Anda di halaman 1dari 51

Pemetaan Kebutuhan Belajar Peserta didik Berdasarkan Kesiapan Belajar

Materi Bhineka Tunggal Ika Unit Tiga

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning dengan


metode diskusi kelompok atau berdiferensiasi dan tanya jawab dengan menumbuhkan sikap
menyadari kebesaran Tuhan YME, sikap mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global,
bergotong royong dan kreatif peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila.


2. Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital.
3. Menganalisis dan memberikan contoh masing – masing peluang dan tantangan
penerapan Pancasila di era digital.

Kesiapan Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
belajar menjelaskan tentang mengindentifikasi tentang menganalisis dan
(Readiness) peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Nama Kelompok A Kelompok B Kelompok C
Murid
Produk Peserta didik diminta Peserta didik diminta Peserta didik diminta
menjelaskan tentang makna mengidentifikasikan menganalisis dan
peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Dalam kegiatan belajar diatas, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangakn kesiapan
belajar peserta didik.
MODUL AJAR PPKN SMA

1. Informasi Umum Perangkat Ajar

Nama Penyusun : Vika Anggela Shinta, S.Pd.

Asal Sekolah : SMA Yadika Bandar Lampung

Jenjang/Kelas : SMA/X

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Fase :E

Elemen : Pancasila

Tujuan Pembelajaran :

Pada unit ini peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global, dimana karena kecanggihan teknologi informasi,
seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain di wilayah, daerah dan bahkan negara yang berbeda.

Kata Kunci :

Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital

Deskripsi Umum Kegiatan :

Pada topik ini, peserta didik akan mengidentiikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
Pancasila di era digital, . Selain itu, pertemuan ini juga akan mengidentifikasi contoh peluang dan
tantangan Pancasila di era digital. Kita tahu bahwa zaman terus berubah. Hari ini, peserta didik
hidup dalam dunia yang saling terhubung, sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi.

Pertanyaan pemantik :

1. Apa dan bagaimana peluang penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di dunia
yang saling terhubung ini?

2. Apa dan bagaimana tantangan penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di dunia
yang saling terhubung ini?

Kompetensi yang harus dimiliki:

Keterampilan mengidentifikasi, menjelaskan, berkolaboratif, berfikir kritis dan


mengkomunikasikan.

Model Pembelajaran:
Cooperative Learning

Metode Pembelajaran:

 Diskusi Kelompok/ Berdiferensiasi


 Tanya Jawab interaktif
 Presentasi
 Projek

Profil Pelajar Pancasila

Berkebhinnekaan global

Media Pembelajaran:

 Spidol
 Papan tulis/ white board
 Laptop
 Infocus/proyektor
 Power point
 Lembar kerja peserta didik

Materi Ajar dan Sumber Belajar

Materi :
 Ber-Pancasila di Era Media Sosial
 Pancasila dan Pandemi

Sumber belajar :
1. Sumber utama :
 Bacaan buku guru PPKn kelas X kurikulum merdeka
 Materi pembelajaran buku siswa kelas X PPKn kurikulum merdeka

2. Sumber Pengayaan

Artikel, Nurul Fadilah, Tantangan dan penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0, 2019, Journal of Digital Education, Communication, and Art, Vol 2 No 2.
https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

Materi Ajar

Aktivitas belajar 1

Upaya untuk menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang paling
menantang dari materi Pancasila, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 sekarang, dimana laju
perkembangan teknologi begitu cepat. Tentu saja, tantangan dan peluang mengimplementasi
Pancasila pada 30 tahun yang lalu berbeda dengan hari ini, karena perubahan zaman dan alam.

Pada era sekarang, berkat perkembangan teknologi informasi, dunia seolah tak berjarak. Kita dapat
terhubung dengan siapapun dan dari manapun. Batas wilayah. negara, bahkan dunia dengan mudah
kita lipat. Misalnya, kalian yang berada di desa, cukup terhubung dengan internet baik melalui
handphone, laptop ataupun komputer maka kalian dapat berkomunikasi dengan teman atau orang
lain meskipun lokasi kalian berbeda. Kita yang berada di Indonesia dapat melihat dan membaca
periostiwa yang terjadi di negara lain. Hal ini tentu berbeda dengan era awal kemerdekaan, dimana
kemajuan teknologi informasi tidak sepesat saat ini.

Perkembangan teknologi informasi ini tentu memberikan peluang dan sekaligus tantangan dalam
menerapkan Pancasila. Dengan bantuan teknologi informasi, kita dapat mengkampanyekan nilai-
nilai Pancasila ke seantero dunia dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, praktik kehidupan kita
yang berlandaskan Pancasila juga dapat menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa di dunia.

Contohnya, Indonesia dikenal dengan bangsa yang sangat beragam. Terdapat banyak suku, ras,
bahasa dan agama/kepercayaan di Indonesia. Namun, ditengah keragaman tersebut, bangsa
Indonesia tetap dapat hidup rukun dan damai. Tradisi yang menunjukan persaudaraan, kerukunan
dan kedamaian yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia dapat menjadi bahan kampanye kepada
dunia tentang kerukunan dalam kebinekaan.

Hal tersebut dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah yang berkonflik. Di Bali, misalnya terdapat
tradisi Ngejot, memberikan makan kepada tetangga yang berlangsung dan mengharmoniskan
pemeluk Islam dan Hindu. Di Maluku, ada tradisi Pela Gandong yakni suatu perjanjian
persaudaraan satu daerah dengan daerah lainnya, sehingga ketika dengan perjanjian persaudaraan,
maka ia harus saling tolong menolong, saling membantu, sekalipun di dalamnya berbeda agama. Di
Papua ada tradisi Bakar Batu yang dilakukan untuk mencari solusi saat terjadi konflik. Berbagai
tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu dapat disebarluaskan melalui
teknologi informasi.

Di balik peluang tersebut, tersimpan juga tantangan yang tidak mudah. Karena teknologi informasi,
kita dapat terpengaruh hal-hal buruk dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan tradisi kita.
Karena teknologi informasi pula, hoaks dan ujaran kebencian menyebar sangat masif di media
sosial. Tak jarang, informasi yang kita terima bukan saja tidak benar tetapi juga seringkali
merugikan. Dengan teknologi informasi pula, ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
dapat menyebar dengan cepat dan tentu berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa. Ide-ide yang
mengarah kepada radikalisme dan terorisme bertebaran di jagat maya dan dapat mempengaruhi kita.
Dengan teknologi informasi, narkoba juga dapat menyebar dengan cepat hingga ke desa dan
perkampungan.

