Anda di halaman 1dari 16

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN CIREBON

2023

BULETIN
EPICON
TRIWULAN III
1
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
KLB KERACUNAN PANGAN DI DESA GALAGAMBA RT. 13 & 14 RW. 7
KECAMATAN CIWARINGIN KABUPATEN CIREBON
TANGGAL 01 – 02 SEPTEMBER 2022
Ade Nurlina, Tati Latifah, Dede Kurniawan, Aspia Nurjanah, Endang Suharyati

Kronologis mual dan atau muntah dan atau sakit kepala pada
Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon tanggal 1 – 2 September 2022.
mendapatkan informasi adanya dugaan kasus Pengumpulan data secara primer dilakukan
keracunan pangan melalui telepon dari pelaksana melalui wawancara dan observasi kepada seluruh
surveilans Puskesmas Ciwaringin pada hari Kamis warga Desa Galagamba Rt. 13 dan 14 Rw. 7 yang
tanggal 1 September 2022 jam 16.20 WIB. Informasi mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh Tn,
tersebut menyatakan bahwa pada hari itu, Puskesmas Kodir pada saat kegiatan syukuran pembangunan
Ciwaringin mendapatkan informasi telah terjadi rumah dan petugas rumah sakit mengenai kronologis
keracunan pangan pada warga yang mengkonsumsi kejadian, gejala yang dialami penderita, pangan yang
makanan dari kegiatan syukuran pembangunan dimakan, waktu makan, waktu timbul gejala, dan cara
rumah warga yang bernama Tn. Kosim di Desa pengelolaan pangan. Adapun data sekunder didapat
Galagamba Rt 14 Rw 7. Dugaan adanya keracunan melalui mengamati dan mempelajari kartu status
pangan muncul berdasarkan gejala yang dialami penderita/ catatan medik penderita keracunan yang
warga setelah mengkonsumsi pangan yang dirawat di RS Sumber Waras.
disediakan pemangku hajat. Gejala yang dialami Analisis data dilakukan secara komputerisasi
meliputi demam, diare, mual, sakit kepala, dan dengan menggunakan program STATA 12 meliputi
muntah. Sembilan orang mengalami gejala berat analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel,
sehingga harus dirawat di RS Sumber Waras. grafik, dan narasi untuk mendeskripsikan KLB
Berdasarkan informasi tersebut, fungsional berdasarkan orang, tempat, dan waktu. Analisis
epidemiologi kesehatan dari seksi surveilans, analitik dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
Puskesmas Susukan dan Losari bersama tim dari jenis pangan dan kejadian keracunan dengan
Puskesmas Ciwaringin melakukan investigasi ke RS menggunakan tabulasi silang dan menentukan Risk
Sumber Waras dan lokasi kejadian pada tanggal 1, 2, Ratio untuk masing-masing pangan terhadap kejadian
dan 5 September 2022. sakit.

Tujuan Penyelidikan KLB Hasil Penyelidikan KLB


Mengetahui gambaran epidemiologi KLB Pemastian KLB Keracunan Pangan
keracunan pangan dan faktor-faktor yang Terdapat 31 kasus yang mempunyai salah satu
mempengaruhi timbulnya KLB di Desa Galagamba Rt. atau lebih dari gejala demam, diare, mual, sakit
13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin Kabupaten kepala, dan muntah dengan seluruhnya mempunyai
Cirebon, sehingga dapat dilakukan tindakan riwayat telah mengkonsumsi pangan yang telah
penanggulangan dan pencegahan yang efektif dan disajikan pemangku hajat. Sesuai dengan Permenkes
efisien. RI Nomor 2 tahun 2013 bahwa Keracunan pangan
adalah suatu kejadian dimana terdapat dua orang
Metode Penyelidikan KLB atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang
Desain penyelidikan pada KLB Keracunan sama atau hampir sama setelah mengkonsumsi
pangan ini menggunakan desain kohort retrospektif, pangan, dan berdasarkan analisis epidemiologi,
wilayah pelacakan kasus meliputi Desa Galagamba pangan tersebut terbukti sebagai sumber keracunan.
Rt. 13 dan 14 Rw. 7 maka dapat dipastikan bahwa kejadian tersebut
Populasi berisiko pada penyelidikan ini adalah merupakannKLBnkeracunannpangan.
seluruh warga Desa Galagamba Rt. 13 dan 14 Rw. 7
yang mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh
Tn, Kodir pada saat kegiatan syukuran pembangunan
rumah, adapun kasus adalah seluruh warga Desa
Galagamba Rt. 13 dan 14 Rw. 7 yang mengkonsumsi
makanan yang diberikan oleh Tn, Kodir pada saat
kegiatan syukuran pembangunan rumah dan
mengalami gejala demam dan atau diare dan atau

2
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Gambaran klinis
Gambaran klinis kasus-kasus yang dicurigai sebagai kasus keracunan pangan, dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Gejala Klinis yang Timbul Akibat Keracunan Pangan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin
tanggal 01 – 02 September 2022
Gejala Klinis Kasus N=31 Persentase (%) Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar
Demam 23 74,2 (74,2%) kasus mengalami gejala demam, disusul
Diare 20 64,5 dengan diare (64,5%) mual (45,2), hanya sebagian
Mual 14 45,2 kecil yang mengalami sakit kepala (22,6%) dan
Sakit Kepala 7 22,6 muntah (16,1%)
Muntah 5 16,1

Kurva epidemik, periode KLB, dan masa inkubasi racun


Kasus pertama sakit tanggal 1 September 2022 jam 01.00 WIB dan kasus terakhir sampai dengan saat
investigasi adalah tanggal 2 September 2022 jam 10.00 WIB, sehingga periode KLB adalah 34 jam. Masa inkubasi
kasus KLB terpendek adalah 14 jam sedangkan masa inkubasi kasus KLB terpanjang adalah 43 jam, rata-rata 23,4
jam. Gambaran Kurva epidemik dapat dilihat pada Gambar 1.
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
01 Sept 07.00

