Anda di halaman 1dari 7

PERUBAHAN DAN REFORMASI

DALAM PENDIDIKAN ABAD KE 21

MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah
Wawasan Pendidikan
Yang diampu oleh Prof. Dr. Eddy Sutadji, M.Pd

Disusun oleh:
Boedy Irhadtanto
(230551910839)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S3 PENDIDIKAN KEJURUAN
OKTOBER 2023
BAB I

Pendahuluan

Abad ke-21 telah menjadi era yang disulap oleh kemajuan teknologi yang
luar biasa. Internet, media sosial, dan kecerdasan buatan adalah inovasi-inovasi
yang telah mengubah lanskap sosial, ekonomi, dan budaya secara mendalam.
Dalam konteks pendidikan, perubahan ini tidak hanya memberikan peluang baru,
tetapi juga tantangan yang signifikan. Internet memberikan akses tak terbatas ke
pengetahuan, media sosial memfasilitasi interaksi global, dan kecerdasan buatan
menghadirkan metode pembelajaran yang lebih personal dan efisien. Namun,
seiring dengan perubahan-perubahan ini, perilaku masyarakat pun berubah.

Internet telah merombak cara kita mencari, memahami, dan berbagi


informasi. Media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi
dengan orang lain, serta membentuk opini dan persepsi kolektif. Kecerdasan buatan
memungkinkan penggunaan teknologi yang semakin cerdas dalam pendidikan,
membantu dalam pengambilan keputusan, serta memberikan solusi yang lebih
terfokus.

Meskipun perubahan ini membawa potensi besar dalam meningkatkan


pendidikan, mereka juga membawa tantangan yang signifikan. Era digital ini
menciptakan distorsi dalam informasi, penyebaran berita palsu, dan pembentukan
gelembung informasi yang dapat memengaruhi pemahaman objektif. Media sosial
seringkali menghadirkan gangguan konstan dalam pembelajaran, dan dapat
menciptakan zat adiktif yang mengalihkan perhatian dari fokus belajar. Kecerdasan
buatan, sementara membantu dalam personalisasi pendidikan, juga dapat
menghadirkan masalah terkait privasi dan keamanan data pribadi.

Oleh karena itu, dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana
perubahan-perubahan ini telah memengaruhi perilaku masyarakat, terutama dalam
konteks pendidikan. Kita akan menyelidiki bagaimana internet, media sosial, dan
kecerdasan buatan dapat menjadi alat yang berharga dalam membentuk pendidikan
di abad ke-21, tetapi juga mengapa reformasi di bidang pendidikan sangat penting.
Kami akan membahas bagaimana institusi pendidikan, pendidik, dan siswa dapat
beradaptasi dengan perubahan ini, menggabungkan teknologi dengan metode
pendidikan yang efektif, dan menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul
seiring dengan perkembangan teknologi.

Dalam mengejar reformasi pendidikan di abad ke-21, kita perlu


mempertimbangkan bagaimana mengintegrasikan teknologi ini dengan bijak dan
seimbang, sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
perkembangan masyarakat dan individu. Dengan pemahaman yang mendalam
tentang bagaimana internet, media sosial, dan kecerdasan buatan memengaruhi
perilaku masyarakat, kita dapat merancang pendidikan yang relevan, efisien, dan
berkelanjutan untuk generasi yang akan datang.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan signifikan dalam teknologi, khususnya internet,


media sosial, dan kecerdasan buatan, telah mengubah perilaku masyarakat
dalam konteks sosial, ekonomi dan pendidikan di abad ke-21?
2. Bagaimana pendidikan di abad ke-21 dapat direformasi untuk memastikan
bahwa penggunaan teknologi yang canggih ini mendukung pembelajaran
yang efektif, relevan dan berkelanjutan agar tercipta peningkatan kualitas
pendidikan?

Tujuan

1. Mengetahui apa saja yang telah berubah dalam bidang sosial, ekonomi,
pengetahuan dan pendidikan akibat kemajuan teknologi.
2. Mengetahui strategi apa yang bisa diambil untuk mengantipasi perubahan
yang terjadi agar pendidikan yang dilakukan tetap relevan dengan kondisi
kemajuan yang ada.
BAB II

Pembahasan

Perubahan Pada Masyarakat.

Dalam era yang terus berubah dan berkembang, masyarakat dihadapkan


pada transformasi yang cepat dan kompleks. Perubahan tersebut mencakup
kemajuan teknologi, globalisasi, pergeseran ekonomi, serta dinamika sosial dan
budaya yang terus berubah. Perkembangan ini memunculkan tuntutan baru
terhadap sistem pendidikan agar dapat menjawab kebutuhan masa depan. Seiring
dengan itu, perlunya antisipasi dalam bidang pendidikan menjadi semakin penting
guna memastikan bahwa proses pembelajaran tetap relevan, adaptif, dan mampu
membekali generasi mendatang dengan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan kompleks di dunia yang terus berkembang.
Artikel ini akan membahas berbagai perubahan masyarakat yang memerlukan
antisipasi dalam pendidikan agar dapat memenuhi tuntutan dan ekspektasi masa
depan.