Ber-Pancasila di Era Media Sosial

Menurut data yang dirilis We Are Social tahun 2019, pengguna media sosial di Indonesia mencapai
150 juta atau sebesar 56% dari total populasi rakyat Indonesia. Dan setiap tahunnya pengguna
internet terus mengalami peningkatan signifikan. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa media
sosial menjadi tempat penyebaran hoaks yang sangat masif. Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo), hingga 5 Mei 2020, mencatat sebanyak 1.401 konten hoaks dan
disinformasi terkait Covid-19 beredar di masyarakat. Riset Dailysocial.id melaporkan bahwa
informasi hoaks paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%),
dan Instagram (29,48%). Sebagian besar responden (44,19%) yang ditelitinya tidak yakin
mememiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoaks. Selain hoaks, media sosial juga digunakan
untuk menyebarkan ujaran kebencian, pemikiran intoleransi dan radikalisme. Sejumlah lembaga
penelitian telah menunjukkan betapa masifnya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi dan
radikalisme yang dilakukan melalui media sosial.

Namun di sisi lain, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan sejumlah gagasan dan
program yang baik. Aktivitas mengumpulkan dana melalui media sosial yang disebut dengan
crowdfunding untuk misi kebaikan seperti membantu pengobatan orang yang sakit, memperbaiki
rumah, dan sebagainya, banyak dilakukan.

Kita dapat menyimpulkan bahwa media sosial bermata dua. Satu sisi ia dapat menjadi alat untuk
menebar kebaikan, tetapi sisi lain ia juga dapat menjadi alat untuk melakukan pengrusakan sosial.
Kata kuncinya adalah bagaimana agar media sosial dapat digunakan untuk melakukan kebaikan,
membantu sesama, dan menyuarakan keadilan.

Pancasila dan Pandemi

Tahun 2020 ditandai dengan munculnya virus Covid-19. Ia tak hanya menjangkiti satu negara,
melainkan telah menjadi wadah dunia (pandemi). Penyebaran virus ini begitu masif. Sebagai
pandemi, tentu saja penanganan terhadap penyebaran Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu
orang, satu kelompok ataupun satu negara. Penanganannya menuntut komitmen dan kerjasama
lintas negara, yang melibatkan seluruh warga negara dunia.

Jika ada satu atau beberapa negara yang “bandel” atau tidak memiliki komitmen untuk menyudahi
penyebaran Covid-19 ini, maka ia akan terus menyebar ke negara-negara lain. Penyebabnya, lalu
lintas orang terjadi begitu masif, sehingga ia bisa menjadi “media” penyebaran virus baru ini.

Terkait dengan hal tersebut, bagaimana peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era pandemi
ini? Sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila, sikap dan tindakan apa
yang sebaiknya dilakukan menghadapi pandemi?

Aktivitas Belajar 2

Setelah membahas bagaimana era digital seperti saat ini menjadi tantangan dalam penerapan
Pancasila, sekarang kalian diminta untuk memikirkan ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi
dan media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila. Ide-ide kalian dapat dituangkan dalam
bentuk booklet atau leaflet yang nantinya akan dikumpulkan ke guru.

Target Peserta didik:

Peserta didik mampu menyajikan hasil pembelajaran dengan produk yang menggunakan media
bentuk booklet atau leafle.

Jumlah peserta didik :

28 orang

Assesmen :
 Assesmen individu
 Assesmen kelompok

Jenis assesmen:
 Kognitif (Tes Lisan)
 Sikap (Observasi guru, penilaian antar teman)
 Keterampilan (Presentasi)

2.Komponen Inti

Kegiatan Pembelajaran 1 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 Menit

 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik


dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti 70 Menit


1. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah
2. Guru membagi peserta didik kedalam 4 kelompok sesuai
pemetaan kebutuhan belajar peserta didik.
3. Guru meminta perwakilan kelompok untuk dapat
mengungkap pemahaman materi yang sudah dijelaskan
4. Guru membuka diskusi kelas dengan memberikan
pertanyaan “Pada era digital ini, seperti apa contoh
penerapan Pancasila yang kalian lakukan hari ini?
5. Guru memberikan contoh berita yang dapat memprovokasi
peserta didik untuk berdiskusi. Berikut contoh berita yang
dapat digunakan.
6. Guru meminta peserta didik secara berkelompok mencari
berita yang mencerminkan tantangan dalam
mengimplementasikan Pancasila pada era digital.
7. Peserta didik menganalisis berita dengan menjawab
pertanyaan yang sudah tertera di LKPD
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
dan selanjutnya kelompok lain memberikan tanggapan.
9. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil
kerja peserta didik, sekaligus memberikan penguatan materi
kepada peserta didik.
Penutup 10 Menit

1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan


refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya dan peserta didik diberikan tugas
untuk membaca materi tersebut.
5. Guru memberikan tugas secara berkelompok membuat
poster, video pembelajaran, booklet/leaflet dan podcast
mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi dan
media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila.
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.

Refleksi Guru

1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan apa


yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini sudah
sesuai harapan?
Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen

A. Kompetensi yang dinilai

1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila


2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang dan
tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir kritis ,
berdiskusi/kolaboratif
B. Bagaimana Assesmen dilaksanakan

1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan


langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian kinerja
saat kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran 2 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 Menit

 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik


dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti 70 enit

1. Guru mengulas kembali materi yang diberikan pada


pertemuan sebelumnya yaitu mengenai peluang dan
tantangan penerapan Pancasila di era digital.
2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan
teknologi dan media sosial sebagai peluang penerapan
Pancasila.
3. Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat
mempresentasikan hasil tugas yang telah dibuat secara
bergilir.
4. Guru dapat memberikan kesimpulan dan pengulasan materi
yang telah di presentasikan secara berkelompok.
5. Guru dapat memberikan apresiasi atas partisipasi aktif
setiap kelompok.
Penutup 10 enit

1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan


refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahu materi untuk pertemuan berikutnya
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri sebelum kembali di pertemuan mata pelajaran
tersebut.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.

Refleksi Guru

1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan


apa yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini
sudah sesuai harapan?

Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen

C. Kompetensi yang dinilai

1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila


2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang
dan tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir
kritis , berdiskusi/kolaboratif

D. Bagaimana Assesmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan
langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian
kinerja saat kegiatan pembelajaran.

Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Sekolah : SMA YADIKA Bandar Lampung


Mata Pelajaran : PPKN
Kelas /Semester : X/Genap
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Teknik Penilaian : Tes lisan
Penilai : Guru
Indikator
 Mendeskripsikan / memahami peluang penerapan Pancasila
 Mendeskripsikan / memahami tantangan penerapan Pancasila
 Menganalisis contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila

No. Indikator Instrume


1 n

Pedoman Penskoran

Kriteria yang dinilai / alternatif pertanyaan Skor


maksimal
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan lengkap dan benar. 3
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi
2
kurang lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1
Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0

………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian Sikap

1. Observasi Guru
Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi
dilakukan dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta
didik di kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:
a. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan
kelompok.
b. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya berbicara.
c. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
d. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional
dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
e. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya berbeda
pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
f. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus
dilakukan.

Lembar Observasi

Nama Peserta Didik :


Tanggal :

Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta
didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Format Penilaian Antar teman

Nama teman yang dinilai : …………………………. ………


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
kalian yang sebenarnya.

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.

2. Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.


3. Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama
lain berdoa sesuai agamanya.
4. Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan.
5. Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas.
6. Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya.
7. Teman saya melaporkan data atau informasi apa
adanya.
8. ……..
Jumlah
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian keterampilan (presentasi)

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
 Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila
 Memberikan contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila
No Nama Penilaian Kinerja presentasi
. peserta
didik Kosa Alur Responsi Kolaboratif Antusias/Semangat Penampilan
kata Penyampaian f
Audience (Perfomance)

 Rubrik Penilaian

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Kosa Kata Kosa kata Kosa kata Kosa kata


Tidak jelas sedikit jelas sangat jelas

2 Alur Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian


tidak Sedikit sangat
Sistematis Sistematis sistematis

3. Responsif Audience Kurang Sedang Sangat baik

4. Kolaboratif Kurang Sedang Sangat baik

5. Antusias/Semangat Tidak Antusias Antusias


antusias sedang Sangat baik

6. Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan


(Perfomance) kurang sedang baik

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 1


Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 2
Lembar ini akan diberikan kepada audiens untuk mendapatkan tanggapan mereka terhadap
efektivitas penyampaian pesan atau ide peluang penerapan Pancasila.

Daftar Pustaka
file:///C:/Users/USER/Downloads/Buku%20Guru%20PPKn%20-%20Buku
%20Panduan%20Guru%20Pendidikan%20Pancasila%20dan%20Kewarganegaraan
%20Bab%203%20-%20Fase%20E.pdf

https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

file:///C:/Users/USER/Downloads/PPKN-BS-KLS-X.pdf

https://anyflip.com/explore?q=modul%20guru%20penggerak

Bandar Lampung, 12 Maret 2023

Mengetahui

Kepala SMA Yadika Bandarlampung Guru Mata Pelajaran

Pujiono, S.Si Vika Anggela Shinta, S.Pd

NIK. 01213070900918 NPM. 22130612094

Pemetaan Kebutuhan Belajar Peserta didik Berdasarkan Kesiapan Belajar


Materi Bhineka Tunggal Ika Unit Tiga
Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning dengan


metode diskusi kelompok atau berdiferensiasi dan tanya jawab dengan menumbuhkan sikap
menyadari kebesaran Tuhan YME, sikap mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global,
bergotong royong dan kreatif peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila.


2. Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital.
3. Menganalisis dan memberikan contoh masing – masing peluang dan tantangan
penerapan Pancasila di era digital.

Minat Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Belajar menjelaskan tentang mengindentifikasi tentang menganalisis dan
peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Nama Kelompok A Kelompok B Kelompok C
Murid
Produk Peserta didik diminta Peserta didik diminta Peserta didik diminta
menjelaskan tentang makna mengidentifikasikan menganalisis dan
peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Dalam kegiatan belajar diatas, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangakn kesiapan
belajar peserta didik.

MODUL AJAR PPKN SMA


1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun : Vika Anggela Shinta, S.Pd.
Asal Sekolah : SMA Yadika Bandar Lampung
Jenjang/Kelas : SMA/X
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Fase :E

Elemen : Pancasila

Tujuan Pembelajaran :

Pada unit ini peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global, dimana karena kecanggihan teknologi informasi,
seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain di wilayah, daerah dan bahkan negara yang berbeda.

Kata Kunci :

Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital

Deskripsi Umum Kegiatan :

Pada topik ini, peserta didik akan mengidentiikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
Pancasila di era digital, . Selain itu, pertemuan ini juga akan mengidentifikasi contoh peluang dan
tantangan Pancasila di era digital. Kita tahu bahwa zaman terus berubah. Hari ini, peserta didik
hidup dalam dunia yang saling terhubung, sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi.

Pertanyaan pemantik :

3. Apa dan bagaimana peluang penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di dunia
yang saling terhubung ini?

4. Apa dan bagaimana tantangan penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di dunia
yang saling terhubung ini?

Kompetensi yang harus dimiliki:

Keterampilan mengidentifikasi, menjelaskan, berkolaboratif, berfikir kritis dan


mengkomunikasikan.

Model Pembelajaran:

Cooperative Learning

Metode Pembelajaran:

 Diskusi Kelompok/ Berdiferensiasi


 Tanya Jawab interaktif
 Presentasi
 Projek
Profil Pelajar Pancasila

Berkebhinnekaan global

Media Pembelajaran:

 Spidol
 Papan tulis/ white board
 Laptop
 Infocus/proyektor
 Power point
 Lembar kerja peserta didik
Materi Ajar dan Sumber Belajar

Materi :
 Ber-Pancasila di Era Media Sosial
 Pancasila dan Pandemi
Sumber belajar :
1. Sumber utama :
 Bacaan buku guru PPKn kelas X kurikulum merdeka
 Materi pembelajaran buku siswa kelas X PPKn kurikulum merdeka
2. Sumber Pengayaan
Artikel, Nurul Fadilah, Tantangan dan penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0, 2019, Journal of Digital Education, Communication, and Art, Vol 2 No 2.
https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

Materi Ajar

Aktivitas belajar 1

Upaya untuk menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang paling
menantang dari materi Pancasila, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 sekarang, dimana laju
perkembangan teknologi begitu cepat. Tentu saja, tantangan dan peluang mengimplementasi
Pancasila pada 30 tahun yang lalu berbeda dengan hari ini, karena perubahan zaman dan alam.