01 Sept 12.00

01 Sept 17.00

01 Sept 22.00
01 Sept 00.00
01 Sept 01.00
01 Sept 02.00
01 Sept 03.00
01 Sept 04.00
01 Sept 05.00
01 Sept 06.00

01 Sept 08.00
01 Sept 09.00
01 Sept 10.00
01 Sept 11.00

01 Sept 13.00
01 Sept 14.00
01 Sept 15.00
01 Sept 16.00

01 Sept 18.00
01 Sept 19.00
01 Sept 20.00
01 Sept 21.00

01 Sept 23.00
02 Sept 00.00
02 Sept 01.00
02 Sept 02.00
02 Sept 03.00
02 Sept 04.00
02 Sept 05.00
02 Sept 06.00
02 Sept 07.00
02 Sept 08.00
02 Sept 09.00
02 Sept 10.00
31 Ags 15.00
31 Ags 09.00
31 Ags 10.30
31 Ags 12.00
31 Ags 13.30

31 Ags 16.30
31 Ags 18.00
31 Ags 19.30
31 Ags 21.00
31 Ags 22.30
31 Ags 07.30

masa inkubasi terpanjang

PERIODE KLB

Gambar 1. Kurva Epidemik KLB Keracunan Pangan


Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin tanggal 01 – 02 September 2022

Attack Rate (AR) dan Risk Ratio (RR) per jenis Pangan
Pangan yang dikonsumsi
Tabel 2. Attack Rate per jenis Pangan pada KLB Keracunan Pangan
kasus sebelum menimbulkan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringintanggal
gejala terdiri dari nasi putih, nasi
01 – 02 September 2022
kuning, oreg tempe, ayam kecap,
Status
dan ayam bekakak. Pangan Pangan/Minuman Jumlah AR (%)
Sakit Tidak Sakit
tersebut dibuat oleh pemangku
Nasi Kuning 25 19 44 56,8
hajat, beberapa warga memakan
Nasi Putih 25 13 38 65,7
pada saat syukuran, lainnya
Oreg tempe tahu 26 19 45 57.7
memakan setelah mendapatkan
kiriman dari pemangku hajat Ayam kecap 27 17 44 61,4
selepas syukuran. Ayam bekakak 21 4 25 84,0
Pada saat investigasi, tim
mewawancara seluruh penderita Tabel 2 menunjukkan bahwa Pangan yang mempunyai Attack Rate tertinggi
yang tidak dirawat, sementara pada KLB keracunan Pangan di Desa Galagamba Rt. 13 & 14 dan Rw. 7
Kecamatan Ciwaringin adalah ayam bekakak.

3
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
sembilan pasien yang di rawat di Rumah Sakit Sumber Waras, status kesehatannya didapatkan dengan melihat
kartu status penderita/ catatan medik penderita. Tim hanya mewawancarai satu penderita atas nama Ibu Karima
sebagai pemangku hajat yang membuat masakan. Hasil wawancara pada saat investigasi tanggal 1, 2, dan 5
September 2022, tim mewawancarai populasi berisiko sebanyak 61 orang dengan catatan semua kasus di lokasi
KLB telah terdata. Attack rate (AR) per jenis Pangan dapat dilihat pada Tabel 2.

Pangan yang dicurigai atau diduga menjadi penyebab keracunan adalah ayam kecap, nasi putih dan ayam
bekakak. Hal tersebut berdasarkan perhitungan RR yang didapat pada saat investigasi terhadap 61 populasi
berisiko seperti dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Penentuan Jenis Pangan yang Dicurigai Menjadi Penyebab KLB Keracunan Pangan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin tanggal 01 – 02 September 2022
Makan Tidak makan Attr. Attr.
CI P
Pangan RR Frac. Frac.
Pop Kasus AR Pop Kasus AR 95% Value
ex pop
0,80-
Nasi Kuning 44 25 56,8 17 6 35,3 1,61 0,378 0,305 0,1316
3,22
1,22-
Nasi Putih 38 25 65,7 23 6 26,1 2,52 0,603 0,486 0,0026
5,21
Oreg tempe 0,85-
45 26 57.7 16 5 31,3 1,84 0,459 0,385 0,0683
tahu 3,98
1,07-
Ayam Kecap 44 27 61,4 17 4 23,5 2,61 0,616 0,537 0,0080
6,34
Ayam 1,73-
25 21 84,0 36 10 27.8 3,02 0,669 0,453 0,0000
bekakak 5,26

Tabel 3 menunjukkan bahwa jenis pangan yang patut dicurigai sebagai penyebab keracunan pangan di Desa
Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon pada tanggal 01 – 02 September 2022 adalah ayam
bekakak dengan RR 3,02 ayam kecap dengan RR 2,61 dan nasi putih dengan RR 2,52. Hal ini menunjukkan
bahwa jika seseorang mengkonsumsi ayam bekakak, maka mempunyai peluang sebesar 3,02 kali lebih besar untuk
mengalami keracunan pangan dibandingkan yang tidak mengkonsumsi.
Berdasarkan analisis ukuran dampak, faktor exposure ayam bekakak memiliki dampak menyebabkan sakit
pada KLB keracunan pangan sebesar 66,9%, jika faktor exposure mengkonsumsi ayam bekakak dihilangkan pada
populasi maka akan mencegah terjadinya KLB keracunan Pangan di populasi sebesar 45,3%.