Ada beberapa perubahan dalam masyarakat yang dapat mengakibatkan


kebutuhan untuk merevolusi sistem pendidikan. Beberapa perubahan ini mencakup:

1. Perkembangan Teknologi: Pesatnya perkembangan teknologi, termasuk


kecerdasan buatan, internet, dan teknologi informasi lainnya, telah
mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi.
Dunia Pendidikan perlu beradaptasi agar siswa dapat mengembangkan
keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia digital.
2. Globalisasi: Dunia semakin terhubung, dan perubahan dalam ekonomi
global, budaya, dan teknologi memerlukan pendidikan yang dapat
mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat global.
3. Tantangan Lingkungan: Perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan
tantangan keberlanjutan memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang
lingkungan dan keterlibatan aktif dalam solusi berbasis lingkungan.
Pendidikan perlu memasukkan aspek-aspek ini agar siswa menjadi warga
yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
4. Diversitas dan Inklusi: Masyarakat semakin menyadari pentingnya
menghargai keberagaman dan mempromosikan inklusi. Pendidikan harus
mencerminkan nilai-nilai ini dengan memastikan bahwa siswa dari berbagai
latar belakang mendapatkan kesempatan yang setara dan dihormati dalam
lingkungan pendidikan.
5. Ekonomi yang Berubah: Perubahan dalam struktur ekonomi, dengan
munculnya pekerjaan baru dan pergeseran dalam kebutuhan keterampilan,
menuntut sistem pendidikan yang responsif terhadap permintaan pasar
tenaga kerja.
6. Perubahan Sosial dan Budaya: Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan
budaya dapat memengaruhi apa yang dianggap penting dalam pendidikan.
Misalnya, penekanan pada keterampilan sosial, kreativitas, dan pemikiran
kritis mungkin menjadi lebih besar.
7. Kesehatan Mental: Kesadaran terhadap kesehatan mental dan kebutuhan
untuk membekali siswa dengan keterampilan kesehatan mental yang kuat
semakin meningkat. Pendidikan perlu memainkan peran dalam memberikan
pemahaman dan dukungan terkait kesehatan mental.
8. Pandemi dan Pembelajaran Jarak Jauh: Pengalaman pandemi COVID-
19 telah mempercepat adopsi teknologi dalam pendidikan dan menunjukkan
pentingnya fleksibilitas dalam metode pembelajaran.

Semua perubahan ini menunjukkan bahwa pendidikan perlu beradaptasi untuk


mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dan peluang di dunia yang terus
berubah. Revolusi pendidikan melibatkan inovasi, fleksibilitas, dan komitmen
untuk memenuhi kebutuhan masa depan siswa.

Strategi mengantisipasi perubahan

Dalam menghadapi dinamika perubahan masyarakat yang pesat, sektor


pendidikan menjadi panggung kritis untuk mengantisipasi tantangan masa depan.
Perubahan signifikan dalam teknologi, globalisasi, dan dinamika sosial telah
mendorong perlunya strategi pendidikan yang progresif dan adaptif. Pendidikan
harus bukan hanya sebagai respons terhadap perubahan, tetapi juga sebagai inisiatif
aktif untuk membentuk generasi yang siap menghadapi kompleksitas dunia
modern. Artikel ini akan membahas berbagai strategi yang diambil di bidang
pendidikan guna mengantisipasi perubahan masyarakat, dengan tujuan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang relevan, inklusif, dan memajukan
keterampilan yang dibutuhkan oleh para pelajar di era kontemporer.

Untuk mengantisipasi perubahan yang telah disebutkan dan menjadikan


pendidikan tetap relevan dengan kondisi kemajuan, berbagai strategi dapat diambil:

1. Pengembangan Keterampilan Abad 21: Fokuskan pada pengembangan


keterampilan yang relevan untuk abad ke-21, seperti pemikiran kritis,
kreativitas, keterampilan komunikasi, keterampilan kolaborasi, dan literasi
digital. Integrasi keterampilan ini ke dalam kurikulum akan membantu
siswa bersiap menghadapi tuntutan masa depan.
2. Teknologi dalam Pembelajaran: Manfaatkan teknologi untuk
meningkatkan pengalaman pembelajaran. Platform pembelajaran daring,
aplikasi pembelajaran berbasis game, dan kecerdasan buatan dapat
digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, personalisasi,
dan relevan.
3. Pendidikan Berbasis Proyek: Mendorong pendekatan pembelajaran
berbasis proyek yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan
mereka dalam konteks nyata. Proyek-proyek ini dapat mencakup tantangan
dunia nyata dan mendorong kreativitas serta pemecahan masalah.
4. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Bangun sistem pendidikan yang lebih
fleksibel, dapat diakses dari mana saja, dan mampu beradaptasi dengan
perubahan. Ini dapat mencakup model pembelajaran campuran (blended
learning) atau pendekatan lain yang memungkinkan akses dan pembelajaran
yang lebih fleksibel.
5. Kurikulum yang Relevan: Perbarui kurikulum untuk mencerminkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan pasar kerja.
Pastikan kurikulum mencakup pemahaman tentang isu-isu global,
lingkungan, dan nilai-nilai sosial yang relevan.
6. Pendidikan Inklusif: Bangun lingkungan pendidikan yang inklusif yang
memperhatikan keberagaman siswa. Pastikan pendekatan pendidikan
memenuhi kebutuhan individu dan mengakui nilai-nilai multikultural.
7. Pemberdayaan Guru: Berikan pelatihan dan dukungan terus-menerus
kepada guru untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam
mengintegrasikan teknologi, mengelola kelas yang inklusif, dan
menerapkan metode pengajaran yang inovatif.
8. Kemitraan dengan Industri: Bentuk kemitraan dengan industri dan dunia
usaha untuk memahami kebutuhan pasar kerja dan menyelaraskan
kurikulum dengan kebutuhan nyata industri.
9. Pendidikan Kesehatan Mental: Integrasikan pemahaman dan dukungan
kesehatan mental ke dalam pendidikan. Program-program yang mendukung
kesehatan mental siswa dapat membantu mereka mengatasi tekanan dan
stres.
10. Penilaian Holistik: Pindah dari penilaian yang hanya menekankan pada
aspek akademis ke penilaian yang lebih holistik, mencakup keterampilan
sosial, emosional, dan kesehatan mental.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, sistem pendidikan dapat lebih siap dan
adaptif terhadap perubahan yang terus berlangsung dalam masyarakat dan
memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dengan kemajuan zaman.
BAB III

Penutup

Dalam memandang kompleksitas perubahan masyarakat yang terus


berkembang, penekanan pada strategi dan kolaborasi yang kokoh menjadi esensial
untuk mengarahkan pendidikan ke arah yang relevan dan adaptif. Pemerintah,
sekolah, guru, dan siswa memiliki peran masing-masing dalam menghadapi
gelombang perubahan ini, membentuk fondasi pendidikan yang tangguh di era
modern.

Melalui pemahaman akan dinamika perubahan tersebut, tindakan yang


proaktif dan kolaboratif menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan sistem
pendidikan yang relevan dan responsif.

Pemerintah sebagai garda terdepan perlu melibatkan diri dalam penyusunan


kebijakan yang mendukung inovasi dan adaptasi sistem pendidikan. Investasi pada
pelatihan guru, pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman, dan
pengembangan infrastruktur teknologi pendidikan menjadi bagian penting dalam
upaya menghadapi perubahan yang terjadi.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran sentral dalam


implementasi strategi-strategi baru. Keterlibatan aktif sekolah dalam
pengintegrasian teknologi, penerapan metode pembelajaran inovatif, serta
menciptakan lingkungan inklusif dan mendukung kesejahteraan siswa akan
menjadi langkah-langkah krusial.

Guru, sebagai fasilitator pembelajaran, harus menjalani pelatihan yang


berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menghadapi
tuntutan pembelajaran yang terus berubah. Peningkatan kreativitas dalam metode
pengajaran, pemberdayaan siswa untuk menjadi pembelajar mandiri, dan
keterlibatan dalam pengembangan kurikulum akan menjadi langkah-langkah
strategis dalam mengatasi perubahan.

Siswa, sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran, perlu


diberdayakan untuk menjadi individu yang adaptif dan kreatif. Pembelajaran
sepanjang hayat, pengembangan keterampilan abad ke-21, serta pemahaman
tentang perubahan sosial dan teknologi akan membekali mereka untuk menghadapi
tantangan masa depan. Bagi siswa, penekanan pada kekuatan mental juga menjadi
semakin penting untuk menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sekolah, guru, dan siswa,
pendidikan dapat menjadi kekuatan yang mendorong kemajuan masyarakat.
Melalui strategi yang tepat, sistem pendidikan dapat mengantisipasi dan merespon
perubahan masyarakat dengan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
yang relevan bagi generasi yang akan memimpin masa depan.

Anda mungkin juga menyukai