0´
FBS Unesa, 25 Oktober 2018
Abstrak
Strategi pembelajaran merupakan cara atau metode seorang guru dalam proses belajar mengajar yang
mempunyai tujuan untuk dicapai. Bagaimana suasana kelas serta kondusif tidaknya kelas tergantung oleh
guru yang mempunyai strategi pembelajaran yang baik. Sedangkan strategi pembelajaran pada pelajaran
seni budaya harus lebih kreatif dan menyenangkan agar siswa lebih bebas menyalurkan ekspresi dan
kreativitasnya dalam seni serta tidak ada lagi hal membosankan dalam kelas. Sekolah dasar sendiri
merupakan sekolah pertama yang ditempuh oleh anak, guru harus bisa membaca setiap karakter anak
serta strategi pembelajaran apa yang cocok digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya era
globalisasi ini, dunia pendidikan sebagai sebuah sub-sistem harus dapat beradaptasi, bersentuhan,
kompatibel dengan arah kecenderungan lingkungan saat ini. Globalisasi dan revolusi teknologi perlu
disikapi sebaagai sebuah tantangan dan peluang bagi dunia pendidikan dan sekolah dasar agar sekolah
dasar tidak mati sia-sia dalam arti tertinggal dan ditinggalkan oleh komunitas dan para petaruhnya karena
dianggap tidak fungsional lagi.
mendasari dan membesarkannya (Ilfatin disekolah maupun guru diluar sekolah. Sedangkan
Azizah Nur:2017). guru yang tidak real atau tidak nyata adalah seperti
sekarang ini, contohnya internet, handphone,laptop
Tulisan ini mencoba mengemukakan dll yang mampu merubah gaya hidup atau fikiran
pentingnya strategi pembelajaran pada anak-anak lebih dewasa dari umurnya.
pelajaran seni budaya di sekolah dasar pada Strategi pembelajaran adalah suatu rencana untuk
era budaya cyber. Sehingga produk ini dapat mencapai tujuan yang terdiri atas metode dan
dimanfaatkan sebagai rujukan dan inspirasi teknik yang menjamin tercapainya tujuan
dalam kehidupan. Penulis melakukan (Croper,1971). Sedangkan komponen pokok
strategi pembelajaran seni budaya guna strategi pembelajaran adalah kegiatan materi,
menggali potensi-potensi siswa melalui metode/teknik, dan media. Keempatnya harus
belajar seni agar siswa lebih mampu untuk dipilih sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
berimajinasi dan lebih kreatif dalam bidang karakteristik siswa, filosofi dan kompetensi
kesenian dan bakat seni yang mereka miliki pengajar, besarnya kelas/ jumlah siswa, dan
untuk disalurkan dan kemudian ketersediaan sarana dan prasarana (Marzuki
dipraktekkan agar siswa memperoleh Saleh,2010:18). Pembicaraan tentang strategi
pengetahuan, pengalaman serta rasa dalam pembelajaran dalam sekolah dasar difokuskan pada
seni itu sendiri. Pada era globalisasi ini strategi umum, karena rasanya cukup sulit untuk
bahan belajar juga menunjang strategi menguraikan strategi pembelajran spesifik pada
pmbelajaran serta menjadi hal terpenting setiap mata pelajaran. Dalam kaitan ini guru harus
dari strategi pembelajaran dan hendaknya dapat mengejawantahkan berbagai kaidah strategi
memiliki dampak yang jelas bagi kehidupan pembelajaran itu dalam transaksi pembelajaran
anak-anak pada masa yang akan datang dikelas yang relevan dengan ciri-ciri khusus setiap
(Marzuki Saleh,2010:19). mata pelajaran. Dalam menetapkan strategi
Dalam perjalanannya, pembelajaran Seni pembelajaran ada beberapa kegiatan pokok yang
Budaya dihadapkan dengan berbagai harus dikerjakan yaitu pesiapan mengajar,
permasalahan di lapangan. Permasalahan pemilihan bahan ajar atau materi pelajaran,dan
tersebut antara lain (a) ketersediaan, pemilihan metode/ media pembelajaran (Marzuki
penyebaran dan kualitas keahlian tenaga Saleh, 2010:18).
pengajar; (b) minimnya fasilitas belajar; (c) Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan dalam
kurangnya alokasi waktu pembelajaran pada proses belajar mengajar, karena dengan adanya
setiap pertemuan di kelas; dan (d) materi strategi yang baik yang dilakukan oleh guru
pembelajaran sering berubahubah.Di terhadap siswa merupakan suatu dampak
samping masalah-masalah tersebut di atas berkembangnya proses belajar mengajar di kelas.
masih ada masalah pembelajaran seni Guru harus mampu menemukan cara atau trik yang
budaya yang lebih spesifik seperti masalah berbeda untuk menghadapi setiap individu/anak.
minat dan bakat peserta didik belajar yang Karena pada satu kelas tidak mungkin ditemukan
berbeda-beda, dan masalah lingkungan (fisik karakter siswa yang sama, jadi cara mengajarnya
ataupun sosial) kurang mendukung juga harus bebrbeda namun tetap berpegang teguh
terselenggaranya pembelajaran seni dan untuk mencerdeskan semua siswa.
budaya di sekolah ( Hakim Ramalis:2012). Alat yang menjadi pertimbangan kita di dalam
memilih dan menggunakan strategi belajar-
2. Pembahasan mengajar ialah alat peraga seperti: peta, globe,
2.1 Strategi Pembelajaran gambar, foto, chart, grafik, dan sebagainya; dan
Di era globalisasi saat ini merupakan alat-alat pelajaran seperti alat-alat untuk praktik.
tantangan berat untuk para pendidik untuk Jumlah dan karakteristik alat-alat tersebut dapat
mendidik para siswa dan siswinya agar lebih dijadikan bahan pertimbangan kita di dalam
memperhatikan dan lebih menghormati memilih dan menggunakan strategi belajar
gurunya. Di era globalisasi seperti ini anak mengajar. Termasuk dalam kelompok ini ialah
anak telah mempunyai 2 guru dalam media pembelajaran yang dapat dipelajari sendiri
kehidupannya, yaitu guru yang nyata atau oleh peserta didik, seperti paket modul, pelajaran
real dan guru tidak nyata. Contohnya guru berprogama, pengajaran melalui alat audio (seperti:
nyata adalah orang tua, saudara, guru kaset,tape recorder).demikian pula halnya sumber
akademis ataupun non akademis, guru
Strategi Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Dasar dalam Era Budaya Cyber 17
Seminar NasionDO 6HQL GDQ 'HVDLQ ³Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0´
FBS Unesa, 25 Oktober 2018
materi pelajaran, seperti: buku-buku lingkungan yang lain yang tidak mendukung
pelajaran dan lingkungan sekitar improvisasi dan peningkatan kualitas pembelajaran
(Winataputra Udin,2004:2.33). di sekolah dasar (Marzuki Saleh,2010:12).
Strategi Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Dasar dalam Era Budaya Cyber 19
Seminar NasionDO 6HQL GDQ 'HVDLQ ³Konvergensi Keilmuan Seni Rupa dan Desain Era 4.0´
FBS Unesa, 25 Oktober 2018