Pemastian diagnosis
Berdasarkan Tabel 4. Diagnosis Banding Penyebab KLB Keracunan Pangan Desa Galagamba Rt. 13 & 14
gambaran klinis Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin tanggal 01 – 02 September 2022
kasus, distribusi Masa Inkubasi (Jam) Disingkirkan
gejala, gambaran No Nama Periode KLB
sebagai
epidemiologi serta Penyakit Terpendek Terpanjang Selisih (jam)
etiologi
mempertimbangkan Belum
1 Salmonellosis 6 72 66 Terpendek : 14
bahwa ayam disingkirkan
Terpanjang : 43
bekakak Belum
2 Eschericia coli 5 48 43 Periode KLB : 33
merupakan pangan disingkirkan
dengan RR tertinggi (3,02), masa inkubasi terpendek adalah 14 jam, terpanjang adalah 43 jam rata-rata 23,4 jam,
gejala terbanyak adalah demam, diare, dan mual, maka mikroorganisme yang dicurigai menjadi penyebab
keracunan Pangan adalah Salmonellosis yang mengkontaminasi ayam bekakak dengan diagnosa banding
Eschericia coli. Adapun diagnosis banding KLB keracunan pangan tersaji dalam tabel 4.
Berdasarkan hal tersebut maka dikirim sampel makanan berupa nasi kuning, ayam kecap, dan oreg tempe
tahu ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat pada tanggal 5 September 2022. Ayam bekakak dan
nasi putih tidak dikirim sebagai sampel karena sudah habis dan tidak terdapat sisa. Adapun hasil pemeriksaan
mikrobiologi pada tanggal 14 september 2022 tersaji pada tabel berikut.

4
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi KLB Keracunan Pangan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin tanggal 01 – 02 September 2022
V. Basillus
No Jenis Sampel Salmonella Shigella S. aureus E Coli Jamur
Cholera Cereus
1 Nasi kuning Neg Neg Neg Neg Neg Neg Neg
2 Ayam kecap Neg Neg Neg Neg Neg Neg Neg
3 Oreg tempe tahu Neg Neg Neg Neg Neg Neg Neg

Hasil pemeriksaan mikrobiologi pada tiga sampel makanan yaitu nasi kuning, ayam kecap, dan oreg tempe
adalah negatif mengandung mikrobiologi V Cholera, Salmonella, Shigela, S.Aureus, E Coli, Basillus Cereus dan
Jamur.
Keterbatasan pada jenis sampel yang diambil (tidak mengambil sampel ayam bekakak dan nasi putih)
dikarenakan lamanya waktu timbul gejala dari waktu makan. Makanan dibagikan pagi hari tanggal 31 Agustus 2022
pukul 08.00 WIB, sebagian besar merasakan sakit pada tengah malam tanggal 01 September 2022 pukul 24.00 –
01.00 WIB dan puskesmas baru mendapatkan informasi tanggal 01 September pukul 15.00 WIB. Jika melihat
perhitungan risiko relatif berdasarkan konsumsi makanan dan kejadian sakit, ayam bekakak mempunyai resiko
relatif yang paling tinggi untuk menyebabkan keracunan bagi orang yang memakannya.
Keracunan pangan karena Salmonella maupun E. Coli terjadi akibat bakteri mengeluarkan racun yang dapat
menyebabkan penderita demam, diare, mual, muntah, dan pusing. Biasanya bakteri mencemari makanan yang tidak
dimasak dengan matang. .

Distribusi kasus menurut golongan umur


1 - 4 Thn, 2 Distribusi kasus keracunan pangan di
5 - 14 Thn,
Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin
2
tanggal 01 – 02 September 2022
berdasarkan golongan umur, dapat dilihat
> 45 Thn, 14 pada Gambar 2
15 - 44 Thn, 13 Gambar 2 menunjukkan bahwa kasus
keracunan pangan di Desa Galagamba Rt.
13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin
Kabupaten Cirebon tanggal 01 – 02
September 2022 terbanyak berada pada
golongan umur > 45 tahun.
Gambar 2. Golongan Umur Penderita KLB Keracunan Pangan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin
Tanggal 01 – 02 September 2022

Distribusi kasus berdasarkan jenis kelamin


Distribusi kasus keracunan pangan di Desa
Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan
Ciwaringin Kabupaten Cirebon tanggal 01 02
September 2022 berdasarkan jenis kelamin, dapat Perempuan, 14
dilihat pada Gambar 3.
Laki-laki, 17
Gambar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
(54,8%) kasus keracunan pangan di Desa
Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten
Cirebon tanggal 01 – 02 September 2022 berjenis
kelamin laki-laki.
Gambar 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
(54,8%) kasus keracunan pangan di Desa Gambar 3. Jenis Kelamin Penderita KLB Keracunan Pangan
Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan Ciwaringin
Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten
Tanggal 01 – 02 September 2022
Cirebon tanggal 01 – 02 September 2022 berjenis
kelamin laki-laki.

5
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Faktor risiko Rekomendasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemangku Tatalaksana kasus meliputi :
hajat yang memasak, didapat informasi  Melakukan pemilahan penderita
sebagai berikut : berdasarkan ringan dan berat nya gejala
1) Bahan baku seperti ayam potong, tahu dalam rangka pengobatan penderita dan
tempe dan bumbu dapur dibeli sejak tanggal penyiapan rujukan ke rumah sakit.
30 Agustus 2022. Ayam potong dibeli dari  Pengobatan penderita terutama
dua sumber yaitu pedagang keliling dan diarahkan pada upaya penyelamatan
pedagang di pasar blok Nagrog. sesuai dengan gejala yang dialami
2) Ayam potong yang sudah dicuci dimasukan penderita.
ke freezer khusus daging. Mencegah dan memutus rantai penularan
3) Memasak dimulai pada tanggal 31 Agustus melalui :
2022 pukul 01.00 WIB, masakan selesai  Pangan yang diduga mengandung
pukul 05.00 WIB dan disajikan pada pukul racun harus disimpan dan dilarang
07.30 WIB tanpa proses pemanasan ulang untuk di konsumsi maupun digunakan
sebagai bahan campuran makanan.
Tindakan yang telah dilakukan  Sampel pangan yang diduga
Tindakan penanggulangan KLB keracunan mengandung racun agar diambil untuk
pangan di Desa Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon tanggal  Melakukan inspeksi sanitasi rutin ke
01 – 02 September 2022, adalah : tempat – tempat pengolahan pangan
a. Tatalaksana penderita. yang berada di wilayah kerja
b. Investigasi ke lokasi KLB sekaligus puskesmas.
melakukan penyuluhan perorangan tentang Surveilans Ketat meliputi :
keamanan pangan.  Mengamati secara terus menerus
c. Pengambilan sampel makanan. penemuan penderita baru selama 2
d. Surveilans ketat. (dua) kali masa inkubasi terpanjang
KLB keracunan pangan tersebut.
Kesimpulan  Membuka posko Kesehatan di lokasi
a. Telah terjadi keracunan pangan di Desa KLB selama 2 (dua) kali masa inkubasi
Galagamba Rt. 13 & 14 Rw. 7 Kecamatan terpanjang KLB keracunan pangan
Ciwaringin Kabupaten Cirebon tanggal 01 – tersebut.
02 September 2022. Penyuluhan
b. Jumlah kasus sebanyak 31 orang, sebagian Kegiatan penyuluhan agar memberikan
besar penderita (54,8%) berjenis kelamin informasi sebagai berikut :
laki-laki dan sebagian besar penderita
 Pentingnya menjaga keamanan
(45,2%) berada pada kelompok umur > 45
pangan, ciri-ciri pangan yang bersih,
tahun.
aman dan bergizi, hygiene perorangan
c. Gejala dominan yang dialami penderita
pada saat pengolahan pangan serta
adalah demam (74,2%), disusul dengan
pentingnya perilaku hidup bersih dan
diare (64,5%) mual (45,2), hanya sebagian
sehat.
kecil yang mengalami sakit kepala (22,6%)
 Segera memeriksakan diri / membawa
dan muntah (16,1%)
penderita ke fasilitas kesehatan apabila
d. Jenis pangan dengan AR dan RR tertinggi
terjadi kasus keracunan pangan.
adalah ayam bekakak (AR : 84 %, RR :
Melaporkan Hasil Kegiatan Penanggulangan
3,02) disusul oleh ayam kecap (AR : 61,4%,
KLB Keracunan Pangan
RR : 2,61%) dan nasi putih (AR : 65,7%, RR
 Melaporkan setiap penemuan kasus
: 2,52%)
baru.
e. Pangan yang menyebabkan keracunan
 Membuat laporan penyelidikan
kemungkinan besar tidak dimasak dengan
Epidemiologi KLB (W1 & kronologis)
sempurna, ayam potong yang telah
dan rencana penanggulangan KLB
disimpan dalam freezer tidak menyebabkan
secara berkala.
bakteri yang ada dalam ayam mati, bakteri
mati apabila dipanaskan dalam suhu 6000C  Membuat laporan kegiatan
selama 15 – 20 menit. penanggulangan KLB setelah KLB
dinyatakan berakhir.
6
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
BULETIN KEWASPADAAN DINI DAN RESPON
EARLY WARNING ALERT AND RESPONSE SYSTEM (EWARS)
MINGGU EPIDEMIOLOGI KE-38 TAHUN 2022
Dede Kurniawan, M.P.H

Kinerja SKDR Minggu ke-38


Kelengkapan laporan
Kelengkapan laporan minggu ke-38 di Kabupaten Cirebon, dapat dilihat pada Gambar 1 :
60 Gambar 1 menunjukkan bahwa pada
minggu ke-38 tahun 2022, seluruh
50 Puskesmas (100%) mengirimkan
laporan SKDR.
40

30

20

10

0
Jml. Puskesmas Puskesmas Lapor
G
ambar 1. Kelengkapan laporan SKDR
Kabupaten Cirebon Minggu ke-38 Tahun 2022

Ketepatan laporan
Ketepatan laporan minggu ke-38 di Kabupaten Cirebon, dapat dilihat pada Gambar 2 :
60
Gambar 2 menunjukkan bahwa pada minggu
ke-38 tahun 2022, seluruh Puskesmas 50
(100%) mengirimkan laporan SKDR tepat
waktu. 40

30

20

10

0
Jml. Puskesmas Jml. Puskesmas Lapor Tepat
Waktu

Gambar 2. Ketepatan laporan SKDR


Kabupaten Cirebon Minggu ke-38 Tahun 2022

Sinyal KLB dan Respons


Tabel 1. Distribusi sinyal KLB berdasarkan jenis Sinyal KLB yang muncul pada minggu ke-38
sebanyak 11 sinyal KLB. Distribusi sinyal KLB berdasarkan
penyakit di Kabupaten Cirebon minggu ke-38 jenis penyakit, dapat dilihat pada Tabel 1.
Tahun 2022
Jumlah Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 6 sinyal KLB,
Penyakit %
Sinyal KLB Suspek Covid merupakan jenis penyakit dengan sinyal KLB
tertinggi (83,4%)
Suspek COVID-19 5 83,4

Suspek Campak 1 16,7

Total 6 100

7
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Distribusi sinyal KLB
Tabel 2. Distribusi sinyal KLB berdasarkan Puskesmas, jenis penyakit, dan respons
dan respons berdasarkan
di Kabupaten Cirebon minggu ke-38 Tahun 2022
wilayah kerja Puskesmas,
% Sinyal % Sinyal
Penyakit yang % Sinyal dapat dilihat pada Tabel 2.
KLB KLB
No Puskesmas muncul sebagai KLB
direspons menjadi Tabel 2 menunjukkan
sinyal KLB diverifikasi
<24 jam KLB bahwa sinyal KLB
menyebar di 6 wilayah
1 Astanajapura Susp COVID-19 100 100 0
Puskesmas, seluruhnya
2 Waruroyom Susp COVID-19 100 100 0 sudah diverifikasi dan
direspons <24 jam. Tidak
3 Gebang Susp COVID-19 100 100 0 ada sinyal KLB yang
menjadi KLB.
4 Sindanglaut Susp COVID-19 100 100 0

5 Losari Susp Campak 100 100 0

6 Pamengkang Susp COVID-19 100 100 0

Morbiditas Minggu ke-38


Penyakit yang dilaporkan Tabel 3. Morbiditas di Kabupaten Cirebon
Puskesmas melalui SKDR minggu
Minggu ke-38 tahun 2022
ke-38, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 menunjukkan bahwa No. Penyakit Jml Kasus Proporsi (%)
pada minggu ke-38 terdapat 8 jenis
penyakit ditemukan dan dilaporkan. 1 Diare Akut 322 0,97
Diare akut merupakan penyakit
dengan proporsi tertinggi dari 33.076 2 Pnemonia 70 0,21
total kunjungan yang dilaporkan
Puskesmas. 3 Suspek Dengue 41 0,12

