Anda di halaman 1dari 78

Anti Korupsi

1. Cari salah satu kasus Tindak Pidana Korupsi di


Sosmed atau Dunia Maya
2. Jenis Tipikor apa yg dilakukan
3. Hukuman apa (denda, kurungan, sangsi sosial) yang
dijalani terdakwa
4. Adakah hal yang menarik pada kasus tersebut

UU 31 Tahun 1999,
UU 20 Tahun 2001,
UU No. 8 Tahun 2010, Ps 1 Angka 1
dr. ARIE IRWAN, M.Kes
Ka Puskesmas Tanjung Raja, Lampung Utara 1998--2001
Dokter Muda Puskesmas Natar, Lamsel 2001-2008
Kasi Yankes Dasar, Dinkes Pesawaran 2008-2010
Kabid Yankes, Dinkes Pesawaran 2010-2012
WI Ahli Madya, Bapelkes Lampung, 2013 – skrg
Surveyor Akreditasi FKTP Bidang TKPP
Spesialisasi: Manajemen Puskesmas, TB, Akreditasi FKTP, Patient Safety,
.......

08127908612
arieirwan71@gmail.com
INTER
MEZZO

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=game+tebak+gambar+untuk+zoom#fpstate=ive&vld=
cid:7baa5b8e,vid:Pw-1se9nzY4
are you
ready ?
let’sGo!
HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu membangun sikap anti
korupsi dengan benar.

INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1) Menjelaskan pengertian dan dampak korupsi,
2) Menjelaskan jenis-jenis korupsi dan dasar hukumnya
3) Menjelaskan nilai-nilai anti korupsi,
4) Menjelaskan pengertian gratifikasi dan pelaporannya
FILM PERILAKU
KORUPSI
POTRET KEMISKINAN
Ironi antri BLT di
Indonesia
https://www.kompas.com/tren/read/2021/
18/110300865/angka-kemiskinan-indones
naik-ini-data-per-provinsi?page=all
Pada Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka (TPT)
sebesar 7,07 persen, naik 1,84 persen dibandingkan Agustus
2019 sebesar 5,23 persen.

29,12 juta penduduk usia kerja atau 14,28 % terdampak


Covid-19 pada Agustus 2020, dengan rincian:
- 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran
- 0,76 juta penduduk menjadi bukan angkatan kerja
- 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja
- 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja
(shorter hours)
Presentase penduduk miskin berdasarkan provinsi se-
Indonesia (BPS September 2020)
Aceh (15,43 persen) Nusa Tenggara Timur (21,21 persen)
Sumatera Utara (9,14 persen) Kalimantan Barat (7,24 persen)
Sumatera Barat (6,56 persen) Kalimantan Tengah (5,26 persen)
Riau (7,04 persen) Jambi (7,97 persen) Kalimantan Selatan (4,83 persen)
Sumatera Selatan (12,98 persen) Kalimantan Timur (6,64 persen)
Bengkulu (15,30 persen) Kalimantan Utara (7,41 persen)
Lampung (12,76 persen) (No 11) Sulawesi Utara (7,78 persen)
Sulawesi Tengah (13,06 persen)
Kepulauan Bangka Belitung (4,89 persen)
Sulawesi Selatan (8,99 persen)
Kepulauan Riau (6,13 persen)
Sulwesi Tenggara (11,69 persen)
DKI Jakarta (4,69 persen)
Gorontalo (15,59 persen)
Jawa Barat (8,43 persen)
Sulawesi Barat (11,50 persen)
Jawa Tengah (11,84 persen)
Maluku (17,99 persen)
DI Yogyakarta (12,80 persen)
Maluku Utara (6,97 persen)
Jawa Timur (11,46 persen)
Papua Barat (21,70 persen)
Banten (6,63 persen)
Bali (4,45 persen) Papua (26,80 persen)
Nusa Tenggara Barat (14,23 persen)
Apa Akibat Buruk
KORUPSI ?
DAMPAK KORUPSI BERSIFAT MASIF
Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu
aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan
efek domino yang meluas
terhadap eksistensi bangsa
dan negara.

