupan dunia dan juga kehidupan
akherat. Tidak ada gunanya ilmu pertanian, ilmu keteknikan pertanian apabila
tidak diback up atau tidak diarahkan oleh ilmu-ilmu agama. Misalnya
seseorang yang menguasai ilmu ekonomi, dia berdagang tidak ada
pengetahuan agamanya, dia tidak tahu apa itu riba, dia tidak tahu apa itu zolim,
dia tidak tahu apa itu ghoror, syarat-syarat untuk jual beli harus terbebas dari

82
tiga ini. Bebas dari riba, bebas dari ghoror ke samar-samaran dan juga bebas
dari zolim yang bersifat merugikan orang lain.

Seorang profesional kalau hanya mengetahui ilmu berbisnis saja atau ilmu
profesinya saja, maka dia bebas melakukan apa saja karena dia tidak tahu
karena tidak mau belajar maka profesional seperti ini tidak akan mendapatkan
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Dia akan menjadi orang yang
bakhil, orang yang sulit untuk bahagia, dia lupa bahagia dan tentu para calon-
calon profesional harus mengetahui ini. Penting untuk kita selalu ingat bahwa
misi terbesar kita dalam kehidupan dunia ini adalah untuk menuju surga Allah
Subehaanahu wata’aalah. dan kemudahan untuk menuju kepada surga itu
ditentukan oleh ilmu-ilmu agama yang membimbing manusia untuk menuju
kesana, yang mengarahkan manusia untuk menuju kesana.

Dalam hadis Nabi Muhammad Shalla llaahu ‘alaihi wasallam. disebutkan


bahwa barang siapa yang menempuh perjalanannya atau kehidupannya yang
dengan menambah ilmu ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya
untuk menuju surga. Oleh sebab itu, kepada para profesional muslim kami
memotivasi untuk memperbaiki atau selain menuntut ilmu-ilmu dunia juga
harus memberikan bekal kepada dirinya untuk menuntut ilmu-ilmu agama.
Setiap manusia merindukan yang namanya kebahagiaan, As-Sakinah, As-
Sakinah itu atau kebahagiaan itu tidak akan pernah bisa diperoleh selain jalan
dengan menuntut ilmu-ilmu agama. Itulah orang-orang yang kuat, itulah
profesional yang kuat itulah, alumni-alumni yang kuat apabila dia kuat dengan
agamanya dan juga kuat dengan profesi atau keilmuan dunianya.

Ilmu ilmu keteknikan pertanian hanya sarana wasilah untuk menuju


memperbaiki tatanan masyarakat, tetapi tidak cukup hanya dengan dengan itu.
Seseorang bisa berkarir dengan baik dan terarah dan memberikan dampak yang
luas apabila orang itu diback up dengan ilmu-ilmu syar'i, ilmu-ilmu fiqih,
terutama fiqih muamalah, bagaimana cara berjual beli, bagaimana cara

83
bertransaksi, bagaimana cara mengembangkan teknologi, bagaimana cara
misalnya berinteraksi dengan lingkungan, bagaimana cara memelihara
lingkungan, ini semua harus diarahkan dengan fiqih yaitu ilmu-ilmu
keagamaan.

Pertanyaan
1. Jelaskan cara mengkonsepkan kebahagiaan dari perspektif agama masing
masing
2. Jelaskan pengertian secara harfiah
3. Bagaimana cara seorang profesional untuk menjadi seortang profesional yang
kuat.
4. Apakah seorang profesional sudah cukup dengan hanya menguasai bidang
profesinya?.

84
Bab 13. Etika Keteknikan (Engineering Ethics)

Kode etik bertujuan adanya prinsip-prinsip untuk menegakkan atau


meningkatkan integritas dan juga meningkatkan kehormatan dan martabat
profesi keteknikan atau profesi engineering. Termasuk di dalamnya profesi
dibidang keteknikan pertanian dan juga profesi di bidang pengolahan hasil
pertanian. Jadi dengan adanya prinsip-prinsip ini maka pengetahuan yang
dimiliki di bidang keteknikan pertanian dapat diaplikasikan untuk memajukan
atau meningkatkan kesejahteraan manusia bahkan termasuk lingkungan. Jadi
betul-betul dapat terarah, pengetahuan yang dimiliki seseorang yang memiliki
pengetahuan engineering atau di bidang teknologi dapat terarah potensi atau
kemampuannya untuk tujuan kesejahteraan manusia.

Dengan adanya tujuan etika ini adalah agar setiap engineer dapat menanamkan
sifat kejujuran dan juga sifat tidak memihak didalam memberikan pelayanan
kepada ada anggota masyarakat bahkan kepada lingkungannya. Jadi tidak ada
perbedaan-perbedaan dan tidak ada diskriminasi dalam memberikan
pelayanan. Yang ketiga adalah tujuan adanya kode etik ini adalah untuk
meningkatkan kompetensi dan keahlian di bidang keteknikan agar supaya
setiap engineer ini berusaha karena ingin meningkatkan hasil profesinya
menjadi hasil yang terbaik, maka dia berusaha untuk mengembangkan
dirinya, meningkatkan profesinya di bidang yang dikuasainya itu. Jadi tidak
berada pada zona yang statis yang begitu-begitu saja, tapi senantiasa
mengupgrade pengetahuannya untuk meningkatkan kompetensi mereka atau
kemampuan mereka dengan tujuannya untuk memberikan pelayanan yang
terbaik.
Kemudian mendukung masyarakat professional di dalam melakukan suatu
komunikasi dan sebagai bentuk dukungan dengan keberadaan etika ini sebagai
bentuk dukungan di dalam asosiasi atau perhimpunan di dalam masyarakat
yang tergabung di dalam kelompok profesi. Prinsip-prinsip ini atau etika

85
keteknikan ini sudah termaktub di dalam Dewan Akreditasi Rekayasa dan
Teknologi atau disingkat dengan Association Board for Engineering and
Teknologi (ABET).