4 Suspek Demam Tifoid 24 0,07

5 Diare Berdarah/ Disentri 13 0,04

6 Suspek COVID-19 6 0,02

7 ILI (Penyakit Serupa Influenza) 4 0,01

8 Suspek Campak 1 0,003

Total Kunjungan 33.076

100
Kinerja SKDR Minggu 1-38
90
Kelengkapan dan ketepatan laporan
80
Kelengkapan dan ketepatan laporan
minggu 1-38 tahun 2022 di Kabupaten
70
Cirebon, dapat dilihat pada Gambar 3 :
60
Gambar 3 menunjukkan bahwa
50
seluruh Puskesmas telah mengirimkan
40
laporan SKDR setiap minggu (kelengkapan
30
100%) secara tepat waktu (ketepatan
20
100%).
10
0
Kelengkapan Ketepatan

Gambar 3. Kelengkapan dan ketepatan laporan SKDR


Kabupaten Cirebon Minggu 1-38 Tahun 2022

8
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Sinyal KLB dan Respons
Sinyal KLB dan respons terhadap sinyal KLB 275
minggu 1-38 tahun 2022 Kabupaten Cirebon, dapat 250
dilihat pada Gambar 4. 225
Gambar 4 menunjukkan bahwa sinyal KLB 200
175
yang muncul dari minggu ke-1 sampai dengan 150
minggu ke-38 tahun 2022 sebanyak 258 sinyal, 125
seluruhnya (100%) telah diverifikasi dan direspons 100
<24 jam. Terdapat 1 sinyal KLB yang menjadi KLB. 75
50
25
0
Jml. Sinyal KLB Jml. Sinyal KLB Sinyal KLB Sinyal KLB
Diverifikasi Direspons <24 menjadi KLB
Jam

Gambar 4. Sinyal KLB dan respons terhadap sinyal KLB


minggu 1-38 tahun 2022 Kabupaten Cirebon

Morbiditas
Penyakit-penyakit potensial KLB/wabah yang Gambar 6 menunjukkan bahwa di Kabupaten
dilaporkan oleh Puskesmas dari minggu ke-1 sampai Cirebon pada minggu ke-32 ditemukan 1 kasus
dengan minggu ke-38 tahun 2022, sebagai berikut : Malaria Konfirmasi. Berdasarkan hasil penyelidikan
epidemiologi, kasus tersebut merupakan kasus import.
1. Diare Akut
Total kasus Diare akut sampai dengan minggu 3. Suspek Dengue
ke-38 berjumlah 12.220 kasus. Distribusi kasus Total kasus Suspek Dengue sampai dengan
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 5. minggu ke-38 berjumlah 2.097 kasus. Distribusi kasus
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 5. Disitribusi kasus Diare Akut berdasarkan Gambar 7. Disitribusi kasus Suspek Dengue
minggu di Kabupaten Cirebon tahun 2022 berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022
Gambar 5 menunjukkan bahwa penemuan kasus
Diare tertinggi dilaporkan pada minggu ke-2 Gambar 7 menunjukkan bahwa kasus Suspek
sedangkan penemuan kasus Diare Akut terendah, Dengue terbanyak ditemukan di minggu ke-3 dan
dilaporkan pada minggu ke-17. terendah pada minggu ke-9.
2. Malaria Konfirmasi 4. Pneumonia
Total kasus Malaria Konfirmasi sampai dengan Total kasus Pneumoni sampai dengan minggu
minggu ke-38 berjumlah 1 kasus. Distribusi kasus ke-38 berjumlah 2.004 kasus. Distribusi kasus
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 6. berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 6. Disitribusi kasus Malaria Konfirmasi Gambar 8. Disitribusi kasus Suspek Dengue
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022 tahun 2022

9
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Gambar 8 menunjukkan bahwa kasus
Pneumonia terbanyak ditemukan di minggu ke-37 dan
terendah pada minggu ke-18.

5. Diare Berdarah/Disentri
Total kasus Diare Berdarah/Disentri sampai dengan
minggu ke-38 berjumlah 476 kasus. Distribusi kasus
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 11. Disitribusi kasus Jaundince akut
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022

Gambar 11 menunjukkan bahwa kasus Sindrom


Jaundince Akut hanya ditemukan di minggu ke-22.

8. Suspek Chikungunya
Total kasus Suspek Chikungunya sampai
dengan minggu ke-38 berjumlah 67 kasus. Distribusi
kasus berdasarkan minggu, dapat dilihat pada
Gambar 9. Disitribusi kasus Diare Berdarah/Disentri Gambar 12.
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022

Gambar 9 menunjukkan bahwa kasus Diare


Berdarah/Disentri terbanyak ditemukan di minggu ke-
20 dan terendah pada minggu ke-17.

6. Suspek Demam Thypoid


Total kasus Suspek Demam Thypoid sampai
dengan minggu ke-38 berjumlah 934 kasus. Distribusi
kasus berdasarkan minggu, dapat dilihat pada
Gambar 10.
Gambar 12 Distribusi kasus Suspek Chikungunya
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022

Gambar 12 menunjukkan bahwa kasus Suspek


Chikungunya ditemukan dalam kurun 9 minggu.
Kasus tertinggi ditemukan pada minggu ke-22.

9. Suspek Campak
Total kasus Suspek Campak sampai dengan
minggu ke-38 berjumlah 106 kasus. Distribusi kasus
Gambar 10. Disitribusi kasus Suspek Demam Thypoid
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 13.
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022

Gambar 10 menunjukkan bahwa kasus Suspek


Demam Thypoid terbanyak ditemukan di minggu ke-1
dan terendah pada minggu ke-16.

7. Sindrom Jaundince Akut


Total kasus Sindrom Jaundince Akut sampai
dengan minggu ke-38 berjumlah 1 kasus. Distribusi
kasus berdasarkan minggu, dapat dilihat pada
Gambar 11.
Gambar 13 Distribusi kasus Suspek Campak
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
tahun 2022

Gambar 13 menunjukkan bahwa kasus Suspek


Campak terbanyak ditemukan pada minggu ke-22.

