Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA PT. SENTRAL KREASI KENCANA

Disusun oleh :
CITRA WULANDARI
DITA AYU APSARI
MERALDA ASYLA MUMTADZ
NURRISMAWATI
VIVIE ALAYDA JALIL

SMK NEGERI 58 JAKARTA


JL. SMIK, Bambu Apus/TMII Cipayung, Jakarta Timur 13890
Telp. (021) 8446304, 8442072 Fax. (021) 8442072

i
HALAMAN PENGESAHAN

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan SMK Negeri 58 Jakarta tahun 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 4 April 2023 sampai dengan tanggal 27 Juni 2023.
Program tersebut akan bertempat di PT SENTRAL KREASI KENCANA.

Bidang Keahlian: Logam dan Perhiasan


Program Keahlian: Kriya Kreasi Logam dan Perhiasan
Jumlah anggota PKL: 5 Orang

Disetujui dan disahkan oleh :


Guru Pembimbing

Yongki Danang Prasetyo, S.Pd


NIP : 198605302022211019

Diketahui oleh :
Kepala Sekolah SMKN 58 JAKARTA

Dra. Maria Ulfa Agustin

ii
NIP : 196608081991032005

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan limpahan rezeki dan karunia kepada kita semua sehingga penyusun mampu
membuat Laporan Kerja Industri (Prakerin) ini.
Laporan Prakerin ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada program
pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 58 Jakarta. Prakerin merupakan salah
satu kegiatan yang penting dalam rangka mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja.
Lokasi magang yang kami jalani adalah di PT Sentral Kreasi Kencana, sebuah perusahaan
ternama di bidang perhiasan emas.
Lewat kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang sudah membantu dalam pelaksanaan praktik dan pembuatan Laporan Praktik Kerja Industri
ini. Rasa terima kasih itu kami sampaikan kepada:
1. Ibu Dra. Maria Ulfa Agustin, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 58 Jakarta;
2. Bapak Rendy. selaku manager dari pihak perusahaan;
3. Ibu Putri, selaku asisten manager dari pihak perusahaan
4. Bapak Yongki Danang Prasetyo, S.Pd., selaku pembimbing dari pihak sekolah;
5. Bapak Ibu guru di Sekolah SMK Negeri 58 Jakarta; dan
6. Rekan satu angkatan
Akhir kata, kami berharap laporan Prakerin ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
serta menjadi dokumentasi yang berharga untuk mengenang perjalanan dalam menjalani Prakerin
di PT Sentral Kreasi Kencana.

Jakarta, 10 Juli 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iv
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
1.3 Manfaat........................................................................................................................................1
1.4 Ruang Lingkup............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.....................................................................................................3
2.1 Latar Belakang Perusahaan..........................................................................................................3
2.2 Proses Pembuatan Perhiasan........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
3.1 Proses Pembuatan Perhiasan........................................................................................................4
BAB IV.....................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
4.2 Saran..........................................................................................................................................10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan, dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha/industri. Kegiatan prakerin dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan menjadi titik tolak ukur mencapai mutu tenaga kerja
agar dapat berkompetisi di dunia global. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
kreativitas, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan siswa untuk memasuki dunia kerja yang
sebenarnya.

1.2 Tujuan
a.) Meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan menjadi titik tolak ukur mencapai mutu tenaga
kerja agar dapat berkompetisi di dunia global
b.) Menumbuhkan dan mengembangkan sikap profesional yang dibutuhkan peserta didik dalam
memasuki dunia kerja nantinya
c.) Membentuk serta memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih serius dan bersemangat
dalam mencapai cita-cita

1.3 Manfaat
a.) Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dalam berprestasi
b.) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
c.) Menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
saat ini
d.) Peserta didik mampu berinteraksi, berkomunikasi, dan meski rasa tanggung jawab serta
disiplin yang tinggi
e.) Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan dunia industri atau usaha

1.4 Ruang Lingkup

1
Dalam kegiatan prakerin yang sudah kita laksanakan selama 3 bulan, dari 5 Januari 2022
s/d 30 Maret 2022 di PT. SENTRAL KREASI KENCANA banyak sekali ilmu yang kita
dapatkan dan kegiatan yang kita lakukan.
Berikut hal-hal yang dilakukan pada masa praktik kerja lapangan:
⁃ WAX disusun oleh Dita Ayu Apsari
⁃ RAKIT disusun oleh Meralda Asyla M.
⁃ BOMBING disusun oleh CITRA WULANDARI
⁃ GRAFIR disusun oleh NURRISMAWATI
⁃ PPIC disusun VIVIE ALAYDA JALIL