Adapun hal-hal yang menjadi dasar dalam etika ini adalah adanya norma-
norma, yakni:
1. Adanya suatu kewajiban, keharusan untuk berpegang teguh pada hal yang
paling esensi di dalam kehidupan manusia yaitu keselamatan. Jadi ketika
mendesain misalnya suatu unit mesin tentu harus diperhatikan aspek
keselamatannya, kalau kita bawa dalam suatu ranah spiritualitas Islam
maka keselamatan bukan hanya keselamatan dunia tetapi juga keselamatan
pada hari akherat.
2. Kesehatan, tidak membahayakan kesehatan manusia. Ini harus
diperhatikan ketika mendesain suatu mesin, aspek keselamatannya
bagaimana jika mesin itu digunakan karena inilah yang mendasari etik
norma di dalam profesi keteknikan.
3. Kesejahteraan, kesejahteraan masyarakat jangan sampai mesin yang kita
buat justru berdampak menyengsarakan kehidupan atau dampak yang
merugikan kehidupan, maka perlu landasan normatif yang mendasarinya.
Kemudian adanya keharusan untuk melakukan pelayanan sesuai dengan
bidang kompetensi yang dianut, yang diambil, yang dimiliki seorang
profesional atau seorang insinyur di bidang keteknikan pertanian. Jadi ada
spesialisasi-spesialisasi walaupun ada semacam pengkayaan atau memiliki
skill-skill tambahan tapi ada kekhususan yang dimiliki keputusan dibidang
itu untuk memberikan pelayanan. Kemudian adanya keharusan seorang
insinyur atau seorang ahli teknik untuk memberikan penilaian secara
objektif dan benar kepada publik sesuai dengan kapasitas keilmuannya.
4. Seorang ahli teknik memiliki keharusan untuk bertindak dalam hal yang
profesional dan bertindak secara jujur kepada pengawasan-pengawasan
atau melakukan desain dan rekayasa dan adanya keharusan untuk
menghindari konflik kepentingan individu.

86
5. Seorang insinyur atau seorang ahli teknik memiliki keharusan untuk
membangun reputasi professional yang dimilikinya dan membangun
kemitraan. Jadi bukan persaingan, adanya keharusan untuk membangun
suatu kemitraan. Jika kita bawa ke ranah spiritualitas kemitraan ini adalah
berlomba-lomba di dalam kebaikan fastabiqul khairat, bagaimana kita maju
bersama, bukan maju sendiri. Kita maju bersama dalam memajukan
tatanan yang ada di dalam masyarakat. Untuk menghindari adanya
kompetisi yang tidak sehat dan menghindari adanya perlakuan sikap
ketidakadilan terhadap orang lain, makanya perlu membangun etika
profesi yang berdasarkan landasan normatifnya.
6. Seorang profesional di bidang keteknikan, memiliki keharusan untuk
bertindak sedemikian rupa dalam menjaga dan meningkatkan kehormatan,
meningkatkan integritas dan martabat dari profesinya. Termasuk di bidang
keteknikan yang sesuai bidangnya.
7. Seorang profesional memiliki keharusan untuk melanjutkan
pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka dan memberikan
peluang bagi pengembangan profesional dibidang teknik lainnya yang
berada dibawah ranah itu.

Demikian beberapa landasan normatif dari keharusan-keharusan yang ada ada


di dalam etika profesi. Kemudian beberapa pedoman yang dijadikan dasar di
dalam menerapkan etika keteknikan yang pertama adalah seorang ahli teknik
harus berpegang pada aspek yang terpenting yaitu keselamatan. Jadi ketika
mendesain misalnya suatu unit alat panen padi, maka harus melihat aspek
keselamatan jika mesin itu digunakan dan jangan sampai mendesain mesin tapi
membahayakan penggunanya. Ini harus menjadi penting untuk diperhatikan,
misalnya ketika mendesain rotarinya perlu dilihat bagaimana putaran rotary
perlu membutuhkan pelindung untuk operatornya ketika mesin itu digunakan.
Ketika mendesain misalnya alat pembangkit gelombang elektromagnetik pada
alat pembasmi hama, maka penting untuk diperhatikan aspek kesehatan.
Karena igelombang elektromagnetik ada radiasi yang dipancarkan ketika alat

87
tersebut digunakan untuk membasmi hama. Penting untuk dilihat diperhatikan
adanya proteksi dari operator yang menggunakan alat itu misalnya ada
pelindungnya atau ada semacam pemisa disitu yang kedap terhadap
gelombang elektromagnetik pada operatornya. Ini aspek keselamatan yang
penting diperhatikan, ini menjadi etik yang tertanam pada seorang insinyur
atau seorang ahli teknik. Dan jangan sampai membahayakan, termasuk
didalamnya membahayakan kesehatan manusia dengan adanya paparan
radiasi gelombang elektromagnetik atau misalnya alat penyemprot pestisida
jangan sampai ada kabut atau partikel-partikel pestisida yang terhirup masuk
ke dalam operator dari alat itu.

