DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
Di era digital saat ini, perangkat lunak (software) telah mengalami revolusi perkembangan yang
signifikan. Dalam beberapa dekade pertama komputerisasi, tantangan utama berada pada
pengembangan perangkat keras (hardware). Namun, seiring berjalannya waktu, perangkat lunak
telah menjadi aspek yang tak terpisahkan dari dunia teknologi. Perkembangan perangkat lunak
telah membuka jalan bagi transformasi digital yang cepat dan inovasi yang tak terhitung
jumlahnya.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan revolusi perkembangan perangkat lunak dan
dampaknya pada dunia yang kita tinggali saat ini. Kami akan membahas perubahan paradigma
dalam pengembangan perangkat lunak, penerapan sistem terdistribusi, serta dampaknya pada
demokratisasi pengetahuan, transformasi bisnis, dan kolaborasi.
Tantangan awal dalam pengembangan perangkat lunak adalah kekurangan sumber daya
manusia yang terampil dan kurangnya pemahaman tentang perangkat lunak itu sendiri. Pada
masa itu, pengembangan perangkat keras menjadi fokus utama, sedangkan perangkat lunak
dianggap sebagai "pelengkap" yang kurang penting.
Sistem dan Aplikasi Perangkat lunak dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sistem
perangkat lunak dan perangkat lunak aplikasi. Sistem perangkat lunak bertanggung jawab untuk
mengelola operasi internal komputer, sementara perangkat lunak aplikasi digunakan langsung
oleh pengguna akhir untuk melaksanakan tugas tertentu, seperti pengolahan kata, desain grafis,
atau pengelolaan basis data.
Perintah, Struktur Data, dan Dokumen Perangkat lunak terdiri dari serangkaian perintah
(commands), struktur data, dan dokumen yang berfungsi sesuai dengan yang diinginkan saat
dieksekusi. Perintah memberikan instruksi kepada komputer, struktur data menyimpan informasi
yang diperlukan, dan dokumen memberikan panduan dan dokumentasi untuk pengguna dan
pengembang.
Perangkat lunak saat ini semakin mengandalkan sistem terdistribusi, di mana berbagai
komponen perangkat lunak bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Sistem
terdistribusi memungkinkan skalabilitas, kehandalan, dan kinerja yang lebih baik. Dengan
adanya sistem terdistribusi, perangkat lunak dapat berjalan di lingkungan yang kompleks
dan memproses volume data yang besar.
Perangkat lunak telah menjadi katalisator utama dalam transformasi digital di berbagai
industri. Dengan adanya perangkat lunak yang inovatif, bisnis dapat mengoptimalkan
operasi mereka, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pengalaman yang lebih baik
kepada pelanggan. Perangkat lunak juga memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara
individu dan tim, mendorong terciptanya ide-ide baru dan solusi yang lebih baik.
III. Tantangan dalam Pengembangan Perangkat Lunak Modern
Perangkat lunak tidaklah statis. Perubahan kebutuhan pengguna, teknologi baru, dan
tuntutan bisnis sering kali memerlukan pembaruan dan perubahan pada perangkat lunak
yang ada. Pemeliharaan perangkat lunak yang efektif dan perubahan yang terkoordinasi
menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pengembang.
Perangkat lunak modern sering kali memiliki kompleksitas yang tinggi dan skala
pengembangan yang besar. Pengembangan perangkat lunak yang melibatkan banyak komponen,
tim yang terdistribusi, dan integrasi dengan sistem lain memerlukan manajemen proyek yang
cermat, pengujian yang teliti, dan pemantauan yang terus-menerus.
Perangkat lunak telah mengubah cara bisnis beroperasi. Dengan adanya perangkat lunak
yang inovatif, bisnis dapat mengotomatisasi proses, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan
rantai pasokan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
VI. Sejarah Perkembangan Perangkat Lunak
Pada era ini, perangkat lunak dikembangkan secara manual dengan pemrograman yang
dilakukan dengan menggunakan bahasa mesin dan bahasa rakitan.
Pada tahun 1950-an, muncul bahasa pemrograman tingkat tinggi pertama, seperti Fortran
dan LISP, yang memungkinkan pemrograman yang lebih abstrak.
Munculnya bahasa pemrograman seperti C, C++, dan Java yang memiliki dampak besar
dalam pengembangan perangkat lunak.
Metode pengembangan perangkat lunak seperti model Spiral dan RAD (Rapid
Application Development) mulai berkembang.
4. Era Internet dan Perangkat Lunak Berbasis Web (akhir 1990-an - awal 2000-an):
Kemunculan World Wide Web (WWW) mengubah cara perangkat lunak dibangun dan
digunakan.
Bahasa pemrograman seperti JavaScript dan PHP digunakan untuk pengembangan web.
Penggunaan basis data terkait web (contoh: MySQL) dan aplikasi web mulai populer.
5. Era Perangkat Lunak Terbuka dan Sumber Terbuka (2000-an - saat ini):
Perangkat lunak sumber terbuka (open source) seperti Linux, Apache, dan Mozilla
Firefox menjadi lebih populer.
Munculnya kerja kolaboratif dalam pengembangan perangkat lunak, dengan komunitas
pengembang yang besar.
Model pengembangan Agile dan DevOps mulai mendominasi.
Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin menjadi tren utama dalam perkembangan
perangkat lunak, dengan penggunaannya dalam aplikasi seperti chatbots, pengenalan
wajah, dan analisis data.
Perangkat lunak berbasis cloud dan komputasi terdistribusi semakin umum.