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan


PT Sentral Kreasi Kencana (SKK Jewels) merupakan perusahaan perhiasan emas dengan
pertumbuhan bisnis paling pesat di Indonesia. SKK Jewels memiliki 3 brand ternama – Hala
Gold, Sandra Dewi Gold & ILY Gold – yang dipasarkan ke seluruh toko emas di Indonesia.
Tidak hanya sukses membangun kedua brand tersebut dalam waktu yang cukup singkat, SKK
Jewels juga merupakan satu-satunya perusahaan perhiasan di Indonesia dengan sertifikasi SNI
kadar emas pas oleh Kementerian Perindustrian.
Contact:
CMK Studio, 1st Floor, Jl. Suci No.8, Ciracas. 13750
Kota Administrasi Jakarta Timur , DKI Jakarta
Indonesia

2.2 Proses Pembuatan Perhiasan


Pembuatan perhiasan yang dilakukan pada perusahaan ini meliputi 3 proses:
a.) Wax
Wax merupakan sebuah proses dalam membuat cetakan model perhiasan yang akan dibuat
nantinya, dengan bahan yang digunakan dengan sebutan ‘lilin’. Dalam proses ini, ada beberapa
hal yang harus dilakukan. Proses ini meliputi wax preparation, stone wax setting , sprue fixing &
tree making, dan finishing.
b.) Casting
Casting merupakan proses kedua dalam membuat perhiasan. Pada proses ini, lilin yang sudah
melewati berbagai tahapan di proses sebelumnya akan melanjutkan tahapan di proses casting.
Lilin akan dicetak dengan cairan leburan emas yang sudah diatur sesuai standar perusahaan.
c.) Gold
Proses ini merupakan langkah terakhir untuk membuat perhiasan yang sudah dibentuk dan
dicetak agar dapat segera dipasarkan. Proses ini meliputi beberapa tahapan seperti grinding,
kiting, metal work, bombing, SK manual atau risetting, polishing, laser assembly, dan plating.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembuatan Perhiasan


Pembuatan perhiasan terdiri dari beberapa proses :
a.) Master (perak)
Perak adalah contoh model yang nantinya akan dicetak ke dalam bentuk rubber
b.) Rubber
Alat cetak yang terbuat dari karet yang didalamnya berbentuk model dengan berbagai macam
model perhiasan
c.) Wax injection
Proses utama dari pembuatan perhiasan yang cara pengerjaannya yaitu melakukan pemasukan
karet yang berbentuk sesuai model, lalu dimasukan ke lubang mesin wax yang akan
mengeluarkan lilin. Setelah kering, barulah bisa dibuka dan dilihat hasilnya.
Alat-alat yang dibutuhkan:
- Mesin wax
- Lilin wax
- Vacum
d.) Finishing (1)
Pengerjaannya adalah dengan membersihkan sisa-sisa lilin yang tidak sesuai dengan model agar
menghasilkan bentuk yang sempurna.
Alat-alat yang dibutuhkan:
- Microscop
- Tank potong
- Pisau lilin (Lecron wax)
- Lampu
e.) Pemasangan batu (stone wax setting)
Proses pemasangan batu pada lilin yang sudah berbentuk model dan sudah di finishing.

4
Alat-alat yang dibutuhkan:
- Microscop
- Tank potong
- Pisau lilin (Lecron wax)
- Vacum hailea (fungsinya untuk pemasangan batu zircon)
- Lampu
f.) Pemasangan Sprue
Sprue adalah proses penambahan lilin pada model yang bertujuan sebagai alat bantu aliran emas.
Sprue juga banyak berbagai macam bentuk mulai dari yang kecil hingga besar. Pada proses sprue
juga ada pemasangan tuing, yaitu lilin kecil yang berfungsi untuk melancarkan cairan emas yang
berada di tengah-tengah model.
g.) Pemasangan pohon (Tree Making)
Model yang sudah dicetak dari wax sampai ke sprue ditempelkan ke pohon lilin yang awalnya
hanya sebuah batang polos hingga menjadi pohon lilin. Lilin yang digunakan ada beberapa jenis,
yaitu lilin biru, lilin ungu (direct casting), dan lilin merah.
Pada dasarnya proses ini menggunakan lilin biru, namun ada beberapa model yang harus
menyesuaikan dengan lilin lainnya agar mendapatkan hasil yang sempurna, karena setiap lilin
mempunyai ciri khas tekstur dan tingkat kecairan yang harus disesuaikan dengan model yang
diinginkan.
Lilin ungu (direct casting) merupakan lilin yang terbuat dari cairan yang lebih cair dan lunak jika
dibandingkan dengan lilin biru. Lilin ungu juga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam
proses pencetakannya.
Lilin merah disebut juga dc uniway. Lilin merah mempunyai sifat bahan yang lebih keras jika
dibandingkan dengan dua lilin Lainnya. Pada umumnya, lilin merah dicetak menggunakan mesin
uniway sehingga menyebabkan proses finising-nya memakan banyak waktu karena memiliki
banyak komponen yang tidak diperlukan sehingga harus dibersihkan secara manual.
h.) Finishing (2)
Semua proses yang dilewati pada tahap ini tentu saja harus melewati proses QC (Quality
Control) di prosesnya masing-masing, lalu setelah itu baru boleh melanjutkan ke proses
berikutnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kegagalan yang akan terjadi.
i.) Gold