Aspek kesejahteraan juga begitu, aspek kesejahteraan manusia penggunanya


apakah berdampak meningkatkan kesejahteraan manusia di dalam
membangun mendesain suatu struktur, mendesain misalnya lay out suatu
pabrik ini penting untuk dilihat aliran limbahnya, dampak lingkungannya.
Kemudian termasuk didalamnya aspek kemaslahatan yang ada untuk
keamanan pangan dan juga pada aspek terhadap misalnya kalau itu industri
pengolahan hewan misalnya pemotongan unggas yang mekanisasi
pemotongan unggas ini penting untuk diperhatikan aspek-aspek itu,
bagaimana dari sisi unggasnya sendiri. Perlu ada misalnya alat pemotong
uratnya itu harus dibuat sedemikian rupa tidak menimbulkan rasa sakit pada
hewan, pisau pemotong didisain setajam mungkin, termasuk pada aspek
kemaslahatan terhadap agama, keamanan terhadap agama, apakah dari sisi
agama itu dibenarkan atau tidak.

Disinilah pentingnya seorang profesional khususnya yang beragama Islam


untuk mempelajari fiqih muamalah, bagaimana kajian-kajian fiqih pemotongan
hewan, fiqih pengolahan bahan organik dari limbah peternakan, bagaimana
tentang rekayasa genetik dan ini penting untuk dipelajari.

88
Kemudian seorang ahli teknik tidak memberikan persetujuan misalnya dia
seorang surveyor atau seorang penentu keputusan yang memberikan
persetujuan misalnya gambar teknik biasanya ada lembar ‘disetujui oleh’,
dalam gambar mesin atau gambar desain maka seorang ahli teknik tidak boleh
menyetujui suatu rencana desain apabila desain itu tidak aman bagi kesehatan,
tidak aman bagi keamanan, tidak aman bagi kesejahteraan publik yang tidak
sesuai dengan standar teknis yang yang berlaku. Dia harus punya kemampuan
itu atau kapasitas itu untuk melihat hal-hal yang seperti itu. Apa sebabnya itu
ada, dilihat dari aspek-aspek yang telah kita sebutkan tadi.

Jadi penilaian professional seorang ahli teknik tidak boleh dikesampingkan


dalam hal menilai aspek-aspek keselamatan, kesehatan dan keamanan. Seorang
ahli teknik harus memberitahukan kepada atasannya sebagai konsekuensi dan
memberitahukan otoritas sesuai dengan kapasitasnya. Seorang ahli teknik juga
dalam profesinya melakukan standarisasi yang dipublikasikan, dia melakukan
pengujian misalnya pengendalian kualitas dan tujuan-tujuan ini untuk
memungkinkan masyarakat untuk mengetahui tingkat harapan keselamatan
atau keamanan yang terkait apabila menggunakan produk itu atau
menggunakan hasil desain itu dan harus memiliki akuntabilitas yang dapat
diterima dan dapat dipertanggungjawabkan. Seorang ahli teknik tentu akan
melakukan review keselamatan dan keadaan dari desain atau produk atau
sistem yang mereka harus pertanggungjawabkan sebelum disetujui. Dan
seorang ahli teknik tentu mengamati kondisi-kondisi keadaan pada titik-titik
kritis yang membahayakan keselamatan dan kesehatan misalnya alat pengolah
pemotongan hewan, harus melihat keberadaan darah di dalam daging dalam
potongan yang dipotong dengan mesin keberadaan darah dalam daging. Ini
akan menimbulkan hal-hal yang membahayakan kesehatan. Seseorang yang
ahli teknik harus melihat keadaan itu dan memberitahukan kepada otoritas
yang memiliki kewenangan untuk mengatasi situasi itu.

89
Seorang ahli teknik atau seorang insinyur harus memiliki pengetahuan yang
memadai sehingga dapat memberikan bobot pada dirinya untuk dipercaya oleh
orang lain atau suatu lembaga bahwa dirinya memiliki kapasitas untuk itu atau
memiliki keahlian untuk itu. Ini harus menjadi kewajiban setiap ahli teknik,
maka dia bisa mendapatkan kepercayaan itu dan memiliki kewenangan untuk
memberitahukan kepada otoritas atau kepada yang berkompeten di bidang itu
untuk memberikan informasi atau rekomendasi yang mungkin diperlukan.
Memberikan rekomendasi atau saran kepada otoritas jika suatu keadaan hasil
rekayasa di bidang keteknikan, rekayasa engineering, hal-hal yang mungkin
membahayakan keselamatan dan keandalan dari sistem dari mesin yang
dibuat. Ini penting untuk di ketahui bahwa seorang profesional itu harus
memiliki kapasitas itu. Jadi harus mengupgrade pengetahuannya dan bahkan
jika dengan persetujuannya dengan suatu desain sehingga desain itu bisa
diproduksi atau tidak, maka dia harus menahan persetujuan itu apabila dilihat
ada hal-hal yang perlu diperbaiki, ada hal-hal yang mungkin mempengaruhi
keselamatan atau keandalan dari hasil rekayasa misalnya seorang yang
berkompeten misalnya pada desain rotary tentu dia lihat aspek
keselamatannya, aspek keandalannya bagaimana, apakah membahayakan atau
tidak.

Seorang profesional juga berusaha semaksimal mungkin untuk lebih


konstruktif di dalam bekerja untuk kemajuan di bidang kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan di dalam membangun komunitas yang ada di dalam
profesinya. Dan juga seorang ahli teknik harus memiliki komitmen untuk
meningkatkan kualitas lingkungan dan juga berdampak pada peningkatan
kualitas hidup. Ketika mendesain bisanya 1 unit mesin tentu dilihat bagaimana
dampaknya pada polusi, dampaknya pada lingkungan atau mendesain alat
misalnya mekanisasi industri pertanian tentu dia lihat bagaimana limbahnya,
misalnya desain bangunan untuk treatment-nya atau desain pengolahan
limbahnya, menganalisis zat-zat apa yang keluar atau dipancarkan oleh
industri tersebut, apakah mencemari lingkungan atau tidak, apakah ada logam

90
berat atau tidak yang dihasilkan dari limbah itu, apakah ada emisi karbon
dioksida atau gas-gas yang yang membahayakan dari asapnya atau dari hasil
buangan gasnya. Dia harus memiliki komitmen di dalam membangun kualitas
lingkungan ini suatu bentuk tanggung jawabnya terhadap lingkungan.