Pada era sekarang, berkat perkembangan teknologi informasi, dunia seolah tak berjarak. Kita dapat
terhubung dengan siapapun dan dari manapun. Batas wilayah. negara, bahkan dunia dengan mudah
kita lipat. Misalnya, kalian yang berada di desa, cukup terhubung dengan internet baik melalui
handphone, laptop ataupun komputer maka kalian dapat berkomunikasi dengan teman atau orang
lain meskipun lokasi kalian berbeda. Kita yang berada di Indonesia dapat melihat dan membaca
periostiwa yang terjadi di negara lain. Hal ini tentu berbeda dengan era awal kemerdekaan, dimana
kemajuan teknologi informasi tidak sepesat saat ini.

Perkembangan teknologi informasi ini tentu memberikan peluang dan sekaligus tantangan dalam
menerapkan Pancasila. Dengan bantuan teknologi informasi, kita dapat mengkampanyekan nilai-
nilai Pancasila ke seantero dunia dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, praktik kehidupan kita
yang berlandaskan Pancasila juga dapat menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa di dunia.

Contohnya, Indonesia dikenal dengan bangsa yang sangat beragam. Terdapat banyak suku, ras,
bahasa dan agama/kepercayaan di Indonesia. Namun, ditengah keragaman tersebut, bangsa
Indonesia tetap dapat hidup rukun dan damai. Tradisi yang menunjukan persaudaraan, kerukunan
dan kedamaian yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia dapat menjadi bahan kampanye kepada
dunia tentang kerukunan dalam kebinekaan.

Hal tersebut dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah yang berkonflik. Di Bali, misalnya terdapat
tradisi Ngejot, memberikan makan kepada tetangga yang berlangsung dan mengharmoniskan
pemeluk Islam dan Hindu. Di Maluku, ada tradisi Pela Gandong yakni suatu perjanjian
persaudaraan satu daerah dengan daerah lainnya, sehingga ketika dengan perjanjian persaudaraan,
maka ia harus saling tolong menolong, saling membantu, sekalipun di dalamnya berbeda agama. Di
Papua ada tradisi Bakar Batu yang dilakukan untuk mencari solusi saat terjadi konflik. Berbagai
tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu dapat disebarluaskan melalui
teknologi informasi.

Di balik peluang tersebut, tersimpan juga tantangan yang tidak mudah. Karena teknologi informasi,
kita dapat terpengaruh hal-hal buruk dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan tradisi kita.
Karena teknologi informasi pula, hoaks dan ujaran kebencian menyebar sangat masif di media
sosial. Tak jarang, informasi yang kita terima bukan saja tidak benar tetapi juga seringkali
merugikan. Dengan teknologi informasi pula, ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
dapat menyebar dengan cepat dan tentu berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa. Ide-ide yang
mengarah kepada radikalisme dan terorisme bertebaran di jagat maya dan dapat mempengaruhi kita.
Dengan teknologi informasi, narkoba juga dapat menyebar dengan cepat hingga ke desa dan
perkampungan.

Ber-Pancasila di Era Media Sosial

Menurut data yang dirilis We Are Social tahun 2019, pengguna media sosial di Indonesia mencapai
150 juta atau sebesar 56% dari total populasi rakyat Indonesia. Dan setiap tahunnya pengguna
internet terus mengalami peningkatan signifikan. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa media
sosial menjadi tempat penyebaran hoaks yang sangat masif. Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo), hingga 5 Mei 2020, mencatat sebanyak 1.401 konten hoaks dan
disinformasi terkait Covid-19 beredar di masyarakat. Riset Dailysocial.id melaporkan bahwa
informasi hoaks paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%),
dan Instagram (29,48%). Sebagian besar responden (44,19%) yang ditelitinya tidak yakin
mememiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoaks. Selain hoaks, media sosial juga digunakan
untuk menyebarkan ujaran kebencian, pemikiran intoleransi dan radikalisme. Sejumlah lembaga
penelitian telah menunjukkan betapa masifnya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi dan
radikalisme yang dilakukan melalui media sosial.

Namun di sisi lain, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan sejumlah gagasan dan
program yang baik. Aktivitas mengumpulkan dana melalui media sosial yang disebut dengan
crowdfunding untuk misi kebaikan seperti membantu pengobatan orang yang sakit, memperbaiki
rumah, dan sebagainya, banyak dilakukan.

Kita dapat menyimpulkan bahwa media sosial bermata dua. Satu sisi ia dapat menjadi alat untuk
menebar kebaikan, tetapi sisi lain ia juga dapat menjadi alat untuk melakukan pengrusakan sosial.
Kata kuncinya adalah bagaimana agar media sosial dapat digunakan untuk melakukan kebaikan,
membantu sesama, dan menyuarakan keadilan.

Pancasila dan Pandemi

Tahun 2020 ditandai dengan munculnya virus Covid-19. Ia tak hanya menjangkiti satu negara,
melainkan telah menjadi wadah dunia (pandemi). Penyebaran virus ini begitu masif. Sebagai
pandemi, tentu saja penanganan terhadap penyebaran Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu
orang, satu kelompok ataupun satu negara. Penanganannya menuntut komitmen dan kerjasama
lintas negara, yang melibatkan seluruh warga negara dunia.

Jika ada satu atau beberapa negara yang “bandel” atau tidak memiliki komitmen untuk menyudahi
penyebaran Covid-19 ini, maka ia akan terus menyebar ke negara-negara lain. Penyebabnya, lalu
lintas orang terjadi begitu masif, sehingga ia bisa menjadi “media” penyebaran virus baru ini.

Terkait dengan hal tersebut, bagaimana peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era pandemi
ini? Sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila, sikap dan tindakan apa
yang sebaiknya dilakukan menghadapi pandemi?

Aktivitas Belajar 2

Setelah membahas bagaimana era digital seperti saat ini menjadi tantangan dalam penerapan
Pancasila, sekarang kalian diminta untuk memikirkan ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi
dan media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila. Ide-ide kalian dapat dituangkan dalam
bentuk booklet atau leaflet yang nantinya akan dikumpulkan ke guru.

Target Peserta didik:

Peserta didik mampu menyajikan hasil pembelajaran dengan produk yang menggunakan media
bentuk booklet atau leafle.