5
Proses ini merupakan proses terakhir setelah terbentuknya cairan emas yang dimasukkan ke
dalam cetakan lilin. Bentuknya akan menyerupai model yang telah ditentukan. Pada proses ini,
ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:

 Grinding

Proses ini merupakan proses pemotongan batang-batang lilin beserta bentuknya dari pohon
lilin. Selain itu, di proses ini juga dilakukan pembuangan sisa-sisa potongan emas yang
melebihi dari bentuk cetakan. Tentu saja pada proses ini tetap melewati tahapan quality
control untuk menyesuaikan bentuk yang berlaku agar dapat memasuki proses selanjutnya
yaitu rakit.

 Rakit

Proses rakit merupakan proses merakit perhiasan menjadi bentuk yang lebih sempurna
dengan model yang sesuai. Proses ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu metalwork dan Rakit
Chain (laser). Rakit chain adalah kegiatan merangkai perhiasan yang memang harus
dirangkai agar mendapatkan model yang diinginkan. Contoh hasil dari proses rakit chain
yaitu gelang sisik naga.

Gambar 3.1 Gelang Sisik Emas


Sumber: Priceza.com

 Bombing

Bombing merupakan proses pencucian perhiasan menggunakan cairan kimia dengan suhu
rata-rata. Proses inilah yang nantinya akan menghasilkan warna emas sesungguhnya.

 PB (pasang batu) - Polesh - Grafir

Sesuai dengan namanya, polis merupakan proses mempoles yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih bersih setelah melalui proses-proses sebelumnya. Proses ini
harus disesuaikan dengan bentuk perhiasannya. Beberapa perhiasan harus dipasangi batu

6
terlebih dahulu secara manual (dengan syarat batu harus memiliki ukuran di atas 3 mm). Jika
model perhiasan tidak membutuhkan batu, maka proses ini tidak perlu dilalui.
Jika sudah melewati kedua tahapan tersebut maka perhiasan akan memasuki tahap Grafir.
Proses grafir ialah proses pemberian watermark brand pada perhiasan. Proses ini
menggunakan mesin grafir (laser kecil) dengan dibantu aplikasi E2CCD.

 Plating

Gold plating adalah metode menambah lapisan emas ke permukaan logam lain, seperti perak.
Selain itu gold plating juga dapat dilakukan pada logam lain.
Beberapa obat yang digunakan untuk plating perhiasan, diantara nya yaitu :
1. Rhodium (digunakan untuk plating perhiasan berwarna putih)
2. BPMA (BPMA ini digunakan untuk plating perhiasan berwarna kuning)
Warna kuning pada plating perhiasan memiliki 3 jenis obat yang berbeda, diantaranya :
(1) BPMA obat ini memiliki warna kuning rosegold
(2) BPMD obat ini memiliki warna kuning terang
(3) AURUNA 104 obat ini memiliki warna yang sama dengan BPMD yaitu kuning
terang
3. Rosegold
Aturan waktu setiap obat dalam tahap plating perhiasan:

No. Nama Obat Suhu Timer Ampere


1. BPMA ± 50° 15 detik 7.0
2. BPMD ± 60° 40 detik 5.0
3. Rosegold ± 60° 30 detik 9.0
4. Rhodium ± 40° 7 detik 3.6
5. Anti Tarnish ± 55° 200 detik 5.0
Tabel 3.1 Tabel Aturan Setiap Obat dalam Tahap Plating Perhiasan

Anti tarnish untuk lapisan setelah pewarnaan BPMA, Tujuannya agar tidak mudah
mengalami oksidasi atau tarnish. Di bagian plating, ada juga yang dinamakan dengan croom,
yaitu tempat pewarnaan atau pelapisan barang (perhiasan) dan membersihkan barang (perhiasan)
yang belum sepenuhnya bersih dari obat poles.

7
Chrome plating adalah proses pelapisan logam dengan lapisan chromium yang kuat dan
tahan lama. Tujuannya adalah untuk mempercantik barang kemas tersebut. Barang kemas yang
mempunyai chrome akan nampak lebih cantik dan kekinian. Sampai masanya, cat chrome itu
akan hilang dan warna emas akan kembali pada warna asalnya.