Seorang professional memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan


bidang kompetensi mereka atau sesuai dengan kompetensinya, jadi tidak boleh
keluar dari kompetensinya. Ini adalah kode etik yang harus dimiliki dan harus
dijunjung tinggi. Seorang ahli teknik adanya keharusan untuk melakukan
pelayanan sesuai dengan bidang kompetensinya, melaksanakan tugas untuk
melakukan rekayasa. Disinilah pentingnya kualifikasi pendidikan dan
pengalaman yang dimilikinya untuk terlibat di suatu bidang. Jadi pengalaman-
pengalaman itu biasanya dibuat dalam bentuk kurikulum untuk memberikan
pelayanan itu, bahwa memang dia berhak di dalam memiliki kompetensi
dibidang itu untuk mengerjakan tugas-tugas itu atau menghandle proyek itu
sesuai bidangnya, ada relevansi antara bidangnya dengan bidang yang
dikerjakan, sehingga dapat menerima tugas-tugas yang membutuhkan
pendidikan, pengalaman sehingga memang sesuai dengan bidang itu.

Ini berdampak pada kualitas hasil pekerjaannya, misalnya sebagai konsultan


atau sebagai karyawan, penting untuk diketahui apa latar belakang
pendidikannya. Kesiapannya didalam melakukan pekerjaannya itu dan apapun
dokumen yang berhubungan dengan kewenangannya, ini harus berada di
dalam pengawasan mereka. Demikian pula dalam hal public statementnya,
ketika mengeluarkan pernyataan-pernyataan publik harus dikeluarkan secara
objektif, benar dan akuntabel, tidak boleh diintervensi oleh suatu kepentingan-
kepentingan tertentu dan harus ada akuntabilitasnya sesuai dengan
kemampuannya. Oleh sebab itu, seorang ahli teknik harus memiliki usaha
untuk memperluas pengetahuan publiknya atau public knowledge untuk
mencegah adanya kesalahpahaman atau adanya friksi-friksi di dalam
kehidupan masyarakat untuk menerima pengetahuan itu. Dia harus memiliki

91
pengetahuan publik, pengetahuan social knowledge yang ada di tengah-tengah
masyarakat. Jadi dia yang menguasai pengetahuan publik sehingga dapat
dengan mudah mensosialisasikan pengetahuannya atau rekomendasi yang
sesuai dengan yang diketahuinya.

Seorang ahli teknik harus benar-benar objektif dan jujur dalam semua laporan-
laporannya, pernyataan-pernyataannya atau kesaksian-kesaksian
profesionalnya. Dia objektif di dalam melakukan apa yang ditulis dan apa yang
dikatakan. Pada suatu kondisi seorang ahli teknik berada dalam suatu ranah
hukum misalnya, sebagai saksi pada suatu kasus engineering atau kasus-kasus
keteknikan maka ketika sebagai saksi teknis di suatu pengadilan atau komisi,
maka harus menyatakan pendapat rekayasa yang dilandasi suatu pengetahuan
yang memadai sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya, diketahuinya dan
dengan suatu keyakinan dan kejujuran ilmiah terhadap ketepatan dan
kepatutan dari kesaksian-kesaksian mereka. Seorang ahli teknik tidak boleh
menerbitkan laporan atau kritik atau argumen keteknikan atau argumen
kerekayasaan yang disebabkan suatu hal yang dilatarbelakangi karena
misalnya ada intervensi ‘dibayar’ atau di suap oleh pihak tertentu sehingga bisa
menerbitkan suatu rekomendasi. Ini tidak boleh dilakukan oleh seorang ahli
teknik dan tidak boleh terdistorsi yang sifatnya suap atau ada intervensi-
intervensi materi yang ada di dalam atau kepentingan kepentingan tertentu.

Seorang professional bertindak dalam hal-hal yang professional untuk setiap


segmen-segmen pekerjaannya sebagai agen pengawas atau sebagai supervisor.
Ini harus bertindak professional dan menghindari semua konflik kepentingan
yang biasanya ada pada suatu pekerjaan. Menghindari penilaian-penilaian
yang subjektif dan menghindari adanya kompensasi-kompensasi keuangan
atau memberikan kompensasi-kompensasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan di dalam proyek itu. Dan kecuali yang memang sudah menjadi
haknya misalnya hak-hak profesionalnya tapi untuk menggoalkan suatu
kepentingan suatu kepentingan-kepentingan tertentu ada kompensasi

92
keuangan di situ ini tidak boleh hanya untuk diloloskan proyek itu dan ada hal
yang mungkin tidak memenuhi persyaratan.

Seorang engineer tidak boleh meminta atau menerima imbalan keuangan


kecuali haknya yang terkait dengan desain atau persyaratan-persyaratan
rekayasa teknik untuk meloloskan kepentingan-kepentingan tertentu.
Demikian pula, seorang ahli teknik tidak boleh meminta dan menerima
gratifikasi secara langsung ataupun tidak langsung dari suatu pihak yang
berkepentingan. Misalnya kontraktor atau agen atau pihak lain yang
berhubungan dengan pekerjaan itu, tidak boleh meminta atau menerima
gratifikasi dalam pelayanannya sebagai pengawas. Ketika berada di dalam
pelayanan publik, seperti anggota atau penasehat atau karyawan di suatu
badan pemerintah atau departemen tidak boleh berpartisipasi dalam
pertimbangan atau tindakan sehubungan dengan pelayanan yang disediakan
oleh organisasi atau praktek rekayasa-rekayasa dari produk-produk mereka.

Seorang ahli teknik tidak boleh meminta atau menerima kontrak teknik dari
pihak pemerintah apabila dalam organisasi mereka, dia berfungsi sebagai
anggota. Misalnya sebagai pengawas di pemerintahan itu kemudian dia tidak
boleh menerima kontrak misalnya dia sebagai pengawas teknik, tapi dia
menerima kontrak pekerjaan yang diawasinya. Kalau dia sebagai pengawas
alsintan di suatu departemen, kemudian dia menerima kontrak pekerjaan
pesanan pekerjaan dari departemennya dimana dia sebagai pengawas di situ
dan ini tidak dibolehkan secara etika, dia yang mengawasi tetapi dia juga
menerima pekerjaan itu ini tidak boleh.

Kemudian jika ada informasi-informasi rahasia yang harus dirahasiakan maka


seorang engineer harus menyimpan informasi itu dan tidak boleh
memanfaatkan informasi-informasi rahasia itu untuk kebutuhan pribadinya
yang merugikan kepentingan orang lain.

93
Jadi tidak boleh memanfaatkan rahasia-rahasia itu, misalnya dia sebagai
seorang engineer tata ruang, dia mengetahui tempat-tempat strategis dan dia
gunakan kesempatan itu untuk membeli lahan dan ini tidak dibolehkan.
Seorang engineer harus bertindak secara adil terhadap semua pihak ketika
menyelenggarakan suatu pekerjaan konstruksi atau pekerjaan rekayasa. Suatu
hal juga seorang engineer tidak boleh berupaya untuk menarik sesuatu
karyawan dari tempat lain dengan menggunakan keterangan-keterangan palsu
yang menyesatkan dan secara etika tidak boleh mempengaruhi karyawan orang
lain untuk pindah kepada pabriknya atau pada kelompoknya. Tidak boleh
mempengaruhi orang lain yang sudah bekerja di tempat lain dan kemudian ia
berusaha untuk mempengaruhi orang itu untuk pindah ke tempatnya, ini
secara etika tidak dibenarkan. Seorang engineer tidak boleh meninjau atau
memberikan penilaian engineer lain atau insinyur lain, kecuali dengan
kewenangannya, memang tugasnya sesuai dengan kontrak yang diberikan.
Misalnya insinyur yang ada dalam pemerintahan industri berhak untuk
meninjau evaluasi kerja untuk tugas-tugas mereka.

Seorang engineer berusaha untuk membangun reputasi professinalnya dengan


mengupgrade pengetahuan-pengetahuannya dan tidak akan bersaing dan
bersikap tidak adil dengan orang lain, kelompok lain atau engineer yang lain.
Dan tidak boleh memberikan bayaran atau menawarkan sesuatu hal untuk
melakukan kecurangan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
suatu komisi atau sebagai kontributor di dalam suatu kegiatan politik atau
memberikan hadiah dalam rangka untuk adanya kepentingan-kepentingan
tertentu. Dimana hal ini banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat kita saat
ini yang sesuatu hal yang bertentangan dengan etika dan norma. Seorang
engineer harus melakukan negosiasi kontrak misalnya untuk suatu bidang jasa
atau bidang pekerjaan rekayasa secara adil dengan dasar kompetensi dan
kualifikasi untuk jenis-jenis profesi yang diperlukan. Misalnya dalam satu
desain pengembangan irigasi, ada keahlian-keahlian yang dibutuhkan. Ini
harus professional didalam perjanjian dalam kontrak-kontrak yang ada.

94
Kemudian dalam hal persaingan kerja, seorang engineer tidak dibolehkan
untuk berupaya mengganti engineer lain yang bekerja di bidang itu. Dia
melakukan upaya-upaya untuk menggencet temannya yang juga engineer, ini
tidak boleh dilakukan. Meminta-minta pekerjaan dari dari mitranya atau dari
kliennya yang nyata-nyata sudah memiliki ahli teknik di situ, dia minta itu
untuk dia yang kerjakan, ini tidak boleh dan tidak akan menerima pekerjaan
dari kliennya atau mitranya yang sudah memiliki insinyur untuk pekerjaan
yang sama sebelum selesai atau sebelum dilakukan pembayaran. Seorang
engineer tidak dibolehkan untuk meminta mengusulkan atau menerima suatu
komisi dalam keadaan apapun, dimana penilaian profesi mereka akan
dikonfirmasi kompromikan, didiskusikan atau ketentuan yang telah digunakan
sebagai alat untuk mempromosikan atau mengamankan komisi seorang
professional. Misalnya dia meminta tapi tujuannya untuk mempromosikan
suatu kelompok tertentu, dan ini tidak dibolehkan.

Seorang engineer dapat mempromosikan dirinya sesuai dengan profesinya dan


hanya sebagai sarana informasi yang sifatnya terbatas sesuai dengan
kompetensinya dia boleh mempromosikan itu, namun promosi yang sifatnya
objektif. Boleh menampilkan iklan-iklan yang bermartabat sesuai dengan
kenyataan yang menyangkut bidang teknik dan terbebas dari arogansi
profesinya dan juga tidak mengandung ungkapan-ungkapan atau pujian-
pujian yang implikasinya berdampak pada merendahkan orang lain.
Mengungkapkan apa adanya, mengiklankan kompetensinya sesuai dengan apa
adanya namun, harus dihindari hal-hal yang sifatnya merendahkan kompetensi
atau bidang orang lain. Kemudian hal-hal yang sifatnya legalitas juga harus
diperhatikan, aturan-aturan dari pemerintah harus menjadi perhatian di dalam
pekerjaan-pekerjaan rekayasa.