10
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
10. Suspek Dipteri
Total kasus Suspek Dipteri sampai dengan 13. Influenza Like Illness (ILI)
minggu ke-38 berjumlah 2 kasus. Distribusi kasus Total kasus ILI sampai dengan minggu ke-38
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 14. berjumlah 79 kasus. Distribusi kasus berdasarkan
minggu, dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 14. Distribusi kasus Suspek Dipteri


berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon Gambar 17. Distribusi kasus ILI berdasarkan
tahun 2022 minggu di Kabupaten Cirebon tahun 2022
Gambar 14 menunjukkan bahwa kasus Suspek Gambar 17 menunjukkan bahwa kasus ILI
Dipteri sampai dengan minggu ke-38, hanya sampai dengan minggu ke-38, terbanyak ditemukan
ditemukan pada minggu ke-21 dan minggu ke-36. pada minggu ke-13.
11. Acute Flacyd Paralysis (AFP) 14. Suspek Hand, Foot, Mouth Disease (HFMD)
Total kasus AFP sampai dengan minggu ke-39 Total kasus HFMD sampai dengan minggu ke-38
sebanyak 17 kasus. Distribusi kasus berdasarkan berjumlah 5 kasus. Distribusi kasus berdasarkan
minggu, dapat dilihat pada Gambar 15. minggu, dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 15. Distribusi kasus AFP berdasarkan minggu


di Kabupaten Cirebon tahun 2022 Gambar 18. Distribusi kasus HFMD berdasarkan
minggu di Kabupaten Cirebon tahun 2022
Gambar 15 menunjukkan bahwa kasus AFP
sampai dengan minggu ke-38, terbanyak ditemukan Gambar 18 menunjukkan bahwa kasus HFMD
pada minggu ke-36 sebanyak 2 kasus. ditemukan pada minggu ke-20, 21, 22, dan 24
tertinggi minggu ke-21 sebanyak 2 kasus.
12. Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR)
Total kasus GHPR sampai dengan minggu ke-38 15. Suspek Covid-19
berjumlah 17 kasus. Distribusi kasus berdasarkan Total kasus Suspek Covid-19 sampai dengan
minggu, dapat dilihat pada Gambar 16. minggu ke-38 berjumlah 117 kasus. Distribusi kasus
berdasarkan minggu, dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 16. Distribusi kasus GHPR berdasarkan


minggu di Kabupaten Cirebon tahun 2022 Gambar 19. Distribusi kasus Suspek Covid-19
berdasarkan minggu di Kabupaten Cirebon
Gambar 16 menunjukkan bahwa kasus GHPR sampai tahun 2022
dengan minggu ke-38, terbanyak ditemukan pada Gambar 19 menunjukkan bahwa kasus Suspek Covid-
minggu ke-12 dan minggu ke-36 masing-masing 19 tertinggi ditemukan pada minggu ke-33 dan
sebanyak 2 kasus. cenderung menurun.

11
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Distribusi Kinerja SKDR Berdasarkan Unit Pelapor
Kinerja SKDR berdasarkan unit pelapor (Puskesmas) sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022 di Kabupaten
Cirebon, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekap Kinerja SKDR berdasarkan unit pelapor (Puskesmas) sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022 di
Kabupaten Cirebon
% Alert % Alert
% % ketepa % Alert
No. Puskesmas Total Alert direspons <24 Menjadi
Kelengkapan tan diverifikasi
jam KLB

1 Astanajapura 100 100 4 100 100 -

2 Astanalanggar 100 100 0 - - -

3 Babakan 100 100 8 100 100 -

4 Bangodua 100 100 3 100 100 -

5 Beber 100 100 11 100 100 -

6 Bunder 100 100 0 - - -

7 Cibogo 100 100 1 100 100 -

8 Ciledug 100 100 5 100 100 -

9 Ciperna 100 100 3 100 100 -

10 Ciwaringin 100 100 0 - - -

11 Dukupuntang 100 100 5 100 100 -

12 Gebang 100 100 10 100 100 -

13 Gegesik 100 100 0 - - -

14 Gembongan 100 100 1 100 100 -

15 Gempol 100 100 1 100 100 -

16 Gunungjati 100 100 1 100 100 -

17 Jagapura 100 100 1 100 100 -

18 Kalimaro 100 100 1 100 100 -

19 Kalimukti 100 100 3 100 100 -

20 Kaliwedi 100 100 3 100 100 -

21 Kamarang 100 100 10 100 100 -

22 Karangsari 100 100 13 100 100 -

23 Karangsembung 100 100 2 100 100 -

24 Kedaton 100 100 5 100 100 -

25 Kedawung 100 100 1 100 100 -

26 Kepuh 100 100 7 100 100 -

27 Klangenan 100 100 1 100 100 -

28 Kubangdeleg 100 100 0 - - -

29 Losari 100 100 2 100 100 -

30 Lurah 100 100 5 100 100 -

31 Mayung 100 100 4 100 100 -

12
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
32 Mundu 100 100 9 100 100 -

33 Nanggela 100 100 3 100 100 -

34 Pabedilan 100 100 3 100 100 -

35 Pabuaran 100 100 3 100 100 -

36 Palimanan 100 100 3 100 100 -

37 Pamengkang 100 100 13 100 100 -

38 Pangenan 100 100 3 100 100 -

39 Pangkalan 100 100 4 100 100 -

40 Panguragan 100 100 3 100 100 -

41 Pasaleman 100 100 2 100 100 -

42 Plered 100 100 10 100 100 10

43 Plumbon 100 100 21 100 100 -

44 Sedong 100 100 2 100 100 -

45 Sendang 100 100 3 100 100 -

46 Sidamulya 100 100 7 100 100 -

47 Sindangjawa 100 100 0 - - -

48 Sindanglaut 100 100 7 100 100 -

49 Sumber 100 100 0 - - -

50 Suranenggala 100 100 5 100 100 -

51 Susukan 100 100 0 100 100 -

52 Susukanlebak 100 100 3 100 100 -

53 Talun 100 100 0 - - -

54 Tegalgubug 100 100 0 - - -

55 Tengah Tani 100 100 6 100 100 -

56 Waled 100 100 1 100 100 -

57 Jamblang 100 100 6 100 100 -

58 Waruroyom 100 100 20 100 100 -

59 Watubelah 100 100 1 100 100 -

60 Winong 100 100 3 100 100 -

Kabupaten 100 100 258 100 100 0,3

Tabel 4 menunjukkan bahwa kelengkapan dan ketepatan pengiriman laporan dari unit pelapor sudah mencapai
100%, seluruh (100%) sinyal KLB sudah diverifikasi dan direspon <24 jam, serta hanya 1 sinyal KLB yang menjadi
KLB.