06/11/2013 17
DAMPAK BURUK KORUPSI

1 MERUSAK
SENDI/PRINSIP
DEMOKRASI
2 MERUSAK
TATANAN
HUKUM 3
MENGHAMBAT
PERKEMBANGAN
USAHA/KEGIATAN
EKONOMI

4 MENGHAMBAT
PEMBANGUNAN
NASIONAL
6 MEMBUAT RAKYAT
SENGSARA/
MISKIN

5 MELEMAHKAN
SISTEM
PEMERINTAHAN
7 MERUSAK
MORAL

8 MENGANCAM
KEUTUHAN
NKRI 9 MELANGGAR
HAK AZASI
MANUSIA
KORUPSI
MENGHAMBAT
KEMAJUAN BANGSA

NEGARA NEGARA MAJU


BERKEMBANG
POSISI INDONESIA BERDASARKAN INDEKS PERSEPSI
KORUPSI 2014 DAN 2015
Tabel. Peringkat dan Skor Indeks Persepsi Korupsi 2015
Corruption Perception Index 2015
Indonesia
2014 Score Rank
34 107/175

2015 Score Rank


36 88/168

Sumber: Transparency International Indonesia


2019
Kejahatan Luar Biasa
1. Berpotensi dilakukan oleh setiap orang.
2. Random target/victim.
3. Kerugiannya besar dan meluas.
4. Terorganisasi atau oleh organisasi.

+ bersifat lintas negara


(Korupsi, TPPU, Terorisme, Pelanggaran berat HAM, dan Narkotika)
Film Pengertian dan Bentuk Korupsi
PENGERTIAN KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999Jo.UU No 20 Tahun 2001 )

Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp200.000.000,- dan paling banyak Rp1.000.000.000,-
Korupsi Dipandang sebagai Kejahatan
• PERSEPSI
– Korupsi sbg kebiasaan ( ini yg selama ini terjadi, sehingga merusak moral
bangsa )
– Korupsi sbg mismanagement (ini yg di masa lalu dianuti, sehingga negara
dirugikan)
– Korupsi sbg kejahatan ( ini yg harus kita kembangkan)

• KAPAN KEJAHATAN (CRIME) / KORUPSI TERJADI ?


MANAKALA BERTEMUNYA UNSUR-UNSUR:
– Kemampuan untuk melakukan ( ability to act )
– Target yang cocok ( suitable target )
– Niat untuk melakukan ( desire to act )
– Peluang / kesempatan ( opportunity )

SEMILOKA BAPPENAS – UNCAC 2003 31


Faktor – Faktor Umum Penyebab Korupsi (GONE Theory)

Berkaitan dengan perilaku


Greeds serakah yang potensial
ada di dalam diri setiap
orang

Berkaitan dengan Berkaitan dengan tindakan atau


konsekuensi yang dihadapi oleh
keadaan organisasi /
instansi yang Opportunist Exposures
pelaku kecurangan apabila
pelaku ditemukan melakukan
memberikan kesempatan kecurangan (sanksi <)
untuk berbuat curang

Berkaitan dengan faktor –


faktor yang dibutuhkan
Needs oleh individu untuk
menunjang hidupnya
1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN

4 5 6
KEDISIPLINAN TANGGUNG JAWAB KERJA KERAS

7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN

JUPE MANDI TANGKER KEBEDIL


7 Klasifikasi Korupsi
Merugikan Keuangan Negara
1
2 Suap
Konflik 7
Kepentingan
3 Gratifikasi
KORUPSI

Perbuatan 6
Curang
4
Penggelapan
5
Pemerasan dalam Jabatan
30 Jenis Delik Tindak Pidana Korupsi
(UU 31/1999 jo UU 20/2001)
Delik yg terkait dg kerugian
Pasal 2(1); 3
keuangan negara
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Merupakan
Ps 6(2); Ps 12 c,d delik-delik yg
Delik penggelapan dalam diadopsi dari
jabatan Pasal 8; 9; 10 a,b,c KUHP (berasal
dari pasal 1
Delik perbuatan pemerasan Pasal 12 huruf e,f,g ayat 1 sub c
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d; UU no. 3/71)
Delik perbuatan curang
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Delik benturan kepentingan
Pasal 12 huruf i
dalam pengadaan
Delik Gratifikasi Pasal 12B jo Pasal 12C

