GOLONGAN II ANGKATAN II
Definisi Korupsi
Secara singakat, menurut pakar korupsi Kartono (1983), korupsi adalah sebagai
tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan
pribadi, dana atau merugikan kepentingan umum dan negara. Jadi korupsi itu dengan
menggunakan wewenang dan jabatan yang dia miliki seseorang atau pejabat dapat
mendapatkan keuntungan atau mengeruk keuntungan dengan merugikan kepentingan
masyarakat atau kepentingan umum, dengan merugikan kepentingan masyarakat atau
kepentingan umum juga merugikan kepentingan lembaga atau negara.
Sistem Integritas
Sistem Integritas adalah suatu cara bagaimana seseorang itu memiliki komitmen
kejujuran didalam suatu pelaksana pekerjaan sebagai PNS atau pejabat.
Strategi Pemberantasan Korupsi
1. Strategi Preventif ( Kebijakan, managemen, transfaransi, partisipasi masyarakat).
2. Public Education ( Pendidikan antikorupsi melalui agama, budaya, social, ekonomi,
etika, dsb).
3. Strategi punishment ( Memberi hukuman terhadap pelaku/ tindak pidana korupsi)
3 aspek penting yang perlu disadari terkait integritas dan korupsi :
1. Korupsi menggoda biasanya pada saat keadaan seseorang sedang di luar system
2. Korupsi menggoda biasanya pada saat keadaan sepi dan rahasia
3. Korupsi menggoda dengan beragam cara dan menggunakan penggaruh yang
sebelumnya diluar perkiraan (WOW effect)
Di akhir materi ini dapat disimpulkan korupsi tidak berbeda jauh dengan pencurian,
penggelapan, manipulasi atau mengambil sesuatu yang bukan haknya sehingga
mengakibatkan kerugiaan negara (masyarakat).
Yang menjadi penyebab korupsi adalah :
1. Niat diri sendiri (keserakahan)
2. Loyalitas buta terhadap atasan
3. Tidak/kurang memahami peraturan perundang – undangan
Program anti korupsi merupakan kebijakan untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi
berkembangnya korupsi. Untuk menghindari perilaku korupsi maka hendaknya kita
senantiasa mengaktualisasi nilai – nilai dasar anti korupsi.