Kelas : D3SI-47-02
NIM : 607012300037
1. Sejarah:
a 1960-1970: Pada awal sejarah pengembangan perangkat lunak, pendekatan yang umum
adalah model air terjun. Namun, pendekatan ini sering kali mempunyai masalah dengan
komunikasi antara pengembang dan pemangku kepentingan, dan kesulitan dalam menjelaskan
persyaratan rinci sebelum pengembangan dimulai. B. Awal 1970-an: Pada masa ini, munculnya
bahasa pemrograman tingkat tinggi dan komputer mikro memungkinkan pengembang untuk
lebih cepat menciptakan prototipe perangkat lunak. Prototipe adalah model awal dari perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk memahami kebutuhan pengguna dengan lebih baik. Ini
adalah awal dari pendekatan prototipe dalam pengembangan perangkat lunak. c. Tahun 1980-
an: Prototipe semakin digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, terutama untuk
proyek-proyek yang kompleks dan besar. Model pengembangan prototipe mulai bermunculan,
seperti model spiral yang mengandung unsur-unsur model prototipe. D. 1990an: Metode
prototyping semakin matang dan menjadi pendekatan penting dalam SDLC. Beberapa metode,
seperti Rapid Application Development (RAD) dan Extreme Programming (XP), mengadopsi
prinsip prototyping dalam pengembangan perangkat lunak. e. Abad ke-21: Seiring kemajuan
teknologi, model perangkat lunak berbasis prototipe semakin serbaguna. Perangkat lunak dan
aplikasi yang kompleks sering kali menggunakan prototipe sebagai sarana untuk
mendemonstrasikan fungsionalitas kepada pemangku kepentingan sebelum pengembangan
penuh dimulai.
2. Fitur:
a) Pemilihan fungsi
B. Persiapan sistem informasi
C. Keputusan pengadilan
D. Penggunaan tambahan
3. Keuntungan:
A. Pengguna terlibat
B. Early Defect Detection
c. Early Missing Functionality Detection
d. Quick User Feedback
e. Solve Confusing Functionality
4. Kelemahan :
a. Users May Confused
b. Scope of the System may expand
c. Reuse the existing prototyping to build the actual system
d. Risk of insufficient requirement analysis
e. Too much effort on building protoypes
_
5. Gunakan prototipe SDLC ketika:
A. Komitmen kepada pengguna
Berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan pengguna terkait pengembangan aplikasi
b) banyak perubahan
Digunakan ketika proyek memerlukan banyak perubahan dari kami atau terus berubah. C.
Proyek kecil dan menengah
Model prototipe lebih cocok untuk proyek skala kecil dan menengah, yang memungkinkan
fleksibilitas dalam menjelaskan dan menguji solusi dari waktu ke waktu. d. Proyek dengan
Kendala Waktu yang Ketat
Model prototipe juga dapat digunakan dalam situasi proyek dengan jadwal yang ketat.
Prototipe dapat memungkinkan tim untuk fokus pada pengembangan fitur utama atau inti
terlebih dahulu, dan sementara itu, pemangku kepentingan dapat mulai menggunakan fitur-
fitur yang sudah ada.