Jumlah peserta didik :

28 orang

Assesmen :
 Assesmen individu
 Assesmen kelompok
Jenis assesmen:
 Kognitif (Tes Lisan)
 Sikap (Observasi guru, penilaian antar teman)
 Keterampilan (Presentasi)

2. Komponen Inti
Kegiatan Pembelajaran 1 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 enit

 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik


dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti 70 enit

1. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah


2. Guru membagi peserta didik kedalam 3 kelompok sesuai
pemetaan kebutuhan belajar peserta didik.
 Kelompok 1: diberi tugas untuk menjelaskan
tentang makna peluang dan tantangan penerapan
Pancasila
 Kelompok 2: diberi tugas untuk
mengidentifikasikan peluang dan tantangan
penerapan Pancasila di era digital
 Kelompok 3: diberi tugas untuk menganalisis dan
memberikan contoh masing-masing peluang dan
tantangan penerapan Pancasila di era digital

3. Guru meminta perwakilan kelompok untuk dapat


mengungkap pemahaman materi yang sudah dijelaskan
4. Guru membuka diskusi kelas dengan memberikan
pertanyaan “Pada era digital ini, seperti apa contoh
penerapan Pancasila yang kalian lakukan hari ini?
5. Guru memberikan contoh berita yang dapat memprovokasi
peserta didik untuk berdiskusi. Berikut contoh berita yang
dapat digunakan.
6. Guru meminta peserta didik secara berkelompok mencari
berita yang mencerminkan tantangan dalam
mengimplementasikan Pancasila pada era digital.
7. Peserta didik menganalisis berita dengan menjawab
pertanyaan, seperti:
 Isi berita/masalah
 Toko dalam berita
 Alasan terjadi masalah
 Bentuk pelanggaran terhadap Pancasila
 Kaitan masalah dengan kemajuan teknologi (era
digital)
 Peserta didik diminta menuangkan hasil diskusi
melalui ppt.

8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil


kerjanya dan selanjutnya kelompok lain memberikan
tanggapan.
9. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil
kerja peserta didik, sekaligus memberikan penguatan
materi kepada peserta didik.
Penutup 10 enit
1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya dan peserta didik diberikan tugas
untuk membaca materi tersebut.
5. Guru memberikan tugas secara berkelompok membuat
poster, video pembelajaran, booklet/leaflet dan podcast
mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi dan
media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila.
6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.

Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan
apa yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini
sudah sesuai harapan?
Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen
A. Kompetensi yang dinilai
1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang
dan tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir
kritis , berdiskusi/kolaboratif
B. Bagaimana Assesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan
langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian
kinerja saat kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran 2 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 Menit

 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik


dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti 71 enit

1. Guru mengulas kembali materi yang diberikan pada


pertemuan sebelumnya yaitu mengenai peluang dan
tantangan penerapan Pancasila di era digital.
2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan
teknologi dan media sosial sebagai peluang penerapan
Pancasila.
3. Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat
mempresentasikan hasil tugas yang telah dibuat secara
bergilir.
4. Guru dapat memberikan kesimpulan dan pengulasan materi
yang telah di presentasikan secara berkelompok.
5. Guru dapat memberikan apresiasi atas partisipasi aktif
setiap kelompok.
Penutup 11 menit

1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan


refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahu materi untuk pertemuan berikutnya
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri sebelum kembali di pertemuan mata pelajaran
tersebut.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.

Refleksi Guru

1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan


apa yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini
sudah sesuai harapan?

Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen

A. Kompetensi yang dinilai


1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang
dan tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir
kritis , berdiskusi/kolaboratif

B. Bagaimana Assesmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan
langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian
kinerja saat kegiatan pembelajaran.
Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Sekolah : SMA YADIKA Bandar Lampung


Mata Pelajaran : PPKN
Kelas /Semester : X/Genap
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Teknik Penilaian : Tes lisan
Penilai : Guru

Indikator
 Mendeskripsikan / memahami peluang penerapan Pancasila
 Mendeskripsikan / memahami tantangan penerapan Pancasila
 Menganalisis contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila

No. Indikator Instrume


1 n

Pedoman Penskoran

Kriteria yang dinilai / alternatif pertanyaan Skor


maksimal
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan lengkap dan benar. 3
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi
2
kurang lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1
Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0

………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian Sikap

3. Observasi Guru
Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi
dilakukan dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta
didik di kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:
g. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan
kelompok.
h. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya berbicara.
i. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
j. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional
dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
k. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya berbeda
pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
l. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus
dilakukan.

Lembar Observasi

Nama Peserta Didik :


Tanggal :

Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta
didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Format Penilaian Antar teman

Nama teman yang dinilai : …………………………. ………


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
kalian yang sebenarnya.

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.

2. Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.


3. Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama
lain berdoa sesuai agamanya.
4. Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan.
5. Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas.
6. Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya.
7. Teman saya melaporkan data atau informasi apa
adanya.
8. ……..
Jumlah
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian keterampilan (presentasi)

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
 Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila
 Memberikan contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila

No Nama Penilaian Kinerja presentasi


. peserta
didik Kosa Alur Responsi Kolaboratif Antusias/Semangat Penampilan
kata Penyampaian f
Audience (Perfomance)

 Rubrik Penilaian

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Kosa Kata Kosa kata Kosa kata Kosa kata


Tidak jelas sedikit jelas sangat jelas

2 Alur Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian


tidak Sedikit sangat
Sistematis Sistematis sistematis

3. Responsif Audience Kurang Sedang Sangat baik

4. Kolaboratif Kurang Sedang Sangat baik

5. Antusias/Semangat Tidak Antusias Antusias


antusias sedang Sangat baik

6. Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan


(Perfomance) kurang sedang baik

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 1


Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 2
Lembar ini akan diberikan kepada audiens untuk mendapatkan tanggapan mereka terhadap
efektivitas penyampaian pesan atau ide peluang penerapan Pancasila.

Daftar Pustaka
file:///C:/Users/USER/Downloads/Buku%20Guru%20PPKn%20-%20Buku
%20Panduan%20Guru%20Pendidikan%20Pancasila%20dan%20Kewarganegaraan
%20Bab%203%20-%20Fase%20E.pdf

https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

file:///C:/Users/USER/Downloads/PPKN-BS-KLS-X.pdf

https://anyflip.com/explore?q=modul%20guru%20penggerak

Bandar Lampung, 12 Maret 2023

Mengetahui

Kepala SMA Yadika Bandarlampung Guru Mata Pelajaran

Pujiono, S.Si Vika Anggela Shinta, S.Pd

NIK. 01213070900918 NPM. 22130612094

Pemetaan Kebutuhan Belajar Peserta didik Berdasarkan Kesiapan Belajar


Materi Bhineka Tunggal Ika Unit Tiga
Tujuan Pembelajaran :

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model cooperative learning dengan


metode diskusi kelompok atau berdiferensiasi dan tanya jawab dengan menumbuhkan sikap
menyadari kebesaran Tuhan YME, sikap mandiri, bernalar kritis, berkebhinekaan global,
bergotong royong dan kreatif peserta didik diharapkan mampu:

1. Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila.


2. Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital.
3. Menganalisis dan memberikan contoh masing – masing peluang dan tantangan
penerapan Pancasila di era digital.

Profil Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
Peserta menjelaskan tentang mengindentifikasi tentang menganalisis dan
Didik peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Nama Kelompok A Kelompok B Kelompok C
Murid
Produk Peserta didik diminta Peserta didik diminta Peserta didik diminta
menjelaskan tentang makna mengidentifikasikan menganalisis dan
peluang dan tantangan peluang dan tantangan memberikan contoh masing-
penerapan Pancasila penerapan Pancasila di era masing peluang dan
digital tantangan penerapan
Pancasila di era digital
Dalam kegiatan belajar diatas, guru mendiferensiasi pembelajaran dengan mempertimbangakn kesiapan
belajar peserta didik.

MODUL AJAR PPKN SMA


1. Informasi Umum Perangkat Ajar
Nama Penyusun : Vika Anggela Shinta, S.Pd.

Asal Sekolah : SMA Yadika Bandar Lampung

Jenjang/Kelas : SMA/X

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Fase :E

Elemen : Pancasila

Tujuan Pembelajaran :

Pada unit ini peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global, dimana karena kecanggihan teknologi informasi,
seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain di wilayah, daerah dan bahkan negara yang berbeda.

Kata Kunci :

Mengindentifikasi peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era digital

Deskripsi Umum Kegiatan :

Pada topik ini, peserta didik akan mengidentiikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
Pancasila di era digital, . Selain itu, pertemuan ini juga akan mengidentifikasi contoh peluang dan
tantangan Pancasila di era digital. Kita tahu bahwa zaman terus berubah. Hari ini, peserta didik
hidup dalam dunia yang saling terhubung, sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi.

Pertanyaan pemantik :

1. Apa dan bagaimana peluang penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di
dunia yang saling terhubung ini?
2. Apa dan bagaimana tantangan penerapan Pancasila bagi peserta didik dalam kehidupan di
dunia yang saling terhubung ini?
Kompetensi yang harus dimiliki:

Keterampilan mengidentifikasi, menjelaskan, berkolaboratif, berfikir kritis dan


mengkomunikasikan.

Model Pembelajaran:

Cooperative Learning

Metode Pembelajaran:

 Diskusi Kelompok/ Berdiferensiasi


 Tanya Jawab interaktif
 Presentasi
 Projek

Profil Pelajar Pancasila

Berkebhinnekaan global

Media Pembelajaran:

 Spidol
 Papan tulis/ white board
 Laptop
 Infocus/proyektor
 Power point
 Lembar kerja peserta didik

Materi Ajar dan Sumber Belajar

Materi :
 Ber-Pancasila di Era Media Sosial
 Pancasila dan Pandemi
Sumber belajar :
1. Sumber utama :
 Bacaan buku guru PPKn kelas X kurikulum merdeka
 Materi pembelajaran buku siswa kelas X PPKn kurikulum merdeka
2. Sumber Pengayaan

Artikel, Nurul Fadilah, Tantangan dan penguatan Ideologi Pancasila dalam Menghadapi Era
Revolusi Industri 4.0, 2019, Journal of Digital Education, Communication, and Art, Vol 2 No 2.
https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

Materi Ajar

Aktivitas belajar 1

Upaya untuk menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang paling
menantang dari materi Pancasila, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 sekarang, dimana laju
perkembangan teknologi begitu cepat. Tentu saja, tantangan dan peluang mengimplementasi
Pancasila pada 30 tahun yang lalu berbeda dengan hari ini, karena perubahan zaman dan alam.

Pada era sekarang, berkat perkembangan teknologi informasi, dunia seolah tak berjarak. Kita dapat
terhubung dengan siapapun dan dari manapun. Batas wilayah. negara, bahkan dunia dengan mudah
kita lipat. Misalnya, kalian yang berada di desa, cukup terhubung dengan internet baik melalui
handphone, laptop ataupun komputer maka kalian dapat berkomunikasi dengan teman atau orang
lain meskipun lokasi kalian berbeda. Kita yang berada di Indonesia dapat melihat dan membaca
periostiwa yang terjadi di negara lain. Hal ini tentu berbeda dengan era awal kemerdekaan, dimana
kemajuan teknologi informasi tidak sepesat saat ini.

Perkembangan teknologi informasi ini tentu memberikan peluang dan sekaligus tantangan dalam
menerapkan Pancasila. Dengan bantuan teknologi informasi, kita dapat mengkampanyekan nilai-
nilai Pancasila ke seantero dunia dengan mudah dan cepat. Tak hanya itu, praktik kehidupan kita
yang berlandaskan Pancasila juga dapat menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa di dunia.

Contohnya, Indonesia dikenal dengan bangsa yang sangat beragam. Terdapat banyak suku, ras,
bahasa dan agama/kepercayaan di Indonesia. Namun, ditengah keragaman tersebut, bangsa
Indonesia tetap dapat hidup rukun dan damai. Tradisi yang menunjukan persaudaraan, kerukunan
dan kedamaian yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia dapat menjadi bahan kampanye kepada
dunia tentang kerukunan dalam kebinekaan.

Hal tersebut dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah yang berkonflik. Di Bali, misalnya terdapat
tradisi Ngejot, memberikan makan kepada tetangga yang berlangsung dan mengharmoniskan
pemeluk Islam dan Hindu. Di Maluku, ada tradisi Pela Gandong yakni suatu perjanjian
persaudaraan satu daerah dengan daerah lainnya, sehingga ketika dengan perjanjian persaudaraan,
maka ia harus saling tolong menolong, saling membantu, sekalipun di dalamnya berbeda agama. Di
Papua ada tradisi Bakar Batu yang dilakukan untuk mencari solusi saat terjadi konflik. Berbagai
tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu dapat disebarluaskan melalui
teknologi informasi.

Di balik peluang tersebut, tersimpan juga tantangan yang tidak mudah. Karena teknologi informasi,
kita dapat terpengaruh hal-hal buruk dari luar yang tidak sesuai dengan Pancasila dan tradisi kita.
Karena teknologi informasi pula, hoaks dan ujaran kebencian menyebar sangat masif di media
sosial. Tak jarang, informasi yang kita terima bukan saja tidak benar tetapi juga seringkali
merugikan. Dengan teknologi informasi pula, ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila
dapat menyebar dengan cepat dan tentu berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa. Ide-ide yang
mengarah kepada radikalisme dan terorisme bertebaran di jagat maya dan dapat mempengaruhi kita.
Dengan teknologi informasi, narkoba juga dapat menyebar dengan cepat hingga ke desa dan
perkampungan.

Ber-Pancasila di Era Media Sosial

Menurut data yang dirilis We Are Social tahun 2019, pengguna media sosial di Indonesia mencapai
150 juta atau sebesar 56% dari total populasi rakyat Indonesia. Dan setiap tahunnya pengguna
internet terus mengalami peningkatan signifikan. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa media
sosial menjadi tempat penyebaran hoaks yang sangat masif. Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo), hingga 5 Mei 2020, mencatat sebanyak 1.401 konten hoaks dan
disinformasi terkait Covid-19 beredar di masyarakat. Riset Dailysocial.id melaporkan bahwa
informasi hoaks paling banyak ditemukan di platform Facebook (82,25%), WhatsApp (56,55%),
dan Instagram (29,48%). Sebagian besar responden (44,19%) yang ditelitinya tidak yakin
mememiliki kepiawaian dalam mendeteksi berita hoaks. Selain hoaks, media sosial juga digunakan
untuk menyebarkan ujaran kebencian, pemikiran intoleransi dan radikalisme. Sejumlah lembaga
penelitian telah menunjukkan betapa masifnya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi dan
radikalisme yang dilakukan melalui media sosial.

Namun di sisi lain, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan sejumlah gagasan dan
program yang baik. Aktivitas mengumpulkan dana melalui media sosial yang disebut dengan
crowdfunding untuk misi kebaikan seperti membantu pengobatan orang yang sakit, memperbaiki
rumah, dan sebagainya, banyak dilakukan.

Kita dapat menyimpulkan bahwa media sosial bermata dua. Satu sisi ia dapat menjadi alat untuk
menebar kebaikan, tetapi sisi lain ia juga dapat menjadi alat untuk melakukan pengrusakan sosial.
Kata kuncinya adalah bagaimana agar media sosial dapat digunakan untuk melakukan kebaikan,
membantu sesama, dan menyuarakan keadilan.

Pancasila dan Pandemi

Tahun 2020 ditandai dengan munculnya virus Covid-19. Ia tak hanya menjangkiti satu negara,
melainkan telah menjadi wadah dunia (pandemi). Penyebaran virus ini begitu masif. Sebagai
pandemi, tentu saja penanganan terhadap penyebaran Covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh satu
orang, satu kelompok ataupun satu negara. Penanganannya menuntut komitmen dan kerjasama
lintas negara, yang melibatkan seluruh warga negara dunia.

Jika ada satu atau beberapa negara yang “bandel” atau tidak memiliki komitmen untuk menyudahi
penyebaran Covid-19 ini, maka ia akan terus menyebar ke negara-negara lain. Penyebabnya, lalu
lintas orang terjadi begitu masif, sehingga ia bisa menjadi “media” penyebaran virus baru ini.

Terkait dengan hal tersebut, bagaimana peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era pandemi
ini? Sebagai warga negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila, sikap dan tindakan apa
yang sebaiknya dilakukan menghadapi pandemi?

Aktivitas Belajar 2

Setelah membahas bagaimana era digital seperti saat ini menjadi tantangan dalam penerapan
Pancasila, sekarang kalian diminta untuk memikirkan ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi
dan media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila. Ide-ide kalian dapat dituangkan dalam
bentuk booklet atau leaflet yang nantinya akan dikumpulkan ke guru.

Target Peserta didik:

Peserta didik mampu menyajikan hasil pembelajaran dengan produk yang menggunakan media
bentuk booklet atau leafle.

Jumlah peserta didik :

28 orang
Assesmen :
 Assesmen individu
 Assesmen kelompok

Jenis assesmen:
 Kognitif (Tes Lisan)
 Sikap (Observasi guru, penilaian antar teman)
 Keterampilan (Presentasi)

2. Komponen Inti
Kegiatan Pembelajaran 1 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 Menit

 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik


dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tentang tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung.

Kegiatan Inti 70 enit

1. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah


2. Guru membagi peserta didik kedalam 3 kelompok sesuai
pemetaan kebutuhan belajar peserta didik.
 Kelompok 1: diberi tugas untuk menjelaskan
tentang makna peluang dan tantangan penerapan
Pancasila
 Kelompok 2: diberi tugas untuk
mengidentifikasikan peluang dan tantangan
penerapan Pancasila di era digital
 Kelompok 3: diberi tugas untuk menganalisis dan
memberikan contoh masing-masing peluang dan
tantangan penerapan Pancasila di era digital
3. Guru meminta perwakilan kelompok untuk dapat
mengungkap pemahaman materi yang sudah dijelaskan
4. Guru membuka diskusi kelas dengan memberikan
pertanyaan “Pada era digital ini, seperti apa contoh
penerapan Pancasila yang kalian lakukan hari ini?
5. Guru memberikan contoh berita yang dapat memprovokasi
peserta didik untuk berdiskusi. Berikut contoh berita yang
dapat digunakan.
6. Guru meminta peserta didik secara berkelompok mencari
berita yang mencerminkan tantangan dalam
mengimplementasikan Pancasila pada era digital.
7. Peserta didik menganalisis berita dengan menjawab
pertanyaan, seperti:
 Isi berita/masalah
 Toko dalam berita
 Alasan terjadi masalah
 Bentuk pelanggaran terhadap Pancasila
 Kaitan masalah dengan kemajuan teknologi (era
digital)
 Peserta didik diminta menuangkan hasil diskusi
melalui ppt.

8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya


dan selanjutnya kelompok lain memberikan tanggapan.
9. Guru memberikan apresiasi dan penghargaan atas hasil
kerja peserta didik, sekaligus memberikan penguatan materi
kepada peserta didik.
Penutup 10 enit
1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada
pertemuan berikutnya dan peserta didik diberikan tugas
untuk membaca materi tersebut.
5. Guru memberikan tugas secara berkelompok membuat
poster, video pembelajaran, booklet/leaflet/podcast
mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan teknologi dan
media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila dengan
melihat pemetakan kebutuhan belajar peserta didik.
 Kelompok 1: membuat poster mengenai ide
peluang pemanfaatan kemajuan teknologi dan
media sosial sebagai peluang penerapan Pancasila.
 Kelompok 2: membuat video pembelajaran
mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan
teknologi dan media sosial sebagai peluang
penerapan Pancasila.
 Kelompok 3: membuat booklet/leaflet/podcast
mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan
teknologi dan media sosial sebagai peluang
penerapan Pancasila.

6. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan


memberi salam.

Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan
apa yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini
sudah sesuai harapan?
Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen

A. Kompetensi yang dinilai


1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang
dan tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir
kritis , berdiskusi/kolaboratif
B. Bagaimana Assesmen dilaksanakan
1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan
langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian
kinerja saat kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Pembelajaran 2 Alokasi Waktu

Pra Pembelajaran

Pendahuluan 10 Menit
 Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama peserta didik
dengan melakukan:

1. Mengucapkan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran.
2. Guru menanyakan keadaan peserta didik dengan
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Guru memeriksa kerapihan kelas sebelum memulai
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum
memulai kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti 70 Menit

1. Guru mengulas kembali materi yang diberikan pada


pertemuan sebelumnya yaitu mengenai peluang dan
tantangan penerapan Pancasila di era digital.
2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya mengenai ide peluang pemanfaatan kemajuan
teknologi dan media sosial sebagai peluang penerapan
Pancasila.
3. Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk dapat
mempresentasikan hasil tugas yang telah dibuat secara
bergilir.
4. Guru dapat memberikan kesimpulan dan pengulasan materi
yang telah di presentasikan secara berkelompok.
5. Guru dapat memberikan apresiasi atas partisipasi aktif
setiap kelompok.
Penutup 10 Menit

1. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan


refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik bersama–sama menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan penguatan terkait materi pembelajaran
hari ini.
4. Guru memberitahu materi untuk pertemuan berikutnya
dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara
mandiri sebelum kembali di pertemuan mata pelajaran
tersebut.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan
memberi salam.

Refleksi Guru

1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai dengan


apa yang direncanakan?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam pembelajaran?
3. Apakah hasil belajar peserta didik pada pertemuan ini
sudah sesuai harapan?

Komptensi ketercapaian tujuan pembelajaran dan assesmen

A. Kompetensi yang dinilai


1. Kompetensi sikap yang menunjukan profil pancasila
2. Kompetensi pengetahuan untuk mengindentifikasi peluang
dan tantangan penerapan pancasila di era digital.
3. Kompetensi keterampilan : literasi membaca, berfikir
kritis , berdiskusi/kolaboratif

B. Bagaimana Assesmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan dengan melalui pengamatan
langsung (observasi) saat kegiatan pembelajaran
berlangsung
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan melalui
pengamatan langsung (observasi) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakan melalui penilaian
kinerja saat kegiatan pembelajaran.

Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Sekolah : SMA YADIKA Bandar Lampung


Mata Pelajaran : PPKN
Kelas /Semester : X/Genap
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Teknik Penilaian : Tes lisan
Penilai : Guru

Indikator
 Mendeskripsikan / memahami peluang penerapan Pancasila
 Mendeskripsikan / memahami tantangan penerapan Pancasila
 Menganalisis contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila

No. Indikator Instrume


1 n

Pedoman Penskoran

Kriteria yang dinilai / alternatif pertanyaan Skor


maksimal
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan lengkap dan benar. 3
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi
2
kurang lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1
Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0

………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian Sikap

3. Observasi Guru
Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi
dilakukan dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta
didik di kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:
m. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan
kelompok.
n. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya berbicara.
o. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
p. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional
dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
q. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya berbeda
pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
r. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus
dilakukan.

Lembar Observasi

Nama Peserta Didik :


Tanggal :

Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta
didik yang bernama:

Sebagai berikut:

1.

2.

3.

Format Penilaian Antar teman

Nama teman yang dinilai : …………………………. ………


Nama penilai : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan
kalian yang sebenarnya.

Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Teman saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.

2. Teman saya sholat lima waktu tepat waktu.


3. Teman saya tidak mengganggu teman saya yang beragama
lain berdoa sesuai agamanya.
4. Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan.
5. Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas.
6. Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya.
7. Teman saya melaporkan data atau informasi apa
adanya.
8. ……..
Jumlah
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan butir-butir sikap yang
dinilai.
………,……………..
Penilai

(……………..…....…)

Penilaian keterampilan (presentasi)

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
 Menjelaskan apa yang dimaksud peluang dan tantangan penerapan Pancasila
 Memberikan contoh peluang dan tantangan penerapan Pancasila

No Nama Penilaian Kinerja presentasi


. peserta
didik Kosa Alur Responsi Kolaboratif Antusias/Semangat Penampilan
kata Penyampaian f
Audience (Perfomance)

 Rubrik Penilaian

Aspek yang dinilai Penilaian

1 2 3

1 Kosa Kata Kosa kata Kosa kata Kosa kata


Tidak jelas sedikit jelas sangat jelas

2 Alur Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian


tidak Sedikit sangat
Sistematis Sistematis sistematis

3. Responsif Audience Kurang Sedang Sangat baik

4. Kolaboratif Kurang Sedang Sangat baik

5. Antusias/Semangat Tidak Antusias Antusias


antusias sedang Sangat baik

6. Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan


(Perfomance) kurang sedang baik

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 1


Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) 2
Lembar ini akan diberikan kepada audiens untuk mendapatkan tanggapan mereka terhadap
efektivitas penyampaian pesan atau ide peluang penerapan Pancasila.

Daftar Pustaka
file:///C:/Users/USER/Downloads/Buku%20Guru%20PPKn%20-%20Buku
%20Panduan%20Guru%20Pendidikan%20Pancasila%20dan%20Kewarganegaraan
%20Bab%203%20-%20Fase%20E.pdf

https://jurnal.polibatam.ac.id/index. php/DECA/article/download/1546/895/

file:///C:/Users/USER/Downloads/PPKN-BS-KLS-X.pdf

https://anyflip.com/explore?q=modul%20guru%20penggerak

Bandar Lampung, 12 Maret 2023

Mengetahui

Kepala SMA Yadika Bandarlampung Guru Mata Pelajaran

Pujiono, S.Si Vika Anggela Shinta, S.Pd

NIK. 01213070900918 NPM. 22130612094

Anda mungkin juga menyukai