Dari 30 jenis di atas, yang cukup sering dijumpai di dunia usaha :


Pemerasan dlm jabatan; penyuapan; benturan kepentingan &
GRATIFIKASI.
SEGITIGA SUAP – GRATIFIKASI - PEMERASAN
Pemerasan dalam Jabatan
Pasal 12 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001

Pejabat
Pengusaha/
Masyarakat
Penyuapan
Pasal 5,6, & 11 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pengusaha/
Masyarakat
Pejabat
Gratifikasi
Pasal 12B,12C & 13 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001

Pejabat Pengusaha/
Masyarakat
DISKUSI KELOMPOK
1. Mahmud, Kepala Dinas Kebersihan,
menyewakan mobil dinas truk pengangkut
sampah kepada Roni, seorang kontraktor proyek
Tempat Pembuangan Sampah Akhir, dan
menerima uang dari hasil sewaan tersebut untuk
menjamu tamu yang datang.
Apakah Mahmud melakukan Korupsi? Apa yg
anda lakukan jika mengetahui hal ini?
1. Ya, tindakan Mahmud merupakan tindakan korupsi.
Dengan menyewakan mobil dinas truk pengangkut
sampah tidak sesuai dengan peruntukkannya dan
menikmati uang dari hasil penyewaan tersebut, Mahmud
telah memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan
keuangan negara.

Tindakan ini dapat dilaporkan ke


Kepolisian, Kejaksaan, maupun KPK
(Pasal 1,2,3 UU No. 31 Tahun 1999: Delik yg terkait dg kerugian keuangan
negara)
Pasal 2 ayat (1,2) UU 31/1999 (Tipikor) menyebutkan setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun
dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah.

Lebih lanjut, Pasal 3 menyebutkan setiap orang yang dengan tujuan


menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau karena kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara dipidana seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit 50 juta
rupiah dan maksimal 1 miliar.
2. Pemerintah memberikan bantuan beras (Raskin) melalui
Kepala Kampung , pada 3 dusun yang telah ditentukan di
desa tersebut. Tetapi pada saat bantuan beras datang, Pak
Kepala Kampung tidak menyalurkannya pada 3 dusun
tersebut, tetapi memberikannya pada dusun lain tempat
tinggal sanak keluarganya.

Apakah Kepala Kampung melakukan Korupsi? Apa tindakan


Anda?
2. Ya, tindakan Kepala Kampung merupakan tindakan
korupsi. Kepala Kampung seharusnya memberikan
bantuan beras (Raskin) pada 3 dusun sesuai dengan
yang telah ditentukan oleh pemerintah, tetapi disini
Kepala
Pekon malah memberikan pada dusun lain tempat tinggal
sanak keluarganya. Dalam hal ini Kepala Kampung
menyalahgunakan kewenangan karena
jabatan/kedudukan yang dapat merugikan keuangan/
perekonomian negara.
(Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999)
Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999