Itu beberapa hal secara singkat tentang engineering etics dan lebih lengkapnya
bisa membaca suatu buku atau suatu manual engineering ethics in practice,
suatu buku yang nanti bisa didownload dari Google classroom atau dari library

95
dari Sikola. Suatu guide line yang diterbitkan oleh Royal academy of
engineering yang membahas tentang ethics. Dan di dalam engineering practice,
bagaimana kita beretika di dalam akurasi, ketepatan, beretika didalam integrity
dan bagaimana memberikan respect for life and law and public goods dan
bagaimana kita memberikan tanggung jawab pada listening and informing the
public society. Ini bisa dipelajari dari sana, hal-hal yang terkait dengan etics dan
engineering practice.

Pertanyaan

1. Sebutkan apa saja yang menjadi dasar dalam etika, pada adanya norma-
norma yang herus diperhatikan.
2. Sebutkan hal hal apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
engineer.
3. Bolehkah seorang engineers sebagai pengawas, kemudian dia meminta
pekerjaan yang diawasinya untuk orang lain.

96
Bab 14. Etika Teknologi Pertanian

Bismillahirohmanirohim assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kita


lanjutkan perkuliahan kita pada pertemuan ini yaitu pembahasan tentang EtIka
keteknikan atau etika teknologi pertanian kita mengetahui bahwa salah satu
tujuan etika profesi adalah untuk menciptakan suatu virtue atau nilai moral
yang baik di dalam berprofesi apakah berprofesi sebagai ahli keteknikan
pertanian atau engineering di bidang teknik pertanian atau di bidang
pengolahan hasil pertanian ketika sebagai modal utama di dalam
mengejawantahkan moralitas.

Di dalam kehidupan pada tatanan bermasyarakat adanya etika yang baik akan
berdampak pada manifestasi perilaku yang baik demikian pula sebaliknya
adanya etika yang buruk akan berdampak pada perilaku yang buruk yang akan
berdampak yang kurang baik di dalam tatanan masyarakat oleh sebab itu etika
moralitas atau virtue didalam berprofesi ini sangat penting bahkan suatu
profesi tidak akan memiliki suatu nilai atau manfaat di tengah-tengah
masyarakat apabila para teknokrat yang ada didalamnya itu memiliki nilai
moral yang kurang baik.

Demikian pula produk-produk yang dihasilkan dari hasil karya, tentu bisa
lebih bernilai dan bisa lebih sukses di tengah-tengah masyarakat apabila desain-
desain ya atau perancangnya memiliki nilai-nilai moral yang yang baik itu
keberadaan etika profesi ini sangat penting yang merupakan bagian dari
integrasi di dalam profesi seseorang kita mengetahui bahwa penyimpangan
perilaku di dalam berprofesi disebabkan oleh menyimpangnya sistem nilai atau
norma yang ada.

Tidak diamalkan secara baik oleh para profesional dan tidak terlepas dari
adanya suatu komitmen yang kuat pada diri seorang profesional untuk
melaksanakan tugasnya tentu ini menjadi tanggung jawab dan harus disertai

97
dengan dedikasi yang tinggi dan menghargai hak orang lain sebagai pengguna
daripada produk-produk engineering atau produk-produk teknologi sebagai
user ini memiliki hak para user teknologi atau produk engineering ini memiliki
hak untuk mereka dapatkan dan pemberian hak ini harus ditunjang oleh
adanya pengamalan nilai-nilai moral nilai-nilai virtue yang baik dari para
enginer ini sehingga hak-hak masyarakat bisa terpenuhi.

Kemudian kita melihat bahwa keberadaan etika profesi ini dirasakan sangat
penting seiring dengan perkembangan kehidupan manusia atau perkembangan
teknologi yang ada di tengah-tengah masyarakat dan semakin berkembang
suatu teknologi maka pada saat itu pula dibutuhkan peran etika sebagai
pengendali di dalam dinamika teknologi, kehidupan teknologi di tengah-
tengah masyarakat kita tentu mengetahui bahwa masyarakat profesional atau
komunitas profesional merupakan suatu komunitas yang memiliki keahlian
atau memiliki skill dan kemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan
dan tentu pendidikan yang berjenjang dan terprogram dan memiliki standar-
standar yang memadai dan untuk menerapkan semua keahliannya atau
kemampuannya menerapkan semua kemahirannya yang dalam kehidupan
yang nyata hanya bisa dikendalikan dengan adanya nilai-nilai yang ada pada
kelompok komunitas profesional.

Dengan demikian skillnya atau produknya dari pada atau keluaran dari kimia
itu memiliki nilai efek yang nyata dan memiliki akidah di tengah-tengah
masyarakat hanya dapat terjadi dengan adanya nilai-nilai atau yang ada pada
masyarakat profesional itu dan etika dalam kehidupan keseharian tentu sesuatu
yang tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan kehidupan sosial ekonomi
sosial budaya dan juga sosial teknologi yang mendorong munculnya fenomena
moral yang lebih nyata di tengah-tengah masyarakat.

