Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IDENTIFIKASI BAHAYA DI LABORATORIUM

A. Tujuan:
Mengetahui dan mengenal masalah K3 di laboratorium medis.

B. Alat dan Bahan


1. Alat tulis, kertas dan alas untuk menulis.
2. Catatan aktivitas, kamera untuk memfoto tempat dan bahan atau alat yang memiliki
faktor bahaya.
3. Jas Praktikum

C. Petunjuk Praktikum
1. Untuk Mahasiswa Reguler
a. Lihat video pada tautan berikut ini:https://www.youtube.com/watch?
v=LcGvUyv8c3s
https://www.youtube.com/watch?v=_3dLdy3dzfY
https://www.youtube.com/watch?v=DDpfVirWTLk
https://www.youtube.com/watch?v=Wy8oK8Jnr5k

b. Identifikasi faktor bahaya kimia, fisika, biologi, ergonomi, dan psikologi pada
video tersebut (tidak harus di video yang sama). Sertakan dengan screenshot dari
video tersebut yang menunjukkan faktor bahaya.
c. Susun langkah pengendalian yang mungkin dilakukan untuk mengatasi masing-
masing faktor bahaya tersebut.

2. Untuk Mahasiswa Alih Jenjang


a) Identifikasi faktor bahaya kimia, fisika, biologi, ergonomi, dan psikologi pada
tempat kerja masing-masing. Sertakan dengan foto menunjukkan potensi faktor
bahaya.
b) Susun langkah pengendalian yang mungkin dilakukan untuk mengatasi masing-
masing faktor bahaya tersebut.

Batas waktu pengumpulan tugas adalah 2 minggu sejak deskripsi tugas diuplod di
elearning.

3. Kriteria Penilaian
a. Ketepatan waktu pengumpulan
b. Kesesuaian dengan tugas/materi yang diberikan
c. Tata tulis
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM K3 LABORATORIUM PELAYANAN DARAH

Nama : Martawati Pohilihu


NPM : 201206018
Kelas : Reguler

Judul Praktikum: PRAKTIKUM IDENTIFIKASI BAHAYA DI LABORATORIUM

1. Faktor Bahaya Kimia


a. Potensi Bahaya (sertakan dengan screenshot/Foto)
o Bahan kimia beracun (Toxic)
o Bahan kimia korosif (corrosive)
o Bahan kimia mudan terbakar (flammable)
o Bahan kimia mudah meledak (Explosive)
o Bahan kimia oksidator (oxidation)
o Gas bertekanan (compresed Gases)
b. Pengendalian
1. menghilangkan sumber potensi bahaya kimia dari Tempat Kerja;
2. mengganti bahan kimia dengan bahan kimia Lain yang tidak mempunyai potensi
bahaya atau potensi bahaya yang lebih rendah;
3. memodifikasi proses kerja yang menimbulkan sumber potensi bahaya kimia;
4. mengisolasi atau membatasi pajanan sumber potensi bahaya kimia;
5. Menyediakan sistem ventilasi;
6. membatasi pajanan sumber potensi bahaya kimia melalui pengaturan waktu kerja;
7. merotasi Tenaga Kerja ke dalam proses pekerjaan yang tidak terdapat potensi
bahaya bahan kimia;
8. penyediaan lembar data keselamatan bahan dan label bahan kimia;
9. penggunaan alat pelindung diri yang sesuai;
10. pengendalian lainnya sesuai dengan tingkat risiko.

2. Faktor Bahaya Fisika


a. Potensi Bahaya (sertakan dengan screenshot/Foto)
 Iklim Kerja
 Kebisingan
 Getaran
 Gelombang Radio atau Gelombang Mikro
 sinar Ultra Ungu (Ultra Violet)
 Medan Magnet Statis
 Tekanan udara Ekstrim
 Pencahayaan