• Pasal 3 menyebutkan setiap orang yang dengan tujuan


menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau karena
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara dipidana seumur hidup, atau pidana
penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan
atau denda paling sedikit 50 juta rupiah dan maksimal 1
miliar.
3. Pak Teguh seorang Pegawai Negeri sering sekali mengirimkan uang
ke rekening tabungan istrinya, ibu Rani, dalam jumlah besar yang
istrinya tahu bukan gaji suaminya. Sang suami mengatakan bahwa
uang itu hasil usaha sampingan menjadi broker rumah, namun ibu
Rani sendiri tidak pernah melihat suaminya menawarkan properti
kepada pembeli. Pak Teguh mendorong ibu Rani membelanjakannya
barang-barang mewah yang sudah sejak lama ia inginkan.
Ibu Rani senang, tp juga takut perbuatan mereka itu Tindak Pidana?
Apakah perbuatan Ibu Rani dan suaminya termasuk Tindak Pidana
Korupsi?
3. Seorang istri seharusnya menanyakan asal usul uang atau barang
yang diberikan kepadanya, terlebih lagi bila nilainya melampaui batas
kewajiban penghasilan suaminya.
Bila suami tidak mampu menjelaskan maka bisa dikatakan tindakan ibu
Rani dan Pak Teguh termasuk Tindak Pidana Pencucian Uang.
Pencucian uang adalah kegiatan menyamarkan asal-usul harta yang
diduga berasal dari hasil tindak pidana melalui kegiatan yang sah atau
legal agar menghasilkan harta yang sah.

(Pasal 1 angka 1 UU No. 8 Tahun 2010 tentang TPPU)


UU Nomor 8/ 2010 Tentang Pencucian Uang
4. Kita senantiasa diajarkan untuk berbuat baik dan
bersyukur dalam agama kita. Beberapa bentuknya
adalah memberikan bingkisan pada guru/atasan/
bawahan, memberikan uang tambahan pada petugas
administrasi di kelurahan/ kepolisian/kecamatan dsb.
Sepanjang pemberian tersebut ikhlas, seharusnya
tidak dapat dikatakan sebagai gratifikasi/suap.

Setujukah Anda dengan pandangan ini? Mengapa?


4. Tidak setuju. Menerima gratifikasi tidak diperbolehkan
karena akan mempengaruhi setiap keputusan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang mendapatkannya sehingga
hanya akan menguntungkan orang yang memberikannya
dan melanggar hak orang lain. Selain itu juga akan
menyebabkan seorang pejabat melakukan sesuatu yang
melampaui kewenangannya atau tidak melakukan sesuatu
yang merupakan tugas utamanya dalam melayani
masyarakat.
Pasal 12B jo Pasal 12C UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Gratifikasi
5. Ny Tari mempunyai suami seorang Kepala Puskesmas.
Anaknya sering menerima hadiah mainan mahal dan barang
elektronik lain dari rekanan suami nya yang supplier obat.
Rekanan tersebut datang ke rumah Bu Tari dan memberikan
hadiah kepada sang anak yang menerimanya dengan senang
hati. Ny Tari dan suami tidak bisa berbuat apa-apa, karena
anak nya sangat bahagia.
Apakah suami, Bu Tari dan anak melakukan
korupsi/menerima suap? Apakah mereka dapat dihukum?
5.Supplier obat diduga memberikan hadiah tersebut karena jabatan suami Ibu
Tari sebagai Kepala Puskesmas, sehingga hadiah itu adalah gratifikasi yang
berpotensi besar menjadi korupsi/tindak pidana penyuapan karena hadiah
diberikan terkait dengan jabatan.
(Pasal 12 B dan 13 UU Tindak Pidana Korupsi)

Gratifikasi atau pemberian hadiah tersebut harus dilaporkan kepada KPK paling
lambat 30 hari setelah menerimanya.