Demikian pula dalam hal bisnis dan juga hal perkembangan teknologi etika
merupakan prinsip-prinsip moralitas yang berperan sebagai kendali yang

98
mengatur pedoman pada semua segmen yang ada dalam tatanan masyarakat
oleh sebab itu menyadari pentingnya etika pada semua profesi dan teknologi
pertanian dan pertanian sebagai suatu profesi tidak terlepas dari perkembangan
itu sangat diperlukan pula nilai-nilai etika sebagai kendali sebagai kendali
dalam penerapan keteknikan pertanian atau teknologi pertanian di mana letak
etika keteknikan pertanian atau teknologi pertanian di dalam struktur etika
yang ada kita mengetahui bahwa etika dapat dibagi atas dua kategori besar.
Sbagaimana yang telah kita jelaskan sebelumnya bahwa penggolongan etika
etika umum dan juga etika yang bersifat khusus inilah yang memiliki cabang-
cabang yang bermuara pada etika profesi teknik pertanian etika khusus terbagi
atas dua kategori besar yaitu etika yang bersifat individual yang sifatnya
kekeluargaan atau perseorangan dan etika etika sosial kedua penggolongan ini
memiliki percabangan pada percabangan yang berasal dari etika individual
yaitu kecabangan etika keluarga dan ada etika-etika yang sifatnya sosial yaitu
etika politik etika bisnis etika profesi.
Disinilah letak etika profesi bidang pertanian antara etika profesi teknologi
pertanian dan juga ada etika-etika lainnya termasuk di dalamnya 33 di bidang
medis jadi etika profesi keteknikan pertanian yang berasal dari sosial yang
berasal dari mengetahui adanya etika deskriptif dan etika normatif sudah kita
jelaskan pada beberapa pertemuan yang lalu.
Etika deskriptif adalah suatu etika yang berusaha melihat atau mengkaji secara
kritis sikap-sikap rasional tentang perilaku manusia dan apa yang menjadi
tujuan manusia itu sendiri dan memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang perilaku dan sikap yang akan di ambil oleh
manusia itu kemudian etika normatif dan berusaha menetapkan berbagai sikap
dan pola perilaku yang yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup
sebagai sesuatu yang bernilai.
jadi memanifestasikan kehidupannya sebagai sesuatu yang bernilai dan etika
normatif ini memberikan penilaian sekaligus menjadi norma sebagai dasar yang
menjadi acuan di dalam bertindak kemudian etika umum kita sudah bicarakan
juga pada pertemuan yang lalu ketika yang berbicara mengenai kondisi kondisi

99
dasar bagaimana manusia bertindak secara etis dan membuat keputusan-
keputusan etis ketika kita sudah jelaskan pada pertemuan lalu yang
menerapkan prinsip-prinsip dasar moral dan etika ini yang bercabang-cabang
memiliki percabangan sampai kepada etika etika profesi termasuk didalamnya
etika profesi keteknikan pertanian atau etika profesi teknologi hasil pertanian
atau teknologi pertanian secara umum etika yang membuat atau menjadikan
seseorang untuk mentaati aturan sehingga memberikan nilai-nilai yang
dimaksud disini adalah nilai kesusilaan dan dengan demikian seseorang
teknograf dapat melakukan tindakan yang bernilai etika.
Tindakan etik sedangkan sifat tindakan dari tindakan etik tersebut disebut
sebagai tindakan yang bersifat etis nilai inilah yang dapat memberikan regulasi
atau menjadi Kompas atau patokan tertentu bagi setiap individu masyarakat
untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan atau
regulasi regulasi yang telah disepakati secara politik karena adanya suatu nilai
sedikit sebagai tambahan ketika kita berbicara tentang etika ini sering kita ada
kemiripan istilah dengan etiket dalam bahasa spiritualitas disebut sebagai
Adam yang telah kita jelaskan dilakukan yang lalu yang memiliki kesamaan
makna dengan adab yang lebih bersifat spiritualitas dan lebih bernuansa
spiritualitas dalam spiritual keagamaan Islam sedangkan etiket lebih bersifat
umum yang berasal dari agama-agama di luar Islam banyak disebabkan ke sana
sebagaimana kata asalnya berasal dari bahasa bahasa Perancis Equette yang
berarti undangan yang sama dengan adab-adab berasal dari bahasa Arab yaitu
artinya mengundang manusia untuk menghadiri makanan-makanan oleh sebab
itu makanan ini sesuatu yang menyenangkan yang merupakan aturan sopan
santun yang jadi ada kesamaan antara etiket dan adab.
Etiket perbedaan dengan etika lebih bersifat formalitas dan bersifat informal
dan lebih bersifat individual yang disematkan pada individu yang menyangkut
sopan santun dan kebaikan kebaikan etika dan bersifat sebagai tambahan antara
etika dan kemudian kita mengetahui bahwa etika ini memiliki sifat absolut yang
menjadi kesepakatan dan yang membuat sesuatu tindakan itu memiliki nilai
dan apabila tindakan itu menyimpang dari etika maka menjadikan tindakan itu

100
menjadi tidak bernilai atau bahkan bisa berdampak pada adanya sanksi sanksi
terhadap perbuatan itu atau tindakan itu apabila menyimpang dari dari dan
etika sering disematkan atau di manivestasi kan dalam bentuk regulasi pada
keadaan-keadaan tertentu etika berwujud sebagai suatu regulasi yang menjadi
aturan suatu profesi.
Keteknikan pertanian atau profesi teknologi pertanian dalam profesi
keteknikan pertanian mengacu pada etika etika yang telah ditetapkan sebagai
pedoman umum kebanyakannya mengacu pada etika yang telah ditetapkan
oleh komunitas profesi dan apa saja yang menjadi fungsi-fungsi sebagai sarana
untuk memperoleh orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai
permasalahan moralitas adalah fungsi tari sebagai kendali sebagai kendali bagi
seseorang untuk melakukan tindakan di dalam rangka menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk.
Kita mengetahui bahwa elemen-elemen pokok tingkah laku manusia itu ada
ayam dimanifestasikan dalam perbuatan yang merupakan ekspresi dan pada
kehendaki saja ada tujuan dari perbuatan-perbuatan pekerjaan yang dilakukan
sebagai kegiatan pokok untuk untuk menghasilkan suatu penghasilan yang
diambil paidahnya oleh seseorang dan sehingga disebut sebagai suatu profesi
dan kita sudah jelaskan beberapa pertemuan yang lalu etika profesi keteknikan
pertanian etika profesi teknologi pertanian merupakan suatu sikap etis yang
menjadi bagian integral dari sikap hidup seorang profesional bidang
keteknikan pertanian atau teknologi pertanian dalam menjalankan
kehidupannya sebagai pengemban profesi-profesi teknologi pertanian dan
tentu saja hal ini merupakan percabangan dari cabang-cabang filosofi dari
etika.profesi yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis atau pintu yang umum pada bidang bidang keteknikan atau
bidang teknologi yang khusus di dalam kehidupan manusia khususnya di
bidang pertanian.
Masyarakat bilamana dalam diri para masyarakat tersebut ada komitmen yang
kuat untuk mengimplementasikan etika profesinya ketika memberikan jasa
keahlian darinya pada masyarakat yang memerlukan komitmen yang kuat ini

