DASAR HUKUM:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 1996 tentang Penindakan
di Bidang Kepabeanan.
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.04/2007 tentang Pembongkaran dan
Penimbunan Barang Impor.
DESKRIPSI:
1. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan Batas-Batas tertentu di pelabuhan laut,
Bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang
sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
2. Pengawasan Pabean adalah pengawasan pembongkaran/penimbunan, pencacahan
jumlah kemasan barang impor yang dibongkar/ ditimbun, pengawalan, dan/ atau
penyegelan yang dilakukan oleh pejabat Bea dan Cukai.
3. SOP ini menjelaskan proses Persiapan Pengawasan Timbun di luar kawasan pabean,
Proses Pengawasan Timbun di luar kawasan pabean sampai pembuatan Laporan
pelaksanaan tugas berupa Laporan Pengawasan Penimbunan Barang Impor (BCL
1.2)
4. Unit Pelaksana SOP ini adalah Seksi Penindakan dan Penyidikan.
PERSYARATAN:
1. Pengawasan penimbunan barang impor di luar kawasan pabean dilaksanakan
setelah mendapat izin persetujuan penimbunan di luar kawasan pabean oleh Kepala
Kantor.
2. Pengawasan tersebut dengan memperhatikan dokumen : a. Pengajuan permohonan
penimbunan barang impor di tempat penimbunan milik importir atau kuasanya di luar
kawasan pabean beserta lampiran; b. Berita Acara Pemeriksaan Lokasi (BA
Pemeriksaan Lokasi).
BIAYA:
Tidak dipungut biaya.
Kepala Kantor,
Mengetahui,
Kepala Kantor,