(Pasal 16 UU Tindak Pidana Korupsi )


• Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001, berbunyi
“Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya
dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya”.
SANKSI HUKUM
Pasal 12B ayat (2) UU No. 20 Tahun 2001)
PENERIMA

Pidana penjara seumur hidup atau


pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun, dan pidana denda
paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu milyar
rupiah)
SANKSI HUKUM
(Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999)

PEMBERI

Pidana penjara paling lama 3 (tiga)


tahun dan atau denda paling
banyak Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah)
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM
(Pasal 12 C ayat (1) UU No. 20 Tahun 2001)
Sanksi Hukum Tidak berlaku, jika lapor
Komisi Pemberantasan Korupsi
Tutorial Penggunaan Aplikasi GOL KPK

https://www.youtube.com/watch?v=YTl7vHXg_s8&t=132s
• Dapat diakses pada website:
www.itjen.depkes.go.id

• Digunakan khusus bagi


pegawai/ aparatur Kemenkes
PELAPORAN GRATIFIKASI
KPK

15 hari
30 hari

5 hari
UPG
Kemenkes

5 hari UPG Unit


Utama
UPG Unit
5 hari Pelaksana
Aparatur Teknis
Kemenkes
Benturan Kepentingan /
Conflict of Interest
Benturan kepentingan adalah situasi dimana
seorang yang mendapatkan kekuasaan
dan kewenangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan memiliki atau diduga
memiliki kepentingan pribadi atas setiap
penggunaan wewenang yang dimilikinya
sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan
kinerja yang seharusnya.
Bentuk – Bentuk Benturan Kepentingan
• Situasi yang menyebabkan seseorang menerima gratifikasi
atau pemberian / penerimaan hadiah atas suatu
keputusan/jabatan
• Situasi yang menyebabkan penggunaan aset jabatan /
instansi untuk kepentingan pribadi / golongan
• Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan /
instansi dipergunakan untuk kepentingan pribadi / golongan
• Perangkapan jabatan di beberapa instansi yangmemiliki
hubungan langsung atau tidak langsung
• Situasi dimana penyelenggara negara memberikan akses
khusus kepada pihak tertentu misalnya dalam rekrutmen
pegawai yang tidak mengikuti prosedur
(Lanjutan….)

• Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak mengikuti prosedur


karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi
• Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi dan obyek
tersebut merupakan hasil dari si penilai
• Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan
• Moonlighting atau outside employment (bekerja lain di luar pekerjaan
pokoknya)
• Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan
wewenang.

Sumber: Permenpan 37 / 2012


Sumber Penyebab Benturan Kepentingan
• Penyalahgunaan wewenang
Keputusan atau tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan atau melampaui batas –
batas pemberian wewenang sesuai peraturan perundang - undangan
• Perangkapan jabatan
Seorang penyelenggara negara yang menduduki lebih dari satu jabatan publik tidak
bisa menjalankan jabatannya secara profesional, akuntabel, dan independen
• Hubungan afiliasi (pribadi, golongan)
Hubungan yang dimiliki penyelenggara negara dengan pihak tertentu, misal karena
hubungan pertemanan dapat mempengaruhi pengambilan keputusannya.
• Gratifikasi
• Kelemahan sistem organisasi
struktur dan budaya organisasi yang ada menjadi kendala bagi pencapaian tujuan
pelaksanaan kewenangan penyelenggara negara
Film Gratifikasi
Pemberian pinjaman barang dari rekanan kepada
pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg Tupoksi


pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah salah satu
Mengapa termasuk Gratifikasi? supliyer di Tempat tugas PNS/Pejabat ybs.
Pemberian tsb dpt mengurangi independensi
Pejabat/ PNS dalam melaksanakan tupoksinya.

1. Menolak dengan cara yang baik


2. Jika terpaksa menerima (misal diantar kerumah
Apa yang harus dilakukan oleh
tanpa sepengetahuan anda, segera lapor ke KPK
Pejabat/PNS tsb?
paling lambat 30 hari setelah diterima atau PPG
di unit anda kerja
Pemberian Voucher Hotel dari rekanan kepada
pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Karena rekanan tersebut ada hub dg Tupoksi


pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah salah satu
Mengapa termasuk Gratifikasi? supliyer di Tempat tugas PNS/Pejabat ybs.
Pemberian tsb dpt mengurangi independensi
Pejabat/ PNS dalam melaksanakan tupoksinya.