101
sebagai manifestasi dari integritas yang ada pada diri seorang dan apabila etika
profesi ini tidak ada maka semua sebuah profesi yang semula menempati posisi
terhormat di tengah-tengah masyarakat lambat laun akan terdegradasi tidak
memiliki derajat sosial tertentu di tengah-tengah masyarakat.
Sebab itu sangat penting untuk menegakkan nilai-nilai etika pada suatu profesi
termasuk profesi keteknikan dalam pertanian untuk mendapatkan untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan juga dari para profesional di
tengah-tengah masyarakat dan penting untuk kita ketahui bahwa profesi
keteknikan atau profesi teknologi pertanian merupakan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pertanian yang berbasis pada ilmu pengetahuan alam dan
juga ada matematika di dalamnya yang diperoleh dari pendidikan
eksperimental dan juga pengalaman dan juga praktek-praktek rekayasa yang
memanfaatkan dan mengembangkan sumber-sumber daya termasuk sumber
daya alam dan kapasitas manusia.
Sebagai pelaku dari profesi teknik pertanian atau teknologi engineering atau
rekayasa an adalah sebuah profesi yang dilakoni oleh sekelompok komunitas
sebagaimana profesi-profesi lain misalnya profesi di bidang kedokteran farmasi
dan lain-lainnya dan penting untuk diketahui bahwa profesi keteknikan
pertanian atau profesi teknologi pertanian ini profesionalnya dididik pada
suatu sistem pendidikan tinggi sistem pendidikan tinggi dalam masyarakat
yang menjadi stakeholder dari profesi ini seringkali kurang memahami atau
kurang mendapatkan pengetahuan apa yang dikerjakan oleh para ahli
keteknikan pertanian dan teknologi pertanian kepada masyarakat bagaimana
ruang lingkup daripada profesi keteknikan pertanian dan teknologi pertanian
seorang ahli teknik pertanian atau teknologi pertanian memiliki kewajiban dan
tanggung jawab etika yang merupakan bagian dari pada etika profesi dalam
melakoni profesi engineering.
Akuntabilitas seseorang bisa tercapai apabila atau ahli keteknikan atau ahli
teknologi sebagai suatu profesi menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan juga
ketekunan dan kepatuhan kepatuhan terhadap regulasi kemudian akuntabilitas
ini mengedepankan keadilan dan kebijaksanaan sehingga tidak makan tetapi

102
profesi atau ahli kerekayasaan sebagai suatu profesi dan juga mengutamakan
atau mengedepankan kepentingan masyarakat kepentingan masyarakat
terutama kepentingan yang terkait dengan kebutuhan masyarakat terhadap
teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat produk-produk teknologi yang
menjadi kebutuhan masyarakat bukan justru menciptakan kebutuhan secara
secara realistik melihat kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan untuk
peningkatan kesejahteraannya seharusnya melihat apa yang dibutuhkan oleh
buka market bukan meng-create market tetapi melihat kebutuhan masyarakat
bukan melihat yang diinginkan tapi yang dibutuhkan inilah yang diutamakan
seorang dalam kapasitasnya menegakkan akuntabilitas.
Dengan sadar mempromosikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya melalui
karya-karyanya yang canggih dan juga dapat guna dan ide-ide
profesionalitasnya bisa dikembangkan jadi jauh dan tentu saja ini menjadi ajang
promosi di bidang profesinya sebagai ahli keteknikan pertanian atau ahli
teknologi dan juga mengedepankan public service public service pelayanan
publik ini menjadi hal yang dikedepankan oleh seorang Zidane kemudian
akuntabilitas ini bisa dicapai apabila seorang ahli teknik bekerja dengan standar
operasional yang jelas dan sistematis jadi ada standar standar operasional yang
menjadi acuan dari seorang seorang ahli teknik dan akuntabilitas pencapaian
akuntabilitas ini bisa terwujud apabila seorang ahli rekayasa atau mentaati kode
etik yang menaati kode etik yang berlaku di dalam komunitasnya tentu ada
etika juga yang dalam hal ini adalah teknologi atau disingkat menjadi rujukan
di dalam produksi dan perekayasaan termasuk dalam akriditasion engineering
and tehknologi (ABET).
Prinsip-prinsip etika engineering di dalam implementasinya itu terdapat
diantara komponen-komponen itu adalah melaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensinya melindungi keselamatan inilah komponen-komponen yang
menjadi prinsip dasar etika melindungi keselamatan dan kesejahteraan rakyat
kemudian tidak menerima hadiah atau yang akan mempengaruhi keputusan
Engineering dan di sisi lain dia harus menjaga kele

103
104
105

Anda mungkin juga menyukai