3.2 Intruksi kerja


I. PERSIAPAN
 Ikat barang menggunakan kawat

II. PELAKSANAAN
 Lakukan pencucian menggunakan larutan basa (degresing)
(•) selama ± 5 menit
 Angkat gantungan kemudian bilas menggunakan air mengalir
(•) sampai tidak berbuih
 Lakukan pencucian menggunakan larutan asam
(•) selama ± 20 detik
 Angkat gantungan kemudian bilas menggunakan air mengalir
(•) sampai tidak berbuih
 Celupkan barang di aquabides
 Celupkan kelarutan elektrolit
(•) selama ± 1 menit
(•) dialiri listrik 2.5 - 5 volt
 Angkat gantungan kemudian bilas menggunakan air mengalir
(•) sampai tidak berbuih
 Celupkan gantungan kedalam H2So4 industri
(•) selama ± 1 menit
 Angkat gantungan kemudian bilas menggunakan air mengalir
(•) sampai tidak berbuih
 Rendam di aquabides

8
(•) selama ± 1 menit
(•) temperatur 70°C atau 90°C
 Keringkan menggunakan alat steam

III. PENYELESAIAN
 Taruh kembali barang di PRO
Selain plating pewarnaan dalam perhiasan dan proses croom, terdapat proses sunblast (doff)
 Sunblast (DOFF)
Sandblasting adalah proses penyemprotan abrasive material biasanya berupa pasir silika atau
steel grit dengan tekanan tinggi pada suatu permukaan dengan tujuan untuk menghilangkan
material kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli, dan lain-lain.
 Proses Sunblast (DOFF)
- Setelah proses poleshing barang (perhiasan) dicuci melalui mesin ultrasonic dan
degresing (geter).
- Setelah itu barang (perhiasan) dikeringkan melalui hairdryer
(•) Jika doff ingin divariasi, maka bagian yang tidak di doff ditutupi dengan lakban kertas
mengikuti sesuai bentuk perhiasan nya.
(•) Jika tidak divariasi, setalah proses pengeringan barang (perhiasan) boleh langsung di
proses semprot (sunblast).
(•) proses semprot (sunblast) menggunakan bahan pasir silika atau steel grift melalui
mesin sunblast dengan teknik penyemprotan pada perhiasan.
Sunblast bertujuan agar warna gradasi pada perhiasan terlihat lebih timbul dan
permukaan nya berbeda lebih kasar pada permukaan emas aslinya.
CATATAN:
1. Plating pewarnaan pada perhiasan maupun croom, prosesnya sama saja yang
membedakan hanya jenis obat nya
2. Proses croom menggunakan jenis obat rhodium (warna putih)
 Casting
Casting merupakan proses penuangan leburan cairan emas ke dalam cetakan yang sudah
melalui tahap quality control. Pada proses ini, cetakan lilin akan melalui berbagai proses yang
ada seperti penuangan Gips ke dalam cetakan, proses pengurangan udara yang ada di dalam
Gips, lalu dioven sampai cairan Gips membeku, dan dilanjutkan dengan memasukkan

9
Leburan cairan emas. Setelah proses itu, cetakan akan di-oven kembali selama kurang lebih
delapan jam dengan suhu yang tinggi sesuai dengan ketentuan yang ada. Setelah di-oven,
maka pohon yang sudah di casting harus dibersihkan Dari Gips yang masih merekat. Jika
sudah, maka baru bisa memasuki proses berikutnya yaitu proses Gold.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Program magang di PT Sentral Kreasi Kencana (SKK Jewels) memberikan kesempatan
berharga bagi kami untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis dalam industri
perhiasan emas. Selama magang, para peserta diberikan kesempatan untuk terlibat dalam
berbagai tahap pembuatan perhiasan, seperti wax, casting, dan gold, serta proses tambahan
seperti plating, croom, dan sunblast.
Melalui magang ini, kami dapat belajar tentang teknik dan proses pembuatan perhiasan
yang meliputi persiapan wax, pemasangan batu, pohon lilin, casting, dan tahapan akhir seperti
rakit, bombing, dan plating. Mereka juga akan terlibat dalam proses quality control yang ketat
untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
Program magang ini memberikan kesempatan berharga bagi kami untuk mengembangkan
keterampilan dalam industri perhiasan emas dan memperoleh wawasan praktis tentang
operasional perusahaan perhiasan yang sukses. Dengan demikian, program magang di SKK
Jewels memberikan landasan yang kuat bagi kami untuk membangun karir yang sukses di
industri perhiasan emas.

4.2 Saran
Menambahkan variasi dan eksposur lebih lanjut terhadap berbagai proses pembuatan
perhiasan akan memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi para peserta magang. Misalnya,
melibatkan mereka dalam tahap desain perhiasan, penelitian tren pasar, atau pengembangan
produk baru.

10

Anda mungkin juga menyukai