1. Menolak dengan cara yang baik


2. Jika terpaksa menerima (misal diantar kerumah
Apa yang harus dilakukan oleh
tanpa sepengetahuan anda, segera lapor ke KPK
Pejabat/PNS tsb?
paling lambat 30 hari setelah diterima atau PPG
di unit anda kerja
Pemberian Insentif oleh BUMN kpd pihak Swasta karena
target penjualan tercapai
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak

Karena Bukan termasuk dalam Pejabat/ PNS,


Mengapa tidak dikategorikan Gratifikasi? pemberian tersebut tidak ada kaitan nya dgn tupoksi
penyelenggara Negara.

1. Ada potensi bahaya jika pemberian tsb dpt


mempengaruhi persaingan usaha.
Apa yang harus diperhatikan dlm kontek
2. Belum termasuk gratifikasi dalam UU No.31 jika
tersebut?
tidak terkait dengan PBJ di lingkungan
Pemerintahan.
Penerimaan Honor sbg Nara Sumber oleh PNS/Pejabat
dalam suatu acara
Pertanyaan Jawaban
Tidak, jika tidak dilarang dalam kode etik internal
Apakah termasuk Gratifikasi?
instansi penyelenggara

1. Jika diatur dalam kode etik dilarang, maka


penerimaan tersebut dapat termasuk gratifikasi
dan merupakan bagian dari tupoksinya. Jika
Apa yang harus diperhatikan dlm kontek dalam kondisi tdk dpt menolak, lapor ke KPK
tersebut? 2. Catatan: KPK sudah punya kode etik jika
termasuk transport, akomodasi kecuali tidak
dapat dijangkau oleh masyarakat dalam keadaan
normal
Pemberian Souvenir, makanan, oleh-oleh dari kawan
lama atau tetangga
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, karena hub sosial/kekerabatan

Karena “orang bersih” tidak harus jadi makhluk


Mengapa tidak dikategorikan Gratifikasi?
asing dalam lingkungannya.

Jika pemberian itu mengandung motif kamuflase


Apa yang harus diperhatikan dlm kontek yang bertujuan suatu saat minta bantuan dan
tersebut? kemudahan yang terkait pekerjaan, maka harus
ditolak.
Pemberian oleh rekanan kepada pihak ketiga (Istri/Anak)
PNS/Pejabat
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Pemberian tersebut patut diduga hanya kamufflase,


Mengapa termasuk gratifikasi?
ada maksud tertentu dikemudian hari

Melapor ke KPK paling lambat 30 hari sejak


Apa yang harus dilakukan
pemberian tersebut diterima
Pemberian hadiah sbg ucapan terimakasih atas
pelayanan, surat izin & konsultasi
Pertanyaan Jawaban

Apakah termasuk Gratifikasi? Ya

Walaupun diberikan secara sukarela, tulus, karena


berhubungan dengan tugas, tanpa pemberian pun
Mengapa termasuk gratifikasi?
seharusnya masy. Tetap terlayani dan surat izin
tetap harus diproses sesuai SOP yag berlaku.

1. Menolak dengan cara yang baik


2. Melapor ke KPK paling lambat 30 hari sejak
Apa yang harus dilakukan pemberian tersebut diterima
3. Dapat memicu lahirnya “pelicin” dan “syarat” jika
mau cepat selesai.
Pemberian hadiah Karena prestasi PNS
Pertanyaan Jawaban
Tidak, jika berlaku untuk semua PNS,
Apakah termasuk Gratifikasi?
Ya, jika khusus untuk PNS tertentu

Karena untuk meningkatkan kinerja dan berlaku


Mengapa termasuk gratifikasi?
pada semua pegawai

1. Ada dasar pemberian, ketentuan yang


transparan dan berlaku untuk seluruh pegawai.
Apa yang harus diperhatikan?
2. Ada batas yang wajar da diatur dalam peraturan
internal.
Gandjar Laksmana Bonaprapta
Gunawan
Tlp. 0736 7000197 / HP 081367772593

The End

13.58

Anda mungkin juga menyukai