Surveilans PD3I
Surveilans Campak
Situasi surveilans Campak di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-38, dapat dilihat pada Tabel 5.

13
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Tabel 5. Situasi Surveilans Campak di Kabupaten Cirebon sampai dengan Minggu ke-38 Tahun 2022
Discar
Equiv Equiv ded
Total Positif Positif
ocal ocal Discar per 100
No. Puskesmas Populasi S uspe Camp Rubell
Camp Rubell ded ribu
k ak a
ak a pendu
duk
1 Astanajapura 57.414 0 0 0 0 0 0 0,0
2 Astanalanggar 24.189 0 0 0 0 0 0 0,0
3 Babakan 49.570 1 0 0 0 0 1 2,0
4 Bangodua 23.048 1 0 0 0 0 1 4,3
5 Beber 44.308 1 1 0 0 0 0 0,0
6 Bunder 24.359 0 0 0 0 0 0 0,0
7 Cibogo 28.176 0 0 0 0 0 0 0,0
8 Ciledug 45.881 0 0 0 0 0 0 0,0
9 Ciperna 26.474 0 0 0 0 0 0 0,0
10 Ciwaringin 41.448 0 0 0 0 0 0 0,0
11 Dukupuntang 29.507 1 0 0 0 0 1 3,4
12 Gebang 46.123 0 0 0 0 0 0 0,0
13 Gegesik 43.244 0 0 0 0 0 0 0,0
14 Gembongan 27.438 1 0 0 0 0 1 3,6
15 Gempol 20.815 0 0 0 0 0 0 0,0
16 Gunungjati 54.696 0 0 0 0 0 0 0,0
17 Jagapura 23.048 0 0 0 0 0 0 0,0
18 Jamblang 39.856 2 0 0 0 0 2 5,0
19 Kalimaro 19.616 0 0 0 0 0 0 0,0
20 Kalimukti 35.151 0 0 0 0 0 0 0,0
21 Kaliwedi 38.782 0 0 0 0 0 0 0,0
22 Kamarang 24.865 0 0 0 0 0 0 0,0
23 Karangsari 65.118 0 0 0 0 0 0 0,0
24 Karangsembung 38.356 1 0 0 0 0 1 2,6
25 Kedaton 50.458 0 0 0 0 0 0 0,0
26 Kedawung 64.980 0 0 0 0 0 0 0,0
27 Kepuh 21.773 5 0 0 0 0 5 23,0
28 Klangenan 29.537 1 0 0 0 0 1 3,4
29 Kubangdeleg 30.393 0 0 0 0 0 0 0,0
30 Losari 37.675 1 0 0 0 0 1 2,7
31 Lurah 31.872 2 0 0 0 0 2 6,3
32 May ung 21.714 1 0 0 0 0 1 4,6
33 Mundu 38.438 6 0 0 1 0 5 13,0
34 Nanggela 35.693 1 0 0 0 0 1 2,8
35 Pabedilan 27.623 0 0 0 0 0 0 0,0
36 Pabuaran 35.924 0 0 0 0 0 0 0,0
37 Palimanan 38.118 0 0 0 0 0 0 0,0
38 Pamengkang 37.827 1 0 0 0 0 1 2,6
39 Pangenan 47.633 0 0 0 0 0 0 0,0
40 Pangkalan 19.593 0 0 0 0 0 0 0,0
41 Panguragan 47.190 0 0 0 0 0 0 0,0
42 Pasaleman 21.080 0 0 0 0 0 0 0,0
43 Plered 34.775 1 0 0 0 0 1 2,9
44 Plumbon 47.676 15 0 2 1 0 12 25,2
45 Sedong 44.053 0 0 0 0 0 0 0,0
46 Sendang 17.934 0 0 0 0 0 0 0,0
47 Sidamuly a 29.071 1 0 0 0 0 1 3,4
48 Sindangjawa 29.259 0 0 0 0 0 0 0,0
49 Sindanglaut 54.162 0 0 0 0 0 0 0,0
50 Sumber 28.461 0 0 0 0 0 0 0,0
51 Suranenggala 48.094 0 0 0 0 0 0 0,0
52 Susukan 48.366 0 0 0 0 0 0 0,0
53 Susukanlebak 42.426 0 0 0 0 0 0 0,0
54 Talun 45.850 0 0 0 0 0 0 0,0
55 Tegalgubug 71.964 0 0 0 0 0 0 0,0
56 Tengah Tani 41.491 1 0 0 0 0 1 2,4
57 Waled 22.777 1 0 0 0 0 1 4,4
58 Waruroy om 63.411 60 1 1 1 1 56 88,3
59 Watubelah 42.156 1 0 0 0 0 1 2,4
60 Winong 24.759 0 0 0 0 0 0 0,0
Kabupaten 2.245.688 106 2 3 3 1 97 4,3

Tabel 4 menunjukkan bahwa 21 Puskesmas (35%) sudah mencapai target discarded rate Campak, begitu pula
untuk tingkat kabupaten sudah melebihi target 2/100.000 penduduk.

A. Surveilans Polio
Surveilans Polio dilakukan dengan menemukan sebanyak-banyaknya kasus Acute Flacyd Paralysis pada
populasi berusia <15 tahun. Situasi penemuan kasus AFP di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-38
tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel 6.