b. Pengendalian
1.Pengendalian Iklim Kerja.
1. Menghilangkan sumber panas/dingin
2.Mengganti dengan alat/bahan yang lain
3Mengisolasi sumber panas/dingin
4.Sistem ventilasi yang baik
5.Menyediakan air minum
6.Membatasi waktu
7.Menggunakan APD yang sesuai
2. Pengendalian Kebisingan
a. Menghilangkan sumber bising
b. Mengganti dengan alat lain
c.Memasang peredam suara
d.Membatasi waktu pajanan
e.Menggunakan APD yang sesuai
3. Pegendalian Getaran
a. Menghilangkan sumber getaran
b. Mengganti dengan alat lain
c.Memasang peredam getaran
d.Membatasi waktu pajanan
e.Menggunakan APD yang sesuai
4. Pengendalian Gelombang Radio atau Gelombang Mikro
a. Menghilangkan sumber radiasi
b.Memasang proteksi radiasi
c.Membatasi waktu pajanan
d.Menggunakan APD yang sesuai
5. Pengendalian sinar Ultra Ungu (Ultra Violet)

a. Menghilangkan sumber radiasi


b.Memasang proteksi radiasi
c.Memberikan jarak aman terhadap sumber

d.Membatasi waktu pajanan


e.Menggunakan APD yang sesuai
6. Pengendalian Medan Magnet Statis
a. Menghilangkan sumber medan magnet statis
b.Mengganti dengan alat lain
c.Mengisolasi sumber medan magnet statis
d.Membatasi waktu pajanan
e.Mengatur jarak aman
f.Menggunakan APD yang sesuai
7. Pengendalian Tekanan udara Ekstrim
a.Menghindari sumber bahaya tekanan udara ekstrem

b.Membatasi waktu pajanan


c.Menggubakan baju kerja dan APD yang sesuai
8. Pengendalian Pencahayaan
a. Mendesain ruangan agar mendapatkan pencahayaan yang cukup
b.Menggunakan sarana pencahayaan darurat

3. Faktor Bahaya Biologi


a. Potensi Bahaya (sertakan dengan screenshot/Foto)
a.mikro organisma dan/atau toksinnya;
b.arthopoda dan/atau toksinnya;
c.hewan invertebrata dan/atau toksinnya;
d.alergen dan toksin dari tumbuhan;
e.binatang berbisa;
e.binatang buas; dan
f.produk binatang dan tumbuhan yang berbahaya lainnya.

b. Pengendalian
a.menghilangkan sumber bahaya Faktor Biologi dari Tempat Kerja;
b.mengganti bahan, dan proses kerja yang menimbulkan sumber bahaya Faktor
Biologi;
c..mengisolasi atau membatasi pajanan sumber bahaya Faktor Biologi;
d.menyediakan sistem ventilasi;
e.mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber bahaya Faktor
Biologi;
f.menggunakan baju kerja yang sesuai;
4. Faktor Bahaya Ergonomi
a. Potensi Bahaya (sertakan dengan screenshot/Foto)
 cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat melakukan
pekerjaan
 desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan antropometri
Tenaga Kerja
 pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja.

b. Pengendalian
a.menghindari posisi kerja yang janggal;
b.memperbaiki cara kerja dan posisi kerja;
c.mendesain kembali atau mengganti Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain
Tempat Kerja, dan peralatan kerja;
d.memodifikasi Tempat Kerja, objek kerja, bahan, desain Tempat Kerja, dan
peralatan kerja;
e.mengatur waktu kerja dan waktu istirahat;
f.melakukan pekerjaan dengan sikap tubuh dalam posisi netral atau baik; dan/atau
g.menggunakan alat bantu.

5. Faktor Bahaya Psikologi


a. Potensi Bahaya (sertakan dengan screenshot)
a.ketidakjelasan/ketaksaan peran;
b.konflik peran;
c.beban kerja berlebih secara kualitatif;
d.beban kerja berlebih secara kuantitatif;
e.pengembangan karir; dan/atau
f.tanggung jawab terhadap orang lain.
b. Pengendalian

a.melakukan pemilihan, penempatan dan pendidikan pelatihan bagi Tenaga Kerja;


b.mengadakan program kebugaran bagi Tenaga Kerja;
c.mengadakan program konseling;
d.mengadakan komunikasi organisasional secara memadai;
e.memberikan kebebasan bagi Tenaga Kerja untuk memberikan masukan dalam
proses pengambilan keputusan;
f.mengubah struktur organisasi, fungsi dan/atau dengan merancang kembali
pekerjaan yang ada;
g.menggunakan sistem pemberian imbalan tertentu; dan/atau
h.pengendalian lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai