Anda di halaman 1dari 5

MAHASISWA DAN DINAMIKA PERAN DALAM

PENGEMBANGAN KEILMUAN: TANTANGAN DAN


PELUANG DI ERA MODERN

Perdi Danata

Menurut KBBI mahasiswa adalah mereka yang tengah mengenyam


pendidikan pada tingkat perguruan tinggi baik itu universitas, institut, atau
akademi. Sementara itu menurut Daldiyono (2009), mahasiswa adalah seorang
yang sudah lulus dari sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan sedang menempuh
pendidikan tinggi. Sebagai maha dari siswa mahasiswa memiliki beberapa peran
diantaranya sebagai agen perubahan dan pengontrol sosial masyarakat. Salah satu
bentuk dari peran mahasiswa adalah peran penting dalam pengembangan
keilmuan di era modern. Sebagai generasi digital native, mahasiswa memiliki
keunggulan dalam memahami dan mengadopsi teknologi baru dengan cepat.
Dalam era digital yang terus berkembang pesat, mahasiswa memainkan peran
kunci dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang ditawarkan
oleh perubahan tersebut. Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif
dalam menciptakan inovasi dan solusi baru dalam dunia digitalisasi yang terus
berkembang ini.

Dinamika peran dalam pengembangan keilmuan mengacu pada peran yang


dimainkan oleh berbagai pihak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam
konteks ini, mahasiswa memiliki peran penting dalam mengembangkan keilmuan
melalui partisipasi dalam penelitian, seminar, dan kegiatan akademis lainnya.
Namun, mahasiswa juga dihadapkan pada berbagai tantangan dalam
mengembangkan peran mereka, seperti keterbatasan sumber daya, tekanan
akademis, dan tantangan sosial-ekonomi. Di era modern, terdapat peluang yang
tersedia bagi mahasiswa untuk berperan dalam pengembangan keilmuan, seperti
akses terhadap teknologi, kolaborasi lintas disiplin, dan dukungan dari lembaga
pendidikan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami dinamika
peran mereka dalam pengembangan keilmuan dan memanfaatkan peluang yang
tersedia untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika peran dalam
pengembangan keilmuan yang berasal dari berbagai aspek, seperti:

1) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
dinamika peran dalam pengembangan keilmuan. Hal ini mencakup
pergeseran nilai, pemecahan masalah, dan pengaruhnya terhadap berbagai
aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, keagamaan, etika,
keamanan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Contohnya saja di
Universitas Bengkulu hampir segala kalangan telah tersentuh oleh
teknologi, misalnya saja saat tengah melangsungkan pelajaran maka kita
akan melibatkan beberapa teknologi seperti televise ataupun proyektor.
2) Keragaman Sosial, Budaya, Politik, dan Agama: Faktor-faktor ini juga
mempengaruhi dinamika peran dalam pengembangan keilmuan.
Keragaman sosial, budaya, politik, dan agama dapat memengaruhi
langsung dinamika kurikulum dan menjadi pertimbangan dalam
pelaksanaan kurikulum di suatu negara. Di Universitas Bengkulu kita
dapat melihat bahwa terdapat banyak mahasiswa yang dating dari berbagai
daerah dan berbeda budaya tentu mereka juga akan mempunyai perbedaan
pemahaman terhadap suatu ilmu.
3) Faktor Eksternal dan Internal: Faktor eksternal, seperti dukungan dari
masyarakat, dan faktor internal, seperti tingkat pendidikan, juga
mempengaruhi dinamika peran dalam pengembangan keilmuan.
4) Konteks Masyarakat dan Kondisi Sosial: Orientasi pengabdian masyarakat
dapat mempengaruhi dinamika peran dalam pengembangan keilmuan
dengan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap konteks
masyarakat dan kondisi sosial.
5) Sistem Nilai dan Politisasi Pendidikan: Sistem nilai dan politisasi
pendidikan juga memiliki pengaruh terhadap dinamika pengembangan
kurikulum, yang merupakan bagian dari dinamika peran dalam
pengembangan keilmuan.
Setelah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika peran
dalam pengembangan keilmuan, maka mahasiswa dapat lebih siap menghadapi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di era modern untuk berkontribusi
pada pengembangan ilmu pengetahuan.

Terdapat beberapa cara untuk mengoptimalkan dinamika peran dalam


pengembangan keilmuan, antara lain:

1) Meningkatkan partisipasi dalam kegiatan akademis, seperti penelitian,


seminar, dan diskusi ilmiah. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk
memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang
keilmuan. Seperti adanya program pelatihan karya tulis ilmiah, ataupun
penelitian yang langsung terjun ke lapangan.
2) Meningkatkan kolaborasi lintas disiplin dengan mahasiswa dan peneliti
dari disiplin ilmu yang berbeda. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk
memperluas wawasan mereka dan memperoleh perspektif yang berbeda
dalam mengembangkan keilmuan.
3) Meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Hal ini
dapat membantu mahasiswa untuk memahami konteks sosial dan
kebutuhan masyarakat, serta mengembangkan solusi yang inovatif dan
relevan untuk masalah sosial.
4) Meningkatkan akses terhadap teknologi dan sumber daya lainnya yang
dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan. Hal ini
dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan
industri, serta pemanfaatan sumber daya yang tersedia di lingkungan
sekitar.
5) Meningkatkan kesadaran akan pentingnya etika dan integritas dalam
pengembangan keilmuan. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk
mengembangkan keilmuan dengan cara yang bertanggung jawab dan
beretika.

Dengan mengoptimalkan dinamika peran dalam pengembangan keilmuan


melalui cara-cara di atas, mahasiswa dapat berkontribusi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan peluang yang tersedia di era modern.
Mahasiswa di era modern seperti saat ini dihadapkan pada berbagai
tantangan dan peluang. Tantangan yang dihadapi mahasiswa antara lain
keterbatasan sumber daya, tekanan akademis, dan tantangan sosial-ekonomi.
Selain itu, mahasiswa juga dihadapkan pada ketergantungan terhadap teknologi,
yang dapat mengganggu produktivitas dan mengurangi interaksi sosial secara
langsung. Mahasiswa juga dihadapkan pada risiko dan tantangan yang muncul
akibat penggunaan teknologi informasi yang tidak bijak. Namun, di era modern,
mahasiswa juga memiliki peluang besar untuk berperan dalam pengembangan
keilmuan dan mendorong inovasi dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Mahasiswa memiliki akses terhadap teknologi, kolaborasi lintas disiplin, dan
dukungan dari lembaga pendidikan. Teknologi digital telah membuka akses yang
tak terbatas ke informasi dan sumber daya pembelajaran, dan platform
pembelajaran online dan aplikasi edukasi menghadirkan metode pembelajaran
yang interaktif dan adaptif.

Mahasiswa juga dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam


menciptakan inovasi dan solusi baru dalam dunia digitalisasi yang terus
berkembang ini. Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era
modern, mahasiswa perlu belajar mengatur waktu dengan bijak agar tidak terjebak
dalam dunia digital yang bisa mengganggu produktivitas akademik dan kesehatan
mental. Mahasiswa juga perlu memanfaatkan teknologi informasi dengan bijak
dan memperoleh manfaat yang positif dalam proses pembelajaran dan
pengembangan diri. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, mahasiswa dapat
menciptakan generasi masa depan yang lebih sadar, terampil, dan bertanggung
jawab.

Daftar Pustaka

Itszah. (2023). Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Era Digital.


https://www.its.ac.id/news/2023/07/03/peran-mahasiswa-sebagai-agen-
perubahan-di-era-digital/. Diakses pada 15 November 2023.
Maftukhin. (2015). ILMUWAN, ETIKA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN DI INDONESIA. Epistemé, Vol. 10 (1), 200-
226.

Samehuni G., Nurman. (2023). Tantangan dan Peluang yang Dihadapi Mahasiswa
di Era Digital.
https://www.kompasiana.com/smstr1c_nurmansamehunigea8477/6496455
a08a8b568b16c43b2/tantangan-dan-peluang-yang-dihadapi-mahasiswa-di-
era-digital. Diakses pada 15 November 2023.

Sulthon. (2014). DINAMIKA PENGEMBANGAN KURIKULUM DITINJAU


DARI DIMENSI POLITISASI PENDIDIKAN DAN EKONOMI.
Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam. Vol. 9 (1), 43-72.

Suroto. (2016). DINAMIKA KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN


BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM UPAYA MEMPERKUAT
KARAKTER UNGGUL GENERASI MUDA. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan: Volume 6 (2), 1040-1046.

Anda mungkin juga menyukai