14
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Tabel 6. Situasi penemuan kasus AFP di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022
Non Polio
AFP Rate
Populasi Negatif
No. Puskesmas Total Kasus per 100 rb
<15 Tahun Polio
populasi
<15 thn
1 Astanajapura 14.908 0 0 0,0
2 Astanalanggar 6.281 0 0 0,0
3 Babakan 12.871 1 1 7,8
4 Bangodua 5.984 0 0 0,0
5 Beber 11.505 0 0 0,0
6 Bunder 6.325 0 0 0,0
7 Cibogo 7.316 0 0 0,0
8 Ciledug 11.913 2 2 16,8
9 Ciperna 6.874 0 0 0,0
10 Ciwaringin 10.762 3 3 27,9
11 Dukupuntang 7.661 0 0 0,0
12 Gebang 11.976 0 0 0,0
13 Gegesik 11.228 0 0 0,0
14 Gembongan 7.124 0 0 0,0
15 Gempol 5.404 0 0 0,0
16 Gunungjati 14.202 1 1 7,0
17 Jagapura 5.984 0 0 0,0
18 Jamblang 10.349 2 2 19,3
19 Kalimaro 5.653 0 0 0,0
20 Kalimukti 9.127 1 1 11,0
21 Kaliwedi 5.093 0 0 0,0
22 Kamarang 10.070 0 0 0,0
23 Karangsari 6.456 0 0 0,0
24 Karangsembung 16.908 0 0 0,0
25 Kedaton 9.959 0 0 0,0
26 Kedawung 13.102 0 0 0,0
27 Kepuh 16.872 0 0 0,0
28 Klangenan 7.669 0 0 0,0
29 Kubangdeleg 7.891 0 0 0,0
30 Losari 9.782 0 0 0,0
31 Lurah 8.275 0 0 0,0
32 May ung 5.638 0 0 0,0
33 Mundu 9.981 0 0 0,0
34 Nanggela 9.268 0 0 0,0
35 Pabedilan 7.172 0 0 0,0
36 Pabuaran 9.328 2 2 21,4
37 Palimanan 9.897 0 0 0,0
38 Pamengkang 9.822 0 0 0,0
39 Pangenan 12.368 0 0 0,0
40 Pangkalan 5.087 0 0 0,0
41 Panguragan 12.253 1 1 8,2
42 Pasaleman 5.473 1 1 18,3
43 Plered 9.029 0 0 0,0
44 Plumbon 12.379 0 0 0,0
45 Sedong 11.438 1 1 8,7
46 Sendang 4.656 0 0 0,0
47 Sidamuly a 7.548 0 0 0,0
48 Sindangjawa 7.597 0 0 0,0
49 Sindanglaut 14.063 0 0 0,0
50 Sumber 7.390 0 0 0,0
51 Suranenggala 12.488 0 0 0,0
52 Susukan 12.558 0 0 0,0
53 Susukanlebak 11.016 0 0 0,0
54 Talun 11.905 0 0 0,0
55 Tegalgubug 18.686 0 0 0,0
56 Tengah Tani 10.773 0 0 0,0
57 Waled 5.914 0 0 0,0
58 Waruroy om 16.465 2 2 12,1
59 Watubelah 10.946 0 0 0,0
60 Winong 6.429 0 0 0,0
Kabupaten 583.091 17 17 2,9
Tabel 6 menunjukkan bahwa 11 Puskesmas (18,3%) sudah mencapai target Non Polio AFP Rate, begitu pula
untuk tingkat kabupaten sudah melebihi target minimal 2/100.000 penduduk usia <15 tahun.

Situasi Kejadian Luar Biasa (KLB)


KLB yang terjadi di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022 sebanyak 3 KLB. Distribusi
KLB berdasarkan tempat dan waktu KLB dapat dilihat pada Tabel 7.

15
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved
Tabel 7. Situasi KLB di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022
Jumlah
No Penyakit KLB Lokasi KLB Awal KLB Akhir KLB
Kasus
1 Chikungunya Desa Depok 22 1 April 13 April
Puskesmas Waruroyom
2 DBD Puskesmas Plered 9 19 Juni 25 Juni

3 Keracunan Pangan Desa Galagamba 61 1 September 3 September


Puskesmas Ciwaringin

Tabel 7 menunjukkan bahwa sampai dengan minggu ke-38 tahun 2022 telah terjadi 3 KLB yaitu Chikungunya,
DBD, dan keracunan pangan.

Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Kelengkapan laporan minggu ke-38 mencapai 100%
b. Ketepatan laporan minggu ke-38 mencapai 100%
c. Kelengkapan laporan minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-38 mencapai 100%
d. Ketepatan laporan minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-38 mencapai 100%
e. Sinyal KLB yang muncul pada minggu ke-38 sebanyak 6 sinyal KLB, terbanyak sinyal KLB suspek Covid-19,
seluruhnya (100%) telah diverifikasi dan dan direspons <24 jam, tidak ada sinyal KLB yang menjadi KLB
f. Sinyal KLB yang muncul dari minggu ke-1 sampai minggu ke-38 sebanyak 6 sinyal KLB, seluruhnya (100%)
telah diverifikasi dan dan direspons <24 jam, 1 sinyal KLB yang menjadi KLB
g. Target discarded Campak tingkat kabupaten sudah tercapai, 21 Puskesmas sudah mencapai target
penemuan discarded Campak
h. Target non polio AFP rate tingkat kabupaten sudah tercapai, 11 Puskesmas sudah mencapai target
penemuan non polio AFP rate
i. Total KLB yang terjadi sebanyak 3 KLB.

Rekomendasi
a. Pertahankan kelengkapan dan ketepatan laporan serta respons terhadap sinyal KLB
b. Temukan dan laporkan kasus suspek Campak dan kasus AFP bagi Puskesmas yang belum mencapai target
penemuan
c. Lakukan penanggulangan KLB melibatkan lintas program dan lintas sektoral.

16
Buletin Epicon Triwulan III
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon © Copyright (2023) All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai